Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Bubur Muhdor, Sejarah dan Kelezatan Takjil Khas Tuban untuk Berbuka Puasa

Bubur Muhdor, Sejarah dan Kelezatan Takjil Khas Tuban untuk Berbuka Puasa

Tuban, Beritasatu.com – Bubur muhdor selalu hadir setiap bulan suci Ramadan. Bahkan, ratusan orang rela mengantre dan berdesak-desakan untuk menikmati hidangan dengan bumbu khas Timur Tengah ini. Bubur ini disajikan sebagai menu takjil bagi umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Bubur muhdor menjadi salah satu takjil yang paling dicari saat Ramadan tiba. Sejak pertama kali dibuat hingga sekarang, bubur ini tidak pernah sepi peminat. Warga Tuban, Jawa Timur dan masyarakat dari luar Kabupaten Tuban pun ikut berburu bubur muhdor.

Proses pembuatan bubur muhdor memakan waktu antara dua hingga tiga jam. Bahan-bahan yang digunakan meliputi beras, santan kelapa, daging kambing, dan rempah-rempah khas Timur Tengah yang membuat rasanya unik. Bubur ini telah ada sejak 1937 dan diwariskan secara turun-temurun hingga sekarang.

Proses pembuatan bubur muhdor di kompleks Masjid Al-Mudhor, Kelurahan Kutorejo, Tuban, Jawa Timur. – (Beritasatu.com/Suwanto)

Makanan ini pertama kali dibuat oleh tokoh terkemuka keturunan Arab, syekh Habib Abdul Qodir bin Alwi Assegaf. Bubur muhdor diciptakan sebagai solusi untuk mengatasi krisis pangan yang terjadi pada masa penjajahan Belanda.

“Sejarah bubur muhdor dimulai pada 1937. Dahulu untuk membuat bubur ini, kami harus iuran, tidak seperti sekarang. Sekarang, sudah ada investornya. Bahan bakarnya pun berbeda, dahulu menggunakan kayu bakar, sekarang sudah menggunakan elpiji,” ujar Alwi Ba’agil, salah seorang remaja Masjid Al-Mudhor kepada Beritasatu.com belum lama ini.

Menurut Alwi, dahulu bubur muhdor diperuntukkan bagi warga kurang mampu. Namun, seiring berjalannya waktu, peminat bubur ini semakin banyak sehingga akhirnya dibuatlah bubur muhdor di Masjid Al-Mudhor yang terletak di Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Tuban. Dalam satu kali produksi, bubur muhdor bisa menghabiskan sekitar 50 kilogram beras.

“Yang spesial dari bubur muhdor ini adalah bumbunya, yang khas Timur Tengah. Sekali produksi, bisa mencapai 50 kilogram beras. Bubur ini sangat enak disantap saat berbuka puasa atau setelah salat tarawih. Selama Ramadan, bubur ini dibagikan secara gratis untuk umum,” jelas Alwi.

Bubur muhdor saat dibagikan kepada warga. – (Beritasatu.com/Suwanto)

Sementara itu, Kaffi warga Kelurahan Kutorejo, Tuban mengaku selalu datang ke Masjid Al-Mudhor setiap sore untuk mengantre bubur muhdor. Menurutnya, bubur muhdor sangat cocok disantap saat berbuka puasa.

“Rasa bubur muhdor enak, ada rasa daging kambing gulai. Setiap Ramadan, saya pasti datang ke sini untuk ikut mengantre bubur muhdor,” ungkap Kaffi.

Merangkum Semua Peristiwa