BUMN: Bank Mandiri

  • Bank Indonesia: DHE SDA Terkumpul US,9 Miliar di Rekening Khusus

    Bank Indonesia: DHE SDA Terkumpul US$22,9 Miliar di Rekening Khusus

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia mencatat setoran valas dari Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam atau DHE SDA ke rekening khusus selama Maret dan April 2025 mencapai US$22,9 miliar. 

    Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo melaporkan bahwa setoran yang masuk usai implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8/2025 tentang DHE SDA yang wajib disimpan 100% selama 12 bulan tersebut meningkat dan menambah likuiditas valas dalam negeri. 

    “Jadi PP yang baru meningkatkan aliran DHE SDA dari ekspor yang masuk ke rekening khusus dan menambah likuiditas valas di dalam negeri,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (18/6/2025). 

    Ketentuan baru tersebut mulai berlau per 1 Maret 2025. Perry menyampaikan pihaknya akan terus memantau dan mengevaluasi secara lengkap terkait pelaksanaan DHE SDA baru tersebut. 

    Perry menjelaskan bahwa dari total US$22,9 miliar atau setara Rp381,95 triliun (kurs JISDOR akhir April 2025 Rp16.679 per dolar AS), sejumlah US$7,6 miliar di antaranya berada dalam rekening umum valas. 

    Sementara dari US$22,9 miliar tersebut pula, telah pengusaha gunakan senilai US$14,4 miliar atau sekitar Rp240,18 triliun untuk kebutuhannya. Dari nilai US$14,4 miliar tersebut, senilai US$12 miliar dilakukan penukaran ke rupiah. 

    Dalam hal ini, penukaran dapat diterjemahkan sebagai adanya penukaran valas ke rupiah di bank atau melalui penambahan likudiitas di pasar valas. 

    “Ini menunjukkan memang peraturan baru ini meningkatkan suplai valas di pasar valas domestik dan itu meningkatkan komponen pembiayaan bagi perekonomian di dalam negeri,” lanjut Perry. 

    Selain dalam rekening tersebut, eksportir juga menempatkan DHE SDA di term deposit (TD) Valas DHE senilai US$194 juta. Jumlah tersebutlah yang masuk dalam komponen cadangan devisa melalui TD Valas.

    Peningkatan DHE SDA itu pun sedikit banyak tercermin pada pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) DHE SDA di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sebesar 22% (year on year/YoY) hingga akhir kuartal pertama 2025.

    Tren pertumbuhan ini terjadi sejak diberlakukannya kewajiban penempatan dana minimal pada tahun lalu. Pertumbuhan ini juga terjadi seiring dengan penguatan layanan digital terintegrasi Kopra by Mandiri yaitu mempermudah implementasi penempatan DHE SDA.

    Secara umum, PP pengganti PP No.36/2023 ini memuat ketentuan perubahan persentase DHE SDA yang wajib tetap ditempatkan (retensi) dalam sistem keuangan Indonesia sebesar 100% untuk sektor pertambangan berupa selain minyak dan gas bumi, sektor perkebunan, sektor kehutanan, dan sektor perikanan. 

    Sementara persentase sektor pertambangan berupa minyak dan gas bumi wajib melakukan retensi sebesar 30%.  

    Dalam peraturan teranyar ini pula ditetapkan perubahan jangka waktu retensi DHE SDA, yakni 12 bulan untuk sektor pertambangan berupa selain minyak dan gas bumi, sektor perkebunan, sektor kehutanan, dan sektor perikanan, serta tiga bulan untuk sektor pertambangan berupa minyak dan gas bumi. 

    Adapun, penempatan DHE SDA dapat dilakukan pada rekening khusus (reksus) DHE SDA di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau bank yang melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.  Selain itu juga pada instrumen perbankan, instrumen keuangan yang diterbitkan oleh LPEI atau instrumen yang diterbitkan Bank Indonesia (BI).

  • Daftar Wakil Menteri yang Jadi Komisaris BUMN

    Daftar Wakil Menteri yang Jadi Komisaris BUMN

    Jakarta – Sejumlah wakil menteri di Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menjabat sebagai komisaris di BUMN dan anak usahanya. Terbaru, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono ditetapkan sebagai Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Wakil Menteri Ketenagekerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan sebagai Komisaris Pupuk Indonesia.

    Diketahui, terdapat 56 wakil menteri di pemerintahan Prabowo. Tercatat, setidaknya ada 25 wakil menteri yang menjadi komisaris BUMN. Berikut daftarnya:

    1. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono – Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia (Persero)
    2. Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan – Komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero)
    3. Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha – Komisaris PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk
    4. Wakil Menteri Komdigi Angga Raka Prabowo – Komisaris Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
    5. Wakil Menteri ATR/BPN Ossy Dermawan – Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
    6. Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Silmy Karim – Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
    7. Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah – Komisaris PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
    8. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara – Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
    9. Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf – Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
    10. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo – Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
    11. Wakil Menteri UMKM Helvy Yuni Moraza – Komisaris PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
    12. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti – Komisaris Utama PT Brantas Abipraya (Persero)
    13. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung – Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
    14. Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan Ashaf – Komisaris Utama PT Perikanan Indonesia (Persero)
    15. Wakil Menteri Perhubungan Suntana – Komisaris Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero)
    16. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono – Komisaris PT Pertamina Bina Medika
    17. Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto – Komisaris Utama PT Dahana
    18. Wakil Menteri P2MI/Wakil Kepala BP2MI Christina Aryani – Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
    19. Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono – Komisaris Utama PT Telekomunikasi Seluler
    20. Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria – Komisaris PT Telekomunikasi Seluler
    21. Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri – Komisaris Utama PT Sarinah
    22. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinator Penanaman Modal Todotua Pasaribu – Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero)
    23. Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Ratu Isyana Bagoes Oka – Komisaris PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk
    24. Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro – Komisaris Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk
    25. Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria – Komisaris Utama PT Indosat Tbk

    (acd/acd)

  • Uang Disita Rp11 Triliun, Perkara Wilmar Cs Bukan Pidana?

    Uang Disita Rp11 Triliun, Perkara Wilmar Cs Bukan Pidana?

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) terus mengejar pengembalian kerugian keuangan negara dalam perkara korupsi fasilitas ekspor crude palm oil alias CPO. Kasus ini menyeret tiga perusahaan, Wilmar Group, Musim Mas Group dan Permata Hijau. 

    Menariknya kasus penyitaan itu berlangsung ketika perkara belum berkekuatan hukum tetap. Selain itu, di pengadilan tingkat pertama, hakim telah memutuskan bahwa tindakan Wilmar Cs bukan suatu tindak pidana. 

    Seperti diketahui, pada selasa (18/6/2025) kemarin, penyidik gedung bundar telah menyita uang Rp11,8 triliiun. Sebagian uang yang disita tersebut dipamerkan dalam konferensi pers kemarin. 

    Direktur Penuntutan (Dirtut) Kejagung RI, Sutikno menyampaikan bahwa penyitaan ini baru diperoleh dari salah satu terdakwa korporasi yakni, Wilmar Group. Wilmar Group ini terdiri dari lima korporasi, mereka yakni PT Multimas Nabati Asahan; PT Multi Nabati Sulawesi; PT Sinar Alam Permai; PT Wilmar Bioenergi Indonesia; dan PT Wilmar Nabati Indonesia.

    “Seluruhnya sebesar Rp11.880.351.802.619,” ujarnya di Kejagung, Selasa (17/6/2025).

    Sutikno menambahkan, uang tersebut bakal disimpan dalam rekening penampungan milik Direktorat Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) di Bank Mandiri.

    Berdasarkan pantauan Bisnis di ruangan Gedung Bundar Kejagung RI, sebagian uang tersebut tampak disusun rapi mengelilingi meja konferensi pers. Adapun, uang itu ditumpuk hingga 2 meter lebih.

    Uang dengan pecahan Rp100.000 ribu itu dibungkus dengan plastik. Tercatat, satu paket uang tersebut bernilai satu miliar. Total, uang yang ditampilkan pada konferensi pers kali ini mencapai Rp2 triliun.

    “Jadi, kenapa tidak kita rilis secara bersama senilai jumlah tersebut? Ini karena faktor tempat dan faktor keamanan tentunya, sehingga kami berpikir jumlah ini cukup untuk mewakili jumlah kerugian negara yang timbul,” imbuhnya.

    Adapun, uang tersebut juga akan dimasukkan dalam memori kasasi yang saat ini bergulir di Mahkamah Agung (MA). 

    Dengan demikian, penambahan uang sitaan ini diharapkan dapat dipertimbangkan oleh hakim dalam memvonis perkara yang sebelumnya telah diputus bebas atau ontslag di PN Tipikor Jakarta Pusat. “Uang sita tersebut enjadi bagian yang tidak terpisahkan dari memori kasasi sehingga keberadaannya dapat dipertimbangkan oleh Hakim Agung,” pungkasnya.

    Musim Mas dan Permata Hijau Menyusul?

    Di sisi lain, Kejagung meminta Musim Mas Group dan Permata Hijau Group menyerahkan uang terkait kerugian negara perkara pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO) korporasi.

    Sutikno mengatakan langkah penyerahan kembali uang terkait kerugian negara itu telah dilakukan oleh Wilmar Group. “Saat ini yang telah mengembalikan kerugian keuangan negara akibat perbuatan korupsi yang dilakukan oleh lima grup Wilmar telah utuh dikembalikan,” ujarnya di Kejagung, Selasa (17/6/2025).

    Dia menambahkan, total uang yang telah diserahkan kembali dan disita Kejagung dari Wilmar Group mencapai Rp11,8 triliun. Uang belasan triliun itu berasal dari lima korporasi yang tergabung di Wilmar Group.

    Lima korporasi itu yakni PT Multimas Nabati Asahan; PT Multi Nabati Sulawesi; PT Sinar Alam Permai; PT Wilmar Bioenergi Indonesia; dan PT Wilmar Nabati Indonesia.

    Dalam hal ini, Sutikno berharap dua grup korporasi yang telah menjadi terdakwa lainnya agar bisa segera mengambil langkah serupa dengan Wilmar Group.

    “Untuk Permata Hijau dan Musim Mas Grup, kita berharap ke depan mereka juga membayar seperti yang dilakukan oleh Wilmar. Nanti akan kita rilis juga seperti kalau ada pengembalian yang dilakukan oleh kedua grup tersebut,” pungkasnya.

    Dalam catatan Bisnis, jaksa penuntut umum (JPU) sebelumnya telah menuntut uang pengganti kepada Permata Hijau Group mencapai Rp937.558.181.691,26. Sementara itu, Musim Mas Group Rp4.890.938.943.794,1. Keduanya juga dibebankan denda Rp1 miliar.

    Adapun, perkara CPO korporasi ini telah divonis ontslag atau bebas oleh hakim PN Tipikor Jakarta Pusat. Namun, Kejagung telah mengajukan kasasi terkait dengan vonis itu. Alhasil, saat ini perkara tersebut tengah bergulir di Mahkamah Agung (MA).

    Kronologi Kasus

    Dalam catatan Bisnis, kasus Wilmar, Musim Mas, dan Permata Hijau bermula dari perkara korupsi mafia minyak goreng. Dalam kasus itu tiga orang petinggi korporasi tersebut telah menjadi terpidana saat ini. Ketiga korporasi itupun kemudian telah ditetapkan sebagai tersangka korporasi. 

    “Jadi penyidik Kejaksaan Agung, pada hari ini juga menetapkan 3 korporasi sebagai tersangka,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung saat kasus itu terungkap, Ketut Sumedana di Kejagung, Kamis (15/6/2023).

    Ketut menjelaskan sesuai dengan putusan kasasi Mahkamah Agung, ketiga korporasi itu ditengarai sebagai pemicu kerugian negara dalam kasus mafia minyak goreng yang nilainya mencapai Rp6,47 triliun. 

    “Terbukti bahwa perkara yang sudah inkrah ini adalah merupakan aksi daripada 3 korporasi ini, sehingga pada hari ini juga kami tetapkan 3 korporasi ini sebagai tersangka,” ucap Ketut.

    Adapun kasus ini sejatinya belum memperoleh keputusan hukum tetap. Di laman resmi Mahkamah Agung, Kejagung masih mengajukan kasasi dan baru masuk pada tanggal 30 April 2025. 

    Menariknya di pengadilan tingkat pertama, hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat alias PN Jakpus, telah memutuskan bahwa tindakan Wilmar dan para terdakwa korporasi telah terbukti sebagaimana dakwaan jaksa. Namun demikian, hakim menetapkan bahwa tindak Wilmar Cs itu bukanlah suatu tindak pidana. Alhasil, PN Jakpus telah meminta penuntut umum untuk melepaskan dan memulihkan hak-hak Wilmar Cs. 

    Bisnis masih berupaya mencari kontak pihak Wilmar, Musim Mas dan Permata Hijau, guna mengklarifikasi ihwal penyitaan dan kronologi kasus tersebut. 

  • Kasus CPO, Kejagung Sita Duit Rp11,8 Triliun dari Wilmar Group

    Kasus CPO, Kejagung Sita Duit Rp11,8 Triliun dari Wilmar Group

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita uang Rp11,8 triliiun terkait dengan kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO) korporasi.

    Direktur Penuntutan (Dirtut) Kejagung RI, Sutikno menyampaikan penyitaan ini baru diperoleh dari salah satu terdakwa grup korporasi yakni, Wilmar Group.

    Dari Wilmar Group ini terdiri dari lima korporasi, mereka yakni PT Multimas Nabati Asahan; PT Multi Nabati Sulawesi; PT Sinar Alam Permai; PT Wilmar Bioenergi Indonesia; dan PT Wilmar Nabati Indonesia.

    “Seluruhnya sebesar Rp11.880.351.802.619,” ujarnya di Kejagung, Selasa (17/6/2025).

    Dia menambahkan, uang tersebut bakal disimpan dalam rekening penampungan milik Direktorat Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) di Bank Mandiri.

    Berdasarkan pantauan Bisnis di ruangan Gedung Bundar Kejagung RI, sebagian uang tersebut tampak disusun rapi mengelilingi meja konferensi pers. Adapun, uang itu ditumpuk hingga 2 meter lebih.

    Uang dengan pecahan Rp100.000 ribu itu dibungkus dengan plastik. Tercatat, satu paket uang tersebut bernilai satu miliar. Total, uang yang ditampilkan pada konferensi pers kali ini mencapai Rp2 triliun.

    “Jadi, kenapa tidak kita rilis secara bersama senilai jumlah tersebut? Ini karena faktor tempat dan faktor keamanan tentunya, sehingga kami berpikir jumlah ini cukup untuk mewakili jumlah kerugian negara yang timbul,” imbuhnya.

    Adapun, uang tersebut juga akan dimasukkan dalam memori kasasi yang saat ini bergulir di Mahkamah Agung (MA). 

    Dengan demikian, penambahan uang sitaan ini diharapkan dapat dipertimbangkan oleh hakim dalam memvonis perkara yang sebelumnya telah diputus bebas atau ontslag di PN Tipikor Jakarta Pusat.

    “Uang sita tersebut enjadi bagian yang tidak terpisahkan dari memori kasasi sehingga keberadaannya dapat dipertimbangkan oleh Hakim Agung,” pungkasnya.

  • Livin’ by Mandiri Punya Tampilan Baru, Nasabah Makin Mudah Akses Produk dan Layanan Finansial – Page 3

    Livin’ by Mandiri Punya Tampilan Baru, Nasabah Makin Mudah Akses Produk dan Layanan Finansial – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Bank Mandiri meluncurkan tampilan terbaru dari aplikasi Livin’ by Mandiri. Tampilan terbaru Livin’ by Mandiri pun sudah dapat dinikmati nasabah per 16 Juni 2025.

    Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri, Timothy Utama menjelaskan, pembaruan dirancang untuk menghadirkan desain antarmuka lebih sederhana dan komprehensif. Ia menyebut, hal itu guna mempermudah nasabah mengelola berbagai produk dan layanan finansial melalui satu aplikasi.

    “Dengan bertambahnya fitur yang kami hadirkan di Livin’ by Mandiri, tantangan berikutnya adalah bagaimana menghadirkannya agar tetap simpel, efisien, dan mudah diakses,” jelasnya.

    “Melalui pembaruan ini, nasabah dapat mengakses seluruh kebutuhan finansial yang bersinergi dalam satu tampilan, dengan navigasi yang lebih intuitif dan personal,” imbuh Tim.

    Dirinya pun menegaskan, pembaruan tersebut menjadi komitmen Bank Mandiri dalam mendorong transformasi digital untuk menjawab kebutuhan nasabah.

    “Lewat versi terbaru Livin’, kami menghadirkan layanan yang lebih efisien dan relevan sebagai fondasi solusi finansial yang menyeluruh,” tegas Tim.

    Sebagai informasi, Livin’ by Mandiri memiliki lebih dari 150 fitur, mulai dari transfer antarbank dan antarnegara, pembayaran tagihan dan belanja, pengajuan pinjaman, hingga pembelian produk investasi seperti reksa dana, SBN ritel, dan saham.

    Semua fitur itu tersedia dalam satu aplikasi dengan tampilan yang dapat disesuaikan menurut preferensi pengguna.

     

  • Banting Harga! Baju Wanita di Transmart Full Day Sale Jadi Lebih Murah

    Banting Harga! Baju Wanita di Transmart Full Day Sale Jadi Lebih Murah

    Jakarta

    Transmart Full Day Sale kembali hadir hari ini. Khusus hari ini, Transmart diskon besar-besaran untuk fesyen perempuan.

    Dalam momentum ini, Transmart memberikan berbagai promo mulai dari harga spesial hingga diskon sampai 30% untuk berbagai macam produk berkualitas pilihan. Belum lagi juga ada tambahan diskon 20% dengan menggunakan Allo Prime, kartu kredit Bank Mega atau Bank Mega Syariah.

    Spesial diskon kali ini, produk fesyen wanita keluaran Dust dapat diskon 30%. Produk ini bakal makin murah dengan tambahan diskon 20% jika transaksi menggunakan Allo Prime, kartu kredit Bank Mega atau Bank Mega Syariah, Bank BSI, maupun Bank Mandiri.

    Lalu ada diskon 30% buat item dress collection keluaran dari Exit. Tak ketinggalan, baju gamis dari Geela juga dapat promo beli 2gratis 1.

    Produk-produk di atas bakal makin murah dengan tambahan diskon 20% jika transaksi menggunakan Allo Prime, kartu kredit Bank Mega atau Bank Mega Syariah, Bank BSI, maupun Bank Mandiri.

    Perlu diingat bahwa ada syarat dan ketentuan untuk mendapatkan diskon produk tersebut. Diskon ini hanya bisa didapatkan khusus dengan transaksi menggunakan Allo Prime, kartu kredit Bank Mega atau Bank Mega Syariah, Bank BSI, maupun Bank Mandiri.

    Bagi yang belum memiliki kartu kredit Bank Mega, nggak perlu khawatir karena ada unit pembukaan instan yang tersedia di gerai Cibubur dan Central Park.

    Sementara untuk yang belum punya Allo Prime, cukup klik ini dan upgrade ke Allo Prime. Jadi tunggu apa lagi? Segera merapat ke Transmart terdekat, lalu nikmati diskon melimpah khusus di Transmart Full Day Sale

    Tonton juga “Transmart Full Day Sale Hadir Lagi, TV Banting Harga!” di sini:

    (rea/kil)

  • Rupiah pada Jumat pagi melemah jadi Rp16.273 per dolar AS

    Rupiah pada Jumat pagi melemah jadi Rp16.273 per dolar AS

    Petugas menghitung uang pecahan dolar AS di Bank Mandiri, Jakarta. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

    Rupiah pada Jumat pagi melemah jadi Rp16.273 per dolar AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 13 Juni 2025 – 10:23 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Jumat pagi di Jakarta melemah sebesar 30 poin atau 0,19 persen menjadi Rp16.273 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.243 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Total 144 Pegolf Ramaikan Mandiri Indonesia Open 2025

    Total 144 Pegolf Ramaikan Mandiri Indonesia Open 2025

    JAKARTA – Total ada sebanyak 144 pegolf profesional dari berbagai negara dipastikan ikut meramaikan ajang golf bergengsi Mandiri Indonesia Open 2025.

    Turnamen golf prestisius tersebut akan kembali digelar di Pondok Indah Golf Course, Jakarta Selatan. Rangkaian pertandingan akan berlangsung pada 28-31 Agustus 2025.

    Senior Executive Vice President Corporate Relation Bank Mandiri, M. Wisnu Trihanggodo, berharap bahwa ajang yang merupakan bagian dari kalender resmi Asian Tour ini bisa menjadi panggung pembuktian bagi atlet-atlet golf Indonesia.

    “Kami percaya melalui sinergi strategis ini, Bank Mandiri dapat memberikan kontribusi positif dalam mendorong pertumbuhan olahraga golf di Indonesia, serta memperkuat posisi Indonesia di mata dunia,” ujar Wisnu.

    Selain Indonesia sebagai tuan rumah, negara-negara lain yang ambil bagian dalam ajang ini adalah Thailand, Filipina, India, Jepang, Korea, Vietnam, Australia, Amerika Serikat, dan sejumlah negara Eropa.

    Dua pegolf Indonesia yang dipastikan ikut bermain adalah Naraajie Emerald Ramadhan Putra (egolf profesional Indonesia) dan Randy Arbenata Mohamad Bintang (pegolf elite amatir Indonesia).

    Wisnu pun berharap atlet-atlet golf Indonesia bisa tampil maksimal di kandang sendiri dan bersaing dengan pegolf ternama lainnya untuk membawa pulang trofi dari ajang bergengsi ini.

    “Mudah-mudahan Naraajje dan Randy serta teman-teman mereka bisa mengangkat trofi pada tahun ini. Selain itu, kami juga berharap pegolf Indonesia bisa berkancah di internasional lebih banyak lagi,” ujar dia.

    Mandiri Indonesia Open 2025 menawarkan total hadiah sebesar 500.000 dolar AS atau sekitar Rp8,15 miliar. Adapun pemenang turnamen akan membawa pulang hadiah utama sebesar 900.000 dolar AS atau sekitar Rp1,5 miliar.

    Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI), Suharsono, turut mengapresiasi komitmen Bank Mandiri dalam mendukung perkembangan golf di Indonesia.

    “Dukungan selama empat tahun berturut-turut menjadi bukti nyata komitmen mereka dalam memajukan olahraga golf di Tanah Air. Kami berharap sinergi ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi seluruh ekosistem golf di Indonesia,” ujarnya.

    Adapun Pondok Indah Golf Course terakhir kali menjadi venue Indonesia Open pada 2023. Selain itu, tempat ini berhasil menjadi panggung National Open dalam enam perhelatan berturut-turut dari 2016.

    Direktur Pondok Indah Golf Course, Erick Purwanto, mengatakan bahwa merupakan suatu kehormatan bagi Pondok Indah Golf Course untuk kembali menjadi tuan rumah Mandiri Indonesia Open 2025.

    “Turnamen ini telah memainkan peran penting dalam pembentukan sejarah kami. Kami akan sekali lagi mengerahkan seluruh kemampuan kami untuk menghadirkan turnamen kelas dunia,” kata Erick.

  • Sinar Terang Mandiri fokuskan realisasi capex untuk belanja alat berat

    Sinar Terang Mandiri fokuskan realisasi capex untuk belanja alat berat

    Jakarta (ANTARA) – PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE), perusahaan jasa penunjang pertambangan, menyampaikan fokus penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) tahun ini akan diarahkan pada belanja modal (capital expenditure/Capex) untuk pengadaan alat berat serta operasional Perseroan.

    Direktur Utama MINE Ivo Wangarry menjelaskan bahwa sekitar 48 persen dari total dana hasil IPO, atau setara Rp63,21 miliar, memang telah dialokasikan khusus untuk pembelian alat berat baru. Langkah ini dipandang krusial dalam memperkuat infrastruktur operasional, khususnya untuk mendukung proyek PT Weda Bay Nickel yang menjadi salah satu fokus utama ke depan.

    “Selain (pembelian) alat berat, kita kebanyakan penggunaan dana dari IPO itu untuk working capital kita. Selain dari itu masih dalam perhitungan lagi tergantung kesiapan dari operasional kami,” ujar Ivo dalam konferensi pers Paparan Publik (Public Expose) Tahunan MINE di Jakarta, Selasa.

    Berdasarkan prospektus Perseroan, MINE telah menerima penawaran resmi dari dua penyedia alat berat ternama, yakni PT United Tractors Tbk dan PT Sany Perkasa.

    Selain belanja alat berat, sekitar 11 persen dana IPO atau Rp14 miliar digunakan untuk pembelian aset tetap berupa tanah dan bangunan dari Komisaris Utama sekaligus Pemegang Saham Pengendali Perseroan, Sinjo Jefry Sumendap. Sisa dana lainnya dialokasikan sebagai modal kerja guna menunjang kegiatan operasional Perseroan.

    Adapun dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp306,5 miliar untuk disisihkan sebagai dana cadangan dan laba ditahan.

    Dari total dana bersih hasil penawaran umum perdana saham (IPO) sebesar Rp129,6 miliar setelah dikurangi biaya emisi, Perseroan telah merealisasikan penggunaan dana sebesar Rp14 miliar untuk pembelian aset tetap berupa tanah dan bangunan.

    Adapun sisa dana sebesar Rp115,6 miliar saat ini ditempatkan dalam bentuk giro di Bank Mandiri sebagai langkah strategis untuk menjaga likuiditas dan fleksibilitas finansial dalam mendukung rencana ekspansi jangka menengah hingga panjang.

    “Pengelolaan dana IPO kami fokuskan pada penguatan fundamental jangka panjang. Investasi aset tetap dan penempatan dana yang prudent adalah langkah awal kami dalam membangun struktur modal yang kokoh,” ungkap Ivo.

    Dalam RUPST perdana ini, para pemegang saham juga menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp306,5 miliar, dengan rincian disisihkan sebagai dana cadangan dan laba ditahan.

    Lebih lanjut, Ivo menegaskan sebagai bagian dari strategi jangka panjang Perseroan akan memperluas portofolio proyek. Perseroan memastikan bahwa setiap langkah ekspansi akan membawa nilai tambah dan memperkuat ketahanan bisnis ke depan.

    “Perluasan proyek adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan usaha. Kami menyadari pentingnya membangun basis klien yang lebih luas agar lebih adaptif terhadap dinamika industri. Kami tetap berkomitmen menjaga hubungan profesional yang solid dengan mitra yang sudah ada, sambil membuka peluang kemitraan baru,” tambahnya.

    Sebagai wujud konkret dari strategi tersebut, saat ini MINE telah dipercaya menangani proyek-proyek besar seperti PT Weda Bay Nickel dan PT Hengjaya Mineralindo.

    Terbaru, Perseroan juga tengah menjalin kerja sama strategis dengan PT Sulawesi Cahaya Mineral (PT SCM) untuk jasa kontraktor tambang dan pengangkutan (hauling). Langkah ini mencerminkan fokus Perseroan dalam membangun portofolio proyek yang terdiversifikasi dan berpotensi memberikan kontribusi jangka panjang terhadap kinerja keuangan Perseroan.

    Untuk mendukung kelancaran operasional di berbagai proyek strategis, Perseroan saat ini mengoperasikan hampir 1.000 unit alat berat beserta peralatan pendukung lainnya.

    Seiring rencana ekspansi yang berkelanjutan, jumlah ini akan terus bertambah. Sebagai bagian dari strategi penguatan armada, Perseroan telah mengalokasikan belanja modal pada tahun 2025 yang difokuskan untuk pengadaan alat berat baru.

    “Kapasitas alat berat menjadi salah satu tulang punggung operasional kami. Investasi pada armada adalah bagian dari upaya menjaga efisiensi dan produktivitas kerja di tengah tingginya permintaan jasa pertambangan nasional. Dengan demikian dapat menjaga pertumbuhan bisnis yang positif dan berkelanjutan,” tutup Ivo.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sinar Terang Mandiri pastikan tak akan bagikan dividen tahun ini

    Sinar Terang Mandiri pastikan tak akan bagikan dividen tahun ini

    Jakarta (ANTARA) – PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE), emiten yang bergerak di sektor jasa penunjang pertambangan, memastikan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham tahun ini.

    Direktur Utama MINE Ivo Wangarry menjelaskan bahwa keputusan Perseroan diarahkan guna memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi jangka menengah hingga panjang.

    “Tadi sudah disetujui oleh para pemegang saham bahwa untuk tahun buku 2024, Perseroan belum membagikan dividen karena kami fokus untuk memperkuat fundamental dan mendukung ekspansi bisnis Perseroan,” kata Ivo dalam konferensi pers Paparan Publik (Public Expose) Tahunan MINE di Jakarta, Selasa.

    Ia menambahkan bahwa kebijakan dividen akan terus dievaluasi di masa mendatang sesuai dengan arah strategi dan pertimbangan kondisi makroekonomi serta kebijakan regulator.

    Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Selasa, pemegang saham juga menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp306,5 miliar untuk disisihkan sebagai dana cadangan dan laba ditahan.

    Ivo mengungkapkan bahwa dari total dana bersih hasil penawaran umum perdana saham (IPO) sebesar Rp129,6 miliar setelah dikurangi biaya emisi, Perseroan telah merealisasikan penggunaan dana sebesar Rp14 miliar untuk pembelian aset tetap berupa tanah dan bangunan.

    Adapun sisa dana sebesar Rp115,6 miliar saat ini ditempatkan dalam bentuk giro di Bank Mandiri sebagai langkah strategis untuk menjaga likuiditas dan fleksibilitas finansial dalam mendukung rencana ekspansi jangka menengah hingga panjang.

    “Pengelolaan dana IPO kami fokuskan pada penguatan fundamental jangka panjang. Investasi aset tetap dan penempatan dana yang prudent adalah langkah awal kami dalam membangun struktur modal yang kokoh,” ungkap Ivo.

    Dalam RUPST perdana ini, para pemegang saham juga menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp306,5 miliar, dengan rincian disisihkan sebagai dana cadangan dan laba ditahan.

    Lebih lanjut, Ivo menegaskan sebagai bagian dari strategi jangka panjang Perseroan akan memperluas portofolio proyek. Perseroan memastikan bahwa setiap langkah ekspansi akan membawa nilai tambah dan memperkuat ketahanan bisnis ke depan.

    “Perluasan proyek adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan usaha. Kami menyadari pentingnya membangun basis klien yang lebih luas agar lebih adaptif terhadap dinamika industri. Kami tetap berkomitmen menjaga hubungan profesional yang solid dengan mitra yang sudah ada, sambil membuka peluang kemitraan baru,” tambahnya.

    Sebagai wujud konkret dari strategi tersebut, saat ini MINE telah dipercaya menangani proyek-proyek besar seperti PT Weda Bay Nickel dan PT Hengjaya Mineralindo.

    Terbaru, Perseroan juga tengah menjalin kerja sama strategis dengan PT Sulawesi Cahaya Mineral (PT SCM) untuk jasa kontraktor tambang dan pengangkutan (hauling). Langkah ini mencerminkan fokus Perseroan dalam membangun portofolio proyek yang terdiversifikasi dan berpotensi memberikan kontribusi jangka panjang terhadap kinerja keuangan Perseroan.

    Untuk mendukung kelancaran operasional di berbagai proyek strategis, Perseroan saat ini mengoperasikan hampir 1.000 unit alat berat beserta peralatan pendukung lainnya.

    Seiring rencana ekspansi yang berkelanjutan, jumlah ini akan terus bertambah. Sebagai bagian dari strategi penguatan armada, Perseroan telah mengalokasikan belanja modal pada tahun 2025 yang difokuskan untuk pengadaan alat berat baru.

    “Kapasitas alat berat menjadi salah satu tulang punggung operasional kami. Investasi pada armada adalah bagian dari upaya menjaga efisiensi dan produktivitas kerja di tengah tingginya permintaan jasa pertambangan nasional. Dengan demikian dapat menjaga pertumbuhan bisnis yang positif dan berkelanjutan,” tutup Ivo.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025