BRMP Kaltim pacu pemuda jadi pengusaha sektor pertanian modern

BRMP Kaltim pacu pemuda jadi pengusaha sektor pertanian modern

Pelajar SMK terlibat dalam mendukung budidaya padi di Samboja, Kalimantan Timur. ANTARA/HO-BRMP Kaltim.

BRMP Kaltim pacu pemuda jadi pengusaha sektor pertanian modern
Dalam Negeri   
Editor: Widodo   
Sabtu, 09 Agustus 2025 – 16:41 WIB

Elshinta.com – Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kementerian Pertanian Provinsi Kalimantan Timur memacu para pemuda di daerah tersebut menjadi pengusaha sektor pertanian secara modern dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada.

“Potensi alam kita sangat luas, tidak terbatas pada lahan sawah tetapi juga ladang di pedalaman yang belum tergarap optimal,” kata Kepala BRMP Kementan Kaltim Akhmad Hamdan di Samarinda, Sabtu.

Menurut dia, Kaltim memiliki potensi sumber daya alam dan manusia yang besar untuk mencapai swasembada pangan, namun upaya tersebut masih terhambat oleh stigma negatif terhadap profesi petani.

Menurut Hamdan, masyarakat di pedalaman, khususnya suku Dayak, telah lama mempraktikkan pertanian mandiri yang tangguh dan mampu bertahan tanpa pasokan dari luar.

Ia menilai ketangguhan ini bisa menjadi model dalam membangun ketahanan pangan daerah, namun kerap terabaikan karena sulitnya akses infrastruktur dan telekomunikasi.

Hamdan menjelaskan tantangan utama dalam mengoptimalkan potensi tersebut bukanlah kurangnya sumber daya manusia (SDM), melainkan pola pikir yang mengakar di masyarakat.

“Persoalan utamanya adalah stigma bahwa petani itu profesi rendahan dan identik dengan kemiskinan. Pola pikir inilah yang perlu kita geser, karena sesungguhnya pertanian adalah sektor emas yang menjanjikan,” tegasnya.

Untuk mematahkan stigma tersebut dan menarik minat generasi muda, pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah meluncurkan Program Brigade Pangan.

Program ini sejalan dengan salah satu poin Astacita Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan kedaulatan pangan.

Ia merinci Brigade Pangan merupakan kelompok yang terdiri atas 15 pemuda non-petani yang didorong untuk menjadi pengusaha pertanian di desa mereka.

Setiap brigade mengelola 150 hingga 200 hektare lahan dengan modal bantuan senilai Rp3,1 miliar berupa alat dan mesin pertanian modern (alsintan) serta sarana produksi lainnya.

“Tujuannya agar pemuda tidak lagi keluar desa mencari kerja, tetapi mengolah potensi desanya. Pertanian kini diarahkan menjadi sektor yang maju, mandiri dan modern,” jelas Hamdan.

Saat ini, sudah terbentuk 70 Brigade Pangan di Kalimantan Timur. Program ini merupakan bagian dari implementasi strategis cetak biru swasembada pangan 2024-2029, yang disinergikan dengan program Pemerintah Provinsi Kaltim.

Sumber : Antara