BUMN: Baznas

  • Program ZMart UPZ Masjid Nurul Ilmi Makassar dorong ekonomi masyarakat sekitar

    Program ZMart UPZ Masjid Nurul Ilmi Makassar dorong ekonomi masyarakat sekitar

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Program ZMart UPZ Masjid Nurul Ilmi Makassar dorong ekonomi masyarakat sekitar
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Selasa, 12 November 2024 – 18:22 WIB

    Elshinta.com – Kehadiran minimarket ZMart Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Nurul Ilmi Universitas Negeri Makassar (UNM) di Jalan Raya Pendidikan, Gunung Sari, Kota Makassar, Sulawesi Selatan dinilai mampu mendorong perekonomian masyarakat sekitar.

    Hal tersebut dikemukakan Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI Bidang Koordinasi Nasional KH. Achmad Sudrajat, Lc. MA melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (12/11/2024).

    Menurut Kiai Ajat, begitu ia biasa disapa, selain di wilayah masjid, keberadaan ZMart UPZ BKM Nurul Ilmi juga dinilai mampu memudahkan ribuan mahasiswa UNM dalam memenuhi kebutuhan sehari- hari.

    “Tentunya dengan adanya program ZMart ini, BAZNAS dapat memantau setiap perkembangan mustahik binaan dari segi omzet usahanya,” ujar Kiai Ajat yang juga Pembina Wilayah BAZNAS Provinsi se-Sulsel.

    Alumni Al-Azhar Kairo ini menambahkan, program ZMart merupakan salah satu program unggulan BAZNAS RI yang telah terbukti memberi kesejahteraan kepada para mustahik serta mampu meningkatkan perekonomian keluarga miskin. 

    “Program ZMart ini merupakan komitmen BAZNAS dalam mendorong kesejahteraan mustahik sehingga mampu menjadikan mereka menjadi muzaki di kemudian hari” ucapnya. 

    Lebih lanjut Kiai Ajat mengharapkan, ZMart UPZ Masjid Nurul Ilmi Makassar terus berjalan lancar sehingga mampu membantu perekonomian masyarakat yang membutuhkan di sekitar.

    “Kami berharap melalui program itu para mustahik dapat berkembang dan ekonominya meningkat,” ujarnya.

    Minimarket ZMart yang diiniasi oleh UPZ BKM Nurul Ilmi UNM telah beroperasi selama 4 tahun sejak September 2021.

    Ketua BAZNAS Kota Makassar, HM Ashar Tamanggong mengapresiasi UPZ BKM Nurul Ilmi karena berinisiatif melaksanakan program ZMart ini. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk berzakat melalui UPZ atau BAZNAS Kota Makassar.

    “Kenapa kita penting berzakat lewat UPZ dan BAZNAS, karena keduanya menyalurkan bantuan dengan tepat pada sasaran yang diharapkan yakni kepada kaum dhuafa,” ujar Ashar yang juga Dirut PT Saudi Amanah Wisata Umrah dan haji Plus ini. 

    ZMart binaan BAZNAS Kota Makassar dan BKM UPZ Masjid Nurul Ilmi UNM ini diharapkan terus berkembang, sehingga keuntungannya dan dalam waktu tertentu dialokasikan untuk membantu mahasiswa dan masyarakat kurang mampu yang membutuhkan.

    “ZMart ini berada di tengah kampus UNM untuk melayani mahasiswa dan jamaah Masjid Nurul Ilmi, juga masyarakat di wilayah sekitar kampus ini. Kami menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari,” ujar Manajer ZMart UPZ BKM Masjid Nurul Ilmi, Nawadia Rahmat kepada awak media yang mengikuti media visit tim BAZNAS Media Center (BMC) ke BAZNAS Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pekan lalu.

    Rahmat menjelaskan, dalam melayani konsumen, ZMart UPZ BKM Nurul Ilmi telah mamanfaatkan pembayaran digital (QRIS) dan e-wallet yang sudah sangat populer digunakan oleh mahasiswa dan masyarakat sebagai alat pembayaran cashless melalui e-wallet OVO, DANA, Gopay, ShopeePay, SpeedCash, atau dari aplikasi mobile banking yang sudah banyak beredar.

    Ketua BKM UPZ Masjid Nurul Ilmi, H Kulasse Kana dan pengawas UPZ, Darwis Mallolowar menambahkan, selain ZMart, pihaknya juga memiliki sejumlah program kegiatan berupa pelatihan pembuatan kue tradisional dan pelatihan pertanian perkotaan (urban farming).

    “Alhamdulillah, kegiatan ini bisa bermanfaat bagi warga setempat karena lahan pertanian di kota terbatas,” tandasnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • BAZNAS RI apresiasi program pemberdayaan mustahik BAZNAS Bone

    BAZNAS RI apresiasi program pemberdayaan mustahik BAZNAS Bone

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    BAZNAS RI apresiasi program pemberdayaan mustahik BAZNAS Bone
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Senin, 11 November 2024 – 16:11 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mengapresiasi program pemberdayaan ekonomi untuk mustahik melalui pemberian bantuan modal usaha dan pembinaan UMKM yang dilaksanakan oleh BAZNAS Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). 

    “Alhamdulillah ini adalah bentuk konkret dari pelayanan BAZNAS Kabupaten Bone untuk mengentaskan kemiskinan serta memperkuat ekonomi masyarakat di sana dengan memberikan akses terhadap pembiayaan produktif, seperti bantuan modal usaha ZMart, kedai minuman, penjual gorengan dan tukang jahit,” kata Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional sekaligus Pembina Wilayah BAZNAS Provinsi se-Sulsel, KH. Achmad Sudrajat, Lc, MA, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (9/11/2024). 

    Kiai Ajat berterima kasih kepada BAZNAS Provinsi, Kabupaten/Kota dan seluruh stakeholder yang telah membantu hadirnya program pemberdayaan ekonomi BAZNAS di Kabupaten Bone.

    Menurutnya, hal ini merupakan sinergi positif yang terjalin untuk memberi manfaat kepada masyarakat yang membutuhkan.

    “Alhamdulillah, kami sangat bersyukur BAZNAS Provinsi dan Kabupaten/Kota terus bergerak memberikan kebermanfaatan dan keberkahan bagi masyarakat yang membutuhkan, dan tentunya juga berkat dukungan yang positif dari seluruh stakeholder setempat,” kata Kiai Ajat.

    Kiai Ajat menambahkan, adanya bantuan modal yang diberikan kepada para mustahik di Kabupaten Bone diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan masyarakat serta membantu mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Bone. 

    “Dana zakat yang disalurkan masyarakat melalui BAZNAS sangat memberikan manfaat untuk orang-orang yang ingin meningkatkan kemampuan mereka dalam bidang ekonomi. Dalam hal ini  juga BAZNAS tidak hanya memberikan dana, namun mustahik juga dibekali pelatihan. Hal ini dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengelola perekonomian mereka,” ujarnya. 

    Adapun para penerima manfaat sebagian besar merupakan pedagang kecil, baik di pasar tradisional maupun pedagang keliling.

    Dalam kegiatan tersebut, mustahik juga diberikan motivasi, teknik pemasaran, pengelolaan keuangan, serta strategi perdagangan lainnya.

    Sementara itu, Ketua BAZNAS Bone, Drs. H. Zainal Abidin menyampaikan, program ini merupakan bentuk komitmen BAZNAS Kabupaten Bone dalam membantu meningkatkan kualitas hidup mustahik.

    “Kami berharap dengan bantuan ini, para pedagang dapat mengembangkan usaha mereka, meningkatkan pendapatan, dan secara tidak langsung juga membantu mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Bone,” ujarnya.

    “Program ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi para pedagang kecil di Bone,” kata Zainal.

    Sumber : Elshinta.Com

  • 3 Ketua RT Meninggal di Cileunyi Belum Terima Dana JKM BPJS

    3 Ketua RT Meninggal di Cileunyi Belum Terima Dana JKM BPJS

    JABAR EKSPRES – Program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, yang berkolaborasi bersama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, saat ini sedang jadi perhatian.

    Pasalnya, kepedulian perlindungan jaminan sosial gratis tersebut, yang ditujukan kepada para penerima program insentif dari Bupati Bandung, Dadang Supriatna realisasinya terdapat kendala di lapangan.

    Adapun mereka di antaranya yakni guru ngaji, para Ketua RT dan RW, perangkat desa, PKK, honorer Pemkab Bandung, keagamaan Baznas dan anggota Linmas.

    Sebanyak tiga Ketua RT di wilayah Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung diketahui telah meninggal dunia, namun klaim dana jaminan kematian (JKM) dari BPJS Ketenagakerjaan masih belum ada pencairan.

    BACA JUGA:Sukseskan Progam MBG, Bapanas Beri Syarat Khusus Bagi Penyedia Pangan yang Ingin Terlibat

    Pemerhati Sosial dan Kebijakan Publik, Dicky Winandi mengatakan, perlu adanya keterbukaan informasi, mengenai penganggaran dana apakah sesuai antara data yang diajukan dengan pelaksanaan.

    “Ini menjadi cermin bahwa penganggaran di Pemda tidak sesuai dengan apa yang digembor-gembrokan oleh Cabup Petahana Dadang Supriatna (ketika menjabat sebagai Bupati Bandung),” katanya kepada Jabar Ekspres, Senin (11/11).

    Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, ketiga almarhum alias Ketua RT itu, dua di antaranya meninggal dunia pada September 2024 lalu, sedangkan satunya lagi meninggal dunia pada awal November tahun ini.

    Para ahli waris baik Ketua RT yang meninggal pada September maupun November 2024, mengaku belum menerima klaim pencairan dana jaminan kematian, dari BPJS Ketenagakerjaan yang ditanggung oleh Pemkab Bandung.

    BACA JUGA:Jelang Pilkada, Pemkot Bandung Sorot Kebutuhan Vitamin Petugas KPPS

    Kedua Ketua RT yang meninggal bulan September lalu itu, yakni Ketua RT07 di RW15 Kompleks Permata Biru bernama Gungun dan Ketua RT08 di RW16, Kompleks Karsamanik bernama Suratmanto.

    Sedangkan almarhum yang meninggal pada awal November 2024, yakni Ketua RT06 di RW27, Kompleks Permata Biru bernama Riyadi Selamet.

    Kondisi ini berbading terbalik saat Ketua RW14 Nana dan Ketua RT di RW04, Desa Cinunuk yang telah meninggal satu tahun lalu, klaim dana Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan yang ditanggung oleh Pemkab Bandung, diketahui kurang dari kurun waktu dua bulan sudah bisa dicairkan oleh ahli waris.

  • Bank Makanan BAZNAS distribusikan 4.000 Sajian Berkah Bergizi untuk warga miskin di Bogor

    Bank Makanan BAZNAS distribusikan 4.000 Sajian Berkah Bergizi untuk warga miskin di Bogor

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Bank Makanan BAZNAS distribusikan 4.000 Sajian Berkah Bergizi untuk warga miskin di Bogor
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Minggu, 10 November 2024 – 20:25 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui program Bank Makanan BAZNAS melakukan pendistribusian 4000 paket makanan Sajian Berkah Bergizi untuk untuk masyarakat miskin di wilayah Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/11).

    Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan MA. mengatakan, pendistribusian paket makanan Sajian Berkah Bergizi ini ditujukan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan guna memenuhi gizi mereka. 

    “Pendistribusian makanan ini juga sebagai upaya meringankan beban mustahik, serta menjadi bagian dari upaya untuk memperkuat solidaritas sosial di masyarakat, terutama bagi mereka yang rentan, penyandang disabilitas dan masyarakat yang kurang mampu.” kata Saidah dalam keterangan tertulis, Minggu (10/11). 

    Menurut Saidah, pendistribusian makanan ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk turut serta dalam memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. 

    “Sajian Berkah Bergizi yang disiapkan BAZNAS merujuk pada pemenuhan gizi seimbang dan proses Bank Makanan menerapkan prinsip EMAS yaitu 4 prinsip dalam pendistribusian bantuan makanan diantaranya Enak, Mudah diakses, Aman dikonsumsi, dan Sederhana dalam pengemasan,” jelasnya. 

    Pendistribusian program Bank Makanan diberikan kepada mustahik dengan asnaf fakir, miskin, dan fisabililah dengan prioritas penyaluran kepada kluster pekerja rentan, kluster difabel, kluster orang terlantar, kluster panti/yayasan dhuafa, yatim piatu serta klaster tenaga pendidik dan dakwah berpenghasilan rendah. 

    “Semoga pendistribusian ini dapat membantu meringankan kebutuhan makanan bergizi bagi masyarakat difabel dan masyarakat rentan di Kecamatan Ciseeng, Bogor,” tuturnya.

    Saidah juga mengatakan bantuan ini merupakan buah dari kebaikan yang terus dilakukan masyarakat melalui BAZNAS, yang manfaatnya dapat dirasakan masyarakat yang membutuhkan.

    “BAZNAS mengucapkan terima kasih atas uluran tangan dari donatur yang telah berbagi dengan masyarakat rentan yang membutuhkan bantuan. Semoga keberkahan selalu menyertai kita semua,” ucapnya.

    Untuk diketahui, BAZNAS mengoperasionalkan dapur umum lapangan di daerah Ciseeng dengan melibatkan masyarakat sekitar. Adapun paket makanan tersebut didistribusikan kepada masyarakat miskin yang berada di wilayah Kecamatan Ciseeng yang rata-rata mereka adalah para pekerja serabutan dengan penghasilan yang tak menentu. 

    Program Bank Makanan merupakan salah satu upaya BAZNAS untuk menyelesaikan dua masalah besar yaitu mengurangi jumlah makanan yang terbuang sia-sia dan memberikan akses makanan sehat untuk orang yang kekurangan melalui pendekatan kolaboratif bekerja sama dengan berbagai pihak.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Polres Tarakan Gagalkan Penyelundupan 13 Calon TKI Ilegal ke Malaysia
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        10 November 2024

    Polres Tarakan Gagalkan Penyelundupan 13 Calon TKI Ilegal ke Malaysia Regional 10 November 2024

    Polres Tarakan Gagalkan Penyelundupan 13 Calon TKI Ilegal ke Malaysia
    Tim Redaksi
    TARAKAN, KOMPAS.com
    – Satreskrim
    Polres Tarakan
    , Kalimantan Utara, berhasil menggagalkan aksi penyelundupan 13 calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal yang rencananya akan diberangkatkan ke Malaysia melalui Nunukan.
    Kapolres Tarakan, AKBP Adi Saptia Sudirna, mengungkapkan, “Kami menindaklanjuti informasi adanya pengiriman TKI yang terindikasi Tindak Pidana Perdagangan Orang (
    TPPO
    ). Informasi yang kami peroleh, semua ada 13 orang,” dalam pesan tertulisnya pada Sabtu (9/11/2024).
    Awalnya, petugas mengamankan tujuh calon TKI di Pelabuhan SDF, dengan rincian sebagai berikut tiga orang laki-laki, dua orang perempuan, satu anak laki-laki dan satu anak perempuan.
    Dari hasil interogasi, para calon TKI tersebut mengaku bahwa mereka akan diberangkatkan ke Malaysia untuk bekerja sebagai buruh perkebunan kelapa sawit.
    “Pengakuan calon TKI (calo TKI) ilegal yang kami amankan, masih ada 6 orang lagi yang berada di penginapan dan akan menyusul berangkat keesokan harinya,” imbuh Adi Saptia.
    Berbekal informasi tersebut, polisi segera bergerak menuju penginapan dan berhasil mengamankan enam calon TKI ilegal lainnya.
    Adi Saptia menjelaskan bahwa para calon TKI yang berasal dari Bulukumba, Sulawesi Selatan, direkrut oleh seorang bernama Z, yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
    Setelah merekrut para calon TKI di kampung halamannya, Z terlebih dahulu berangkat ke Tarakan untuk menyiapkan segala fasilitas dan kebutuhan para calon TKI.
    “Jadi Z sudah mempersiapkan semua, bagaimana makannya, penginapan, dan keberangkatannya. Saat ini Z sudah kami amankan dan kami lakukan proses hukum lebih lanjut,” tambahnya.
    Tersangka Z diduga bekerja sama dengan pihak lain untuk memberangkatkan para korban yang akan dipekerjakan di luar negeri, dengan membiayai tiket keberangkatan mereka.
    Para korban diberangkatkan melalui jalur tikus, tanpa kepemilikan paspor, sertifikat jaminan sosial, maupun sertifikat kompetensi kerja.
    Akibatnya, para korban tidak memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 5 UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
    Polres Tarakan juga sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial terkait assessment terhadap korban dugaan TPPO.
    Selain itu, mereka menjalin komunikasi dengan BAZNAS Kota Tarakan untuk permohonan bantuan tempat tinggal (safe house) dan berkoordinasi dengan BP2MI Nunukan.
    “Untuk saat ini, para korban anak sedang dilaksanakan assessment oleh Dinas Sosial. Dan untuk korban lainnya, akan dilakukan assessment di rumah penampungan. Para korban telah mendapatkan bantuan untuk rumah penampungan dari BAZNAS Tarakan,” kata Adi Saptia.
    Sejumlah barang bukti yang diamankan dalam kasus ini meliputi 13 tiket kapal Pelni dan 1 unit ponsel merek Oppo A12.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jakpus gelar lomba dayung antarkecamatan meriahkan Festival Pasar Baru

    Jakpus gelar lomba dayung antarkecamatan meriahkan Festival Pasar Baru

    Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) menggelar lomba dayung antara kecamatan setempat di Kali Pasar Baru, Jalan Antara dalam rangka Festival Pasar Baru, Sabtu (9/11/2024). ANTARA/Risky Syukur

    Jakpus gelar lomba dayung antarkecamatan meriahkan Festival Pasar Baru
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 09 November 2024 – 14:07 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) menggelar lomba dayung antarkecamatan di Kali Pasar Baru, Jalan Antara dalam rangka memeriahkan Festival Pasar Baru, Sabtu. Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma menyebut  lomba dayung dalam festival tersebut bertujuan untuk mengingatkan kembali masyarakat Jakarta tentang signifikansi Pasar Baru dalam sejarah kota itu.

    “Pasar Baru ini kan salah satu area yang memiliki perjalanan sejarah panjang. Sejak 1820 dibangun sebagai penunjang dari pelemahan elit ketika saat itu Ibu Kota pindah dari Kota Tua ke Weltevreden. Makanya sungainya pun kita manfaatkan untuk lomba dayung,” ucap Dhany saat ditemui di sela-sela festival, Sabtu.
     

    Menurut Dhany, sisi historis Pasar Baru mesti terus dilestarikan dan dikenal luas melalui kegiatan kolektif seperti festival.

    “Bangunan-bangunannya pun di sini masuk ke dalam cagar budaya. Alhamdulillah kita ingin bagaimana Pasar Baru ini bisa terus tumbuh dan berkembang, lestari, dikenal banyak orang, dan nilai-nilai sejarah historikalnya itu juga bisa kita tangkap, nah festival ini salah satu jalannya,” ungkap Dhany.

    Selain lomba dayung, Festival Pasar Baru juga diisi oleh berbagai macam kegiatan lain seperti penampilan musik, penampilan Barongsai, penampilan tarian Betawi, bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan sub kegiatan lainnya.
     

    “Ada aktivitas pentas seni ya terutama hiburan musik bagi warga masyarakat yang sifatnya itu keperpaduan. Ya di sini masuk dari Dinas Sudin Pemuda dan Olahraga, kemudian juga ada dari Sudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” tutur Dhany.

    Selain itu, lanjut dia, terlibat juga beberapa kolaborator seperti Bank DKI dan Baznas (Bazis) yang mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut. Dhany berharap festival itu bisa meningkatkan promosi kesehatan publik, kohesivitas (kedekatan) sosial dan nilai historis serta budaya Pasar Baru.

    “Harapannya kesehatannya bisa kita dapatkan, kohesivitas sosial bisa kita kuatkan, dan pasar baru bisa terus kita gelorakan, kita promosikan. Untuk semua bisa melihat kondisi Pasar Baru yang syarat akan nilai sejarah dan budaya,” ungkap Dhany.
     

    Di lokasi, semarak lomba dayung diramaikan warga yang memadati Jalan Antara. Tim masing-masing kecamatan pun bersemangat mendayung perahu untuk sampai paling depan di garis finis. Selain itu, di sepanjang Jalan Antara, sejumlah UMKM memasarkan berbagai macam produk makanan. Penampilan musik, Barongsai dan acara lain juga turut meramaikan festival tersebut.

    Sumber : Antara

  • Program ZChicken BAZNAS di Sulsel bantu ekonomi warga 

    Program ZChicken BAZNAS di Sulsel bantu ekonomi warga 

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Program ZChicken BAZNAS di Sulsel bantu ekonomi warga 
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Jumat, 08 November 2024 – 20:56 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI terus berkomitmen menyusun dan menjalankan program-program pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada peningkatan ekonomi dan bertujuan mencetak enterpreneur baru dari kalangan mustahik. Salah satunya melalui program ZChicken.

    Salmawati (50) asal Kota Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) merupakan salah satu penerima manfaat yang merasakan dampak positif dari bantuan program ZChicken BAZNAS. 

    Setelah ditinggal suaminya, Salmawati kini harus menghidupi ketiga anaknya seorang diri. Tentu tidak mudah, apalagi anak-anaknya masih sekolah.

    Namun kini, perempuan usia 50 tahun asal Sulawesi Selatan (Sulsel) ini merasa sangat terbantu setelah mendapatkan permodalan dari BAZNAS melalui Program ZChicken.

    Sejak dua minggu memulai usaha ZChicken, Salma demikian sapaannya, telah menjual sebanyak 30 potong ayam goreng krispi setiap harinya. 

    Setiap harinya, Salma berjualan di depan rumahnya dengan gerobak mulai pukul 09.00-22.00. Pembelinya memberikan tanggapan positif mengenai cita rasa ZChicken. 

    “Alhamdulillah, saya bersyukur bisa menjual 30 potong ayam goreng krispi setiap harinya dalam kurun waktu dua minggu sejak buka usaha ini,” ucap Salma saat ditemui di Kota Makassar, Sulsel pada Rabu (6/11/2024) malam.

    Meski penghasilannya terbilang kecil dan belum memadai untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, tapi Salma tetap merasa bersyukur. Setidaknya, dengan memiliki usaha dan bantuan Program ZChicken BAZNAS, dia masih punya harapan di masa depan.

    Apalagi menurutnya, semua permodalan dan bahan-bahan masih disalurkan dari BAZNAS, baik itu daging ayam dan bahan lainnya.

    “Semua bahan belum ada yang beli masih bantuan dari BAZNAS. Omzet dari jualan seminggu itu mencapai 700 ribu.  Alhamdulillah ada harapan untuk biaya sekolah anak saya,” ujar Salma.

    Selain menjalani usaha ZChicken, untuk menambah penghasilan dia juga melengkapi dengan menjual minuman. 

    Salma bersyukur dirinya menjadi salah satu mustahik yang dapat binaan BAZNAS Sulsel. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS yang telah mengangkat derajat hidup keluarganya menjadi lebih sejahtera.

    “Sejak suami wafat, saya banting tulang sendiri. Anak saya itu 4, yang 1 orang sudah menikah. Jadi saya harus menghidupi 3 anak. Alhamdulillah berkat Program ZChicken, ekonomi keluarga saya terbantu. Terima kasih BAZNAS,”  ucap Salma. 

    Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional sekaligus Pembina Wilayah BAZNAS Propinsi Sulsel, KH. Achmad Sudrajat, Lc, MA mengatakan, ZChicken merupakan program BAZNAS yang dilaksanakan secara nasional sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas mustahik.

    Program ZChicken ini jelasnya, merupakan salah satu program unggulan BAZNAS yang bertujuan memberdayakan umat melalui usaha kuliner berbasis ayam goreng krispi yang dikelola oleh para mustahik atau penerima manfaat. 

    “Program ZChicken ini menjadi komitmen BAZNAS dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan menyejahterakan umat,” ujar Kiai Ajat melalui keterangan tertulis, Jumat (8/11/2024).

    Kiai Ajat berharap Program ZChicken ini mampu direplikasi oleh BAZNAS daerah dengan harapan mampu menjadi program yang lebih masif.

    Ia menambahkan, BAZNAS  menyediakan pelatihan, modal usaha, dan dukungan pemasaran bagi para peserta, dibekali dengan keterampilan mengolah ayam goreng berkualitas, teknik pemasaran dan manajemen keuangan.

    “Program ZChicken ini menjadi tanggungjawab BAZNAS dalam mengelola dana zakat yang disalurkan muzaki agar tepat sasaran dan  dirasakan manfaatnya langsung oleh mustahik,” ujarnya.

    Lebih lanjut ia menjelaskan, pada tahun 2022, BAZNAS berkomitmen mengembangkan ZChicken menjadi program unggulan secara nasional dimulai dengan pengembangan 1.000 gerai di Pulau Jawa. Kemudian tahun 2023 dilakukan ekspansi ke luar Pulau Jawa dengan harapan demi kemanfaatan program ZChicken secara luas.

    Sementara itu, Ketua BAZNAS Sulsel, Khidri Alwi menyambut baik pelaksanaan Bimtek Pendamping ZChicken.

    Dalam program ZChicken ini, BAZNAS Propinsi Sulsel memperoleh kouta sebanyak 150 unit, yang terbagi 100 dari BAZNAS Pusat dan 50 unit sharing kota/kabupaten. 

    “Sementara posisi BAZNAS Sulsel sebatas koordinasi, karena kota/kabupaten masing-masing mempunyai penanggungjawab,” kata Khidri.

    Hasil rapat Pimpinan BAZNAS Propinsi Sulsel Bidang Pendistribusian dan Program Pendayagunaan Ekonomi Mustahik mencatat bantuan program tersebut direalisasikan di Kota Makassar sebanyak 30 unit, Kota Gowa 30 unit, Kota Maros 20 unit, dan Kota Pangkep 20 unit.

    Ia berharap program ini dapat mengubah status mustahik menjadi muzaki.

    “Program ZChicken di Sulsel ini sebagai program piloting pertama di luar Pulau Jawa. Selain ZChicken, BAZNAS RI juga mempercayakan sejumlah program lain kepada BAZNAS Sulsel, seperti ZAuto dan ZMart,” pungkas Khidri Alwi.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Baznas beri beasiswa untuk disabilitas, komunitas adat dan daerah 3T

    Baznas beri beasiswa untuk disabilitas, komunitas adat dan daerah 3T

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Baznas beri beasiswa untuk disabilitas, komunitas adat dan daerah 3T
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Kamis, 07 November 2024 – 23:39 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menghadirkan program beasiswa yang ditujukan untuk kelompok penyandang disabilitas, daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta komunitas adat guna memperoleh akses terhadap pendidikan yang baik.

    Ketua Baznas KH. Noor Achmad mengatakan Program bernama Beasiswa Kemitraan Pendidikan Khusus Disabilitas, Daerah 3T, dan Komunitas Adat itu terkait erat dengan program Asta Cita yang beberapa di antaranya membahas tentang pendidikan dan penyandang disabilitas.

    “Program ini sangat terkait erat dengan SDGs dan Asta Cita Bapak Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang patut bagi kita semua untuk mem-back up dan mendukung sekuat tenaga kita semua,” kata Noor dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Program Beasiswa Kemitraan Pendidikan Khusus Disabilitas, Daerah 3T, dan Komunitas Adat telah dijalankan Baznas sejak 2021 di 13 provinsi.

    Beasiswa itu bekerja sama dengan 38 lembaga, di antaranya 18 lembaga yang berfokus pada kelompok disabilitas, 11 lembaga yang bergerak di daerah 3T, dan 9 lembaga yang fokus pada komunitas adat.

    Noor menambahkan, program beasiswa akan sukses apabila dilakukan secara bersama dengan lintas sektoral. Oleh karena itu, ia mendorong partisipasi aktif berbagai pihak sehingga akan banyak kelompok masyarakat miskin ekstrem yang dapat diselamatkan, dan fakir miskin bisa menjadi muzaki (pemberi zakat).

    “Saya punya keyakinan bahwa dengan dana ZIS dan kerja sama kita yang simultan akan terus bisa mengatasi persoalan di daerah 3T dan persoalan disabilitas, sehingga apa yang kita lakukan ini dapat mengurangi kemiskinan ekstrem dan mengangkat fakir miskin menjadi muzaki,” ujarnya.

    Sementara itu, Deputi II BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Imdadun Rahmat menambahkan, program beasiswa kemitraan 2024 merupakan bentuk keberpihakan Baznas terhadap kelompok masyarakat di daerah 3T dan penyandang disabilitas.

    “Program beasiswa yang bersifat inklusif ini sejalan dengan prinsip no one life behind dan ini in line dengan Suistainable Development Goals, terutama yang berfokus pada tujuan akses pendidikan yang berkualitas, mengurai ketimpangan, dan membangun kemitraan,” ujarnya.

    Sumber : Antara

  • BAZNAS RI dorong optimalisasi pengelolaan zakat di daerah lewat Aplikasi SIMBA

    BAZNAS RI dorong optimalisasi pengelolaan zakat di daerah lewat Aplikasi SIMBA

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Rakorda se-Sulawesi Selatan

    BAZNAS RI dorong optimalisasi pengelolaan zakat di daerah lewat Aplikasi SIMBA
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Rabu, 06 November 2024 – 20:55 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terus berupaya meningkatkan pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di daerah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong penggunaan aplikasi SIMBA (Sistem Manajemen Informasi BAZNAS) untuk mencapai transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan ZIS.

    Hal ini disampaikan oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen M.S., M.Ec., Ph.D, dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) se-Sulawesi Selatan, Selasa malam (5/11/2024).

    Dalam sambutannya, Prof. Nadra menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam mengelola ZIS. Menurutnya, aplikasi SIMBA dirancang untuk mengintegrasikan seluruh proses pengelolaan ZIS, mulai dari pengumpulan, pencatatan, hingga penyaluran. 

    “Dengan SIMBA, kita dapat memantau secara real-time pengelolaan ZIS dan memastikan bahwa dana zakat disalurkan kepada yang berhak secara tepat dan transparan,” ujar Prof. Nadra.

    Menurutnya, SIMBA berfungsi juga untuk menguatkan pembuatan RKAT via SIMBA, sebagai bahan Monev (Monitoring dan Evaluasi), dan tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel terutama pada aspek penyaluran dan pendayagunaan.

    “Aplikasi SIMBA selayaknya dapat memenuhi seluruh fungsi manajemen dari RKAT, Pengumpulan, Keuangan, Penyaluran, Monev dan Laporan. Dalam hal ini juga BAZNAS terus berupaya melakukan perbaikan-perbaikan dan modernisasu SIMBA guna meningkatkan tata kelola zakat yg lebih baik,” jelas Prof. Nadra. 

    SIMBA diharapkan dapat menjadi solusi bagi berbagai tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan ZIS, seperti kurangnya transparansi, inefisiensi, dan kesulitan dalam mengakses data. 

    Dengan menggunakan SIMBA, lanjut Prof. Nadra, BAZNAS daerah dapat meningkatkan akuntabilitas, misalnya setiap transaksi ZIS akan tercatat secara digital dan dapat diakses oleh publik, juga mempercepat proses penyaluran sehingga penyaluran bantuan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran.

    “Memudahkan monitoring dan evaluasi artinya, kinerja pengelolaan ZIS dapat dipantau secara berkala untuk memastikan efektivitas program. SIMBA juga dapat digunakan untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas, termasuk generasi muda,” lanjutnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Prof. Nadra juga menyampaikan target BAZNAS untuk memiliki 400 kantor digital pada tahun 2025. Kantor digital ini diharapkan dapat menjadi pusat layanan ZIS yang modern dan efisien, serta menjadi sarana untuk meningkatkan literasi zakat di masyarakat.

    “Dengan demikian, masyarakat dapat dengan mudah mengakses layanan ZIS dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan,” tambah Prof. Nadra.

    Dengan semakin banyaknya BAZNAS daerah yang mengadopsi SIMBA dan mengembangkan kantor digital, diharapkan pengelolaan ZIS di Indonesia dapat semakin transparan, akuntabel, dan efisien. Hal ini akan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ekonomi umat.

    “Kami berharap SIMBA dapat menjadi solusi yang komprehensif untuk pengelolaan ZIS di Indonesia. Dengan dukungan dari seluruh pihak, kita dapat mewujudkan pengelolaan zakat yang lebih baik dan bermanfaat bagi umat,” ucapnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Raih juara di ISEF, BAZNAS RI apresiasi program pengentasan kemiskinan BAZNAS Jabar

    Raih juara di ISEF, BAZNAS RI apresiasi program pengentasan kemiskinan BAZNAS Jabar

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Raih juara di ISEF, BAZNAS RI apresiasi program pengentasan kemiskinan BAZNAS Jabar
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Rabu, 06 November 2024 – 14:07 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mengapresiasi BAZNAS Provinsi Jawa Barat yang berhasil meraih Juara 1 kategori Champion of The Champion Lembaga ZISWAF se-Indonesia dalam acara Anugerah International Sharia Economic Forum (ISEF) Award 2024 yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) di Jakarta. 

    Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan, prestasi tersebut tidak hanya menjadi bukti nyata bahwa upaya dan inovasi dalam program pengentasan kemiskinan yang digalakkan BAZNAS Jawa Barat mampu menunjukkan hasil yang konkret dan positif.

    “BAZNAS RI mengapresiasi kerja keras seluruh pengelola zakat, relawan, dan para pihak yang terlibat dalam merealisasikan program-program yang memberdayakan mustahik dan mendorong kesejahteraan umat,” ujar Kiai Noor, dalam keterangan tertulis, Senin (4/11/2024). 

    Menurutnya, dengan semangat kolaborasi dan sinergi, BAZNAS di berbagai daerah termasuk Jawa Barat telah memperkuat misi besar untuk menjadikan zakat sebagai solusi permasalahan sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat.

    “Capaian di ISEF ini juga menjadi pemicu semangat bagi kita semua untuk terus berinovasi dan berjuang dalam pengelolaan zakat yang transparan, profesional, dan amanah. Mari kita jadikan momentum ini sebagai langkah untuk meningkatkan layanan dan manfaat yang dirasakan oleh mustahik di seluruh Indonesia,” katanya.

    Kiai Noor berharap, prestasi yang diraih BAZNAS Jabar ini mampu menginspirasi BAZNAS di provinsi lain untuk terus berbenah dan memperkuat kontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih mandiri dan berdaya.

    “Terima kasih kepada seluruh jajaran BAZNAS Jawa Barat, mitra, dan semua pihak yang telah mendukung upaya ini. Mari kita terus bekerja bersama untuk menghadirkan manfaat yang lebih luas dan keberkahan bagi umat,” katanya.

    Sementara itu, pada Anugerah ISEF Award 2024, ketua tim ISEF BAZNAS Jabar Rachmat Ari Kusumanto memaparkan terkait “Optimasilasi Dana Zakat untuk Penanganan Percepatan Penurunan Daerah Kemiskinan Ekstrem melalui Dhuafa Investor dan Pra Koperasi”.

    ” Dhuafa Investor (bagian dari Program Mustahik to Pengusaha – MtoP ) adalah program pemberdayaan ekonomi mustahik melalui pola Investasi kepada Pengusaha/Saudagar, dengan keuntungan (yang tertuang dalam Akad Kerjasama) antara lain, mustahik dapat pekerjaan, dapat bagi hasil dan pengembalian dana investasi,” ujarnya.

    Sementara, lanjut Rahmat, program Pra Koperasi merupakan langkah strategis BAZNAS Jabar bekerja sama dengan Pemprov Jabar dalam memberdayakan masyarakat miskin ekstrem agar dapat mandiri secara ekonomi.

    Dia berharap, kerja sama antara Pemprov Jabar melalui BAPPEDA Jabar dan BAZNAS ini dapat menjadi model pemberdayaan ekonomi yang efektif dan berkelanjutan, khususnya bagi masyarakat miskin ekstrem yang masih kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar.

    “Dua program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami berharap program ini dapat berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, serta penghargaan yang kami terima ini menjadi motivasi ke depan untuk terus berupaya memberikan yang terbaik untuk umat,” harapnya.

    Sumber : Elshinta.Com