Jakarta, FORTUNE – Untuk mendukung pelaku usaha perempuan, BTPN Syariah telah menghimpun dana sebesar Rp11,8 triliun dan yang disalurkan sebagai pembiayaaan senilai Rp10,3 triliun kepada para Perempuan Inklusi di pelosok Indonesia. Pembiayaan itu tersebar di 2.600 kecamatan hingga kuartal III-2024.
Direktur BTPN Syariah, Dewi Nuzulianti menjelaskan, dalam memberdayakan masyarakat inklusi, BTPN Syariah senantiasa membuka kesempatan kepada seluruh pihak untuk turut terlibat, dalam menjadi manfaat bagi semua umat.
“Bagi nasabah pendanaan dengan menempatkan dana di BTPN Syariah, diberikan kesempatan untuk bersama-sama memberdayakan masyarakat inklusi, berbuat baik, bersama melangkah tepat untuk umat,” kata Dewi dalam Talkshow Bunga Rampai di Jakarta, beberapa waktu lalu.
BTPN Syariah berikan 4 akses pembiayaan
Ilustrasi Pengusaha Perempuan Inklusi/Dok BTPN Syariah
Pada momen Bunga Rampai bertajuk Bersama Merampai Mimpi, Tumbuh Menginspirasi ini, BTPN Syariah mempertemukan perempuan – perempuan berdaya merangkai kumpulan cerita inspiratif yang satu-persatu dibangun dengan semangat berani berusaha, disiplin, kerja keras dan saling bantu.
“Untuk nasabah pembiayaan diberikan empat akses sekaligus kepada nasabah, mulai dari akses keuangan, pengetahuan, supply, dan market,” kata Dewi.
Sementara itu, Sri Agustina, yang merupakan pengrajin batik dari Cirebon yang merupakan nasabah pembiayaan BTPN Syariah juga berbagi cerita mengenai manfaat pendampingan dari BTPN Syariah.
“Saya dulu sebelum menjadi nasabah pembiayaan, tidak memiliki keberanian usaha, tapi sekarang Alhamdulillah, melalui pembiayaan dan pendampingan yang diberikan oleh BTPN Syariah, usaha saya bisa bertumbuh, hingga memiliki toko batik Cahaya Murni,” kata Sri.
Dirinya tidak hanya mendapatkan akses keuangan berupa pembiayaan tetapi juga akses pengetahuan berupa pendampingan serta akses supply dan market seperti di momen Bunga Rampai ini.
BTPN Syariah catat laba Rp955 miliar di November 2024
BTPN Syariah/Dok. BTPN Syariah
Sementara itu, dari sisi kinerja dari bank syariah ini telah membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp955 miliar di November 2024. Nilai tersebut meningkat bila dibandingkan dengan raihan kuartal III-2024 yang hanya Rp771 miliar.
Dilansir dari laporan keuangannya, capaian laba ditopang oleh pendapatan setelah distribusi hasil yang mencapai Rp4,47 triliun, namun untuk beban operasional lainnya tercatat cukup tinggi di Rp3,26 triliun. Dari segi aset, bank syariah ini cukup besar dengan nilai mencapai Rp21,5 triliun di akhir November 2024.