BUMN: Bank Mandiri

  • Saham Bank Mandiri dan BRI Langsung Naik Usai Pergantian Direksi, Bakal ke Harga Awal? – Halaman all

    Saham Bank Mandiri dan BRI Langsung Naik Usai Pergantian Direksi, Bakal ke Harga Awal? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengalami kenaikan usai direksi di dua bank BUMN tersebut dilakukan pergantian.

    Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Mandiri diputuskan Darmawan Junaidi kembali menjadi direktur Uutama, tetapi posisi wakil direktur utama tak lagi diduduki Alexandra Askandar, melainkan Riduan yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Corporate Banking.

    Sementara RUPS Bank BRI, disepakati Hery Gunardi menjadi direktur utama menggantikan Sunarso yang sudah menjabat sejak September 2019.

    Selain itu, terdapat juga pengalihan penugasan Agus Noorsanto yang semula menjabat sebagai direktur bisnis wholesale dan kelembagaan menjadi wakil direktur utama. 

    Kemudian, Ahmad Solichin Lutfiyanto yang semula menjabat sebagai direktur kepatuhan, menjadi direktur human capital and compliance.

    Pergerakan saham

    Jika melihat pergerakan dua saham bank pelat merah tersebut usai adanya perombakan direksi, terjadi kenaikan.

    Saham Bank Mandiri atau BMRI pada penutupan perdagangan Selasa (25/3/2025), menguat 280 poin atau 6,28 persen ke level Rp4.740 per saham.

    Sepanjang perdagangan, saham BMRI tidak pernah menyentuh zona merah alias menguat terus.

    Tercatat, saham BMRI kemarin bergerak pada rentang Rp4.500 hingga Rp4.810 per saham.

    Pergerakan di zona hijau juga terjadi pada saham Bank BRI atau BBRI.

    Kemarin, saham BBRI berakhir melonjak 5,26 persen atau 190 poin ke posisi Rp3.800 per saham.

    Adapun pergerakan saham BBRI di kisaran Rp Rp3.660 hingga Rp3.840 per saham.

    Lantas apakah kenaikan ini hanya bersifat sementara atau akan berlanjut?

    Diketahui, saham BBRI pada awal tahun ini berada di level Rp4.100-an per saham dan pernah menyentuh posisi Rp3.610 per saham.

    Sedangkan, saham BMRI di awal 2025 berada di posisi Rp5.800 dan terendah ke level Rp4.410 per saham.

  • Dividen BMRI 2025 Tembus Rp43,51 Triliun, Saham Melonjak! Ini Hasil RUPS Mandiri 2025

    Dividen BMRI 2025 Tembus Rp43,51 Triliun, Saham Melonjak! Ini Hasil RUPS Mandiri 2025

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) resmi menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2024 di Jakarta pada Selasa, 25 Maret 2025.

    Salah satu keputusan besar yang menarik perhatian publik dan investor adalah pembagian dividen jumbo senilai Rp43,51 triliun, setara 78% dari total laba bersih konsolidasi tahun 2024 yang mencapai Rp55,8 triliun.

    Rekor Dividen dan Kinerja Keuangan Solid

    Dividen per saham yang dibagikan Bank Mandiri tahun ini mencapai Rp466,18 per lembar saham. Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) ini melonjak signifikan dibandingkan tahun 2023 yang hanya sebesar 60%.

    Kenaikan ini menunjukkan komitmen Bank Mandiri dalam memberikan keuntungan lebih besar bagi para pemegang saham.

    Sepanjang 2024, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp55,8 triliun, tumbuh tipis 1,31% year-on-year (yoy) dibandingkan Rp55,06 triliun pada 2023. Meskipun pertumbuhannya moderat, Bank Mandiri berhasil mencatat ekspansi kredit impresif sebesar Rp1.671 triliun, naik 19,5% yoy, dengan dorongan besar dari segmen wholesale yang melonjak 25,5% yoy ke Rp913 triliun.

    Dari sisi kualitas kredit, Bank Mandiri juga berhasil menekan Non-Performing Loan (NPL) ke level 0,97%, lebih baik dari tahun sebelumnya. Selain itu, coverage ratio mencapai 304%, menegaskan komitmen perseroan dalam menjaga stabilitas keuangan dan mitigasi risiko.

    Hasil RUPS Mandiri 2025: 8 Agenda Penting

    RUPS Bank Mandiri kali ini membahas delapan agenda strategis. Berikut rangkumannya:

    Persetujuan Laporan Tahunan dan Keuangan Tahun Buku 2024
    Pemegang saham menyetujui laporan keuangan 2024 yang mencatat kinerja solid meski di tengah tantangan ekonomi. Penetapan Penggunaan Laba Bersih
    Selain pembagian dividen 78%, Rp12,27 triliun (22% laba bersih) dialokasikan sebagai laba ditahan untuk penguatan modal dan pengembangan usaha. Penetapan Gaji, Tunjangan, dan Tantiem Direksi serta Komisaris
    RUPS menyetujui kompensasi, insentif kerja, dan skema jangka panjang bagi manajemen periode 2025-2027. Penunjukan Akuntan Publik
    Disepakati penunjukan kantor akuntan publik independen untuk audit laporan keuangan tahun buku 2025. Persetujuan Rencana Aksi (Recovery Plan) Perseroan
    RUPS menyetujui pembaruan rencana pemulihan untuk menjaga ketahanan bisnis. Perubahan Anggaran Dasar
    Agenda ini bertujuan memperkuat struktur tata kelola dan fleksibilitas bisnis perseroan. Persetujuan Buyback Saham
    Bank Mandiri berencana melakukan pembelian kembali saham (buyback) dan menyimpannya sebagai treasury stock. Perubahan Susunan Pengurus
    RUPS juga menyetujui pergantian dan penyesuaian susunan manajemen agar lebih adaptif menghadapi tantangan ke depan. Saham BMRI Melonjak, Investor Optimis

    Kabar dividen jumbo dan hasil positif RUPS langsung mendorong saham BMRI melonjak tajam. Hingga penutupan perdagangan Selasa (25/3/2025), saham Bank Mandiri naik 6,73% ke level Rp4.760 per saham, dengan transaksi mencapai Rp1,02 triliun.

    Dengan harga saham tersebut, yield dividen BMRI mencapai 9,79%, menjadikannya salah satu saham perbankan dengan imbal hasil dividen tertinggi di bursa. Sebagai catatan, pada harga penutupan sebelumnya di Rp4.460 per saham, yield-nya bahkan sempat menyentuh 10,45%.

    Pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas Bank Mandiri juga kebagian ‘durian runtuh’ dengan menerima dividen sebesar Rp22,62 triliun. Dana ini rencananya akan dikelola oleh Danantara, bukan langsung masuk ke kas negara seperti tahun-tahun sebelumnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bank Mandiri Bagikan Dividen Rp 43,51 Triliun

    Bank Mandiri Bagikan Dividen Rp 43,51 Triliun

    Foto Bisnis

    Agung Pambudhy – detikFinance

    Selasa, 25 Mar 2025 19:47 WIB

    Jakarta – Bank Mandiri menyetujui pembagian dividen kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2024 sebesar Rp 43,5 triliun. Kesepakatan itu dicapai dalam RUPST.

  • Darmawan Junaidi Jadi Dirut Lagi, Didampingi Riduan

    Darmawan Junaidi Jadi Dirut Lagi, Didampingi Riduan

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) resmi menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 25 Maret 2025 di Auditorium Plaza Mandiri, Jakarta. Dari delapan agenda yang dibahas, salah satu sorotan utama adalah perubahan susunan pengurus perseroan.

    Darmawan Junaidi Kembali Pimpin Bank Mandiri

    Dalam hasil RUPST, pemegang saham kembali mempercayakan Darmawan Junaidi sebagai Direktur Utama Bank Mandiri untuk masa jabatan 2025-2030. Sementara itu, posisi Wakil Direktur Utama kini diisi oleh Riduan, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Corporate Banking Bank Mandiri.

    “Direktur Utama Darmawan Junaidi, Wakil Direktur Utama Riduan,” kata bunyi hasil keputusan RUPST pada Selasa 25 Maret 2025.

    Darmawan Junaidi bukanlah sosok baru di jajaran kepemimpinan Bank Mandiri. Lahir di Palembang pada 1966, ia merupakan lulusan Universitas Sriwijaya.

    Kariernya dimulai sejak era merger Bank Mandiri pada 1999 dan terus menanjak melalui berbagai posisi strategis.

    Beberapa posisi penting yang pernah dipegangnya antara lain Direktur Treasury dan International Banking (2018-2020), serta Plt. Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pada 2017. Di bawah kepemimpinannya, grup strategis Bank Mandiri berhasil menyumbang 18% dari total pendapatan perseroan pada 2019.

    Dengan rekam jejak panjang dan pencapaian gemilang, pemegang saham menaruh harapan besar agar Darmawan mampu membawa Bank Mandiri lebih maju dan adaptif di tengah persaingan industri perbankan yang semakin dinamis.

    Riduan, Wakil Direktur Utama Baru Bank Mandiri

    Sosok baru yang mendampingi Darmawan adalah Riduan. Lahir pada 1970 di Palembang, Riduan juga merupakan lulusan Universitas Sriwijaya. Karier perbankannya terbilang cemerlang, terutama di sektor perbankan komersial dan korporasi.

    Sebelum ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama, Riduan lebih dulu menjabat sebagai Direktur Commercial Banking (2019-2024) dan kemudian Direktur Corporate Banking. Pengalamannya yang luas di segmen korporasi menjadikannya figur yang diandalkan untuk mendampingi Darmawan dalam memimpin Bank Mandiri ke depan.

    Perombakan Struktur Direksi Bank Mandiri

    Selain penunjukan kembali Darmawan dan pengangkatan Riduan, ada beberapa perubahan besar di jajaran direksi. Empat posisi direksi sebelumnya mengalami kekosongan, sebagian karena perpindahan ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

    Rohan Hafas (Director of Institutional Relations BMRI) kini menjabat sebagai Managing Director Stakeholder Management di BPI Danantara. Agus Dwi Handaya (Director of Compliance and Human Capital BMRI) bergeser menjadi Managing Director di BPI Danantara. Aquarius Rudianto (Director of Network & Retail Banking BMRI) kini berlabuh di BRI sebagai Direktur Network dan Retail Funding.

    Sementara itu, Alexandra Askandar yang sebelumnya menjabat Wakil Direktur Utama Bank Mandiri harus mengakhiri masa jabatannya. Posisi ini kini resmi diisi oleh Riduan.

    Prospek Baru Bank Mandiri

    Dengan susunan direksi baru yang lebih segar, Bank Mandiri diharapkan mampu memperkuat posisinya sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia. Fokus ke depan tak hanya soal ekspansi bisnis, tetapi juga penguatan permodalan, inovasi layanan digital, dan peningkatan daya saing di tingkat nasional maupun internasional.

    Pemegang saham dan para investor menantikan bagaimana duet kepemimpinan Darmawan dan Riduan akan membentuk strategi baru demi menjaga performa Bank Mandiri tetap unggul di tengah tantangan industri perbankan yang semakin kompetitif.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • RUPST Bank Mandiri Sepakati Deviden Rp 43,51 Triliun  – Halaman all

    RUPST Bank Mandiri Sepakati Deviden Rp 43,51 Triliun  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bank Mandiri menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (25/3/2025).

    Bank Mandiri menetapkan 78 persen laba bersih konsolidasi tahun 2024 senilai Rp 43,51 triliun dibagikan sebagai dividen ke pemegang saham. 

    Sementara itu, 22 persen sisanya ditetapkan sebagai laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan dan mendorong pengembangan usaha ke depan.

    “Keputusan ini juga menunjukkan dukungan kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk mengakselerasi rencana ekspansi bisnis perseroan,” jelas Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan dalam keterangan resminya, Selasa. 

    Dari nilai dividen tersebut, sebanyak Rp 22,62 triliun akan disetorkan kepada negara atas kepemilikan 52 persen saham Bank Mandiri. 

    Lebih rinci, besaran dividen per lembar saham atau dividen per share bank berkode emiten BMRI ini mencapai sekitar Rp 466,18, meningkat 31,71 persen secara year on year (YoY). 

    Selain dividen, Darmawan menambahkan bahwa peran penting Bank Mandiri sebagai perusahaan BUMN juga tercermin dari kontribusi kepada penerimaan negara berupa pajak dan bukan pajak. Pada tahun 2024, total kontribusi Bank Mandiri dalam bentuk pajak mencapai Rp 28,87 triliun, meningkat 8,47 persen secara YoY. 

    “Kontribusi Bank Mandiri terhadap pendapatan negara terus meningkat setiap tahun sejalan dengan perbaikan kinerja bisnis yang berkelanjutan,” imbuhnya. 

    Secara fundamental, besaran dividen tersebut telah mempertimbangkan posisi likuiditas serta struktur permodalan Bank Mandiri dalam mendukung rencana di tahun 2025. 

    Adapun setelah pembagian dividen, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Mandiri sampai dengan akhir tahun nanti diproyeksikan tetap kuat di kisaran level 19 persen sampai 20 persen.

    “Sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi, kami optimis kinerja Bank Mandiri akan terus membaik. Ke depan, kami akan terus memacu pengembangan bisnis dan layanan Bank Mandiri agar dapat memenuhi ekspektasi seluruh stakeholder perseroan,” tambah Darmawan.

    RUPST Bank Mandiri juga menyetujui rencana pembelian kembali saham (buyback) senilai Rp 1,17 triliun. 

    Langkah ini merupakan bagian dari strategi perseroan untuk mengakselerasi keyakinan investor terhadap prospek jangka panjang Bank Mandiri yang ditopang oleh fundamental yang solid dan kinerja yang terus tumbuh.

     

  • RUPST Bank Mandiri, Riduan Isi Kursi Wadirut Gantikan Alexandra Askandar – Halaman all

    RUPST Bank Mandiri, Riduan Isi Kursi Wadirut Gantikan Alexandra Askandar – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri Tbk menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan, Selasa (25/3/2025).

    Dalam keputusan tersebut, RUPST memberhentikan sejumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris, termasuk Alexandra Askandar, Agus Dwi Handaya, Aquarius Rudianto, Rohan Hafas, dan Sigit Prastowo dari jajaran Direksi.

    Sementara itu, M. Chatib Basri, Tedi Bharata, Arif Budimanta, Loeke Larasati Agoestina, Faried Utomo, Muliadi Rahardja, Heru Kristiyana, dan Rionald Silaban diberhentikan dari posisi komisaris Bank Mandiri.

    Sebagai bagian dari restrukturisasi, pemegang saham juga menetapkan pengalihan penugasan Riduan dan Eka Fitria ke posisi baru, serta mengangkat beberapa nama baru dalam jajaran direksi dan komisaris. 

    Di antaranya adalah M. Rizaldi, Saptari, Jan Winston Tambunan, Ari Rizaldi, dan Novita Widya Anggraini sebagai anggota Direksi, serta Kuswiyoto, Luky Alfirman, Yuliot, dan Mia Amiati sebagai Komisaris

    Dengan demikian, susunan komisaris perseroan sebagai berikut:

    – Komisaris Utama/Independen: Kuswiyoto
    – Wakil Komisaris Utama/Independen: Zainudin Amali
    – Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh
    – Komisaris: Luky Alfirman
    – Komisaris: Yuliot 
    – Komisaris Independen: Mia Amiati

    Susunan direksi perseroan menjadi sebagai berikut:

    – Direktur Utama: Darmawan Junaidi

    – Wakil Direktur Utama: Riduan

    – Direktur Operations: Toni E.B. Subari
    – Direktur Information Technology: Timothy Utama
    – Direktur Human Capital & Compliance : Eka Fitria
    – Direktur Risk Management: Danis Subyantoro
    – Direktur Commercial Banking: Totok Priyambodo 
    – Direktur Corporate Banking: M. Rizaldi
    – Direktur Consumer Banking: Saptari
    – Direktur Network & Retail Funding : Jan Winston Tambunan
    – Direktur Treasury & International Banking: Ari Rizaldi
    – Direktur Finance & Strategy: Novita Widya Anggraini

     

  • Bank Mandiri Tebar Dividen Rp 43,51 T

    Bank Mandiri Tebar Dividen Rp 43,51 T

    Jakarta

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyetujui pembagian dividen kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2024 sebesar Rp 43,5 triliun. Kesepakatan tersebut dicapai melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BMRI yang digelar di Auditorium Plaza Mandiri, Jakarta, pada Selasa (25/3).

    Adapun pembagian dividen diambil dari 78% dari laba bersih konsolidasi tahun 2024 sebesar 55,8 triliun. Sementara itu, 22% sisanya ditetapkan sebagai laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan dan mendorong pengembangan usaha ke depan.

    Dari nilai dividen tersebut, sebanyak Rp 22,62 triliun disetorkan kepada negara atas kepemilikan 52% saham Bank Mandiri. Secara rinci, besaran dividen per lembar saham BMRI setara Rp 466,18, meningkat 31,71% secara year on year (YoY).

    Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, besaran dividen tersebut menggambarkan komitmen perseroan untuk berkontribusi secara optimal dalam pembangunan nasional dan memperkuat posisi BMRI sebagai mitra finansial nasabah.

    “Keputusan ini juga menunjukkan dukungan kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk mengakselerasi rencana ekspansi bisnis perseroan,” jelas Darmawan dalam keterangan tertulis, Selasa (25/3).

    Selain dividen, Darmawan menambahkan bahwa peran penting Bank Mandiri sebagai perusahaan BUMN juga tercermin dari kontribusi kepada penerimaan negara berupa pajak dan bukan pajak.

    Pada 2024, total kontribusi Bank Mandiri dalam bentuk pajak mencapai Rp 28,87 triliun, meningkat 8,47% secara YoY. Secara fundamental, besaran dividen tersebut telah mempertimbangkan posisi likuiditas serta struktur permodalan Bank Mandiri dalam mendukung rencana di tahun 2025.

    Setelah pembagian dividen, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Mandiri sampai dengan akhir tahun nanti diproyeksikan tetap kuat di kisaran level 19% – 20%. Selain itu, RUPST BMRI juga menyepakati rencana pembelian kembali saham (buyback) sebanyak-banyaknya Rp 1,17 triliun.

    “Sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi, kami optimis kinerja Bank Mandiri akan terus membaik. Ke depan, kami akan terus memacu pengembangan bisnis dan layanan Bank Mandiri agar dapat memenuhi ekspektasi seluruh stakeholder perseroan,” tambah Darmawan.

    (ara/ara)

  • Darmawan Tetap Dirut, Alexandra Digantikan Riduan

    Darmawan Tetap Dirut, Alexandra Digantikan Riduan

    Jakarta, Beritasatu.com – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada Selasa (25/3/2025) menyetujui sejumlah keputusan penting, termasuk perubahan susunan pengurus perseroan.

    Darmawan Junaidi tetap menjabat sebagai direktur utama, sedangkan Alexandra Askandar terdepak dari wakil direktur utama karena kini dipegang oleh Riduan. Keputusan ini diumumkan dalam RUPST yang berlangsung di Plaza Mandiri, Jakarta, dengan mayoritas suara peserta rapat menyetujui perubahan tersebut.

    Sebelumnya, Darmawan dan Alexandra telah menjabat sebagai direktur utama dan wakil direktur utama sejak RUPSLB pada 2020, sedangkan Riduan sebelumnya menjabat sebagai direktur corporate banking.

    Agenda Utama RUPST Bank Mandiri 2025

    RUPST Bank Mandiri yang dimulai pukul 14.00 WIB ini mencakup beberapa agenda penting lainnya, seperti persetujuan laporan tahunan 2024, penetapan gaji dan tunjangan pengurus, penunjukan akuntan publik, pembaruan rencana aksi, serta perubahan anggaran dasar perseroan.

    Salah satu keputusan signifikan adalah penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2024, dengan pembagian dividen sebesar Rp 43,5 triliun atau sekitar 78% dari laba bersih. Selain itu, rapat menyetujui rencana pembelian kembali saham (buyback) senilai Rp 1,17 triliun.

    Kinerja Positif Bank Mandiri pada 2024

    Bank Mandiri mencatatkan kinerja solid sepanjang 2024 dengan membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 55,8 triliun, naik 1,31 persen secara year on year (yoy).

    Pertumbuhan ini didukung realisasi kredit konsolidasi sebesar Rp 1.670,55 triliun atau naik 19,5 persen yoy dan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 1.699 triliun atau tumbuh 7,73% yoy.

    RUPST Bank Mandiri ini merupakan bagian dari rangkaian agenda RUPST bank-bank Himbara (Himpunan Bank Negara). Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menyelenggarakan RUPST pada Senin (24/3/2025) dengan keputusan pembagian dividen Rp 51,73 triliun.

    Selanjutnya, selain RUPST Bank Mandiri, RUPST PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) akan berlangsung pada Rabu (26/3/2025) pukul 10.00 WIB dan 14.00 WIB.

  • Darmawan Junaidi Jadi Dirut Bank Mandiri Lagi, Alexandra Diganti Riduan

    Darmawan Junaidi Jadi Dirut Bank Mandiri Lagi, Alexandra Diganti Riduan

    Jakarta

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Salah satu agenda dalam RUPST adalah perubahan pengurus perseroan.

    Dalam RUPST disepakati Darmawan Junaidi kembali menjadi Direktur Utama Bank Mandiri. Namun, posisi Wakil Direktur Utama tak lagi diduduki Alexandra Askandar, melainkan Riduan yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Corporate Banking.

    Susunan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri:

    Dewan Komisaris

    Komisaris Utama/Independen: Kuswiyoto
    Wakil Komisaris Utama/Independen: Zainudin Amali
    Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh
    Komisaris: Luky Alfirman
    Komisaris: Yuliot
    Komisaris Independen: Mia Amiati

    Dewan Direksi

    Direktur Utama: Darmawan Junaidi
    Wakil Direktur Utama: Riduan
    Direktur Operations: Toni E.B. Subari
    Direktur Information Technology: Timothy Utama
    Direktur Human Capital & Compliance: Eka Fitria
    Direktur Risk Management: Danis Subyantoro
    Direktur Commercial Banking: Totok Priyambodo
    Direktur Corporate Banking: M. Rizaldi
    Direktur Consumer Banking: Saptari
    Direktur Network & Retail Funding: Jan Winston Tambunan
    Direktur Treasury & International Banking: Ari Rizaldi
    Direktur Finance & Strategy: Novita Widya Anggraini

    (ara/ara)

  • 9 Lokasi Penukaran Uang Baru di Banjar dan Pangandaran 24-27 Maret 2025

    9 Lokasi Penukaran Uang Baru di Banjar dan Pangandaran 24-27 Maret 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Sebentar lagi Lebaran 2025 tiba, dan momen ini selalu identik dengan tradisi membagikan uang baru kepada sanak saudara. Bank Indonesia kembali menggelar layanan penukaran uang baru di berbagai wilayah, termasuk di Banjar dan Pangandaran.

    Layanan ini berlangsung dari 24 hingga 27 Maret 2025, dengan beberapa titik lokasi yang sudah disiapkan.

    Pemesanan penukaran uang hanya bisa dilakukan melalui aplikasi PINTAR (pintar.bi.go.id) pada Sabtu, 22 Maret 2025 mulai pukul 09.00 WIB khusus wilayah Pulau Jawa. Penting untuk memastikan data pemesanan terisi lengkap dan membawa bukti pemesanan saat hari penukaran.

    Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru

    Berikut adalah jadwal dan lokasi penukaran uang baru di Banjar dan Pangandaran:

    Senin, 24 Maret 2025

    Bank BJB Kota Banjar Bank BNI Kabupaten Pangandaran

    Selasa, 25 Maret 2025

    Bank Mandiri Kota Banjar Bank BJB Kabupaten Pangandaran

    Rabu, 26 Maret 2025

    Bank BRI Kota Banjar Bank Mandiri Kabupaten Pangandaran

    Kamis, 27 Maret 2025

    Bank BRI Kabupaten Pangandaran Bank BRI Kota Banjar BPR BKPD Kabupaten Pangandaran Syarat dan Ketentuan Penukaran Uang Baru Kuota setiap layanan kas keliling terbatas untuk 300 penukar. Wajib menunjukkan bukti pemesanan dalam bentuk cetak atau digital. Harus membawa KTP asli atau KTP elektronik di aplikasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Tidak bisa diwakilkan, setiap penukar harus hadir sendiri. Uang yang ditukarkan harus dalam kondisi terpilah, tersusun rapi searah sesuai pecahan dan tahun emisi. Penggantian uang akan diberikan dalam pecahan dan tahun emisi yang sama atau berbeda, selama ciri keaslian uang masih dikenali. Paket Penukaran

    Bank Indonesia menyediakan paket penukaran uang baru dengan total nominal Rp4.300.000, terdiri dari:

    Rp50.000: 30 lembar (Rp1.500.000) Rp20.000: 25 lembar (Rp500.000) Rp10.000: 100 lembar (Rp1.000.000) Rp5.000: 200 lembar (Rp1.000.000) Rp2.000: 100 lembar (Rp200.000) Rp1.000: 100 lembar (Rp100.000)

    Pastikan datang tepat waktu dan menjaga ketertiban selama proses penukaran berlangsung agar semuanya berjalan lancar. Dengan adanya layanan ini, tradisi berbagi uang baru saat Lebaran tetap bisa berjalan dengan meriah dan tertib. Jangan sampai ketinggalan jadwal dan lokasinya!***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News