brand merek: Xiaomi

  • Poco F8 Pro dan F8 Ultra Rilis Global, Kapan Meluncur di Indonesia?

    Poco F8 Pro dan F8 Ultra Rilis Global, Kapan Meluncur di Indonesia?

    Berkolaborasi dengan Bose, Poco F8 Ultra hadir dengan kemampuan audio yang sudah di-tunning oleh Bose. Poco F8 Ultra akan membawa setup speaker 2.1 channel, terdiri dari speaker stereo atas-bawah dan woofer belakang khusus. Pengaturan ini diklaim akan memberikan pengalaman audio kencang, detail, dan bass lebih dalam.

    Poco F8 Ultra juga sudah menggunakan baterai berkapasitas 6.500mAh, dan dilengkapi dengan tiga kamera yang masing-masing memiliki kemampuan 50MP, 50MP telephoto periskop, dan 50MP ultra-wide. Untuk selfie-nya, ponsel ini menggunakan kamera 32MP.

    Poco F8 Ultra juga akan langsung menggunakan sistem operasi Xiaomi HyperOS 3 berbasis Android 16, IP68 untuk ketahanan terhadap debu dan cipratan air.

    Spesifikasi Poco F8 Pro

    Dalam hal performa, HP baru Poco ini sudah menggunakan chipset Snapdragon 8 Elite milik Qualcomm. Ponsel ini juga sudah didukung dengan GPU Adreno, RAM 12GB, dan memori mulai dari 256GB hingga 512GB.

    Untuk mengatasi pemakaian HP secara intens, seperti bermain game dalam waktu lama, editing video, dan menjelajah internet, perusahaan sudah melengkapi HP Poco baru ini dengan LiquidCool Technology with 3D Triple-layer, IceLoop System, dan WildBoost Optimization.

    Berbicara tentang main game, konsumen akan mendapati layar Poco Hybrid RGB AMOLED berukuran 6.59 inci ini lebih dari cukup untuk memainkan sejumlah judul game, seperti Genshin Impact, Garena Delta Force, hingga Wuthering Waves.

  • Poco Pad X1 & M1 Rilis Global, Spesifikasi Menarik Harga Menggoda

    Poco Pad X1 & M1 Rilis Global, Spesifikasi Menarik Harga Menggoda

    Jakarta

    Tak hanya Poco F8 Series, dua tablet anyar Poco turut debut global di Bali. Perangkat yang dimaksud adalah Poco Pad X1 dan Pad M1.

    Kedua tablet ini disebut ideal untuk kebutuhan berbeda-mulai dari produktivitas, hiburan, hingga kreativitas berbasis AI. oco Pad X1 dan Pad M1 dibekali layar besar, baterai tahan lama, serta integrasi mendalam dengan ekosistem Xiaomi HyperOS.

    Di pasar global, dua tablet ini disebut bakal menjadi lini paling menarik dari Poco karena menawarkan spesifikasi kelas atas namun tetap mempertahankan karakter value-for-money yang menjadi ciri khas brand tersebut.

    Poco Pad X1

    Poco Pad X1 hadir sebagai tablet performa tinggi yang menonjolkan pengalaman produktivitas, kreativitas, dan gaming. Tablet ini dipersenjatai layar 11,2 inch beresolusi 3.2K (3200 x 2136) dengan refresh rate hingga 144Hz, cocok untuk pengguna yang membutuhkan respons layar cepat baik untuk multitasking maupun bermain gim kompetitif.

    Poco Pad X1 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Dukungan Dolby Vision, 800 nits peak brightness, DC dimming, dan sertifikasi perlindungan mata TÜV Rheinland membuatnya nyaman digunakan dalam waktu lama. Aspek rasio 3:2 yang mirip buku juga menjadikannya ideal untuk membaca dokumen atau menulis artikel.

    Performa ditenagai oleh Snapdragon 7+ Gen 3,. Chipset ini dipadu RAM 8GB LPDDR5X dan penyimpanan 512GB UFS 4.0, menawarkan kecepatan kelas flagship.

    Pada sisi audio, empat speaker dengan Dolby Atmos menghadirkan pengalaman multimedia yang imersif. Untuk dayanya, Poco Pad X1 membawa baterai 8.850 mAh dengan fast charging 45W.

    Poco Pad X1 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Fitur unggulan lainnya adalah Xiaomi HyperAI, termasuk dukungan Google Gemini, Circle to Search, AI Writing, AI Subtitle, AI Translate Conversation, hingga AI Art-membuatnya salah satu tablet AI-ready paling menarik tahun ini. Tablet ini dibekali case keyaboard dan mendukung Poco Focus Pen.

    Layar11,2 inci, 3.2K (3200×2136), 144Hz, 800 nits, Dolby Vision, TÜV Rheinland CertifiedChipsetSnapdragon 7+ Gen 3RAM & Storage8GB LPDDR5X + 512GB UFS 4.0KameraBelakang 13MP (PDAF), Depan 8MPAudioQuad Speakers, Dolby Atmos, Hi-Res / Hi-Res WirelessBaterai8.850 mAh, 45W Turbo ChargingSistemXiaomi HyperOS + Xiaomi HyperAIKonektivitasWi-Fi 6E, Bluetooth 5.4, NFC Tap-to-ShareBobot500 gramMaterialUnibody AluminiumAksesorisFloating Keyboard, Keyboard, Focus Pen, CoverPoco Pad M1 Foto: Adi Fida Rahman/detikINETPoco Pad M1

    Jika Pad X1 difokuskan untuk produktivitas dan kinerja tinggi, Poco Pad M1 muncul sebagai tablet hiburan besar dengan paket lengkap dan harga yang lebih ramah. Tablet ini membawa layar besar 12,1 inci 2.5K dengan refresh rate hingga 120Hz, ideal untuk menonton atau live streaming.

    Panel ini juga mendukung 600 nits HBM, Dolby Vision, serta tiga sertifikasi TÜV Rheinland: Low Blue Light, Flicker-Free, dan Circadian Friendly.

    Poco Pad M1 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Di sektor audio, Pad M1 mengusung quad-speaker dengan 300% volume boost, lengkap dengan Hi-Res Audio dan Dolby Atmos. Hal ini menjadikannya salah satu tablet hiburan dengan suara paling lantang di kelas harganya.

    Yang tak kalah menarik, Poco Pad M1 dibekali baterai 12.000 mAh, kapasitas terbesar di lini Poco global, dengan standby hingga 83 hari. Tablet ini mendukung fast charging 33W dan bahkan reverse charging kabel 27W, sehingga dapat berfungsi sebagai power bank.

    Di sektor performa, perangkat ini ditenagai Snapdragon 7s Gen 4, dipasangkan dengan RAM 8GB dan penyimpanan 256GB. Sistemnya berbasis Xiaomi HyperOS dengan fitur interkonektivitas seperti Shared Clipboard, Call Sync, Network Sync, hingga Cross-Device Camera. Poco M1 ditemani keyboard case dan Poco Smart Pen.

    Poco Pad M1 Foto: Adi Fida Rahman/detikINETLayar12,1 inci 2.5K (2560×1600), 120Hz, 600 nits HBM, Dolby Vision, TÜV Rheinland Triple CertifiedChipsetSnapdragon 7s Gen 4RAM & Storage8GB + 256GB, expandable hingga 2TBKameraBelakang 8MP, Depan 8MPAudioQuad Speakers, Dolby Atmos, 300% Volume Boost, Hi-Res AudioBaterai12.000 mAh, 33W Fast Charging, 27W Reverse Wired ChargingSistemXiaomi HyperOS + Xiaomi InterconnectivityKonektivitasWi-Fi 6, Bluetooth 5.4, 3.5mm JackBobot610 gramMaterialMetal UnibodyAksesorisKeyboard, Smart Pen, CoverHarga dan Ketersedian

    Poco langsung menjual kedua tabletnya di pasar global. Berikut harga di pasar Eropa:

    Poco Pad X1 8/256 GB harga USD 399 atau kisaran Rp 6,6 jutaPoco Pad M1 8/512 GB harga USD 329 atau kisaran Rp 5,4 juta

    (afr/afr)

  • Ketersediaan Jaringan dan Spektrum jadi Hambatan

    Ketersediaan Jaringan dan Spektrum jadi Hambatan

    Bisnis.com, JAKARTA — Lambatnya adopsi teknologi 5G di Tanah Air disinyalir akibat jaringan yang digelar oleh operator seluler masih terbatas dan kurangnya dukungan spektrum frekuensi. 

    Laporan Counterpoint Research mencatat adopsi smartphone 5G di Indonesia masih berjalan lambat. 

    Pada kuartal III/2025, pengiriman perangkat 5G hanya mencapai 35% dari total pasar, stagnan dibandingkan kuartal sebelumnya. Meski begitu, angka tersebut hanya naik tipis 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

    Pengamat Telekomunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi menilai lambatnya pertumbuhan tersebut mencerminkan persoalan di sisi jaringan, bukan sekadar harga perangkat. 

    Menurut dia, vendor sebenarnya telah membuka akses melalui smartphone 5G di segmen entry-level dan menengah, namun adopsi tak beranjak karena infrastruktur belum bisa menunjang.

    “Hambatan utama jelas terletak pada kesiapan jaringan yang masih minim di mana cakupan 5G baru 10% populasi per Oktober 2025, jauh di belakang Malaysia (80%),” kata Heru kepada Bisnis pada Rabu (26/11/2025). 

    Heru menjelaskan, keterbatasan spektrum frekuensi terutama pita 700 MHz yang belum dilelang sepenuhnya menjadi penyebab lambatnya pembangunan jaringan 5G. 

    Kondisi tersebut diperparah oleh infrastruktur yang belum merata serta tingginya biaya investasi, sehingga membuat konsumen ragu membeli perangkat 5G yang berisiko tidak terpakai, khususnya di wilayah pedesaan.

    Heru juga menuturkan persoalan tak hanya soal jaringan, tetapi juga kesadaran masyarakat yang belum memahami manfaat nyata 5G. Menurutnya perangkat G masih memadai untuk kebutuhan sehari-hari seperti streaming dan sosial media. 

    “Kebijakan pemerintah yang kurang progresif, termasuk sosialisasi minim, memperlemah dorongan adopsi. Tanpa kolaborasi operator, pemerintah dan juga pengguna, penetrasi 5G akan terus tertatih, menghambat transformasi digital Indonesia menuju target 32% pada 2030,” lanjutnya.

    Sejalan dengan itu, Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) Tesar Sandikapura menilai konsumen di Indonesia masih merasa cukup dengan smartphone 4G. Menurut dia, masyarakat membutuhkan alasan lebih kuat untuk beralih, bukan sekadar kecepatan internet semata.

    “Perlu ada value added lain, misal bisa lebih hemat atau sinyal lebih stabil. Intinya, pemakai mesti dibuat yakin dahulu, apa manfaat mereka upgrade ke 5G,” kata Tesar.

    Counterpoint sebelumnya menggambarkan dinamika pangsa pasar 5G yang bergerak fluktuatif dalam empat kuartal terakhir. 

    Pada kuartal IV/2024, pangsa perangkat 5G sempat turun ke 25% dari 31% pada kuartal III/2024. Pemulihan belum terjadi signifikan pada kuartal I/2025, yang hanya naik 1 poin persentase ke 26%.

    Tren positif baru terlihat pada kuartal II/2025 ketika pangsa 5G kembali terdongkrak menjadi 35%, lalu bertahan pada level yang sama pada kuartal III/2025. Stabilnya pangsa tersebut terutama ditopang semakin banyaknya model perangkat 5G berharga terjangkau serta meningkatnya ketersediaan perangkat 5G di kelas menengah.

    Secara keseluruhan, pasar smartphone Indonesia menunjukkan performa yang lebih kuat dibandingkan tahun sebelumnya. Counterpoint mencatat pengapalan smartphone tumbuh 12% secara tahunan pada kuartal III/2025. 

    Pemulihan tersebut didorong oleh stabilitas ekonomi nasional yang terbangun dari kebijakan moneter dan fiskal, pertumbuhan ekspor, serta meningkatnya permintaan domestik yang turut memperbaiki indeks kepercayaan konsumen.

    Segmen entry-level menjadi penggerak utama pertumbuhan pasar ini. Pengiriman smartphone dengan harga di bawah US$150 (sekitar Rp2,49 juta) melonjak 42% dibandingkan tahun sebelumnya dan kini menguasai 55% pangsa pasar. 

    Sebaliknya, segmen menengah hingga premium masih tertekan. Pengapalan perangkat pada rentang US$150–349 (sekitar Rp2,49 juta–Rp5,81 juta) turun 10%, kelas US$350–699 (sekitar Rp5,83 juta–Rp11,64 juta) turun 11%, dan segmen premium di atas US$700 (lebih dari Rp11,66 juta) merosot 14% pada periode yang sama.

    Dari sisi merek, Samsung kembali mendominasi pasar smartphone Indonesia pada kuartal III/2025 dengan pangsa 20%. Diikuti Xiaomi sebesar 17%, OPPO 16%, vivo 14%, serta Infinix 12% yang disebut paling agresif mencatat pertumbuhan hingga 45% secara tahunan.

  • Rilis Global di Bali, Speakernya Bose

    Rilis Global di Bali, Speakernya Bose

    Bali

    Poco F8 Pro dan Ultra resmi rilis di pasar global. Kehadiran keduanya ditandai dengan acara peluncuran di The Meru Sanur, Bali pada Rabu sore (26/11/2025).

    Kedua perangkat hadir sebagai penerus lini F7 yang rilis Maret 2025 dengan ambisi menawarkan pengalaman flagship dengan harga yang ramah di kantong. Menariknya Poco F8 series tak sekadar membawa peningkatan spesifikasi, desain dibuat makin premium serta fitur yang bikin penggemar tergoda.

    “Beberapa pengguna menganggap seri Poco F7 tidak cukup flagship. Tapi sekarang, kami mendengar suara kalian. Dan seperti yang kalian tahu, Poco tidak pernah menolak tantangan. Oleh itu, kami mendorong seri F lebih jauh dalam waktu yang sangat pendek. Karena kami ingin menjelaskan satu hal.Oleh itu, 8 bulan kemudian, kami kembali. Saya di sini untuk menunjukkan seri Poco F8 series terbaru,” ujar Kang Lou, Senior Product Marketing Manager Poco Global saat acara peluncuran.

    Poco F8 Ultra

    Poco F8 Ultra menjadi model paling premium di seri F8. Ponsel ini termasuk salah satu yang pertama mengusung Snapdragon 8 Elite Gen 5 3 nm, dipadukan chipset grafis sekunder VisionBoost D8 untuk mengolah frame rate hingga 120 FPS di resolusi 1,5K lengkap dengan AI Super Resolution dan Game HDR. Untuk menjaga suhu tetap stabil, Poco membekali ponsel ini dengan LiquidCool Technology IceLoop berlapis ganda yang mampu membuang panas lebih merata dari SoC hingga modul kamera.

    Poco F8 Ultra Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Layar menjadi nilai jual utama. Poco F8 Ultra memakai panel 6,9 inci 2.608 x 1.200 piksel 120 Hz dengan teknologi baru Poco HyperRGB, yang mengaktifkan seluruh subpiksel RGB untuk kejernihan lebih tinggi. Konsumsi dayanya 19,5% lebih hemat dibanding generasi sebelumnya, dan mode e-book menawarkan tampilan teks yang lebih bersih. Panel 12-bit ini mendukung 100% DCI-P3, puncak kecerahan 3.500 nits, touch sampling hingga 2.560 Hz, serta all-day DC dimming untuk kenyamanan mata.

    Konfigurasi kameranya mengandalkan tiga sensor 50 MP. Kamera utama memakai Light Fusion 950 1/1,31 inci dengan OIS, ditemani kamera periskop 50 MP yang menawarkan 5x optical zoom, 10x in-sensor zoom, dan hingga 20x UltraZoom berbasis AI. Kamera ultra-wide 50 MP melengkapi formasi, sementara kamera selfie 32 MP mendukung wide-angle cerdas.

    Poco F8 Ultra punya speaker Bose Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Untuk daya, Poco F8 Ultra mengusung baterai 6.500 mAh, kapasitas terbesar di lini F, dengan 100W HyperCharge, 50W wireless, dan reverse wired 22,5W. Sistem Smart Charging memastikan pengisian tetap aman dengan menjaga suhu perangkat.

    Sisi audio menjadi pembeda lain. Poco menyematkan triple speaker 2.1 channel hasil pengembangan bersama Bose, terdiri atas dua speaker 1115F dan satu subwoofer 1620. Tersedia dua profil suara-Dynamic dan Balanced-dan dukungan Dolby Atmos, Hi-Res Audio, serta Hi-Res Wireless.

    Secara desain, Poco F8 Ultra tampil tegas dengan frame aluminium, bezel tipis, dan proteksi Poco Shield Glass. Varian Denim Blue memakai material nano-tech generasi ketiga yang lebih tahan noda, sementara varian Black mengusung glass fiber matte. Kedua warna telah mengantongi sertifikasi IP68.

    Dua varian Poco F8 Utara Foto: Adi Fida Rahman/detikINETChipsetQualcomm Snapdragon 8 Elite Gen 5, proses 3 nm, CPU octa-core hingga 4,6 GHz, GPU Adreno, Qualcomm AI Engine + VisionBoost D8 chipsetRAM & StorageLPDDR5X + UFS 4.1, 12 GB + 256 GB / 16 GB + 512 GBLayar6,9 inci POCO HyperRGB AMOLED, 2608 x 1200 piksel, refresh rate hingga 120 Hz, touch sampling hingga 480 Hz (2560 Hz instant), 12-bit color, 100% DCI-P3, kecerahan 2000 nits (HBM) dan 3500 nits (puncak)Kamera Belakang50 MP utama (Light Fusion 950, 1/1,31″, f/1,67, OIS); 50 MP periskop telefoto (f/3,0, ekuivalen 115 mm, OIS, 5x optical, 10x in-sensor, hingga 20x UltraZoom); 50 MP ultra-wide (f/2,4)Kamera Depan32 MP dengan mode wide-angle cerdasBaterai & Pengisian6.500 mAh (typ); 100W HyperCharge (kabel); 50W wireless HyperCharge; hingga 22,5W wired reverse charging; Smart ChargingAudioTriple speaker 2,1 channel (1115F + 1115F + subwoofer 1620), Sound by Bose, profil Dynamic & Balanced, Dolby Atmos, Hi-Res & Hi-Res Audio WirelessDimensi & Berat163,33 x 77,82 x 8,3 mm (Denim Blue) / 7,9 mm (Black); berat 220 g (Denim Blue) / 218 g (Black)Desain & MaterialFrame aluminium alloy, POCO Shield Glass, varian Denim Blue (nano-tech material) dan Black (glass fiber), sertifikasi IP68Sistem OperasiXiaomi HyperOS 3 dengan Xiaomi HyperIsland, HyperConnect, HyperAI, integrasi AI Agent – GeminiKonektivitasDual SIM (nano + nano / nano + eSIM / eSIM + eSIM), 5G SA/NSA, 4G, 3G, 2G, Wi-Fi 7, Bluetooth 6.0, NFC, GPS, USB Type-CKeamananPemindai sidik jari ultrasonik di dalam layar, face unlockPoco F8 Ultra dan Pro Foto: Adi Fida Rahman/detikINETPoco F8 Pro

    Jika Poco F8 Ultra ditujukan bagi pengguna yang mencari layar besar dan fitur paling lengkap, Poco F8 Pro hadir sebagai opsi lebih ringkas dengan desain premium dan bobot ringan tanpa mengorbankan performa. Ponsel ini ditenagai Snapdragon 8 Elite Mobile Platform 3 nm dengan CPU hingga 4,32 GHz dan GPU Adreno, dipadukan RAM LPDDR5X serta storage UFS 4.1.

    Daya tahannya didukung baterai 6.210 mAh lengkap dengan 100W HyperCharge dan fitur Smart Charging yang mengatur suhu serta kecepatan pengisian. Fitur reverse charging 22,5W juga tersedia untuk menyuplai daya ke perangkat lain.

    Di bagian layar, Poco membenamkan panel 6,59 inci 120 Hz Poco HyperRGB AMOLED, resolusi 2.510 x 1.156 piksel, kedalaman warna 12-bit, kecerahan puncak 3.500 nits, dan perlindungan Corning Gorilla Glass 7i. Dengan bobot hanya 199 gram, layar ini disebut sebagai “golden-ratio display” karena dianggap ideal untuk digenggam.

    Poco F8 Pro Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Sektor kamera menjadi salah satu peningkatan terbesar. Poco F8 Pro kini dibekali kamera utama 50 MP Light Fusion 800, lensa telefoto 50 MP 60 mm dengan 2,5x optical zoom (5x lossless in-sensor zoom), serta ultra-wide 8 MP. Kamera selfie beresolusi 20 MP. Fitur perekaman mencakup 1440P ultra-clear dynamic shots dengan EIS dan HDR, dynamic photo collage, hingga filter sinematik yang meniru karakter film analog. AI Creativity Assistant turut membantu proses pengeditan otomatis.

    Dari sisi desain, F8 Pro memakai one-piece milled glass yang dipahat dari blok kaca 2 mm melalui proses CNC cold-carving. Modul kamera 1,3 mm menyatu mulus dengan panel belakang, mengombinasikan tekstur frosted matte dan glossy. Bodi logam mikro-melengkung ini juga sudah mengantongi sertifikasi IP68 dan hadir dalam Titanium Silver, Black, dan Blue.

    Perangkat menjalankan Xiaomi HyperOS 3 dengan HyperIsland, HyperConnect, dan HyperAI, plus integrasi AI Agent – Gemini untuk pencarian, generasi gambar/video, hingga Gemini Live. Fitur konektivitas mencakup eSIM, NFC, Wi-Fi 7, Bluetooth 5.4, serta teknologi Xiaomi Astral Communication dengan Surge T1+ Tuner untuk stabilitas jaringan, termasuk Xiaomi Offline Communication. Untuk audio, Poco menyertakan dual speaker 1115F yang disetel bersama Bose sehingga memberikan suara bass bertenaga, mendukung Dolby Atmos dan Hi-Res Audio.

    Poco F8 Series hadir dalam tiga varian warna. Foto: Adi Fida Rahman/detikINETChipsetQualcomm Snapdragon 8 Elite Mobile Platform, proses 3 nm, CPU octa-core hingga 4,32 GHz, GPU Adreno, Qualcomm AI EngineRAM & StorageLPDDR5X + UFS 4.1, 12 GB + 256 GB / 12 GB + 512 GBLayar6,59 inci POCO HyperRGB AMOLED, 2510 x 1156 piksel, refresh rate hingga 120 Hz, touch sampling hingga 480 Hz (2560 Hz instant), 12-bit color, 100% DCI-P3, kecerahan 2000 nits (HBM) dan 3500 nits (puncak), Corning Gorilla Glass 7iKamera Belakang50 MP utama (Light Fusion 800, 1/1,55″, f/1,88, OIS); 50 MP telefoto (f/2,2, ekuivalen 60 mm, 2,5x optical, 5x lossless in-sensor zoom); 8 MP ultra-wide (f/2,2)Kamera Depan20 MPBaterai & Pengisian6.210 mAh (typ); 100W HyperCharge (kabel); hingga 22,5W wired reverse charging; Smart ChargingAudioDual speaker 1115F simetris, Sound by Bose, profil Dynamic & Balanced, Dolby Atmos, Hi-Res & Hi-Res Audio WirelessDimensi & Berat157,49 x 75,25 x 8,0 mm; berat 199 gDesain & MaterialBack cover kaca one-piece milled, efek glossy–matte, frame logam mikro-melengkung, sertifikasi IP68; warna Titanium Silver, Black, BlueSistem OperasiXiaomi HyperOS 3 dengan Xiaomi HyperIsland, HyperConnect, HyperAI, integrasi AI Agent – GeminiKonektivitasDual SIM (nano + nano / nano + eSIM / eSIM + eSIM), 5G SA/NSA, 4G, 3G, 2G, Wi-Fi 7, Bluetooth 5.4, NFC, GPS, USB Type-C; Xiaomi Astral Communication dengan Surge T1+ Tuner dan Xiaomi Offline CommunicationKeamananPemindai sidik jari ultrasonik di dalam layar, face unlockPoco F8 Pro Foto: Adi Fida Rahman/detikINETHarga

    Poco F8 series mulai dijual di sejumlah negara. Harganya sebagai berikut:

    Poco F8 Pro 12/256 GB harganya USD 579 (atau setara Rp 9,6 juta)Poco F8 Pro 12/512 GB harganya USD 629 (atau setara Rp 10,5 juta)Poco F8 Ultra 12/256 GB harganya USD 679 (atau setara Rp 11,3 juta)Poco F8 Ultra 16/512 GB harganya USD 729 (atau setara Rp 12,1 juta)

    (afr/afr)

  • Jaringan Terbatas Bikin Adopsi HP 5G di Indonesia Jadi ‘Lemas’

    Jaringan Terbatas Bikin Adopsi HP 5G di Indonesia Jadi ‘Lemas’

    Bisnis.com, JAKARTA — Analis mengungkap jaringan yang belum siap menjadi penyebab masih adopsi smartphone 5G di Indonesia yang masih stagnan.

    Berdasarkan laporan Counterpoint Research, adopsi smartphone 5G di Indonesia pada kuartal III/2025 tercatat stagnan di level 35% dari total pengiriman, sama dengan capaian kuartal sebelumnya. Meski begitu, angka tersebut meningkat tipis, yakni 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Senior Consultant dan Analis Pasar Smartphone SEQARA Communications Aryo Meidianto Aji mengatakan permasalahan utama stagnansi adopsi 5G adalah jaringan yang belum siap. 

    “Cakupan jaringan 5G masih sangat terbatas dan kurang konsisten, bahkan di kota besar,” kata Aryo kepada Bisnis pada Rabu (26/11/2025).

    Dia mengatakan bagi konsumen di luar kota besar, keberadaan fitur 5G pada perangkat belum memberikan manfaat nyata karena jaringan belum tersedia merata. Aryo juga menegaskan infrastruktur 5G hingga saat ini masih belum siap.

    Tidak hanya soal jaringan, dari sisi kegunaan, 5G dinilai belum memberikan solusi baru yang benar-benar dibutuhkan pengguna. Menurutnya kecepatan tinggi hanya jadi angka-angka dalam pemasaran. 

    “Pada kenyataannya, aplikasi sehari-hari yang digunakan pengguna [medsos, streaming] sudah cukup lancar dengan 4G. Tidak ada ‘pain point’ yang dipecahkan 5G bagi rata-rata pengguna,” kata Aryo.

    Selain itu, preferensi konsumen pada kelas harga terjangkau turut menahan penetrasi perangkat 5G. Dia menjelaskan konsumen cenderung lebih mempertimbangkan selisih harga sekitar Rp200–300 ribu dan kekhawatiran terkait konsumsi baterai, ketimbang memilih perangkat dengan fitur 5G yang manfaatnya belum benar-benar terasa.

    “Value for money dan daya tahan masih jadi raja,” ujarnya.

    Aryo juga merujuk hasil survei terbaru dari Growth from Knowledge (GfK), lembaga riset pasar global. Survei tersebut menunjukkan konsumen di Indonesia saat ini lebih mengutamakan durabilitas, kualitas, dan manfaat perangkat yang dapat mereka rasakan secara langsung.

    Sebelumnya, Counterpoint menggambarkan pergerakan pangsa pasar 5G yang fluktuatif dalam empat kuartal terakhir. Pada kuartal IV/2024, pangsa perangkat 5G turun ke 25% dari 31% pada kuartal sebelumnya. Pemulihan minim terjadi di kuartal I/2025 dengan kenaikan hanya satu poin persentase ke 26%. 

    Tren positif baru muncul di kuartal II/2025 yang melonjak ke 35% dan bertahan pada kuartal III/2025. Stabilnya angka ini ditopang oleh meningkatnya ketersediaan perangkat 5G berharga terjangkau dan memperluasnya pilihan di segmen menengah.

    Secara keseluruhan, pasar smartphone domestik menunjukkan pemulihan yang lebih kuat. Counterpoint mencatat bahwa pengapalan smartphone tumbuh 12% secara tahunan pada kuartal III/2025, didorong oleh stabilitas ekonomi nasional, pertumbuhan ekspor, serta penguatan permintaan domestik.

    Segmen entry-level menjadi motor utama pasar. Pengiriman smartphone dengan harga di bawah US$150 (sekitar Rp2,49 juta) melonjak 42% dibandingkan tahun sebelumnya dan kini menguasai 55% pangsa pasar. Kondisi ini menggambarkan strategi agresif produsen dalam menawarkan portofolio perangkat terjangkau guna menyesuaikan daya beli masyarakat.

    Sebaliknya, pasar kelas menengah hingga premium tertekan. Pengapalan pada rentang US$150–349 turun 10%, kelas US$350–699 turun 11%, dan segmen premium di atas US$700 merosot 14%.

    Dari sisi merek, Samsung kembali memimpin pasar smartphone Indonesia dengan pangsa 20%, disusul Xiaomi 17%, OPPO 16%, vivo 14%, dan Infinix 12% yang mencatat pertumbuhan paling agresif dengan lonjakan 45% secara tahunan.

  • Poco F8 Pro dan Poco F8 Ultra Resmi Meluncur di Bali, Ini Harga dan Spesifikasi Lengkapnya

    Poco F8 Pro dan Poco F8 Ultra Resmi Meluncur di Bali, Ini Harga dan Spesifikasi Lengkapnya

    Dalam hal performa, HP baru Poco ini sudah menggunakan chipset Snapdragon 8 Elite milik Qualcomm. Ponsel ini juga sudah didukung dengan GPU Adreno, RAM 12GB, dan memori mulai dari 256GB hingga 512GB.

    Untuk mengatasi pemakaian HP secara intens, seperti bermain game dalam waktu lama, editing video, dan menjelajah internet, perusahaan sudah melengkapi HP Poco baru ini dengan LiquidCool Technology with 3D Triple-layer, IceLoop System, dan WildBoost Optimization.

    Berbicara tentang main game, konsumen akan mendapati layar Poco Hybrid RGB AMOLED berukuran 6.59 inci ini lebih dari cukup untuk memainkan sejumlah judul game, seperti Genshin Impact, Garena Delta Force, hingga Wuthering Waves.

    Layar di Poco F8 Pro juga mendukung resolusi 2510 x 1156 piksel, refresh rate hingga 120Hz, dan sudah dilindungi dengan teknologi Corning Gorilla Glass 7i sehingga mampu bertahan dari benturan atau goresan.

    Bagi penikmat audio, Poco meningkatkan kemampuan suara di Poco F8 Pro berkat kolaborasi dengan merek terkenal, yakni Bose. Dibantu perusahaan yang biasanya memasang audio di sejumlah mobil terkenal, ponsel ini diklaim mampu menghasilkan suara yang menggelegar.

    Bagi pecinta fotografi, ponsel ini sudah dilengkapi dengan tiga kamera yang masing-masing memiliki kemampuan 50MP, 50MP telephoto, dan 8MP ultra-wide. Tak lupa, perusahaan menyematkan kamera 20MP untuk keperluan selfie.

    Untuk mendukung sehari-hari, Poco F8 Pro sudah menggunakan baterai berkapasitas 6210mAh yang memiliki kemampuan pengisian baterai 100W HyperCharge dan 22.5W.

    HP Android ini sudah langsung menggunakan Xiaomi HyperOS 3 berbasis Android 16, IP68, dan sensor sidik jari ultrasonic di dalam layar. Poco akan menjual ponselnya ini dalam tiga varian warna, yakni Titanium Silver, Black, dan Blue.

  • Laju Adopsi 5G di RI Masih Terbatas Kala Samsung Dominasi Pasar Smartphone

    Laju Adopsi 5G di RI Masih Terbatas Kala Samsung Dominasi Pasar Smartphone

    Bisnis.com, JAKARTA — Adopsi smartphone 5G di Indonesia sedikit meningkat meski lajunya masih terbatas. Laporan Counterpoint Research mencatat pangsa pasar perangkat 5G mencapai 35% dari total pengiriman smartphone pada kuartal III/2025. Capaian tersebut naik tipis, hanya 4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Counterpoint juga menggambarkan dinamika pangsa pasar 5G yang bergerak fluktuatif dalam empat kuartal terakhir. Pada kuartal IV/2024, pangsa perangkat 5G sempat turun ke 25% dari 31% pada kuartal III/2024. Pemulihan belum terjadi signifikan pada kuartal I/2025, yang hanya naik 1 poin persentase ke 26%.

    Tren positif baru terlihat pada kuartal II/2025 ketika pangsa 5G kembali terdongkrak menjadi 35%, lalu bertahan pada level yang sama pada kuartal III/2025. Stabilnya pangsa tersebut terutama ditopang semakin banyaknya model perangkat 5G berharga terjangkau serta meningkatnya ketersediaan perangkat 5G di kelas menengah.

    Secara keseluruhan, pasar smartphone Indonesia menunjukkan performa yang lebih kuat dibandingkan tahun sebelumnya. Counterpoint mencatat pengapalan smartphone tumbuh 12% secara tahunan pada kuartal III/2025. Pemulihan tersebut didorong oleh stabilitas ekonomi nasional yang terbangun dari kebijakan moneter dan fiskal, pertumbuhan ekspor, serta meningkatnya permintaan domestik yang turut memperbaiki indeks kepercayaan konsumen.

    Segmen entry-level menjadi penggerak utama pertumbuhan pasar ini. Pengiriman smartphone dengan harga di bawah US$150 (sekitar Rp2,49 juta) melonjak 42% dibandingkan tahun sebelumnya dan kini menguasai 55% pangsa pasar. Kondisi tersebut mencerminkan semakin agresifnya produsen menawarkan portofolio perangkat terjangkau untuk menyesuaikan daya beli masyarakat.

    Sebaliknya, segmen menengah hingga premium masih tertekan. Pengapalan perangkat pada rentang US$150–349 (sekitar Rp2,49 juta–Rp5,81 juta) turun 10%, kelas US$350–699 (sekitar Rp5,83 juta–Rp11,64 juta) turun 11%, dan segmen premium di atas US$700 (lebih dari Rp11,66 juta) merosot 14% pada periode yang sama.

    Dari sisi merek, Samsung kembali mendominasi pasar smartphone Indonesia pada kuartal III/2025 dengan pangsa 20%. Diikuti Xiaomi sebesar 17%, OPPO 16%, vivo 14%, serta Infinix 12% yang disebut paling agresif mencatat pertumbuhan hingga 45% secara tahunan.

  • Hands-on Redmi 15, HP Rp 2 Jutaan dengan Layar 144 Hz dan Baterai 7000 mAh

    Hands-on Redmi 15, HP Rp 2 Jutaan dengan Layar 144 Hz dan Baterai 7000 mAh

    Liputan6.com, Jakarta – Xiaomi kembali memperkuat lini smartphone terjangkaunya melalui kehadiran Redmi 15. Perangkat ini hadir dengan sederet peningkatan signifikan, terutama pada sektor daya tahan baterai, layar, dan ketahanan bodi–menjadikannya salah satu pilihan menarik di kelas harga Rp 2 jutaan. 

    Redmi 15 dibekali baterai berkapasitas 7000 mAh yang diklaim mampu menemani aktivitas tanpa perlu sering mengisi ulang. Dengan teknologi anoda silikon-karbon pada sistem Xiaomi Surge Battery, perangkat ini sanggup bertahan hingga lebih dari 2 hari dalam penggunaan normal.

    Dalam pemakaian sehari-hari, ponsel ini mampu bertahan hingga 46 jam untuk panggilan suara dan 29 jam untuk mengakses konten digital. Bahkan ketika daya tersisa 1 persen, perangkat masih dapat digunakan hingga 64 menit untuk telepon atau tetap aktif selama 10 jam dalam kondisi siaga.

    Ketahanan baterai Redmi 15 juga tetap andal di suhu ekstrem hingga -20°C. Pada kondisi tersebut, baterai masih mampu memutar video selama 14 jam dan menelepon selama 7 jam. Menariknya, meskipun sudah melalui 1.600 siklus pengisian, kapasitas baterai tetap terjaga di atas 80 persen.

    Perangkat ini mendukung pengisian cepat 33W, serta pengisian daya terbalik 18W yang memungkinkan Redmi 15 digunakan sebagai sumber daya bagi perangkat lain.

    Layar Besar, Halus, dan Nyaman di Mata

    Redmi 15 mengusung layar FHD+ berukuran 6,9 inci yang dirancang untuk pengalaman visual lebih luas dan imersif. Didukung refresh rate hingga 144 Hz, tampilan layar terasa lebih mulus, baik saat scrolling, bermain game, maupun menonton video.

    Untuk kenyamanan mata dalam penggunaan jangka panjang, Xiaomi menyematkan DC Dimming serta sertifikasi TÜV Rheinland. Selain itu, teknologi Wet Touch 2.0 memungkinkan layar tetap responsif walaupun dalam kondisi basah atau berminyak.

    Pada sisi kanan bodi ponsel terdapat tombol power dan volume. Sementara sisi kiri bodinya terdapat lubang SIM Ejector dan slot SIM hybrid (2 SIM atau 1 SIM + microSD).

    Pada sisi bawah terdapat speaker Hi-Res AudioDolby Atmos dan port USB Type C.

  • Poco Pad X1 dan Poco Pad M1 Siap Debut di Bali 26 November 2025, Cek Spesifikasi Lengkapnya

    Poco Pad X1 dan Poco Pad M1 Siap Debut di Bali 26 November 2025, Cek Spesifikasi Lengkapnya

    Liputan6.com, Jakarta – Poco sedang meyiapkan kejutan besar di Bali, Indonesia, pada 26 November 2025. Rencananya, dua tablet baru Poco Pad X1 dan Poco Pad M1 akan tampil perdana di panggung global pada jam 16.00 WIB.

    Peluncuran dua tablet baru Poco ini berdampingan dengan rilis global Poco F8 Pro dan F8 Ultra. Acara pengumuman ini jarang terjadi, di mana Indonesia dipilih menjadi panggung utama diumumkannya perangkat baru.

    Seperti lini tablet Poco sebelumnya, perusahaan menawarkan tampilan layar lebih lega, performa ngebut, baterai tahan lama, dan tentunya harga terjangkau. 

    POCO Pad X1, “Powerfully Slim” isn’t just a slogan — it’s a statement. ⚡📍 November 26, 2025 | 16:00 GMT+8 | Bali pic.twitter.com/OD2AeJHwVK

    — POCO (@POCOGlobal) November 21, 2025

    Lalu, seperti apa spesifikasi Poco Pad X1 dan Pad M1 ini? Cek selengkapnya di bawah ini

    Spesifikasi Poco Pad X1

    Poco Pad X1 rumornya akan membawa hardware sama dengan tablet Xiaomi Pad 7 yang sudah meluncur di awal tahun ini. Mengusung layar 11,2 inci dan resolusi 3.2K, tablet ini sudah mendukung refresh rate 144Hz.

    Tak hanya itu, perusahaan juga sudah menggunakan Nano Texture Display yang diklaim mampu membuat layar tetap nyaman dipakai meskipun kondisi cahaya sulit.

    Panel layar Pad X1 sudah mendukung HDR10, Dolby Vision, sertifikasi TUV Rheinland Low Blue Light, dan kecerahan hingga 600 nits (HBM). Tablet ini semakin nyaman dipakai untuk membaca, multitasking, dan menonton video berkat rasio 3:2.

    Mengutip GSM Arena, Senin (24/11/2025), tablet ini menggunakan chipset Snapdragon 7+ Gen 3 buatan Qualcomm. Walau masih masuk kelas mid-range premium, chipset ini digadang-gadang mampu menjalankan game berat hingga editing video sekalipun.

    Poco menyiapkan RAM 12GB dan penyimpanan mulai dari 256GB UFS 4.0, dan menyediakan slot microSD hingga 1TB.

    Di sisi fotografi ada kamera belakang 13MP dan kamera depan 8MP. Pad X1 menggunakan baterai berkapasitas 8.850mAh dan sudah mendukung fast charging 45W.

    Mendukung keperluan menonton video, mendengarkan musik, dan main game, Poco sudah menyematkan empat kamera Dolby Atmos. Tablet ini sudah menjalankan HyperOS 2 berbasis Android 15, dengan beragam fitur AI Writing dan AI Live Subtitle di tahun depan.

     

  • Harga HP China Bakal Naik Gila-gilaan Tahun Depan, Ini Biang Keroknya

    Harga HP China Bakal Naik Gila-gilaan Tahun Depan, Ini Biang Keroknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Siap-siap harga HP China diprediksi bakal melejit mulai tahun depan. Xiaomi, salah satu raksasa teknologi asal Negeri Tirai Bambu, memperingatkan bahwa lonjakan biaya chip memori akan memicu kenaikan harga smartphone secara signifikan.

    Presiden Xiaomi, Lu Weibing, mengatakan tekanan biaya pada 2025 akan jauh lebih berat dibanding tahun ini.

    Ia menegaskan bahwa kenaikan harga tak terhindarkan, meski langkah tersebut tetap tak mampu sepenuhnya menutup biaya produksi yang meningkat drastis.

    “Saya memperkirakan tekanannya akan jauh lebih besar tahun depan dibanding tahun ini,” kata Presiden Xiaomi Lu Weibing merujuk pada kenaikan biaya chip memori, dikutip dari Reuters, Rabu (19/11/2025).

    “Secara keseluruhan, konsumen kemungkinan akan melihat kenaikan yang cukup besar pada harga ritel produk. Sebagian tekanan mungkin harus diatasi melalui kenaikan harga, tetapi kenaikan harga saja tidak akan cukup untuk menutupinya,” tambahnya

    Kenaikan biaya terjadi karena harga chip memori global meroket. Permintaan chip untuk kebutuhan server kecerdasan buatan (AI) melonjak, seiring perusahaan di seluruh dunia berlomba membangun pusat data baru.

    Di saat bersamaan, produsen chip seperti Samsung mengalihkan kapasitas produksi ke chip HBM yang lebih canggih, sehingga pasokan chip untuk ponsel justru menurun.

    Xiaomi sendiri sudah mulai merasakan dampak kenaikan ini. Harga model terbaru mereka, Redmi K90, sempat menuai keluhan karena dianggap terlalu mahal. Pada kuartal ketiga, Xiaomi mengirimkan 43,3 juta unit ponsel secara global, naik tipis 0.5% secara tahunan.

    Meski menghadapi tekanan biaya, kinerja keuangan Xiaomi tetap moncer. Pendapatan kuartal ketiga melonjak 22,3% menjadi 113,1 miliar yuan. Bisnis kendaraan listrik (EV) dan AI turut mendorong pertumbuhan, dengan kontribusi mencapai 25% dari total pendapatan.

    Namun saham Xiaomi di Hong Kong ditutup melemah 2,81% usai laporan tersebut. Meski begitu, nilai sahamnya masih naik 18,2% sejak awal tahun.

    Dalam pernyataannya, Xiaomi mengatakan bahwa pertumbuhan pendapatan didorong oleh bisnis kendaraan listrik (EV), AI, dan inisiatif baru lainnya, yang menyumbang 25% dari total pendapatan.

    Laba bersih yang disesuaikan melonjak 80,9% secara tahunan menjadi 11,3 miliar yuan pada kuartal ketiga, melampaui estimasi rata-rata sebesar 10,3 miliar yuan menurut data LSEG.

    Produsen ponsel pintar terbesar ketiga di dunia itu terus melanjutkan ekspansi ke bisnis EV. Pendapatan dari bisnis EV mencapai 28,3 miliar yuan pada kuartal September, naik dari 20,6 miliar yuan pada kuartal kedua dan 18,1 miliar yuan pada kuartal pertama.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

    Next Article

    HP Baterai Jumbo Harga Rp 1,5 Juta, Ini Spesifikasi Redmi 15C