BUMN: Bank Mandiri

  • Potensi kemenangan Trump di Pilpres AS sebabkan rupiah melemah

    Potensi kemenangan Trump di Pilpres AS sebabkan rupiah melemah

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Analis: Potensi kemenangan Trump di Pilpres AS sebabkan rupiah melemah
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Rabu, 06 November 2024 – 18:34 WIB

    Elshinta.com – Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan, perkiraan hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) akan dimenangkan oleh Donald Trump, menyebabkan pelemahan rupiah.

    “Perkiraan hasil Pilpres AS akan dimenangkan oleh Donald trump, kemungkinan akan berdampak negatif bagi emerging market termasuk Indonesia karena dolar AS akan semakin kuat dengan kebijakan Trump yang proteksionis,” kata Rully saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Rully menuturkan, jika Kamala Harris menang dalam Pilpres AS, terdapat risiko di antaranya pemerintah AS akan terus menyerap dolar AS melalui penerbitan obligasi negara karena belanja sosial yang akan semakin tinggi.

    Sementara ekonom senior Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, dolar AS saat ini menguat karena pasar merespons hasil awal pemilu AS, dan selera risiko tetap rendah yang dipengaruhi oleh prospek pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang tidak terlalu agresif.

    Indeks dolar AS menguat karena Donald Trump unggul atas Kamala Harris dalam perhitungan sementara. Indeks dolar AS naik ke level 104,7 pada perdagangan hari ini, naik ke level tertinggi sejak 24 Juli 2024. Hal ini menunjukkan penguatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya.

    “Investor global bereaksi terhadap hasil awal pemilihan presiden AS, di mana Trump menang atas Harris. Perlombaan sebagian besar berlangsung sesuai perkiraan, dengan hasil sekarang bergantung pada tujuh negara bagian utama,” ujarnya.

    Reny menuturkan, investor juga fokus pada kendali Kongres, karena hasilnya dapat memiliki implikasi signifikan terhadap pengeluaran dan kebijakan pajak di masa mendatang. Kebijakan Trump akan mengontrol ketat terkait masalah tarif, perdagangan, dan imigrasi.

    Dalam beberapa pekan terakhir, dolar AS telah didukung oleh hal yang disebut sebagai “perdagangan Trump,” karena kebijakan ekonominya sering dianggap inflasioner.

    Sumber : Antara

  • Dorong Kemandirian Finansial PMI, Bank Mandiri Perluas Program Mandiri Sahabatku ke Jepang

    Dorong Kemandirian Finansial PMI, Bank Mandiri Perluas Program Mandiri Sahabatku ke Jepang

    Tokyo: Bank Mandiri memperkuat komitmennya dalam mendorong ekonomi kerakyatan dengan mengoptimalkan pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Guna memperluas penerima manfaat program Mandiri Sahabatku, Bank Mandiri menyasar PMI yang berada di Jepang.
     
    Pemberdayaan yang dilakukan di Shinjuku Sumitomo Skyroom Building, Tokyo, Jepang ini bertujuan untuk memberikan keterampilan keuangan dan kewirausahaan yang sesuai bagi PMI. Harapannya, lebih dari 140 orang PMI sebagai peserta Mandiri Sahabatku Tokyo dapat mencapai kemandirian finansial, serta dapat memiliki usaha ketika kembali ke Tanah Air.
     
    Senior Vice President Government Project Bank Mandiri Hendrianto Setiawan menyampaikan Mandiri Sahabatku merupakan bagian integral dari upaya berkelanjutan perseroan untuk meningkatkan kesejahteraan PMI di luar negeri melalui keterampilan praktis dan akses layanan finansial. Melalui inisiatif ini, Bank Mandiri menunjukkan perannya sebagai mitra bagi PMI untuk memperkuat sektor ekonomi yang inklusif. 
    “Kami ingin memastikan bahwa PMI di Jepang memiliki dukungan yang memadai untuk mencapai kemandirian finansial dan siap membuka peluang usaha saat pulang ke Indonesia. Melalui pelatihan yang sesuai minat mereka, kami berharap program ini dapat mendorong peningkatan taraf hidup serta persiapan masa depan yang lebih baik,” ujar Hendrianto dalam keterangan resmi pada Selasa, 5 November 2024.
     
    Hendrianto menyatakan terdapat beberapa materi kunci Mandiri Sahabatku yang relevan dengan kebutuhan PMI di Tokyo. Pertama, Growth Mindset yang bertujuan untuk mengubah pola pikir PMI agar memiliki hidup yang tetap berkualitas setelah pulang dari negara penempatan, serta memiliki mindset entrepreneurship.
     
    Kedua, Pengelolaan Keuangan & Investasi Masa Depan, di mana peserta mendapatkan wawasan untuk pengelolaan keuangan pribadi dan strategi investasi jangka panjang. Ketiga, Peluang Usaha Peternakan dengan memperkenalkan bisnis peternakan yang berpotensi besar dan langkah-langkah awal yang dapat diterapkan oleh PMI untuk bisa memulai usahanya.
     
    “Melalui Mandiri Sahabatku, Bank Mandiri menunjukkan perannya sebagai mitra bagi para PMI, mendampingi mereka untuk berinvestasi dalam perekonomian lokal dan membangun masa depan yang lebih baik untuk diri mereka dan keluarga. Inisiatif ini sejalan dengan visi Bank Mandiri untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan di seluruh Indonesia, sambil terus mendukung kiprah PMI sebagai pahlawan devisa dan penggerak ekonomi nasional,” tutur Hendrianto. 
     
     

     
    M. Anis Syafii, PMI asal Jawa Tengah sebagai salah satu peserta Mandiri Sahabatku Tokyo mengungkapkan, kegiatan Mandiri Sahabatku ini sangat bermanfaat bagi PMI.
     
    “Terutama dalam hal pengelolaan keuangan dan peluang usaha di bidang peternakan. Banyak wawasan dan kesempatan yang terbuka, dan kami juga mendapatkan dukungan berkelanjutan untuk memulai usaha ketika pulang ke Tanah Air,” jelasnya.
     
    Sebagai bagian dari komitmen Bank Mandiri dalam implementasi prinsip Environment, Social, and Governance (ESG), program ini sejalan dengan misi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bank Mandiri untuk memberdayakan komunitas PMI. Sejak diluncurkan pada 2011, Mandiri Sahabatku telah menjangkau lebih dari 19.000 PMI di berbagai negara, termasuk Arab Saudi, Korea Selatan, Hong Kong, dan Malaysia.
     
    Selain itu, Bank Mandiri memperkenalkan aplikasi Livin’ by Mandiri, yang memungkinkan PMI di Jepang untuk mengakses layanan perbankan dengan mudah, termasuk transaksi dan pembukaan rekening dengan nomor SIM lokal. Aplikasi ini memberikan fleksibilitas finansial yang mendukung kebutuhan transaksi harian hingga layanan investasi.
     
    Untuk informasi lebih lanjut mengenai program lanjutan dan pendampingan bagi PMI, peserta dapat mengunjungi grup Facebook ‘Mandiri Sahabatku’ sebagai ruang komunitas yang menyediakan dukungan tambahan dan kesempatan berbagi pengalaman.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Rupiah menguat di tengah pasar nantikan hasil Pilpres AS

    Rupiah menguat di tengah pasar nantikan hasil Pilpres AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah menguat di tengah pasar nantikan hasil Pilpres AS
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Selasa, 05 November 2024 – 16:21 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa, ditutup menguat di tengah pasar menantikan hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS).

    Pada akhir perdagangan Selasa, rupiah naik empat poin atau 0,03 persen menjadi Rp15.749 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.753 per dolar AS.

    “Investor bersiap menghadapi pemilihan presiden AS yang diawasi ketat dan keputusan kebijakan Federal Reserve terbaru,” kata ekonom senior Bank Mandiri Reny Eka Putri di Jakarta, Selasa (5/11).

    Reny menuturkan ketidakpastian Pemilihan Umum (Pemilu) AS juga membebani pasar, dengan jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat antara Kamala Harris dan Donald Trump dan pertanyaan tentang kendali Kongres di masa mendatang.

    Meningkatnya spekulasi bahwa Trump akan merebut kembali Gedung Putih bulan ini, dengan kebijakan yang diusulkannya mengenai imigrasi, pemotongan pajak, dan tarif yang berpotensi memicu inflasi AS.

    Investor juga fokus pada pemangkasan suku bunga 0,25 persen yang diantisipasi Federal Reserve, mencari sinyal inflasi dan pasar kerja.

    Data AS terkini memperkuat pandangan bahwa Fed mungkin akan mengambil pendekatan yang lebih hati-hati terhadap pemotongan suku bunga daripada yang diperkirakan sebelumnya. Ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan 2,8 persen di kuartal III-2024. Angka pengeluaran dan penjualan pribadi yang kuat menunjukkan belanja konsumen yang solid.

    Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 4,95 persen year-on-year (yoy) pada triwulan III-2024.

    Perekonomian Indonesia tumbuh secara kumulatif (c-to-c) sebesar 5,03 persen sejak Januari hingga September 2024.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa turun ke level Rp15.766 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.751 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • BUMN Siapkan Aset Mandiri untuk Kantor Danantara – Page 3

    BUMN Siapkan Aset Mandiri untuk Kantor Danantara – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sampaikan bahwa kantor Badan Pengelola (BP) Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) sedang disiapkan.

    Erick mengatakan Danantara nantinya akan menggunakan salah satu aset dari Bank Mandiri sebagai kantornya. “Kami mendukung hadirnya Danantara, bahkan kami telah menyiapkan fasilitas untuk Danantara dengan menggunakan aset Bank Mandiri untuk kantornya,” ujar Erick Thohir.

    Dirinya juga menegaskan saat ini pihaknya juga terus berkoordinasi dan mengkaji terkait persiapan yang berkaitan dengan pembentukan Danantara.

    “Kementerian BUMN terus berkoordinasi dengan Kementerian dan Lembaga lain untuk membahas isu-isu yang saling berkaitan,” ungkap Erick.

    Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto akan meluncurkan Badan Pengelola (BP) Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang nantinya menjadi lembaga pengelola investasi di Indonesia, pada 8 November 2024.

    Danantara akan menjadi badan pengelola investasi di luar APBN. Seluruh aset-aset yang dimiliki pemerintah juga akan dikelola oleh badan ini.

    Lebih lanjut, pembentukan badan ini merupakan bentuk komitmen Presiden Prabowo dalam mengoptimalkan pengelolaan investasi negara agar dapat lebih terpadu dan tidak lagi berjalan sendiri-sendiri.

  • Opini : Mengelola Warisan Beban Fiskal

    Opini : Mengelola Warisan Beban Fiskal

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintahan Presiden Jokowi berakhir sejak Presiden terpilih Prabowo Subianto dilantik sebagai Presiden RI periode 2024—2029. Kini, pemerintahan baru mewarisi ‘beban’ fiskal yang ditinggalkan pemerintahan lama. Walhasil, pemerintahan baru dituntut mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih optimal dan prudensial.

    Publik berharap kebijakan fiskal Prabowo, baik instrumen penerimaan maupun belanja negara dikelola secara efektif dan efisien. Maknanya, pemerintahan Prabowo diharapkan mampu meningkatkan penerimaan negara secara signifikan dan piawai menguatkan belanja yang berkualitas serta produktif.

    Bahkan, demi menjamin kualitas belanja (spending better) dan belanja yang produktif, Prabowo mengingatkan para menterinya untuk tidak menggunakan dana APBN untuk mencari uang.

    Dari sisi pendapatan negara, sebaran sumber pendapatan tampaknya mengalami ketimpangan. Sebab, mayoritas sumber pendapatan berasal dari pajak. Mengacu data BPS (2024) diperkirakan hingga akhir 2024, penerimaan negara yang berasal dari pajak mencapai Rp2.309,9 triliun atau 82,4% dari seluruh penerimaan.

    Sementara itu, sisanya sebesar 17,6% terbagi ke sumber pendapatan negara bukan pajak (PNBP), yakni antara lain pengelolaan sumber daya alam (SDA) sebesar Rp207,7 triliun (7,4%). Kemudian diikuti pendapatan bukan pajak lainnya sebesar Rp115,1 triliun (4,1%), BUMN sebesar Rp85,8 triliun (3,1%), dan badan layanan umum sebesar Rp83,4 triliun (3,0%). Menurut Kemenkeu (2024), pada 2025 pendapatan negara diproyeksikan mencapai Rp2.996,9 triliun, dengan perincian bersumber dari pungutan pajak sebesar Rp2.490,9 triliun (83,1%), dan PNBP sebesar Rp505,4 triliun (16,9%).

    Merujuk data-data di atas, pertanyaan kritisnya, mengapa Indonesia yang kekayaan SDA-nya melimpah, tetapi penerimaan negara yang bersumber dari SDA terhitung kecil? Pertanyaan ini muncul mengingat Indonesia sebagai salah satu negara penghasil komoditas tambang terbesar di dunia.

    Namun, faktanya, total penerimaan negara yang bersumber dari SDA tersebut relatif tipis, sehingga timbul kecurigaan bahwa hasil tambang yang semestinya menjadi jatah negara, tetapi tidak masuk ke kas negara. Kecurigaan itu kian menguat lantaran mencuatnya kasus megakorupsi tambang timah dengan kerugian negara mencapai Rp271 triliun.

    Selain itu, penerimaan negara yang berasal dari BUMN juga tidak signifikan, karena tidak mencapai ratusan triliun, sebagaimana yang diharapkan. Padahal BUMN besar, seperti Pertamina, PLN, BRI, Bank Mandiri, BNI, Telkom Indonesia, dan KAI tidak mustahil bisa menyumbang penerimaan negara ratusan triliun rupiah.

    Sementara itu, dari sisi belanja negara, legacy yang ditinggalkan pemerintahan Jokowi menjadi tanggungan beban fiskal bagi pemerintahan baru. Indikatornya terjadi pelebaran defisit anggaran yang semula 2,29% (2024) menjadi kisaran 2,45%—2,82% (2025). Walhasil, untuk menutup defisit biasanya pemerintah menambah utang baru.

    Apalagi tahun depan pemerintah harus membayar utang dan bunganya yang sudah jatuh tempo. Selain itu, terjadi peningkatan imbal hasil surat berharga negara (SBN) dengan tenor 10 tahun, yang semula 6,7% (2024) menjadi kisaran 6,9%—7,3% (2025).

    Hal itu membawa konsekuensi membekaknya pembayaran bunga utang pemerintah. Padahal, pada tahun pertama pemerintahan Prabowo berencana akan menambah utang sebesar Rp775,86 triliun. Oleh karenanya pemerintahan baru tetap melebarkan rasio utangnya sebesar 37,98%—38,71%. Sementara itu, idealnya rasio utang pemerintah terhadap PDB di bawah 30%.

    OPTIMALISASI ANGGARAN

    Merujuk kerangka ekonomi makro (KEM) dan pokok-pokok kebijakan fiskal (PPKF) 2025, postur makro fiskal 2025 menunjukan target rasio pendapatan negara terhadap PDB kisaran 12,14%—12,36%, dan belanja negara kisaran 14,59%—15,18%.

    Angka-angka tersebut menunjukkan terdapat peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan APBN 2024. Namun, yang krusial tidak sekadar capaian target tersebut. Melainkan pendapatan dan belanja negara bisa dikelola secara optimal.

    Kebijakan fiskal diharapkan mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrim, menurunkan gini ratio, meningkatkan investasi, menurunkan angka pengangguran terbuka, meningkatkan nilai tukar petani/nelayan, dan meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM). Oleh karenanya, diperlukan sejumlah kebijakan untuk menjamin fiskal dikelola secara optimal.

    Pertama, mendorong kreativitas tim ekonomi Prabowo dalam mencari dan menemukan sumber-sumber pendapatan baru, selain pajak (PNBP). Walhasil, pendapatan tidak hanya bertumpu pada perpajakan, sehingga proporsinya bisa berubah, setidaknya sumber dari pajak (70%) dan PNBP (30%).

    Kedua, menjamin peningkatan pendapatan negara tidak merusak iklim investasi, tidak merusak lingkungan, memperhitungkan keterjangkauan layanan publik, tidak membebani masyarakat berpendapatan rendah dan usaha mikro kecil.

    Ketiga, memastikan realisasi belanja sektor strategis sesuai dengan pagu anggaran, dan tidak terjadi kebocoran. Sektor strategis tersebut antara lain, pendidikan, kesehatan, Perlinsos, hilirisasi serta ekonomi hijau, dan lainya. Terutama dana Perlinsos butuh pengawasan khusus, untuk menjamin dana sosial itu tepat sasaran.

  • Inflasi Inti Naik pada Oktober 2024, Tanda Daya Beli Masyarakat Pulih?

    Inflasi Inti Naik pada Oktober 2024, Tanda Daya Beli Masyarakat Pulih?

    Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga konsumen atau IHK pada Oktober 2024 tercatat terjadi inflasi bulanan sebesar 0,08% dan mengalami inflasi tahunan sebesar 1,71%. Utamanya terdorong oleh inflasi oleh komoditas emas perhiasan dan lauk pauk. 

    Dari tiga komponen, inti tercatat mengalami inflasi bulanan yang lebih tinggi pada Oktober 2024 sebesar 0,22%, dari pada September yang sebesar 0,16% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,14% month to month (MtM).

    Sementara komponen harga diatur pemerintah dan harga bergejolak masih mencatatkan deflasi yang cukup dalam, masing-masing 0,25% dan 0,11%. 

    Ekonom Center of Reform on Economics alias Core Yusuf Rendy Manilet mengungkapkan meski masih terlalu dini menyimpulkan pemulihan daya beli masyarakat dari berbaliknya deflasi lima bulan beruntun, tetapi beberapa indikator menunjukkan adanya pemulihan tersebut. 

    “Beberapa indikasi menunjukkan inflasi yang terjadi di bulan lalu [Oktober] disebabkan salah satunya karena peningkatan permintaan,” tuturnya kepada Bisnis, Jumat (1/11/2024). 

    Indikasi tersebut terlihat dari indikator inflasi komponen inti Oktober yang secara bulanan maupun tahunan relatif lebih tinggi dari posisi September. Secara tahunan atau year on year (YoY), tingkat inflasi inti naik dari 2,09% pada September menjadi 2,21% pada Oktober.

    Yusuf menekankan bahwa inflasi inti yang menjadi indikator terkait permintaan barang dan jasa di masyarakat. Artinya, ketika inflasi inti mengalami peningkatan, sangat mungkin mengindikasikan bahwa permintaan terhadap komoditas dari komponen inti mengalami kenaikan pada Oktober dibandingkan September. 

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nasi dengan lauk menjadi salah satu komoditas yang memiliki bobot terbesar dalam komponen inti. 

    Komoditas tersebut mengalami inflasi bulanan dan tahunan masing-masing 0,67% dan 2,54% dan memberikan andil masing-masing 0,02% dan 0,06%. 

    Sementara itu, komoditas emas perhiasan yang tidak menjadi lima teratas dengan bobot terbesar dalam komponen inti, mengalami kenaikan harga di pasar global yang signifikan sepanjang tahun ini. 

    “Ini langsung pasti ditransmisikan dari perkembangan harga emas global ke harga emas di pasar domestik. Para pedagang pasti mengacu kepada harga emas internasional. Jadi itu tidak ada lag, langsung secara instan,” jelasnya Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti dalam konferensi pers, Jumat (1/11/2024). 

    Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Reny Eka Putri mengamini pergerakan harga emas dunia sepanjang tahun ini sudah naik sebesar 12%. 

    Naiknya harga emas dipengaruhi situasi global di mana tensi geopolitik kembali memanas, sehingga membuat pelaku pasar/investor mencari instrumen investasi yang dinilai aman (safe haven) di saat ketidakpastian meningkat. 

    Dua aset utama yang biasanya menjadi pilihan pasar adalah mata uang dolar AS dan komoditas emas. Meningkatnya permintaan terhadap komoditas emas membuat harganya berlanjut dalam tren peningkatan pada tahun ini.

    Meski demikian, Eka melihat umumnya komoditas ini dikonsumsi oleh kalangan menengah atas yang memiliki kelebihan pendapatan. 

    “Emas perhiasan bukan kebutuhan pokok. Kalau masyarakat kelas bawah, akan fokus untuk memenuhi kebutuhan pokok [pangan],” ujarnya. 

    Dalam kesempatan berbeda, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap indeks daya beli masyarakat tersebut akan semakin membaik meski saat ini inflasi yang tercatat masih tipis. 

    “[Daya beli] Sudah mulai membaik, ya kita terus dorong saja,” ungkapnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (1/11/2024). 

  • Dukung Pelaku Industri Kopi Lokal, Bank Mandiri Kembali Gelar Jakarta Coffee Week 2024

    Dukung Pelaku Industri Kopi Lokal, Bank Mandiri Kembali Gelar Jakarta Coffee Week 2024

    Tangerang, Beritasatu.com – Bank Mandiri terus memperkuat komitmennya dalam mendukung industri kopi Indonesia dengan kembali terlibat di Jakarta Coffee Week (Jacoweek 2024). Menginjak tahun ke-9, acara bergengsi bagi pencinta kopi ini berlangsung pada 1-3 November di Hall 5, Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang Selatan.

    Mengusung tema “Celebration”, Jacoweek 2024 menjadi ajang penghormatan bagi kontribusi luar biasa barista, petani kopi, dan seluruh penikmat kopi tanah air yang terus mengharumkan nama kopi Indonesia di tingkat global.

    Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar, menegaskan bahwa kehadiran Bank Mandiri di Jacoweek adalah perwujudan nyata dari komitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif, khususnya industri kopi yang kini semakin digemari lintas generasi.

    “Jacoweek telah menjadi ajang penting yang menggerakkan potensi besar industri kopi Indonesia dan membangun komunitas kuat di dalamnya. Melalui dukungan ini, Bank Mandiri ingin berperan dalam memperkuat semangat kolaborasi dan kontribusi yang terus mendorong industri kopi Indonesia mencapai prestasi global,” ujar Alexandra di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (1/11).

    Alexandra juga menyoroti peran kopi sebagai bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Bank Mandiri pun melihat peluang untuk mengakomodasi kebutuhan ini melalui Livin’ by Mandiri, aplikasi finansial yang mendukung gaya hidup nasabah.

    “Bank Mandiri melihat industri kopi bukan hanya sebagai komoditas, tetapi juga sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Livin’ by Mandiri sekarang hadir sebagai #BeyondSuperAPP untuk mendukung kebutuhan finansial dan lifestyle semua nasabah.

    Salah satu inovasi kami adalah pembayaran yang seamless melalui fitur QRIS Livin’ dengan sumber dana tidak hanya tabungan, tetapi juga kartu kredit dan paylater. Ini merupakan yang pertama di Indonesia,” imbuhnya.

    Bukan tanpa sebab, sejak diluncurkan pada Oktober 2021, Livin’ by Mandiri terus bertumbuh pesat, mencapai lebih dari 27,6 juta pengguna hingga September 2024. Total nilai transaksi melalui platform ini pun sudah menembus Rp 2.940 triliun dengan frekuensi transaksi 2,8 miliar transaksi.

    Selama Jacoweek 2024, Bank Mandiri juga menyediakan berbagai program menarik yang ditujukan bagi nasabah dan pengunjung Jacoweek 2024. Mulai dari cashback atau diskon hingga 50% menggunakan QRIS Livin’ by Mandiri, Mandiri Debit, Mandiri Kartu Kredit, dan Livin’poin. Lalu ada Flash Sale Rp 1 untuk beberapa produk menarik dengan bertransaksi menggunakan QRIS Livin’ by Mandiri dengan sumber dana paylater.

    Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati berbagai program menarik lainnya, seperti Raffle dengan hadiah mulai dari Hydro Flask dan Coffee Grinder.

    “Kami berharap semua pengunjung dapat merasakan pengalaman bertransaksi yang menguntungkan dan menyenangkan selama Jacoweek 2024 berlangsung,” ungkapnya.

    Alexandra menambahkan, dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Bank Mandiri mengajak seluruh pencinta kopi untuk ikut bergabung dalam merayakan kekayaan serta ikut berkontribusi dalam mendukung kemajuan industri kopi spesialti Indonesia. Lewat kolaborasi ini, bank berlogo pita emas ini berharap Jacoweek 2024 bisa menjadi ajang untuk memperkuat sinergi antara sektor keuangan dan industri kopi, membuka peluang baru, serta menghadirkan pengalaman terbaik bagi seluruh pengunjung.

    “Melalui dukungan kami pada setiap aspek acara, mulai dari eksibisi hingga berbagai penawaran menarik, kami berkomitmen untuk tidak hanya memberikan pengalaman kopi yang berkesan, tetapi juga mendukung seluruh pihak yang terlibat dalam mengangkat nama kopi Indonesia di panggung dunia,” pungkasnya.

  • Rupiah Jumat turun 17 poin menjadi Rp15.715 per dolar AS

    Rupiah Jumat turun 17 poin menjadi Rp15.715 per dolar AS

    Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (11/10/2024). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

    Rupiah Jumat turun 17 poin menjadi Rp15.715 per dolar AS
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Jumat, 01 November 2024 – 11:52 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi turun 17 poin atau 0,11 persen menjadi Rp15.715 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.698 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Garuda Indonesia perkuat Ebitda berkelanjutan usai restrukturisasi

    Garuda Indonesia perkuat Ebitda berkelanjutan usai restrukturisasi

    Jakarta (ANTARA) – PT Garuda Indonesia memperkuat EBITDA (laba sebelum pembayaran bunga, pajak dan depresiasi/amortisasi) berkelanjutan usai restrukturisasi dengan mencatatkan pertumbuhan hingga 11 persen pada kinerja Kuartal III 2024, mencapai 685,81 juta dolar AS.

    “Capaian ini sekaligus merefleksikan tingkat EBITDA yang tumbuh secara berkelanjutan pascarestrukturisasi, dimana hingga kuartal III-2023 Garuda berhasil membukukan EBITDA sebesar 616,37 juta dolar AS,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam pernyataan di Jakarta, Jumat.

    Dia menyampaikan, capaian tersebut turut tercermin melalui kinerja pendapatan usaha secara konsolidasi yang konsisten membukukan pendapatan usaha yang naik hingga 15 persen sebesar 2,56 miliar dolar AS selama periode sembilan bulan pertama tahun 2024 (unaudited), dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 yakni 2,23 miliar dolar AS.

    Pertumbuhan pendapatan usaha tersebut salah satunya ditopang oleh peningkatan pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 17 persen (year-on-year) mencapai 2,01 miliar dolar AS.

    Sementara untuk pendapatan penerbangan tidak berjadwal turut mencatatkan kenaikan sebesar 6 persen dan pendapatan lainnya juga naik 8 persen dibandingkan dengan capaian hingga Kuartal III di tahun sebelumnya.

    Dia menyebutkan, jumlah angkutan hingga September 2024 mencapai 17,73 juta penumpang atau menguat 24 persen (YoY) yang dikontribusikan dari angkutan Garuda Indonesia (mainbrand) sebesar 8,34 juta penumpang meningkat 45 persen, sementara Citilink sebanyak 9,39 juta penumpang, naik 10 persen.

    Menurutnya, kinerja tersebut merefleksikan pertumbuhan signifikan di mana penumpang sebesar 8,34 juta tersebut berasal dari pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 yakni mencapai 59 persen untuk angkutan penumpang internasional atau sebesar 1,87 juta penumpang.

    “Sementara jumlah penumpang domestik juga naik hingga 41 persen atau sebesar 6,47 juta penumpang,” jelas Irfan.

    Optimisme capaian kinerja operasional juga tercatat pada pertumbuhan kargo yang naik 36 persen dari sebelumnya (YoY) 122,42 ribu ton menjadi 166,5 ribu ton angkutan kargo.

    Performa angkutan kargo Garuda Indonesia berhasil mencatatkan kenaikan signifikan hingga 36 persen yakni sebesar 102,55 ribu ton kargo pada periode sampai dengan Kuartal III tahun 2024 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu 75,32 ribu ton kargo.

    Capaian tersebut dikontribusikan dari angkutan kargo rute internasional sebanyak 43,71 ribu ton kargo yang meningkat signifikan 55 persen dan angkutan kargo rute domestik yang turut naik 25 persen atau sebanyak 58,83 ribu ton kargo.

    Dia menurutkan bahwa selaras dengan peningkatan aktivitas penerbangan di fase pascapandemi, perusahaan mengalami tekanan kinerja atas beban usaha yang meningkat hingga 20 persen karena disebabkan oleh sejumlah faktor, di antaranya beban pemeliharaan dan perbaikan, pelayanan penumpang, kebandaraan, hingga beban operasional penerbangan.

    “Hal ini yang berdampak terhadap perlambatan pertumbuhan kinerja yang diyakini dapat berangsur membaik hingga akhir 2024,” kata Irfan.

    Memasuki periode kuartal terakhir di tahun 2024, Garuda Indonesia terus mengoptimalkan berbagai peluang untuk meningkatkan pendapatan usaha termasuk memastikan pelaksanaan atas berbagai aksi korporasi.

    Di antaranya penguatan alat produksi di mana pada bulan November dan Desember 2024, Garuda Indonesia akan kembali menerima dua pesawat narrow body Boeing B737-800NG dan potensi penambahan dua pesawat narrow body lainnya (dalam tahap negosiasi) yang merupakan bagian dari rencana penambahan armada di tahun 2023 dan tahun 2024.

    Dengan kedatangan armada tersebut, tambah Irfan, kiranya akselerasi kinerja operasional penerbangan Garuda Indonesia dapat terlaksana secara maksimal.

    “Terutama dalam memanfaatkan periode peak season libur Natal dan Tahun Baru, sehingga tren positif pendapatan usaha dapat terus terjaga di sepanjang tahun 2024,” kata Irfan.

    Baca juga: Garuda-Bank Mandiri bersinergi tingkatkan kunjungan wisata lewat GATF
    Baca juga: RUPSLB GMF Aero Asia setujui ‘right issue’ Rp25 per saham
    Baca juga: Garuda: Pemilihan kursi di atas 48 jam sebelum terbang dikenakan biaya
     

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • ABMM refinancing fasilitas kredit senilai US5 juta

    ABMM refinancing fasilitas kredit senilai US$395 juta

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Kurangi beban bunga dan perkuat neraca keuangan

    ABMM refinancing fasilitas kredit senilai US$395 juta
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Kamis, 31 Oktober 2024 – 14:07 WIB

    Elshinta.com – PT ABM Investama Tbk. (ABMM) menandatangani fasilitas kredit senilai USD 395 juta dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. untuk merefinance beberapa fasilitas kredit, termasuk Global Bond yang akan jatuh tempo di 2026, dengan tujuan menurunkan marjin secara signifikan dan reprofiling jangka waktu fasilitas kredit yang menguntungkan ABMM dalam menurunkan biaya keuangan dan memperkuat neraca keuangan guna memberikan fleksibilitas arus kas tambahan dan mempersiapkan diri untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di masa depan.

    Hal ini semakin menegaskan kepercayaan dan dukungan stakeholder pada ABMM dan berdampak positif pada akses pendanaan yang akan dibutuhkan ABMM untuk bertumbuh sehingga dapat mengukuhkan diri menjadi perusahaan terkemuka di sektor energi.

    Direktur Utama PT ABM Investama Tbk. (ABMM) Achmad Ananda Djajanegara mengatakan, aksi korporasi ini merupakan wujud dari implementasi Good Corporate Governance (GCG) yang dijalankan perusahaan dalam kurun 15 tahun terakhir dan sebagai wujud dukungan serta kepercayaan stakeholders yang diberikan kepada perusahaan.

     “Tujuan utama dari refinancing ini adalah untuk mengurangi interest cost, ini menjadi salah satu bentuk efisiensi yang selalu kami lakukan secara berkelanjutan sebagai bagian dari usaha kami untuk memaksimalkan value terhadap shareholder. Kami berterima kasih kepada stakeholders yang sudah mendukung pertumbuhan ABMM ke depan,” jelas Andi, sapaan akrab Achmad Ananda Djajanegara dalam rilis yang diterima redaksi elshinta.com, Kamis (31/10).

    Langkah cermat ABMM dan anak-anak usahanya terbukti berhasil menurunkan beban bunga dan membuat debt maturity profile menjadi lebih baik. Sebagai tambahan informasi, di tahun 2022 ABMM mengakuisisi 30 persen saham Golden Energy Mines Tbk. (GEMS). Pembelian  saham tersebut merupakan bagian dari misi perusahaan untuk mengembangkan bisnis di seluruh ekosistem di dalam grup ABM.

    Belum lama ini Grup ABM memboyong tiga penghargaan di ajang nasional dan internasional. Di ranah global, Grup ABM sukses meraih penghargaan di Stevie Award untuk kategori Technology & Improvement Business. Sementara di ranah nasional, Grup ABM mendapat dua penghargaan yakni dari Investor Trust bersama PT Bumi Global Karbon (BGK) untuk kategori Pengurangan Emisi Award, serta Indonesia Regulatory Compliance Awards (IRCA) 2024 yang diinisiasi Hukum Online untuk kategori Governance Award.

    Tidak hanya itu, ABMM melalui entitas usaha PT Tunas Inti Abadi (TIA) belum lama ini meraih penghargaan tertinggi dalam ajang Good Mining Practice (GMP) Award 2024. TIA menerima dua penghargaan terbaik sekaligus, yakni kategori Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara dan kategori Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan Mineral dan Batubara.

    Selain TIA, anak usaha ABMM lainnya yang bergerak di kontraktor pertambangan batu bara, yakni PT Cipta Kridatama (CK), juga meraih penghargaan Aditama dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) dalam ajang Good Mining Practice (GMP) Award 2024 untuk kategori Pengelolaan Standardisasi dan Usaha Jasa Mineral dan Batubara.

    Penghargaan tersebut diraih berkat komitmen CK untuk menerapkan pengelolaan lingkungan hidup di bisnis pertambangan dengan menerapkan kaidah-kaidah pertambangan yang baik.

    “Penghargaan-penghargaan yang kami raih ini menjadi bukti bahwa kami membangun struktur dan financing yang kuat, bukti kami mengembangkan perusahaan sesuai dengan kaidah Good Corporate Governance, dan patuh dengan aturan. Kami akan terus melakukan kebaikan yang memberi manfaat besar bagi masyarakat yang ada di sekitar bisnis kami,” tutup Andi.

    Sementara itu, SVP Corporate Banking 3 Bank Mandiri Helmy Afrisa Nugroho mengatakan, kolaborasi ini mencerminkan komitmen Bank Mandiri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan berdampak langsung kepada masyarakat luas. “Bank Mandiri selalu berkomitmen untuk memberikan solusi keuangan bagi mitra bisnis sekaligus memberikan nilai tambah kepada pertumbuhan di dalam negeri,” ujar Helmy.

    Lebih lanjut, Helmy menegaskan Bank Mandiri berkomitmen untuk mendukung sektor-sektor strategis yang memiliki dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Melalui inisiatif ini, kami harap dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat secara lebih luas dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya beli, dan memberikan kontribusi pada pembangunan nasional,” ungkapnya.

    Sumber : Elshinta.Com