BUMN: Baznas

  • Pemkab Langkat targetkan 7.052 nelayan tercover BPJS Ketenagakerjaan

    Pemkab Langkat targetkan 7.052 nelayan tercover BPJS Ketenagakerjaan

    Sumber foto: M Salim/elshinta.com.

    Pemkab Langkat targetkan 7.052 nelayan tercover BPJS Ketenagakerjaan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 08 Mei 2025 – 18:58 WIB

    Elshinta.com – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menyerahkan 6.100 kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada para nelayan se-Sumut. Dari jumlah tersebut, Kabupaten Langkat menjadi penerima terbanyak dengan alokasi sebanyak 1.600 kartu bagi nelayan setempat. Penyerahan simbolis dilakukan di Pendopo Jentera Malay Rumah Dinas Bupati Langkat, Selasa (6/5).

    Kehadiran Gubernur Sumatera Utara disambut Bupati Langkat Syah Afandin. Turut hadir Kepala Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Sumbagut I Nyoman Suarjaya, Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara Ricky Antony, unsur Forkopimda Langkat, Sekda Langkat, serta jajaran kepala perangkat daerah dari Pemprov Sumut dan Pemkab Langkat.

    Bobby Nasution menegaskan pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi sektor informal yang rentan terhadap risiko kerja, seperti para nelayan. Menurutnya, program ini merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam menjamin keselamatan kerja masyarakat. “Program ini menjadi bukti kehadiran negara dalam memberikan jaminan perlindungan kerja bagi masyarakat. Kami ingin nelayan merasa lebih aman dan terlindungi saat bekerja,” tegas Bobby.

    Tak hanya menyerahkan kartu kepesertaan, Gubernur Bobby Nasution juga menyerahkan santunan jaminan kematian kepada ahli waris dua nelayan asal Langkat yang telah meninggal dunia. Masing-masing ahli waris, yakni dari almarhum Bahtiar dan almarhum Zulkifli, menerima santunan sebesar Rp.42 juta, dengan total Rp.84 juta. Penyerahan ini menjadi bukti nyata manfaat dari kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, sekaligus bentuk kepedulian pemerintah terhadap keluarga pekerja rentan.

    Bupati Langkat Syah Afandin, mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang mendalam kepada Gubernur Sumut atas perhatian serius terhadap kesejahteraan nelayan Langkat. Dari total 21.204 nelayan di Kabupaten Langkat, mayoritas tersebar di Kecamatan Pangkalan Susu dengan jumlah terbanyak mencapai 4.165 orang.

    “Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Bapak Gubernur atas alokasi 1.600 kartu BPJS Ketenagakerjaan untuk nelayan Langkat. Ini sangat berarti bagi masyarakat kami yang sebagian besar menggantungkan hidup dari laut,” ucap Syah Afandin seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, M Salim, Kamis (8/5).

    Bupati menambahkan, pemerintah daerah telah menetapkan langkah konkret untuk memperluas perlindungan ketenagakerjaan bagi nelayan. Pada tahun 2025, Pemkab Langkat telah mengalokasikan anggaran untuk 500 nelayan miskin dan miskin ekstrem agar masuk sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Bahkan, Bupati menargetkan 7.052 nelayan dari kelompok desil 1 sampai 4 dapat tercover secara penuh melalui skema pembiayaan dari APBD, APBD Provinsi, CSR, Baznas, hingga sumber dana lainnya.

    “Besar harapan kami ke depan seluruh nelayan Langkat bisa mendapat jaminan ketenagakerjaan. Kami akan terus berupaya menuntaskan ini pada masa kepemimpinan saya,” tegas Bupati.

    Sementara itu, Kepala Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Sumbagut I, Nyoman Suarjaya, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dalam memperluas cakupan perlindungan bagi pekerja informal.

    “Pekerja informal seperti nelayan memiliki risiko kerja yang tinggi. Karena itu, sinergi dengan pemerintah daerah sangat penting untuk memberikan perlindungan yang layak,” jelas Nyoman.

    Melalui kegiatan ini, Pemprov Sumut dan Pemkab Langkat juga mendorong edukasi publik agar lebih sadar akan pentingnya menjadi peserta aktif dalam program BPJS Ketenagakerjaan, khususnya bagi kelompok pekerja rentan.

    Sumber : Radio Elshinta

  • BAZNAS RI bantu pemulihan psikososial dan program padat karya bagi 33.000 warga Gaza

    BAZNAS RI bantu pemulihan psikososial dan program padat karya bagi 33.000 warga Gaza

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com

    BAZNAS RI bantu pemulihan psikososial dan program padat karya bagi 33.000 warga Gaza
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 08 Mei 2025 – 14:14 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menyalurkan bantuan kemanusiaan sebesar Rp7 miliar melalui Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) yang difokuskan pada program pemulihan psikososial dan program padat karya bagi 33.000 anak-anak dan warga Palestina yang terdampak konflik di Jalur Gaza.

    Bantuan tersebut digunakan untuk mendanai operasional 50 konselor yang akan memberikan layanan psikososial di beberapa titik pengungsian di Gaza selama 6 bulan ke depan. Program ini ditargetkan menjangkau 15.000 anak-anak dan 15.000 orang yang mengalami trauma akibat konflik berkepanjangan. BAZNAS juga memberikan bantuan program padat karya (Cash For Work) bagi 3.000 pengungsi Palestina di Gaza. 

    Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyatakan, BAZNAS RI berkomitmen untuk menjadi jembatan amanah antara masyarakat Indonesia dan warga Palestina.

    “BAZNAS berkomitmen untuk menjadi jembatan amanah antara masyarakat Indonesia dan saudara-saudara kita di Palestina. Melalui kerja sama dengan UNRWA, kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban psikologis yang dialami oleh para pengungsi, terutama anak-anak yang sangat rentan terhadap dampak trauma,” ujar Kiai Noor dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (7/5/2025).

    Kiai Noor menyampaikan, penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari komitmen BAZNAS RI menyalurkan bantuan sebesar Rp7 miliar melalui UNRWA untuk memastikan bantuan dari masyarakat Indonesia dapat tersalurkan secara tepat sasaran dan efektif.

    “UNRWA merupakan mitra yang sangat layak untuk dititipkan dana bantuan dari para donatur masyarakat Indonesia, karena lembaga ini memiliki kredibilitas dan profesionalisme tinggi dalam menangani pengungsi Palestina,” ucap Kiai Noor.

    “Dengan adanya bantuan ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meringankan penderitaan rakyat Palestina dan memperkuat solidaritas antara masyarakat Indonesia dan Palestina,” kata Kiai Noor.

    Sebagai lembaga pengelola zakat resmi di Indonesia, Kiai Noor menyatakan BAZNAS terus berupaya memaksimalkan manfaat zakat, infak, dan sedekah agar dapat membantu masyarakat yang membutuhkan, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

    “Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus menyalurkan zakat, infak, dan sedekahnya melalui BAZNAS. Dengan bersinergi bersama, kita bisa memberikan lebih banyak manfaat dan harapan bagi mereka yang membutuhkan,” tutup Kiai Noor.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Teknologi Digital Bantu Efisiensikan Pengelolaan Zakat – Halaman all

    Teknologi Digital Bantu Efisiensikan Pengelolaan Zakat – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengelolaan zakat kini memasuki babak baru di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital. Kini zakat bisa dihimpun, dikelola dan disalurkan secara real-time dan transparan melalui sistem digital yang terintegrasi.

    Direktur Eksekutif Laznas Dewan Dakwah, Tjaturadi Walujo Badrudin, mengatakan bahwa digitalisasi menjadi jawaban atas tantangan pengelolaan zakat di era sekarang, yang semakin kompleks dan menuntut kecepatan serta akurasi.

    “Dalam perkembangannya perlu sebuah sistem yang bisa menghubungkan semua unsur mulai muzaki, mustahik, amil, dai, hingga masjid dalam satu ekosistem yang terintegrasi,” ujarnya dalam peluncuran super apps ZPlus di Gedung Menara Dakwah lantai 8, Jalan Kramat Raya 45, Jakarta, Rabu (7/5/2025).

    Sistem yang dikembangkan memiliki berbagai keunggulan, mulai dari kapasitas pengguna tak terbatas, integrasi data secara langsung (real-time), pelaporan cepat, hingga mendukung penyusunan laporan sesuai standar akuntansi syariah.

    Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan zakat, infak, sedekah, dan wakaf, lembaga ini meluncurkan sebuah aplikasi berbasis website yang dirancang untuk menjadi ekosistem digital zakat yang modern dan profesional.

    Sistem ini juga mengakomodasi fitur-fitur manajemen lembaga, seperti kepegawaian, aset, pengarsipan dokumen, hingga pengelolaan dana masjid secara digital.

    Upaya ini mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI.

    Kepala Divisi Pengumpulan Digital Baznas, Fahrudin, menyebut langkah Laznas Dewan Dakwah sebagai terobosan yang relevan dan tepat waktu.

    “Teknologi ini akan memberikan kemudahan dan kenyamanan, bukan hanya bagi muzaki dan mustahik, tapi juga bagi para dai dan pengelola zakat di lapangan,” ujarnya.

    Fahrudin juga menekankan pentingnya memperkenalkan teknologi ini kepada publik agar semakin banyak masyarakat yang dapat mengakses dan memanfaatkannya.

    Yayasan Baitul Maal PLN (YBM PLN) yang telah lama menjadi mitra Laznas Dewan Dakwah juga menyambut baik hadirnya inovasi digital ini.

    Deputi Direktur YBM PLN, Salman Alfarisi, menyebut pengalaman kerja sama mereka menunjukkan bahwa Laznas Dewan Dakwah telah memiliki rekam jejak yang kuat dalam hal transparansi dan profesionalisme.

    “Laporan kegiatan dakwah di pedalaman dulu bisa kami terima tanpa aplikasi. Kini, dengan sistem digital, pelaporan akan jauh lebih cepat dan akurat,” ujar Salman.

    Peluncuran sistem digital ini menandai langkah besar Laznas Dewan Dakwah dalam memperkuat akuntabilitas serta memperluas jangkauan pelayanan sosialnya.

    Dengan teknologi sebagai pendukung, zakat bukan hanya menjadi kewajiban, tetapi juga gerakan kolaboratif yang lebih inklusif dan berdampak luas bagi masyarakat.

     

     

  • Umur Minimal Hewan Kurban: Kambing, Sapi, Domba hingga Unta – Halaman all

    Umur Minimal Hewan Kurban: Kambing, Sapi, Domba hingga Unta – Halaman all

    Berdasarkan syariat Islam, ada ketentuan khusus terkait usia hewan yang harus diperhatikan agar ibadah kurban diterima secara sah.

    Tayang: Kamis, 8 Mei 2025 21:26 WIB

    Canva/Tribunnews.com

    IDUL ADHA – Grafis terkait umur minimal hewan Kurban yang dibuat di Canva Premium pada Kamis (8/5/2025). Umur minimal hewan Kurban: Kambing, Sapi, Domba hingga Unta. 

    TRIBUNNEWS.COM – Jelang Hari Raya Idul Adha, salah satu topik yang kerap menjadi perhatian umat Muslim adalah ketentuan hewan kurban, termasuk umur minimal kambing yang sah untuk dijadikan kurban. 

    Berdasarkan syariat Islam, ada ketentuan khusus terkait usia hewan yang harus diperhatikan agar ibadah kurban diterima secara sah.

    Dikutip dari laman Baznas, setiap jenis hewan kurban memiliki batas usia minimal yang harus dipenuhi, yaitu:

    – Unta: Minimal berusia lima tahun dan memasuki tahun keenam.

    – Sapi: Minimal berusia dua tahun dan memasuki tahun ketiga.

    – Kambing: Minimal berusia satu tahun dan memasuki tahun kedua.

    – Domba: Minimal berusia enam bulan dan memasuki bulan ketujuh.

    Usia hewan ini penting untuk memastikan bahwa hewan tersebut, telah cukup dewasa dan layak untuk dikurbankan.

    Hewan kurban harus dalam kondisi sehat dan tidak cacat. 

    Beberapa kondisi fisik yang membuat hewan tidak sah dijadikan kurban antara lain:

    – Hewan yang buta sebelah atau keduanya.

    – Hewan yang sakit dan penyakitnya tampak jelas.

    – Hewan yang pincang atau tidak dapat berjalan normal.

    – Hewan yang sangat kurus dan tidak memiliki lemak atau daging yang cukup.

    Hewan yang memiliki kondisi seperti ini tidak memenuhi syarat karena dianggap tidak layak untuk dikurbankan.

    (Tribunnews.com/Widya)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Jelang Peringatan Hari Jadi ke-732 Kabupaten Mojokerto, Bupati Resmikan 5 Proyek Strategis

    Jelang Peringatan Hari Jadi ke-732 Kabupaten Mojokerto, Bupati Resmikan 5 Proyek Strategis

    Mojokerto (beritajatim.com) – Jelang peringatan Hari Jadi Kabupaten Mojokerto ke-732, Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barraa meresmikan lima proyek pembangunan strategis. Rangkaian proyek ini merupakan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat di bumi Majapahit.

    Kelima proyek tersebut secara simbolis diresmikan oleh Gus Barra (sapaan akrab, red) di Balai Desa Mojopilang, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Rabu (7/5/2025). Adapun proyek-proyek strategis yang diresmikan yakni pertama pembangunan Ruang Terbuka Hijau Taman Wisata Jatirejo Majapahit Park.

    Taman ini didanai melalui bantuan keuangan desa tahun 2024 dengan anggaran Rp5 miliar yang dirancang untuk menjadi ruang publik yang bisa digunakan warga untuk rekreasi dan wisata, serta berfungsi sebagai langkah pelestarian lingkungan. Kedua, pembangunan gedung kantor Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah, ‘Grha Sulpa Sthana’.

    Gedung ini dikelola oleh Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Mojokerto yang berlokasi di Pasar Rakyat Bagusan, Desa Terusan, Kecamatan Gedeg. Gedung baru ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan administrasi perpajakan dan memudahkan warga dalam menjalankan kewajiban pajak mereka.

    Proyek ketiga adalah Gudang Penyimpanan Tembakau yang didirikan oleh Dinas Pertanian. Pembangunan gudang yang bersumber dari dana bagi hasil cukai tembakau senilai Rp808,46 juta ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penyimpanan dan distribusi tembakau serta mendukung industri pertanian lokal dan pengembangan ekonomi daerah.

    Keempat, pembangunan jalan lingkungan di Desa Kwatu, Kecamatan Mojoanyar dengan panjang 1.305 meter dan anggaran Rp911,37 juta. Dengan infrastruktur jalan yang lebih baik, diharapkan aksesibilitas di wilayah pedesaan dapat meningkat, mendukung mobilitas warga dan pertumbuhan ekonomi lokal.

    Terakhir, Pelayanan Statistik Terpadu (PST) dan Desa Cinta Statistik (Desa Cantik). Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan melalui data dan statistik. Gus Barraa juga melaksanakan peletakan batu pertama proyek penanganan permukiman kumuh terintegrasi di Desa Mojopilang, Kecamatan Kemlagi.

    Proyek senilai Rp5,7 miliar ini mencakup tujuh aspek perbaikan, meliputi rehabilitasi 94 unit rumah tidak layak huni, pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal, Tempat Pengolahan Sampah Rwduce, Reuse, Recycle (TPS 3R), jalan dan drainase lingkungan, sistem proteksi kebakaran, hingga jaringan air bersih.

    “Proyek ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak, dengan pendanaan dari pemerintah pusat, daerah, desa, CSR, dan swadaya masyarakat. Diharapkan pembangunan infrastruktur ini membawa manfaat besar bagi warga khususnya Desa Mojopilang,” ungkapnya.

    Gus Barra juga mengapresiasi Baznas Kabupaten Mojokerto yang berkomitmen merehabilitasi tiga unit rumah tidak layak huni dengan anggaran masing-masing Rp20 juta. Gus Barraa mengajak seluruh pihak bergotong-royong membangun daerah. Menurutnya, APBD Kabupaten Mojokerto belum mencukupi untuk memenuhi seluruh kebutuhan dasar masyarakat.

    “Kami mengajak perusahaan swasta menyalurkan CSR serta Baznas menyalurkan zakat, infaq, dan shodaqoh untuk program peningkatan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah di Kabupaten Mojokerto,” pungkasnya.

    Turut hadir dalam peresmian proyek tersebut Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Rizal Octavian, Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko, Forkopimda atau yang mewakili, Kepala BPS Kabupaten Mojokerto, Ketua BAZNAS Kabupaten Mojokerto, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala OPD Terkait, Camat, serta Forkopimca Kemlagi, Kades Mojopilang. [tin/ian]

  • BKSAP hadirkan tim medis yang berangkat ke Gaza bagikan pengalaman

    BKSAP hadirkan tim medis yang berangkat ke Gaza bagikan pengalaman

    Jakarta (ANTARA) – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI memfasilitasi tim medis darurat (emergency medical team) yang baru pulang dari Gaza untuk mengabarkan terkait pengalaman selama menjalani misi kemanusiaan di wilayah konflik Israel-Palestina tersebut.

    Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera pun mengapresiasi tim medis yang telah berjuang membawa nama Indonesia dalam membantu penyelesaian krisis kemanusiaan di Gaza.

    “Hari ini BKSAP DPR RI ingin memfasilitasi para pejuang kemanusiaan dari Indonesia yang berhasil masuk ke Gaza dan kemudian kembali,” kata Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

    Dia mengatakan fasilitasi tersebut merupakan bagian dari upaya BSKAP yang menggagas DPR RI sebagai rumah bagi para pejuang kemanusiaan Palestina sejak tiga bulan lalu.

    “Sebanyak 125 organisasi masyarakat dan lembaga kemanusiaan peduli Palestina sudah berkumpul bekerja sama,” ucapnya.

    Dia lantas mempersilakan sejumlah perwakilan dokter spesialis dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) yang berangkat ke Gaza sebagai tim medis untuk membagikan pengalamannya selama bertugas di sana.

    Basuki Supartono yang merupakan dokter spesialis bedah ortopedi menjelaskan bahwa dirinya menjadi salah satu bagian dari tim medis darurat gelombang kedua yang bertugas ke Gaza sejak April hingga Mei.

    Dia menyebut tim medis darurat BSMI gelombang kedua yang berjumlah lima orang dokter spesialis tersebut berhasil mencapai Gaza dengan cara masuk melalui Jordania.

    “Kami berjalan selama 12 jam, dan selama enam jam kami tidak bisa turun dari bus karena daerah wilayah perang, karena yang bisa masuk tim dokter spesialis dan hanya bawa badan saja, tidak boleh bawa yang lain,” ujarnya.

    Dia menjelaskan pihaknya ditempatkan di sebuah rumah sakit di wilayah Gaza selatan, serta bekerja bersama dengan dokter lokal dan tim medis internasional dari berbagai negara.

    Sementara itu, Prita Kusumaningsih yang merupakan dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) bercerita tentang ketakjubannya akan kekuatan para ibu di Gaza yang mampu melewati proses persalinan di tengah kondisi yang sulit.

    Bahkan, dia menyebut justru terdapat bayi-bayi kembar yang lahir setiap minggunya, yang seakan melahirkan seakan menjadi pejuang-pejuang baru kemerdekaan Palestina.

    “Seorang ibu 44 tahun hamil kesembilan dengan sesar delapan kali sebelumnya, sehingga ketika dia melahirkan kesembilan kali maka dia mengalami operasi sesar sembilan kali,” ujar Prita.

    Di akhir, Mardani kembali mengingatkan bahwa kegiatan fasilitasi tersebut menjadi bukti bahwa negara hadir dan mendukung setiap usaha perbaikan kehidupan masyarakat Gaza.

    “Mohon doanya bulan Juli nanti mereka dapat kesempatan untuk kembali ke Gaza, insyallah dalam emergency medical team ketiga, dan insyallah kami akan terus update,” kata Mardani.

    Pada kesempatan tersebut, turut hadir Wakil Menteri Luar Negeri RI Arif Havas Oegroseno, Wakil Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Mokhammad Makhdum, perwakilan Kementerian Sosial (Kemensos) RI, hingga anggota Komisi VIII DPR RI Askweni dan anggota Komisi VII DPR RI Eva Monalisa.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Baznas RI ajak seluruh LAZ perkuat kolaborasi untuk atasi kemiskinan

    Baznas RI ajak seluruh LAZ perkuat kolaborasi untuk atasi kemiskinan

    Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com.

    Baznas RI ajak seluruh LAZ perkuat kolaborasi untuk atasi kemiskinan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 07 Mei 2025 – 17:32 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mengajak seluruh Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Indonesia untuk memperkuat kolaborasi dalam pengentasan kemiskinan, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.

    Ajakan tersebut disampaikan Ketua Baznas RI, Noor Achmad, dalam pembukaan Baznas Development Forum bertajuk Upaya Pengentasan Kemiskinan di Tengah Gejolak Ekonomi Global, yang digelar di Jakarta, Selasa (6/5/2025).

    Kiai Noor menekankan pentingnya sinergi antara Baznas dan seluruh LAZ dalam memperjelas peran masing-masing, terutama dalam memperkuat identifikasi terhadap kelompok penerima zakat (mustahik) dan pemberi zakat (muzaki).

    “Banyak pengangguran dan PHK, itulah yang terjadi di Indonesia dan kita tidak bisa menghindari itu. Maka yang perlu kita lakukan adalah kita harus benar-benar bisa membagi peran antara BAZNAS dengan seluruh LAZ, khususnya dalam mencermati dan melihat di mana muzaki dan mustahik,” ujar Kiai Noor.

    Noor juga mendorong adanya peninjauan ulang terhadap kriteria mustahik dan muzaki berdasarkan pendekatan fikih kontemporer. Katanya, pendekatan ini penting agar distribusi zakat lebih tepat sasaran dan kontekstual dengan kondisi masyarakat saat ini.

    “Jangan sampai gerakan zakat ini nanti kemudian dianggap membosankan dan dianggap ada satu perang untuk mendekati muzaki maupun mendekati mustahik, khususnya muzaki,” ucap Kiai Noor.

    Kiai Noor juga mengungkapkan harapannya agar seluruh LAZ di Indonesia bersinergi dalam berbagi peran dengan pemerintah menyukseskan program Asta Cita, terutama di bidang penurunan kemiskinan ekstrem.

    “Bagaimana kita semuanya memahami bahwa gerakan zakat adalah gerakan yang tidak hanya pendekatan-pendekatan kemanusiaan, tetapi pendekatan-pendekatan ketuhanan. Ini yang sering kami sampaikan bahwa gerakan zakat bukanlah antroposentrisme, tetapi antroposentrisme transendental,” kata Kiai Noor.

    Pada kesempatan yang sama, Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, menyoroti dampak ekonomi global yang kian terasa, mulai dari pelemahan sektor ekspor-impor hingga gelombang PHK di sejumlah sektor industri.

    “Kalau sektor ekspor-impor ini bergejolak, maka implikasinya adalah PHK. Kalau PHK masif, maka ini yang harus dikerjakan kita teman-teman di Baznas maupun LAZ,” ucap Saidah.

    Ia menegaskan perlunya respons cepat dan tepat dari para pengelola dana ZIS. Kebijakan pengelolaan dana ZIS harus adaptif, tidak hanya untuk mitigasi dampak jangka pendek, tetapi juga membangun ketahanan ekonomi mustahik dalam jangka panjang.

    “Respons kebijakan pengelolaan dana zakat yang cepat dan tepat, saya kira diperlukan untuk memitigasi dampak jangka pendek, sekaligus juga untuk membangun ketahanan ekonomi mustahik dalam jangka panjang,” katanya seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Heru Lianto, Rabu (7/5).

    Sumber : Radio Elshinta

  • Panen raya padi di Kabupaten Purbalingga, BAZNAS RI dorong kemandirian ekonomi petani lokal

    Panen raya padi di Kabupaten Purbalingga, BAZNAS RI dorong kemandirian ekonomi petani lokal

    Foto: Istimewa

    Panen raya padi di Kabupaten Purbalingga, BAZNAS RI dorong kemandirian ekonomi petani lokal
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 06 Mei 2025 – 17:28 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melakukan panen raya padi bersama para petani binaan Program Lumbung Pangan BAZNAS di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

    Panen raya dilakukan di lahan pertanian seluas 150 hektare di Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (5/5).

    Hadir Pimpinan BAZNAS RI Bidang SDM, Keuangan, dan Hukum Kolonel Caj (Purn.) Drs. Nur Chamdani, Deputi 2 BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si., Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI Dr. Akhmad Musyafak, S.P., M.P., Wakil Bupati Purbalingga Dimas Prasetyahani, S.E., M.M., serta Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Tengah KH. Dr. Ahmad Daroji.

    Pimpinan BAZNAS Bidang SDM, Keuangan, dan Hukum, Kolonel Caj (Purn.) Drs. Nur Chamdani menyampaikan, panen raya tersebut merupakan bukti nyata dan komitmen BAZNAS dalam menjalankan amanah dan tanggung jawab sebagai lembaga pemerintahan nonstruktural (LPNS) yang peduli terhadap kesejahteraan umat, pengentasan kemiskinan, dan penanganan stunting.

    “Melalui Program Lumbung Pangan BAZNAS, mari kita bersama-sama berkomitmen untuk terus berbuat kebaikan dan membantu sesama, sehingga sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga amil zakat semakin kuat dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan bersama,” katanya, seperti dalam rilis yang diterima Redaksi Elshinta.com.

    Nur Chamdani menjelaskan, Lumbung Pangan Purbalingga merupakan Lumbung Pangan Padi ke-8 dari 9 titik Program Lumbung Pangan yang dikembangkan BAZNAS RI dalam kurun waktu 2020–2025.

    “Lumbung Pangan ini diharapkan menjadi bagian dalam pengembangan usaha ekonomi bagi para petani,” ujarnya.

    Dalam kesempatan ini, dilakukan penyerahan secara simbolis satu unit hand tractor dari total bantuan sebanyak 10 unit yang diberikan oleh Kementerian Pertanian RI. Penyerahan dilakukan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI, Dr. Akhmad Musyafak, S.P., M.P.

    Nur Chamdani juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian Pertanian RI atas bantuan traktor yang diberikan untuk mendukung para petani di wilayah setempat. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan meringankan beban petani dalam mengolah lahan.

    “Semoga Program Lumbung Pangan Berkah ini dapat terus berjalan dan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh masyarakat Purbalingga. Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan untuk terus berbuat kebaikan dan berbagi rezeki dengan mereka yang membutuhkan,” katanya.

    Hal ini pun disambut baik Menteri Pertanian yang diwakili oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI, Dr. Akhmad Musyafak, S.P., M.P. Pihaknya menyampaikan, Program Lumbung Pangan BAZNAS merupakan langkah konkret yang dilaksanakan oleh BAZNAS RI dalam mendukung program swasembada pangan yang digalakkan oleh Presiden Prabowo.

    Sejalan dengan hal itu, Wakil Bupati Kabupaten Purbalingga Dimas Prasetyahani, S.E., M.M. menyampaikan, “Melalui kegiatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS baik itu dari pusat, provinsi, dan kabupaten, Kementerian Pertanian RI serta unsur-unsur lainnya yang telah membantu kegiatan ini.”

    “Program ini sangat membantu meningkatkan produktivitas petani di Kabupaten Purbalingga. Mudah-mudahan ke depannya kegiatan ini bisa kita perbanyak, kita replikasi di tempat lain, sehingga ini betul-betul menjadi program unggulan,” ujarnya.

    Sementara itu, Deputi 2 BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si., mengatakan, Program Lumbung Pangan BAZNAS merupakan program pemberdayaan ekonomi bagi mustahik pedesaan di bidang pertanian melalui pendekatan agribisnis berkelanjutan.

    “Dalam program ini mustahik didorong untuk membentuk kelompok usaha yang mampu mengelola produktivitas, kualitas, dan kontinuitas pasokan produk pertanian. Alhamdulillah, untuk di Purbalingga, Jawa Tengah ini saat ini jumlah petani sebanyak 250 orang dengan total luasan lahan 150 hektare,” kata Imdad.

    “Selain bantuan dana, tentunya pendampingan intensif juga dilaksanakan untuk menambah kemampuan petani. Setelah mendapat pelatihan dan pendampingan, diharapkan ke depan Kelompok Petani Citra Cilapar dapat memproduksi pupuk organik dan pestisida nabati secara mandiri,” jelasnya.

    Program Lumbung Pangan Berkah BAZNAS Purbalingga ini bekerja sama dengan BAZNAS Purbalingga dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga. Sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan petani, Perum BULOG bersama BAZNAS Kabupaten Purbalingga melakukan pembelian secara simbolis hasil panen padi petani setempat.

    Sumber : Sumber Lain

  • Daftar Harga Kambing dan Domba Kurban 2025 untuk Idul Adha 1446 H
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Mei 2025

    Daftar Harga Kambing dan Domba Kurban 2025 untuk Idul Adha 1446 H Megapolitan 6 Mei 2025

    Daftar Harga Kambing dan Domba Kurban 2025 untuk Idul Adha 1446 H
    Penulis
    KOMPAS.com – 
    Menjelang Hari Raya
    Idul Adha 2025
    yang jatuh pada Jumat, (6/6/2025), sejumlah umat muslim mulai mempersiapkan diri untuk berkurban.
    Salah satu hewan kurban yang banyak dipilih adalah
    kambing
    atau
    domba
    , yang diperuntukkan satu ekor untuk satu orang yang berkurban.
    Sejumlah lembaga dan layanan kurban seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Dompet Dhuafa, Bank Qurban, dan Human Initiative membuka layanan pemesanan kambing dan
    domba kurban
    2025 secara
    online
    .
    Berbagai pilihan bobot dan harga kambing dan domba kurban 2025 ditawarkan sesuai kebutuhan dan kemampuan masyarakat.
    Berikut ini daftar harga kambing dan domba kurban Idul Adha 2025 dari masing-masing lembaga dan layanan kurban:
    1. Baznas
    Baznas menyediakan kambing dan domba untuk kurban 2025 dengan harga yang berbeda tergantung wilayah.
    Untuk wilayah DKI Jakarta, Baznas menyediakan kambing dan domba dengan bobot antara 27–30 kg dengan harga:
    Harga tersebut sudah mencakup pemotongan dan distribusi daging kepada penerima manfaat (mustahik).
    2. Dompet Dhuafa
    Dompet Dhuafa menawarkan berbagai tipe kambing dan domba berdasarkan bobot dan kualitas, mulai dari ekonomis hingga premium.
    Harga kambing atau domba kurban 2025 yang disediakan Dompet Dhuafa, yakni:
    3. Bank Qurban
    Bank Qurban menyediakan layanan kurban dengan pilihan sebar kurban maupun pengiriman langsung ke rumah.
    Selain itu, tersedia opsi pembayaran dengan uang muka (DP). Berikut rincian harga kambing dan domba kurban 2025 yang disediakan Bank Qurban:
    4. Human Initiative
    Human Initiative menyediakan dua pilihan kambing dan domba kurban 2025 berdasarkan bobot.
    Berikut ini daftar harga kambing dan domba kurban 2025 Human Initiative:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BAZNAS dan Ruang Amal Indonesia gelar Program Amal Vokasi di Batang

    BAZNAS dan Ruang Amal Indonesia gelar Program Amal Vokasi di Batang

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com

    BAZNAS dan Ruang Amal Indonesia gelar Program Amal Vokasi di Batang
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 06 Mei 2025 – 13:45 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama Ruang Amal Indonesia menggelar Program Amal Vokasi untuk kelompok Perempuan Vokasi Batang. Pelatihan yang digelar di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) pada 5-10 Mei 2025 ini diikuti oleh 50 perempuan dari berbagai daerah di Kabupaten Batang. Sejak Juni 2024, Ruang Amal Indonesia telah menggelar program serupa di Batang dan Pekalongan dengan melibatkan lebih dari 260 peserta di mana lebih dari 80% peserta telah diterima kerja di perusahaan di KITB. 

    Tidak hanya memberikan pelatihan ketrampilan menjahit (skema operator jahit sepatu), program ini juga memberikan pendampingan penempatan kerja di KITB bagi para peserta program dengan target peserta terserap kerja sebanyak 95 persen. Oleh karena itu, untuk memastikan target tersebut, peserta akan mendapatkan pelatihan interview untuk persiapan mengikuti rekruitmen di perusahaan di KITB. 

    CEO Ruang Amal Indonesia, Slamet menerangkan bahwa program lainnya yang diwajibkan untuk diikuti oleh peserta program adalah literasi zakat yang menurutnya akan dapat meningkatkan kesadaran bagi para penerima manfaat terkait  dengan dunia zakat, infak, dan sedekah. 

    Lanjut Slamet, program kerja sama antara Ruang Amal Indonesia dengan BAZNAS RI ini merupakaj salah satu bentuk komitmen bersama dalam upaya melakukan akselerasi pengentasan kemisikinan di Indonesia berbasis pelatihan yang teritegrasi industri.  Dengan pendekatan ini, dana zakat diharapkan dapat secara nyata dan terukur memberikan kontribusi dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia. 

    Untuk diketahui bahwa saat ini peluang kerja di kawasan industri sangatlah besar, namun salah satu permasalahan fundamentalnya adalah pada kompetensi dari para pencari kerja yang belum sesuai dengan kebutuhan industri. Hal inilah yang kemudian menjadikan Ruang Amal Indonesia mengembangkan program Amal Vokasi untuk menjembatani kebutuhan industri dengan pemberdayaan mustahik melalui pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah. 

    “Saat ini, kami terus menjalin komunikasi dengan berbagai industri untuk berkolaborasi, khususnya untuk memberikan kesempatan bagi para dhuafa mendapatkan pekerjaan yang layak di berbagai sektor industri,. Prinsipnya Ruang Amal Indonesia akan hadirkan program yang kolaboratif, berdampak, dan berkelanjutan,” ujar Slamet.

    Direktur Pendayagunaan dan Penyalurann UPZ dan CSR BAZNAS RI, Eka Budhi Sulistyo dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan vokasi ini sebagai salah satu ikhtiar untuk bisa menyaring SDM yang terampil dan tersertifikasi dan nantinya akan jadi bagian dari pengembangan kawasan industri di Batang. 

    Program Kolaborasi antara BAZNAS RI dengan Ruang Amal Indonesia serta Kawasan Industri Terpadu Batang akan menjadi program yang berkelanjutan sehingga bisa membangun ekonomi masyarakat di sekitarnya.

    Acara pembukaan yang diselenggarakan di Hall KITB (5/5) ini dibuka oleh Direktur Pendayagunaan dan Penyaluran UPZ dan CSR BAZNAS Eka Budhi Sulistyo, dihadiri oleh Plt. Kepala Kemenag Kabupaten Batang Sodikin Rusydi, Kepala Departemen Corporate Communication, CSR, & Community Development KIT Batang Tanya Liwail Chamdy, Wakil Ketua BAZNAS Kabupaten Batang Slamet Siswadi dan Muntoro Abdurrrohman, CEO Ruang Amal Indonesia Slamet, HRD PT Foundation Seamles Garment, dan HRD PT Batang Amakita.

    Sumber : Elshinta.Com