BUMN: Baznas

  • Perkuat kolaborasi pengelolaan ZIS di ASEAN, ICONZ ke-8 hasilkan 5 poin resolusi

    Perkuat kolaborasi pengelolaan ZIS di ASEAN, ICONZ ke-8 hasilkan 5 poin resolusi

    Foto: Istimewa

    Perkuat kolaborasi pengelolaan ZIS di ASEAN, ICONZ ke-8 hasilkan 5 poin resolusi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 20 Desember 2024 – 14:27 WIB

    Elshinta.com –  Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI telah menggelar Konferensi Zakat Internasional ke-8 atau The 8th Indonesian Conference of Zakat (ICONZ) 2024, mengasilkan lima poin resolusi resolusi untuk memperkuat pengelolaan zakat, infak, sedekah (ZIS) di tingkat ASEAN.

    Penutupan konferensi bertema “The Zakat Contribution Towards the World Poverty Alleviation and Welfare” ini dilaksanakan di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Kamis, (19/12/2024). Hadir para pegiat zakat dari negara-negara ASEAN (Malaysia, Filipina, Kamboja, Brunei Darussalam, Myanmar), Jordania, juga para pegiat zakat dan akademisi di Indonesia. 

    Acara tersebut terselenggara atas kerja sama BAZNAS, Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB, Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Amal Salman, serta BAZNAS Provinsi Jawa Barat.

    Pimpinan BAZNAS RI Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan, Prof. (HC.) Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec., yang diwakili Direktur Kajian dan Pengembangan Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) BAZNAS RI, Muhammad Hasbi Zaenal membacakan tujuh resolusi yang disepakati dalam konferensi zakat internasional ke-8 tersebut. 

    “Menyadari zakat sebagai instrumen utama dalam mengatasi kesenjangan sosial-ekonomi, kami, peserta Konferensi Internasional Zakat ke-8 (ICONZ), yang terdiri dari akademisi, praktisi, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan, menegaskan kembali komitmen kami untuk memajukan zakat sebagai katalis pembangunan berkelanjutan,” ujar Hasbi, seperti dalam rilis yang diterima Redaksi Elshinta.com.

    Dia menyampaikan, resolusi tersebut merumuskan strategi-strategi yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan pengelolaan zakat, inovasi, dan dampak sosialnya yang lebih luas, dengan fokus khusus pada kolaborasi ASEAN untuk menghadapi tantangan bersama dan memanfaatkan peluang di kawasan.

    Berikut tujuh resolusi yang disepakati dalam ICONZ ke-8 di Bandung:

    1. Kami berkomitmen untuk mendorong penelitian zakat yang bersifat interdisipliner, dengan penekanan pada solusi inovatif untuk pengentasan kemiskinan, pemberdayaan sosial, dan ketahanan ekonomi. Kami akan membentuk Konsorsium Penelitian Zakat (Zakat Research Consortium) untuk memfasilitasi berbagi pengetahuan dan kolaborasi antara pemangku kepentingan global dan regional, termasuk negara-negara ASEAN.

    2. Kami berkomitmen untuk mengintegrasikan studi zakat ke dalam kurikulum universitas, dengan prioritas pada keahlian di bidang keuangan Islam, administrasi zakat modern, dan kesejahteraan sosial. Kami juga akan mempromosikan pengakuan bersama atas program akademik dan sertifikasi di seluruh ASEAN, serta bermitra dengan badan profesional untuk menawarkan pelatihan dan program peningkatan keterampilan yang dirancang khusus bagi praktisi zakat.

    3. Kami berkomitmen untuk mendukung digitalisasi sistem pengelolaan zakat, guna meningkatkan efisiensi, transparansi, dan aksesibilitas. Kami juga akan mendorong pembentukan Pusat Teknologi Zakat ASEAN (ASEAN Zakat Tech Hub) untuk memacu inovasi dalam platform digital dan mempromosikan penggunaan analitik data untuk meningkatkan dampak program zakat.

    4. Kami berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi ASEAN dalam menghadapi tantangan sosial-ekonomi melalui inisiatif zakat, dengan fokus pada pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan layanan kesehatan. Kami akan memanfaatkan kemitraan regional untuk menciptakan proyek percontohan berbasis komunitas yang menunjukkan praktik terbaik dalam pemanfaatan zakat dan pengukuran dampaknya, dengan memastikan inklusivitas bagi kelompok rentan.

    5. Kami berkomitmen untuk meresmikan Jaringan Zakat ASEAN (ASEAN Zakat Network) guna mendorong dialog yang berkelanjutan, perencanaan strategis, dan inisiatif bersama antar negara-negara anggota ASEAN. Jaringan ini akan berfokus pada prioritas sosial-ekonomi ASEAN, termasuk pengentasan kemiskinan, inklusi keuangan, dan pembangunan berkelanjutan.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Dirintis `Angkringan Baznas` 19 kecamatan di Kabupaten Semarang

    Dirintis `Angkringan Baznas` 19 kecamatan di Kabupaten Semarang

    Foto: Pranoto/Radio Elshinta

    Dirintis `Angkringan Baznas` 19 kecamatan di Kabupaten Semarang
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 19 Desember 2024 – 12:41 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Semarang, Jawa Tengah terus berinovasi memberdayakan ekonomi para penerima zakat (mustahik). Salah satunya dengan mengembangkan jaringan `Angkringan Baznas` di 19 kecamatan yang ada. Angkringan adalah semacam kedai sederhana yang menjual berbagai jenis makanan dan minuman ringan.  

    Ketua Baznas Kabupaten Semarang  Khadziq Faisol menjelaskan,  pada tahun ini disalurkan bantuan untuk empat tempat angkringan senilai Rp20 juta. 

    “Kami menangkap ide kreatif warga yang ingin memberdayakan ekonomi masyarakat. Satu usaha angkringan akan dapat membantu usaha produktif lima sampai sepuluh mustahik atau penerima zakat,” terangnya usai penyerahan bantuan bedah rumah Sakinah dan pendayagunaan ekonomi produktif kepada warga penerima di aula Kantor Baznas di Ungaran, Selasa (17/12), seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Pranoto.

    Menurut Faisol, direncanakan tahun depan sudah berdiri “Angkringan Baznas” di seluruh kecamatan. 

    Pengusaha swasta yang menjadi kolega Basnas Kabupaten Semarang, Zahwan Anwar  mengaku bahwa komunitas yang dipimpinnya bermimpi memberdayakan pelaku usaha mikro agar dapat berkembang dan mandiri. Caranya dengan memberikan bantuan gerobak angkringan dan peralatan pendukung seperti kursi lipat dan meja makan senilai sekitar Rp9 juta. 

    “Konsepnya nanti semacam mini kafe. Sedangkan penyediaan makanan seperti nasi, gorengan dan sate-satean Kami serahkan kepada warga setempat. Jadi satu angkringan dapat memberdayakan sekitar sepuluh orang lainnya,” terangnya.

    Saat ini ada empat pelaku usaha angkringan yang sudah menjalankan perniagaan. Yakni masing-masing satu usaha di Bandungan dan Ambarawa serta dua lainnya di Bawen.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Konferensi Zakat Internasional, Baznas RI Dorong Zakat Jadi Strategi Pengentasan Kemiskinan Ekstrem – Halaman all

    Konferensi Zakat Internasional, Baznas RI Dorong Zakat Jadi Strategi Pengentasan Kemiskinan Ekstrem – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI hadiri Konferensi Zakat Internasional ke-8 atau The 8th International Conference on Zakat (ICONZ) 2024 di ITB, Bandung, 17 sampai 19 Desember 2024.

    Pada ICONZ kali ini, Baznas mengusung tema “The Zakat Contribution Towards the World Poverty Alleviation and Welfare” yang dihadiri oleh para delegasi zakat dari berbagai negara sahabat.

    Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan MA sangat mengapresiasi acara ini. 

    Menurutnya, pengentasan kemiskinan menjadi agenda global yang harus dikonsolidasikan terutama dari sektor pengelola zakat, bagaimana dana zakat ini mampu untuk membebaskan 25,2 juta penduduk miskin di Indonesia dari garis kemiskinan.

    “Hari ini, di Indonesia ada 25,2 juta orang miskin, 5 juta di antaranya miskin ekstrem. Jadi bagaimana dana zakat ini kemudian bisa menjadi solusi akselerasi pengentasan kemiskinan di Indonesia dan tentunya di dunia,” ujar Saidah Sakwan, Kamis (19/12/2024).

    Melalui ICONZ ke-8 ini, Baznas RI akan berbagi pengalaman dalam memaksimalkan peran zakat dalam pengentasan kemiskinan melalui program-program prioritas Baznas.

    Menurut Saidah, ada tiga strategi yang dilakukan oleh Baznas RI. 

    Pertama, melakukan intervensi secara sosial yakni memenuhi seluruh kebutuhan mustahik, terutama kebutuhan dasar seperti pangan dan akses mereka terhadap kesehatan dan pendidikan.

    Hal ini dilakukan, karena banyak dari masyarakat miskin ekstrem berasal dari keluarga yang hanya tamat sekolah dasar.

    Sehingga menurutnya, memberikan hak anak-anak mereka terhadap dunia pendidikan menjadi penting untuk mengeluarkan mereka dari lingkaran kemiskinan.

    “Jadi seluruh kebutuhan darurat itu harus menjadi bagian yang diutamakan, bagaimana mustahik mendapatkan akses pangan dan akses kesehatan yang itu menjadi akses dasar, termasuk akses terhadap pendidikan, maka seluruh akses dasar, berkembang, dan darurat ini menjadi bagian dari strategi kami,” tegas Saidah.

    Kedua, intervensi secara ekonomi, yakni dengan cara memberikan modal dan membuka akses pasar kepada mustahik yang memiliki kapasitas yang bisa diberdayakan.

    “Yang ketiga, kami terus melakukan advokasi, yang mana seluruh program tersebut ditujukan untuk mengubah mustahik menjadi muzaki sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat baik dari aspek materiil maupun aspek spiritual,” imbuhnya.

    Pada kesempatan yang sama, Kepala Keuangan Pusat Pengumpulan Zakat (PPZ) Malaysia, Azhan bin Ismail mengungkapkan strategi negaranya dalam mengelola dana zakat untuk memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat dan mengurangi kemiskinan di negaranya.

    Salah satu caranya adalah dengan memberikan modal usaha kepada mereka yang ingin menjalankan bisnis, sehingga mereka bisa mandiri. 

    Tujuan akhirnya adalah agar mereka keluar dari status asnaf atau golongan yang berhak menerima zakat.

    Strategi lainnya adalah dengan menyediakan sekolah gratis mulai dari taman kanak-kanak, sekolah menengah agama, tahfiz, kejuruan, sains, hingga perguruan tinggi.

    “Kami memberi mereka ilmu, kami memberi mereka pelatihan, agar mereka bisa keluar dari studinya lalu menjadi profesional. Semua jenis pendampingan yang kami lakukan ini untuk mengurangi jumlah asnaf sehingga mengurangi jumlah kemiskinan,” tutur Azhan.

    Azhan menambahkan tentang cara unik negaranya agar masyarakat mau berzakat. Yakni, manfaat yang akan diterima oleh mereka yang mengeluarkan dana zakat ketika mereka meninggal dunia.

    “PPZ memberikan sejumlah uang saat pembayar zakat meninggal dunia hingga 3.000 ringgit Malaysia,” ujar Azhan.

    PPZ menyediakan dana hingga 600.000 – 700.000 ringgit per tahun untuk menjalankan program ini. 

    “Jadi manfaat yang diperoleh bagi pembayar zakat dapat dirasakan bahkan setelah mereka meninggal dunia,” ujarnya.

  • 10
                    
                        Kontroversi Pemindahan Jemaah Shalat Jumat bersama Gibran, Baznas: Hanya Penataan Shaf
                        Nasional

    10 Kontroversi Pemindahan Jemaah Shalat Jumat bersama Gibran, Baznas: Hanya Penataan Shaf Nasional

    Kontroversi Pemindahan Jemaah Shalat Jumat bersama Gibran, Baznas: Hanya Penataan Shaf
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Menanggapi video viral yang memperlihatkan Wakil Presiden Republik Indonesia
    Gibran
    Rakabuming Raka saat pelaksanaan Salat Jumat di Masjid Baiturrahman, Semarang pada Jumat (13/12/2024), Ketua Badan Amil Zakat Nasional (
    Baznas
    ) RI Noor Achmad memberikan klarifikasi.
    Peristiwa terjadi sebelum Apel Kesiapsiagaan sekaligus Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Baznas Tanggap Bencana (BTB) serta Rumah Sehat Baznas (RSB) 2024 di Semarang, Jumat.
    Menurut Noor Achmad, saat mendampingi Gibran dari Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) menuju masjid untuk melaksanakan salat Jumat, seluruh rombongan telah diarahkan ke tempat yang disediakan. 
    Namun, Gibran memilih untuk menempati shaf yang tersedia. Rombongan tersebut terdiri dari Gibran, Ketua Baznas RI, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, dua pengawal presiden, dan beberapa jemaah lainnya. 
    Posisi Gibran di video yang viral itu juga bukan posisi terdepan, melainkan berada di barisan tengah.
    “Karena shaf masih longgar, kami meminta jemaah untuk merapatkan shaf. Bahkan, ada shaf depan yang masih kosong, tetapi wapres memilih di tengah, sehingga kemudian shaf depan ditempati Panglima Daerah Militer (Pangdam),” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (19/12/2024). 
    Noor menegaskan, Gibran berada di tengah bersamanya dan beberapa jemaah lain. 
    Ia menegaskan, tidak ada pemindahan jemaah sebagaimana yang diramaikan di media sosial. Hal yang terjadi adalah penataan shaf sesuai dengan kaidah Salat berjamaah.
    Noor juga menekankan bahwa meskipun Gibran mendapatkan pengawalan ketat, tidak ada perlakuan khusus yang melanggar aturan salat berjemaah. 
    “Sesuai ajaran Islam, merapatkan dan memenuhi shaf adalah bagian dari adab salat berjemaah. Semua dilakukan dalam kerangka menjaga kesempurnaan salat,” tuturnya.
    Baznas RI mengajak masyarakat untuk tidak terburu-buru menilai dan menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya, terlebih terkait isu keagamaan. 
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Baznas Bazis Jaksel tebus ijazah ratusan siswa sekolah sebagai bantuan

    Baznas Bazis Jaksel tebus ijazah ratusan siswa sekolah sebagai bantuan

    Jakarta (ANTARA) – Baznas Bazis Jakarta Selatan menebus ijazah pada tahun ini milik 216 siswa SMP hingga SMA sederajat di daerah itu sebagai bantuan untuk meringankan beban keluarga siswa yang kurang mampu.

    “Rata-rata yang kita bantu, tebus ijazah mereka yang bersekolah di sekolah swasta dan belum mendapatkan bantuan pemerintah,” kata Koordinator Wilayah Baznas (Bazis) Jakarta Selatan, Ahmad Kahpi di Jakarta, Kamis.

    Kahpi mengatakan, pelaksanaan program tebus ijazah tahun ini merupakan bentuk kepedulian nyata Baznas Bazis.

    Dari kegiatan ini, katanya, diharapkan para orang tua dan guru untuk terus mendukung dan menginspirasi generasi muda dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan.

    “Semoga dengan program tebus ijazah ini, mereka dapat melanjutkan kehidupan yang lebih baik, baik itu mereka melanjutkan ke universitas atau mencari pekerjaan,” ujarnya.

    Pada program tebus ijazah 2024, sebanyak 216 siswa SMP dan SMA sederajat dari Sudin Pendidikan Jakarta Selatan Wilayah I dan II, serta Unit Pengumpulan Zakat (Upz) Forsil dan sekolah di bawah naungan Kemenag Jakarta Selatan mengikuti program itu dan telah memenuhi aneka persyaratan.

    Program setiap tahun, hal ini juga telah disalurkan melalui Suku Dinas Pendidikan wilayah 1 sebanyak 33 siswa atau Rp71 juta dan Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 sebanyak 13 siswa atau Rp38 juta pada 2023.

    Dibandingkan pada 2024, tebus ijazah mengalami banyak peningkatan penerima manfaat yakni Sudin Pendidikan wilayah 1 sebanyak 43 siswa atau Rp100.263.500 dan Sudin Pendidikan Wilayah 2 sebanyak 56 siswa atau Rp101.560.000.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Lemhannas gandeng MUI kerja sama bidang penguatan wawasan kebangsaan

    Lemhannas gandeng MUI kerja sama bidang penguatan wawasan kebangsaan

    Jakarta (ANTARA) – Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama dalam peningkatan wawasan kebangsaan.

    Kerja sama ini ditandatangani oleh Gubernur Lemhannas Ace Hasan Syadzily dan Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (17/12).

    Dalam siaran pers yang diterima Kamis, dijelaskan tujuan dari kerja sama ini yakni untuk meningkatkan kesadaran pentingnya wawasan kebangsaan di kalangan anak muda, perempuan, terutama di kalangan keluarga MUI.

    Tidak hanya itu, Ace yang juga politisi Partai Golkar itu mengatakan kerja sama ini bertujuan untuk membangun karakter bangsa yang kuat dan berintegritas di antara ke dua lembaga demi memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa.

    “Bagaimana memberdayakan masyarakat luas guna mewujudkan Astacita khususnya peningkatan pemahaman ideologi Pancasila,” lanjut Ace.

    Dalam siaran pers yang sama, Ketua Dewan Pertimbangan MUI sekaligus Eks Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin berharap MUI dapat mengemban tanggung jawab dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan.

    “Mengingatkan semua bahwa tanggung jawab MUI begitu besar, sebagai wadah para ulama, ulama adalah pewaris nabi, tanggung jawabnya para pewaris nabi,” kata Ma’ruf Amin.

    Untuk diketahui, penandatanganan nota kesepahaman tersebut disaksikan para peserta Mukernas IV MUI termasuk beberapa Menteri Kabinet Merah Putih antara lain Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Badan Penyelenggaraan Haji Mochamad Irfan Yusuf.

    Kemudian Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Ubaidillah, dan Ketua Baznas RI Prof Noor Achmad.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Guido Merung
    Copyright © ANTARA 2024

  • BAZNAS RI ajak masyarakat gencarkan sedekah bencana kemanusiaan

    BAZNAS RI ajak masyarakat gencarkan sedekah bencana kemanusiaan

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    BAZNAS RI ajak masyarakat gencarkan sedekah bencana kemanusiaan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 17 Desember 2024 – 18:14 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mengajak masyarakat untuk terus menebar kebaikan salah satunya dengan berpartisipasi dalam menggencarkan sedekah bencana kemanusiaan.

    Ajakan itu disampaikan Pimpinan BAZNAS Bidang Pengumpulan, H. Rizaludin Kurniawan, S.Ag., M.Si., CFRM dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) dan Rumah Sehat BAZNAS (RSB) 2024 di Semarang, Sabtu (14/12/2024). 

    “Kami mengajak seluruh masyarakat untuk peduli dan berpartisipasi aktif dalam membantu sesama. BAZNAS sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang ditugaskan untuk mengelola dana zakat, infak, dan sedekah, akan terus memberikan layanan zakat agar aman dan tepat sasaran,” kata Rizaludin.

    Menurut Rizaludin, sedekah kebencanaan adalah wujud kepedulian untuk membantu pemulihan masyarakat terdampak bencana, mempercepat rehabilitasi dan rekonstruksi.

    Dalam penyampaian informasi kepada publik, kata Rizaludin, BAZNAS memiliki upaya dalam mengoptimalkan saluran donasi dalam membantu warga terdampak bencana dengan membuka sedekah bencana dan kemanusiaan. 

    “Donasi yang masuk akan dicatat sebagai infak terikat untuk kebencanaan,” ujar Rizaludin.

    Selain itu, pihaknya menyebut sedekah bencana kemanusiaan juga bertujuan untuk membuka saluran donasi yang mudah diakses publik untuk memfasilitasi donasi dari masyarakat.

    “Kami juga akan menjamin terselenggaranya bantuan yang cepat, tepat, dan memadai bagi para korban dan penyintas,” imbuhnya.

    Dengan adanya sedekah bencana kemanusiaan, lanjut Rizaludin, hal tersebut dapat mengukur dan memantau dampak bantuan yang diberikan di wilayah terdampak secara sistematis.

    “Sebagai lembaga yang memiliki komitmen untuk menyejahterakan umat, BAZNAS terus bergerak cepat dalam memberikan bantuan untuk korban bencana,” ujarnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Dapat Indonesia Fundraising Award, Taman Zakat: Semoga Terus Bisa Alirkan Kebaikan

    Dapat Indonesia Fundraising Award, Taman Zakat: Semoga Terus Bisa Alirkan Kebaikan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Januar Adi Sagita

    TRIBUNJATIM.COM – Lembaga Amil Zakat (LAZ) Taman Zakat lagi-lagi mendapatkan penghargaan.

    Jika Juli 2024 lalu mendapatkan penghargaan Forum Zakat (FOZ), kali ini dari Institut Fundraising Indonesia (IFI). 

    Ziyad, General Manager Taman Zakat menjelaskan bahwa kali ini Taman Zakat mendapatkan penghargaan di dua katagori, yaitu sebagai lembaga dengan Platform Fundraising Digital LAZ Terbaik IFA 2024 dan Inovasi Fundraising Terbaik 2024. 

    Penghargaan yang diterima Ziyad di salah satu hotel di Thamrin Jakarta pada Jumat (13/12/2024) lalu itu, baginya menjadi motivasi tersendiri untuk terus menjadi jembatan kebaikan dari donatur ke masyarakat yang membutuhkan. 

    “Ini menjadi semangat kami untuk lebih rajin menjadi jembatan kebaikan. Semoga istiqomah, terus bisa mengalirkan kebaikan,” harapnya. 

    Institut Fundraising Indonesia (IFI), Ziyad menjelaskan, adalah sebuah lembaga yang bergerak di dalam pelatihan dan pendampingan fundraising profesional yang berkomitmen untuk memandirikan Lembaga Zakat Infaq dan Sedekah (ZIS), Wakaf maupun NGO Indonesia melalui fundraising. 

    Setiap tahunnya IFI memberi Indonesia Fundraising Award (IFA) 2024. IFA adalah festival penghargaan yang diberikan kepada para penggiat sosial individu maupun lembaga. 

    “Kegiatan ini mendorong gerakan kemanusiaan untuk tetap eksis memberikan manfaat dan dipercaya masyarakat,” katanya. 

    Bagi Ziyad, dua penghargaan yang didapat sekaligus ini menjadi hadiah istimewa akhir tahun di tahun keenam Taman Zakat. 

    Penghargaan ini, imbuhnya, semakin mempertegas bahwa Taman Zakat terus berusaha mehadirkan layanan yg inovatif dan terhubung dengan digitalisasi.

    Sebelumnya, Juli lalu di tahun yang sama Taman Zakat mendapatkan penghargaan dari FOZ dalam katagori Tata Kelola Sumber Daya Manusia (SDM) Terbaik se-Indonesia. 

    Sementara, Maret 2024 Taman Zakat juga mendapatkan penghargaan dan terpilih sebagai LAZ Provinsi Terbaik se-Indonesia dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

    “Terima kasih kepada semua donatur, tim semua stakeholder. Semoga kita bisa istiqomah mengalirkan kebaikan untuk masyarakat,” tutupnya. 

  • Wapres Gibran minta BAZNAS perkuat penanggulangan bencana berbasis masyarakat

    Wapres Gibran minta BAZNAS perkuat penanggulangan bencana berbasis masyarakat

    Sumber foto: Yanuar/elshinta.com.

    Wapres Gibran minta BAZNAS perkuat penanggulangan bencana berbasis masyarakat
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 13 Desember 2024 – 21:35 WIB

    Elshinta.com – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi peran BAZNAS, para relawan, maupun mitra-mitra BAZNAS yang telah bersinergi membantu pemerintah dalam penanganan kebencanaan nasional. Wapres Gibran berharap Baznas dapat memperkuat perannya dalam penanggulangan bencana berbasis masyarakat, baik pada tahap tanggap darurat bencana, pemulihan pascabencana, sampai upaya mengurangi risiko bencana seperti Kampung Tanggap Bencana dan program masyarakat bangkit sejahtera.

    “Saya berharap ke depan BAZNAS dapat memperkuat perannya dalam penanggulangan bencana berbasis masyarakat, baik itu terkait pemberian pelatihan kesiapsiagaan kepada masyarakat, pembangunan sekolah darurat sementara bagi anak korban bencana, pemberian beasiswa dan keperluan sekolah bagi anak korban bencana, pembuatan titik ekonomi baru di tempat relokasi, serta penyaluran bantuan produktif untuk kemandirian ekonomi para korban bencana,” ujar Wapres Gibran di hadapan 5000 ribu relawan Baznas pada Apel Kesiapsiagaan sekaligus membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) serta Rumah Sehat BAZNAS (RSB) 2024 yang dilaksanakan di Lapangan Pancasila Semarang, Jumat (13/12).

    Lebih lanjut Gibran menekankan agar Baznas menjaga transparansi akuntabilitas, serta efisiensi penyaluran zakat, infak, sedekah, yang digunakan untuk penanggulangan bencana. Hal ini menurut Gibran dapat meningkatkan kepercayaan publik dan masyarakat. Wapres juga mengajak seluruh relawan untuk saling bekerja sama dalam penanggulangan bencana.

    “Marilah kita terus bahu-membahu, saling tolong menolong, bekerja sama dalam menjalankan misi kemanusiaan untuk membantu meringankan beban masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana di wilayah Indonesia,” katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Yanuar. 

    Sementara itu, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., mengungkapkan, apa yang dilakukan BAZNAS merupakan bagian dari keinginan masyarakat, terutama masyarakat agamis, agar BAZNAS membentuk relawan-relawan tanggap bencana.

    “Apa yang kami lakukan ini merupakan bagian dari harapan masyarakat yang menginginkan BAZNAS untuk bisa tampil, mengumpulkan, dan membentuk relawan-relawan ini. BTB merupakan suatu koordinasi, relasi antara masyarakat yang agamis, masyarakat yang memang senang bersedekah, berinfak dengan relawan-relawan kami,” kata Kiai Noor.

    “Demikian juga pada hari ini akan ada Rakornas BTB dan RSB. RSB rumah tanpa kasir, rumah sehat yang tidak membayar apapun, karena semuanya didedikasikan untuk masyarakat, karena semuanya dari muqayyadh, sehingga tidak perlu membayar,” sambungnya.

    Kiai Noor juga menyampaikan terima kasih kepada Wapres RI Gibran Rakabuming Raka atas kehadirannya, yang berarti telah peduli terhadap nasib rakyat Indonesia, juga kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran Apel Kesiapsiagaan ini.

    Apel Kesiapsiagaan dan Rakornas BTB serta RSB 2024 bertujuan untuk meningkatkan optimalisasi penyaluran zakat untuk penanggulangan bencana di Indonesia, serta peran BAZNAS se-Indonesia dalam penanggulangan bencana di Indonesia. Acara ini diikuti 5.000 personil kesiapsiagaan bencana BAZNAS yang terdiri dari: Relawan BAZNAS Tanggap Bencana, PMI, perwakilan LAZ, tenaga medis dan non medis Rumah Sehat BAZNAS; OPD Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang.

    Selain Wapres RI, Hadir dalam acara tersebut, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Wakil Ketua BAZNAS RI, Mokhamad Mahdum, jajaran pimpinan BAZNAS se-Indonesia, Pj. Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (Purn) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M, Sekretaris Utama BNPB, Rustian, S.Si., Apt., M.Kes., Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Perwakilan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Inviturlia Andalasiana, perwakilan Palang Merah Indonesia (PMI), serta perwakilan Lembaga Amil Zakat (LAZ).

    Sumber : Radio Elshinta

  • Wapres Gibran Tegaskan BAZNAS Harus Bisa Bangun Titik Ekonomi Baru di Wilayah Relokasi Bencana – Halaman all

    Wapres Gibran Tegaskan BAZNAS Harus Bisa Bangun Titik Ekonomi Baru di Wilayah Relokasi Bencana – Halaman all

    Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menegaskan, sejatinya lembaga filantropi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bisa mempunyai peran terhadap pembangunan titik ekonomi baru di lokasi yang mengalami bencana.

    Pernyataan itu disampaikan Wapres Gibran saat menjadi pembina Apel Kesiapsiagaan sekaligus membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) serta Rumah Sehat BAZNAS (RSB) 2024.

    Mulanya, Wapres Gibran berharap soal upaya BAZNAS ke depan dalam memperkuat perannya bagi masyarakat.”Saya berharap ke depan BAZNAS dapat memperkuat perannya dalam penanggulangan bencana berbasis masyarakat,” kata Gibran dalam sambutannya, Jumat (13/12/2024).

    Beberapa fokus yang bisa diupayakan oleh BAZNAS menurut Gibran yakni, pemberian pelatihan kesiapsiagaan kepada masyarakat hingga pembangunan sekolah darurat bagi anak korban bencana.

    Tak hanya itu, BAZNAS juga menurut dia, haru bisa menjadi lembaga yang menciptakan titik ekonomi baru di tempat relokasi bencana.

    “Pemberian beasiswa dan keperluan sekolah bagi anak korban bencana, pembuatan titik ekonomi baru di tempat relokasi, serta penyaluran bantuan produktif untuk kemandirian ekonomi para korban bencana,” ujar Gibran.

    Tak hanya itu, mantan Wali Kota Solo itu berpesan agar BAZNAS bisa menjaga transparansi, akuntabilitas, serta efisiensi dalam penyaluran zakat, infak, sedekah, yang digunakan untuk penanggulangan bencana.

    Hal itu dianggap penting menurut Gibran, agar penyaluran bantuan dari BAZNAS bisa menjadi pertanggung jawaban untuk publik.

    “Marilah kita terus bahu-membahu, saling tolong menolong, bekerja sama dalam menjalankan misi kemanusiaan untuk membantu meringankan beban masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana di wilayah Indonesia,” tandasnya.