BUMN: Bank Mandiri

  • Danantara perlu segera buktikan kinerja demi tarik investor

    Danantara perlu segera buktikan kinerja demi tarik investor

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Ekonom: Danantara perlu segera buktikan kinerja demi tarik investor
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 25 Maret 2025 – 13:58 WIB

    Elshinta.com – Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Budi Frensidy mengatakan bahwa jajaran pengurus Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) perlu segera memperlihatkan kinerja yang baik untuk membangun kepercayaan investor.

    “Tunjukkan hasil kerja mereka (para pengurus Danantara) dalam beberapa bulan ke depan (untuk membangun kepercayaan investor),” ujar Budi Frensidy saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan bahwa membangun dan meningkatkan kepercayaan investor kepada jajaran pengurus Danantara adalah hal utama yang harus diperhatikan pada awal pembentukan sovereign wealth fund (SWF) milik pemerintah Indonesia tersebut.

    Hal tersebut karena kinerja dari para pengurus Danantara merupakan hal yang paling menentukan keberhasilan badan pengelola investasi tersebut.

    “Yang utama adalah kepercayaan investor terhadap para chief officer karena merekalah yang akan paling menentukan kesuksesan Danantara,” kata Budi.

    Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara Rosan Perkasa Roeslani mengumumkan jajaran lengkap pengurus Danantara, mulai dari Dewan Penasihat hingga Managing Directors, dalam acara ‘Meet The Team Danantara Indonesia’ di Jakarta, Senin (24/3).

    Sejumlah tokoh ekonomi internasional mengisi jajaran Dewan Penasihat Danantara, antara lain Ray Dalio yakni sebagai Bridgewater sebagai hedge fund terbesar di dunia dan Jeffrey Sachs yang merupakan penasihat Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam bidang pembangunan global dan pengentasan kemiskinan.

    Selain itu, ada pula Thaksin Shinawatra yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Thailand ke-23 yang sukses meningkatkan PDB Thailand hingga hampir 45 persen dalam lima tahun. Ia juga pernah menjadi Penasihat Ekonomi untuk Kamboja dan penasihat pribadi Perdana Menteri Malaysia ke-10 Anwar Ibrahim.

    Sementara jajaran Managing Directors diisi oleh para profesional di bidang ekonomi dari berbagai institusi, termasuk Kementerian BUMN, Indonesia Investment Authority (INA), Bank Mandiri, Vale Indonesia, Telkom Indonesia, Bester & Co, Bank Dunia (World Bank), hingga International Finance Corporation (IFC).

    Sumber : Antara

  • RUPST Bank Mandiri Bagikan 78 Persen Laba sebagai Dividen

    RUPST Bank Mandiri Bagikan 78 Persen Laba sebagai Dividen

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (25/3/2025) di Jakarta. Dalam rapat tersebut, delapan agenda utama dibahas oleh perseroan.

    Salah satu agenda RUPST Bank Mandiri yang disetujui adalah penggunaan laba bersih tahun buku 2024. Bank Mandiri memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 43,51 triliun, yang setara dengan Rp 466,18 per saham.

    Rasio pembayaran dividen ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 60% dari laba bersih.

    Sepanjang 2024, Bank Mandiri dan entitas anaknya berhasil mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp 55,78 triliun, meningkat 1,31% secara tahunan year on year (yoy).

    Dari sisi profitabilitas, return on asset (ROA) Bank Mandiri secara bank only mencapai 2,87% pada akhir 2024, sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 3,14%. Return on equity (ROE) juga mengalami penurunan dari 23,6% pada 2023 menjadi 21,4% pada 2024.

    Pada Februari 2025, Bank Mandiri mencatat laba bersih sebesar Rp 7,59 triliun secara bank only, meningkat 6% secara tahunan. Pendapatan bunga bank ini naik 12,64% yoy menjadi Rp 19,33 triliun dalam dua bulan pertama 2025, meskipun beban bunga juga meningkat 26,02% yoy menjadi Rp 6,78 triliun.

    Akibatnya, pendapatan bunga bersih BMRI tercatat Rp 12,55 triliun, tumbuh 6,63% yoy. Laba juga didukung oleh penurunan nilai aset keuangan (impairment) yang menyusut 8,69% menjadi Rp 1,47 triliun dari Rp 1,61 triliun.

    Dalam hal penyaluran kredit, BMRI mencatat pertumbuhan sebesar 19,05% yoy, mencapai Rp 1.307,64 triliun per Februari 2025. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit industri perbankan yang hanya mencapai 10,3% yoy.

    Pertumbuhan kredit tersebut turut berkontribusi pada peningkatan total aset Bank Mandiri menjadi Rp 1.937,46 triliun, naik 16,36% yoy.

    Dari sisi pendanaan, Bank Mandiri menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 1.414,42 triliun dalam dua bulan pertama tahun ini, meningkat 16,98% dibandingkan Februari 2024. Pertumbuhan simpanan terjadi pada seluruh jenis tabungan, baik giro, tabungan, maupun deposito.

    Corporate Secretary Bank Mandiri M Ashidiq Iswara menyatakan, strategi perseroan tahun ini akan difokuskan pada keseimbangan antara ekspansi bisnis dan profitabilitas. Dari sisi kredit, BMRI berupaya mempertahankan dominasi di industri dengan menjaga pertumbuhan kredit di atas rata-rata industri perbankan.

    Menurut Ashidiq, pertumbuhan kredit akan didorong oleh segmen wholesale dan retail, dengan tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian dalam mengelola portofolio kredit.

    “Kami menargetkan pertumbuhan di sektor-sektor strategis seperti industri makanan dan minuman, jasa kesehatan, telekomunikasi, serta energi,” ujarnya.

    Di sisi pendanaan, Bank Mandiri berambisi menjaga pertumbuhan DPK di atas rata-rata industri serta mempertahankan likuiditas optimal dengan memastikan pertumbuhan DPK berada 2-3% di atas pertumbuhan kredit.

    Perseroan juga berupaya meningkatkan CASA transaksional dengan mengoptimalkan transaksi nasabah, baik di segmen wholesale maupun retail. Hal ini dilakukan melalui penguatan strategi berbasis ekosistem serta pemanfaatan platform digital seperti Kopra dan Livin’ by Mandiri.

    “Dengan strategi ini, fundamental likuiditas Bank Mandiri diharapkan tetap solid untuk menopang pertumbuhan bisnis. Kami optimis dapat terus memperluas penyaluran kredit dengan target pertumbuhan sekitar 10-12% yoy pada akhir 2025,” pungkas Ashidiq saat RUPST Bank Mandiri.

  • Dividen, Buyback Saham, dan Perubahan Manajemen

    Dividen, Buyback Saham, dan Perubahan Manajemen

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 pada Selasa (25/3/2025) dengan sejumlah agenda, termasuk pembagian dividen dan perubahan susunan kepengurusan perusahaan.

    Beberapa agenda utama yang dibahas dalam RUPST mencakup persetujuan laporan tahunan, alokasi laba bersih, penetapan gaji dan tunjangan, pengangkatan akuntan publik, pembaruan Rencana Aksi, revisi anggaran dasar, rencana pembelian kembali saham (buyback), serta perubahan dalam jajaran manajemen.

    Awalnya, RUPST dijadwalkan pada 12 Maret 2025, tetapi kemudian diundur ke 25 Maret 2025 untuk menyesuaikan dengan pengesahan Undang-Undang BUMN terbaru yang berdampak pada anggaran dasar perusahaan.

    Dalam RUPST, manajemen Bank Mandiri juga memaparkan kinerja keuangan tahun 2024, di mana perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 55,8 triliun.

    Terkait dividen, Direktur Keuangan Bank Mandiri Sigit Prastowo sebelumnya menyampaikan bahwa dalam lima tahun terakhir, rasio pembayaran dividen dijaga pada level 60 persen, sesuai arahan Kementerian BUMN.

    Dengan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 55,78 triliun pada 2024, dividen per lembar saham diperkirakan mencapai Rp 358,6, yang memberikan potensi imbal hasil dividen sebesar 7,72% berdasarkan harga saham BMRI pada penutupan perdagangan sebelumnya.

    Salah satu agenda utama lainnya adalah rencana pembelian kembali saham (buyback) dengan total dana sebesar Rp 1,17 triliun yang akan diambil dari kas internal perusahaan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan nilai saham di pasar modal dan memberikan keuntungan bagi pemegang saham.

    Dalam aspek perubahan manajemen, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi diperkirakan akan tetap memimpin perusahaan. Namun, Wakil Direktur Utama Alexandra Askandar dikabarkan akan meninggalkan posisinya.

    Beberapa direktur lain, seperti Direktur Keuangan Sigit Prastowo dan Direktur Jaringan & Ritel Banking Aquarius Rudiantoro, kemungkinan akan mengalami pergeseran jabatan atau bergabung dengan institusi lain, seperti BRI dan Danantara.

    Penyesuaian jadwal RUPST Bank Mandiri sejalan dengan perubahan yang dilakukan oleh bank-bank lain dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengubah jadwal RUPST dari 11 Maret menjadi 24 Maret 2025, Bank Negara Indonesia (BNI) dari 13 Maret ke 26 Maret 2025, serta Bank Tabungan Negara (BTN) dari 14 Maret ke 26 Maret 2025.
     

  • Bocoran Dividen dan Pergantian Bos, 2 Nama Besar Pindah ke Danantara

    Bocoran Dividen dan Pergantian Bos, 2 Nama Besar Pindah ke Danantara

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 dengan sejumlah agenda besar yang menarik perhatian publik dan investor.

    Selain membahas pembagian dividen, rapat kali ini juga diwarnai dengan perombakan direksi, termasuk perpindahan dua petinggi Bank Mandiri ke Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

    Bocoran Dividen

    Bank Mandiri selama lima tahun terakhir konsisten menjaga rasio dividen di angka 60 persen dari laba bersih konsolidasi. Berikut rangkuman histori pembagian dividen:

    2019: Rp16,48 triliun (60% dari laba bersih Rp28,45 triliun) 2020: Rp10,27 triliun (60% dari laba bersih Rp18,39 triliun) 2021: Rp16,81 triliun (60% dari laba bersih Rp30,55 triliun) 2022: Rp24,70 triliun (60% dari laba bersih Rp44,95 triliun) 2023: Rp33,03 triliun (60% dari laba bersih Rp60,05 triliun)

    Untuk tahun buku 2024, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengisyaratkan bahwa rasio dividen tetap akan dipertahankan di angka 60 persen. Dengan laba bersih konsolidasi sebesar Rp55,8 triliun, diperkirakan dividen yang akan dibagikan mencapai Rp33,46 triliun.

    Jika dihitung per lembar saham, dividen Bank Mandiri diperkirakan sekitar Rp358,6. Dengan harga saham BMRI saat penutupan perdagangan di Rp4.640, potensi dividend yield mencapai 7,72 persen — angka yang cukup menarik bagi para investor.

    Perombakan Direksi: Dua Nama Besar Pindah ke Danantara

    Selain pembagian dividen, RUPS Mandiri kali ini juga membahas perubahan susunan pengurus perseroan. Sejumlah posisi direksi akan mengalami pergeseran, dengan dua petinggi Bank Mandiri dikabarkan akan beralih ke BPI Danantara.

    Rohan Hafas (Direktur Hubungan Kelembagaan) akan bergabung sebagai Managing Director Stakeholder Management di Danantara. Agus Dwi Handaya (Direktur Kepatuhan dan SDM) juga akan pindah ke Danantara sebagai Managing Director SDM.

    Selain itu, Aquarius Rudiantoro (Direktur Jaringan dan Ritel Banking) disebut-sebut akan bergabung dengan jajaran direksi baru BRI.

    Siapa yang Akan Jadi Bos Baru Bank Mandiri?

    Salah satu topik yang paling ditunggu dalam RUPS Mandiri kali ini adalah potensi pergantian posisi Direktur Utama. Meski sejumlah kandidat santer terdengar, termasuk Alexandra Askandar (Wakil Direktur Utama) dan Riduan (Direktur Korporasi), informasi terakhir menyebutkan bahwa Darmawan Junaidi akan tetap menjabat sebagai Direktur Utama untuk periode kedua.

    Nama lain yang juga disebut-sebut adalah Sunarso, mantan Direktur Utama BRI yang merupakan bankir karier dari Bank Mandiri. Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi terkait posisi tersebut.

    Danantara: Masa Depan Baru BUMN

    Perubahan besar dalam struktur kepemilikan BUMN juga mewarnai dinamika RUPS tahun ini. Dengan berdirinya BPI Danantara sebagai holding investasi, status Bank Mandiri kini berada di bawah Danantara, bukan lagi langsung di bawah Kementerian BUMN.

    Namun, Kementerian BUMN masih memegang kendali atas 1 persen saham Merah Putih, yang memungkinkan mereka tetap memiliki hak suara dalam penentuan jajaran direksi dan komisaris.

    Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, keputusan-keputusan strategis yang diambil dalam RUPS Bank Mandiri 2025 ini akan sangat berpengaruh pada arah bisnis perseroan ke depan, serta potensi penguatan posisinya di sektor perbankan nasional dan regional.
    Pantau terus perkembangan hasil RUPS Mandiri 2025 dan dampaknya bagi pasar saham serta peta persaingan perbankan Indonesia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Skandal Thaksin Shinawatra, Eks PM Thailand yang Kini Jabat Penasihat Danantara

    Skandal Thaksin Shinawatra, Eks PM Thailand yang Kini Jabat Penasihat Danantara

    Bisnis.com, JAKARTA — Miliarder sekaligus mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra resmi menduduki jabatan Dewan Penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Perjalanan kariernya sebagai politisi berlatar belakang pengusaha diwarnai kontroversi dan sejumlah tuduhan korupsi. 

    Posisi Thaksin dalam sovereign wealth fund (SWF) baru Indonesia itu diumumkan, Senin (24/3/2025). Dia menjadi satu dari lima tokoh yang ditunjuk sebagai Dewan Penasihat Danantara. Empat orang lainnya yaitu Ray Dalio, Helman Sitohang, Jeffrey Sachs dan F. Chapman Taylor. 

    Menariknya, hanya Thaksin yang memiliki latar belakang dunia politik di antara lima Dewan Penasihat Danantara tersebut. 

    Thaksin merupakan Perdana Menteri Thailand yang berkuasa selama 2001-2006. Sebelum memimpin Negeri Gajah Putih, beberapa jabatan publik yang juga sudah dipegangnya, yakni Menteri Luar Negeri dan Wakil Perdana Menteri. 

    Sebelum berganti abad, atau tepatnya pada 1998, Thaksin mendirikan partai politik bernama Thai Rak Thai (TRT). Partai dengan kebijakan populis itu menjadi kendaraan politik Thaksin untuk memenangkan Pemilihan Umum 2001. 

    Kebijakannya dikenal populis karena berfokus pada memperluas cakupan perlindungan kesehatan, pengembangan area rural dan subsidi pertanian. Dia juga terkenal atas kebijakannya yakni perang terhadap narkotika. 

    Kendati berhasil menyelesaikan periode pemerintahannya secara penuh, partai TRT tak bertahan lama. Pada 2007, partai itu bubar dan Thaksin dijatuhi hukuman berupa tidak boleh masuk ke ranah politik selama lima tahun. 

    Beberapa kontroversi yang membayangi perjalanan karier Thaksin meliputi skandal penjualan saham kerajaan bisnis telekomunikasinya, Shin Corporation, hingga sejumlah kasus korupsi. 

    Pada 2006, atau pada tahun terakhir pemerintahannya, Thaksin menjual saham Shin Corporation senilai 73,3 juta baht ke Temasek Singapura. Dilansir Reuters, lawan poliitknya menuding adanya benturan kepentingan. Thaksin dan keluarganya diduga tidak membayar pajak atas penjualan saham tersebut. 

    Kontroversi itu turut mendorong kudeta militer di Thailand yang terjadi pada 2006. Thaksin lalu memutuskan untuk mengasingkan diri ke Inggris selama beberapa tahun. 

    Pada 2008, dia sempat kembali ke Thailand. Namun, dia kembali ke pengasingan usai dituntut atas sejumlah kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. 

    Pada tahun tersebut, Thaksin diputus bersalah atas salah satu kasus korupsi yang dituduhkan kepadanya yakni mengenai korupsi pembelian tanah. Pengadilan menyatakan Thaksin bersalah menyalahgunakan kekuasaan untuk membantu istrinya membeli tanah dari lembaga negara dengan harga yang murah. 

    Tidak sampai di situ, pada 2010 Mahkamah Agung Thailand memutuskan Thaksin bersalah dalam menyembunyikan kepemilikan saham pada Shin Corporation. Para hakim menyatakan Thaksin memiliki benturan kepentingan ketika tidak secara terbuka mengakui kepemilikan saham olehnya dan istrinya di Shin Corporation. 

    Kendati dikenal sebagai sosok penuh kontroversi, Thaksin berhasil kembali ke ranah politik. Putrinya, yakni Paetongtarn Shinawatra, duduk sebagai Perdana Menteri Thailand sejak 2024 hingga saat ini.

    Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra. Instagram @prabowosubianto

    Pertemuan Prabowo dan Thaksin 

    Pada September 2024 lalu, atau sebulan sebelum dilantik, Prabowo yang masih berstatus presiden terpilih melakukan lawatan ke beberapa negara Asean dalam beberapa hari terakhir. Salah satu agendanya, Prabowo mengunjungi mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra. 

    Dikutip dari akun Instagram resmi Prabowo Subianto @prabowo, Menteri Pertahanan aktif tersebut memakai setelan jas dan celana hitam serta kemeja putih. Prabowo dan Thaksin tampak tersenyum saat berfoto bersama di salah satu ruangan kerja di residen mantan PM Thailand tersebut di Bangkok.  

    “Thank you His Excellency, Dr. Thaksin Shinawatra for inviting me to a warm dinner at your residence in Bangkok. Honoring the friendship between our families, and looking forward to welcome you in Indonesia

    Terima kasih Yang Mulia, Dr. Thaksin Shinawatra yang telah mengundang saya untuk makan malam yang hangat di kediaman Anda di Bangkok. Saya sangat menghargai persahabatan antara keluarga kita, dan menantikan kedatangan Anda di Indonesia],” tulis akun Instagram @prabowo seperti dikutip, Senin (9/9/2024) lalu.

    Kini, Thaksin dan empat tokoh lainnya resmi menjadi Dewan Penasihat Danantara. SWF Indonesia itu mengelola aset-aset BUMN yang secara keseluruhan mencapai US$900 miliar. Danantara, super holding BUMN yang berada di bawah Presiden Prabowo Subianto, diluncurkan pada 24 Februari 2025.  

    Pada tahap pertama, sebanyak tujuh BUMN sudah lebih dulu masuk ke Danantara yaitu PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., MIND ID, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 

  • Bocoran Dividen dan Pergantian Bos, 2 Nama Besar Pindah ke Danantara

    Siapa Dirut Baru dan Berapa Dividen yang Dibagikan?

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini pukul 14.00 WIB di Auditorium Plaza Mandiri, Jakarta Selatan. Salah satu agenda utama yang menjadi sorotan adalah penunjukan Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri yang baru serta kebijakan pembagian dividen.

    “RUPS memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada para anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2024,” demikian penjelasan manajemen BMRI, Senin 3 Maret 2025.

    Pemegang saham yang berhak hadir adalah mereka yang tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan hingga 28 Februari 2025 pukul 16.00 WIB. Terdapat delapan mata acara yang akan dibahas dalam RUPS BMRI kali ini, meliputi penggunaan laba bersih, penetapan remunerasi direksi dan komisaris, penunjukan akuntan publik, pembaruan rencana aksi pemulihan, perubahan anggaran dasar, rencana buyback saham senilai Rp1,17 triliun, serta perubahan susunan pengurus.

    Calon Kuat Direktur Utama Bank Mandiri

    Menurut sejumlah informasi yang beredar, Darmawan Junaidi berpotensi untuk melanjutkan masa jabatannya sebagai Direktur Utama Bank Mandiri untuk periode kedua. Sebelumnya, nama Alexandra dan Riduan sempat mencuat sebagai kandidat kuat, namun belakangan keduanya dikabarkan memiliki penugasan lain.

    Sementara itu, Direktur Keuangan dan Strategi Sigit Prastowo menegaskan bahwa keputusan terkait struktur pengurus baru akan tetap mengacu pada pertimbangan strategis perusahaan. “Kami selalu berupaya menjaga keseimbangan antara kesinambungan kepemimpinan dan kebutuhan regenerasi untuk memastikan keberlanjutan kinerja yang positif,” katanya.

    Selain posisi Direktur Utama, akan ada perombakan pada jajaran pengurus lainnya mengingat beberapa posisi direksi telah selesai masa jabatannya. Di jajaran komisaris, nama Arif Budimanta, Faried Utomo, dan Komisaris Independen Loeke Larasati A. juga menjadi perhatian karena telah menyelesaikan satu periode masa jabatan.

    Adapun pada jajaran direksi, beberapa posisi yang berpotensi mengalami perubahan antara lain Direktur Jaringan dan Retail Banking Aquaris Rudianto, Direktur Operasi Toni E. B. Subari, Direktur Hubungan Kelembagaan Rohan Hafas, serta Direktur Keuangan dan Strategi Sigit Prastowo.

    Sesuai dengan pasal 11 ayat 12 Anggaran Dasar Bank Mandiri, masa jabatan direksi dan komisaris adalah lima tahun sejak pengangkatan melalui RUPS.

    Bocoran Kebijakan Dividen

    Dalam lima tahun terakhir, bank pelat merah ini secara konsisten mempertahankan rasio pembagian dividen di level 60% dari laba bersih. Dengan laba tahun buku 2024 mencapai Rp55,78 triliun, investor menantikan keputusan final dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini.

    Sejak tahun buku 2019, Bank Mandiri terus meningkatkan nilai dividen yang dibagikan kepada pemegang saham:

    2019: Rp16,48 triliun (60% dari laba Rp28,45 triliun) 2020: Rp10,27 triliun (60% dari laba Rp18,39 triliun) 2021: Rp16,81 triliun (60% dari laba Rp30,55 triliun) 2022: Rp24,70 triliun (60% dari laba Rp44,95 triliun) 2023: Rp33,03 triliun (60% dari laba Rp55,1 triliun)

    Dengan tren positif ini, dividen untuk tahun buku 2024 diperkirakan tetap mengikuti pola yang sama, dengan estimasi dividen per lembar saham (EPS) sekitar Rp358,6 berdasarkan perkiraan Dividen Payout Ration 60%.

    Direktur Keuangan dan Strategi Sigit Prastowo menegaskan bahwa kebijakan dividend payout ratio tetap mengacu pada arahan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham utama.

    “Rasio dividen dalam lima tahun terakhir selalu dijaga pada level 60%, ini sesuai arahan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham utama,” katanya dalam paparan kinerja keuangan kuartal IV-2024, Rabu 5 Maret 2025.

    Dengan hasil RUPS ini, para pemegang saham Bank Mandiri akan memperoleh kejelasan mengenai kepemimpinan baru dan potensi imbal hasil investasi mereka dalam bentuk dividen. Keputusan yang diambil dalam rapat ini akan menjadi penentu arah strategi bisnis Bank Mandiri ke depan di tengah tantangan industri perbankan yang semakin dinamis.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Banyak PHK-Daya Beli Loyo, Ekonomi RI Mentok Tumbuh 5% Tahun Ini

    Banyak PHK-Daya Beli Loyo, Ekonomi RI Mentok Tumbuh 5% Tahun Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi hanya tumbuh di kisaran 5% pada awal tahun ini, karena lemahnya daya beli masyarakat pada awal tahun. 

    “Overall pertumbuhan ekonomi di kuartal satu tahun ini kami masih optimis bisa tumbuh di sekitar 5%,” kata Ekonom Bank Mandiri Agus Santoso dalam program Power Lunch CNBC Indonesia, dikutip Selasa (25/3/2025).

    Agus Santoso mengatakan, potensi ini muncul imbas lemahnya konsumsi masyarakat. Tercermin dari perlambatan daya beli selama periode musiman, seperti Ramadan dan Lebaran akibat maraknya PHK, dan potensi turunnya mobilitas masyarakat saat mudik Lebaran.

    Data Mandiri Spending Index per Maret ini hanya tumbuh 1,4% secara mingguan atau week to week. Merosot tajam bila dibandingkan dengan pertumbuhan data indeks pada periode yang sama tahun lalu sebesar 4,7% secara mingguan.

    “Kami menghitung beberapa simulasi akibat dari berbagai dinamika yang ada di kuartal pertama ini, salah satunya kait dengan tren PHK yang meningkat, kemudian ada isu terkait dengan pelemahan daya beli,” kata Agus.

    “Itu ada potensi bisa menurunkan konsumsi domestik sebesar 1,2% poin secara qtq di kuartal satu tahun ini,” tegasnya.

    Dengan catatan itu, Agus menilai dari konsumsi masyarakat pada awal tahun ini hanya akan bergerak di kisaran 4,9%-5%.

    Namun, ia optimistis, laju pertumbuhan ekonomi tahun ini masih akan mampu terdorong dengan tren investasi, karena masih memadainya likuiditas di pasar keuangan.

    “Ada satu hal yang positif yang masih kita lihat dalam hal ini adalah likuiditas di market. Jadi kalau kita lihat dari sisi M2 real growth-nya kemudian kalau kita lihat juga data uang kuartal yang ada di cash on hand di masyarakat saat ini juga masih tumbuh positif,” tuturnya.

    Oleh sebab itu, ketika konsumsi masyarakat ternormalisasi mulai kuartal II-2025, setelah hilangnya momentum pendorong konsumsi selama Ramadan dan Lebaran yang jatuh pada kuartal I-2025, ia memperkirakan ekonomi Indonesia berpotensi melambat pada paruh kedua tahun ini.

    “Kami masih memperkirakan di kuartal II tahun ini masih tumbuh sekitar 4,9% sampai 5%. Namun kami melihat beberapa faktor di antaranya mungkin dari sisi investasi ini akan menjadi salah satu faktor pendorong yang nantinya kita bisa ekspektasi bahwa tumbuhan ekonomi di tahun ini masih steady di 5%.

    (haa/haa)

  • Warning! Ekonomi RI Rawan Tertekan di Kuartal I-2025

    Warning! Ekonomi RI Rawan Tertekan di Kuartal I-2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 berpotensi mengalami tekanan secara kuartalan, bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

    Ekonom Bank Mandiri Agus Santoso mengatakan, potensi ini muncul imbas lemahnya konsumsi masyarakat. Tercermin dari perlambatan daya beli selama periode musiman, seperti Ramadan dan Lebaran.

    “Kami menghitung beberapa simulasi akibat dari berbagai dinamika yang ada di kuartal pertama ini, salah satunya kait dengan tren PHK yang meningkat, kemudian ada isu terkait dengan pelemahan daya beli,” kata Agus dalam program Power Lunch CNBC Indonesia, dikutip Selasa (25/3/2025).

    “Itu ada potensi bisa menurunkan konsumsi domestik sebesar 1,2% poin secara qtq di kuartal satu tahun ini,” tegasnya.

    Realita di lapangan, yang menunjukkan pusat perbelanjaan saat Ramadan dan menjelang Lebaran 2025 tidak seramai tahun-tahun sebelumnya, terkonfirmasi juga dari data Mandiri Spending Index mingguan hingga Maret 2025.

    Menurut Agus, data Mandiri Spending Index per Maret ini hanya tumbuh 1,4% secara mingguan atau week to week. Merosot tajam bila dibandingkan dengan pertumbuhan data indeks pada periode yang sama tahun lalu sebesar 4,7% secara mingguan.

    “Ini menjadi indikasi bahwa memang konsumsi masyarakat di periode saat ini cenderung defensif,” tegasnya.

    Agus menganggap, ada sejumlah faktor yang menyebabkan fenomena tersebut muncul pada momen jelang Lebaran 2025, di antaranya adanya indikasi penurunan jumlah orang yang mudik, serta mobilitas masyarakat yang juga ada tendensi penurunan.

    “Sehingga dalam hal ini menyebabkan perputaran uang juga melambat di Lebaran tahun ini,” tutur Agus.

    (arj/haa)

  • Danantara Tunjuk PT BKI jadi Holding Operasional

    Danantara Tunjuk PT BKI jadi Holding Operasional

    JAKARTA – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) atau Danantara Indonesia menunjuk PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI untuk menjadi holding operasional.

    Saat ini, BKI merupakan Holding BUMN Jasa Survei atau IDSurvey. Holding tersebut hasil penggabungan dari BKI, Sucofindo dan Surveyor Indonesia.

    Terkait penunjukan tersebut, Chief Operation Officer (COO) Danantara Dony Oskaria menjelaskan BKI dipilih menjadi holding operasional di bawah Danantara karena perusahaan tersebut memiliki kondisi finansial yang sehat.

    “Parameter yang kita pilih adalah perusahaan-perusahaan yang paling sehat secara finansial. Paling sehat itu artinya tidak punya problem-problem finansial yang besar. Kita sudah memutuskan memilih BKI,” kata Dony di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Senin, 24 Maret.

    Nantinya, sambung Dony, akan dilakukan aksi korporasi dan konsolidasi untuk menjadikan BKI sebagai holding operasional Danantara. Dony bilang BKI juga akan berganti nama.

    “Nanti BKI-nya akan menjadi perusahaan baru di bawahnya, sehingga dengan demikian nanti yang akan dipakai adalah BKI sebagai holding yang akan diganti nama tentunya menjadi holding daripada Danantara untuk operasional,” ucap Dony.

    Setelah inbreng saham seluruh BUMN dilakukan ke BKI yang menjadi holding operasional, sambung Dony, maka Danantara akan kembali memetakan BUMN. Baik dari sisi konsolidasi bisnis, maupun kondisi holding-holding BUMN eksisting atau yang sebelumnya sudah terbentuk.

    “Jadi setelah ini (Danantara) di-launching, kemudian BUMN-BUMN yang sudah di inbrengkan ke dalam Holding Operasional, kita akan me-maping ulang seluruh BUMN kita. Akan terjadi nanti bisnis konsolidasi, termasuk me-review daripada existing holding yang sudah ada,” jelas Dony.

    Sekadar informasi, saat ini sudah ada 13 BUMN berstatus perusahaan terbuka yang sahamnya resmi dialihkan ke PT KBI. Pengalihan saham dengan skema inbreng ini diumumkan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini.

    BUMN tersebut di antaranya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).

    Lalu, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).

    Kemudian, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

  • Berbagi Kebaikan Ramadan 1446 H, Bank Mandiri Group Santuni 57.600 Anak Yatim, Lansia, dan 668 Yayasan se-Indonesia

    Berbagi Kebaikan Ramadan 1446 H, Bank Mandiri Group Santuni 57.600 Anak Yatim, Lansia, dan 668 Yayasan se-Indonesia

    Jakarta: Bank Mandiri Group kembali berbagi kebaikan dengan masyarakat pada bulan suci Ramadan. Total sekitar 57.600 paket Ramadan disalurkan kepada anak yatim, masyarakat dhuafa, serta lansia di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, sebanyak 668 yayasan juga menerima dukungan untuk membantu aktivitas ibadah selama Ramadan. 
     
    Adapun paket yang disalurkan terdiri atas paket sekolah berupa tas, alat tulis, sarung, mukena bagi anak yatim. Sementara bagi lansia, paket Ramadan berisi susu, vitamin, obat-obatan, dan kelengkapan kesehatan lansia. Bank Mandiri juga menyalurkan santunan bagi kaum dhuafa. 
     
    Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyatakan program ini merupakan bagian sinergi bersama Mandiri Amal Insani, Badan Pembina Kerohanian Islam Bank Mandiri, serta perusahaan anak Bank Mandiri. Sedangkan di wilayah, penyaluran santunan dilakukan oleh kantor wilayah Bank Mandiri secara bertahap sejak pekan kedua Ramadan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H.

    Melalui sinergi tersebut, bank berlogo pita emas ini berharap penyaluran santunan dapat dilakukan secara efektif, dan tepat sasaran. Kegiatan ini juga sebagai bentuk empati dan momen untuk menempa kepekaan sosial karyawan  dalam semangat sinergi dalam kebaikan di bulan Ramadan 1446 H.
     

    “Penyaluran dilakukan secara bertahap dengan melibatkan berbagai elemen Mandirian di penjuru Indonesia sehingga dapat memperkuat engagement karyawan dalam aksi sosial agar tepat sasaran dan manfaat. Sejalan dengan komitmen perusahaan untuk hadir di tengah masyarakat, program ini merupakan kegiatan yang kami lakukan setiap tahun sebagai konsistensi perseroan dalam berbagi kepada sesama di bulan yang penuh berkah,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi di Jakarta, pada Senin, 24 Maret 2025.
     
    Kegiatan tersebut sejalan dengan tema Ramadan Bank Mandiri tahun ini ‘Raih Ketenangan, Banyak Kemenangan, Kemuliaan Iman Terjaga Berkelanjutan.’ Dengan berbagi kepada sesama, Darmawan berharap dalam momen ini seluruh pihak dapat meraih ketenangan hati dan keberkahan yang lebih besar dalam setiap langkahnya. 
     
    “Sebagai agen pembangunan, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus menghadirkan nilai-nilai sosial dalam setiap inisiatifnya. Melalui semangat berbagi di bulan Ramadan ini, Bank Mandiri berharap dapat mengakselerasi peran sebagai mitra masyarakat pencipta nilai, serta mengakselerasi kesejahteraan sosial yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan bagi Indonesia,” katanya.
     
    Tak hanya itu, bank bersandi saham BMRI ini kembali menyelenggarakan program Mudik Bersama Mandiri Tahun 2025 dengan tema “Mudik Aman Sampai Tujuan.” Program ini juga sejalan dengan arahan Kementerian BUMN agar seluruh BUMN berpartisipasi dalam penyelenggaraan mudik gratis bagi masyarakat.
     
    Mudik Bersama Mandiri 2025 dibuka untuk nasabah kelolaan dan masyarakat umum melalui aplikasi Livin’ by Mandiri. Rute Mudik Bersama Mandiri 2025 melayani keberangkatan menuju 80 kota di Pulau Jawa dan Sumatera. 
     
    Para pemudik akan diberangkatkan dari Jakarta menggunakan 170 bus dengan lebih dari 8 ribu pemudik. Pelepasan peserta mudik berlangsung dalam beberapa tahap, yaitu pada 16-28 Maret 2025.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)