Jakarta, CNN Indonesia —
Desa Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menjadi salah satu desa yang sukses berkat dukungan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI yang berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
Berkat dukungan BRI pula, desa di lereng Gunung Sindoro pada ketinggian 1.000-1.500 mdpl ini keluar sebagai Juara Desa BRILiaN 2023, sebuah program unggulan BRI yang mendorong pembangunan ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan.
Dukungan BRI ini berhasil meningkatkan kesejahteraan petani di Desa Bansari yang kini menjadi salah satu pusat produksi melon premium. Melon yang diproduksi Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) setempat ini memiliki keunggulan dibandingkan melon konvensional, baik dari segi rasa, tekstur, maupun aroma.
Direktur BUMDesa Tirta Sembada Hendi Nurseto menjelaskan terdapat perbedaan antara melon premium yang diproduksinya dengan melon konvensional. Melon premium ditanam di dalam greenhouse dengan sistem hidroponik.
“Berbeda dengan melon biasa, melon premium memilikirasa yang lebih manis dan aroma yang lebih wangi. Kualitas ini membuat produk kami memiliki nilai jual lebih tinggi dan menjadi alternatif dari melon impor,” ujarnya.
Melalui dukungan pemberdayaan ekosistem bisnis dari BRI, 24 greenhouse BUMDesa berhasil memproduksi melon premium dengan kualitas unggul. Dalam setiap periode panen yang berlangsung tiga bulan sekali, petani mampu meraih omzet bersih hingga Rp20 juta per greenhouse.
Produk melon premium dari Desa Bansari ini telah dipasarkan langsung keritel moderndi kota-kota besar sepertiJakarta, Bandung, danSemarang. Distribusi ini difasilitasi oleh BRI melalui konektivitas dengan perusahaan dan jaringan pasar yang lebih luas, memotong rantai distribusi agar produk lebih efisien dan bernilai jual tinggi.
Selain itu, pemasaran secara digital melaluie-commerce turut memperluas jangkauan pemasaran. Melon premium ini juga tersedia untuk dibeli langsung dipacking houseyang berlokasi di Desa Bansari.
Transformasi pertanian di Desa Bansari tidak terlepas dari dukungan BRI melalui permodalan yang memungkinkan petani membangun infrastruktur greenhouse dan beralih ke teknologi pertanian modern. Menjadi bukti nyata bahwa penerapan teknologi dalam pertanian modern dapat menciptakan dampak ekonomi yang signifikan bagi para pelaku usaha tani.
Untuk mendukung pengelolaan transaksi usaha yang lebih efisien, petani memanfaatkanBRImodanQRIS BRIuntuk mendukung efisiensi pembayaran, baik untuk penjualan langsung maupun kanal digital.
Selain memberikan akses pembiayaan, BRI juga memberikan bantuan CSR untuk pengembangan agrowisata di Desa Bansari. CSR tersebut digunakan untuk membangun fasilitas pendukung seperti area pusat UMKM dan infrastruktur penunjang lainnya.
Upaya ini diharapkan dapat menarik wisatawan, membuka peluang pasar yang lebih luas, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRISupari meyakini Desa Bansari menjadi contoh nyata transformasi ekonomi pedesaan melalui inovasi dan kolaborasi. Menurutnya, keberhasilan Desa Bansari menjadi bukti bahwa potensi lokal dapat dikembangkan secara optimal dengan dukungan permodalan, teknologi, dan pendampingan usaha.
“Dengan memanfaatkan teknologi seperti BRImo, QRIS, serta fokus pada peningkatan kualitas produk, desa-desa di Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang modern dan berdaya saing,” ujarnya.
Keberhasilan ini membuat Desa Bansarimenjadi contoh nyata pemanfaatan teknologi, inovasi pertanian, dan dukungan permodalan dapat mengubah potensi desa menjadi kekuatan ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan dukungan ekosistem bisnis yang lebih modern dan kolaborasi bersama BRI, petani di Desa Bansari tidak hanya mampu meningkatkan produktivitas, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Ke depan, BRI akan terus mendorong inovasi dan pemberdayaan ekonomi desa untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
(ory/ory)