brand merek: Xiaomi

  • Tendang Vivo-Oppo-Xiaomi, Ini Raja HP China Terbaru 2025

    Tendang Vivo-Oppo-Xiaomi, Ini Raja HP China Terbaru 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Huawei berhasil mengalahkan Vivo, Oppo, dan Xiaomi dalam pasar smartphone China. Firma analis pasar Canalys melaporkan perusahaan itu menduduki peringkat pertama selama kuartal II-2025 lalu.

    Selama periode tersebut, Huawei mengirimkan 12,2 juta smartphone atau meningkat 15% di China. Pangsa pasarnya tercatat menjadi 18%, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (29/7/2025).

    Ini jadi kali pertama Huawei memimpin pasar sejak kuartal pertama 2024 lalu. Sebelumnya, raksasa China itu harus menghadapi sanksi dari pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang melumpuhkan bisnis smartphone-nya.

    Sejak tahun lalu, perusahaan bekerja agresif membangun kembali bisnisnya. Termasuk meluncurkan HarmonyOS 5 yang dinilai bisa mempercepat perluasan pengguna perangkat Huawei.

    “Langkah ini diharapkan mempercepat perluasan basis pengguna ekosistem independennya dan meningkatkan tuntutan kompabilitas sistem dan pengalaman pengguna,” kata analis Canalys, Lucas Zhong.

    Vivo bertengger di posisi ke-2 dengan pangsa pasar 17% atau turun 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Oppo berada di posisi ke-3 dengan pangsa pasar 16% atau turun 5% secara tahun-ke-tahun (YoY). Sementara itu, Xiaomi yang berada di posisi ke-4 berhasil mencatat pertumbuhan 3% dengan meraup pangsa pasar 15% YoY.

    Dalam laporan yang sama, bisnis HP Apple kembali bertumbuh di negara tersebut. Perusahaan asal AS mengalami peningkatan 4% secara tahunan.

    Canalys mencatat Apple mengirimkan 10,1 juta smartphone selama kuartal II dan menduduki peringkat lima dalam daftar.

    Ini jadi sinyal positif bagi Apple yang sempat tertatih-tatih di China. Canalys mengatakan strategi penyesuaian harga yang dilakukan pada seri iPhone 16 di negara tersebut dinilai berhasil membantu perusahaan kembali tumbuh.

    Selama kuartal II, sejumlah e-commerce China memberikan diskon pada seri iPhone 16. Upaya lainnya dengan menaikkan harga tukar tambah untuk beberapa model iPhone.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Huawei Kembali Kuasai Pasar HP China, Bagaimana Nasib Apple?

    Huawei Kembali Kuasai Pasar HP China, Bagaimana Nasib Apple?

    Jakarta

    Huawei kembali menguasai pasar ponsel China pada kuartal kedua tahun 2025. Sementara itu, Apple mulai bangkit setelah penjualan iPhone menunjukkan pertumbuhan.

    Menurut laporan firma analis pasar teknologi Canalys, Huawei mengapalkan 12,2 juta unit ponsel di China dalam tiga bulan yang berakhir pada Juni 2025. Jumlah tersebut menandakan kenaikan 15% dari periode yang sama tahun lalu.

    Berkat kenaikan ini, Huawei sekarang menjadi brand ponsel nomor satu di China dengan pangsa pasar 18%. Ini pertama kalinya Huawei mendominasi pasar ponsel di China sejak kuartal pertama tahun 2024.

    Sementara itu, Apple menduduki peringkat lima setelah mengapalkan 10,1 juta unit ponsel di China, naik 4% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Ini pertama kalinya penjualan iPhone tumbuh di China sejak kuartal keempat tahun 2023.

    Pertumbuhan yang dialami Huawei dan Apple terjadi di tengah persaingan di pasar China yang semakin kompetitif. Dalam setahun belakangan, Huawei kembali agresif meluncurkan ponsel baru setelah sempat dibuat lumpuh akibat sanksi dagang AS.

    Belum lama ini, Huawei juga meluncurkan sistem operasi HarmonyOS 5 sebagai pesaing Android dan iOS. HarmonyOS 5 dikembangkan sendiri oleh Huawei dan dirancang untuk berbagai perangkat termasuk ponsel dan laptop.

    “Langkah ini diperkirakan dapat mempercepat ekspansi basis pengguna ekosistem independennya, sekaligus meningkatkan permintaan tentang kompatibilitas sistem dan pengalaman pengguna,” kata Lucas Zhong, analis di Canalys, seperti dikutip dari CNBC, Selasa (29/7/2025).

    Apple juga menghadapi persaingan ketat dari vendor lokal seperti Huawei dan Xiaomi. Perusahaan besutan Steve Jobs itu telah menyesuaikan harga iPhone 16 series di China secara strategis yang membantunya tumbuh signifikan.

    Sejumlah platform e-commerce di China juga memberikan diskon untuk iPhone 16 series selama kuartal terakhir, dan Apple juga menaikkan harga tukar tambah untuk beberapa model iPhone.

    (vmp/vmp)

  • HP AMOLED Terbaik di Bawah 3 Juta: Ini Rekomendasinya

    HP AMOLED Terbaik di Bawah 3 Juta: Ini Rekomendasinya

    Jakarta

    Di tengah maraknya pilihan smartphone dengan harga terjangkau, layar AMOLED menjadi salah satu fitur yang banyak dicari karena menawarkan warna tajam, kontras tinggi, dan konsumsi daya yang efisien.

    Untuk kamu yang memiliki bujet di bawah Rp3 juta, berikut adalah rekomendasi HP dengan layar AMOLED terbaik yang bisa menjadi pilihan di tahun 2025, lengkap dengan spesifikasi unggulan masing-masing.

    Samsung Galaxy A16 5G

    Samsung Galaxy A16 5G hadir sebagai pilihan solid di kelas harga terjangkau dengan layar Super AMOLED 6,7 inch beresolusi Full HD+ dan refresh rate 90 Hz, memberikan pengalaman visual yang halus dan cerah. Ditenagai chipset Exynos 1330 , performanya cukup gesit untuk gaming ringan dan multitasking.

    Samsung Galaxy A16 5G Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Kamera utama 50 MP dengan lensa ultrawide 5 MP cocok untuk fotografi sehari-hari, meski perekaman videonya terbatas di 1080p 30 FPS. Baterai 5000 mAh dengan pengisian cepat 25W menjamin daya tahan seharian. Samsung juga menawarkan pembaruan perangkat lunak yang cukup panjang, menjadikan HP ini pilihan andal untuk jangka panjang. Harga: mulai dari Rp2,8 juta.

    Tecno Pova 7

    Tecno Pova 7 menawarkan layar AMOLED 6,78 inch dengan refresh rate 120 Hz, ideal untuk gaming dan menonton konten. Didukung chipset MediaTek Helio G100 Ultimate dan RAM hingga 8 GB, HP ini mampu menjalankan game populer dengan lancar.

    Tecno Pova 7 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Kamera utama 108 MP menghasilkan foto tajam, dengan perekaman video hingga 2K untuk kebutuhan konten media sosial. Baterai 7.000 mAh dengan fast charging 45W memastikan pengisian cepat dan daya tahan lama, ditambah fitur ByPass Charging untuk sesi gaming tanpa overheat. Fitur lain seperti slot microSD dan speaker stereo menambah nilai jualnya. Harga: sekitar Rp2,2 juta.

    Redmi Note 14

    Redmi Note 14 mengusung layar AMOLED 6,67 inch beresolusi Full HD+ dengan refresh rate 120 Hz, dilindungi Corning Gorilla Glass 5 untuk ketahanan ekstra. Ditenagai MediaTek Helio G99-Ultra, performanya mumpuni untuk penggunaan harian dan gaming ringan.

    Redmi Note 14 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Kamera utama 108 MP menghasilkan foto yang cukup jernih, dilengkapi sensor depth dan makro 2 MP. Baterai 5.500 mAh dengan fast charging 33W menawarkan kombinasi daya tahan dan pengisian cepat. Dengan HyperOS berbasis Android 14, pengalaman pengguna terasa lebih mulus. Harga: mulai dari Rp2,7 juta.

    Poco M7 Pro 5G

    Poco M7 Pro 5G menawarkan keseimbangan spesifikasi dengan layar AMOLED 6,67 inch Full HD+ dan refresh rate 120 Hz. Chipset MediaTek Dimensity 7025 Ultra mendukung performa cepat untuk gaming dan multitasking, dengan opsi RAM 8 GB.

    Poco M7 Pro 5G Foto: Xiaomi Indonesia

    Kamera utama 50 MP cukup andal untuk fotografi, meski perekaman video terbatas di 1080p. Baterai 5.110 mAh dengan fast charging 45W dan desain dual-tone tahan percikan air (IP54) menjadikan HP ini cocok untuk pengguna aktif. Harga: sekitar Rp2,8 juta.

    Infinix Hot 60 Pro

    Infinix Hot 60 Pro menjadi salah satu yang menonjol dengan layar AMOLED 6,78 inch beresolusi 1.5K dan refresh rate 144 Hz, memberikan pengalaman visual super mulus. Ditenagai MediaTek Helio G200, HP ini cocok untuk gaming ringan hingga menengah dengan RAM 8 GB (dapat diperluas hingga 16 GB melalui RAM virtual).

    Infinix Hot 60 Pro Foto: Infinix Indonesia

    Kamera utama 50 MP mendukung fotografi berkualitas, dengan kamera depan 13 MP untuk selfie jernih. Baterai 5160 mAh dengan fast charging 45W dan desain tipis 6,6 mm menambah daya tariknya. Harga: mulai dari Rp2,2 juta

    Realme 13

    Realme 13 hadir dengan layar AMOLED 6,7 inch Full HD+ dan refresh rate 120 Hz, menawarkan visual tajam untuk streaming dan gaming. Chipset Snapdragon 685 memberikan performa yang merata untuk penggunaan sehari-hari, didukung RAM 8 GB dan penyimpanan 256 GB.

    Realme 13 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Kamera utama 50 MP dengan lensa depth menghasilkan foto bokeh yang menarik, meski kamera depan 16 MP terbilang standar. Baterai 5000 mAh dengan fast charging 67W memastikan pengisian cepat. Realme 13 juga dikenal memiliki build quality yang baik dan sering laris di pasaran. Harga: sekitar Rp2,9 juta.

    Nubia Neo 3 GT

    Nubia Neo 3 GT dirancang sebagai HP gaming terjangkau dengan layar AMOLED 6,8 inch dan refresh rate 120 Hz. Ditenagai chipset MediaTek Unisoc T9100, HP ini mampu menjalankan game dengan frame rate stabil, didukung RAM 8 GB dan penyimpanan 256 GB.

    Nubia Neo 3 GT Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Kamera utama 50 MP cukup untuk kebutuhan fotografi dasar, dengan perekaman video hingga 1080p. Baterai 6.000 mAh dengan fast charging 80W menjamin daya tahan untuk sesi gaming panjang. Fitur seperti GT Trigger dan sistem pendingin menambah nilai untuk para gamer. Harga: mulai dari Rp2,9 juta.

    (afr/afr)

  • Pengganti HP Buatan China Segera Tiba, Amerika Minggir

    Pengganti HP Buatan China Segera Tiba, Amerika Minggir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Alibaba baru saja memperkenalkan kacamata pintar yang akan diluncurkan akhir tahun ini. Perangkat tersebut memiliki fungsi mirip seperti HP, termasuk dapat melakukan panggilan telepon hingga mendengarkan musik.

    Selain itu, kacamata AI Quark dapat melakukan translate secara langsung dan transkrip saat rapat. Kamera internal juga ditempatkan pada perangkat tersebut, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (29/7/2025).

    Alibaba menjelaskan pengguna kacamata dapat menggunakan layanan navigasi dengan perangkat. Kemampuan lainnya adalah membayar menggunakan Alipay dan membandingkan harga melalui e-commerce Taobao.

    Kacamata itu didukung bahasa besar milik Alibaba bernama Qwen. Selain itu juga dukungan asisten AI, Quark yang kini telah tersedia sebagai aplikasi di China.

    Sayang, Alibaba belum mengungkap detil spesifikasi lain dan harga jual perangkatnya itu.

    Kehadiran Quark membuat Alibaba masuk ke dalam pasar kacamata pintar yang mulai diramaikan salah satunya oleh raksasa media sosial asal Amerika Serikat (AS), Meta. Perusahaan Meta yang telah meluncurkan lebih dulu perangkat hasil kolaborasi dengan Rayban pada 2023.

    Kacamata tersebut dijual dengan harga US$300 (Rp 4,9 juta). Dilengkapi dengan speaker membuat pengguna dapat mendengarkan musik, podcast, hingga melakukan panggilan telepon.

    Terdapat kamera ultra lebar berukuran 12 MP. Kamera tersebut mampu merekam video 1080p hingga 60 detik, serta melakukan live streaming untuk Facebook dan Instagram.

    Perusahaan teknologi asal China, Xioami juga jadi pesaing lain dalam industri ini. Kacamata AI milik perusahaan memiliki beberapa kemampuan seperti memindai QR untuk melakukan pembayaran, mengambil foto dan video, menggunakan AI untuk mengindetifikasi bunga serta menerjemahkan teks.

    Xiaomi menjual kacamatanya senilai 1.999 yuan (Rp 4,5 juta). Namun perusahaan belum berencana menjual kacamatannya di luar China.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 5 Smartwatch yang Bisa Cek Tekanan Darah dan Saturasi

    5 Smartwatch yang Bisa Cek Tekanan Darah dan Saturasi

    Jakarta – Smartwatch zaman sekarang bukan cuma buat menghitung langkah atau lihat notifikasi WhatsApp. Fungsi kesehatannya makin lengkap: dari cek detak jantung, kadar oksigen darah, sampai tekanan darah pun bisa.

    Buat kamu yang ingin memantau kesehatan langsung dari pergelangan tangan, berikut ini lima smartwatch yang bisa cek tekanan darah dan SpO2, diurutkan dari harga paling ramah kantong sampai yang flagship.

    Mibro Watch A2 – Rp 599.000
    Dari keluarga besar Xiaomi juga, Mibro Watch A2 tampil dengan gaya klasik dan harga ekonomis. Fitur kesehatannya cukup lengkap: heart rate, tekanan darah, dan SpO2. Desain bulatnya membuat jam ini cocok dipakai ke kantor maupun saat olahraga ringan. Dengan harga tak sampai sejuta, ini smartwatch yang fungsional tanpa harus bikin dompet panik.Xiaomi Smart Band 8 Pro – Rp 699.000
    Meski lebih dikenal sebagai smartband, Xiaomi Smart Band 8 Pro punya fitur yang mendekati smartwatch. Layarnya besar (1,74 inci AMOLED), desainnya elegan, dan sensornya lengkap. Bisa cek detak jantung, saturasi oksigen, bahkan tekanan darah estimasi lewat sensor PPG bawaan. Ringan dipakai, cocok buat pelajar atau karyawan yang butuh perangkat simpel tapi bisa kasih gambaran kesehatan harian.Realme Watch 3 Pro – Rp 1.099.000
    Realme Watch 3 Pro tampil dengan desain elegan, layar AMOLED besar, dan punya fitur kesehatan yang makin serius. Tekanan darah dan saturasi oksigen bisa dipantau real-time, plus dukungan GPS dan kemampuan telepon langsung dari jam. Ini pilihan menarik buat kamu yang aktif di luar ruangan tapi juga ingin tahu kondisi tubuh setiap saat. Bisa dibilang ini smartwatch rasa executive muda.Amazfit GTS 4 Mini – Rp 1.499.000
    Kecil tapi andal, GTS 4 Mini hadir dengan sensor BioTracker 3.0 dari Zepp Health yang bisa memantau tekanan darah dan SpO2 dengan lebih konsisten. Desainnya ringan dan nyaman dipakai bahkan saat tidur. Daya tahan baterai sampai dua minggu membuatnya ideal buat kamu yang males sering-sering ngecas. Ini smartwatch yang pas buat pengguna yang ingin sehat tapi juga tetap stylish.Samsung Galaxy Watch8 – Rp 5.499.000
    Inilah smartwatch flagship paling canggih dari Samsung tahun ini. Galaxy Watch8 hadir dengan sensor BioActive generasi terbaru yang mampu mengukur tekanan darah (setelah kalibrasi), SpO2, detak jantung, hingga analisis komposisi tubuh. Desainnya tipis, layarnya cerah, dan tentu saja sudah tahan air. Terintegrasi sempurna dengan ekosistem Samsung Galaxy, smartwatch ini cocok untuk pengguna serius yang ingin memantau kesehatan secara lengkap dan akurat. Ini bukan sekadar jam, ini dokter kecil di pergelangan tangan.

    Teknologi wearable semakin pintar, dan kesehatan kini bisa dipantau secara real-time langsung dari pergelangan tangan. Meski tidak menggantikan peran alat medis profesional, smartwatch dengan fitur cek tekanan darah dan SpO2 bisa menjadi alat deteksi awal sekaligus pengingat gaya hidup sehat. Dari yang harganya ramah sampai yang berfitur super lengkap, tinggal pilih sesuai kebutuhan dan kantongmu. Karena menjaga kesehatan tak harus selalu mahal, asal konsisten dan peduli.

    (asj/asj)

  • Xiaomi Bawa HyperOS 3 ke Puluhan HP Lawas, Ini Daftar Lengkapnya! – Page 3

    Xiaomi Bawa HyperOS 3 ke Puluhan HP Lawas, Ini Daftar Lengkapnya! – Page 3

    Secara tidak langsung, pembaruan ini telah menjawab kekhawatiran mendasar atas siklus hidup dukungan perangkat lunak yang sangat pendek. Bagi konsumen, janji atas pembaruan sistem operasi adalah cakupan dari faktor krusial yang harus ditepati demi keberlangsungan hidup perangkat.

    Bagaimana tidak, di era modern ini ancaman serangan siber sangat sering terjadi. Beberapa orang tentunya akan merasa was-was terhadap hal ini, karena ponsel adalah tempat pemnyimpanan data-data penting yang meliputi aspek kehidupan pribadi.

    Mengutip Liputan6.com, Jumat (25/7/2025), terdapat beberapa organisasi yang terindikasi sebagai sumber ancaman siber diantaranya Akira, Brain Cipher, DragonForce Ransomware, Kill Ransomware, LockBit Gang, Qilin Ransomware, RansomHub, dan Sarcoman Ransomware.

    Dengan hadirnya pembaruan ini, upaya pencarian celah yang biasa dilakukan oleh hacker akan menjadi lebih sulit. Karena sistem keamanan terbaru memiliki tingkat kerawanan pembobolan rendah.

    Dilansir dari Gizchina, terdapat sejumlah peningkatan yang dibawakan oleh HyperOS 3 ke dalam lini smartphones mereka, diantaranya peningkatan performa, desain visual baru, fitur AI, gaming dan multimedia.

  • Smartwatch Android vs Apple Watch: Mana Lebih Worth It?

    Smartwatch Android vs Apple Watch: Mana Lebih Worth It?

    Jakarta

    Tidak hanya smartphone, dunia smartwatch juga dibedakan dalam dua platform berbeda yaitu Android dan Apple. Vendor ponsel Android meluncurkan lini smartwatch-nya sendiri seperti Samsung Galaxy Watch, Xiaomi Watch, dan Oppo Watch, sedangkan Apple dikenal dengan Apple Watch.

    Sama seperti ponselnya, smartwatch Android dan Apple Watch memiliki keunggulannya masing-masing. Kedua platform smartwatch ini memiliki ekosistem, sistem operasi, desain, dan fitur yang berbeda.

    Lantas, seperti apa perbedaan antara smartwatch Android dan Apple Watch, lalu jam tangan pintar apa yang paling worth it? Simak penjelasannya berikut ini.

    Perbandingan Smartwatch Android dan Apple Watch

    Ekosistem

    Smartwatch Android biasanya bisa terhubung dengan ponsel Android dari semua merek, jadi tidak terbatas hanya untuk ponsel yang satu merek dengan smartwatch-nya. Beberapa smartwatch Android juga bisa terhubung dengan iPhone, misalnya Xiaomi Watch S4.

    Tapi, ada beberapa smartwatch Android yang fitur eksklusifnya dikunci dan hanya bisa diakses jika terhubung dengan ponsel dari merek yang sama. Misalnya, fitur EKG di Galaxy Watch 7 dan Galaxy Watch 8 yang hanya bisa diakses jika smartwatch terhubung dengan perangkat Samsung.

    Sementara itu, Apple Watch hanya terintegrasi dengan perangkat yang menjalankan iOS alias iPhone. Artinya, kalau kalian sudah memiliki iPhone, Apple Watch kemungkinan akan menjadi pilihan terbaik untuk mendapatkan integrasi yang seamless.

    Sistem operasi

    Smartwatch Android saat ini belum memiliki sistem operasi yang terstandardisasi. Google sudah menawarkan Wear OS sebagai sistem operasi untuk smartwatch Android, tapi sistem operasi ini baru diadopsi segelintir vendor seperti Samsung, Xiaomi, Oppo, dan OnePlus. Beberapa brand lainnya mengembangkan sistem operasinya sendiri.

    Di sisi lain, semua varian Apple Watch menggunakan sistem operasi WatchOS. Apple biasanya memberikan update WatchOS untuk Apple Watch selama 3-5 tahun setelah rilis.

    Desain

    Sebagian besar smartwatch Android yang tersedia di pasaran memiliki jam berbentuk bulat. Smartwatch Android yang berbentuk persegi masih sangat jarang, salah satunya Vivo Watch GT. Bagi kalian pengguna Android yang mencari smartwatch berbentuk kotak mungkin memiliki pilihan yang sangat terbatas.

    Di sisi lain, Apple Watch hanya tersedia dengan jam berbentuk persegi sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2015. Apple menyediakan smartwatch-nya dalam dua pilihan ukuran, seperti Apple Watch series 10 yang tersedia dalam ukuran 42mm dan 46mm.

    Fitur

    Baik smartwatch Android maupun Apple Watch menawarkan banyak fitur pintar termasuk health dan sleep tracking, notifikasi, dan opsi untuk melakukan panggilan telepon.

    Apple Watch dan smartwatch Android level flagship seperti Galaxy Watch series biasanya memiliki fitur kesehatan yang lebih lengkap seperti, sensor EKG dan fall detection.

    Harga

    Smartwatch Android tersedia dalam rentang harga yang cukup luas, mulai ratusan ribu rupiah seperti Realme Watch S2, sampai jutaan rupiah seperti Oppo Watch X2 dan Samsung Galaxy Watch Ultra.

    Sementara itu, Apple Watch di Indonesia tersedia dengan harga mulai dari Rp 3 jutaan untuk Apple Watch SE, Rp 5 jutaan untuk Apple Watch series 10, dan Rp 14 jutaan untuk Apple Watch Ultra 2.

    Bagaimana detikers, sudah siap memilih antara smartwatch Android dan Apple Watch setelah mengetahui perbedaannya?

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Pakai Smartwatch Saat Lari, Penting Nggak Ya?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (vmp/fay)

  • Jualan HP China Tak Laku, Nasib Pedagang Memprihatinkan

    Jualan HP China Tak Laku, Nasib Pedagang Memprihatinkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penjualan HP di China anjlok pada kuartal kedua (Q2) 2025. Data IDC menunjukkan bahwa pengiriman HP secara keseluruhan turun 4% dibandingkan tahun lalu, menjadi hanya 69 juta unit.

    Penyebab utama anjloknya penjualan adalah lesunya permintaan dari konsumen. Kepercayaan masyarakat untuk belanja elektronik turun seiring ekonomi China yang belum pulih sepenuhnya.

    “Situasi ekonomi secara umum masih menantang, dengan kepercayaan konsumen yang tetap rendah,” ujar Arthur Guo, analis riset senior di IDC, dikutip dari Reuters, Sabtu (26/7/2025).

    Sayangnya, IDC memprediksi bahwa permintaan HP tidak akan pulih dalam waktu dekat. Pasar masih harus menghadapi tantangan ekonomi dan ketidakpastian yang lebih kompleks pada paruh kedua tahun ini.

    Dalam laporan IDC, Huawei berhasil merebut kembali posisi teratas setelah lebih dari empat tahun, dengan pangsa pasar 18,1%. Raksasa teknologi asal Shenzhen ini mengirimkan 12,5 juta ponsel pada kuartal kedua, meski terjadi penurunan 3,4% secara tahunan.

    Sementara vivo berada di posisi kedua, tapi terpukul paling parah. Pengiriman anjlok 10,1%. Oppo bertengger di posisi ketiga dengan pengiriman HP yang turun 5% YoY.

    Foto: Pasar HP China Q2 2025. (Dok. IDC)
    Pasar HP China Q2 2025. (Dok. IDC)

    Kemudian ada Xiaomi yang menempati peringkat keempat dan menjadi satu-satunya produsen smartphone di lima besar yang mencatat pertumbuhan pengiriman pada kuartal ini.

    Sedangkan Apple, yang berada di peringkat kelima di pasar China, mengalami penurunan pengiriman sebesar 1,3% secara tahunan menjadi 9,6 juta unit pada kuartal kedua.

    Angka ini lebih baik dibandingkan penurunan 9% pada kuartal pertama, berkat penyesuaian harga pada beberapa varian iPhone 16 dan 16 Pro yang memenuhi syarat untuk subsidi pemerintah.

    Meski pengiriman menurun, pangsa pasar Apple naik menjadi 13,9% pada kuartal Juni, dari sebelumnya 13,7% pada kuartal Maret. Ini merupakan kuartal kedelapan berturut-turut di mana pengiriman Apple mengalami penurunan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Xiaomi TV Stick 4K Gen 2 Rilis, Upgrade Besar di Gambar & Suara

    Xiaomi TV Stick 4K Gen 2 Rilis, Upgrade Besar di Gambar & Suara

    Jakarta

    Xiaomi resmi memperkenalkan TV Stick 4K Generasi ke-2 untuk pasar global. Perangkat streaming mungil ini hadir dengan sejumlah peningkatan signifikan dibandingkan versi sebelumnya, terutama dalam hal kualitas gambar, audio, dan performa sistem.

    Desainnya tetap ramping dan ringan dengan bobot hanya 44 gram. TV Stick ini dibalut warna hitam dengan bentuk membulat yang memudahkan pemasangan di belakang televisi tanpa makan tempat.

    Lebih Canggih

    Xiaomi TV Stick 4K Gen 2 kini mendukung output resolusi 4K Ultra HD lengkap dengan Dolby Vision dan HDR10+. Ini merupakan peningkatan dari generasi sebelumnya yang hanya mendukung HDR10. Teknologi ini menjanjikan tampilan gambar yang lebih hidup, kontras lebih tinggi, dan warna lebih kaya.

    Xiaomi TV Stick 4K generasi ke-2 Foto: Xiaomi

    Untuk sektor audio, perangkat ini juga mengalami peningkatan. Kini hadir dengan Dolby Atmos dan DTS:X, yang memungkinkan suara surround lebih nyata dan immersive. Ada juga fitur virtual height channel decoding yang membawa pengalaman sinematik ke ruang keluarga.

    Xiaomi menyematkan chipset quad-core Cortex-A55 6nm dan GPU ARM Mali-G310 V2, dikombinasikan dengan RAM 2GB dan penyimpanan internal 8GB. Xiaomi mengklaim performa CPU meningkat hingga 80% dan GPU meningkat 150% dibandingkan versi sebelumnya. Dengan begitu, pengguna bisa menikmati streaming yang lebih lancar dan responsif.

    Menggunakan Google TV Foto: Xiaomi

    Google TV

    TV Stick ini menjalankan sistem operasi Google TV, bukan lagi Android TV seperti generasi pertama. Pengguna mendapatkan dukungan penuh untuk Google Assistant, Google Cast, serta akses ke berbagai aplikasi populer seperti Netflix, YouTube, Disney+, dan Prime Video.

    Satu fitur menarik yang turut dibawa adalah Xiaomi TV+, layanan streaming TV langsung gratis tanpa biaya langganan, yang menjadi nilai tambah tersendiri.

    Dari sisi konektivitas, Xiaomi TV Stick 4K Gen 2 sudah mendukung Wi-Fi 6, Bluetooth 5.2, serta dilengkapi port HDMI dan Micro USB.

    Dibekali remote Foto: Xiaomi

    Xiaomi memberikan remote bawaan yang mengandalkan koneksi Bluetooth 360°, memungkinkan pengoperasian tanpa perlu garis pandang langsung ke TV Stick. Remote ini juga dibekali tombol shortcut khusus untuk Netflix, Prime Video, YouTube, dan Xiaomi TV+.

    Harga & Ketersediaan

    Xiaomi TV Stick 4K generasi ke-2 Foto: Xiaomi

    Meski Xiaomi belum mengumumkan harga resmi dan jadwal peluncuran globalnya, perangkat ini telah terdaftar di AliExpress dengan harga promosi 40,37 pondsterling (Rp 889 ribu), jauh lebih murah dari harga awal 91,34 pondsterling.

    Pengguna di Tanah Air bisa menantikan ketersediaan resminya di situs Xiaomi Indonesia atau marketplace dalam beberapa bulan ke depan.

    (afr/afr)

  • Apa Sih Bedanya Smartwatch dan Smartband? Ini Penjelasannya

    Apa Sih Bedanya Smartwatch dan Smartband? Ini Penjelasannya

    Jakarta

    Pengguna yang ingin memonitor kesehatannya menggunakan perangkat wearable biasanya dihadapkan dengan dua pilihan yaitu smartwatch dan smartband. Tapi apa sih perbedaan antara dua perangkat ini?

    Penjelasan sederhananya, smartwatch adalah ekstensi dari ponsel. Selain memonitor kesehatan, smartwatch juga bisa dipakai menerima panggilan telepon, membalas pesan, membuka peta, dan lain-lain.

    Sementara itu, smartband adalah fitness tracker yang dibubuhi sejumlah fitur pintar. Tentu saja fitur pintar yang ditawarkan smartband tidak selengkap fitur smartwatch.

    5 Perbedaan Smarwatch dan Smartband

    Berikut ini lima hal yang membedakan smartwatch dan smartband, seperti dikutip dari Slashgear, Kamis (24/7/2025).

    Desain

    Smartwatch dan smartband sama-sama dikenakan di pergelangan tangan, tapi smartwatch biasanya memiliki dimensi lebih besar seperti jam tangan pada umumnya. Di sisi lain smartband memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dan ringan, mirip seperti gelang dengan layar kecil.

    Display

    Smartwatch memiliki layar yang lebih besar untuk menampilkan informasi yang rinci seperti notifikasi, SMS, antarmuka aplikasi, dan widget. Produsen smartwatch biasanya menyediakan variasi ukuran layar, seperti Samsung Galaxy Watch 8 yang tersedia dalam ukuran 40mm dan 44mm.

    Smartband memiliki layar berbentuk kapsul atau persegi panjang yang tidak lebih lebar dibandingkan strap-nya. Layarnya sudah menggunakan layar sentuh, dan beberapa merek seperti Xiaomi Band 10, sudah memiliki tingkat kecerahan tinggi sehingga bisa dilihat jelas di bawah sinar matahari yang terik.

    Fitur

    Baik smartwatch dan smartband sama-sama bisa memonitor langkah, detak jantung, tidur, dan aktivitas fisik lainnya. Tapi, smartwatch zaman sekarang memiliki fitur yang lebih canggih seperti sensor EKG, antioksidan, komposisi tubuh, dan lain-lain. Berkat layar yang lebih besar, smartwatch juga bisa memudahkan pengguna membalas pesan dan melihat rute berlari di pergelangan tangannya.

    Meskipun demikian, bukan berarti smartband tidak patut dilirik. Bagi pengguna yang membutuhkan fitness tracker tanpa gangguan yang tidak diinginkan sekaligus mengurangi screen time, smartband bisa menjadi pilihan.

    Daya tahan baterai

    Karena memiliki layar yang lebih besar dan fitur yang lebih kaya, tidak mengherankan jika daya tahan baterai smartwatch lebih singkat dibandingkan smartband. Smartwatch biasanya dapat digunakan hingga 2-3 hari dalam sekali pengisian.

    Di sisi lain, smartband bisa bertahan hingga belasan dan puluhan hari dalam sekali pengisian daya. Pengguna jadi tidak perlu khawatir kalau sudah berhari-hari lupa mengecas smartband-nya.

    Harga

    Karena memiliki spesifikasi yang lebih tinggi dan lebih banyak fitur, smartwatch biasanya dibanderol dengan harga lebih tinggi. Smartwatch populer dari Samsung, Huawei, dan Xiaomi harganya mencapai jutaan rupiah.

    Sementara itu, smartband tersedia dengan harga yang lebih terjangkau, mulai dari ratusan ribu rupiah. Jika kalian mencari teman olahraga dan budget yang terbatas, smartband bisa menjadi pilihan.

    (vmp/vmp)