Kelezatan serta kesederhanaannya membuat makanan ini memiliki daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang mencicipinya. Selain itu, Bubur Gunting juga menjadi bagian dari perayaan tertentu dalam budaya Tionghoa di Singkawang.
Misalnya, saat perayaan Imlek atau festival-festival tradisional lainnya, makanan ini sering kali dihidangkan sebagai simbol keberkahan dan kebersamaan.
Karena proses pembuatannya cukup sederhana dan bahan-bahannya mudah ditemukan, banyak keluarga di Singkawang yang masih membuat Bubur Gunting sendiri di rumah, terutama saat momen spesial.
Hal ini menunjukkan bagaimana makanan tradisional tidak hanya berfungsi sebagai pengisi perut, tetapi juga sebagai bagian dari warisan budaya yang tetap hidup dan berkembang. Meskipun popularitas Bubur Gunting masih belum sebesar makanan khas Pontianak lainnya, seperti Chai Kue atau Lek Tau Suan, keunikan dan cita rasanya yang khas menjadikannya layak untuk dicoba.
Saat berkunjung ke Singkawang atau Pontianak, wisatawan disarankan untuk mencari warung atau penjual kaki lima yang menyajikan Bubur Gunting autentik. Biasanya, makanan ini dijual dengan harga yang terjangkau, sehingga siapa pun dapat menikmatinya tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.
Selain itu, bagi yang ingin mencoba membuatnya sendiri di rumah, banyak resep yang tersedia dan dapat disesuaikan dengan selera masing-masing. Dengan perpaduan rasa yang unik, tekstur yang khas, serta nilai budaya yang melekat, hidangan ini tidak hanya menggugah selera tetapi juga membawa cerita tentang keberagaman budaya di Kalimantan Barat.
Oleh karena itu, jika Anda mencari pengalaman kuliner yang berbeda saat berkunjung ke Pontianak atau Singkawang, jangan lupa mencicipi kelezatan Bubur Gunting yang lembut, manis, dan penuh kenangan.
Penulis: Belvana Fasya Saad
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5044221/original/018494900_1733836019-Bubur_Gunting_002.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)