BUMN: Baznas

  • Niat Puasa pada Bulan Syawal, Lengkap dengan Keutamaannya – Halaman all

    Niat Puasa pada Bulan Syawal, Lengkap dengan Keutamaannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Puasa pada bulan syawal termasuk dalam puasa sunnah.

    Amalan ini umumnya dilaksanakan pada awal bulan Syawal.

    Puasa Syawal adalah amalan sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam setelah selesai menjalani ibadah puasa Ramadan. 

    Dikutip dari baznas.go.id,  puasa syawal lebih baik diamalkan sejak tanggal 2 Syawal atau setelah Idul Fitri, selama 6 hari.

    نويت صوم شهر شوال سنة لله تعالى

    Nawaitu Sauma Syahri Syawwal Sunnatan Lillahi Ta’alah

    Artinya :

    “Saya niat puasa bulan Syawwal , sunnah karena Allah ta’ala.”

    Puasa Syawal

    Hukum puasa Syawal adalah sunnah muakkadah, artinya sunnah yang sangat dianjurkan.

    Rasulullah saw telah menjelaskan dalam haditsnya bahwa orang yang berpuasa Ramadan kemudian disambung dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka akan memperoleh pahala senilai puasa sepanjang tahun.

    “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun.” (HR. Muslim)

    Keutamaan melaksanakan puasa pada bulan Syawal diibaratkan seperti melakukan puasa tanpa henti atau mendapatkan pahala puasa selama setahun penuh.

    Hal ini diartikan bahwa melaksanakan amalan ini dihitung sebagai pahala puasa yang dilipatgandakan oleh Allah.

    Tata cara berpuasa pada bulan Syawal hampir sama seperti tata cara puasa pada bulan lainnya.

    Namun, yang membedakan hanyalah niatnya saja.

    Keutamaan Puasa Syawal
    1. Menggenapkan Ganjaran Berpuasa Setahun Penuh

    Salah satu keutamaan utama dari puasa Syawal adalah ganjaran yang diterima.

    Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh HR Muslim (no. 1164), disebutkan bahwa barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dan diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia akan memperoleh pahala setara dengan puasa selama setahun penuh.

    Ini adalah kesempatan emas untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

    2. Menyempurnakan Ibadah Wajib

    Puasa Syawal berfungsi mirip dengan shalat sunah rawatib.

    Amalan ini dianggap sebagai penyempurna kekurangan yang mungkin ada selama ibadah puasa Ramadhan.

    Hal ini juga menunjukkan pentingnya menjaga dan menyempurnakan ibadah kita agar dapat diterima oleh Allah SWT.

    3. Tanda Diterimanya Puasa Ramadhan

    Mengapa melakukan puasa Syawal dianggap sebagai tanda diterimanya puasa Ramadhan?

    Ibn Rajab rahimahullah menjelaskan bahwa jika Allah menerima amalan seorang hamba, Dia akan memberinya taufik untuk melakukan amalan saleh lainnya.

    Melanjutkan dengan puasa Syawal setelah Ramadhan menunjukkan bahwa amalan puasa kita diterima oleh Allah.

    4. Bentuk Syukur kepada Allah

    Puasa Syawal juga merupakan bentuk rasa syukur kita kepada Allah atas nikmat ampunan dosa yang kita terima selama bulan Ramadhan.

    Sebagaimana dikatakan oleh Ibn Rajab, tidak ada nikmat yang lebih besar daripada pengampunan dosa.

    Dengan berpuasa di bulan Syawal, kita mengekspresikan rasa syukur kita atas karunia yang telah diberikan.

    Tata cara Puasa Syawal

    Niat puasa Syawal
    Makan Sahur
    Menahan diri dari segala hal yang membatalkan
    Berbuka puasa

    Puasa Syawal merupakan kesempatan emas bagi kita untuk terus memperoleh pahala setelah selesai menjalani ibadah Ramadan.

    Dengan menjalankan puasa ini, diharapkan kita dapat terus meningkatkan kualitas keimanan, ketakwaan dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

    (Tribunnews.com/Oktavia WW)

  • Sopir Angkot Ngadu Uang Kompensasi Disunat Rp200 Ribu, Dedi Mulyadi: Saya Minta Polisi Menangkap! – Halaman all

    Sopir Angkot Ngadu Uang Kompensasi Disunat Rp200 Ribu, Dedi Mulyadi: Saya Minta Polisi Menangkap! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sopir angkot di Kabupaten Bogor, mengaku uang kompensasi dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, disunat oknum.

    Seorang sopir angkot bernama Emen mengatakan, potongan itu dibuat seolah-olah iuran seikhlasnya dari para sopir angkot. Namun, iuran itu dipatok Rp200 ribu.

    Sebelum Lebaran 2025, Dedi Mulyadi menyerahkan secara simbolis kompensasi untuk sopir angkot.

    Kompensasi itu dari Bank Jabar Peduli dan Baznas.

    Adapun total bantuan yang diberikan senilai Rp1 juta dan sembako senilai Rp500 ribu.

    “Ini kan bantuannya bukan dari saya, satu bantuan dari Bank Jabar Peduli, kedua bantuan dari Baznas.”

    “Total nilainya Rp1 juta dalam bentuk uang. Rp500 ribu dalam bentuk paket makanan pokok, kan gitu. Terus yang terjadi seperti apa?” kata Dedi Mulyadi, dikutip dari YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Jumat (4/4/2025).

    Kepada Gubernur Jawa Barat, Emen pun menceritakan soal pemotongan uang bantuan yang diterima sopir angkot.

    “Yang terjadi, kan uang Rp1 juta ya. Bilangnya yang mungut itu keikhlasan tapi keikhlasannya itu ditarget Rp200 ribu,” ucap Emen.

    Mendengar hal itu, Dedi Mulyadi lantas menanyakan siapa pihak yang melakukan pemotongan uang bantuan tersebut.

    “Berarti dipotong Rp200 ribu? Yang motongnya siapa?” tanya Dedi Mulyadi.

    Emen menuturkan, pemotongan itu dilakukan oleh oknum pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Organisasi Angkutan Darat (Organda), dan KKSU.

    Menurut Dedi Mulyadi, seharusnya uang bantuan itu diberikan oleh Dishub kepada para sopir angkot.

    “Yang terjadi pemotongan Rp200 ribu. Dari Dishub (Kabupaten Bogor), Organda sama KKSU,” ungkap Emen.

    Emen pun mengaku tak tahu uang itu akan dipergunakan untuk apa. Ia hanya menuruti permintaan tersebut.

    “Makanya kita nanya buat apa uangnya, kalau kita tahu jelas mah gak apa-apa,” jelasnya.

    Dedi Mulyadi terus mencecar aliran uang tersebut dan siapa pelakunya.

    “Kita cuma diminta Rp200 ribu, semuanya. Kita nyerahin Rp4 juta, Ketua KKSU yang terima uang, Pak Nandar,” sebutnya.

    Dedi Mulyadi menyebut, apa yang dilakukan oknum tersebut merupakan aksi premanisme.

    Ia pun akan membawa kasus ini ke ranah hukum.

    “Itu preman yang berbaju seragam. Nanti kalau kemudian saya proses, saya minta polisi menangkap orang-orang yang motonginnya, Bapak bersedia jadi saksi?” terang Dedi Mulyadi.

    “Siap,” tegas Eman.

    “Ya udah saya backup, saya mau minta ini proses hukum saja,” timpal Dedi Mulyadi.

    Sementara itu, Sekretaris DPC Organda Kabupaten Bogor, Haryandi, membantah adanya pemotongan uang kompensasi untuk sopir angkot.

    Berdasarkan hasil penelusurannya, hal tersebut merupakan inisiatif dari sejumlah pengurus komunitasnya masing-masing.

    “Itu tidak benar adanya, tetapi betul ada anggota kami di lapangan menerima sejumlah uang sebagai ucapan terima kasih.”

    “Yang sifatnya seikhlasnya dari beberapa para pengurus paguyuban atau komunitas,” terangnya, Kamis (3/4/2025), dilansir TribunnewsBogor.com.

    Haryandi mengungkapkan, uang yang terkumpul sebagai ucapan terima kasih tanpa dipatok dari para sopir angkot itu berjumlah Rp3,2 juta.

    Ia pun menegaskan, jika dalam menghimpun uang tersebut tanpa ada paksaan.

    Selain itu, kata dia, tidak semua sopir angkot memberikan uang yang disebutnya sebagai ucapan terima kasih tersebut.

    Disebut uang ucapan terima kasih lantaran timnya telah membantu proses pendataan dalam Waktu singkat setelah kebijakan kompensasi bagi sopir angkot itu diterapkan.

    “Sekali lagi, kami dari Organda Kabupaten Bogor menyatakan bahwa hal pemotongan tidak benar adanya.”

    “Tetapi hanya menerima imbalan terima kasih sesuatu yang sekali lagi sifatnya sukarela,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Diduga Sunat Uang Kompensasi Sopir Angkot di Puncak Bogor, Organda: Sebagai Ucapan Terimakasih

    (Tribunnews.om/Nanda Lusiana, TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

  • Ramai Soal Uang Kompensasi Sopir Angkot Diduga Disunat, Dishub Kabupaten Bogor Terlibat ?

    Ramai Soal Uang Kompensasi Sopir Angkot Diduga Disunat, Dishub Kabupaten Bogor Terlibat ?

    JABAR EKSPRES – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bergerak cepat menanggapi isu dugaan pemotongan uang kompensasi yang diterima oleh sopir angkot di jalur Puncak.

    Melalui akun Instagram pribadinya, Dedi melakukan panggilan langsung kepada para sopir angkot untuk menyelidiki kebenaran permasalahan tersebut.

    Diketahui, sebanyak 653 sopir angkot yang melayani tiga trayek—Cisarua-Bogor, Bogor-Pasirmuncang, dan Bogor-Cibedug—seharusnya mendapatkan kompensasi total sebesar Rp 1,5 juta, yang terdiri dari Rp 1 juta uang tunai dan Rp 500 ribu dalam bentuk bingkisan.

    Namun, para sopir mengaku hanya menerima kompensasi senilai Rp 800 ribu.

    BACA JUGA: Lebaran 2025, Kawasan Cipanas Tanpa Macet Berkat Kebijakan Liburkan Angkot

    Dedi menjelaskan bahwa kompensasi ini berasal dari Bank Jabar Peduli dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

    Ia juga memastikan bahwa sopir yang belum menerima uang kompensasi akan segera diupayakan untuk mendapatkan hak mereka sebesar Rp 1,5 juta.

    “Jadi nanti di data kembali yang tidak kebagian, akan kami penuhi aman pak. Kalau saya sih ingin rakyat saya ini tidak ada yang susah hidupnya,” katanya melalui instagram @dedimulyadi71, Kamis (3/4/).

    Lebih lanjut, Dedi menanyakan tentang adanya pemotongan sebesar Rp 200 ribu kepada salah satu sopir.

    Sopir tersebut menjelaskan bahwa mereka diminta untuk memberikan kontribusi secara sukarela, namun dengan target nominal Rp 200 ribu.

    BACA JUGA: Enchanting Valley, Destinasi Wisata Baru di Bogor yang Bikin Liburan Lebaran Makin Seru

    “Keikhlasan tapi keikhlasannya itu ditarget pak 200 ribu,” kata dia.

    Dalam percakapan itu, Dedi juga menanyakan siapa saja yang diduga terlibat dalam pemotongan kompensasi tersebut.

    Sang sopir menyebutkan tiga pihak yang terlibat, yaitu Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Organda, dan KKSU.

    Hingga saat ini, kasus tersebut masih terus diselidiki, dan Gubernur Dedi Mulyadi berkomitmen untuk memastikan semua hak sopir angkot terpenuhi tanpa ada pemotongan yang tidak sah.

  • Respons Baznas untuk Gempa Myanmar: Panggilan Kemanusiaan Menjelang Gema Takbir

    Respons Baznas untuk Gempa Myanmar: Panggilan Kemanusiaan Menjelang Gema Takbir

    Respons Baznas untuk Gempa Myanmar: Panggilan Kemanusiaan Menjelang Gema Takbir
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Di malam yang hening menjelang akhir Ramadhan, Jakarta dipenuhi suasana hikmat dalam menyambut Idul Fitri.
    Hampir di setiap rumah, keluarga berkumpul, berbincang, dan menyiapkan hidangan khas Lebaran.
    Namun, di tengah kegembiraan itu, sejumlah personel Badan Amil Zakat Nasional (
    Baznas
    )
    Tanggap Bencana
    (BTB) harus meninggalkan Tanah Air untuk memenuhi panggilan
    kemanusiaan
    .
    Saat dunia bersiap merayakan hari kemenangan, berita memilukan datang dari Myanmar.
    Pada Jumat (28/3/2025), gempa besar mengguncang negeri itu. Bencana ini menimbulkan kerusakan luar biasa dan membuat ratusan ribu orang terjebak dalam penderitaan.
    Bagi Tim
    Kemanusiaan
    Baznas RI, membantu para penyintas adalah tugas mulia yang tak bisa ditunda.
    Meski mereka tengah berlibur bersama keluarga untuk merayakan Idul Fitri, ada panggilan kemanusiaan yang harus dijalankan.
    Saat gema takbir berkumandang, mereka bersiap melakukan perjalanan ke Myanmar, negeri yang dahulu bernama Burma. Keberangkatan ini tidaklah mudah.
    Momen hari raya yang seharusnya penuh kebahagiaan bersama keluarga harus rela ditinggalkan.
    “Di tengah kegembiraan dan hiruk-pikuk persiapan Lebaran, kami memilih menanggalkan pakaian terbaik dan berganti mengenakan seragam, bersiaga untuk membantu korban bencana,” ujar Kepala Biro Urusan Rumah Tangga (URT) dan Protokol Baznas RI, Tito Kurniawan, dalam siaran persnya, Kamis (3/4/2025).
    Pada Minggu (30/3/2025), ia mendapat tugas pertama untuk berangkat bersama Tim Aju Satuan Tugas (Satgas) Kemanusiaan Pemerintah RI yang dikoordinasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
    Pada Senin (1/4/2025), lima anggota tim SAR dari BTB diterbangkan ke Myanmar. Mereka adalah Taufiq Hidayat (koordinator), Ade Hilman, Marwan, Sandi Setia Mihardja, dan Heru Jatmiko.
    Di dalam pesawat menuju Naypyidaw, ibu kota Myanmar, perasaan mereka bercampur aduk.
    Ada keharuan karena harus meninggalkan keluarga di momen yang seharusnya menjadi waktu berkumpul. Namun, ada pula kebanggaan karena bisa berkontribusi dalam membantu sesama.
    “Ini adalah panggilan kemanusiaan, dan kami harus menjalankannya dengan sepenuh hati,” ujar Tito, sambil menatap ke luar jendela pesawat seolah mencoba menenangkan dirinya.
    Rombongan Baznas berangkat bersama BNPB dan Satgas Kemanusiaan Pemerintah RI dalam misi yang penuh tantangan.
    Mereka sadar, meskipun tidak berada di rumah saat Lebaran, ada banyak keluarga di Myanmar yang lebih membutuhkan bantuan.
    Pada keberangkatan pertama, pesawat transit di Aceh. Bagi tim Baznas, momen ini menjadi kesempatan untuk mengoptimalkan konsolidasi dan mempersiapkan mental sebelum melanjutkan penerbangan ke Naypyidaw.
    Bumi Serambi Mekah, yang pernah dilanda gempa dan tsunami pada 2004, menjadi saksi bahwa bencana adalah kenyataan yang harus dihadapi dengan ketabahan dan
    solidaritas
    .
    Di Aceh, tim beristirahat sejenak, melanjutkan koordinasi dengan rekan-rekan Satgas dan BNPB, serta memastikan bantuan logistik yang akan dibawa telah siap.
    Meskipun transit hanya sementara, rasa tanggung jawab tetap menguat. Ada sesuatu yang lebih besar daripada sekadar perjalanan fisik yang mereka tempuh.
    “Ini adalah perjalanan hati, sebuah pengabdian yang melampaui batas waktu dan tempat,” ujar Wakil Ketua BTB, Taufiq Hidayat, yang berangkat pada penerbangan berikutnya.
    Ia menegaskan bahwa momen tersebut mengajarkan tentang arti kesabaran dan pengorbanan.
    “Lebaran bukan hanya tentang berkumpul dengan keluarga, tetapi juga tentang berbagi dan peduli terhadap mereka yang membutuhkan,” tambah Taufiq.
    Akhirnya, setelah perjalanan panjang, pesawat yang membawa tim Baznas mendarat di Naypyidaw. Kota yang dulu ramai dengan aktivitas, kini berubah menjadi wilayah yang penuh lara.
    “Gempa yang terjadi telah menghancurkan banyak bangunan, meluluhlantakkan kehidupan mereka, dan meninggalkan puing-puing yang mengingatkan kita betapa rapuhnya kehidupan ini,” ucap Taufiq.
    Sesampainya di lokasi, tim Baznas langsung bergerak cepat. Mereka berkoordinasi, menyusun strategi penyaluran bantuan, serta menyiapkan makanan, pakaian, obat-obatan, dan perlengkapan darurat bagi para penyintas.
    Para korban, yang sebagian besar kehilangan rumah mereka, menyambut kedatangan bantuan dengan haru.
    “Ada yang mengucapkan terima kasih, ada yang menangis, dan ada pula yang hanya bisa diam menatap tim dengan mata penuh rasa syukur,” ucap Taufiq.
    Tim Kemanusiaan Baznas, yang biasanya menghabiskan malam Lebaran bersama keluarga, merasa terharu melihat para ibu memeluk erat anak-anak mereka yang terluka.
    “Kami datang untuk membantu. Meski kami tidak bersama keluarga malam ini, kami tahu tempat kami seharusnya berada di sini,” kata Taufiq dengan suara lirih.
    Di antara jutaan suara takbir yang menggema di Indonesia, doa juga mengalir bagi mereka yang bekerja keras di Naypyidaw dan berbagai wilayah terdampak lainnya di Myanmar.
    Takbir yang berkumandang di Tanah Air menjadi simbol bahwa meski jauh dari rumah, semangat kebersamaan dan kepedulian tetap menyatukan mereka.
    Hari Raya Idul Fitri datang dan pergi, tetapi bagi Tim Kemanusiaan Baznas RI, perjalanan mereka ke Myanmar adalah salah satu ibadah yang mulia.
    Mereka tidak hanya menjalankan kewajiban kemanusiaan, tetapi juga memberikan contoh bagaimana manusia seharusnya memaknai kebersamaan, baik dalam momen bahagia maupun dalam masa-masa sulit.
    Setelah beberapa hari bekerja di lokasi bencana, tim Baznas mengoptimalkan misinya dengan mengirimkan tambahan tim dan donasi medis. Mereka akan kembali ke Indonesia dengan nuansa yang berbeda.
    “Meski tidak bersama keluarga saat Lebaran, kami merasa telah merayakan kemenangan yang lebih besar, yaitu kemenangan hati yang telah berbagi dengan sesama,” ujar Taufiq.
    Perjalanan tersebut mengajarkan banyak hal tentang arti pengorbanan.
    Bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
    khayrunnas anfa’uhum li al-nas
    (sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya).
    Semoga semangat dan misi kemanusiaan Baznas dapat menjadi inspirasi bagi dunia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • JK Ikut Lepas Bantuan Korban Gempa Myanmar, Kirim Sarung hingga Hygiene Kit – Page 3

    JK Ikut Lepas Bantuan Korban Gempa Myanmar, Kirim Sarung hingga Hygiene Kit – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (JK) turut menghadiri pelepasan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Myanmar di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta pada Kamis (3/4/2025).

    JK juga turut melepas bantuan pemerintah Indonesia tersebut yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Sugiono didampingi Menko PMK Pratikno, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Kepala BNPB Suharyanto, Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kepala Baznas Noor Achmad.

    Dalam kesempatan tersebut, JK mengungkapkan, bantuan ini merupakan bagian dari upaya solidaritas kemanusiaan Indonesia dalam membantu korban gempa Myanmar. Adapun jumlah bantuan gabungan dari pemerintah Indonesia dan donasi yang diterima PMI tersebut dengan total 124 ton.

    “Bantuan berupa sarung, selimut, kantong jenazah, hygiene kit, terpal dan lainnya,” sebut JK dalam keterangan tertulis, Kamis  (3/4/2025).

    Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 itu menyampaikan, bantuan kemanusiaan ini merupakan upaya PMI dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana tanpa melihat batas wilayah.

    “PMI terus berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat yang  membutuhkan, baik di dalam maupun luar negeri. Bantuan ini adalah wujud solidaritas Indonesia untuk saudara-saudara kita di Myanmar yang tengah menghadapi situasi sulit akibat gempa bumi,” pungkas JK.   

  • Prabowo Bakal Kirimkan Bantuan Secara Resmi ke Myanmar Besok (3/4)

    Prabowo Bakal Kirimkan Bantuan Secara Resmi ke Myanmar Besok (3/4)

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Prabowo Subianto akan secara resmi mengirimkan bantuan kemanusiaan korban gempa di Myanmar besok, Kamis (3/4/2025). 

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengatakan pihaknya telah mempersiapkan pengiriman bantuan tersebut.

    Dia mengatakan bantuan yang akan dikirimkan itu menyusul pengiriman tim sejak awal pekan ini, Senin (31/1/2025).

    “Rencananya besok bantuan yang jadi mulai dari tanggal 31 sudah ada tim yang kita kirimkan, jadi besok secara resmi kita akan kirimkan bantuan,” ujar Sugiono kepada wartawan saat ditemui pada sela-sela acara gelar griya di rumah dinas Ketua MPR, Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Rabu (2/4/2025). 

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana untuk mengirimkan bantuan penanganan pascagempa berskala M7,7 di Myanmar, esok hari, Kamis (3/4/2025). 

    Rencananya, bantuan dari pemerintah Indonesia itu akan dikirimkan melalui Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. 

    Sebelumnya, pengiriman tim dari Indonesia untuk membantu proses evakuasi serta pengobatan warga korban gempa telah dilakukan beberapa hari sebelumnya. 

    Selain pada hari Senin (31/3/2025), pemerintah turut mengirimkan personel dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Badan SAR Nasional (Basarnas) kemarin, Selasa (1/4/2025). Jumlah personel yang dikirimkan kemarin adalah sebanyak 53 orang. 

    Kepala BNPN Letjen TNI Suharyanto menyebut, pengiriman bantuan esok hari untuk memaksimalkan proses evakuasi korban gempa. Bantuan akan diberangkatkan dalam dua pesawat, masing-masing berisi personel delegasi resmi. 

    Para personel yang berada di bawah koordinasi BNPB itu akan bertugas selama satu minggu.

    Namun demikian, Suharyanto memperkirakan misi kemanusiaan itu akan berjalan selama satu bulan. 

    “Saya kemarin menyarankan kepada pemerintah sebulan. Kenapa sebulan? Ini pengalaman berdasarkan di tempat-tempat lain,” ucapnya.  

    Dia memastikan personelnya akan selalu siap jika harus bertugas dalam jangka waktu lebih lama lagi.

    Tugas tersebut akan terus dilakukan hingga pemerintah setempat mengumumkan pemberhentian pencarian korban.

  • BPBD DKI kirim personel bantu korban gempa di Myanmar

    BPBD DKI kirim personel bantu korban gempa di Myanmar

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengirimkan beberapa personel untuk membantu korban gempa bumi berkekuatan 7,7 yang melanda Myanmar.

    Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan pihaknya memberikan izin dan restu kepada Petugas Pengendalian Bencana (P2B) Koordinator Wilayah Jakarta Timur untuk bergabung bersama tim untuk berangkat ke Myanmar.

    “Mereka adalah Acep Sumantri (atas permohonan gabungan dari Ikatan Alumni Sabhawana) dan Marwan (atas permohonan gabungan dari Baznas). Saya izinkan mereka berangkat untuk membantu korban gempa di sana. Bergabunglah dengan tim rescue Indonesia dan berikan yang terbaik untuk membantu saudara-saudara kita,” ujar Isnawa.

    Bantuan kemanusiaan oleh pemerintah ini sebagai bentuk solidaritas kepada warga terdampak dengan mengirimkan tim operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) ke Myanmar.

    Isnawa berharap misi kemanusiaan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat terdampak bencana.

    “Dengan semangat solidaritas dan kerja sama lintas lembaga, diharapkan bantuan dapat disalurkan secara optimal kepada mereka yang membutuhkan,” katanya.

    Tim bertugas mulai tanggal 31 Maret hingga 15 April 2025 dengan fokus pada upaya penyelamatan korban dan distribusi bantuan di wilayah terdampak.

    Dalam kegiatan pelepasan tim gabungan yang dilaksanakan Rabu ini, turut hadir perwakilan dari berbagai pihak yang terlibat dalam misi kemanusiaan ini.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bantuan Kemanusiaan RI untuk Korban Gempa Tiba di Myanmar, Bawa Bahan Pokok hingga Tim Aju – Page 3

    Bantuan Kemanusiaan RI untuk Korban Gempa Tiba di Myanmar, Bawa Bahan Pokok hingga Tim Aju – Page 3

    Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan RI Donny Ermawan Taufanto memimpin Apel Kesiagaan Satgas Kemanusiaan ke Myanmar, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Senin (31/3/2025). Bantuan ini sebagai bentuk solidaritas dan tanggung jawab pemerintah Indonesia terhadap gempa bumi yang terjadi di Myanmar.

    Donny menegaskan bahwa keterlibatan prajurit TNI, petugas BNPB, Basarnas, Kementerian Kesehatan, dan Baznas dalam operasi militer selain perang untuk penanggulangan bencana merupakan sebuah kehormatan. Dia menekankan pentingnya menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya demi keberhasilan misi kemanusiaan.

    “Ini merupakan suatu kehormatan bagi kalian—prajurit, petugas dari BNPB, Basarnas, Kementerian Kesehatan, dan Baznas—untuk terlibat dalam operasi militer selain perang (OMSP) bagi TNI dalam upaya penanggulangan bencana,” tutur Donny dikutip dari siaran pers Kementerian Pertahanan.

    Bantuan kemanusiaan yang dikirimkan ke Myanmar berasal dari Kementerian Pertahanan (Kemhan), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Bantuan dikirim dengan pesawat Hercules A-1342.

    Bantuan kloter pertama tersebut bermuatan 12 ton yang meliputi Truk, Genset, Tenda, Sarung, Biskuit BNPB, Makan siap saji BNPB, Pakaian BNPB, selimut, mie instan, dan 37 personel tim aju (11 personel dari tim gabungan kementerian/lembaga, 6 personel dari tim pengamanan Marinir dan Kopasgat, serta 20 personel crew Hercules).

  • Bantuan Kemanusiaan RI untuk Korban Gempa Tiba di Myanmar, Bawa Bahan Pokok hingga Tim Aju – Page 3

    Bantuan Kemanusiaan RI untuk Korban Gempa Tiba di Myanmar, Bawa Bahan Pokok hingga Tim Aju – Page 3

    Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan RI Donny Ermawan Taufanto memimpin Apel Kesiagaan Satgas Kemanusiaan ke Myanmar, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Senin (31/3/2025). Bantuan ini sebagai bentuk solidaritas dan tanggung jawab pemerintah Indonesia terhadap gempa bumi yang terjadi di Myanmar.

    Donny menegaskan bahwa keterlibatan prajurit TNI, petugas BNPB, Basarnas, Kementerian Kesehatan, dan Baznas dalam operasi militer selain perang untuk penanggulangan bencana merupakan sebuah kehormatan. Dia menekankan pentingnya menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya demi keberhasilan misi kemanusiaan.

    “Ini merupakan suatu kehormatan bagi kalian—prajurit, petugas dari BNPB, Basarnas, Kementerian Kesehatan, dan Baznas—untuk terlibat dalam operasi militer selain perang (OMSP) bagi TNI dalam upaya penanggulangan bencana,” tutur Donny dikutip dari siaran pers Kementerian Pertahanan.

    Bantuan kemanusiaan yang dikirimkan ke Myanmar berasal dari Kementerian Pertahanan (Kemhan), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Bantuan dikirim dengan pesawat Hercules A-1342.

    Bantuan kloter pertama tersebut bermuatan 12 ton yang meliputi Truk, Genset, Tenda, Sarung, Biskuit BNPB, Makan siap saji BNPB, Pakaian BNPB, selimut, mie instan, dan 37 personel tim aju (11 personel dari tim gabungan kementerian/lembaga, 6 personel dari tim pengamanan Marinir dan Kopasgat, serta 20 personel crew Hercules).

  • Pemerintah Indonesia Kirim Personel USAR ke Myanmar

    Pemerintah Indonesia Kirim Personel USAR ke Myanmar

    Jakarta (beritajatim.com) – Pemerintah Indonesia mengirimkan Tim Urban Search and Rescue (USAR) ke Myanmar. Hal ini memyusul gempabumi yang mengguncang Myanmar dengan magnitudo 7,7 dan berdampak pada korban jiwa serta kerusakan infrastruktur pada Jumat (28/3/2025) lalu.

    “Kita bergerak atas permintaan negara Myanmar, dari Pemerintah Myanmar meminta bantuan melalui Kemenlu kemudian berkoordinasi,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat melepas Tim USAR di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Selasa (1/4/2025).

    Menurutnya, bantuan ini merupakan kebutuhan yang dibutuhkan Myanmar dan juga sebagai bentuk dukungan Indonesia kepada negara yang sedang dilanda bencana. Pengiriman bantuan ini juga telah disepakati dalam rapat tingkat menteri yang telah dilaksanakan satu hari setelah kejadian gempa dan dipimpin Menko PMK.

    “Hari minggu meskipun suasananya masih lebaran, langsung rakor di bawah pimpinan Menko PMK, rapat ini memutuskan pengiriman bantuan kepada masyarakat terdampak di Myanmar,” ujarnya.

    Pelepasan kali ini tidak hanya berisikan Tim USAR saja, namun juga perwakilan Kemenlu dan TNI total 73 personel. Untuk sementara waktu bertugas selama dua minggu dan bisa menyesuaikan jika masih dibutuhkan.

    Letjen TNI Suharyanto mengungkap, bantuan pada Myanmar ini merupakan salah satu yang terbesar. “Bantuan yang diberikan adalah yang terbesar, TNI mengerahkan kekuatan dan armada, Kemenkes menyiapkan 1 tim kesehatan lengkap dokter spesialis dan umum serta obat-obatan baik dari pemerintah atau swasta,” tuturnya.

    “Basarnas kemarin membawa tim gabungan TNI, Polri dan BNPB. Baznas dan beberapa organisasi kemasyarakatan turut membantu dan mendukung tim,” imbuh Suharyanto.

    Dengan bantuan yang diberikan, tujuannya meringankan penderitaan rakyat Myanmar yang terdampak bencana gempabumi. “Bantuan ini paling tidak, bentuk dukungan indonesia bisa berkontribusi kepada rakyat Myanmar,” pungkasnya.

    Pemerintah Indonesia kemarin dan dini hari tadi telah memberangkatkan Tim Aju dan sejumlah bantuan logistik dan peralatan ke Myanmar dengan menggunakan Hercules TNI AU.

    Adapun logistik peralatan yang telah dikirimkan kemarin (31/3) antara lain Bantuan BNPB berupa Biskuit Protein 1.300 pouch, Makanan Siap Saji 500 paket, Pakaian 100 pcs dan Selimut 600 pcs. Bantuan Kemenhan ialah Tenda Pengungsi 20 set, Sarong 1.000 pcs dan Mie Intans 100 dus. Kemudian Basarnas mengirimkan satu unit truk dan dua unit genset.

    Sementara itu bantuan logistik dan peralatan yang dikirimkan pada Selasa (1/4) dini hari juga menggunakan Hercules, berisikan Bantuan Basarnas berupa satu unit truk, 3 anjing K9 dan peralatan penyelamatan. Kemudian dari Kemenhan berupa Tenda Pengungsi 17 set serta tim Pengawal Satwa. [kun]