Jakarta, CNN Indonesia —
Nvidia dan pemerintah Vietnam telah sepakat untuk mendirikan pusat penelitian dan pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), serta pusat data AS di negara tersebut.
Melansir Reuters, kesepakatan antara Nvidia dan pemerintah Vietnam ditandatangani, Kamis (5/11) di Hanoi dengan dihadiri oleh Huang dan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh. Namun, mereka tak merinci soal nilai investasi pembangunan riset dan pusat data yang direncanakan tersebut.
Nvidia akan menggunakan pusat penelitian dan pengembangan ini untuk berfokus pada pengembangan perangkat lunak, memanfaatkan sumber daya insinyur STEM yang kuat di Vietnam, dan untuk melibatkan para pemimpin industri, startup, lembaga pemerintah, universitas, hingga mahasiswa untuk mempercepat adopsi AI.
“Kami sangat senang dapat membuka pusat riset dan pengembangan Nvidia untuk mempercepat perjalanan AI di Vietnam,” ujar pendiri sekaligus CEO Nvidia Jensen Huang.
“Dengan keahlian kami dalam pengembangan AI, kami akan bermitra dengan ekosistem yang dinamis dari para peneliti, perusahaan rintisan, dan organisasi perusahaan untuk membangun AI yang luar biasa di sini, di Vietnam.”
Nvidia juga mengklaim bahwa mereka telah mengakuisisi perusahaan rintisan perawatan kesehatan VinBrain, sebuah unit dari konglomerat Vietnam, Vingroup. Namun, nilai akuisisi ini tak disebutkan.
Huang dalam kunjungannya ke Ibu Kota Hanoi setahun yang lalu mengungkap bahwa perusahaannya ingin memperluas kemitraan dengan perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka di Vietnam.
Ia mengaku mendukung Negeri Naga Biru itu dalam melatih bakat-bakat untuk mengembangkan AI dan infrastruktur digital.
Chinh mengatakan bahwa AI akan mendorong pertumbuhan. Ia mengklaim Vietnam juga ingin menggunakan AI untuk mengembangkan energi bersih.
“Kami tidak hanya ingin menaklukkan AI, tetapi juga ruang angkasa dan lautan,” kata Chinh. “AI akan mengubah matahari, angin, dan ombak menjadi energi bersih bagi kita.”
Pada April silam, perusahaan teknologi Vietnam, FPT, mengatakan mereka berencana untuk membangun pabrik AI senilai US$200 juta atau setara Rp3,17 triliun dengan menggunakan cip grafis dan perangkat lunak buatan Nvidia.
(del/mik)
[Gambas:Video CNN]