BUMN: Baznas

  • Korban Kebakaran di Duren Sawit Mengungsi ke GOR Pondok Bambu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Maret 2025

    Korban Kebakaran di Duren Sawit Mengungsi ke GOR Pondok Bambu Megapolitan 1 Maret 2025

    Korban Kebakaran di Duren Sawit Mengungsi ke GOR Pondok Bambu
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sebanyak 36 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari sekitar 100 jiwa korban
    kebakaran
    di Jalan Tegal Amba, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, mengungsi.
    Sekretaris Kota Jakarta Timur Kusmanto mengatakan, warga korban kebakaran mengungsi ke area GOR Pondok Bambu yang berada tidak jauh dari lokasi kebakaran pada Jumat (28/2/2025).
    “Sudah didirikan posko dari tadi malam (setelah kejadian), ada dua tenda, tenda BPBD dan tenda Sudin Sosial,” kata Kusmanto saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Sabtu (1/3/2025), dilansir dari
    TribunJakarta.com
    .
    Untuk memenuhi kebutuhan warga selama di posko pengungsian, Suku Dinas (Sudin) Sosial dan Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Timur akan memasok logistik berupa makanan siap saji dan air mineral.
    Sementara itu, Baznas Bazis Jakarta Timur rencananya akan memberikan takjil kepada warga Kelurahan Pondok Bambu korban kebakaran yang menjalankan ibadah puasa.
    “Tadi bantuan yang sudah masuk dari BPBD, Sudin Sosial Jakarta Timur, Baznas, PMI, berupa Natura, family kids, ATK, seragam sekolah, air mineral, susu, dan karpet,” ujar Kusmanto.
    Guna memastikan kondisi kesehatan warga selama di posko, tim medis dari Puskesmas Kecamatan akan membuka posko pelayanan di lokasi pengungsian.
    Kusmanto menuturkan, rencananya posko pengungsian bagi warga korban kebakaran dibuka selama 10 hari. Nantinya posko pengungsian bisa diperpanjang jika masih dibutuhkan warga.
    “Sesuai dengan protap posko pengungsian bisa dibuka 10 hari ke depan, nanti kita evaluasi. Yang jelas pemerintah kota, PMI, Baznas, Dinsos, BPBD siap untuk selalu memfasilitasi,” tutur Kusmanto.
    Sebelumnya diberitakan, kebakaran melanda 30 rumah di Jalan Tegal Amba, Duren Sawit, Jumat (28/2/2025) sekitar pukul 17.55 WIB.
    Perwira Piket Sudin Damkar Jakarta Timur Gunawan mengatakan, penyebab kebakaran tersebut diduga dari petasan yang tersimpan dari salah satu rumah warga.
    “Untuk objek yang terbakar sebanyak 30 rumah semi permanen dan kontrak. Mungkin bukan dari listrik, tapi dari petasan,” kata Gunawan di lokasi, Jumat (28/2/2025).
    Gunawan memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini. Namun, satu warga mengalami luka robek pada bagian tangan.

    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menag usulkan zakat jadi pengurang pajak

    Menag usulkan zakat jadi pengurang pajak

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Menag usulkan zakat jadi pengurang pajak
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 28 Februari 2025 – 17:46 WIB

    Elshinta.com – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengusulkan agar pembayaran zakat bisa dijadikan pengurang pajak sebagai upaya untuk meningkatkan penerimaan pembayaran zakat.

    “Di Indonesia, zakat kita itu hanya faktor pengurang obyek pajak,” kata Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Jumat.

    Pihaknya meyakini bila pembayaran zakat bisa dijadikan pengurang pajak, penerimaan zakat akan meningkat.

    Nasaruddin Umar mencontohkan negara Malaysia yang sudah menerapkan aturan zakat dapat mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar.

    “Tetangga kita di Malaysia sebagai perumpamaan, zakat mereka itu dijadikan sebagai faktor pengurang pajak. Mereka menjadikan bahwa kuitansi pembayaran zakat itu akan menjadi faktor pengurang pembayaran pajak. Nah kalau itu bisa disimulasikan di Indonesia, siapa tahu kita bisa seperti di negara lain. Jadi bahasa agama berkolaborasi dengan bahasa negara untuk mengentaskan kemiskinan, dahsyat itu. Ini kami akan gagas terus,” katanya.

    Di Indonesia sendiri, zakat dapat digunakan sebagai pengurang penghasilan kena pajak, namun belum menjadi pengurang pajak.

    Hal ini sesuai dengan peraturan Pasal 22 UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat yang menyatakan zakat yang dibayarkan oleh muzaki kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) atau Lembaga Amil Zakat (LAZ) dikurangkan dari penghasilan kena pajak.

    Bukti setoran zakat digunakan sebagai pengurang penghasilan kena pajak.

    Sumber : Antara

  • MAJT Semarang Ingin Tradisi Dugderan Terus Dilakukan, Prof Noor Achmad Sampaikan 3 Alasan

    MAJT Semarang Ingin Tradisi Dugderan Terus Dilakukan, Prof Noor Achmad Sampaikan 3 Alasan

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Tradisi tahunan Dugderan telah terlaksana dengan lancar dan meriah di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kota Semarang, pada Jumat (28/2/2025) sore dengan disaksikan oleh ribuan masyarakat.

    Dugderan adalah tradisi di Kota Semarang yang menandai datangnya bulan suci Ramadan.

    Tradisi yang sudah ada sejak tahun 1881 bertujuan untuk mengingatkan masyarakat bahwa Ramadan sudah dekat.

    Sebagai puncak dari tradisi ini adalah pemukulan Bedug Ijo Mangunsari beberapa kali di halaman MAJT Semarang, yang diiringi dengan dentuman meriam.

    Kata dugder berasal dari suara yang bersumber dari tabuhan bedug dan dentuman meriam itu, yang kemudian oleh masyarakat disebut Dugderan.

    Pemukulan Bedug Ijo Mangunsari pada dugderan kali dilakukan sekitar pukul 17.50 WIB oleh Sekda Jateng Sumarno, yang berperan sebagai Kanjeng Raden Mas Tumenggung Prawirapradja.

    Menyaksikan pemulukan bedug antara lain Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, yang memerankan Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbadiningrum, dan Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin.

    Ketua PP MAJT Semarang sekaligus Ketua Baznas Pusat, Prof. Dr. KH Noor Achmad, Ketua MUI Jateng yang juga Ketua Baznas Jateng, Dr. KH Ahmad Darodji, pengurus MAJT, jajaran Forkopimda Jateng, serta ribuan warga juga turut meramaikan perayaan tersebut.

    Rombongan Wali Kota Semarang tiba di MAJT Semarang sekitar pukul 16.30 WIB. 

    Mereka berangkat dari Balai Kota Semarang.

    Sebelum ke MAJT Semarang, mereka singgah terlebih dahulu di Masjid Besar Kauman Semarang.

    Kedatangan Wali Kota Semarang sudah ditunggu ribuan masyarakat di halaman masjid. 

    Rombongan disambut di pintu masjid oleh Sekda Jateng Sumarno, yang mewakili Gubernur Jateng, serta oleh Ketua PP MAJT Semarang, Prof. Dr. KH Noor Achmad, Ketua MUI Jateng, Dr. KH Ahmad Darodji, dan para pengurus MAJT.

    Begitu tiba di masjid, rombongan Wali Kota langsung masuk ke ruang utama masjid. 

    Pada kesempatan itu digelar acara penyerahan Suhuf Halaqah dari Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbadiningrum (Wali Kota Semarang) kepada Kanjeng Raden Mas Tumenggung Prawirapradja (Sekda Jateng).

    Selanjutnya, Suhuf Halaqah dibacakan oleh Kanjeng Raden Mas Tumenggung Prawirapradja sebelum pemukulan Bedug Ijo Mangunsari.

    Isi Suhuf Halaqah adalah memberikan kabar bahwa bulan suci Ramadan segera tiba, serta mengajak umat Islam untuk mengisi Ramadan dengan ibadah, memperbanyak amal, serta melakukan hal-hal bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat, dan bangsa.

    Tiga Alasan Tradisi Dugderan Harus Terus Dilestarikan

    Prof. Dr. KH Noor Achmad mengatakan bahwa Dugderan adalah tradisi yang baik karena tujuannya adalah menyampaikan kabar datangnya bulan suci Ramadan.

    Selain itu, tradisi ini juga telah berlangsung selama bertahun-tahun.

    “Kami, dalam hal ini, MAJT Semarang, akan terus melestarikan tradisi ini agar tetap terjaga keberlangsungannya,” kata Prof. Noor Achmad usai acara.

    Menurutnya, ada tiga alasan utama mengapa Dugderan layak dipertahankan.

    Pertama tradisi dugderan ini memperkuat kerukunan dan persatuan.  

    “Dugderan menunjukkan bahwa kekuatan budaya mampu merukunkan berbagai perbedaan di Kota Semarang khususnya, serta Jawa Tengah secara umum. Artinya, tradisi ini dapat memperkuat elemen-elemen sosial dalam masyarakat,” ujarnya.

    Adapun yang kedua, tambahnya, tradisi dugderan ini adalah menjadi tradisi khas dan unik bagi warga Semarang menyambut Ramadan.

    “Tradisi ini adalah cara warga Semarang menyambut bulan Ramadan dengan penuh kebahagiaan. Harapannya, semua masyarakat dapat ikut bergembira dengan datangnya bulan puasa,” lanjutnya.

    Selain itu, ia juga menegaskan bahwa semua masyarakat harus saling menghormati selama bulan Ramadan.

    “Bagi umat Islam, ini adalah momen untuk beribadah, sedangkan bagi mereka yang tidak berpuasa, diharapkan dapat ikut menjaga keharmonisan dengan saling menghormati,” tambahnya.

    Sedang ketiga, antusiasme masyarakat yang tinggi untuk datang dan menyaksikan langsung dugderan ini. Setiap tahun, jumlah warga yang hadir dan menyaksikan Dugderan selalu tinggi.

    “Ini membuktikan bahwa tradisi ini dinanti-nantikan oleh masyarakat.  Pengunjungnya begitu banyak. Itu terlihat sejak dari Balai Kota Semarang dan Masjid Besar Kauman hingga tiba di sini (MAJT),” tuturnya.

    Dugderan Berdampak Positif bagi Ekonomi Warga

    Sementara itu, Sekda Jateng Sumarno menambahkan bahwa Dugderan bukan hanya sekadar tradisi keagamaan, tetapi juga memiliki dampak ekonomi positif, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

    “Kami berharap tradisi ini dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat, tidak hanya dari Semarang tetapi juga dari luar Jawa Tengah. Dengan begitu, acara ini bisa mendorong perekonomian dan menjadi salah satu event wisata unggulan,” ujar Sumarno.

    Di sisi lain, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, berharap agar Dugderan dapat semakin mempererat persatuan warga Kota Semarang, terutama setelah melewati masa pesta demokrasi.

    “Semoga momentum ini bisa menyatukan seluruh warga Kota Semarang agar bersama-sama membangun Semarang tanpa adanya sekat-sekat perbedaan,” pungkasnya. (Rad)

  • Ada El Rumi & Syifa Hadju, Ikuti Rangkaian Kampanye Shopee Big Ramadan Sale yang Mendukung Brand Lokal

    Ada El Rumi & Syifa Hadju, Ikuti Rangkaian Kampanye Shopee Big Ramadan Sale yang Mendukung Brand Lokal


    PIKIRAN RAKYAT –
     Sambut Ramadan 2025, Shopee kembali menghadirkan kampanye dengan promo terbesar se-Indonesia yakni Shopee Big Ramadan Sale. Promo ini berlangsung mulai 25 Februari hingga 31 Maret 2025.

    Bulan penuh berkah ini kerap diwarnai oleh antusiasme masyarakat dalam menciptakan momen spesial serta menjalankan berbagai tradisi, yang berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kebutuhan mereka.

    Shopee Big Ramadan Sale berperan dalam memenuhi ragam kebutuhan bagi pengguna, serta menghadirkan kesempatan bagi UMKM dan brand lokal untuk bertumbuh dengan mengoptimalkan momentum Ramadan.

    Monica Vionna, Senior Director of Marketing Growth Shopee Indonesia mengatakan, Shopee terus mendukung pertumbuhan produk lokal dan pengusaha UMKM termasuk dengan membuka peluang lebih besar bagi mereka untuk dapat mengoptimalkan penjualan melalui Big Ramadan Sale.

    “Dengan tingginya aktivitas belanja pengguna selama Ramadan, berbagai upaya seperti peluncuran produk spesial, mempersiapkan stok, hingga strategi kolaborasi dihadirkan oleh para Penjual. Melengkapi hal tersebut, kami ingin memastikan para pelaku usaha juga dapat memanfaatkan berbagai fitur inovatif dan program agar dapat semakin memperluas jangkauan dan meningkatkan daya saing. Kami berharap kampanye ini dapat mendukung perkembangan berkelanjutan bagi seluruh ekosistem,” ujar Monica.

    Brand Lokal, Diario Optimalisasi Peluang bersama Shopee Big Ramadan Sale

    Sebagai brand lokal yang bergerak di industri fashion muslim, Diario sendiri telah bergabung dengan Shopee sejak tahun 2019. Berangkat dari visi dan misi yang kuat dalam mengedepankan kualitas, semangat untuk berkontribusi dalam kemajuan industri fashion lokal Indonesia, serta dukungan dari ekosistem yang dimiliki Shopee.

    Kini distribusi produk Diario telah berhasil menjangkau tidak hanya kota besar, tetapi juga berbagai daerah di Indonesia yang sebelumnya sulit dijangkau melalui penjualan offline. Bahkan, bersama Program Ekspor Shopee, Diario telah berhasil memperluas pasar hingga ke Malaysia, yang turut memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan penjualan.

    Nida Fadllillah, Head of Marketing Communication Diario mengatakan, sebagai brand lokal, Diario sangat merasakan bagaimana Shopee memberikan wadah yang luas untuk terus berkembang dan membangun bisnis yang berkelanjutan.

    “Tidak hanya lewat kampanye tematik, tapi juga berbagai inisiatif dan program yang membantu brand lokal seperti kami untuk semakin dikenal dan bertumbuh. Salah satu inisiatif Shopee yang sangat kami apresiasi adalah Shopee Pilih Lokal, sebuah laman khusus yang memberikan sorotan istimewa kepada produk-produk UMKM dan brand lokal, yang tentunya menjadi dukungan pemasaran yang strategis guna memberikan pengaruh signifikan terhadap visibilitas produk kami. Untuk memenuhi lonjakan permintaan menjelang Ramadan dan Lebaran, Diaro juga mengoptimalkan kampanye Shopee Big Ramadan Sale, sebagai salah satu strategi utama. Bersama ekosistem e-commerce Shopee, Diario mencatat pertumbuhan signifikan, termasuk peningkatan transaksi hingga 7x pada kampanye Shopee Birthday Sale 12.12 tahun lalu,” ujar Nida.

    Untuk menghadirkan sesuatu yang istimewa di bulan Ramadan tahun ini, Diario berkolaborasi dengan influencer Dwihanda untuk meluncurkan koleksi Cherie Series secara eksklusif di Shopee pada 5 Maret mendatang.

    Koleksi ini mencakup pilihan mukena serta sarung untuk dewasa dan anak, yang dirancang dengan fokus pada kenyamanan agar dapat menemani setiap momen ibadah di bulan suci. Selain itu, Diario juga merilis koleksi Sarimbit terbaru dengan desain timeless, warna-warna netral, bahan ringan, serta potongan longgar dan flowy, memberikan lebih banyak pilihan bagi masyarakat dalam menjalani Ramadan hingga menyambut hari raya Idulfitri.

    Kemeriahan Big Ramadan Sale Big Ramadan Sale bersama El Rumi & Syifa Hadju

    Shopee Big Ramadan Sale kali ini semakin meriah dengan kolaborasi bersama dua publik figur, El Rumi dan Syifa Hadju.

    Kemeriahan Shopee Big Ramadan Sale tahun ini akan kembali membawa beragam keseruan hingga promo terbesar se-Indonesia bagi pengguna selama sebulan penuh. Menemani pengguna menciptakan momen Ramadan penuh kebahagiaan, Kampanye Big Ramadan Sale akan menghadirkan hari puncak kedua di tanggal 3 Maret 2025, dengan penawaran spesial antara lain:

    Gratis Ongkir Rp 0: Pengguna bisa belanja lebih hemat dengan menggunakan lebih banyak voucher Gratis Ongkir Rp0 di Promo Puncak 3.3. THR Kaget Diskon s/d 100%: Setiap harinya, pengguna berkesempatan membuka amplop THR dan mendapatkan voucher diskon s/d 100% di jam 04:00 WIB dan 16:00 WIB di bulan Maret setiap harinya. Semua pengguna yang mencoba sudah pasti mendapatkan Voucher Shopee Tanam Berkah Melimpah: Pengguna bisa bermain dan memilih bibit spesial Big Ramadan Sale dan berkesempatan memenangkan berbagai produk menarik setiap harinya. Pada tanggal 3 Maret 2025 mendatang, pengguna bisa mendapatkan Mobil Calya, Motor Yamaha Gear, Samsung Flip, Kulkas, dan Kipas.

    Iklan kampanye Shopee Big Ramadan Sale kali ini semakin meriah dengan kolaborasi bersama dua publik figur, El Rumi dan Syifa Hadju. Pasangan selebriti ini mengaku rutinitas sahur dan buka puasa menjadi saat-saat yang dinikmati bersama orang-orang terdekat dalam berbagi rasa syukur dan canda tawa yang menciptakan kenangan berharga.

    Kebahagiaan menyambut bulan suci Ramadan ini pun terlihat dari keseruan iklan kampanye yang dibintangi keduanya.

    El Rumi bilang dirinya senang sekali dapat menjadi bagian dari kampanye Big Ramadan Sale bersama Shopee.

    “Perlu diakui, di tengah kesibukan kami, Shopee sering menjadi penyelamat untuk memenuhi kebutuhanku sih. Menjelang Ramadan, aku biasanya mulai nyicil belanja perlengkapan syuting yang juga bisa sekalian dipakai buat acara keluarga, seperti gamis, baju koko, hingga perlengkapan ibadah. Sejujurnya, Shopee tuh sangat menolong aku untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan, karena sangat lengkap dan praktis. Kalau lagi cari inspirasi produk baru atau pengen lebih yakin sebelum beli, aku juga sering menggunakan Shopee Live atau Shopee Video karena selain melepas penat, aku juga bisa langsung lihat detail produknya secara lebih jelas, terus bisa tanya-tanya langsung ke penjual juga,” ” ujar El Rumi.

    Hal serupa juga dirasakan oleh Syifa Hadju. Ia menyebut dengan jadwal yang padat, dirinya sering tidak sempat belanja langsung.

    “Untungnya, Shopee memudahkan aku untuk lebih mengeksplorasi berbagai produk lokal yang semakin beragam dan berkualitas. Aku jadi lebih mudah menemukan produk favorit baru dari UMKM dan brand lokal yang kini semakin kreatif dan inovatif. Selain itu, aku juga sangat mengapresiasi upaya Shopee untuk terus mendukung kemajuan industri lokal, salah satunya dengan menghadirkan laman khusus Shopee Pilih Lokal yang mengkurasi produk-produk terbaik, sehingga semakin praktis untuk mendukung dan berbelanja dari brand lokal favoritku,” kata Syifa.

    Tidak hanya itu, masyarakat juga dapat memanfaatkan fitur Shopee Barokah sebagai laman khusus yang berisi beragam kebutuhan muslim terlengkap, antara lain Jadwal Sholat, Al-Quran Digital, dan Kiblat untuk mendukung aktivitas ibadah bagi pengguna dimanapun berada.

    Pengguna juga dapat mengaktifkan Pembayaran Barokah untuk melakukan transaksi yang sesuai syariat islami dan bebas cicilan.

    Melalui Shopee Barokah, pengguna juga bisa ikut memberikan momen Ramadan indah untuk sesama lewat zakat dan donasi melalui program Berbagi Tanpa Batas bersama Shopee dengan menggandeng mitra lembaga terpercaya yang terdapat di aplikasi. Shopee Barokah juga berkolaborasi dengan beberapa lembaga, menghadirkan donasi Santunan Lebaran untuk Yatim & Dhuafa dan juga Sedekah Buka Puasa & Sahur untuk Yatim dan Dhuafa. Di momen Ramadan ini, pengguna bisa juga membayar Zakat Fitrah dan Fidyah di Shopee yang bekerjasama dengan lembaga amil zakat terpercaya yaitu BAZNAS, Rumah Zakat, Rumah Yatim, Dompet Dhuafa, PPPA Daarul Quran dan LAZISNU.

    Di bulan Ramadan kali ini, Shopee juga menghadirkan program khusus bagi para pengusaha UMKM baru. Spesial untuk para pengusaha UMKM yang baru membuka toko di Shopee tanggal 20 Februari – 31 Maret 2025, Shopee menyediakan dukungan tambahan.

    Selain mendapat dukungan reguler dalam Program Sukses UMKM Baru berupa gratis biaya administrasi untuk 50 pesanan pertama, biaya layanan Gratis Ongkir XTRA untuk 200 pesanan pertama, dan voucher 1 juta untuk memberikan diskon di toko Penjual, para penjual baru di Shopee juga akan mendapat Saldo Iklan Rp75.000 dan tambahan voucher 1 juta.

    Anda dapat menyimak kejutan lainnya mengenai Big Ramadan Sale 2025 di https://shopee.co.id/m/big-ramadan-sale. Unduh aplikasi Shopee secara gratis melalui App Store atau Google Play dan segera aktifkan ShopeePay.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Lumbung Pangan BAZNAS bantu 80 petani binaan jadi muzaki

    Lumbung Pangan BAZNAS bantu 80 petani binaan jadi muzaki

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Lumbung Pangan BAZNAS bantu 80 petani binaan jadi muzaki
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 28 Februari 2025 – 15:55 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui program Lumbung Pangan sejak 2022 hingga 2024 telah berhasil meningkatkan kesejahteraan ekonomi para petani binaan dengan mengentaskan 80 petani yang sebelumnya merupakan penerima manfaat (mustahik) kini telah menjadi muzaki.

    Sebanyak 80 muzaki baru ini tersebar di berbagai titik, yakni di Sukabumi sebanyak 40 orang, Sragen 31 orang, Garut 5 orang, Kalimantan Selatan 3 orang, dan Sleman 1 orang. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama dan sinergi yang baik antara BAZNAS dan para petani binaan.

    Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA., menyampaikan, para muzaki baru tersebut memiliki penghasilan hingga Rp21.309.975 per bulan, melampaui nisab zakat tahun 2023 sebesar Rp6.828.806.

    “Program Lumbung Pangan adalah bentuk nyata komitmen BAZNAS dalam memberdayakan ekonomi mustahik di pedesaan, khususnya di bidang pertanian melalui pendekatan agribisnis berkelanjutan,” ujar Saidah. 

    Saidah mengungkapkan, program Lumbung Pangan dimulai sejak 2019 di Kabupaten Serang dengan membina 15 petani Pamaraian. Saat ini, program ini berkembang ke 10 titik lokasi dan berhasil mengentaskan 80 petani menjadi muzaki, terdiri dari 74 laki-laki dan 6 perempuan. 

    “Kami mendorong para petani membentuk kelompok usaha agar mampu mengelola produktivitas, kualitas, serta kontinuitas pasokan produk pertanian. Selain itu, kelompok tersebut nantinya diharapkan dapat membangun jaringan distribusi dan mengembangkan produk turunan,” ucap Saidah.

    Selain muncul muzaki baru, lanjut Saidah, sebanyak 73 petani binaan juga telah melampaui had kifayah yang tersebar di enam lokasi, yaitu Garut (23 orang), Sragen (20 orang), Sukabumi dan Kalimantan Selatan (masing-masing 11 orang), Sleman (5 orang), serta Al-Ittifaq Bandung (3 orang).

    “Sementara itu, 126 petani yang telah terangkat di atas garis kemiskinan juga tersebar di titik-titik program yang sama, ditambah 6 orang di Teluknaga,” ungkapnya.

    Dari total 1.577 petani binaan program ini, sebanyak 730 orang atau sekitar 46,29 persen telah terdokumentasi dalam dashboard sebaran program Lumbung Pangan.

    “Dari 730 petani yang sudah masuk dalam sistem, sebanyak 132 orang telah mencapai kemandirian ekonomi, sementara 598 orang lainnya masih aktif dalam pendampingan program dan terus berproses menuju kemandirian,” katanya. 

    Saidah mengimbuhkan, BAZNAS akan terus memperluas cakupan program Lumbung Pangan agar lebih banyak petani yang dapat keluar dari jerat kemiskinan dan bertransformasi menjadi muzaki.

    “Dengan pencapaian ini, BAZNAS berharap program Lumbung Pangan dapat menjadi model pemberdayaan ekonomi berbasis pertanian yang berkelanjutan, membawa kesejahteraan bagi para petani, dan menguatkan peran zakat dalam membangun ekonomi umat,” harapnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Syarat Sah Puasa Ramadhan, Niat hingga Berakal – Halaman all

    Syarat Sah Puasa Ramadhan, Niat hingga Berakal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Puasa merupakan ibadah yang wajib dijalankan oleh umat Islam di bulan suci Ramadhan. 

    Seorang muslim wajib menunaikan ibadah puasa Ramadhan jika sudah baligh dan berakal sehat. 

    Selain syarat wajib, terdapat pula syarat sah puasa. 

    Syarat sah puasa merupakan ketentuan yang harus dipenuhi oleh umat Islam agar keabsahan puasanya dapat diterima oleh Allah SWT.

    Lantas, apa saja syarat sah puasa?

    Syarat Sah Puasa

    Mengutip laman baznas.go.id, berikut ini syarat puasa yang dijalankan seorang muslim dikatakan sah:

    1. Niat 

    Niat merupakan kunci utama dalam menjalankan puasa. 

    Seorang muslim harus memiliki niat yang jelas dan murni untuk melaksanakan puasa sebelum fajar menjelang. 

    Niat tersebut harus ditujukan secara eksklusif untuk ibadah puasa Ramadhan atau puasa sunnah lainnya.

    Niat juga menjadi pembeda antara ibadah puasa dengan kebiasaan menahan makan dan minum. 

    Tanpa niat, puasa yang dilakukan tidak akan sah dan tidak mendapat pahala.

    2. Beragama Islam

    Islam merupakan agama yang mengajarkan umatnya untuk menjalankan ibadah puasa, sehingga beragama Islam menjadi salah satu syarat sahnya puasa. 

    Sebab, puasa merupakan salah satu rukun Islam.

    3. Baligh

    Baligh merupakan salah satu syarat wajib puasa. 

    Baligh artinya sudah sampai umur untuk dikenakan kewajiban menjalankan syariat Islam. 

    Batasan umur baligh bagi laki-laki adalah ketika sudah keluar air mani (bermimpi basah), sedangkan bagi perempuan adalah ketika sudah mengalami haid.

    4. Berakal

    Berakal juga merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh orang yang berpuasa jika ingin puasanya sah. 

    Artinya, orang yang berpuasa harus memiliki akal yang sehat dan tidak mengalami gangguan jiwa.

    5. Mampu

    Mampu berarti orang yang menjalankan ibadah puasa harus sehat jasmani dan rohani. 

    Orang yang menjalankan puasa tidak sakit dan tidak melakukan perjalanan jauh atau musafir. 

    Apabila umat muslim tengah sakit atau melakukan perjalanan jauh, maka keduanya diperbolehkan untuk tidak berpuasa. 

    Namun, umat muslim diwajibkan mengganti di lain waktu, sebelum bulan Ramadhan kembali datang.

    6. Suci dari Haid dan Nifas

    Syarat suci dari haid dan nifas ini berlaku bagi wanita. 

    Wanita yang sedang haid atau nifas boleh tidak berpuasa, namun wajib menggantinya di hari lain setelah bulan Ramadhan. 

    (Tribunnews.com/Nurkhasanah)

  • Promo Shopee Ramadhan 2025, Ada Voucher hingga Diskon sampai 100%

    Promo Shopee Ramadhan 2025, Ada Voucher hingga Diskon sampai 100%

    Jakarta

    Selama Ramadhan, sering kali terjadi peningkatan untuk belanja online. Di samping lebih hemat tenaga, belanja online di momen-momen penting seperti ini suka dibanjiri oleh promo menarik. Termasuk juga Shopee, yang hadir dengan kampanye Big Ramadan Sale bersama El Rumi & Syifa Hadju.

    Shopee menyebut akan memberikan promo pengguna selama sebulan penuh. Menemani pengguna menciptakan momen Ramadan penuh kebahagiaan, Kampanye Big Ramadan Sale akan menghadirkan hari puncak kedua di tanggal 3 Maret 2025, dengan penawaran spesial antara lain:

    1. Gratis Ongkir Rp 0: Pengguna bisa belanja lebih hemat dengan menggunakan lebih banyak voucher Gratis Ongkir Rp0 di Promo Puncak 3.3
    2. THR Kaget Diskon s/d 100%: Setiap harinya, pengguna berkesempatan membuka amplop THR dan mendapatkan voucher diskon s/d 100% di jam 04:00 WIB dan 16:00 WIB di bulan Maret setiap harinya. Semua pengguna yang mencoba sudah pasti mendapatkan voucher
    3. Shopee Tanam Berkah Melimpah: Pengguna bisa bermain dan memilih bibit spesial Big Ramadan Sale dan berkesempatan memenangkan berbagai produk menarik setiap harinya.

    Pada tanggal 3 Maret 2025 mendatang, pengguna bisa mendapatkan Mobil Calya, Motor Yamaha Gear, Samsung Flip, kulkas, dan kipas.

    Di bulan Ramadan kali ini, Shopee juga menghadirkan program khusus bagi para pengusaha UMKM baru. Spesial untuk para pengusaha UMKM yang baru membuka toko di Shopee tanggal 20 Februari – 31 Maret 2025, Shopee menyediakan dukungan tambahan. Selain mendapat dukungan reguler dalam Program Sukses UMKM Baru berupa gratis biaya administrasi untuk 50 pesanan pertama, biaya layanan Gratis Ongkir XTRA untuk 200 pesanan pertama, dan voucher 1 juta untuk memberikan diskon di toko Penjual, para penjual baru di Shopee juga akan mendapat Saldo Iklan Rp 75.000 dan tambahan voucher Rp 1 juta.

    Tidak hanya itu, masyarakat juga dapat memanfaatkan fitur Shopee Barokah sebagai laman khusus yang berisi beragam kebutuhan muslim terlengkap, antara lain Jadwal Sholat, Al-Quran Digital, dan Kiblat untuk mendukung aktivitas ibadah bagi pengguna dimanapun berada. Pengguna juga dapat mengaktifkan Pembayaran Barokah untuk melakukan transaksi yang sesuai syariat islami dan bebas cicilan.

    Melalui Shopee Barokah, pengguna juga bisa ikut memberikan momen Ramadan indah untuk sesama lewat zakat dan donasi melalui program Berbagi Tanpa Batas bersama Shopee dengan menggandeng mitra lembaga terpercaya yang terdapat di aplikasi. Shopee Barokah berkolaborasi dengan beberapa lembaga, menghadirkan donasi Santunan Lebaran untuk Yatim & Dhuafa dan juga Sedekah Buka Puasa & Sahur untuk Yatim dan Dhuafa.

    Di momen Ramadan ini, pengguna bisa juga membayar Zakat Fitrah dan Fidyah di Shopee yang bekerjasama dengan lembaga amil zakat terpercaya yaitu BAZNAS, Rumah Zakat, Rumah Yatim, Dompet Dhuafa, PPPA Daarul Quran dan LAZISNU.

    (ask/ask)

  • Bayar zakat di Baznas membawa manfaat untuk muzaki dan mustahik 

    Bayar zakat di Baznas membawa manfaat untuk muzaki dan mustahik 

    Foto:Heru Lianto/Reporter Elshinta

    Bayar zakat di Baznas membawa manfaat untuk muzaki dan mustahik 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 27 Februari 2025 – 23:38 WIB

    Elshinta.com – Zakat menjadi sangat popular di kalangan muslim Indonesia saat Ramadhan. Pasalnya zakat merupakan salah satu  kewajiban umat muslim untuk mensucikan harta dan diri seseorang. 

    Namun sayangnya masih banyak umat muslim yang ragu untuk memyalurkan zakat ke badan amil, dan lebih memilih menyalurkan zakat secara langsung ke mustahik. 

    Tentu alasan para muzaki berbeda-beda. Ada yang takut zakat mereka disalahgunakan, tidak tepat sasaran, bahkan takut dikorupsi sehingga tidak sampai ke tangan mustahik. 

    Dugaan itu salah besar. Karena di zaman Rasulullah dan khalifah besar, kelembagaan amil zakat sudah dibentuk. Bahkan beberapa sahabat nabi mendapat mandat menjadi amil, seperti Mu’adz bin Jabal, Ibnu Luthaibah dan Ali bin Abi Thalib. 

    Ketiganya ditugaskan untuk menyalurkan kepada 8 kelompok mustahik : Fakir, Miskin, Amil, Mualaf, Hamba Sahaya, Gharim dan Anak Jalanan.

    Dan semenjak itu kelembagaan amil terus terintegrasi dan dijalankan para khalifah atau pemimpin setelahnya. Di Indonesia misalnya, dibentuk Baznas RI pada tahun 2001 lalu.

    Lembaga amil resmi yang dibentuk pemerintah itu bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI di bawah Kementerian Agama RI.

    Pasca dibentuk, Baznas RI telah terbukti dalam pengelolaan dan pendistribusian zakat. Pada bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi, misalnya Baznas RI telah berhasil mengumpulkan dana zakat sebesar Rp430 miliar. 

    Jumlah uang ratusan miliar itu pun telah disalurkan kepada satu juta lebih penerima manfaat (mustahik) yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia. 

    Dan kali ini, Baznas RI kembali menargetkan pengumpulan zakat dari para muzaki sebesar Rp545 miliar selama bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah/2025 Masehi. Angka itu naik 30 persen dibanding bulan Ramadan di tahun sebelumnya. 

    Ketua Baznas RI Noor Achmad mengatakan, pihaknya optimis dengan target tersebut sebagaimana tema zakat tahun ini “Cahaya Zakat”. Apalagi di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang baik di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto.

    “Kekuatan keagamaan, kekuatan religiositas mereka kepada masyarakat miskin kuat sekali,” katanya kepada Reporter Elshinta, Heru Lianto di kantor Baznas RI, Matraman, Jakarta Timur, Senin (24/2).

    Noor pun kembali mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat, pemerintah, dan perusahaan swasta melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR), untuk menunaikan zakat dan disalurkan melalui Baznas RI. 

    Hal itu untuk mencegah agar masyarakat tidak putus asa, terlebih saat mustahik dirudung masalah ekonomi.

    “Karena harapan kami [Baznas] RI,  zakat, infak, sedekah bisa memberikan cahaya bagi siapa saja,”  ujarnya.

    Salah satu penerima manfaat zakat, Dewi, 56 tahun, mengatakan dirinya  sangat bersyukur bisa menerima zakat dari Baznas RI. Karena semenjak suaminya meninggal dunia pada tahun 2010 lalu, ibu dari tiga anak itu kehidupan ekonominya pas-pasan. 

    Bahkan, penghasilannya sebagai buruh cuci baju hanya sekadar untuk makan sehari-hari dan membiayai dua anaknya yang kini masih bersekolah. 

    “Kami sangat bersyukur banget ya. Selama Ramadan selalu mendapat bantuan dari Baznas. Apalagi pas mau lebaran kadang dapat tawaran mudik gratis dari Baznas,” ujar perempuan kelahiran Semarang, Jawa Tengah.

    Sementara Yunita, 43 tahun, seorang muzaki yang bekerja di sebuah perusahaan jasa kontraktor di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, kini tidak lagi pusing dalam soal urusan membayar zakat.

    Pasalnya ibu yang memiliki dua anak ini selama bertahun-tahun telah mempercayakan zakat fitrah untuk dirinya dan keluarganya kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI. 

    “Biar zakat yang saya keluarkan langsung tepat sasaran ke mustahik atau penerima manfaat zakat,” ujarnya saat ditemui Radio Elshinta di Jakarta Timur, Senin( 24/2)

    Yunita masih mengingat betul pada Ramadan tahun lalu, ia mengeluarkan zakat fitrah sebanyak Rp 250 ribu. Jumlah uang itu dikeluarkan untuk 4 anggota keluarga yang terdiri dari dirinya, suami dan dua anak kandungnya.

    “Kami keluarkan per jiwa sebesar Rp45 ribu atau setara 2,5 kg atau 3,5 liter beras sesuai ketetapan Baznas pada tahun itu” ujarnya.

    Yunita menerangkan, alasan dirinya membayar zakat di Baznas RI karena terbilang mudah. Karena dirinya cukup menyetorkan sejumlah uang ke bank yang bekerja sama dengan Baznas RI melalui M-Banking.

    “Sebenarnya bayar zakat di Baznas RI bisa lewat website resminya [Baznas] dan kanal digital lainnya. Tapi saya enggak mau repot-repot, saya cukup pakai handphone aja. M-Bangking,” terangnya. 

    Kini, bulan suci Ramadhan 1446 Hujriah dalam hitungan hari akan tiba. Yunita pun telah menyiapkan zakat untuk mustahik melalui Baznas. Karena baginya tidak ada alasan untuk tidak mengeluarkan zakat.

    Apalagi, kata dia, membayar zakat fitrah hukumnya wajib, terlebih setelah menunaikan puasa Ramadan satu bulan lamanya. 

    “Saya ingin menjalankan kewajiban saya sebagai seorang muslim dan menjadi tugas saya untuk mensucikan diri dan harta saya atas perintah Allah SWT,” terangnya.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pijar Terang Zakat Jadi Jembatan: Kisah Yessi Anisa, Mustahik Pejuang Tangguh di Balik Amputasi Kaki – Halaman all

    Pijar Terang Zakat Jadi Jembatan: Kisah Yessi Anisa, Mustahik Pejuang Tangguh di Balik Amputasi Kaki – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Di balik senyum tulus Yessi Anisa, tersimpan kisah perjuangan yang menggetarkan jiwa. 

    Perempuan yang tinggal di Karangasem, Surakata ini adalah bukti nyata bahwa keterbatasan fisik bukanlah akhir dari segalanya.

    Dengan tekad yang mengakar kuat, Yessi melangkah maju, menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk dirinya dan keluarganya. 

    Kisahnya adalah tentang bangkit setelah terpuruk, tentang harapan yang tak pernah padam, dan tentang kekuatan sedekah yang mengubah hidup.

    Awal Mula: Mimpi yang Tertunda

    Wanita 32 tahun ini memulai hidupnya seperti kebanyakan orang biasa.  Ia menikah pada tahun 2014 dan menjalani kehidupan rumah tangga dengan penuh semangat. 

    Namun, takdir berkata lain. Pada tahun 2015, kehidupan Yessi berubah drastis. Saat itu, ia sedang mengantar paket ke sebuah perusahaan ekspedisi di Solo. 

    Setelah menyelesaikan urusannya, ia hendak pulang. Tiba-tiba, sebuah mobil menabraknya dengan keras. Yessi terlempar, masuk ke kolong mobil, dan terseret sejauh enam meter.

    Tubuhnya luka-luka, kaki hancur, tangan patah dan kepala mengalami cedera serius. Ia dilarikan ke rumah sakit dan harus menjalani operasi amputasi pada kaki kirinya.

    Selama seminggu, Yessi terbaring di rumah sakit, merasakan sakit fisik yang luar biasa sekaligus kegelapan batin yang mendalam.

    “Saat itu, saya merasa hidup saya hancur. Saya tidak tahu harus bagaimana,” kenangnya ketika ditemui di rumahnya di Karangasem, Laweyan, Solo, pada Selasa (25/2/2025).

    Setelah operasi, Yessi harus beristirahat di rumah, otomatis memilih keluar dari pekerjaannya sebagai kasir restoran.

    Beberapa pekan setelahnya ia baru belajar menggunakan kursi roda jika ingin berkegiatan.

    Proses rehabilitasi tidaklah mudah, enam bulan setelahnya ia baru mendapatkan kaki palsu impiann, berharap untuk bisa berjalan kembali melihat dunia lebih luas.

    Namun, harus berlatih berjalan lagi, menata hidupnya dari nol. Untungnya, Yessi bukanlah orang yang mudah menyerah. 

    “Saya harus kuat, untuk diri saya sendiri dan keluarga,” ujarnya dengan tekad yang membara.

    USAHA BERKEMBANG – Yessi Anisa (32) mendapatkan bantuan dari Baznas. Ia menggunakannya untuk mengembangkannya usaha, dari angkringan hingga membuat aneka sambal kemasan dalam botol. (Tribunnews.com/Chrysna) (Tribunnews.com/Chrysna)

    Di tengah pemulihan, Yessi mencoba berbagai pekerjaan untuk menghidupi keluarga. Ia pernah berjualan teh di sekitar kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

    Ia juga bekerja sebagai kasir di sebuah restoran, dan bahkan bekerja sebagai karyawan jasa laundry serta counter handphone. 

    Namun, ia merasa bahwa pekerjaan-pekerjaan itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

    Pada tahun 2020, sebelum pandemi melanda, Yessi memutuskan untuk fokus berjualan online dari rumah.

    Ia mulai menjual busana, perabotan rumah tangga, dan frozen food seperti daging slice dan makanan beku lainnya.

    Sentuhan Baznas Mengubah Hidup

    Titik balik dalam perjalanan Yessi terjadi sekitar tahun 2022. Saat itu, ia mendengar tentang program bantuan modal usaha dari Baznas (Badan Amil Zakat Nasional). Informasi itu ia dapatkan dari seorang anggota DPRD Surakarta.

    Yessi pun mencoba mendaftar dan, alhamdulillah, ia mendapatkan bantuan sebesar satu juta rupiah.

    Dengan modal itu, Yessi mulai merintis usaha bakso bakar. Ia menitipkan dagangannya di warung-warung dan angkringan. 

    Usahanya perlahan mulai berkembang. Tidak berhenti, ia terus berinovasi. Pada awal 2024, ia mulai menjual frozen food dan busana secara online. 

    Tak hanya itu, ia juga mencoba membuat aneka sambal kemasan dalam botol, seperti sambal petai, sambal ikan, dan sambal terasi. 

    “Saya iseng-iseng bikin sambal, ternyata banyak yang suka,” ujarnya dengan senyum sumringah.

    Bantuan dari Baznas tidak hanya berupa dana. Yessi juga diajak bergabung bersama para mustahik penerima bantuan. 

    Setiap bulan, ia dan para penerima bantuan lainnya berkumpul untuk berbagi perkembangan usaha, mengikuti pengajian, dan mengumpulkan kencleng (tabungan kecil) sebagai bentuk sedekah. 

    “Bantuan Baznas sangat bermanfaat. Saya merasa didukung tidak hanya secara materi, tetapi juga secara spiritual,” ungkapnya.

    BAZNAS MENGUBAH HIDUP – Yessi Anisa (32) berfoto di angkringan miliknya di Karangasem, Surakarta, Selasa (25/2/2025). Bantuan dari Baznas Surakarta digunakan Yessi Anisa untuk bangkit dari keterpurukan setelah mengalami kecelakaan. Yessi mulai merintis usaha dan kini perlahan mulai berkembang. (Tribunnews.com/Chrysna) (Tribunnews.com/Chrysna)

    Dari Bakso hingga Angkringan 24 Jam

    Kini, Yessi telah membuka angkringan yang beroperasi 24 jam. Ia juga menjual frozen food, sambal kemasan, dan busana secara online melalui WhatsApp dan marketplace Facebook.

    Penghasilan mingguannya mencapai Rp300.000 hingga Rp400.000, yang sebagian ia tabung untuk masa depan. 

    “Saya punya dua anak, umur tiga tahun dan dua tahun. Saya ingin mereka punya kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.

    Yessi juga aktif dalam kegiatan sosial melalui Baznas. Ia rutin mengikuti agenda bulanan, seperti pengajian dan pertemuan sharing perkembangan usaha. 

    “Setiap subuh, saya selalu berusaha mengumpulkan rezeki untuk disedekahkan. Sedekah itu membuka pintu rezeki,” tuturnya dengan penuh keyakinan.

    Bagi Yessi, zakat dan sedekah bukan sekadar kewajiban, tetapi juga sarana untuk mensucikan diri. 

    “Saat kita tidak punya, justru itulah saatnya banyak bersedekah. Saat kita kaya, kadang kita lupa,” tuturnya dengan bijak. 

    Ia berharap bisa terus bersedekah dan membantu orang lain, seperti yang telah ia terima dari Baznas. 

    Ke depan, Yessi memiliki mimpi besar.

    “Insya Allah, saya ingin terus berkembang, membantu orang lain, dan berzakat melalui Baznas. Zakat bisa mengubah hidup,” ujarnya.

    Pesannya untuk semua orang sederhana namun mendalam: “Dengan keterbatasan, saya insya Allah mampu melakukan semua kegiatan selagi masih bisa. Jangan pernah menyerah.”

    Yessi Anisa adalah bukti nyata bahwa keterbatasan fisik tidak pernah mampu menghentikan langkah seseorang yang memiliki tekad baja. 

    Ia bangkit dari reruntuhan hidupnya, menciptakan usaha yang tidak hanya menghidupi keluarganya, tetapi juga menginspirasi banyak orang. 

    Dengan setiap sambal yang ia buat, dengan setiap sedekah yang ia berikan, Yessi menebar harapan dan membuktikan bahwa hidup adalah tentang terus bergerak, meski badai menerpa.

    Yessi juga merupakan cerminan mustahik dengan mujahidah usaha mengingatkan kita semua bahwa selama ada tekad, tidak ada yang mustahil.

    Peran Baznas Surakarta

    Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surakarta terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyaluran zakat yang tepat sasaran. 

    Ketua Baznas Surakarta, Mohammad Qoyim,  menjelaskan aturan dan mekanisme penyaluran zakat bagi mustahik (penerima zakat) dan muzaki (pemberi zakat) yang diatur secara ketat sesuai syariat Islam.

    Baznas Surakarta memiliki beberapa sistem dalam mencari mustahik.

    Pertama, tim Baznas secara aktif mencari calon penerima zakat melalui laporan dari pimpinan dan staff.

    Misalnya, ada informasi tentang keluarga yang membutuhkan, Baznas langsung melakukan verifikasi dan melaporkannya dalam rapat pleno. 

    “Setelah itu, tim survei akan turun ke lapangan untuk memastikan kelayakan calon penerima,” jelas Qoyim ditemui di kantornya pada Senin (24/2/2025).

    Selain itu, Baznas juga menerima pengajuan langsung dari masyarakat. Calon penerima itu nantinya akan menjalani wawancara tentang latar belakang, biodata dan semacamnya.

    “Setelah itu, tim akan melakukan survei ke rumah mereka. Jika sesuai dengan kriteria mustahik, kami akan membantu,” tambahnya.

    Baznas juga memiliki program khusus yang telah digelar berkolaborasi dengan lembaga atau instansi lainnya. 

    Event yang sudah digelar beberapa waktu lalu adalah memberi  bantuan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan untuk imam masjid, marbot, dan guru TPQ. 

    “Program ini ditujukan untuk mereka yang memenuhi kriteria. Mereka bisa mengajukan diri, dan kami akan memverifikasi persyaratannya,” ujar Qoyim.

    Untuk yang bersifat darurat, Baznas Surakarta tak ketinggalan responsif dalam menangani korban bencana. 

    “Misalnya, ada kebakaran di suatu daerah, tim kami akan langsung turun ke lokasi untuk melakukan asesmen. Kami akan membantu kebutuhan mendesak, seperti tempat tinggal sementara atau biaya kos,” kata Qoyim.

    Syarat penerima zakat di Baznas Surakarta bervariasi tergantung program yang diajukan.

    Untuk program pendidikan, penerima harus memiliki KTP dan KK Solo, surat keterangan miskin dari kelurahan dan kecamatan, foto rumah, serta surat pengajuan pribadi. Tentunya dengan syarat surat keterangan dari sekolah. 

    Bantuan pendidikan dari Baznas dapat berupa dana untuk bantuan SPP hingga penebusan ijazah.

    Untuk program kesehatan, penerima harus melampirkan surat tagihan dan keterangan dari rumah sakit. 

    Sementara itu, program ekonomi produktif ditujukan bagi mereka yang sudah memiliki usaha mikro, seperti pedagang bakso atau pecel.

    “Mereka harus melampirkan foto usaha yang sedang dijalankan. Kami fokus pada peningkatan usaha yang sudah ada,” ujarnya.

    Qoyim menegaskan bahwa zakat hanya boleh diberikan kepada muslim. 

    “Ini sesuai dengan syariat Islam yang tertulis dalam Al-Quran dan Hadits. Namun, untuk non-muslim, kami memiliki Dana Sosial Keagamaan Lain (DSKL) yang sumbernya berasal dari sedekah, fidiah, atau penjualan barang temuan,” jelasnya.

    DSKL digunakan untuk membantu non-muslim atau keperluan fasilitas umum, seperti perbaikan selokan di sekolah. 

    “Kami pernah membantu SD yang selokannya mampet. Dana DSKL juga digunakan untuk bantuan darurat, seperti korban banjir, tanpa memandang agama,” tambah Qoyim.

    Kolaborasi dengan Pemerintah

    Baznas Surakarta juga menjalin kerja sama dengan pemerintah kota dan dinas terkait. 

    Pihaknya bisa membantu program-program dinas dengan keterbatasan dana seperti pengentasan kemiskinan atau bantuan pendidikan. 

    “Misalnya, Dinas Pendidikan akan mengidentifikasi siswa yang memiliki tunggakan SPP, lalu kami verifikasi dan bantu sesuai anggaran yang ada,” kata Qoyim.

    Kemudian, Baznas juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial dalam program pembinaan anak jalanan, pemberian sembako, dan bantuan untuk anak berkebutuhan khusus. 

    Qoyim menyatakan, pada intinya Baznas berfokus pada masyarakat yang belum tersentuh oleh program pemerintah.

    Cahaya Zakat: Keajaiban muzaki dan Mustahik

    Zakat merupakan instrumen penting dalam Islam yang tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial dan keadilan ekonomi. 

    Dengan menunaikan zakat, umat muslim turut berkontribusi dalam mengurangi kesenjangan dan membantu mereka yang membutuhkan, sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

    Cahaya zakat memancarkan keberkahan bagi para muzaki (pemberi zakat) dan mustahik (penerima zakat), menciptakan keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat.

    Dosen Universitas Raden Mas Said Surakarta, Abdullah Faishol mengatakan adanya muzaki akan membahagiakan mustahik. Keduanya saling bersinergi dan saling melengkapi.

    “Adanya muzaki akan membahagiakan Mustahik. Adanya Mustahik memperlancar ibadahnya muzaki. Keduanya saling bersinergi,” ujar Faishol saat dihubungi Tribunnews, Kamis (27/2/2025).

    Terkait dengan penerima zakat, Faishol mengatakan orang yang masuk golongan mustahik memang boleh meminta kepada muzaki.

    Namun ada pula yang tidak meminta, tapi juga boleh dimintakan. Hal ini sebenarnya terkait dengan menjaga diri dari meminta-minta.

    “Kalau orang sudah meminta dan diberi ya digunakan sesuai dengan kebutuhannya. Misal, orang fakir ya untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok,” kata dia.

    Pengelolaan zakat yang baik akan menciptakan keseimbangan sosial dan ekonomi dalam masyarakat serta mengurangi angka kemiskinan.

    “Harapannya, harus hati-hati dalam distribusi zakat, asas keadilan harus dijadikan skala prioritas. Uang Zakat berbeda dengan uang sedekah dan infaq. Sedekah dan infaq pengelolaannya lebih fleksible,” terang Faishol.

    Salah satu tujuan utama zakat adalah menciptakan perubahan dalam kehidupan seorang mustahik.

    Diharapkan, mereka tidak selamanya menjadi penerima zakat, melainkan dapat beralih menjadi pemberi zakat atau muzaki.

    Program pemberdayaan berbasis zakat, seperti pelatihan keterampilan dan pemberian modal usaha, menjadi langkah konkret dalam mewujudkan tujuan ini.

    Cahaya zakat akan terus bersinar jika kesadaran untuk berzakat semakin tumbuh dalam masyarakat.

    Dengan menunaikan zakat, seorang muzaki telah menebar keajaiban bagi mustahik, dan mustahik yang diberdayakan akan menjadi muzaki di masa depan.

    Inilah siklus keberkahan yang terus berlanjut, membawa kesejahteraan dan kebahagiaan bagi seluruh umat.

    Perintah tentang Zakat

    Mengutip laman baznas.go.id, zakat adalah bagian harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat dan rukunnya.

    Orang yang mengeluarkan zakat berarti telah membersihkan harta dan juga mensucikan jiwa dari kejelekan, kebatilan, dan dosa-dosa.

    Nash dalam Al-Qur’an dan hadis menunjukkan bahwa zakat merupakan kewajiban yang tidak bisa diabaikan oleh umat Islam. 

    Selain sebagai bentuk kepatuhan kepada Allah SWT, zakat juga menjadi instrumen dalam menciptakan keseimbangan ekonomi dan keadilan sosial dalam masyarakat.

    Perintah tentang zakat diantaranya tercantum dalam Al-Quran, Surah At-Taubah ayat 103, yang menyatakan, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka.”

    Zakat terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu fitrah dan zakat mal.

    Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, pada bulan Ramadhan.

    Zakat ini bertujuan untuk membersihkan jiwa dan membantu fakir miskin dalam merayakan Idul Fitri.

    Sedangkan Zakat mal, merupakan zakat yang dikenakan atas harta yang telah mencapai nishab dan haul, meliputi:

    Zakat emas, perak, dan logam mulia.
    Zakat uang dan surat berharga.
    Zakat perniagaan dan usaha.
    Zakat pertanian, peternakan, dan perikanan.
    Zakat pendapatan dan jasa.
    Zakat rikaz (harta temuan).

    Tidak semua harta terkena kewajiban zakat. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar harta tersebut wajib dizakati, antara lain:

    Halal dan diperoleh dengan cara yang halal. Harta yang berasal dari sumber yang tidak sah tidak dikenakan zakat.
    Dimiliki secara penuh. Harta harus berada dalam kepemilikan penuh pemiliknya.
    Dapat berkembang.  Harta yang berpotensi bertambah nilainya, seperti uang, perdagangan, atau ternak.
    Mencapai nishab. Harta tersebut telah memenuhi batas minimal kepemilikan sesuai jenis harta.
    Melewati haul. Dimiliki selama satu tahun penuh, kecuali untuk zakat pertanian, perkebunan, perikanan, pendapatan, dan rikaz.
    Tidak dalam tanggungan hutang jangka pendek. Jika seseorang memiliki hutang yang harus segera dibayar, maka harta yang tersisa setelah pelunasan baru diperhitungkan untuk zakat.

    Golongan Penerima Zakat (Asnaf)

    Sebagaimana disebutkan dalam QS. At-Taubah ayat 60, ada delapan golongan yang berhak menerima zakat, yaitu:

    Fakir – Orang yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok.
    Miskin – Orang yang memiliki harta, tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.
    Amil – Orang yang bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.
    Mualaf – Orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan keimanan.
    Riqab – Budak atau hamba sahaya yang ingin memerdekakan dirinya.
    Gharim – Orang yang memiliki hutang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
    Fisabilillah – Orang yang berjuang di jalan Allah, seperti dalam kegiatan dakwah atau jihad.
    Ibnu Sabil – Orang yang kehabisan biaya dalam perjalanan untuk ketaatan kepada Allah.

    Dengan memahami dan mengamalkan zakat secara benar, umat Islam dapat menciptakan lingkungan yang lebih adil, sejahtera, dan harmonis.

    (Tribunnews.com/Tio)

  • BAZNAS RI optimalkan pemberdayaan umat lewat zakat

    BAZNAS RI optimalkan pemberdayaan umat lewat zakat

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    BAZNAS RI optimalkan pemberdayaan umat lewat zakat
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 26 Februari 2025 – 14:56 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terus berupaya mewujudkan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Indonesia dengan mengoptimalkan pemberdayaan umat melalui zakat sebagai salah satu instrumen strategis dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Hal tersebut mengemuka dalam Pengajian BAZNAS Selasa Pagi bertema “Peran Perzakatan Nasional Dalam Mencapai Sustainable Development Goals”, yang selenggarakan Pusdiklat BAZNAS RI dan disiarkan melalui kanal YouTube BAZNAS TV. Hadir Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec, Ph.D., Direktur Eksekutif Bank Indonesia Dadang Muljawan, Ph.D, serta Pimpinan dan amil BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia yang hadir secara daring.

    Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec, Ph.D., menegaskan semangat berzakat dapat memberikan kontribusi besar di masyarakat khususnya bagi penerima fakir dan miskin.

    “BAZNAS hadir untuk memberikan semangat kepada kita semua bahwa benar kalau perzakatan ini memberikan kontribusi. Dan kita tahu bahwa kegiatan BAZNAS di seluruh Indonesia telah banyak memberikan perhatian terhadap pengentasan kemiskinan dan tujuan pembangunan berkelanjutan lainnya,” ujar Nadratuzzaman.

    Nadratuzzaman juga menyampaikan komitmen BAZNAS untuk terus mendukung pencapaian SDGs di Indonesia melalui zakat dengan menerapkan prinsip 3A (Aman Syar`i, Aman Regulasi, Aman NKRI) dalam melakukan tata kelola zakat.

    Sementara itu, Direktur Eksekutif Bank Indonesia Dadang Muljawan, Ph.D, menekankan terkait tugas dan peran Bank Indonesia terhadap kepentingan mengurusi wakaf dan zakat.

    “Jadi zakat dan wakaf ini adalah bentuk belanja. Proses belanja dalam ekonomi itu sederhana, ada belanja untuk konsumsi, ada belanja untuk investasi, ada juga untuk saving. Selain itu, ada juga belanja dengan nilai religius, dan itu memberikan impact ekonomi yang luar biasa,” ujarnya.

    Ia menambahkan, zakat memiliki peran dalam ekonomi makro yang akan terus mendorong proses inovatif, serta zakat merupakan bagian dari SDGs. BAZNAS dinilai sudah fokus terhadap perhatian masyarakat karena adanya bentuk pemberdayaan zakat setiap unit sektor yang ada di masyarakat.

    “Zakat ini sangat modern dan sejalan dengan SDGs. Bapak dan Ibu yang bergerak di bidang zakat ini sangat berbangga hati, dan kita tinggal tingkatkan teknologinya. Dari kerja sama antara BI dan BAZNAS semoga semakin dapat ditingkatkan,” ujar Dadang.

    Menurutnya, zakat ini sudah terbukti secara keilmuan yang memiliki pengaruh signifikan dan berpotensi menjadi bagian yang sangat penting bagi pembangunan Indonesia. Melalui rekomendasi yang bisa diberikan terhadap BAZNAS secara nasional.

    “Dengan memperkuat basis donor, dengan memanfaatkan teknologi yang bisa kita gunakan untuk memasukkan projek-projek yang akan dibiayai kegiatan BAZNAS akan semakin efektif menyalurkan. Dan membentuk kolaborasi dengan banyak sektor baik nasional ataupun internasional,” jelas Dadang.

    Adapun program-program BAZNAS yang sejalan dengan SDGs di antaranya: program Beasiswa BAZNAS, program Bank Makanan, penyediaan akses air bersih dan sanitasi, program pemberdayaan ekonomi, BAZNAS Tanggap Bencana, hingga program kesehatan.

    Sumber : Elshinta.Com