brand merek: Yamaha

  • Inikah 2 Motor Baru Suzuki yang Bakal Meluncur di Indonesia?

    Inikah 2 Motor Baru Suzuki yang Bakal Meluncur di Indonesia?

    Jakarta

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) akan meluncurkan dua motor baru, dua pekan lagi. Peluncuran tersebut digelar bertepatan dengan pameran Indonesia Motorcycle Show atau IMOS 2025.

    Kepastian PT SIS meluncurkan dua motor baru di IMOS 2025 disampaikan Teuku Agha selaku 2W Sales & Marketing Department Head PT SIS. Sayangnya, dia masih merahasiakan nama modelnya.

    “Iya, benar. Suzuki akan ikut pameran IMOS 2025 untuk launching dua produk baru,” ujar Teuku Agha saat dikonfirmasi detikOto, belum lama ini.

    Suzuki luncurkan 2 motor baru di IMOS 2025. Foto: Ridwan Arifin

    Kami berusaha menerka-nerka soal dua produk yang akan dikenalkan di pameran tahunan tersebut. Ketika kami menyebut Suzuki Saluto 125 dan Suzuki Address 125 terbaru, dia memastikan bukan.

    “Bukan (Suzuki Address 125), bukan juga (Suzuki Saluto 125). Belum benar informasinya,” kata dia.

    Menurut bocoran yang kami terima, dua produk baru Suzuki tersebut merupakan motor matik dan nonmatik. Keduanya akan menyasar konsumen pemula atau entry level dengan harga menarik.

    Untuk motor nonmatik, kemungkinan besar merupakan Suzuki Satria Fu terbaru. Bahkan, bocoran unitnya sudah tersebar di media sosial. Kendaraan tersebut banyak mengalami perubahan dibandingkan model sebelumnya, terutama di bagian eksterior atau tampilan terluar.

    Render Suzuki Burgman 150. Foto: Doc. Greatbiker

    Sementara untuk motor matiknya masih agak gelap. Namun, dugaan kuat mengarah ke Suzuki Suzuki Burgman 150. Kemunculan kendaraan tersebut sudah dibahas sejak lama, setidaknya 2-3 bulan terakhir. Suzuki Burgman 150 digadang-gadang akan menjadi penantang Honda PCX dan Yamaha NMax.

    Sejauh ini, semuanya masih sekadar dugaan. Pengumuman resminya baru akan disampaikan di pameran IMOS 2025 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, pada 24-28 September mendatang.

    (sfn/dry)

  • Maling Motor Menyamar Jadi Penghuni Baru di Kos Banyuwangi, Beraksi Saat Semua Orang Tertidur
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        12 September 2025

    Maling Motor Menyamar Jadi Penghuni Baru di Kos Banyuwangi, Beraksi Saat Semua Orang Tertidur Surabaya 12 September 2025

    Maling Motor Menyamar Jadi Penghuni Baru di Kos Banyuwangi, Beraksi Saat Semua Orang Tertidur
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Polresta Banyuwangi, Jawa Timur membongkar modus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dengan menyamar sebagai penghuni kos baru.
    Pelakunya adalah AR (27), pemuda asal Kabupaten Gondol, Bali yang tinggal di Desa Kenjo, Kecamatan Glagah, Banyuwangi yang melakukan aksi pencurian pada 17 Agustus 2025.
    “AR beraksi dengan menyamar sebagai penghuni kos, lalu mencuri motor ketika penghuni lain sedang tertidur,” kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Polisi Rama Samtama Putra, Kamis (11/9/2025).
    AR memulai rencana pencurian saat Sabtu (16/7/2025) pukul 22.30 WIB, dengan mengendarai ojek online, ia mencari penginapan, dan berhenti di rumah kosan Nakula yang berlokasi di Kelurahan Pengantigan, Kecamatan Banyuwangi.
    AR masuk kamar pada 23.00 WIB, dan di dalam kos tersebut ia melihat kunci kendaraan tergeletak di atas meja makan.
    “Karena suasana sepi, selanjutnya tersangka AR mengambil kunci kendaraan tersebut,” ujar Rama.
    Berselang 2,5 jam kemudian, atau sekitar pukul 01.45 WIB, AR meninggalkan rumah kos tersebut dengan membawa kendaraan yang telah berhasil dicurinya.
    Namun pelariannya tak berlangsung lama, ia berhasil dibekuk dalam waktu kurang dari 24 jam.
    Korbannya adalah Dwi Mariono (31) warga Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro yang kehilangan motor Yamaha N-Max warna biru dengan nopol P-4082-QBD.
    “Alhamdulillah, terima kasih atas kesigapan Polresta Banyuwangi dalam merespon laporan saya sehingga pelaku dapat cepat ditangkap,” ucap Dwi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fabio Quartararo Jajal Yamaha M1 Bermesin V4, Ini Catatan Waktunya

    Fabio Quartararo Jajal Yamaha M1 Bermesin V4, Ini Catatan Waktunya

    Jakarta

    Fabio Quartararo akhirnya menjalani debut yang sudah lama dinantikan dengan motor prototipe Yamaha M1 bermesin V4. Uji coba berlangsung tertutup di Barcelona, Senin (8/9). Ini catatan lap time Quartararo bersama Yamaha M1 V4.

    Mengutip laman Crash, pengetesan motor sempat terganggu kondisi hujan pada pagi hari. Tes kemudian dilakukan pada sore hari dan Quartararo mencatat waktu terbaik 1 menit 39,4 detik. Meski tak ada konfirmasi resmi Yamaha, waktu tersebut diyakini dicapai menggunakan mesin V4 terbaru. Itu sesuai pernyataan Quaratararo sebelumnya.

    “Semua orang tahu, jadi ini bukan rahasia lagi; saya akan menguji V4 pada hari Senin,” ujar Quartararo saat GP Catalan. Ia menambahkan, Yamaha kini sepenuhnya fokus pada V4. “Saya rasa kami tidak akan menguji apa pun (pada motor saat ini) mulai sekarang hingga akhir musim,” sambung pebalap asal Prancis.

    Catatan waktunya memang sulit dibandingkan dengan hasil akhir pekan di MotoGP Catalunya 2025, mengingat perbedaan kondisi ban dan cuaca. Namun sebagai gambaran, Quartararo mencatat 1 menit 37,8 detik saat kualifikasi, 1 menit 38,9 detik di sprint, dan 1 menit 40,4 detik di balapan utama.

    Yamaha bukan satu-satunya tim yang melakukan tes privat di Barcelona. Honda juga turun dengan Johann Zarco, yang mencoba sasis baru RC213V. Quartararo unggul 0,7 detik dari Zarco, sementara Alex Rins yang juga diduga menjajal V4 tertinggal sekitar satu detik.

    Uji coba tidak berhenti di Barcelona. Quartararo dijadwalkan kembali ke lintasan pada tes resmi Misano pekan depan. Di sana, pebalap penguji Augusto Fernandez akan turun sebagai wild card untuk menguji V4 lebih jauh.

    “Saya tahu (V4) adalah motor masa depan tahun 2026. Senang sekali melihat Augusto membalapnya,” sambung El Diablo.

    Quartararo menargetkan jarak waktu kurang dari setengah detik dibanding motor saat ini. “Saya pikir jika saya mencobanya dan meraih hasil kurang dari setengah detik dari waktu putaran (lap time) saya, saya pikir itu adalah langkah bagus,” ujarnya.

    Menjelang GP Misano akhir pekan ini, Quartararo mengaku optimistis. Ia berharap bisa langsung masuk Q2 dan bersaing dari barisan depan. “Saya sangat menyukai trek ini karena kenangan indah yang saya miliki di tempat ini,” katanya.

    (lua/rgr)

  • Yamaha Tricity Terbaru, Nmax Versi Roda Tiga Seharga Rp 63 Jutaan

    Yamaha Tricity Terbaru, Nmax Versi Roda Tiga Seharga Rp 63 Jutaan

    Jakarta

    Yamaha melakukan pembaruan pada Tricity. Skutik roda tiga terbaru itu bakal rilis pada 25 September 2025 di Jepang.

    Ada sejumlah pembaruan yang bikin motor ini mirip dengan Nmax Neo atau Turbo. Misalnya pada bagian belakang.

    Mengutip laman Young-Machine, Tricity versi 125 dan 150 punya tampang yang lebih agresif. Lampu depannya menggunakan single projector di tengah yang kemudian diapit oleh lampu LED DRL di bagian atasnya.

    Desain bodi telah diubah total. Terutama di sekitar lampu depan, yang mengingatkan pada YZF-R25/R3 terbaru. Secara umum, siluet muka motor ini mengacu pada desain fascia kakaknya, Tricity 300.

    Motor ini sekarang juga dilengkapi meter LCD yang dapat dihubungkan ke ponsel pintar. Penambahan layar TFT baru berukuran 4,2 inch itu menampilkan layar navigasi yang bisa meningkatkan kenyamanan. Pengguna juga dapat mengunduh aplikasi “Y-Connect” supaya bisa terkoneksi.

    Bagian menarik lainnya, terdapat pada desain stop lamp dan lampu sein-nya, yang dibuat sangat mirip seperti desain stop lamp dan lampu sein Yamaha Nmax Neo dan Turbo.

    Bodinya memiliki hidung depan yang lebih pendek, area ekor yang kompak, dan desain lengkungan roda di sekitar roda belakang yang mengingatkan pada SUV roda empat.

    Tricity masih dilengkapi dengan Unified Brake System (UBS) + ABS, yang memungkinkan distribusi gaya pengereman yang tepat antara roda depan dan belakang.

    Sama seperti versi 155, Tricity 125 juga dilengkapi bagasi di bawah jok yang dilengkapi lampu LED. Soket daya USB Type-C, dan windshield hitam.

    Tricity 155 adalah satu-satunya model yang baru dilengkapi dengan Lampu Rem Darurat (ESS) dan Sistem Kontrol Traksi (TCS).

    Meskipu pakai dek rata, tidak berlebihan juga jika Tricity ini merupakan Nmax versi tiga roda. Pasalnya New Tricity ini memakai basis mesin Yamaha Nmax.

    Yamaha Tricity 125 menggendong mesin dengan ukuran bore x stroke; 52 mm x 58,7 mm. Di atas kertas, mesin itu bisa memuntahkan daya maksimum 12 PS pada 8.000 rpm dan torsi 1,1 kgm (10,79 Nm) pada 6.000 rpm.

    Sementara versi 155 cc menggunakan ukuran bore dan stroke: 58 mm x 58,7 mm. Di atas kertas, mesin itu dapat mengeluarkan tenaga 15 PS pada 8.000 rpm dan torsi 1,4 kg-m (13,7 Nm) pada 6.500 rpm.

    Tentunya motor ini juga memiliki teknologi LMW (Leaning Multi Wheel) yang membuat motor roda tiga ini bisa menikung dengan sempurna layaknya motor dua roda, yang dapat bergerak secara fleksibel.

    Soal harga, motor yang akan dipasarkan pada 25 September 2025 di Jepang ini dibanderol mulai dari 572 ribu Yen (Rp 63 jutaan) untuk Tricity 125, sedangkan Tricity 155 dijual 616 ribu Yen (Rp 68 jutaan).

    (riar/rgr)

  • Wujud Motor MotoGP Baru Yamaha Bermesin V4

    Wujud Motor MotoGP Baru Yamaha Bermesin V4

    Wujud Motor MotoGP Baru Yamaha Bermesin V4

  • Akhirnya Yamaha Luncurkan Motor MotoGP Bermesin V4

    Akhirnya Yamaha Luncurkan Motor MotoGP Bermesin V4

    Jakarta

    Yamaha Motor Co., Ltd. resmi memperkenalkan motor MotoGP YZR-M1 bermesin V4, di Sirkuit Misano, San Marino, Kamis (11/9/2025). Ini menandai langkah besar Yamaha yang berani mengubah arah pengembangan motor balap mereka dari mesin inline4 ke mesin V4.

    Menariknya, motor baru tersebut akan langsung turun lintasan akhir pekan ini. Augusto Fernández, pebalap penguji Yamaha Factory Racing, mendapat kesempatan pertama menungganginya lewat status wild card di MotoGP San Marino 2025.

    Setelah menjalani debut bersama pebalap penguji, Yamaha M1 V4 juga bakal dites langsung oleh dua pebalap utama, Fabio Quartararo dan Álex Rins, pada tes MotoGP San Marino pada Senin mendatang.

    Acara peluncuran prototipe V4 digelar di dalam paddock tim Monster Energy Yamaha MotoGP, disaksikan langsung oleh jajaran manajemen Yamaha. General Manager Motor Sports Development Division Takahiro Sumi, dengan Managing Director Yamaha Motor Racing Paolo Pavesio, Project Leader Kazuhiro Masuda, dan Technical Director Max Bartolini kompak menegaskan komitmen Yamaha pada mesin V4. Mereka menyebut ini sebagai wujud ‘pendekatan agresif’ yang dijalankan Yamaha sejak 2025 demi mempersiapkan diri menghadapi era MotoGP 2026.

    Yamaha YZR-M1 terbaru bermesin V4 Foto: Dok. Yamaha Factory Racing

    Proyek V4 ini juga mendapat dukungan penting dari Andrea Dovizioso yang bertindak sebagai penasihat performa rider, serta Augusto Fernández sebagai Test Rider Yamaha untuk musim 2026-2027. Keduanya disebut memainkan peran kunci dalam riset dan pengembangan motor, bersama tim teknisi dan para pebalap MotoGP Yamaha.

    Prototipe baru ini tampil dengan livery biru khas Yamaha yang sederhana namun elegan. Fernández sebelumnya sudah beberapa kali menguji motor ini dalam tes privat dan termasuk di Misano, sebelum akhirnya meluncur resmi ke hadapan publik.

    Meski turun sebagai wild card, Yamaha menegaskan bahwa keikutsertaan Fernández di San Marino murni buat mengumpulkan data, bukan mengejar hasil balap. Sementara itu, para penggemar akan mendapat suguhan tambahan pada hari Senin, ketika Quartararo dan Rins ikut menjajal motor baru tersebut dalam tes resmi.

    Langkah besar Yamaha ini membuka babak baru dalam perjalanan mereka di MotoGP. Setelah bertahun-tahun identik dengan mesin inline4, kini Yamaha siap memasuki era mesin V4 demi bersaing lebih ketat di level tertinggi balap motor dunia.

    Setelah Yamaha menggunakan mesin V4 sepenuhnya, maka tamat sudah riwayat mesin inline4 di pentas balap kasta tertinggi, MotoGP.

    (lua/dry)

  • Sidang di PN Surabaya, Pengemudi Truk Tabrak Korban Hingga Tewas Berbelit

    Sidang di PN Surabaya, Pengemudi Truk Tabrak Korban Hingga Tewas Berbelit

    Surabaya (beritajatim.com) – Suwanto pengemudi truk sampah menjalani sidang pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Negeri Surabaya.

    Saat diminta keterangan sebagai Terdakwa, Suwanto tampak berbelit dengan dalih tidak mengetahui kalau korban ada disamping truknya.

    Dalam sidang yang digelar di ruang Sari 2 tersebut, majelis hakim dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengkonfirmasi terkait kecelakaan yang terjadi di simpang Jalan Kranggan – Jalan Bubutan, Kota Surabaya yang berakibat korban Tjan Melani Tjandra, meninggal dunia.

    Terdakwa Suwanto mengakui bahwa tabrakan terjadi saat truk sampah yang ia kemudikan melintas dari arah Pasar Tembok menuju Tugu Pahlawan dan menabrak sepeda motor.

    “Waktu itu tidak kelihatan, iba-tiba ada suara brak. Lalu saya turun dan melihat ada korban yang terlindas di roda belakang sebelah kiri,” kata terdakwa Suwanto berbelit-belit.

    Suwanto juga menyebut, saat kejadian tersebut ia mengemudikan truk sampah dengan kecepatan rendah sekitar 15 km/jam di lajur tengah sebab ada lampu merah.

    “Di lampu merah saya mau belok kiri. Posisi motor korban berada di sebelah kiri. Waktu itu saya tidak melihat ada sepeda motor baik dari depan maupun dari samping,” sebut terdakwa Suwanto mencoba mengelak dari dakwaan Jaksa..

    Namun, saat Jaksa mengkonfrontasi jawaban Suwanto dengan memutar rekaman video milik dinas perhubungan dihadapan majelis Hakim, Suwanto terlihat kelimpungan. Sebab dari video terlihat dengan jelas, korban terlindas dari posisi depan.

    Kamu melihat atau tidak ada sepeda motor disebelah kiri kamu? Tanya ketua majelis hakim kepada terdakwa Suwanto.

    “Tidak melihat,” jawab Suwanto.

    Sebelumnya, Jaksa Kejari Tanjung dalam surat dakwaan menyatakan, kecelakaan tragis terjadi di simpang Jalan Kranggan Jalan Bubutan, Kota Surabaya, pada Senin (19/5/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.

    Seorang pengendara sepeda motor, Tjan Melani Tjandra, meninggal dunia di tempat setelah terlindas truk sampah yang dikemudikan oleh Suwanto bin Mrakih. Kasus ini kini tengah disidangkan, dengan Suwanto dijerat Pasal 310 ayat (4) Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    Peristiwa bermula saat terdakwa Suwanto mengemudikan truk sampah bernomor polisi L-8841-UT dari arah barat ke timur, hendak menuju Mall BG Junction.

    Ketika sampai di lampu lalu lintas simpang Kranggan-Bubutan, truk sempat berhenti karena lampu merah. Namun saat lampu hijau menyala, Suwanto mengemudikan kembali truknya dengan kecepatan rendah sekitar 15 km/jam di lajur tengah, meskipun seharusnya menggunakan lajur kiri untuk berbelok.

    Tanpa menyadari adanya kendaraan lain di sisi kiri, terdakwa memutar haluan ke arah kiri. Ia lalai memperhatikan kaca spion bawah kiri, sehingga tidak melihat sepeda motor Yamaha Mio bernomor L-6349-JT yang dikendarai korban Tjan Melani Tjandra, yang melaju sejajar di sebelah kiri truk.

    Akibatnya, bagian bemper depan kiri truk menyenggol motor korban, menyebabkan kendaraan terseret dan korban terjatuh hingga terlindas ban belakang kiri truk.

    Korban tewas seketika di tempat kejadian. Dua anggota Satlantas Polrestabes Surabaya, yakni Eko Prasetyo dan Frederika Setyawan, yang tengah bertugas di Pos Lalu Lintas depan BG Junction langsung menghampiri lokasi dan melakukan olah TKP serta memeriksa sopir truk.

    Hasil visum dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo mengungkap luka parah yang diderita korban. Di antaranya luka robek pada kepala sisi kanan belakang dan lengan kiri, patah tulang terbuka di kepala dan lengan, serta sejumlah luka memar dan lecet di hampir seluruh tubuh. Diketahui, korban mengalami mati lemas akibat kekerasan tumpul.

    Dikonfirmasi selesai sidang, Kakak korban Stefani Margareta mengaku kecewa dengan sikap terdakwa Suwanto berkelit dalam persidangan dengan mengatakan korban berada di sisi kirinya.

    “Tapi tadi majelis hakim sudah membenarkan bahwa korban terlindas tepat didepan Truk yang terdakwa kemudikan,” keluhnya.

    Stephani Juga menjelaskan hal-hal yang belum terungkap di persidangan bahwa si sopir truk tersebut melanggar marka jalan.

    “Posisi truk berada di marka jalan yang lurus, bukan yang putus-putus. Artinya sebenarnya dia tidak boleh berbelok ke kiri, tapi dia seharusnya lurus ke jalan Praban,” ungkapnya.

    Yang juga belum terungkap dalam persidangan lainnya adalah urusan dari CV tempat terdakwa bekerja dengan membawa bakingan, dengan itikad baik untuk meminta maaf.

    “Waktu itu pihak keluarga korban tidak mau menemuinya sebab waktunya berdekatan dengan kejadian tabrakan. Saat itu pihak Keluarga korban masih dalam suasana duka. Ketika dimediasi, terdakwa juga tidak meminta maaf, bahkan mengaku tidak melindas. Katanya dijalan itu ada gundukan dan ada lubang,” lanjut Stephani.

    Kepada media Stephani berharap agar terdakwa dihukum seberat-beratnya karena dia melanggar, dia tidak ada itikad baik meminta maaf dan dia tidak punya empati ketika dia menabrak, dia tidak langsung berhenti,

    “Seandainya dia setelah menabrak langsung berhenti, mungkin adik saya tidak sampai meninggal dunia. Yang saya sesalkan dia sudah menabrak dan orang-orang sekitar sudah meneriaki dia dan alarhum adik saya juga sempat meminta tolong. Tapi terdakwa tidak berhenti dengan terus melajukan truknya,” pungkas Stephani didampingi pengacaranya Renada Cipta Dewa. [uci/ted]

  • Sidang di PN Surabaya, Pengemudi Truk Tabrak Korban Hingga Tewas Berbelit

    Sidang di PN Surabaya, Pengemudi Truk Tabrak Korban Hingga Tewas Berbelit

    Surabaya (beritajatim.com) – Suwanto pengemudi truk sampah menjalani sidang pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Negeri Surabaya.

    Saat diminta keterangan sebagai Terdakwa, Suwanto tampak berbelit dengan dalih tidak mengetahui kalau korban ada disamping truknya.

    Dalam sidang yang digelar di ruang Sari 2 tersebut, majelis hakim dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengkonfirmasi terkait kecelakaan yang terjadi di simpang Jalan Kranggan – Jalan Bubutan, Kota Surabaya yang berakibat korban Tjan Melani Tjandra, meninggal dunia.

    Terdakwa Suwanto mengakui bahwa tabrakan terjadi saat truk sampah yang ia kemudikan melintas dari arah Pasar Tembok menuju Tugu Pahlawan dan menabrak sepeda motor.

    “Waktu itu tidak kelihatan, iba-tiba ada suara brak. Lalu saya turun dan melihat ada korban yang terlindas di roda belakang sebelah kiri,” kata terdakwa Suwanto berbelit-belit.

    Suwanto juga menyebut, saat kejadian tersebut ia mengemudikan truk sampah dengan kecepatan rendah sekitar 15 km/jam di lajur tengah sebab ada lampu merah.

    “Di lampu merah saya mau belok kiri. Posisi motor korban berada di sebelah kiri. Waktu itu saya tidak melihat ada sepeda motor baik dari depan maupun dari samping,” sebut terdakwa Suwanto mencoba mengelak dari dakwaan Jaksa..

    Namun, saat Jaksa mengkonfrontasi jawaban Suwanto dengan memutar rekaman video milik dinas perhubungan dihadapan majelis Hakim, Suwanto terlihat kelimpungan. Sebab dari video terlihat dengan jelas, korban terlindas dari posisi depan.

    Kamu melihat atau tidak ada sepeda motor disebelah kiri kamu? Tanya ketua majelis hakim kepada terdakwa Suwanto.

    “Tidak melihat,” jawab Suwanto.

    Sebelumnya, Jaksa Kejari Tanjung dalam surat dakwaan menyatakan, kecelakaan tragis terjadi di simpang Jalan Kranggan Jalan Bubutan, Kota Surabaya, pada Senin (19/5/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.

    Seorang pengendara sepeda motor, Tjan Melani Tjandra, meninggal dunia di tempat setelah terlindas truk sampah yang dikemudikan oleh Suwanto bin Mrakih. Kasus ini kini tengah disidangkan, dengan Suwanto dijerat Pasal 310 ayat (4) Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    Peristiwa bermula saat terdakwa Suwanto mengemudikan truk sampah bernomor polisi L-8841-UT dari arah barat ke timur, hendak menuju Mall BG Junction.

    Ketika sampai di lampu lalu lintas simpang Kranggan-Bubutan, truk sempat berhenti karena lampu merah. Namun saat lampu hijau menyala, Suwanto mengemudikan kembali truknya dengan kecepatan rendah sekitar 15 km/jam di lajur tengah, meskipun seharusnya menggunakan lajur kiri untuk berbelok.

    Tanpa menyadari adanya kendaraan lain di sisi kiri, terdakwa memutar haluan ke arah kiri. Ia lalai memperhatikan kaca spion bawah kiri, sehingga tidak melihat sepeda motor Yamaha Mio bernomor L-6349-JT yang dikendarai korban Tjan Melani Tjandra, yang melaju sejajar di sebelah kiri truk.

    Akibatnya, bagian bemper depan kiri truk menyenggol motor korban, menyebabkan kendaraan terseret dan korban terjatuh hingga terlindas ban belakang kiri truk.

    Korban tewas seketika di tempat kejadian. Dua anggota Satlantas Polrestabes Surabaya, yakni Eko Prasetyo dan Frederika Setyawan, yang tengah bertugas di Pos Lalu Lintas depan BG Junction langsung menghampiri lokasi dan melakukan olah TKP serta memeriksa sopir truk.

    Hasil visum dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo mengungkap luka parah yang diderita korban. Di antaranya luka robek pada kepala sisi kanan belakang dan lengan kiri, patah tulang terbuka di kepala dan lengan, serta sejumlah luka memar dan lecet di hampir seluruh tubuh. Diketahui, korban mengalami mati lemas akibat kekerasan tumpul.

    Dikonfirmasi selesai sidang, Kakak korban Stefani Margareta mengaku kecewa dengan sikap terdakwa Suwanto berkelit dalam persidangan dengan mengatakan korban berada di sisi kirinya.

    “Tapi tadi majelis hakim sudah membenarkan bahwa korban terlindas tepat didepan Truk yang terdakwa kemudikan,” keluhnya.

    Stephani Juga menjelaskan hal-hal yang belum terungkap di persidangan bahwa si sopir truk tersebut melanggar marka jalan.

    “Posisi truk berada di marka jalan yang lurus, bukan yang putus-putus. Artinya sebenarnya dia tidak boleh berbelok ke kiri, tapi dia seharusnya lurus ke jalan Praban,” ungkapnya.

    Yang juga belum terungkap dalam persidangan lainnya adalah urusan dari CV tempat terdakwa bekerja dengan membawa bakingan, dengan itikad baik untuk meminta maaf.

    “Waktu itu pihak keluarga korban tidak mau menemuinya sebab waktunya berdekatan dengan kejadian tabrakan. Saat itu pihak Keluarga korban masih dalam suasana duka. Ketika dimediasi, terdakwa juga tidak meminta maaf, bahkan mengaku tidak melindas. Katanya dijalan itu ada gundukan dan ada lubang,” lanjut Stephani.

    Kepada media Stephani berharap agar terdakwa dihukum seberat-beratnya karena dia melanggar, dia tidak ada itikad baik meminta maaf dan dia tidak punya empati ketika dia menabrak, dia tidak langsung berhenti,

    “Seandainya dia setelah menabrak langsung berhenti, mungkin adik saya tidak sampai meninggal dunia. Yang saya sesalkan dia sudah menabrak dan orang-orang sekitar sudah meneriaki dia dan alarhum adik saya juga sempat meminta tolong. Tapi terdakwa tidak berhenti dengan terus melajukan truknya,” pungkas Stephani didampingi pengacaranya Renada Cipta Dewa. [uci/ted]

  • Jabar Media Summit 2025: Tantangan dan Peluang Media di Era Disrupsi

    Jabar Media Summit 2025: Tantangan dan Peluang Media di Era Disrupsi

    Bandung (beritajatim.com) – Industri media tengah berada di titik kritis menghadapi era digital yang serba cepat dan disruptif. Tahun 2025 menjadi penentu apakah media mampu bertahan di tengah badai perubahan teknologi, pergeseran perilaku audiens, dan dominasi platform digital global, atau justru tenggelam.

    CEO Suara.com, Suwarjono, menegaskan bahwa keberlangsungan hidup menjadi isu paling mendesak. “Isu kekinian yang paling berat soal keberlangsungan hidup media. Jurnalisme sekarang ini tidak mampu dan kesulitan membiayai biaya produksi media. Belakangan ini banyak media yang tidak bisa menangani gelombang badai tersebut,” ujarnya dalam Jabar Media Summit 2025 di Pasteur Conventions Center, Holiday Inn Hotel, Kota Bandung, Kamis (11/9/2025).

    Menurutnya, dua tahun terakhir menjadi masa serius bagi media. Ia menekankan pentingnya diversifikasi bisnis sebagai strategi bertahan. “Caranya biar usia media panjang, yakni media tersebut harus bisa menemukan bisnis lain di luar bisnis pemberitaan,” tambahnya.

    Model bisnis media yang disokong lini usaha lain disebutnya lebih tahan banting. “Model bisnis media ketika dibantu oleh yuridis lini bisnis yang lain, itu rata-rata bisa bertahan. Jadi salah satu model bisnis media karena menarik kalau kita memiliki model bisnis yang lain,” jelasnya.

    Inovasi menjadi kunci lain. Suwarjono menyebut pengalaman Suara.com selama satu dekade menunjukkan trial and error dalam mencari model bisnis baru adalah keniscayaan. “Hal ini yang bisa membuat kami bisa survive hingga sampai saat ini kami belum pernah melakukan layoff,” ungkapnya.

    Ia memaparkan sepuluh tantangan besar yang dihadapi media, mulai dari penurunan trafik berita, efisiensi anggaran iklan pemerintah, disrupsi AI, perubahan perilaku audiens, hingga dominasi platform digital dalam periklanan. “Saya kira ini menjadi PR bagi kita, dan ini akan mengubah kondisi media saat ini,” tegasnya.

    Meski demikian, peluang juga terbuka lebar. Menurutnya, media kecil justru lebih berpeluang untuk sustain. “Di antaranya konsolidasi dan optimasi aset digital, media sebagai jembatan, ekosistem/showcase, hingga karakter channel dan monetisasi,” katanya.

    Ia juga menekankan pentingnya memahami posisi media dalam rantai industri. “Salah satu peluang yang cukup besar di luar media, adalah anatomi komposisi kita, apakah posisi kita di industri hulu atau di industri hilir yang masuk langsung ke konsumen,” jelasnya.

    CEO Tempo, Wahyu Dhyatmika, menambahkan bahwa media tidak hanya bicara soal bisnis, tetapi juga demokrasi. “Apa manfaat berita kita untuk publik untuk menjunjung demokrasi, apa manfaat yang diberikan kepada pasar,” ujarnya.

    Namun, ia mengakui adanya kesenjangan signifikan antara value creation dan value capture. “Problemnya adalah adanya kesenjangan antara jumlah yang dihasilkan model bisnis ini, dan itu cukup signifikan berdampak pada trafik atau pageview media,” kata Wahyu.

    Ia menyebut pendapatan dari langganan Tempo hanya mampu menutup 15 persen biaya produksi. “Artinya dengan perubahan media dengan mengandalkan adsense, pageview tidak bisa untuk membiaya biaya produksi redaksi,” jelasnya.

    Wahyu menekankan perlunya intervensi negara. “Bisa dengan dimulai dengan pemerintah untuk memberikan keringanan pajak penghasilan untuk karyawan di perusahaan media,” sarannya.

    Dari sisi regulasi, Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Dewan Pers, Muhammad Jazuli, menyoroti ketimpangan aturan antara media arus utama dan media sosial. “Media arus utama apapun platform bentuknya, itu jelas ada aturannya. Sementara social media dari segi konten maupun dari segi bisnis tidak ada yang mengatur,” ujarnya.

    Ia mendorong pemerintah lebih peduli pada media sebagai pilar demokrasi. “Media untuk bisa bertahan, pemerintah bisa membuat kebijakan yang memberikan keringanan kepada media arus utama,” tegasnya.

    Jazuli juga menyinggung tingginya jumlah aduan ke Dewan Pers yang mencapai 867 kasus sepanjang 2025, mayoritas dimenangkan oleh pengadu. Hal ini mencerminkan perlunya media berbenah agar kepercayaan publik tidak terkikis.

    Dari perspektif lain, Eva Danayanti dari International Media Support (IMS) menekankan pentingnya relevansi media lokal. “Kuncinya kalau ngomongin konten, kalau kita memperhatikan di sekitar dan di sebelah kita, itu bisa lebih relevan untuk konten media lokal bahkan hiperlokal,” katanya.

    Menurutnya, media lokal perlu membangun interaksi yang lebih dekat dengan audiens. “Jadi bagaimana audiens tidak hanya diberlakukan sebagai pembaca tapi juga bagaimana mereka bisa terlibat,” jelasnya.

    Eva berharap media lokal fokus pada relevansi, bukan ambisi menjadi besar. “Ke depan media lokal bukan bagaimana menjadi media besar, tapi bagaimana menjadi relevan dengan konteks lokalnya,” pungkasnya.

    Jabar Media Summit 2025 menghadirkan ratusan peserta dari perwakilan media se-Jawa Barat, akademisi, pemerintahan, hingga pelaku usaha. Tahun ini, forum tersebut mengusung tema Pendalaman Model Bisnis dan Konten Berdampak, dengan empat sesi utama: masa depan media lokal di era digital, penggunaan AI untuk mendukung kerja media, membangun konten berdampak, serta kolaborasi media dengan stakeholder.

    Acara terselenggara berkat kolaborasi AyoBandung.id, Suara.com, dan Radar Cirebon dengan dukungan sejumlah mitra, termasuk bank bjb, Bank BNI, Harita Nikel, Bio Farma, JNE, Eiger Adventure, PLN UID Jabar, Bank Indonesia Jawa Barat, bjb Syariah, Pos Indonesia, Cirebon Power, Modena, Diskominfo Kota Cirebon, dan Yamaha. [beq]

  • Tabrak Warga Kandangan, Bandit Curanmor Surabaya Gagal Kabur

    Tabrak Warga Kandangan, Bandit Curanmor Surabaya Gagal Kabur

    Surabaya (beritajatim.com) – Bandit curanmor Surabaya gagal kabur usai mencuri sepeda motor di perkampungan Jalan Kandangan Rejo, Benowo, Rabu (10/9/2025) pagi. Pelaku yang saat itu mengendarai sepeda motor sarana menabrak warga sekitar yang sedang beraktivitas.

    Prasetyo (29) warga Kandangan Rejo mengatakan, aksi pencurian itu dilakukan oleh dua pelaku. Mereka masuk kampung Kandangan Rejo dengan mengendarai sepeda motor sepeda Yamaha Mio tanpa plat nomor.

    “Dari CCTV itu mereka masuk ke kampung berboncengan mas. Satu pelaku memakai baju biru lalu yang dibonceng memakai jaket hitam,” kata Prasetyo, Kamis (11/9/2025).

    Kedua pelaku lalu melihat sepeda motor Honda Beat dalam kondisi menyala tanpa dijaga pemiliknya. Kedua pelaku langsung putar balik. Pelaku yang mengenakan jaket lantas turun dari sepeda motor.

    “Langsung diambil aja mas motor korban. Kan kondisi nyala (motornya) dipanasi karena mau dipakai antar anaknya sekolah,” jelas Prasetyo.

    Kedua pelaku lantas kabur. Apesnya, pelaku yang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio tanpa plat menabrak seorang warga. Sementara pelaku lainnya berhasil kabur.

    “Begitu jatuh langsung dipukuli warga mas. Kalau dari identitas pelaku itu kemarin namanya Muhammad Eko warga Kedung Mangu,” pungkas Prasetyo.

    Sementara itu, korban dari peristiwa itu adalah Muhammad Taufik. Ia menjelaskan saat itu sebenarnya dia hendak berangkat mengantarkan anak sekolah. Namun, saat itu ia kembali masuk ke dalam rumah karena dipanggil oleh istrinya.

    “Saya masuk cuman 5 menit. Pas keluar sepeda motor hilang. Ga lama dikabari orang-orang ada pelaku curanmor tertangkap,” jelasnya.

    Dikonfirmasi terpisah Kanit Reskrim Polsek Benowo Ipda Catur membenarkan ada penyerahan bandit curanmor dari masyarakat Kandangan Rejo. Saat ini, pihaknya masih melakukan interograsi untuk memburu pelaku lainnya. “Masih kita dalami. Sementara satu pelaku lain masih kami kejar,” jelasnya. [ang/suf]