BUMN: Bank Mandiri

  • Tembus Pasar Amerika, Batik Madura UMKM Binaan Bank Mandiri Naik Kelas ke Panggung Global

    Tembus Pasar Amerika, Batik Madura UMKM Binaan Bank Mandiri Naik Kelas ke Panggung Global

    Jakarta: Dalam semangat menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia, Bank Mandiri terus mengakselerasi komitmennya mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui penguatan ekosistem UMKM nasional. Salah satu bentuk konkret dari langkah ini diwujudkan melalui inisiatif strategis Rumah BUMN (RB) yang dahulu bernama Rumah Kreatif BUMN dan telah berjalan sejak 2017.

    Menurut Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, program RB bukan hanya menjawab tantangan pengembangan usaha, tetapi juga menjadi katalis pertumbuhan ekonomi lokal yang terukur dan inklusif. “RB saat ini telah menjadi wadah akselerasi UMKM Indonesia agar mampu naik kelas dan bersaing secara global. Dengan pendekatan berbasis sinergi, kami terus memperluas akses kompetensi, pasar, dan pembiayaan yang dibutuhkan pelaku usaha untuk bertumbuh secara berkelanjutan,” ujar Ossy sapaan akrab Ashidiq dalam keterangan resminya, Kamis (31/7).

    Hingga pertengahan 2025, Bank Mandiri telah mengelola 23 RB aktif yang tersebar di seluruh Indonesia. Program ini telah menjangkau lebih dari 15.000 UMKM binaan, dengan 1.500 pelatihan terfasilitasi sepanjang tahun lalu, mencakup literasi digital, keuangan, hingga strategi ekspor.

    Salah satu cerita sukses hadir dari Batik Al Warits, UMKM asal Madura yang menjadi binaan RB Surabaya. Mengawali usaha dari skala rumahan sejak 2008, Batik Al Warits memproduksi batik wangi aromatherapy yang kini telah menembus pasar ekspor Australia dan Amerika Serikat.
     

    “Kami tumbuh bersama RB. Selain pelatihan dan akses KUR dari Bank Mandiri, termasuk pendampingan pameran hingga berhasil memperoleh pendanaan 6.000 Euro dari PUM Netherlands. Dana tersebut kami gunakan untuk membeli alat rendam batik yang meningkatkan efisiensi produksi dan meningkatkan pasar yang lebih luas,” ujar Pemilik Batik Al Warits Warisatul Hasanah.

    Transformasi RB sejak 2020 menghadirkan lima peran utama: pusat pengembangan UMKM, basecamp millenial, coworking space, posko tanggap bencana, serta literasi dan referral program kemitraan dan KUR. Lewat pendekatan bertingkat seperti Go Modern, Go Digital, Go Online, hingga Go Global, RB diarahkan menjadi katalis UMKM Champion di setiap wilayah.
    Lebih lanjut Ossy menilai, sejak diluncurkan sebagai bagian dari program Kementerian BUMN pada 2017, RB telah menjadi platform terintegrasi yang dirancang untuk memfasilitasi pertumbuhan usaha kecil di berbagai wilayah. “Bank Mandiri mengambil peran aktif dalam mendukung transformasi ini dengan pendekatan yang tidak hanya menyentuh aspek finansial, namun juga aspek edukasi, teknologi, dan kolaborasi komunitas,” imbuh Ossy. 

    Ke depan, bank berkode emiten BMRI ini akan terus memperluas cakupan RB dengan memperkuat jaringan kemitraan dan digitalisasi layanan. Dengan pemanfaatan teknologi dan data, perusahaan menargetkan peningkatan jumlah UMKM naik kelas secara signifikan hingga 2027, sejalan dengan roadmap akselerasi ekonomi berkelanjutan yang inklusif.

    Jakarta: Dalam semangat menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia, Bank Mandiri terus mengakselerasi komitmennya mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui penguatan ekosistem UMKM nasional. Salah satu bentuk konkret dari langkah ini diwujudkan melalui inisiatif strategis Rumah BUMN (RB) yang dahulu bernama Rumah Kreatif BUMN dan telah berjalan sejak 2017.
     
    Menurut Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, program RB bukan hanya menjawab tantangan pengembangan usaha, tetapi juga menjadi katalis pertumbuhan ekonomi lokal yang terukur dan inklusif. “RB saat ini telah menjadi wadah akselerasi UMKM Indonesia agar mampu naik kelas dan bersaing secara global. Dengan pendekatan berbasis sinergi, kami terus memperluas akses kompetensi, pasar, dan pembiayaan yang dibutuhkan pelaku usaha untuk bertumbuh secara berkelanjutan,” ujar Ossy sapaan akrab Ashidiq dalam keterangan resminya, Kamis (31/7).
     
    Hingga pertengahan 2025, Bank Mandiri telah mengelola 23 RB aktif yang tersebar di seluruh Indonesia. Program ini telah menjangkau lebih dari 15.000 UMKM binaan, dengan 1.500 pelatihan terfasilitasi sepanjang tahun lalu, mencakup literasi digital, keuangan, hingga strategi ekspor.

    Salah satu cerita sukses hadir dari Batik Al Warits, UMKM asal Madura yang menjadi binaan RB Surabaya. Mengawali usaha dari skala rumahan sejak 2008, Batik Al Warits memproduksi batik wangi aromatherapy yang kini telah menembus pasar ekspor Australia dan Amerika Serikat.
     

     
    “Kami tumbuh bersama RB. Selain pelatihan dan akses KUR dari Bank Mandiri, termasuk pendampingan pameran hingga berhasil memperoleh pendanaan 6.000 Euro dari PUM Netherlands. Dana tersebut kami gunakan untuk membeli alat rendam batik yang meningkatkan efisiensi produksi dan meningkatkan pasar yang lebih luas,” ujar Pemilik Batik Al Warits Warisatul Hasanah.
     
    Transformasi RB sejak 2020 menghadirkan lima peran utama: pusat pengembangan UMKM, basecamp millenial, coworking space, posko tanggap bencana, serta literasi dan referral program kemitraan dan KUR. Lewat pendekatan bertingkat seperti Go Modern, Go Digital, Go Online, hingga Go Global, RB diarahkan menjadi katalis UMKM Champion di setiap wilayah.
    Lebih lanjut Ossy menilai, sejak diluncurkan sebagai bagian dari program Kementerian BUMN pada 2017, RB telah menjadi platform terintegrasi yang dirancang untuk memfasilitasi pertumbuhan usaha kecil di berbagai wilayah. “Bank Mandiri mengambil peran aktif dalam mendukung transformasi ini dengan pendekatan yang tidak hanya menyentuh aspek finansial, namun juga aspek edukasi, teknologi, dan kolaborasi komunitas,” imbuh Ossy. 
     
    Ke depan, bank berkode emiten BMRI ini akan terus memperluas cakupan RB dengan memperkuat jaringan kemitraan dan digitalisasi layanan. Dengan pemanfaatan teknologi dan data, perusahaan menargetkan peningkatan jumlah UMKM naik kelas secara signifikan hingga 2027, sejalan dengan roadmap akselerasi ekonomi berkelanjutan yang inklusif.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Konsensus Ekonom Ramal Inflasi Juli 2025 Naik, Surplus Neraca Dagang Menyusut

    Konsensus Ekonom Ramal Inflasi Juli 2025 Naik, Surplus Neraca Dagang Menyusut

    Bisnis.com, JAKARTA — Konsensus ekonom Bloomberg menunjukkan estimasi kinerja indeks harga konsumen/IHK akan melanjutkan kenaikan Inflasi pada Juni 2025. Sementara itu, surplus neraca perdagangan barang diramal semakin susut.

    Berdasarkan proyeksi dari 29 ekonom yang Bloomberg himpun, median atau nilai tengah IHK Juli 2025 sebesar 2,26% year-on-year (YoY). Estimasi tertinggi di level 2,44% dan terendah di posisi 1,97%. 

    Secara bulanan atau month-to-month (MtM), median dari konsensus 18 ekonom meramalkan inflasi sebesar 0,23%. Melihat ramalan tersebut, seluruhnya menunjukkan bahwa inflasi akan semakin tinggi pada awal semester II/2025 ini. 

    Sebelumnya, inflasi pada Juni 2025 tercatat senilai 1,87% YoY dan 0,19% MtM. Dengan tingkat inflasi sepanjang tahun berjalan atau year-to-date (YtD) sebesar 1,38%, lebih rendah dari target pemerintah dan Bank Indonesia 2,5% ±1%. 

    Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Andry Asmoro, termasuk dalam ekonom yang disurvei Bloomberg, memperkirakan IHK tahunan akan naik menjadi 2,44% YoY, yang mencerminkan kontribusi lebih tinggi dari komponen musiman dan terkait pangan.

    Pada basis bulanan, inflasi diperkirakan akan meningkat sebesar 0,38% MtM, lebih tinggi dari 0,19% MtM yang tercatat pada bulan sebelumnya.

    “Peningkatan inflasi pada Juli terutama didorong oleh harga pangan yang lebih tinggi, dengan kenaikan signifikan pada beras, cabai rawit, bawang merah, dan daging ayam,” ujarnya, Kamis (31/7/2025). 

    Di samping itu, ada dorongan inflasi akibat efek musiman dari pengeluaran pendidikan karena pembayaran uang sekolah biasanya dilakukan pada bulan Juli.

    Komponen pendidikan diperkirakan akan naik sedikit di atas kenaikan musiman tahun lalu, berkontribusi pada kenaikan inflasi umum. 

    Sementara harga bahan bakar nonsubsidi juga mengalami penyesuaian naik pada awal Juli 2025, sejalan dengan peningkatan mobilitas selama periode sekolah. 

    Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede memproyeksikan inflasi umum akan naik ke level 2,35% YoY yang dipengaruhi oleh efek basis rendah dari tahun sebelumnya. 

    Inflasi inti secara tahunan diproyeksi sedikit menurun menjadi 2,35% YoY, didukung oleh membaiknya kondisi global serta penguatan rupiah, namun secara bulanan meningkat akibat kenaikan musiman biaya pendidikan. 

    “Dengan meredanya ketegangan geopolitik dan risiko perang dagang, serta stabilnya nilai tukar rupiah, inflasi diprediksi tetap terkendali dalam target Bank Indonesia 1,5–3,5% hingga akhir tahun,” ungkapnya. 

    Sementara secara bulanan, Josua memandang IHK masih akan terjadi inflasi sebesar 0,29% MtM, lebih tinggi dari Juni 2025 yang sebesar 0,19%. Utamanya didorong oleh lonjakan harga komoditas pangan seperti beras, cabai rawit, dan bawang merah akibat gangguan produksi. 

    Surplus Neraca Dagang Bakal Susut

    Mengacu konsensus Bloomberg, nilai tengah dari 24 ekonom menunjukkan surplus neraca dagang akan mencapai US$3,45 miliar pada Juni 2025, lebih rendah dari Mei 2025 yang senilai US$4,30 miliar.  

    Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) Hosianna Evalita Situmorang melihat dari sisi eksternal, neraca perdagangan Juni 2025 diperkirakan masih melanjutkan surplus sebesar US$4,20 miliar, memperpanjang tren surplus selama 62 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. 

    Ekspor diperkirakan masih tumbuh kuat sebesar 10% YoY, ditopang oleh peningkatan pengiriman produk kelapa sawit, logam dasar, dan komponen elektronik ke AS dan China.

    Sebaliknya, impor hanya tumbuh 5% YoY, mencerminkan pelemahan permintaan domestik serta berlanjutnya kontraksi PMI manufaktur yang masih berada di bawah level 50.

    Adapun, Andry Asmoro memprediksi surplus neraca perdagangan Juni 2025 lebih rendah, yakni akan mencapai US$3,32 miliar. 

    “Hal ini sejalan dengan peningkatan impor dari China, sementara ekspor melambat akibat melemahnya permintaan dari India dan China,” tuturnya, Kamis (31/7/2025). 

    Asmo melihat hal tersebut tecermin dari data Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan dan Kpler (aplikasi pelacakan kargo komoditas global) yang menunjukkan bahwa ekspor batu bara Indonesia ke China turun sekitar 30% year on year (YoY), sementara ekspor batu bara ke India turun 14%. 

    Surplus yang susut tersebut juga sejalan dengan ekspor yang meski diperkirakan tumbuh 9,7% YoY, tetapi turun 7,1% month to month (MtM). Penurunan ekspor bulanan mencerminkan aktivitas bisnis yang melemah, seperti terlihat dari penurunan lebih lanjut dalam PMI manufaktur Indonesia. 

    Bisnis mencatat bahwa Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia mengalami kontraksi hingga ke level 46,9 pada Juni 2025, atau menurun sejak 3 bulan terakhir.

    Lebih lanjut, Asmo menyampaikan bahwa penurunan harga baja dan nikel juga diperkirakan akan membebani kinerja ekspor.

    Sementara itu, pertumbuhan ekspor tahunan didukung oleh efek dasar yang rendah dari tahun sebelumnya, serta upaya percepatan impor sebagai respons terhadap kebijakan tarif Trump. 

    Sama halnya dengan impor yang juga diperkirakan tumbuh 5,9% YoY atau kontraksi 3,8% MtM. Pertumbuhan impor tahunan didorong oleh impor mesin dan kendaraan dari China. 

    Menurut Biro Statistik Nasional China, total ekspor China ke Indonesia naik sekitar 8% YoY pada Juni-25. Secara bulanan, impor Indonesia mengalami kontraksi, sejalan dengan penurunan sekitar 30% dalam impor terkait minyak dari Singapura.

    Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan perkembangan IHK periode Juli 2025 dan kinerja ekspor, impor, serta neraca perdagangan Juni 2025 pada Jumat (1/8/2025), mulai pukul 09.00 WIB. 

  • Bank Mandiri Dorong Purna PMI Malang Jadi Wirausahawan Lewat Program Bapak Asuh – Page 3

    Bank Mandiri Dorong Purna PMI Malang Jadi Wirausahawan Lewat Program Bapak Asuh – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Bank Mandiri kembali mempertegas perannya sebagai motor penggerak ekonomi rakyat dan inklusi keuangan di tanah air. Melalui inisiatif berkelanjutan Mandiri Sahabatku, bank pelat merah ini menggelar Workshop Bapak Asuh di Kota Malang, Jawa Timur, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah kembali ke Tanah Air.

    Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 200 alumni dan keluarga PMI yang sebelumnya bekerja di berbagai negara, mulai dari Jepang, Hong Kong, Arab Saudi, Brunei, hingga Maladewa. Sebelumnya, pada Juni 2025, workshop serupa juga telah sukses digelar di Indramayu. Sejak pertama kali diluncurkan pada 2011, program Mandiri Sahabatku telah menyentuh lebih dari 20.000 PMI, baik di luar negeri maupun yang telah kembali ke Indonesia.

    Dengan mengusung tema “Menjadi Pengusaha di Negeri Sendiri”, kegiatan ini bertujuan untuk membekali purna PMI dengan keterampilan wirausaha, pendampingan bisnis, serta akses informasi dan pembiayaan yang dibutuhkan untuk membangun usaha mandiri dan berkelanjutan di kampung halaman.

    Langkah ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam hal membangun masyarakat produktif, mengurangi ketimpangan, dan memperkuat kemandirian ekonomi berbasis rakyat. Juga seiring dengan tema HUT RI ke-80 ‘Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera Indonesia Maju’.

    Senior Vice President Government Project Bank Mandiri Hendrianto Setiawan menyatakan program Bapak Asuh merupakan sub-program strategis dari Mandiri Sahabatku yang berfokus pada mentoring dan pendampingan intensif. Para peserta mendapatkan bimbingan dari wirausahawan sukses, praktisi industri, dan mitra strategis lintas sektor. Mereka tidak hanya diajarkan teori bisnis, tapi juga didampingi secara langsung dalam menyusun dan mengeksekusi rencana usaha.

    “Pemberdayaan purna PMI adalah langkah strategis yang sejalan dengan visi Bank Mandiri sebagai agen pembangunan nasional. Melalui program Bapak Asuh, kami ingin memastikan bahwa para alumni PMI mendapatkan wawasan tentang kewirausahaan dan literasi keuangan, sehingga para peserta workshop dapat memiliki pondasi yang kuat dalam berwirausaha,” ujar Hendrianto dalam keterangan resmi pada Kamis (31/7).

    Beragam pelatihan praktis disuguhkan, mulai dari kebijakan dan strategi nasional tentang pemberdayaan purna PMI oleh Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), hingga peluang usaha di sektor logistik bersama PT TIKI (Titipan Kilat). Tokopedia dan TikTok Shop pun turut serta memberikan pelatihan seputar e-commerce dan digital marketing, guna membuka wawasan peserta tentang potensi toko daring dan pemasaran berbasis platform digital.

    Sementara itu, Bank Mandiri membekali peserta dengan edukasi keuangan inklusif, akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Mikro (KUM) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta pemanfaatan solusi digital seperti Livin’ by Mandiri dan Livin’ Merchant dalam pengelolaan bisnis dan transaksi.

    Sejak pertama kali digelar pada tahun 2011, Mandiri Sahabatku telah menjangkau lebih dari 20.000 PMI di berbagai negara dan wilayah Indonesia. Melalui Bapak Asuh, program ini kini memasuki fase baru: tidak hanya membina, tetapi juga memberdayakan alumni PMI sebagai pelaku usaha yang mampu menciptakan lapangan kerja dan mendongkrak perekonomian lokal.

    Kolaborasi lintas sektor menjadi salah satu kekuatan utama dari program ini. Bank Mandiri menggandeng pemerintah daerah, pelaku bisnis, serta alumni PMI yang telah sukses berwirausaha untuk kembali berbagi pengalaman dan inspirasi.

    Inisiatif ini juga menjadi bagian dari komitmen Bank Mandiri dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) serta penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), terutama dalam hal pengurangan ketimpangan dan penciptaan lapangan kerja yang layak.

    “Melalui rangkaian kegiatan Mandiri Sahabatku, kami berharap bisa menciptakan peluang ekonomi baru bagi purna PMI dan keluarga PMI aktif yang berdampak jangka panjang bagi keluarga dan komunitas mereka,” tutup Hendrianto.

  • Perbankan Guyur Rp 92,1 Triliun Buat Proyek Batubara – Page 3

    Perbankan Guyur Rp 92,1 Triliun Buat Proyek Batubara – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Perbankan nasional disebut mengguyurkan dana jumbo untuk proyek berbasis batu bara pada periode 2021-2024. Nilainya mencapai USD 5,6 miliar atau sekitar Rp 92,1 triliun (kurs 16.456 per USD) dari 5 bank domestik besar mengalir untuk mendanai proyek dengan emisi karbon tinggi.

    Peneliti Laporan Bersihkan Bankmu, Nabila Gunawan menyoroti data pendanaan bank nasional ke proyek batubara ini tak sejalan dengan komitmen pendanaan hijau. Termasuk dalam upaya untuk menekan emisi karbon yang dihasilkan. Adapun, total proyek batubara dari 7-8 perusahaan mencapai USD 7,8 miliar, angka mayoritas tadi didanai bank nasional.

    “Itu USD 5,6 miliar itu dari hanya 5 bank ini. Yang aku yakin kita semua punya akun ya di sini, saya pun juga. Ini terutama yang 4 bank besar di Indonesia ya, Mandiri, Bank Negara, Bank Rakyat. Jadi lumayan signifikan kontribusi bank domestik, bank Indonesia terhadap perusahaan Batubara,” kata Nabila dalam diskusi di Jakarta, Kamis (31/7/2025).

    Dia merinci kontribusi sejumlah bank yang mengalirkan dananya untuk proyek batu bara. Diantaranya, Bank Mandiri senilai USD 3,2 miliar, BRI senilai USD 809,6 juta, BNI senilai USD 719,7 juta, BCA senilai USD 451 juta, serta Bank Permata senilai USD 424 juta.

    Nabila menyoroti, angka kumulatif USD 5,6 miliar yang diguyur bank domestik ini seharusnya bisa memdanai 19 proyek energi baru terbarukan (EBT) di bawah Just Energy Transition Partnership (JETP).

    “Dan untuk estimasi seberapa banyak loans yang diberikan ke batu bara ini, USD 5,6 miliar itu bisa mendanai kurang lebih 19 proyek energi terbarukan yang di bawah JETP ya. Jadi sebenarnya bisa dialokasikan ke energi terbarukan tapi malah dialokasikan untuk membakar iklim kita ke perusahaan batubara, yang 2 dari 7 perusahaan batu bara ini masih melakukan ekspansi,” tuturnya.

     

     

     

  • Dukung Pertanian Berkelanjutan, Bank Mandiri Kembangkan Budidaya Sorgum di Kabupaten Bogor – Page 3

    Dukung Pertanian Berkelanjutan, Bank Mandiri Kembangkan Budidaya Sorgum di Kabupaten Bogor – Page 3

    Liputan6.com, Bogor – Sebagai bagian dari komitmennya dalam memperkuat ekonomi kerakyatan, Bank Mandiri melalui program Mandiri Sahabat Desa menggulirkan inisiatif pemberdayaan pertanian sorgum di Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. Kolaborasi ini dijalankan bersama Koperasi Produsen Gerak Nusantara Bogor Raya (K-GNBR) guna mendorong pertumbuhan ekonomi desa berbasis pertanian berkelanjutan.

    Melalui program ini, Bank Mandiri memberikan edukasi teknis pertanian modern dan pelatihan intensif selama 10 bulan. Sebanyak 50 peserta dilatih budidaya sorgum, sementara 50 lainnya dibekali keterampilan mengolah sorgum menjadi pakan ternak. Tak hanya itu, 100 peserta juga mendapat pelatihan pengolahan sorgum skala besar dan produksi tepung sorgum, sebagai upaya menciptakan nilai tambah dari hasil panen sekaligus mendorong inovasi agrikultur di tingkat desa.

    Tak berhenti di situ, Bank Mandiri juga mendistribusikan alat produksi pertanian berupa mesin rontok, sosoh, dan penepung sorgum, serta mesin chopper batang daun sorgum, dan alat olahan turunannya. Termasuk edukasi terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendorong akses pembiayaan produktif juga diberikan kepada petani guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat.

    Dalam menyukseskan program ini, Bank Mandiri berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor serta Tambiyaku sebagai salah satu alumni Wirausaha Muda Mandiri (WMM) tahun 2023 yang telah berpengalaman dalam bidang pertanian dan pengolahan produk pertanian.

    Adapun peluncuran Mandiri Sahabat Desa ini ditandai dengan pemotongan bulir dan batang daun sorgum serta uji coba mesin sosoh dan penepung bantuan dari Bank Mandiri pada Rabu (30/07) di Kabupaten Bogor. Kegiatan ini disaksikan oleh Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT)Ahmad Riza Patria, ⁠Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Daerah Tertinggal PDT Tabrani, Regional CEO Bank Mandiri Region V/Jakarta 3 Lourentius Aris Budiyanto serta Founder dan CEO Tambiyaku Muhammad Bayu Hermawan.

    Wakil Menteri Desa dan PDT, Ahmad Riza Patria, menyampaikan bahwa sorgum bukan sekadar komoditas alternatif, tetapi bagian penting dari strategi besar ketahanan pangan nasional.

    “Sorgum adalah cermin kemandirian desa. Melalui budidaya sorgum, kita bukan hanya menanam benih pangan, tetapi juga benih harapan, kedaulatan, dan kemajuan desa. Kegiatan ini merupakan wujud nyata gotong royong dalam pembangunan desa, sekaligus bentuk nyata dari kolaborasi octahelix yang melibatkan dunia usaha termasuk perbankan, komunitas, dan masyarakat desa. Inilah bukti bahwa membangun desa adalah tanggung jawab kolektif bangsa,” paparnya.

    Ia menegaskan bahwa inisiatif seperti ini merupakan inspirasi bagi seluruh pihak bahwa desa bisa menjadi pusat inovasi dan ketahanan, bukan hanya sekadar penerima pembangunan, tetapi pelaku utama pembangunan itu sendiri.

    “Kami berharap program Mandiri Sabahat Desa ini mampu meningkatkan hasil panen, menciptakan lapangan kerja baru, serta melibatkan perempuan desa dalam pembudidayaan sorgum. Langkah ini turut berperan dalam mengaktifkan lahan-lahan tidur tidak produktif di Kecamatan Jasinga dan mendukung ketahanan pangan lokal,” tambah Regional CEO Bank Mandiri Region V/Jakarta 3 Lourentius Aris Budiyanto.

    Langkah strategis Bank Mandiri ini sejalan dengan semangat HUT Ke-80 Kemerdekaan RI, Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju. Juga sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam hal mewujudkan kedaulatan pangan, mengaktifkan lahan tidur, dan mengurangi ketimpangan ekonomi antarwilayah.

    Lantaran, program berkelanjutan ini bisa meningkatkan penyediaan panen hingga 40-50 ton per bulan dari lahan seluas 10 hektar. Sekaligus meningkatkan nilai jual sorgum menjadi Rp 5.000–6.000/kg.

    Aris menyebut Mandiri Sahabat Desa dirancang khusus untuk memberdayakan masyarakat desa melalui berbagai kegiatan yang berfokus pada peningkatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan. Program ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) untuk mengurangi kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.

    “Kami ingin membangun desa yang lebih kompetitif dan mandiri, sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan. Ke depan, kami berkomitmen untuk terus memperluas program Mandiri Sahabat Desa lewat kolaborasi dengan berbagai pihak,” tutup Aris.

     

    (*)

  • Bank Mandiri Perkuat Prinsip ESG Lewat Aksi Nyata Pengelolaan Sampah Berkelanjutan – Page 3

    Bank Mandiri Perkuat Prinsip ESG Lewat Aksi Nyata Pengelolaan Sampah Berkelanjutan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Bank Mandiri memperkuat kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan melalui penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan. Terutama untuk penanganan limbah plastik yang telah menjadi sorotan utama di industri secara global.

    Hal tersebut sesuai dengan arahan United Nations Environment Programme (UNEP), yang menilai krisis limbah plastik kian mendesak secara global lewat “Ending Plastic Pollution”. Maka dari itu, Bank Mandiri mengambil langkah aktif melalui berbagai inisiatif yang bertujuan mengolah sampah secara bertanggung jawab, serta menekan timbunan sampah dari sumbernya.

    Pengelolaan sampah yang berkelanjutan merupakan bagian dari komitmen Bank Mandiri dalam mendukung terciptanya ekonomi sirkular serta penerapan prinsip ESG secara konsisten. Di sisi lain, pengelolaan sampah secara bertanggung jawab ini juga merupakan bentuk dukungan Bank Mandiri terhadap pemerintah dalam mengurangi emisi karbon serta mewujudkan Net Zero Emission (NZE) 2060. 

    Melalui berbagai inisiatif pengurangan, pemanfaatan ulang, dan daur ulang sampah, Bank Mandiri berupaya menciptakan dampak positif bagi lingkungan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

    Corporate Secretary Bank Mandiri, M Ashidiq Iswara mengatakan, krisis limbah plastik merupakan isu global yang membutuhkan keterlibatan semua pihak. Bank Mandiri berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi dengan mengedepankan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, sebagai bagian dari implementasi prinsip ESG yang dijalankan secara konsisten.

    “Kami percaya, keberlanjutan hanya bisa tercapai melalui sinergi dan konsistensi. Melalui berbagai inisiatif pengurangan dan daur ulang sampah, Bank Mandiri ingin turut mengakselerasi perubahan perilaku dan menciptakan ekosistem yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang,” ungkap Ashidiq dalam keterangan resminya, Minggu (27/7/2025)

    Salah satu langkah nyata perusahaan adalah lewat pengelolaan sampah secara berkelanjutan pada Mandiri Jogja Marathon 2025. Dalam ajang tahunan yang berlangsung pada 21-22 Juni 2025 lalu, Bank Mandiri berkolaborasi dengan Waste4Change berhasil mengelola 5.484 kilogram (kg) sampah yang timbul pada acara tersebut secara optimal.

    Komposisi sampah paling dominan meliputi, plastik sebanyak 1.696 kg, sampah organik 1.349 kg, dan 1.307 kg sampah kertas. Hasilnya, bank berlogo pita emas ini berhasil memfasilitasi daur ulang 55,78% sampah ke mitra daur ulang yang diolah menjadi produk daur ulang baru. Lalu 26,47% sampah diolah menjadi kompos dan digunakan untuk pembiakan larva BSF (sebagai pakan ternak), dan 17,76% lainnya diproses menjadi bahan bakar alternatif.

    Dengan begitu, Bank Mandiri berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 6.173 kg CO₂ ekuivalen per bulan. Angka tersebut setara dengan menanam dan menumbuhkan 102 bibit pohon jenis konifer selama 10 tahun, serta menghindari emisi dari 36 km jarak tempuh mobil diesel dan 54 km jarak tempuh sepeda motor.

  • Festival UMKM, Gubernur Bobby Nasution Hadiahi UMKM Bebas Cicilan Setahun

    Festival UMKM, Gubernur Bobby Nasution Hadiahi UMKM Bebas Cicilan Setahun

    Bisnis.com, TAPANULI UTARA – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution memberikan hadiah kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), yakni berupa gratis cicilan kredit usaha selama setahun.

    Hal tersebut sebagai bentuk dukungan Gubernur terhadap kegiatan Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro.

    Kegiatan festival tersebut berlangsung di Perkampungan Pemuda HKBP Jetun Silangit, Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Jumat (25/7/2025).

    Adapun penerima hadiah cicilan kredit usaha yakni Kristo Sinaga, Monalisa Hutasoit, Makmur Sianipar, Juliner Sihombing, dan Santi Farida Hutabarat. Mereka adalah pelaku UMKM kuliner dan kerajinan tangan seperti pembuat ombus-ombus dan penenun ulos.

    “Tadi ada lima pelaku UMKM kita beri hadiah cicilan usaha kredit gratis,” ucap Bobby Nasution.

    Di Provinsi Sumut, kata Bobby, ada 870 ribu pelaku UMKM. Sebanyak 3% yang sudah mempunyai NIB, dan 7,7% pelaku UMKM yang sudah mengadopsi akses pembiayaan. Kemudian sebanyak 19% pelaku UMKM sudah mengadopsi teknologi dan 4% sudah mengakses pasar digital.

    “Ini angka yang menjadi pembelajaran bagi kami Sumut. Karena kita ketahui, Presiden menetapkan pertumbuhan ekonomi 8% tingkat nasional. Sebagai provinsi terbesar keempat, Sumut juga harus memberikan dukungan agar pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai 8%,” ucapnya.

    Bobby juga menyebutkan kegiatan usaha dan investasi per tahun harus mencapai Rp56 triliun dalam satu tahun. “Kami yakin dari sektor UMKM bisa menyumbang sektor luar biasa,” katanya.

    Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan acara tersebut menjawab aspirasi pelaku UMKM yang kesulitan dalam proses perizinan. “Maka Kementerian UMKM harus bisa mencari solusi dan langkah kita bisa mengantisipasi terkait wewenang perizinan,” katanya.

    Oleh sebab itu, Kementerian UMKM berkolaborasi dengan kementerian terkait untuk memudahkan pelaku UMKM mengurus perizinan. “Ada perintah dari Pak Presiden untuk mengoptimalkan kolaborasi dan menghilangkan ego sektoral dari setiap kementerian,” katanya.

    Hadir juga Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Bupati Taput Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, pimpinan BUMN dan BUMD, serta pimpinan perangkat daerah Sumut dan Taput.

    Festival tersebut juga diramaikan dengan kehadiran 1.200 pelaku UMKM dari Tapanuli Utara, yang dimeriahkan dengan sejumlah pameran produk stan milik pelaku usaha, hingga promosi layanan unggulan setiap BUMN seperti Bank Sumut, BRI, Bank Mandiri, BNI, Jamkrindo, Askrindo, BPJS Ketenagakerjaan, dan lainnya.

  • Koperasi Merah Putih Melawai jamin harga produk UMKM lebih terjangkau

    Koperasi Merah Putih Melawai jamin harga produk UMKM lebih terjangkau

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Koperasi Merah Putih Melawai di Blok M Hub, Jakarta Selatan, menjamin harga produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lebih terjangkau jika dibandingkan dengan barang di pasaran.

    “Di sini bahan pokoknya saja sih agak lebih miring harganya, jadi lebih murah,” kata kasir Koperasi Merah Putih Marini Cahya kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

    Marini mengatakan sejumlah bahan pokok yang terbilang terjangkau misalnya satu ekor ayam karkas utuh Dharma Jaya dengan berat 0,8 hingga 0,9 kilogram (kg) seharga Rp29 ribu.

    Ia mengatakan harganya jadi lebih murah karena mendapat diskon 15 persen dari harga asli sebesar Rp34 ribu.

    “Selain bahan pokok, kami juga menyediakan jajanan ringan, minuman, makanan beku (frozen food), dan sebagainya,” ucapnya.

    Ditambahkan Marini, sejak diresmikan pada Senin (21/7) oleh Pemerintah Provinsi DKI, antusiasme warga cukup tinggi untuk mengunjungi koperasi tersebut.

    Hal tersebut juga berbanding lurus dengan pendapatan koperasi yang tercatat meningkat sejak peresmian.

    “Pendapatannya dari hari Senin (21/7) sampai sekarang alhamdulillah meningkat, cuma memang namanya juga baru ya kadang biasa aja,” ucapnya.

    Setiap harinya ada kurang lebih 20 orang memilih berbelanja di koperasi yang letaknya berada dekat dengan tempat parkir bawah tanah Blok M Square.

    Meski belum ada layanan simpan pinjam, Koperasi Merah Putih Melawai berencana membuka jasa pesan antar dari toko ke lokasi pembeli.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan seluruh Koperasi Merah Putih di 267 kelurahan akan beroperasi dalam tiga bulan ke depan.

    Hingga kini, terhitung sebanyak 267 Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) di Jakarta sudah memiliki izin usaha dan status badan hukum. Namun, operasional koperasi tersebut akan berjalan secara bertahap.

    Sejumlah pihak yang terlibat mendukung yakni Food Station, Pasar Jaya, Dharma Jaya, Pertamina, Bank Mandiri dan Bank Jakarta.

    Koperasi Merah Putih adalah lembaga ekonomi yang dibentuk oleh masyarakat desa atau kelurahan dengan mengusung nilai gotong royong dan partisipasi aktif warga dalam pengelolaan usaha.

    Selain itu, juga dirancang sebagai solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan mengatasi persoalan ekonomi di pedesaan.

    Pemprov DKI Jakarta berharap Koperasi Kelurahan Merah Putih di DKI Jakarta mampu semakin membuat roda perekonomian warga Jakarta berputar.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bank Mandiri Dukung Peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP), Perkuat Digitalisasi dan Sarana Koperasi

    Bank Mandiri Dukung Peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP), Perkuat Digitalisasi dan Sarana Koperasi

  • Prabowo Tak Terima! Menkeu Setengah Mati Cari Uang, Rakyat Malah Rugi Rp 100 T

    Prabowo Tak Terima! Menkeu Setengah Mati Cari Uang, Rakyat Malah Rugi Rp 100 T

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto mengungkap penipuan beras oplosan yang dilakukan pengusaha telah merugikan masyarakat Indonesia Rp 100 triliun per tahun. Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah susah payah mencari uang untuk kesejahteraan rakyat.

    Mirisnya lagi, keuntungan ratusan triliun itu hanya dinikmati empat hingga lima kelompok usaha saja. Prabowo pun meminta Kapolri dan Jaksa Agung untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

    “Kerugian oleh bangsa Indonesia kerugian oleh rakyat Indonesia adalah Rp 100 triliun tiap tahun, Menteri Keuangan kita setengah mati cari uang, setengah mati pajak inilah, bea cukai, inilah dan sebagainya. Ini Rp 100 triliun kita rugi tiap tahun dinikmati oleh hanya 4-5 kelompok usaha,” kata dia dalam Peluncuran 80.000 Kelembagaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Senin (21/7/2025).

    Prabowo mengatakan kasus perberasan ini merupakan upaya pengkhianatan kepada bangsa dan ingin masyarakat Indonesia terus lemah dan miskin. Ia menegaskan tidak terima atas kasus yang terjadi.

    “Saya anggap ini adalah penghianat kepada bangsa dan rakyat. Ini adalah upaya untuk membuat Indonesia terus lemah, terus miskin. Saya tidak terima, saya disumpah di depan rakyat untuk memegang teguh Undang-undang Dasar dan menjalankan segala perundang-undangan dan peraturan yang berlaku,” tegasnya.

    Presiden Prabowo meluncurkan 80 ribu koperasi desa/kelurahan merah putih Foto: Dok. detikcom

    Prabowo pun tak terima. Orang nomor satu di Indonesia itu menegaskan pengusaha beras yang merugikan harus bisa mengembalikan kerugian masyarakat Rp 100 triliun. Kalau tidak, pemerintah tak akan segan menyita penggilingan-penggilingan terkait.

    “Saya perintahkan Kapolri dan jaksa Agung usut, tindak. Kalau mereka kembalikan Rp 100 triliun itu, oke. Kalau tidak, kita sita itu panggilan-penggiling padi yang brengsek itu,” ucapnya.

    Sebagai informasi, peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menjadi tonggak penting dalam mewujudkan kemandirian ekonomi rakyat, sebuah inisiatif besar yang diinisiasi langsung oleh Presiden Republik Indonesia.

    Capaian ini tak lepas dari kerja serius dan kolaborasi solid Tim Satgas Koperasi Merah Putih yang terdiri dari unsur lintas kementerian, di antaranya Kementerian Koordinator Pangan, Kementerian Koperasi, Kementerian Desa, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian Hukum, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Nasional, Kementerian Sosial, Kementerian BUMN, Kementerian Komunikasi dan Digital, Badan Pangan Nasional, Badan Gizi Nasional, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan, para gubernur, serta para bupati dan wali kota.

    Selain itu, pelaksanaan program ini juga berkolaborasi dengan sejumlah BUMN, seperti PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pertamina (Persero), Bank Mandiri, Bank BRI, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Bank Syariah Indonesia, Pos Indonesia, PT Telkom Indonesia, InJourney, ID FOOD, dan Bulog.

    (ada/fdl)