BUMN: Baznas

  • Majelis Taklim sebagai pusat pengumpulan zakat

    Majelis Taklim sebagai pusat pengumpulan zakat

    Sumber foto: Hamzah Aryanto/elshinta.com.

    Zakat 4.0: Majelis Taklim sebagai pusat pengumpulan zakat
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 31 Januari 2025 – 19:45 WIB

    Elshinta.com – Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), Syifa Fauziah, mendorong integrasi zakat 4.0 ke dalam program majelis taklim.

    Menurutnya, kemudahan berzakat melalui teknologi digital, yang kini dapat diakses hanya melalui ponsel dan dapat dimanfaatkan secara optimal.

    “Dalam program-program BKMT yang tersebar di seluruh Indonesia, kita tidak hanya fokus pada pembelajaran agama, tetapi juga pemberdayaan ekonomi dan peningkatan pengetahuan masyarakat. Salah satu peran penting BKMT adalah menjadi pusat pengumpulan zakat,” kata Syifa, Jumat (31/1).

    Ia menjelaskan, beberapa majelis taklim telah bertransformasi menjadi Unit Pengumpul Zakat (UPZ), bekerja sama dengan Baznas atau lembaga zakat lainnya.

    Hal ini memungkinkan pengumpulan zakat dari anggota BKMT secara terpusat dan selanjutnya disalurkan kembali kepada masyarakat.

    “Potensinya sangat besar, bahkan bisa memberikan kesejahteraan untuk ummat,” paparnya.

    Namun, Syifa mengakui masih ada tantangan dalam meningkatkan kesadaran berzakat.

    “Banyak yang masih beranggapan zakat hanya sebatas zakat fitrah di bulan Ramadan. Padahal, zakat meliputi berbagai jenis, termasuk zakat penghasilan. Kemudahan akses informasi dan platform digital seperti Kitabisa dan bank syariah seharusnya dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan berzakat,” ungkapnya.

    Ia menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi untuk memudahkan proses berzakat.

    “Sekarang, berzakat bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui ponsel.  Yang dibutuhkan hanyalah kemauan dan pengetahuan tentang kewajiban berzakat,” tegasnya.

    Syifa berharap majelis taklim dapat berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya zakat dan kemudahan berzakat di era digital.  

    “Jangan hanya menunggu Ramadan untuk berzakat. Mari kita manfaatkan teknologi untuk membangun masyarakat yang lebih baik,” pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Baznas Bazis DKI Siapkan Dana Rp 300 Juta untuk Masjid yang Kelola Zakat Pemberdayaan Umat – Halaman all

    Baznas Bazis DKI Siapkan Dana Rp 300 Juta untuk Masjid yang Kelola Zakat Pemberdayaan Umat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lembaga  Pemerintah non struktural Baznas (Bazis) Provinsi Jakarta bakal memberikan penghargaan kepada masjid-masjid yang berkontribusi positifnya terhadap masyarakat luas. 

    Penghargaan Masjid Award 2025 ini diberikan kepada pengelola masjid yang melakukan pemberdayaan umat melalui pengelolaan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) yang transparan dan bermanfaat bagi masyarakat.

    Baznas menyiapkan dana total Rp300 juta untuk pengurus DKM Masjid dan Musola. 

    “Pemprov juga telah memberi perhatian kepada DKM masjid dengan memberikan bantuan hibah Boti (bantuan operasional tempat ibadah),” ujar Plt Kepala Bagian Mental Spritual Biro Pendidikan Dan Mental Spritual (Dikmental) Pemerintah Provinsi Jakarta Aceng Zaini melalui keterangan tertulis, Jumat (31/1/2025).

    Sementara itu, Wakil Ketua IV Baznas (Bazis) DKI Jakarta, Mohd Nasir Tajang, SAg, MSi, mengatakan pihaknya berupaya mengoptimalkan pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS). 

    “Penghargaan ini diharapkan dapat mendorong masjid-masjid di Jakarta untuk lebih optimal dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) serta memberikan dampak positif bagi kesejahteraan umat. Kami percaya, dengan pengelolaan yang baik, masjid dapat menjadi penggerak perubahan sosial yang signifikan.” ujarnya.

    Penilaian peserta Masjid Award 2025 kata Nasir, melibatkan DKM Masjid Jogokaryan Yogyakarta, DKI Masjid Pemuda Sejuta Umat, dan masjid milenial Bogor.

    Hadiah bagi juara tiap kategori sebesar Rp 25 juta, runner up Rp15 juta, dan peringkat ketiga sebesar Rp10 juta, sehingga total hadiah mencapai Rp 300 juta untuk enam kategori.

    Ketua DMI Provinsi DKI Jakarta, KH Ma’mun Al Ayyubi, mengatakan pengelola masjid di DKI Jakarta harus mampu berinovasi, sehingga perannya semakin baik dari waktu ke waktu.

    “Peran masjid sebagai tempat ibadah maghdoh, rumah Alloh itu juga harus berperan sebagai kegiatan sosial  yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” kata Kiai Ma’mun.

    Program Masjid Award memiliki enam kategori yaitu Masjid Ramah Anak, Masjid Ramah Pemuda, Masjid Ramah Lansia, Masjid Ramah Dhuafa, Masjid Ramah Disabilitas, dan Masjid Tanggap Bencana.

    Pendaftaran untuk kegiatan Masjid Award ini telah dibuka sejak 1 Januari 2025 dan telah terdaftar sebanyak 110 masjid dari seluruh Kota dan Kabupaten di DKI Jakarta. (*)

  • Permudah akses kesehatan mustahik, BAZNAS RI resmikan RSB di Pesawaran

    Permudah akses kesehatan mustahik, BAZNAS RI resmikan RSB di Pesawaran

    Foto: Istimewa

    Permudah akses kesehatan mustahik, BAZNAS RI resmikan RSB di Pesawaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 30 Januari 2025 – 19:35 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama BAZNAS Pesawaran meresmikan Rumah Sehat BAZNAS (RSB) untuk memberikan kemudahan dan memfasilitasi akses kesehatan gratis bagi mustahik, di Pesawaran, Provinsi Lampung, Kamis (30/01).

    Hingga kini, terdapat 30 Rumah Sehat BAZNAS di seluruh Indonesia, 23 RSB sudah berjalan dan beroperasi, dan 7 RSB lainnya dalam proses launching. Sampai Januari 2025, total sebanyak 362.690 jiwa lebih telah menerima manfaat dari layanan kesehatan Rumah Sehat BAZNAS di seluruh Indonesia yang telah beroperasi.

    Turut hadir dalam acara tersebut Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, Bupati Kabupaten Pesawaran Dr. H. Dendi Ramadhona, ST.,M.,Tr.,IP, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional Prof. Ir. H.M Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec., Ph.D., Ketua BAZNAS Provinsi Lampung DR. Drs. H. Iskandar Zulkarnain, M.H., serta Ketua BAZNAS Kabupaten Pesawaran Hi. A. Hamid, S., S.H., M.M.

    Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA dalam sambutannya mengatakan kehadiran RSB Kabupaten Pesawaran ini dalam rangka memberikan jaminan pelayanan kesehatan gratis bagi para mustahik.

    “Dengan adanya RSB Kabupaten Pesawaran ini, kami ingin agar mustahik dapat mendapatkan layanan kesehatan yang terbaik,” kata Kiai Noor, seperti dalam rilis yang diterima Redaksi Elshinta.com.

    Lebih lanjut, Kiai Noor menambahkan, semua RSB hadir untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, di antaranya pemberian vitamin, penyuluhan kesehatan, pendampingan, skrining kesehatan, khitanan massal, hingga operasi katarak.

    “Siapa pun yang memenuhi kriteria mustahik, akan langsung mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa dipungut biaya,” ucap Kiai Noor.

    “Adanya RSB di Kabupaten Pesawaran ini merupakan wujud nyata BAZNAS untuk terus memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat miskin di Indonesia, khususnya melalui peningkatan akses kesehatan,” tambahnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kabupaten Pesawaran Dr. H. Dendi Ramadhona, ST.,M.,Tr.,IP, mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS RI dan BAZNAS Kabupaten Pesawaran atas dibangunnya Rumah Sehat BAZNAS di Kabupaten Pesawaran.

    Menurutnya, saat ini kesehatan merupakan kebutuhan utama bagi umat manusia, akan tetapi bagi kaum duafa seringkali sulit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.

    “Hadirnya RSB Pesawaran ini merupakan kebanggaan masyarakat Kabupaten Pesawaran. Kami berharap dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat khususnya kaum duafa di Kabupaten Pesawaran,” imbuhnya.

    Sementara itu, Ketua BAZNAS Kabupaten Pesawaran Hi. A. Hamid, S., S.H., M.M mengungkapkan rasa syukur atas peresmian Rumah Sehat BAZNAS Kabupaten Pesawaran.

    “Kehadiran RSB Pesawaran diharapkan mampu memberikan akses pelayanan kesehatan gratis yang layak bagi para mustahik,” jelasnya.

    Pihaknya juga mengatakan RSB Pesawaran dapat menjadi solusi nyata bagi masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan akses kesehatan yang baik.

    Adapun 23 RSB yang sudah beroperasi di antaranya, RSB Sumatra Utara, Batam, Lampung Tengah, Pesawaran, Jakarta, Banten, Kota Bogor, Cirebon, Yogyakarta, Kendal, Sidoarjo, Sragen, Brebes, Karanganyar, Pangkal Pinang, Sambas, Berau, Makassar, Lombok, Bima, Palu, Parigi Moutong, dan Papua. Ke depan, ada 7 RSB yang akan disiapkan, yakni RSB Sarolangun, Kepulauan Riau, Palembang, Mamuju Tengah, Pohuwato, Kabupaten Bogor, dan Masjid Istiqlal.

    Sumber : Sumber Lain

  • Kapan Tanggal 1 Bulan Syaban 2025/1446 Hijriah? Ini Penjelasan dan Amalannya

    Kapan Tanggal 1 Bulan Syaban 2025/1446 Hijriah? Ini Penjelasan dan Amalannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Bulan Syaban merupakan salah satu bulan yang istimewa dalam kalender Hijriah. Letaknya yang berada di antara Rajab dan Ramadan menjadikannya sebagai momen persiapan bagi umat Islam sebelum memasuki bulan suci.

    Bukan hanya itu, bulan Syaban juga dikenal sebagai waktu diangkatnya amal perbuatan manusia kepada Allah Swt. Oleh karena itu, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah di bulan ini, seperti puasa sunah, membaca Al-Qur’an, serta memperbanyak doa dan istighfar.

    Lantas, kapan tanggal 1 bulan Syaban 2025? Berikut penjelasan mengenai kapan bulan Syaban dan sejumlah amalan yang dianjurkan dilakukan.

    Kapan 1 Syaban 2025/1446 H?

    Berdasarkan kalender Hijriah yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag) RI, bulan Rajab akan berakhir pada 30 Januari 2025. Dengan demikian, 1 Syaban 1446 H akan jatuh pada Jumat (31/1/2025). Dalam penanggalan Islam, pergantian hari dimulai setelah matahari terbenam, sehingga malam 1 Syaban sudah dimulai sejak Kamis (30/1/2025) setelah magrib.

    Bulan Syaban tahun 2025 akan berlangsung selama 29 hari hingga Jumat (28/2/2025). Sementara itu, malam Nisfu Syaban atau pertengahan bulan Syaban akan jatuh pada Jumat (14/2/2025), yang dimulai sejak Kamis (13/2/2025) setelah magrib.

    Keutamaan Bulan Syaban

    Menurut NU Online, kata Syaban berasal dari bahasa Arab syiab, yang berarti jalan di atas gunung. Bulan ini bisa dimanfaatkan untuk menemukan berbagai jalan menuju kebaikan.

    Karena letaknya yang berdekatan dengan Ramadan, bulan Syaban menjadi momen yang tepat bagi umat Islam untuk mempersiapkan diri menyambut bulan penuh berkah. Rasulullah SAW bersabda:

    “Bulan Syaban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dan Ramadan. Bulan Syaban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa” (HR Abu Dawud dan Nasa’i).

    Aisyah Ra juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW lebih banyak berpuasa sunah di bulan Syaban dibanding bulan lainnya, kecuali Ramadan. Oleh karena itu, bulan ini memiliki keutamaan yang besar dalam Islam.

    Di bulan Syaban, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak zikir, memohon ampunan, serta meningkatkan amal kebaikan. Syaban juga menjadi bulan di mana Allah Swt memberikan banyak keberkahan, berupa ampunan dan pertolongan. Oleh sebab itu, banyak umat Islam yang mengisi bulan ini dengan sedekah dan mempererat silaturahmi.

    Amalan-amalan yang Dianjurkan di Bulan Syaban

    Dilansir dari laman Baznas, berikut beberapa amalan utama yang bisa dilakukan selama bulan Syaban:

    1. Puasa sunah Syaban

    Puasa sunah bulan Syaban adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW sering berpuasa di bulan ini sebagai bentuk persiapan menjelang Ramadan. Bagi mereka yang melakukannya dengan ikhlas, puasa ini dapat menjadi sarana penyucian jiwa dan meningkatkan ketakwaan.

    2. Meningkatkan salat sunah dan zikir

    Selain puasa, memperbanyak salat sunah seperti tahajud dan duha juga dianjurkan di bulan Syaban. Selain itu, zikir yang rutin dilakukan akan membantu seorang muslim lebih dekat dengan Allah Swt dan menenangkan hati.

    3. Membaca Al-Qur’an

    Syaban juga menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan ibadah membaca Al-Qur’an. Setiap huruf yang dibaca bernilai pahala, sehingga memperbanyak membaca Al-Qur’an akan membawa keberkahan dan memperkuat keimanan.

    4. Berdoa di malam Nisfu Syaban

    Malam Nisfu Syaban, yang jatuh pada 14 Februari 2025, merupakan malam yang istimewa. Pada malam ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa dan memohon ampunan kepada Allah Swt.

    5. Memohon ampunan dan bersedekah

    Syaban adalah bulan yang penuh dengan rahmat, sehingga umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan doa. Selain itu, bersedekah juga menjadi amalan yang dianjurkan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.

    Bulan Syaban memiliki banyak keutamaan dan menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah sebelum datangnya Ramadan. Dengan memperbanyak puasa sunah, salat, membaca Al-Qur’an, serta berdoa di malam Nisfu Syaban, seorang muslim dapat memperoleh banyak keberkahan dan ampunan dari Allah Swt.

  • Pemkot Jaktim beri bantuan ke penyintas rumah ambruk di Duren Sawit

    Pemkot Jaktim beri bantuan ke penyintas rumah ambruk di Duren Sawit

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) memberi bantuan ke penyintas rumah ambruk di Jalan Bunga Rampai 10, RT 8/RW 6, Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur, yang terjadi pada Selasa (28/1) sekitar pukul 21.15 WIB.

    “Mudah-mudahan dengan bantuan ini dapat meringankan beban yang dialami keluarga yang sedang terkena musibah. Kami sepenuhnya mengucapkan rasa belasungkawa bagi keluarga korban. Kejadian ini adalah musibah yang tidak diduga akibat cuaca ekstrem,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainah saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Bantuan yang bersumber dari Baznas Bazis dan Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Timur itu diserahkan secara simbolis pada Rabu (29/1) malam.

    Menurut Iin, penyerahan bantuan ini dalam rangka memberikan semangat sekaligus bentuk komitmen Pemkot Jakarta Timur dalam membantu dan peduli terhadap warga sekitar yang terkena musibah.

    Sementara itu, Kepala Seksi Perlindungan Jaminan Rehabilitasi Sosial Sudin Sosial Jakarta Timur Deni Triyanto mengungkapkan, ada 28 item bantuan kebutuhan sandang dan natura yang diberikan pada keluarga penyintas rumah ambruk itu.

    Bantuan berupa mi instan, minyak goreng, kecap manis dan air mineral. Kemudian masing-masing dua potong celana training, celana dalam laki-laki dan wanita, kaos kerah, daster, selimut dewasa, handuk, sandal, sabun cair, sampo, sikat gigi, pasta gigi, bra, seragam sekolah perempuan, serta satu tas dan sepatu sekolah.

    “Kami juga berikan dua kantong beras kemasan lima kilogram, biskuit empat pak serta ikan sarden enam kaleng,” ujar Deni.

    Sementara itu, dari PMI Jakarta Timur bantuan yang diberikan berupa seng 30 lembar, tikar dan terpal masing-masing satu lembar, perlengkapan sekolah (school kit) dua paket, perlengkapan kebersihan (hygiene kit) dan sembako satu paket.

    “Mudah-mudahan bantuan ini juga meringankan beban yang dialami warga yang sedang terkena musibah,” ujar Kepala Seksi Humas dan Komunikasi PMI Kota Jakarta Timur, Agus Bastian.

    Selain itu, keluarga penyintas rumah ambruk ini juga dapat bantuan uang sebesar Rp5 juta dari Baznas Bazis Jakarta Timur.

    Menurut Koordinator Baznas Bazis Jakarta Timur Eka Napisah mengatakan, uang itu untuk membantu mereka mengontrak rumah sementara.

    “Kami belum melakukan rehab atau bedah rumah tersebut karena belum ada permohonan dari pihak terkait,” kata Eka.

    Sebuah bangunan rumah tinggal dua lantai di Jalan Bunga Rampai 10, RT 8/RW 6, Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, ambruk pada Selasa (28/1) malam sekitar pukul 21.15 WIB.

    Kejadian tersebut berhasil ditangani oleh Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur, yang mengevakuasi empat korban dalam keadaan selamat.

    Insiden tersebut bermula saat salah satu penghuni rumah, Yani Silalahi (53), sedang membuang air hujan yang menggenangi lantai dua bagian belakang rumah. Namun, bagian depan bangunan runtuh secara tiba-tiba.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kapan Malam Nisfu Syaban 2025? Ini Penjelasan dan Amalannya

    Kapan Malam Nisfu Syaban 2025? Ini Penjelasan dan Amalannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Malam Nisfu Syaban atau Syakban adalah salah satu malam yang penuh dengan keberkahan dalam tradisi Islam. Di malam ini, umat muslim meyakini bahwa Allah Swt menurunkan rahmat-Nya dengan melimpahkan ampunan kepada hamba-hamba-Nya yang berdoa dan memohon pertolongan.

    Selain sebagai waktu yang istimewa untuk beribadah, malam Nisfu Syaban juga menjadi momen untuk merenung, memperbanyak doa, dan membersihkan hati dari segala dosa.

    Bagi umat Islam, malam Nisfu Sayban memiliki makna spiritual yang dalam, mengingatkan mereka akan pentingnya taubat, istighfar, serta mempersiapkan diri untuk menyambut bulan Ramadan yang penuh dengan rahmat.

    Lantas, kapan sebenarnya malam Nisfu Syaban pada 2025? Berikut jadwal pelaksanaan Nisfu Syaban yang jatuh pada Februari 2025, lengkap dengan amalannya.

    Kapan Malam Nisfu Syaban 2025?

    Mengutip dari laman Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Nisfu Syaban berarti pertengahan bulan Syaban. Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2025, 15 Syaban 1446 H jatuh pada tanggal 14 Februari 2025. Dengan demikian, malam Nisfu Syaban dimulai setelah Magrib pada 14 Syaban 1446 H, yaitu pada Kamis (13/2/2025) setelah waktu Magrib.

    Kapan Puasa Nisfu Syaban 2025?

    Puasa Nisfu Syaban adalah ibadah sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah. Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2025, puasa Nisfu Syaban bisa dilaksanakan pada 15 Syaban 1446 H, yang bertepatan dengan Jumat (14/2/2025) siang.

    Amalan Malam Nisfu Syaban

    Malam Nisfu Syaban adalah malam yang penuh keberkahan, di mana umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Berikut adalah beberapa amalan yang dapat dilakukan pada malam Nisfu Syaban, lengkap dengan hadis atau ayat Al-Qur’an yang mendukungnya:

    1. Salat malam

    Pada malam Nisfu Syaban, disunahkan untuk melakukan salat malam (qiyamul lail). Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah pada malam ini.

    Dari Aisyah Ra, ia berkata: “Rasulullah SAW tidak pernah tidur pada malam 15 Syaban. Beliau memperbanyak ibadah di malam itu” (HR Ibn Majah).

    2. Memohon ampunan dan doa

    Salah satu amalan utama pada malam Nisfu Syaban adalah berdoa dan memohon ampunan kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan.

    Dari Aisyah Ra, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Pada malam Nisfu Syaban, Allah memandang makhluk-Nya dan memberikan ampunan kepada semua hamba-Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan” (HR Ibn Majah).

    3. Membaca Al-Qur’an

    Membaca Al-Qur’an di malam Nisfu Syaban juga dianjurkan, karena malam ini merupakan malam yang penuh berkah. Allah berfirman:

    إِنَّاۤ أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ

    Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang penuh berkah. Sesungguhnya Kami adalah pemberi peringatan.” (QS Ad-Dukhan: 3).

    Meskipun ayat ini mengacu pada malam Lailatul Qadar, namun banyak ulama yang menyebutkan malam Nisfu Syaban juga penuh berkah seperti malam-malam istimewa lainnya.

    4. Bertobat dan memperbanyak zikir

    Malam Nisfu Syaban adalah waktu yang tepat untuk bertaubat dengan sungguh-sungguh serta memperbanyak zikir kepada Allah.

    Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah melihat kepada hamba-hamba-Nya pada malam Nisfu Syaban, lalu Dia mengampuni seluruh dosa hamba-Nya kecuali dua orang: orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan” (HR Ibn Majah).

    5. Berdoa untuk kebaikan dunia dan akhirat

    Umat Islam dianjurkan untuk memohon kebaikan dunia dan akhirat pada malam ini, agar segala doa yang dipanjatkan terkabul.

    Rasulullah bersabda: “Pada malam Nisfu Syaban, Allah memerintahkan para malaikat untuk memanggil, ‘Apakah ada orang yang memohon ampunan, maka akan Aku ampuni? Apakah ada orang yang meminta sesuatu, maka akan Aku beri?” (HR Ibn Majah).

    Malam Nisfu Syaban adalah waktu yang penuh berkah, di mana Allah memberikan ampunan kepada hamba-Nya yang benar-benar berdoa dan bertaubat. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memanfaatkan malam ini dengan ibadah yang maksimal.

  • Apa Itu Puasa Sunah Bulan Syaban? Ini Pengertian dan Hukumnya

    Apa Itu Puasa Sunah Bulan Syaban? Ini Pengertian dan Hukumnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Puasa sunah di bulan Syaban atau Syakban merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Bulan Syaban dikenal sebagai bulan persiapan menyambut datangnya bulan Ramadan, yang memiliki nilai spiritual tinggi bagi umat Islam.

    Puasa sunah di bulan ini tidak hanya sebagai bentuk kedekatan dengan Allah, tetapi juga sebagai kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kecil. Rasulullah SAW sendiri memperbanyak puasa di bulan Syaban, terutama pada bagian awal hingga pertengahan bulan.

    Lantas, apa sebenarnya maksud dari puasa bulan Syaban ini? Berikut penjelasan serta hukum puasa puasa bulan Syaban.

    Apa Itu Puasa Sunah Bulan Syaban?

    Dilansir dari laman Baznas, puasa sunah di bulan Syaban adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Bulan ini dipandang sebagai waktu persiapan untuk menyambut datangnya bulan Ramadan, serta dipenuhi dengan keberkahan.

    Puasa sunah Syaban memiliki banyak manfaat, baik dalam aspek spiritual maupun fisik. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai keutamaan, tata cara, dan manfaat dari puasa sunah di bulan Syaban sebagai panduan yang bermanfaat bagi umat Islam.

    Hukum Puasa di Bulan Syaban

    Mayoritas ulama sepakat bahwa puasa di bulan Syaban adalah amalan sunah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW memperbanyak puasa pada bulan ini, terutama pada awal hingga pertengahan bulan. Hal ini menjadi dasar bagi para ulama untuk menganjurkan umat Muslim untuk melaksanakan puasa sunah pada bulan Syaban.

    Larangan Berpuasa setelah Nisfu Syaban

    Sebagian ulama berpendapat bahwa setelah pertengahan bulan Syaban (Nisfu Syaban), puasa sunah sebaiknya dihentikan, kecuali bagi mereka yang sudah terbiasa melakukannya. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW:

    “Jika telah masuk separuh dari bulan Syaban, maka janganlah berpuasa” (HR Abu Daud).

    Namun, Imam Nawawi menjelaskan bahwa larangan ini lebih kepada peringatan agar tidak terlalu lelah menjelang Ramadan, bukan merupakan larangan mutlak.

    Puasa Menjelang Ramadan

    Puasa satu atau dua hari sebelum Ramadan tanpa alasan tertentu tidak dianjurkan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

    “Janganlah kalian mendahului Ramadan dengan berpuasa sehari atau dua hari sebelumnya, kecuali bagi orang yang sudah terbiasa berpuasa” (HR Bukhari dan Muslim).

    Larangan ini bertujuan agar umat muslim memulai Ramadan dengan penuh semangat tanpa merasa lelah karena puasa sebelumnya.

    Keutamaan Puasa Sunah Syaban

    Bulan Syaban memiliki banyak keistimewaan dalam Islam, yang menjadikannya sangat istimewa. Rasulullah SAW banyak berpuasa di bulan ini dibandingkan dengan bulan lainnya, kecuali Ramadan. Puasa sunah Syaban memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh ampunan-Nya.

    1. Bulan yang diistimewakan oleh Rasulullah SAW

    Rasulullah SAW dikenal sangat banyak berpuasa di bulan Syaban. Dalam hadis riwayat Aisyah RA, beliau mengatakan:

    “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa lebih banyak daripada di bulan Syaban” (HR Bukhari dan Muslim).

    Hal ini menunjukkan bahwa puasa sunah Syaban sangat dianjurkan untuk dilakukan, sebagai persiapan menyambut Ramadan.

    2. Malam Nisfu Syaban yang penuh keberkahan

    Malam Nisfu Syaban memiliki keberkahan luar biasa, di mana Allah memberikan ampunan kepada hamba-hamba-Nya. Puasa sunah Syaban merupakan amalan yang mendukung persiapan spiritual untuk malam yang mulia ini.

    3. Bulan diangkatnya amal

    Pada bulan Syaban menjadi bulan pengankatan amal ibadah kita kepada Allah Swt, Rasulullah SAW bersabda:

    “Bulan Syaban adalah bulan di mana amal-amal diangkat kepada Allah Swt, dan aku ingin amalanku diangkat dalam keadaan aku berpuasa” (HR An-Nasa’i).

    Hadis ini menunjukkan bahwa puasa sunah Syaban adalah cara terbaik untuk menyucikan diri dan memperoleh ridha Allah, ketika amal kita dicatat.

    4. Persiapan fisik dan spiritual menyambut Ramadan

    Puasa sunah Syaban juga memberikan manfaat sebagai latihan fisik dan spiritual sebelum Ramadan. Dengan menjalankan puasa sunah di bulan ini, umat Islam dapat mempersiapkan diri baik secara fisik maupun spiritual untuk menghadapi ibadah puasa yang lebih panjang di bulan Ramadan.

    5. Menghapus dosa dan meningkatkan keimanan

    Puasa sunah Syaban memiliki keutamaan dalam menghapus dosa-dosa kecil dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Ini adalah kesempatan emas bagi umat Islam untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah.

    Puasa sunah di bulan Syaban merupakan amalan yang sangat dianjurkan bagi umat Islam sebagai bentuk persiapan menyambut bulan Ramadan. Dengan menjalankan puasa sunah ini, kita tidak hanya melatih fisik dan jiwa, tetapi juga memperbanyak ibadah serta mendekatkan diri kepada Allah Swt.

  • Organisasi POROZ Bakal Kolaborasi untuk Memaksimalkan Pemanfaatan Zakat

    Organisasi POROZ Bakal Kolaborasi untuk Memaksimalkan Pemanfaatan Zakat

    Jakarta

    Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ) bakal terus memperkuat semangat kolaborasi organisasi masyarakat (ormas). Langkah itu bertujuan untuk zakat bisa menghadirkan banyak manfaat bagi mereka yang membutuhkan.

    Hal tersebut diungkapkan oleh, Ketua Umum POROZ, KH. Bukhari Muslim mengatakan sudah banyak Lembaga Amil Zakat (LAZ) ormas yang bergabung. Saat ini, sudah ada tujuh LAZ ormas anggota POROZ, termasuk Lazismu, Lazisnu, BMH, LAZ Persis, LAZ Dewan Da’wah, WIZ, dan LAZ Al-Irsyad.

    Bahkan ormas lain seperti Syarikat Islam, Persatuan Umat Islam (PUI), dan Al-Ittihadiyah menyatakan kesanggupan untuk bergabung. Hal itu diungkapkan olehnya saat Munas III POROZ di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (28/1/2025).

    “Kalau nanti semua ormas punya LAZ, maka akan ada 70 LAZ Ormas anggota POROZ,” ungkap Bukhari dalam keterangan tertulis, Kamis (30/1/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, POROZ meluncurkan buku ‘Kiprah & Jejak Langkah Kolaborasi Kebaikan POROZ’. Terbitnya buku tersebut, diharapkan lahir inspirasi baru bagi seluruh elemen masyarakat untuk terus bersinergi dalam menebar kebaikan.

    “Kami yakin, semakin banyak yang bersatu, semakin besar manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat,” tutur Bukhari.

    Prof. Abdul mengatakan pentingnya pemanfaatan digitalisasi untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat. Sehingga zakat bisa menghadirkan solusi jangka pendek hingga panjang.

    “Zakat bisa menjadi solusi jangka pendek, menengah, dan panjang secara berkelanjutan,” ujar Prof. Abdul.

    “Sehingga mampu membangun fondasi ekonomi kokoh bagi generasi mendatang,” jelasnya.

    Sementara itu, Pimpinan BAZNAS RI, KH. Ahmad Sudrajat menegaskan bahwa POROZ bukan sekadar nama. Menurutnya, inisiatif ini bagaikan semesta yang digerakkan oleh kehendak Allah SWT memperlihatkan bagaimana berbagai ormas besar seperti Muhammadiyah, Persis, NU, Dewan Da’wah, Al-Irsyad, Hidayatullah, dan Wahdah dapat bersatu.

    Ahmad mengingatkan pula bahwa memperkuat manajemen, tata kelola, mutu SDM, jaringan, dan infrastruktur adalah pekerjaan rumah bagi para pegiat zakat.

    “Kolaborasi adalah kunci. Kita harus bersatu dalam gerakan zakat,” tutup Ahmad Sudrajat.

    (ega/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Plt Bupati Sidoarjo Tinjau Kondisi RTLH Warga Desa Jati

    Plt Bupati Sidoarjo Tinjau Kondisi RTLH Warga Desa Jati

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Pemkab Sidoarjo terus berkomitmen upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sidoarjo. Salah satunya merenovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) . Kali ini RTLH yang direnovasi adalah rumah Amiruddin (39) Desa Jati Kecamatan Sidoarjo.

    Rumah Amiruddin juga mendapatkan sidak dari Plt Bupati Sidoarjo H. Subandi Rabu (29/1/2025). Ikut mendampingi dalam sidak itu, Kapolresta Sidoarjo, Kepala Dinas Sosial, Camat Sidoarjo, Baznas, dan Kepala Desa Jati. Subandi memastikan kondisi RTLH tersebut layak untuk mendapatkan bantuan.

    Rumah Amiruddin kondisinya sangat memprihatinkan. Tembok rumah banyak yang mengelupas, atap sebagian dari asbes yang kayu penyangga sudah lapuk. Lantai rumah hanya sebagian yang menggunakan ubin. Rumah ini tidak memiliki kamar mandi dan jamban, selama ini numpang di rumah saudaranya.

    Selain itu, plafon rumah yang terbuat dari anyaman bambu suda rusak parah. Kondisi ini semakin memburuk saat musim hujan, dimana banyak bagian atap dan plafon yang bocor.

    Melihat kondisi tersebut, Plt Bupati Subandi langsung menginstruksikan kepada baznas untuk segera memproses bantuan agar segera dilakukan perbaikan.

    “Kondisi rumah seperti ini tentu tidak dapat dibiarkan begitu saja. Pemerintah daerah bersama Baznas akan terus turun ke lapangan untuk mengidentifikasi rumah-rumah yang tidak layak huni dan memberikan bantuan perbaikan. Ini sudah menjadi tanggung jawab pemerintah, terutama untuk warga yang tidak mampu,” ujar Subandi dengan tegas.

    Ia juga menegaskan pentingnya perhatian terhadap kondisi RTLH demi menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat. “Kami berharap dengan adanya perbaikan RTLH, kualitas hidup warga dapat meningkat, yang pada gilirannya akan menciptakan stabilitas sosial di wilayah ini,” terangnya.

    Sementara itu, Kepala Desa Jati, menambahkan bahwa pihaknya siap untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan Baznas untuk mengupayakan perbaikan rumah Amir, serta memastikan warga lain yang memiliki nasib serupa dapat memperoleh perhatian yang sama.

    Amiruddin, yang tinggal bersama anak istrinya, sangat bersyukur, Dimana kunjungan kepala daerah ke rumahnya membawa kabar untuk memberikan bantuan rehab rumahnya. Sudajh lama Amir berniat merenovasi rumahnya, namun tidak punya biaya. “Saya juga mengucapkan terima kasih, karena sertifikat rumah saya sudah lama hilang, mau gurus tidak ada biaya, ini malah dapat dibantu ngurus lewat program PTSL,” jelasnya. (isa/kun)

  • SIG Pabrik Tuban Serahkan Zakat Karyawan 2025 Rp2,2 M kepada Baznas

    SIG Pabrik Tuban Serahkan Zakat Karyawan 2025 Rp2,2 M kepada Baznas

    Tuban (beritajatim.com)– Unit Pengumpul Zakat (UPZ) PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SIG) Pabrik Tuban menyerahkan dana zakat karyawan tahun 2025 sebesar Rp 2,2 miliar kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tuban, Selasa (28/01/2025).

    Penyerahan dana zakat dilakukan oleh General Manager of Maintenance SIG Pabrik Tuban, Agus Widadi, dan diterima langsung oleh Ketua Baznas Kabupaten Tuban, Ir. Agus Suryanto, di kantor Baznas Kabupaten Tuban.

    “Alhamdulillah zakat karyawan SIG Pabrik Tuban pada tahun 2025 ini terkumpul Rp 2,2 miliar,” ujar Agus Widadi.

    Agus menjelaskan, jumlah dana zakat yang terkumpul tahun ini sama dengan tahun sebelumnya. Ia berharap program ini dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.

    “Dalam pengelolaan dana zakat karyawan yang dilakukan oleh UPZ SIG Pabrik Tuban dari tahun ke tahun semakin bagus dan program ini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” terangnya.

    Ia menambahkan, program ini diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk mendoakan perkembangan dan kemajuan SIG Pabrik Tuban, sehingga perusahaan dapat memberikan manfaat yang lebih besar di masa depan.

    Ketua Baznas Kabupaten Tuban, Ir. Agus Suryanto, mengapresiasi SIG Pabrik Tuban yang rutin menyetorkan dana zakat karyawan melalui UPZ.

    “Dana zakat dari SIG ini paling besar untuk industri pada tahun ini sebesar Rp 2,2 miliar dan secara umum yang paling besar dari ASN dan SIG kedua,” ungkap Agus Suryanto.

    Berdasarkan Peraturan Baznas (PERBAZNAS) No. 2 Tahun 2016 Bab IV Pasal 35 tentang mekanisme kerja UPZ, Agus Suryanto menjelaskan bahwa 30% dana zakat dikelola oleh Baznas Kabupaten Tuban, sementara 70% dikelola oleh UPZ SIG Tuban.

    “Program-program yang dijalankan oleh UPZ SIG Pabrik Tuban pun sudah selaras dengan program Baznas Kabupaten Tuban. Sehingga, dana zakat yang terkumpul juga sudah ditasarufkan kepada orang yang berhak, karena dana zakat ini ada penerima khusus sesuai dengan syari,” pungkasnya. [ayu/beq]