Jakarta, CNN Indonesia —
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) gencar meningkatkan literasi dan inklusi, terutama di kalangan anak muda, untuk mencapai kemandirian finansial. Salah satu strateginya adalah dengan mendorong investasi emas yang mudah dan terjangkau.
Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, menyampaikan segmen ini dipilih sebagai salah satu fokus yang didorong oleh perseroan karena usia muda memiliki jangka waktu yang relatif lebih panjang dalam mempersiapkan finansial. Hal ini dapat diapai melalui pembiayaan dan investasi yang ringan tapi memiliki dampak besar, yaitu emas.
“Peningkatan angka inklusi keuangan syariah menjadi tantangan besar bagi BSI untuk memberikan literasi kepada masyarakat, dalam banyak bentuk salah satunya investasi yang sudah umum di masyarakat Indonesia sejak dulu yakni emas,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (6/2).
Hingga Desember 2023, lanjut dia, bisnis emas di BSI mencapai Rp7,2 triliun tumbuh 21,38 persen secara year on year (yoy) yang didominasi oleh generasi millenial sebanyak 47,47 persen. Hal ini menunjukkan bahwa minat anak-anak muda sudah mulai memikirkan investasi yang mudah melalui emas.
Anton menambahkan, untuk mendorong masyarakat memiliki investasi emas sejak dini, BSI memfasilitasi layanan emas di lebih dari 1.000 outlet-nya di seluruh Indonesia.
Di samping itu, ada juga layanan digital melalui BSI Mobile untuk cicil emas, tabung emas, dan gadai emas, produk cicil emas dengan margin yang kompetitif serta cicilan ringan yang dapat diangsur hingga jangka waktu maksimal 5 tahun.
“Kami memproyeksikan bahwa bisnis emas akan terus meningkat seiring dengan harga perdagangan emas dunia yang terus naik, permintaan masyarakat yang terus tinggi serta peran bank/jasa keuangan untuk mensosialisasikan emas,” imbuh Anton.
Menyambut Milad ke-3 BSI di bulan Februari ini, perseroan pun menawarkan berbagai promo menarik untuk nasabah, seperti pemberian hadiah saldo e-wallet, cashback, hingga hadiah mini gold.
(rir/rir)