brand merek: Yamaha

  • Aksi Dermawan Fabio Quartararo Tuai Pujian Netizen: Tampan, Royal, Rupawan

    Aksi Dermawan Fabio Quartararo Tuai Pujian Netizen: Tampan, Royal, Rupawan

    Jakarta

    Baru-baru ini video yang memperlihatkan Pembalap Tim Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo menjadi viral di media sosial Instagram. Pasalnya, dalam video tersebut ia terlihat memberi uang ke seorang bocah.

    Di video tersebut, Fabio terlihat sedang memasuki sebuah minimarket. Bukan untuk membeli jajanan, ternyata tujuan El Diablo -julukan Quartararo- datang ke minimarket tersebut adalah mengambil uang tunai di ATM BRI.

    Di video itu, terlihat pula seorang anak kecil sedang mengekori Fabio di samping ATM BRI. Tak disangka, Fabio tiba-tiba memberikan bocah tersebut beberapa lembar uang tunai.

    Bocah berbaju hitam tersebut terlihat kebingungan, tapi pada akhirnya ia tetap menerima uang yang diberikan oleh Fabio. Sebelum meninggalkan minimarket, ia terlihat melakukan high five dengan si bocah.

    Perbuatan tak terduga Fabio itu menuai beragam komentar dari netizen. Kebanyakan dari mereka memuja tindakannya.

    “Definisi tampan, royal, macho, rupawan, dan dermawan,” kata seorang netizen, dikutip Selasa (1/10/2024).

    “Sepertinya beliau cocok jadi suami saya,” tulis netizen lainnya, berandai-andai.

    Tak hanya itu, banyak juga netizen yang menyoroti ATM yang digunakan oleh El Diablo. Mereka tak menyangka kalau Fabio menggunakan BRI.

    “Ternyata beliau nabungnya di Simpedes,” tulis seorang netizen di Instagram.

    “Fabio nabungnya di Simpedes, Ngambil dana KUR juga kayaknya,” canda netizen lain.

    Dari tindakan Fabio ini kita dapat mengambil banyak pelajaran positif. Salah satunya adalah tetap dermawan dan rendah hati kepada semua orang.

    (akn/ega)

  • Beraksi di Lamongan, Begal Motor Babak Belur Dihajar Warga

    Beraksi di Lamongan, Begal Motor Babak Belur Dihajar Warga

    Lamongan (beritajatim.com) – Seorang pelaku perampasan atau begal sepeda motor babak belur dihajar warga, saat melancarkan aksinya di Lamongan, Kamis (19/9/2024). Korbannya adalah Suroso, seorang pria paruh baya warga Desa Jubel Kidul, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan.

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu Suroso yang merupakan seorang sukarelawan pengatur lalu lintas (Supeltas), dalam berangkat ke titik tempatnya berjaga, di simpang tiga Jalan Veteran Lamongan.

    Namun saat melintas dari selatan ke arah utara di Jalan Lamongrejo, Suroso dihadang oleh dua orang yang membawa senjata tajam. “Tiba-tiba saya dihadang. Saya pun berhenti,” kata Suroso, saat ditemui di Mapolres Lamongan untuk melaporkan peristiwa yang dialaminya, Kamis (19/9/2024).

    Lebih lanjut Suroso menceritakan, setelah berhenti, kedua pelaku langsung merampas sepeda motornya, sambil menodongkan senjata tajam.

    Saat itu Suroso sempat mempertahankan motornya hingga terjadi keributan. Warga yang mendengar keributan itu pun langsung berdatangan untuk memberikan pertolongan. “Warga sekitar langsung berdatangan, pelaku terlihat panik hingga satu pelaku kabur membawa Motor Yamaha Mio milik saya, sementara satu pelaku tertinggal,” kata Suroso.

    Karena merasa geram, tanpa basa basi langsung melayangkan bogem mentah kepada pelaku hingga babak belur. Warga juga menggeledah saku korban dan menemukan obat-obatan sisa pakai.

    Saat dicecar pertanyaan oleh warga, pelaku yang tergolong masih remaja tersebut mengaku berasal dari Bandung, Jawa Barat. Saat ini pelaku sudah diamankan di Polres Lamongan dan kasus tersebut saat ini sedang dalam penanganan pihak kepolisian. (fak/kun)

  • Tiga Warga Jember Ini Berburu Sepeda Motor di Rumah Sepi

    Tiga Warga Jember Ini Berburu Sepeda Motor di Rumah Sepi

    Jember (beritajatim.com) – Tiga orang pria warga Kabupaten Jember, Jawa Timur, ditangkap polisi gara-gara berburu sepeda motor di rumah-rumah yang sepi. Menjebol dinding rumah menjadi cara nekat untuk mengambil sepeda motor di rumah-rumah tersebut.

    Tiga orang pria itu berinisial MS (35), warga Desa Sukokerto; MF (47), warga Potok Timur; dan MH (46), warga Baban Tengah Mulyorejo, Silo. Kepolisian Sektor Sukowono meringkus mereka beserta enam sepeda motor sebagai barang bukti.

    Pengungkapan kasus ini berawal dari SF, warga yang melaporkan kehilangan sepeda motor merk Yamaha Vega R warna merah putih. “Sepeda motor itu diparkir di teras rumahnya di Dusun Potok Timur, Sukowono,” kata Kepala Kepolisian Sektor Sukowono AKP Solikhan Arief, Jumat (13/9/2024).

    Tiga tersangka mengaku menyasar rumah yang sepi. “Mereka lalu mencongkel jendela, bahkan sampai menjebol dinding tembok rumah korban untuk masuk dan mencuri sepeda motor yang diparkir dan barang-barang lain,” kata Arief.

    Para pelaku dijerat pasal tindak pidana pencurian dengan pemberatan sebagaimana Pasal 363 ayat (1) ke-3e dan 4e KUHP tentang Pencurian dengan Tindakan Pemberatan. “Mereka terancam hukuman pidana yang berat atas tindakan mereka yaitu lima tahun penjara,” kata Arief. [wir]

  • Aksi Pencurian Burung Berkicau Marak di Pacet Mojokerto

    Aksi Pencurian Burung Berkicau Marak di Pacet Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Aksi pencurian burung berkicau marak terjadi di Desa Warugunung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Setidaknya ada lima kali kasus pencurian burung peliharaan berbagai jenis terjadi dalam kurun waktu yang bersamaan dialami warga.

    Terbaru, aksi pencurian burung dialami Yohan Astopuro. Dua burung Cucak Ijo miliknya raib digondol maling pada, Jumat (6/9/2024) dini hari. Bahkan aksi pencurian tersebut terekam kamera Closed Circuit Television (CCTV) yang sengaja dipasang korban di teras rumah.

    Pelaku yang datang sendirian dengan menggunakan motor jenis Yamaha Jupiter warna oranye tersebut memakai helm, jaket hitam serta masker. Padahal rumah korban yang dekat dengan jalan raya tak membuat takut pelaku untuk melakukan aksi pencurian.

    Terlihat dalam rekaman kamera pengintai, pelaku sempat berpura-pura sepeda motor miliknya mogok ketika ada pengendara yang melintas. Pelaku menyatroni kediaman korban dan menghampiri dua sangkar burung berisi burung Cucak Ijo yang ditaruh di teras rumah.

    Pelaku yang berbadan kurus itupun dalam hitungan beberapa menit berhasil membawa kabur 2 burung berkicau. Diduga lantaran korban meletakkan sangkar burung dekat dengan pagar sehingga dengan mudah diraih tangan pelaku.

    Tak butuh waktu lama, burung senilai Rp1,750 ribu miliknya raib digondong maling. Pelaku hanya mengambil burung saja, sementara sangkar burung dibiarkan tergeletak di lantai teras kemudian meninggalkan rumah korban melarikan diri ke arah Mojosari.

    “Kejadiannya sekira pukul 03.17 WIB, tahu-tahu kandangnya sudah berada di bawah. Saya lihat CCTV ternyata dicuri orang, cara ngambilnya itu lewat sela-sela pagar. Burung peliharaan kakak saya, rumahnya di sebelah rumah saya juga diambil,” ungkapnya, Sabtu (7/9//2024).

    Burung jenis Murai Batu milik sang kakak turut digondol pelaku. Pelaku mematikan lampu sebelum mengambil burung incarannya. Diduga agar aksi pelaku tidak ketahuan pengendara yang melintas di depan rumah korban.

    “Habis itu ngambil lagi, ada murai batu diambil juga, sempat mematikan lampu biar tidak ketahuan orang. Usai mengambil dua burung, langsung melarikan diri ke arah Mojosari. Sering terjadi, hari ini 5 kali. Sebelumnya di gang desa. Tidak (dilaporkan) buat pelajaran saja dan lebih waspada lagi,” tutupnya. [tin/kun]

  • Gagal Curi Motor, Warga Kejayan Pasuruan Malah Dihajar Warga

    Gagal Curi Motor, Warga Kejayan Pasuruan Malah Dihajar Warga

    Pasuruan (beritajatim.com) – Ketahuan mengambil motor yang bukan miliknya, warga Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan dihajar massa. Kejadian ini terjadi di depan rumah Desa Sumberejo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan.

    Dari keterangan Polsek Purwosari, kejadian pencurian sepeda motor terjadi pada Senin (26/8/2024) sekitar pukul 11.30 WIB. Kapolsek Purwosari, AKP Sugiyanto mengatakan bahwa pihaknya mengamankan pelaku setelah dihajar massa di balai Desa Sumberejo.

    “Kami mengamankan seorang pelaku bernama Mohamad Yasin (36) yang merupakan warga Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan. Pelaku kami amankan karena melanggar pasal 363 KUHP tentang tindakan pidana pencurian sepeda motor,” jelas Sugiyanto.

    Sugiyanto menceritakan bahwa mulanya pemilik motor bernama Saiful Mubarok (29) warga Desa Sumberejo, Kecamatan Purwosari hendak mencari rumput. Sesampainya di lokasi, korban memarkirkan sepeda motor Yamaha Vega R dengan nomor polisi N 6747 TAR didepan rumah warga.

    Setelahnya, korban berjalan disebuah pekarangan yang jaraknya 50 meter dari tempatnya untuk mencari rumput. Tak berselang lama, ada satu kendaraan dengan dua orang yang mencurigakan mondar mandir di depan motornya.

    Kecurigaannya tersebut terbukti setelah satu dari dua orang tersebut berusaha mendekati motornya. Mengetahui hal itu korban langsung berlari untuk mengejar pelaku, hingga akhirnya salah satu pelaku terjatuh.

    “Korban dibantu dengan warga untuk mengamankan salah satu dari pelaku. Kemudian pelaku digiring kebalai desa. Namun saat di balai desa warga yang mengetahui hal tersebut mengamuk dan memukuli pelaku sampai babak belur,” tambahnya.

    Tak berselang lama, pohak kepolisian dari Polsek Purwosari mendatangi lokasi dan langsung mengamakan pelaku yang menjadi bulan-bulanan warga. Tak hanya itu, beberapa barang bukti berupa kendaraan korban juga diamankan sebagai barang bukti. (ada/kun)

  • Jemput Anak Sekolah, Ibu Surabaya Dijambret di Jalan Undaan Kulon

    Jemput Anak Sekolah, Ibu Surabaya Dijambret di Jalan Undaan Kulon

    Surabaya (beritajatim.com) – Indira Sugesti, ibu di Surabaya dijambret di Jalan Undaan Kulon, Senin (19/8/2024) sekitar pukul 15.00 WIB. Ia dijambret saat menjemput anaknya pulang sekolah.

    Indira menceritakan, penjambretan itu terjadi di pertigaan Jalan Undaan Wetan, tepatnya di depan home industry coklat. Ia yang mengendarai sepeda motor Yamaha X-Ride L 5943 PA dipepet oleh pelaku yang beraksi sendirian. Pelaku disebut mengendarai sepeda motor Honda matik.

    “Pelaku mepet saya dari sebelah kanan. Saat itu handphone saya di saku celana berhasil diambil pelaku,” kata Indira, Selasa (20/8/2024).

    Menjadi korban jambret, Indira langsung tancap gas untuk mengejar pelaku sambil berteriak meminta pertolongan. Aksi kejar-kejaran berlangsung sekitar 200 meter.

    Indira lantas kaget karena ada truk di depannya sehingga ia pun terjatuh dan sempat terseret di aspal.

    “Saya kaget tiba-tiba ada truk. Saya menghindar dan menabrak trotoar sebelah kanan,” imbuh Indira.

    Warga sekitar yang melihat Indira terjatuh sempat mengira bahwa dia adalah korban kecelakaan karena diserempet truk. Beberapa warga sempat mengejar truk untuk berhenti. Namun, ketika Indira ditanya oleh warga ia menjelaskan bahwa sebenarnya dia adalah korban jambret.

    Indira masih mengingat ciri-ciri pelaku. Pelaku disebut memiliki tinggi sekitar 165 sentimeter, menggunakan topi coklat, dan memakai baju hem motif kotak-kotak merah. Akibat kejadian ini, Indira mengalami parut di bagian tangan dan kaki.

    “Saya sempat keseret pas jatuh itu. Jadi ada luka di tangan dan kaki. Ini belum periksa lagi ke rumah sakit,” pungkas Indira.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Genteng Iptu Harsya saat dikonfirmasi terkait kejadian penjambretan ini belum memberikan respon. [ang/beq]

  • Remaja Surabaya Diduga Korban Penyerangan Gangster Sempat Koma 4 Hari

    Remaja Surabaya Diduga Korban Penyerangan Gangster Sempat Koma 4 Hari

    Surabaya (beritajatim.com) – Remaja Surabaya diduga korban penyerangan gangster sempat mengalami koma selama 4 hari. Setelah menjadi korban pada Minggu (11/8/2024) dini hari, Alfian Teguh Saputra (20) langsung dilarikan ke RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH).

    Tidak sampai 24 jam, korban lantas dirujuk ke RS Soewandi lantaran kondisi korban yang semakin menurun. “Korban meninggal dunia pada hari Rabu (14/08/2024) kemarin sekitar pukul 04.15 WIB,” kata Ashari, paman Alfian saat ditemui di rumah duka Jalan UKA, Benowo, Surabaya, Jumat (16/8/2024).

    Selama menjalani perawatan di dua rumah sakit milik negara itu, Alfian tidak pernah sadar sama sekali. Sehingga, keluarga tidak memperoleh keterangan apapun terkait peristiwa mengenaskan yang dialami Alfian.

    Keluarga hanya mendapatkan cerita kronologi dari teman Alfian bernama David yang saat itu berboncengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio J.

    Dari cerita David, keluarga memperoleh informasi bahwa saat itu mereka baru pulang ngopi dan hendak pulang. David yang rumahnya di Jalan Kandangan berboncengan dengan Alfian melewati Jalan Taman Puspa Raya Citraland.

    Di lokasi itulah, korban bersama David dan 2 teman lainnya kemudian diteriaki segerombolan remaja berjumlah 9 orang dengan mengendarai 3 motor. Dua teman korban berhasil melarikan diri, sementata David dan Alfian terjebak.

    Motor yang dikendarai mereka berdua lantas jatuh karena ditendang oleh para pelaku. “Keponakan saya (Alfian) dan David itu terus oleng dan menabrak tiang. Keduanya jatuh tepat di seberang pasar modern Citraland,” imbuh Ashari.

    Kedua korban lantas dipukuli sehingga menyebabkan luka di kepala belakang, mata kiri, dan rahang Alfian. Sementara David mengalami patah tangan kiri. Mereka berdua lantas ditolong oleh petugas Security Citraland. Alfian yang sekarat lantas dibawa ke RS BDH.

    “Sekarang kami berharap agar pelaku cepat ditemukan. Kami masih menunggu kabar terbaru dari pihak kepolisian,” pungkas Ashari.

    Pihak keluarga sempat meminta rekaman CCTV di lokasi kepada petugas keamanan Citraland. Namun, pihak keamanan Citraland mengatakan bahwa rekaman CCTV sudah diserahkan ke petugas kepolisian untuk bahan penyelidikan.

    Pihak keluarga pun sampai sekarang masih menunggu kronologi resmi dari petugas Polsek Lakarsantri. Sementara itu, Kapolsek Lakarsantri Kompol M Akhyar saat dikonfirmasi belum memberikan tanggapan resmi atas peristiwa ini.

    Sebelumnya, Diduga diserang gangster, Remaja Benowo bernama Alfian Teguh Saputra (20) tewas setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Soewandi selama 4 hari. Alfian Teguh diserang oleh sekelompok remaja diduga gangster pada Minggu (11/08/2024) dini hari.

    Salah satu perwakilan keluarga Alfian menceritakan bahwa keponakannya saat itu baru saja pulang ngopi bersama 4 temannya yaitu David, Doni dan Rivaldo. Mereka berempat lantas melintasi jalan Taman Puspa Raya, Citraland.

    Di lokasi itulah ada 9 orang pelaku dengan mengendarai 3 sepeda motor meneriaki dan menyerang mereka. [ang/suf]

  • Diduga Diserang Gangster, Remaja Benowo Surabaya Tewas

    Diduga Diserang Gangster, Remaja Benowo Surabaya Tewas

    Surabaya (beritajatim.com) – Diduga diserang gangster, remaja Benowo Kota Surabaya bernama Alfian Teguh Saputra (20) tewas setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Soewandi selama 3 hari. Alfian Teguh diserang oleh sekelompok remaja diduga gangster pada Minggu (11/08/2024) dini hari.

    Salah satu perwakilan keluarga Alfian menceritakan bahwa keponakannya saat itu baru saja pulang ngopi bersama 4 temannya yaitu David, Doni dan Rivaldo. Mereka berempat lantas melintasi jalan Taman Puspa Raya, Citraland. Di lokasi itulah ada 9 orang pelaku dengan mengendarai 3 sepeda motor meneriaki dan menyerang mereka.

    “Kalau dari ceritanya David, Alfian ini boncengan sama David lalu Doni sama Rivaldo. Nah saat diteriaki, Doni dan Rivaldo berhasil lolos dari kejaran para pelaku,” kata Ashari paman korban saat ditemui Beritajatim.com di rumah duka, Jumat (16/07/2024).

    David dan Alfian terjebak. Motor Yamaha Mio J L 5866 AAY yang mereka kendarai hilang keseimbangan karena terus ditendangi oleh para pelaku. Keduanya pun lantas menabrak tiang rambu tepat di seberang pasar modern Citraland dan terjatuh.

    Saat itulah, David dan Alfian dipukuli oleh para pelaku secara membabi buta. Alfian tidak sadarkan diri. Kepala bagian belakangnya luka dan mengeluarkan darah. Alfian juga mengalami luka di bagian pelipis, mata kiri dan rahang. Sementara David mengalami patah tulang tangan bagian kiri.

    “Barang keponakan saya tidak ada yang diambil. Dompet, sepeda motor dan handphone masih ada semua. Namun, pengakuan David, handphonenya diambil sama pelaku,” tutur Ashari.

    Ashari mengatakan, keponakannya lantas dibawa ke RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) oleh security Citraland. Pihak keluarga baru mengetahui kejadian itu dari petugas Citraland yang mendatangi rumahnya. Di RSUD BDH, kondisi Alfian terus menurun. Ia akhirnya dirujuk ke RS Soewandi dengan alasan dibutuhkan operasi bedah saraf.

    “Cuman sehari di RS BDH lalu keponakan saya dirujuk ke RS Soewandi. Meninggalnya tanggal 14 Agustur 2024 di RS Soewandi setelah total 4 hari dirawat di kedua RS itu,” imbuh Ashari.

    Atas kejadian ini, Ashari sudah melaporkan ke Polsek Lakarsantri. Dari keterangan, pihak keluarga sudah 3 kali dimintai keterangan. Ia pun berharap agar para pelaku segera ditangkap dan diadili.

    Sementara itu, Kapolsek Lakarsantri Kompol M. Akhyar saat dihubungi Beritajatim.com, belum memberikan tanggapan atas peristiwa ini. (ang/but)

  • Tiga Oknum Pesilat Bocil Rampas Motor di Karangpilang Surabaya

    Tiga Oknum Pesilat Bocil Rampas Motor di Karangpilang Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Tiga oknum pesilat yang masih berusia anak-anak atau bocil nekat merampas sepeda motor di jalan Mastrip, Karangpilang, Surabaya, Minggu (11/7/2024) lalu. Dalam melakukan aksinya, ketiga anak-anak berinisial SH, MH dan FF itu mengenakan seragam perguruan. Ketiganya teridentifikasi sebagai warga Pakal.

    Kapolsek Karangpilang Kompol A Risky Fardian mengatakan ketiga anak yang saat ini berstatus sebagai Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) itu awalnya konvoi di Karangpilang sambil membawa senjata tajam dan gear motor. Mereka konvoi dengan tujuan untuk mencari musuh antar perguruan lainnya.

    Saat di Jalan Mastrip, ketiga ABH ini berpapasan dengan korban yang saat itu sedang menuntun sepeda motor karena bannya bocor. Ketiganya lantas putar balik dan meneriaki korban. Korban yang takut lantas meninggalkan sepeda motornya dan kabur mencari bantuan.

    “Korban lantas kabur ke perkampungan untuk bersembunyi. Karena para ABH itu meneriaki dan sambil membawa senjata tajam,” kata Risky ketika dihubungi beritajatim.com, Kamis (15/8/2024).

    Karena korban kabur, sepeda motor Yamaha Mio J milik korban pun dibawa oleh ketiga pelaku hingga ke daerah Dukuh Kupang. Korban mengetahui sepeda motornya hilang setelah kembali ke lokasi.

    Di sekitar lokasi, kebetulan ada warung kopi yang masih buka. Pemilik warung mengatakan bahwa sepeda motor korban digondol oleh ketiga oknum pesilat yang mengejarnya. “Korban lantas melapor ke Polsek Karangpilang. Kami temukan sepeda motornya disimpan di Dukuh Kupang,” imbuh Risky.

    Ketiganya lantas diamankan oleh anggota Polsek Karangpilang. Namun, karena usianya masih anak-anak ketiganya lantas dititipkan ke Bapas Surabaya. “Mereka mengaku motornya untuk dimiliki pribadi. Tidak dijual,” pungkas Risky. [ang/suf]

  • Anggota Gengster All Stars Terlibat Pengeroyokan, Diamankan Polsek Purwosari

    Anggota Gengster All Stars Terlibat Pengeroyokan, Diamankan Polsek Purwosari

    Pasuruan (beritajatim.com) – Tak perlu waktu lama, Satreskrim Polsek Purwosari langsung amankan pelaku kekerasan yang dilakukan kepada Heriyanto (19) warga Desa Martopuro, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Ada dua pelaku yang diamankan yakni MK (16) warga Kecamatan Purwosari dan, Dimas Suli (22) warga Desa Sudan, Kecamatan Wonorejo.

    Keduanya diamankan pada Rabu (14/8/2024) sekitar pukul 00.55 WIB saat berada di jalan umum Desa Martopuro. Saat diamankan kedua pelaku tak memberontak dan langsung menyerahkan diri.

    “Kami sudah mengamankan terduga pelaku penganiayaan menggunakan senjata tajam yang dilakukan oleh lima orang. Sementara saat ini yang berhasil kita amankan masih dua orang sementara tiga pelaku lainnya masih kami lakukan penyelidikan,” jelas Kapolsek Purwosari, AKP Sugiyanto.

    Sugiyanto juga menjelaskan bahwa motif kedua pelaku menghajar Heriyanto dikarenakan salah paham di sosial media. Dimana kelima pelaku mengira korban merupakan seseorang yang mengejek di sosial media.

    Alhasil kelima pelaku tersebut langsung mendatangi korban tanpa menanyakan kebenaran terkait tantangan yang dilontarkan disosial media. Dari keterangan pelaku, dirinya juga tergabung dalam sebuah Gengster All Stars dan Pembangkang.

    “Saat kami introgasi, pelaku mengakui bahwa dirinya juga tergabung dalam gengster All Stars dan Pembangkang. Saat ini pelaku kami amankan dan akan melakukan koordinasi dengan unti PPA Polres Pasuruan,” tambahnya.

    Sementara polisi juga mengamankan barang bukti berupa dua unit motor Yamaha Vixion dan Honda Scoopy, polisi juga mengamankan senjata tajam yang dibuat pelaku untuk menganiaya korban. (ada/but)