BUMN: Baznas

  • Pemkab Kepulauan Seribu nyatakan wilayahnya tak ada lagi yang BABS

    Pemkab Kepulauan Seribu nyatakan wilayahnya tak ada lagi yang BABS

    Program Stop BABS ini akan dibantu melalui Baznas (Bazis) untuk pembangunan MCK senilai Rp25 juta

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu menyatakan wilayahnya sudah tidak ada lagi yang melakukan aktivitas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) yang akan dideklarasikan di Pulau Kelapa pada Kamis (7/11).

    “Kami tengah mematangkan rencana deklarasi ‘Stop Buang Air Besar Sembarangan’ (BABS) atau Open Defecation Free (ODF) bertempat di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Nyiur Melambai, Pulau Kelapa,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra) Kepulauan Seribu, Alawi di Jakarta, Rabu.

    Pemkab juga membahas rencana kelanjutan pembangunan tambahan mandi cuci kakus (MCK) di Kelurahan Pulau Kelapa untuk 78 kepala keluarga (KK).

    Menurut dia hingga saat ini hasil laporan 57 kepala keluarga belum memiliki toilet di rumah tapi sudah ada MCK umum yang dapat digunakan semua warga.

    “Program Stop BABS ini akan dibantu melalui Baznas (Bazis) untuk pembangunan MCK senilai Rp25 juta,” kata dia.

    Sementara Kepala Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu dr Murni Hutapea mengatakan saat ini semua warga sudah memiliki akses sanitasi yang baik.

    “Apabila di rumahnya belum toilet ada maka akses ke jamban komunal lebih dekat dan bisa berbagi (sharing) dengan tetangga,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Dukcapil: Elemen data kependudukan jamin akuntabilitas layanan publik

    Dukcapil: Elemen data kependudukan jamin akuntabilitas layanan publik

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Integrasi Data Kependudukan Daerah (IDKD) Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Agus Irawan menegaskan elemen data kependudukan digunakan untuk memudahkan dan menjamin akuntabilitas seluruh aktivitas pelayanan publik serta menjadikannya akurat karena bersifat tunggal.

    “Ditjen Dukcapil Kemendagri sebagai pengelola big data kependudukan tidak memberikan data kependudukan begitu saja, melainkan dengan memberikan hak akses melalui perjanjian kerja sama pemanfaatan data kependudukan dengan tujuan untuk mencocokkan data penduduk yang dimiliki pengguna dengan data kependudukan yang tersimpan dalam database kependudukan Kemendagri dengan berbasis NIK,” kata Agus dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Dia menjelaskan pemanfaatan data kependudukan daerah merupakan bentuk dukungan nyata Dinas Dukcapil dalam rangka meningkatkan akurasi, efektivitas, dan akuntabilitas pelayanan publik di daerah.

    Hal ini juga sebagai kontribusi dalam mendukung ekonomi secara nasional serta menyukseskan program Astacita.

    “Ada sejumlah elemen data yang bisa diakses lembaga pengguna daerah. Apabila ada kebutuhan lain dapat disampaikan dengan melengkapi kajian teknis kebutuhan pengguna daerah, dengan kuota pengguna daerah diberikan 200 hit/NIK per hari, sedang kuota untuk user admin Disdukcapil 5 hit/NIK. Hak akses diberikan selama dua tahun masa berlaku,” ujarnya.

    Baca juga: Kemendagri perkuat Baznas melalui dukungan data kependudukan

    Agus menekankan pentingnya menjaga keamanan data, serta peran aktif masyarakat dalam melindungi data pribadi.

    “Kami menerapkan manajemen keamanan informasi yang diatur melalui Permendagri Nomor 57 Tahun 2021 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi Administrasi Kependudukan,” jelas Agus.

    Selain itu, sambung Agus, berdasarkan Pasal 7 Peraturan Menkominfo Nomor 4 Tahun 2016 dan Pasal 9 Peraturan BSSN Nomor 8 Tahun 2020, penyelenggara sistem elektronik yang menyelenggarakan Sistem Elektronik Strategis harus menerapkan standar SNI ISO/IEC 27001.

    Baca juga: BKKBN: Data kependudukan inklusif tentukan intervensi tepat sasaran

    Hal ini masih ditindaklanjuti dengan terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 17 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Permendagri Nomor 102 Tahun 2019 tentang Pemberian Hak Akses dan Pemanfaatan Data Kependudukan.

    “Pada Pasal 18A beleid ini, pengguna wajib menerapkan standar keamanan dengan prioritas Standar Nasional Indonesia bidang keamanan informasi/keamanan serta dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat standar keamanan dengan prioritas standar nasional Indonesia bidang keamanan informasi atau keamanan siber,” tambahnya.

    Tak cukup sampai di situ, Agus menambahkan, pemerintah sangat serius mewujudkan keamanan informasi dalam ekosistem pelayanan publik berbasis digital melalui Surat Edaran Mendagri tanggal 7 Desember 2023 tentang Penerapan Standar Keamanan dengan Prioritas SNI.

    Baca juga: Kemendagri: Pemanfaatan data kependudukan dukung pembangunan nasional
    Baca juga: Kemendagri terus kembangkan statistik hayati lewat data kependudukan

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • AZAWON Nigeria apresiasi pengelolaan zakat BAZNAS RI

    AZAWON Nigeria apresiasi pengelolaan zakat BAZNAS RI

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    AZAWON Nigeria apresiasi pengelolaan zakat BAZNAS RI
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Selasa, 05 November 2024 – 14:59 WIB

    Elshinta.com – Lembaga pengelola zakat Nigeria, Association of Zakat and Waqf Operators in Nigeria (AZAWON) mengapresiasi pengelolaan zakat yang dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia. 

    Chairman AZAWON, Muhammad Lawal Maidoki mengatakan, 43 program dan 10 program prioritas BAZNAS RI sangat baik untuk dikembangkan dan diterapkan di Nigeria. 

    “Kami merasa BAZNAS telah memberi banyak kontribusi untuk kami dan saya sangat bersyukur atas perjalanan BAZNAS sejauh ini,” katanya dalam pertemuan di Gedung BAZNAS, Jakarta, Senin (4/11/2024).

    Ia menyebut apa yang telah BAZNAS lakukan telah menggerakkan perkumpulan lembaga zakat di Nigeria. Ia mengaku akan berkolaborasi bersama BAZNAS untuk mempelajari program dan transfer teknologi dari BAZNAS. 

    Lawal berharap dengan kerja sama tersebut maka pengelolaan zakat dan wakaf di Afrika dapat dikembangkan menjadi lebih baik.

    Sementara itu, Wakil Ketua BAZNAS RI, Mo Mahdum menyambut baik kedatangan AZAWON serta turut bangga program-program BAZNAS akan diduplikasi di luar negeri. 

    Ia juga menyampaikan harapannya terkait pengelolaan serta pengembangan zakat dan wakaf untuk kepentingan umat. 

    “Dunia zakat bukan hanya dunia muslim, tapi global juga sehingga praktik bagus di BAZNAS dapat diduplikasi di negara lain,” kata Mahdum.

    Pertemuan itu turut dihadiri Pimpinan Bidang Perencanaan, Kajian dan Pengembangan Prof. (HC) Dr. H. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec, Pimpinan Bidang SDM, Keuangan dan Umum Kol. Caj. (Purn) Nur Chamdani, Deputi I Bidang Pengumpulan M. Arifin Purwakananta, Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si, Kabiro/Direktur, Kabag/Kadiv, serta jajaran.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Tingkatkan kesejahteraan mustahik, BAZNAS luncurkan program ZAuto di Jateng

    Tingkatkan kesejahteraan mustahik, BAZNAS luncurkan program ZAuto di Jateng

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Tingkatkan kesejahteraan mustahik, BAZNAS luncurkan program ZAuto di Jateng
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Senin, 04 November 2024 – 22:12 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama BAZNAS Provinsi Jawa Tengah meluncurkan Program ZAuto, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mustahik dan percepat pengentasan kemiskinan pada bidang otomotif melalui pengembangan usaha bengkel motor.

    Peluncuran Program ZAuto yang berlangsung di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (4/11/2024), dihadiri oleh  Pimpinan Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS RI, Saidah Sakwan, M.A.,  Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (Purn) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar Timotius Suryadi, S.Sos., M.Si., Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Tengah  Dr. KH. Ahmad Darodji, M.Si., serta para penerima manfaat Program ZAuto.

    Pimpinan Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS RI Saidah Sakwan, dalam sambutannya menegaskan, pentingnya Program ZAuto sebagai upaya strategis untuk mendorong kemandirian ekonomi umat.

    “ZAuto adalah wujud nyata dari pengelolaan zakat produktif, yang bukan sekadar bantuan,  tetapi investasi dalam keterampilan dan masa depan para mustahik. Kami ingin mustahik yang kami bina nantinya tidak bergantung lagi pada bantuan, namun dapat mandiri melalui usaha bengkel motor yang mereka kelola,” ujar Saidah.

    Saidah mengatakan, Program ZAuto tidak hanya berfokus pada pemberian modal, tetapi juga pada pengembangan kompetensi mustahik melalui pelatihan mekanik dan manajemen usaha. 

    Lebih lanjut, Saidah menjelaskan, Program ZAuto BAZNAS, yang sudah berjalan sejak April 2022 ini, kini telah menjangkau 10 provinsi, 28 kabupaten/kota dan telah berhasil memberdayakan sebanyak 358 mustahik di Indonesia.

    “Alhamdulilah, dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan mustahik yang telah mengikuti program ZAuto meningkat sebesar 63 persen. Ini membuktikan bahwa program ini sangat efektif dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi mustahik,” ujar Saidah.

    Saidah menambahkan, di Provinsi Jawa Tengah, terdapat 15 mustahik dari 15 kabupaten/kota yang telah mendapat pelatihan dan bantuan usaha untuk mengelola bengkel motor secara mandiri.

    “Program ZAuto telah menjangkau di berbagai pelosok wilayah Jawa Tengah di antaranya, di Kab Pemalang, Kab Banyumas, Kab Blora, Kab Boyolali, Kab Brebes, Kab Cilacap, Kab Kebumen, Kab Semarang, Kab Sragen, Kab Sukoharjo, Kab Tegal, Kota Salatiga, Kota Semarang, Kota Surakarta, dan Kab Pekalongan,” jelasnya. 

    “Dalam hal ini BAZNAS juga memberikan pelatihan keterampilan mekanik dan manajemen usaha, peralatan bengkel lengkap seperti booth, baju mekanik, kompresor, alat pembuka baud otomatis, infus injection dan alat khusus. Ditambah bantuan modal usaha berupa suku cadang, oli, ban, bohlam, kanvas rem dan sparepart motor lainnya, serta pendampingan intensif,” jelas Siadah.

    Ke depan, Saidah berharap, Program ZAuto BAZNAS dapat menjangkau lebih banyak lagi mustahik di berbagai wilayah di Indonesia.

    “Program ini akan terus dievaluasi dan dikembangkan agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi para mustahik, khususnya di sektor otomotif yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan,” pungkasnya.

    Sementara itu, Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (Purn) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., dalam sambutannya, mengapresiasi  program ZAuto yang digagas BAZNAS sebagai upaya kolaboratif untuk pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah. 

    “Program ini sejalan dengan misi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui zakat produktif,” ujar Nana Sudjana.

    “Hadirnya program Ini juga menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan zakat yang tepat sasaran bisa memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat. Kami berharap Program ZAuto yang digagas BAZNAS ini terus berkembang dan berdampak positif bagi mustahik di seluruh Indonesia, termasuk di Jawa Tengah” ucapnya. 

    Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Tengah, Dr. KH. Ahmad Darodji, turut menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi antara BAZNAS pusat, BAZNAS Jawa Tengah, dan Pemprov Jawa Tengah dalam pelaksanaan Program ZAuto di Jawa Tengah.

    Menurutnya, keberadaan Program ZAuto telah menjadi solusi yang sangat relevan bagi masyarakat Jawa Tengah, yang memiliki potensi besar di sektor otomotif. 

    “BAZNAS Jawa Tengah berkomitmen untuk terus mendukung program-program pemberdayaan seperti ZAuto agar semakin banyak mustahik di wilayah Jawa Tengah dapat merasakan manfaatnya hingga bisa terwujud kesejahteraan umat yang dicita-citakan,” pungkasnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • BAZNAS jadi percontohan lembaga zakat yang terus berinovasi

    BAZNAS jadi percontohan lembaga zakat yang terus berinovasi

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Menag Malaysia: BAZNAS jadi percontohan lembaga zakat yang terus berinovasi
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Senin, 04 November 2024 – 15:43 WIB

    Elshinta.com – Menteri Agama Malaysia, H.E. Senator Dato Setia Dr. Haji. Mohd Na’im Mokhtar menyampaikan, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menjadi percontohan lembaga zakat yang terus melakukan inovasi di tengah perkembangan zaman yang semakin maju.

    Hal tersebut disampaikan oleh Mohd Na’im saat menjadi narasumber dalam World Zakat And Waqf Forum (WZWF) Annual Meeting and Conference 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, pada Sabtu (2/11/2024). 

    “Kesuksesan BAZNAS di Indonesia menjadi contoh luar biasa. Dengan menerapkan metode pengumpulan zakat secara digital, BAZNAS telah menjangkau komunitas-komunitas yang kurang terlayani, memastikan penyediaan perawatan kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan dasar bagi jutaan orang,” ujar Mohd Na’im.

    Menurutnya, inisiatif tersebut dapat menjadi acuan bersama bahwa zakat dapat memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan sosial melalui inovasi teknologi, terlebih saat dunia diwarnai oleh ketimpangan yang semakin melebar.

    “Misi kita untuk mempromosikan keadilan ekonomi menjadi lebih mendesak dari sebelumnya. Dalam beberapa dekade terakhir, kesenjangan antara si kaya dan si miskin telah melebar ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah modern,” katanya. 

    “Zakat, dengan tujuan intrinsiknya untuk mendistribusikan kekayaan, memiliki kekuatan untuk mengatasi ketidakadilan ini, menjangkau mereka yang terpinggirkan dan diabaikan,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Mohd Na’im menyampaikan, zakat merupakan instrumen yang transformatif. Katanya, hal ini menjadi sarana untuk memberantas kemiskinan, merangsang aktivitas ekonomi, dan memupuk kohesi sosial.

    “Bayangkan sebuah dunia di mana setiap orang yang mampu memenuhi kewajiban zakat mereka, mendukung pendidikan, perawatan kesehatan, dan pemenuhan kebutuhan hidup bagi mereka yang membutuhkan. Visi ini dapat dicapai, dan merupakan visi yang harus kita perjuangkan tanpa henti,” ujarnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Baznas berkolaborasi dengan BSI luncurkan Green Zakat Framework

    Baznas berkolaborasi dengan BSI luncurkan Green Zakat Framework

    Peluncuran Green Zakat Framework, yang diinisiasi oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI dan Bank Syariah Indonesia (BSI) di Jakarta, Sabtu (2/11/2024). ANTARA/HO-Baznas RI

    Baznas berkolaborasi dengan BSI luncurkan Green Zakat Framework
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 03 November 2024 – 11:45 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) meluncurkan Green Zakat Framework yang merupakan sebuah kerangka kerja bertujuan mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan dalam praktek zakat.

    “Melalui program ini, zakat diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mendukung kesejahteraan lingkungan, selaras dengan ajaran Islam tentang tanggung jawab menjaga alam,” kata Deputi I Baznas RI Arifin Purwakananta melalui keterangan di Jakarta, Jumat.

    Arifin menjelaskan Green Zakat Framework bertujuan untuk mendorong perubahan paradigma zakat yang peduli lingkungan. Pada program itu masyarakat diajak turut serta dalam gerakan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam isu-isu terkait ekonomi hijau, aksi iklim, dan pelestarian alam.

    Menurut Arifin, program ini juga merupakan upaya bersama dalam meningkatkan kesadaran lingkungan, juga akan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui instrumen zakat.

    “Tidak hanya itu, para mustahik juga nantinya akan mendapatkan akses ke program pemberdayaan ekonomi yang selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan,” ujarnya.

    Arifin berharap Green Zakat Framework dapat menjadi wadah bagi masyarakat bahwa zakat tidak hanya bermanfaat untuk mustahik, tetapi juga dapat diarahkan pada program-program yang menjaga keseimbangan ekologi, seperti energi terbarukan, rehabilitasi lahan, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

    Sementara, Senior Vice President ESG Group BSI Rima Dwi Permatasari mengatakan Green Zakat Framework akan memberikan peningkatan terhadap relevansi zakat.

    “Artinya, dengan menghubungkan zakat dengan isu-isu lingkungan global, program ini dapat meningkatkan relevansi zakat di kalangan masyarakat modern,” ucapnya.

    Rima berharap kolaborasi BSI dan Baznas dapat memberikan dampak yang positif bagi kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.

    Green Zakat Framework diluncurkan sebagai bagian dari gelaran Konferensi dan Pertemuan Tahunan World Zakat and Waqf Forum (WZWF) di Jakarta, 1-2 November 2024.*

    Sumber : Antara

  • WZWF 2024, BAZNAS RI ajak pengelola zakat perkuat kolaborasi untuk pengentasan kemiskinan

    WZWF 2024, BAZNAS RI ajak pengelola zakat perkuat kolaborasi untuk pengentasan kemiskinan

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com

    WZWF 2024, BAZNAS RI ajak pengelola zakat perkuat kolaborasi untuk pengentasan kemiskinan
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Sabtu, 02 November 2024 – 20:46 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mengajak semua pihak untuk memperkuat komitmen terhadap zakat dengan terus berinovasi, berkolaborasi, dan memperluas dampak zakat dalam pengentasan kemiskinan.

    Pernyataan tersebut disampaikan Ketua BAZNAS RI KH. Noor Achmad MA., dalam acara World Zakat and Waqf Forum (WZWF) Annual Meeting and Conference 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Sabtu (2/11).

    Turut hadir Sekretaris Jenderal WZWF Dr. Mohd Ghazali Md Noor, Pimpinan BAZNAS RI, Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan, Prof (HC). Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec, Dirjen Bimas Islam Kemenag RI Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A.

    Dalam kesempatan itu, Kiai Noor mengapresiasi WZWF yang telah menyelenggarakan acara ini sehingga memungkinkan terciptanya kolaborasi antar negara.

    “Dedikasi dan kerja keras mereka telah mempertemukan kita, memungkinkan pertukaran dan kolaborasi yang berharga yang tidak diragukan lagi akan memperkuat ekosistem zakat dan wakaf global,” kata Kiai Noor. 

    BAZNAS telah lama berkomitmen untuk terus berkolaborasi dan bersinergi dalam mengembangkan potensi zakat dengan berbagai stakeholders dan lembaga terkait. Kiai Noor menyampaikan, keuntungan manajemen zakat di Indonesia yang telah memiliki dasar regulasi yang kuat dalam mengelola zakat, telah tercermin dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. 

    “Kerangka hukum ini memberikan struktur yang komprehensif untuk memastikan bahwa zakat memenuhi tujuannya yakni menjadi alat yang kuat untuk perbaikan sosial ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

    Menurutnya, kerangka hukum ini dapat memberi kekuatan bagi BAZNAS untuk melaksanakan inisiatif zakat yang akuntabel dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 

    “Di samping struktur nasional, terdapat lembaga pengumpul zakat resmi yang dibentuk oleh masyarakat sipil, yaitu Lembaga Amil Zakat (LAZ). Sinergi antara BAZNAS dan LAZ ini memastikan sistem pengelolaan zakat tersentralisasi untuk efisiensi dan terdesentralisasi untuk responsivitas lokal,” jelasnya. 

    Kiai Noor menyebut dengan adanya sistem nasional ini, BAZNAS berhasil meluncurkan berbagai program untuk memberdayakan mustahik (penerima zakat) melalui bantuan pangan, kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi.

    “BAZNAS berfokus pada memaksimalkan peran zakat dalam kesejahteraan masyarakat, menyadari bahwa zakat lebih dari sekadar kewajiban finansial. Zakat merupakan komitmen untuk menegakkan keadilan sosial, menyediakan kebutuhan bagi mereka yang kurang mampu, dan menciptakan masyarakat yang meminimalkan kesenjangan sosial,” ucapnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Di Forum Internasional, Menag Dorong Pemanfaatan Zakat dan Wakaf Jadi Solusi Ekonomi – Page 3

    Di Forum Internasional, Menag Dorong Pemanfaatan Zakat dan Wakaf Jadi Solusi Ekonomi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) bersama Bank Indonesia (BI), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) menyelenggarakan konferensi internasional 13th Annual Meeting and Conference of World Zakat and Waqf Forum dalam rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 di Jakarta Convention Center pada Jumat (1/11/2024).

    Dengan mengusung tema “Tatanan Global Zakat-Wakaf Baru: Komunitas Global yang Bersatu Berdasarkan Keadilan, Kasih Sayang, dan Kesejahteraan Bersama,” konferensi ini mempertemukan 43 negara anggota untuk membahas inovasi dan masa depan pengelolaan zakat dan wakaf.

    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan pentingnya forum ini sebagai ajang berbagi pengalaman antarnegara dalam pengelolaan zakat dan wakaf secara lebih produktif.

    “Malam ini kita menghimpun pengalaman. Kita ingin mendengarkan pengalaman negara-negara yang tergabung dalam organisasi ini,” ujarnya. 

    Lebih lanjut, ia juga mengingatkan masyarakat bahwa zakat bukan satu-satunya instrumen sosial dalam Islam.

    “Nah sayang sekali yang kita kenal dalam masyarakat kita hanya zakat. Alangkah miskinnya, alangkah pelitnya umat Islam kalau hanya pengeluarannya zakat,” ucap Menag Nasaruddin.

    “Zakat itu tidak populer pada masa Nabi, pada masa sahabat. Yang populer pada waktu itu adalah sedekah,” tambahnya.

    Ia menegaskan bahwa zakat dan wakaf memiliki potensi besar dalam mengatasi berbagai tantangan global.

    “Kita perlu mengkaji bagaimana zakat dan wakaf dapat menjadi jawaban atas berbagai tantangan dunia,” ungkap Nasaruddin. 

    Saat ini, Kemenag tengah menjalankan empat program utama untuk mengoptimalkan peran zakat dan wakaf, yaitu Kampung Zakat, KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat, Inkubasi Wakaf Produktif, dan Kota Wakaf.

    Program-program ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat melalui zakat dan wakaf sebagai alat ekonomi, bukan sekadar sebagai ibadah.

     

  • Komisi VIII DPR RI apresiasi pengumpulan ZIS BAZNAS Tahun 2024

    Komisi VIII DPR RI apresiasi pengumpulan ZIS BAZNAS Tahun 2024

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Komisi VIII DPR RI apresiasi pengumpulan ZIS BAZNAS Tahun 2024
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Rabu, 30 Oktober 2024 – 14:07 WIB

    Elshinta.com – Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengapresiasi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terkait pengumpulan zakat, infak, sedekah (ZIS) hingga triwulan III tahun 2024 yang telah mencapai Rp28,7 triliun secara nasional. 

    Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi VIII DPR RI, H. Marwan Dasopang dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (29/10/2024). Turut hadir, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., dan Ketua BWI, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA., serta jajaran Pimpinan BAZNAS RI. 

    “Komisi VIII DPR RI mengapresiasi pengumpulan zakat nasional yang hingga triwulan III tahun 2024 mencapai Rp28.749.783.717.985,” ujar Marwan.

    Marwan menyampaikan, BAZNAS RI perlu meningkatkan koordinasi dan sinergisitas pengumpulan zakat dengan lembaga amil zakat lainnya, sehingga target pengumpulan tahun 2025 yang mencapai Rp50 triliun dapat terealisasikan.

    “BAZNAS perlu memastikan penguatan kelembagaan, sumber daya manusia, jaringan, dan teknologi pengelolaan zakat agar target yang telah ditetapkan tahun 2025, sebesar Rp49.999.769.495.000 dapat terealisasi,” katanya. 

    Sementara itu, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menambahkan, koordinasi BAZNAS RI dengan BAZNAS Daerah dan lembaga amil zakat berjalan baik. Katanya, hal ini dibuktikan dengan penyelenggaraan Rakornas BAZNAS maupun Rakornas LAZ yang berjalan sukses.

    “Rakornas BAZNAS RI tahun 2024 yang dibuka oleh Bapak Presiden Joko Widodo telah berjalan dengan sukses, menghasilkan 17 resolusi. Sementara Rakornas LAZ tahun 2024 yang digelar belum lama ini juga menghasilkan 11 resolusi,” katanya.

    Kiai Noor menyampaikan, terkait pengumpulan ZIS tahun 2025, BAZNAS Pusat, BAZNAS Daerah, dan LAZ se-Indonesia telah menyepakati target sebesar Rp50 triliun yang tercantum dalam Resolusi Rakornas LAZ 2024.

    “Untuk pengumpulan ZIS triwulan III tahun 2024 sudah mencapai Rp28,7 triliun, masih ada waktu dua bulan, dan akan terus bertambah. Sementara dalam Rakornas LAZ 2024 kemarin, kita telah menyepakati untuk target tahun 2025 menjadi Rp50 triliun,” pungkasnya.

    RDP tersebut juga dihadiri Pimpinan BAZNAS RI Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan MA., Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan H. Rizaludin Kurniawan M.Si, CFRM., Deputi I BAZNAS RI Bidang Pengumpulan H. Arifin Purwakananta, serta Deputi II BAZNAS RI Dr H. M Imdadun Rahmat, M.Si.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Penuhi gizi mustahik, BAZNAS distribusikan 2.500 paket Sajian Berkah Bergizi

    Penuhi gizi mustahik, BAZNAS distribusikan 2.500 paket Sajian Berkah Bergizi

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Penuhi gizi mustahik, BAZNAS distribusikan 2.500 paket Sajian Berkah Bergizi
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Rabu, 30 Oktober 2024 – 21:22 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui program Bank Makanan melakukan pendistribusian 2.500 paket Sajian Berkah Bergizi untuk masyarakat miskin di wilayah Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat.

    Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan MA. mengatakan, BAZNAS mengoperasionalkan dapur umum lapangan di daerah Kelurahan Pengasinan dengan melibatkan masyarakat sekitar, dengan menyediakan paket Sajian Berkah Bergizi, lengkap dengan sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan gizi mustahik.

    “Selanjutnya paket makanan tersebut didistribusikan kepada masyarakat miskin di wilayah Kelurahan Pengasinan. Rata-rata mereka adalah para pekerja serabutan dengan penghasilan yang tak menentu,” kata Saidah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (30/10).

    Menurut Saidah, program ini menjadi ikhtiar BAZNAS dalam rangka memberikan bantuan yang diperlukan untuk masyarakat yang membutuhkan. 

    Pihaknya juga berharap, BAZNAS dapat menjadi garda terdepan dalam membantu masyarakat dalam meringankan kebutuhan asupan makanan bergizi bagi masyarakat.

    “Semoga pendistribusian paket Sajian Berkah Bergizi ini dapat membantu meringankan kebutuhan asupan makanan bergizi bagi masyarakat yang masih hidup dengan kondisi ekonomi terbatas,” imbuhnya.

    Saidah mengatakan, bantuan ini merupakan buah dari kebaikan yang terus dilakukan masyarakat melalui BAZNAS, yang mana manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.

    Program Bank Makanan BAZNAS merupakan salah satu upaya memberikan akses makanan sehat untuk orang yang kekurangan dan membutuhkan melalui pendekatan kolaboratif, bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membantu meringankan beban warga terdampak dengan menyediakan makanan bergizi dalam situasi darurat.

    Sumber : Elshinta.Com