brand merek: Wuling

  • Test Drive Seres E1 Tangerang-Jakarta, Kecil-kecil Cabe Rawit

    Test Drive Seres E1 Tangerang-Jakarta, Kecil-kecil Cabe Rawit

    Jakarta

    Redaksi detikOto telah menjajal mobil listrik mungil Seres E1 untuk menempuh perjalanan Tangerang-Jakarta. Meski terkesan singkat, namun ada beberapa kesimpulan yang bisa kami ambil dari pengetesan tersebut.

    Tim detikOto sebagai test driver menggunakan Seres E1 tipe L sebagai varian tertinggi. Kendaraan tersebut punya baterai 16,8 kWh dengan jarak tempuh maksimum 220 km. Saya satu mobil bersama satu orang lain di kursi penumpang.

    Rute yang kami lintasi cukup beragam, ada jalan umum yang penuh truk-truk besar, lintasan sempit di sekitar pemukiman warga, hingga jalur bebas hambatan atau tol.

    Perjalanan kami dimulai dari dealer DFSK di Cikupa, Kabupaten Tangerang dan berakhir di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Namun, di tengah-tengah perjalanan, kami singgah sejenak di BSD City. Kami menempuh total perjalanan 91-92 km!

    Nah, biar mudah memahaminya, kami bakal mengurai hasil pengetesan kami dalam bentuk pointer. Berikut hasil test drive Seres E1 yang telah kami jalani pada Senin (18/11).

    Test Drive Seres E1

    Impresi Desain

    Mobil listrik Seres E1. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Secara tampilan, Seres E1 mengusung desain khas micro EV China, yakni mungil dengan aksen yang dirancang mengotak. Kami tak ada komentar mengenai tampilan tersebut. Semuanya dirancang sederhana, kompak dan minimalis.

    Hanya saja, sebagai micro EV, Seres E1 tak membawa identitas baru yang membuatnya mudah dikenali. Kendaraan tersebut, untuk sebagian orang awam, mungkin akan diidentifikasi sebagai mobil kembaran Wuling Air ev.

    Sementara di bagian dalam, kami justru mengapresiasi upaya produsen merancang dasbornya agak ke bawah. Sebab, dengan begitu, kaca depan menjadi lebih besar dan membuat pandangan pengemudi lebih luas.

    Dasbornya dibuat sederhana dan minimalis. Khusus untuk L-type, terdapat headunit di posisi sentral dan panel instrumen di area kemudi. Positioning-nya dirancang pas dan memudahkan pengemudi. Namun, sayangnya, posisi setir tak bisa di-adjust.

    Pengalaman Mengemudi

    Test drive Seres E1. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Seres E1 merupakan mobil listrik yang dirancang untuk mobilitas perkotaan. Itulah mengapa, terlalu berlebihan jika kita ‘menyiksa’ kendaraan tersebut selayaknya mobil listrik mid-range.

    Seres E1 punya dua mode berkendara, yakni eco dengan kecepatan puncak 80 km/jam dan sport yang bisa tembus 100 km/jam. Ketika pengujian, kami lebih banyak menggunakan mode eco. Kami hanya menggantinya ke sport ketika di jalan tol atau hendak menyalip kendaraan besar.

    Saat berada di mode eco, kami tak merasakan sensasi instant khas mobil listrik. Tenaganya seperti mengalir begitu halus dan bertahap. Namun, konsekuensinya, saat berada di lampu merah, ada sedikit jeda untuk melaju.

    Kami paham, begitulah mobil perkotaan dirancang. Seres E1 memang dihadirkan untuk perjalanan santai dan menyenangkan, bukan kebut-kebutan seperti mobil listrik mid-range atau di atasnya.

    Meski begitu, kami cukup suka dengan handling Seres E1. Sebagai mikro EV, kendaraan tersebut memang masih terasa limbung saat dipakai agak kencang di jalan tol. Namun, bantingannya cukup responsif!

    Dalam situasi ramai dan diapit truk-truk besar, kami mampu selap-selip dengan mudah. Kendaraan itu terasa sangat ‘manut’ diajak sat set di jalan raya. Hal tersebut semakin terasa saat kami berada di mode sport.

    Konsumsi Baterai

    Test drive Seres E1. Foto: Doc. Seres Indonesia.

    Selama pengetesan, kami nyaris selalu pakai mode eco, bukan sport. Gaya mengemudi kami cenderung normal, artinya tak terlalu kencang, namun juga tak seruntulan. Sementara pendingin udara/AC dinyalakan di mode low dan fitur cruise control dimatikan.

    Melalui data yang tertera di MID, kamis menghabiskan 46 persen baterai untuk menempuh jarak 91,1 km. Sementara catatan konsumsinya di angka 7,7 kwh/100 km. Meski bukan yang paling spesial, namun catatan tersebut sudah cukup untuk mobil listrik mikro sekelasnya.

    Data tersebut juga mengungkap, kecepatan rata-rata selama perjalanan tak sampai 40 km/jam. Sementara kecepatan puncaknya hanya dibatasi di 80 km/jam.

    Kesimpulan

    Test drive Seres E1. Foto: Doc. Seres Indonesia.

    Seperti yang telah disampaikan di awal, terlalu berlebihan kita menuntut banyak dari Seres E1. Sebab, mobil listrik tersebut hanya dibanderol mulai dari Rp 180 jutaan on the road Jakarta.

    Seres E1 cocok untuk konsumen yang belum pernah punya mobil listrik. Kendaraan tersebut juga cocok untuk mobilitas harian di daerah perkotaan.

    Meski demikian, sebagai produk entry level, Seres E1 tetap menawarkan banyak sekali keunggulan. Selain handling-nya yang lumayan dan dimensinya yang mungil, mobil nonemisi tersebut juga punya beberapa fitur kekinian. Salah satunya layar hiburan yang bisa dikoneksikan ke ponsel.

    Bahkan, fitur tersebut memungkinkan penumpang bermain game di dalam kendaraan. Meski game-nya masih tipikal 8 atau 16-bit, namun sensasinya mirip in-car gaming di mobil Tesla.

    Lantas, apakah Seres E1 layak dibeli? Bagi kami yang belum pernah punya mobil listrik, rasa-rasanya kendaraan tersebut nice to have. Setidaknya, bisa menjadi opsi lain bagi kalian yang minat beli LCGC, namun tak mau repot isi bahan bakar.

    (sfn/dry)

  • Kata Seres soal Harga Mobil Listriknya Kalah Murah dari Wuling Air ev

    Kata Seres soal Harga Mobil Listriknya Kalah Murah dari Wuling Air ev

    Jakarta

    PT Sokonindo Automobile (Seres Indonesia) buka suara usai harga Seres E1 kalah murah dari Wuling Air ev. Padahal, sebelumnya, kendaraan mereka berstatus sebagai mobil listrik termurah di Indonesia.

    Sebagai pengingat, ketika pertama meluncur di Indonesia, Seres E1 sempat menjadi perbincangan di mana-mana. Karuan saja, mobil listrik tersebut dibanderol mulai Rp 180 jutaan ketika Wuling Air ev varian termurah dilego Rp 200 jutaan.

    Namun, Wuling kemudian meluncurkan Air ev varian lite dengan harga mepet-mepet Seres E1. Mereka kemudian menurunkan lagi banderolnya hingga kini hanya Rp 170 jutaan.

    Wuling Air ev Lite Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Harga Wuling Air ev praktis lebih murah Rp 10 juta dibandingkan Seres E1. Lantas, bagaimana tanggapan PT Sokonindo Automobile selaku produsen Seres di Tanah Air?

    “Sebenarnya kalau untuk market sendiri, kita tidak terganggu dengan itu (harga Wuling Air ev lebih murah), karena Air ev kan datang duluan dibanding kami,” ujar Ichsan Arya Putra selaku Product Training PT Sokonindo Automobile saat ditemui di Taman Mini, Jakarta Timur.

    “Cuma kalau untuk produknya sendiri, kita set angka sebenarnya untuk melihat kompetitor itu tidak terlalu signifkan. Karena secara segmen produk ini cukup rapat,” tambahnya.

    Mobil listrik Seres E1. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Ichsan secara tak langsung merasa yakin, Seres E1 masih lebih unggul dibandingkan Wuling Air ev varian termurah. Itulah mengapa, dia tak ‘latah’ menurunkan harga jual demi menjaga kualitas kendaraan.

    “Jadi, soal rasa, fitur dan kemudahan berkendara, Seres E1 menawarkan kelebihan yang layak digunakan untuk kendaraan perkotaan yang nggak dipunya kompetitor,” ungkapnya.

    Ichsan menduga, Wuling khawatir ketika melihat ada mobil listrik yang harganya lebih murah. Itulah mengapa, kata dia, kompetitor senegaranya itu menawarkan varian lain yang lebih terjangkau.

    “Malah mungkin sebaliknya, kompetitornya lebih worry kepada kita saat peluncuran Seres E1, karena mereka banyak mengubah varian dan harga,” kata dia.

    (sfn/din)

  • Berikut Daftar Motor dan Mobil yang Dilarang Isi BBM Pertalite di SPBU per 20 November 2024

    Berikut Daftar Motor dan Mobil yang Dilarang Isi BBM Pertalite di SPBU per 20 November 2024

    Berikut Daftar Motor dan Mobil yang Dilarang Isi BBM Pertalite di SPBU per 20 November 2024

    TRIBUNJATENG.COM- Pemerintah akan memberlakukan peraturan terbaru yang melarang penggunaan BBM Pertalite pada beberapa jenis kendaraan di SPBU di seluruh Indonesia.

    Kendaraan yang mencoba mengisi Pertalite di SPBU Pertamina akan ditolak langsung oleh petugas, dengan daftar kendaraan yang tidak diperbolehkan.

    Keputusan untuk melarang ini masih dalam proses pembahasan dan diharapkan segera diimplementasikan di seluruh wilayah nasional.

    Adapun tujuan dari pembatasan ini adalah untuk memastikan subsidi BBM dari pemerintah tepat sasaran.

    Peraturan ini merupakan bagian dari revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 mengenai Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM.

    Kendaraan yang akan dikenakan larangan penggunaan Pertalite mencakup mobil dengan kapasitas mesin di atas 1.400cc, serta motor dengan kapasitas mesin mulai dari 250cc.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menjelaskan bahwa kriteria pembatasan pembelian BBM subsidi sudah ditetapkan, dengan mobil di atas 1.400cc dan motor mulai dari 250cc termasuk dalam daftar larangan penggunaan Pertalite.

    Berikut daftar motor yang dilarang isi Pertalite di SPBU Pertamina:

    – Yamaha XMAX

    – Yamaha TMAX

    – Yamaha MT25

    – Yamaha R25

    – Yamaha MT09

    – Yamaha MT07

    – Honda Forza

    – Honda CB650R

    – Honda X-ADV

    – Honda CBR250R

    – Honda CB500X

    – Honda CRF250 Rally

    – Honda CRF1100L Africa Twin

    – Honda CBR600RR

    – Honda CBR1000RR

    – Suzuki Gixxer250

    – Suzuki Hayabusa

    – Kawasaki Ninja ZX-25R

    – Kawasaki Ninja H2

    – Kawasaki KLX250

    – Kawasaki KX450

    – Kawasaki Ninja 250SL

    – Kawasaki Ninja 250

    – Kawasaki Vulcan

    – Kawasaki Versys 250

    – Kawasaki Versys 1000

    Berikut daftar mobil yang boleh pakai Pertalite setelah Perpres Disahkah

    Toyota

    Agya 1.197 cc

    Calya 1.197 cc

    Raize 998 cc dan 1.198 cc

    Avanza 1.329 cc

    Daihatsu

    Ayla 998 cc dan 1.197 cc

    Sigra 998 cc dan 1.197 cc

    Sirion 1.329 cc

    Rocky 998 cc dan 1.198 cc

    Xenia 1.329 cc

    Suzuki

    Ignis 1.197 cc

    S-Presso 998 cc

    Honda

    Brio 1.199 cc

    Kia

    Picanto 1.248 cc

    Seltos bensin 1.353 cc

    Rio 1.348 cc

    Wuling

    Formo S 1.206 cc

    Nissan

    Kicks e-Power 1.198 cc Magnite 999 cc

    Mercedes-Benz

    A-Class 1.332 cc

    CLA 1.332 cc

    GLA 200 1.332 cc

    GLB 1.332 cc

    DFSK

    Super Cab diesel 1.300 cc

    Peugeot

    2008 1.199 cc

    Volkswagen

    Tiguan 1.398 cc

    Polo 1.197 cc

    T-Cross 999 cc

    Tata

    Ace EX2 702 cc

    Renault

    Kiger 999 cc

    Kwid 999 cc

    Triber 999 cc

    Audi

    Q3 1.395 cc

    Jenis Kendaraan Dilarang Isi BBM Pertalite

    Khusus untuk mobil dengan kapasitas mesin 1400cc resmi dilarang isi BBM Pertalite setelah Perpres disahkan.

  • Ini Bocoran Mobil Listrik Aletra, Calon Rival BYD M6 di Indonesia

    Ini Bocoran Mobil Listrik Aletra, Calon Rival BYD M6 di Indonesia

    Jakarta

    Merek mobil listrik asal China, Aletra, bakal memperkenalkan produk baru pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 yang diselenggarakan di ICE-BSD City, 22 November – 1 Desember. Ini model mobil listrik yang akan dibawa Aletra.

    Berdasarkan undangan yang diterima detikOto, mobil listrik pertama Aletra di Indonesia adalah Aletra L8 EV. Mobil listrik akan diluncurkan di hari pertama GJAW 2024 hari Jumat (22/11).

    Jika melihat Instagram resmi @aletracars, sosok mobil listrik tersebut berjenis MPV 7-Seater. Mobil ini memiliki desain modern dan elegan dengan konsep floating roof atau atap mengambang. Aletra juga tak segan-segan mengklaim L8 EV sebagai mobil MPV listrik 7-Seater terluas di kelasnya.

    Kehadiran Aletra L8 EV ini bakal menantang kompetitor asal China yang sebelumnya sudah meluncurkan produk sejenis di Indonesia, yakni BYD M6. Segmen MPV listrik 7-Seater di Indonesia saat ini memang sedang naik daun, bahkan BYD M6 menjadi mobil listrik terlaris bulan Oktober 2024 dengan penjualan sebanyak 1.866 unit.

    Sekadar informasi, GJAW 2024 diselenggarakan pada 22 November hingga 1 Desember, di ICE-BSD City, Tangerang. Sebelumnya pameran GJAW selalu dilaksanakan di JCC, Senayan, Jakarta. Dan baru mulai tahun ini pindah ke Tangerang.

    GJAW 2024 diikuti lebih dari 80 merek otomotif yang terdiri dari 27 merek kendaraan penumpang, termasuk Aletra, BAIC, BMW, BYD, Chery, Citroen, Daihatsu, Ford, GAC Aion, Honda, KIA, Lexus, Mazda, Maxus, Mercedes-Benz, MG, MINI, Mitsubishi Motors, Neta, Nissan, Subaru, Suzuki, Toyota, VinFast, Volkswagen, Wuling, dan Zeekr.

    Dari segmen kendaraan roda dua, sebanyak 12 merek akan ikut pameran ini, meliputi Alva, Aprilia, Harley-Davidson, Moto Guzzi, Piaggio, Royal Alloy, Royal Enfield, Scomadi, Vespa, V Move, Yamaha, dan ZPT, turut serta untuk menambah ragam pilihan pengunjung. Lebih dari 40 merek industri pendukung juga siap meramaikan GJAW 2024.

    [Gambas:Instagram]

    (lua/dry)

  • 4 Mobil BYD yang Bikin Hyundai Kesalip di Daftar Mobil Terlaris

    4 Mobil BYD yang Bikin Hyundai Kesalip di Daftar Mobil Terlaris

    Jakarta

    Penjualan Hyundai periode Oktober 2024 disalip BYD. Ini empat mobil BYD yang bikin penjualan Hyundai itu kesalip.

    Pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai, tak lagi menghuni daftar merek mobil terlaris di Indonesia periode Oktober 2024. Padahal bulan-bulan sebelumnya, Hyundai selalu mengisi daftar tersebut bersama Toyota, Honda, Mitsubishi, Suzuki, Daihatsu, hingga Wuling.

    Dengan distribusi wholesales yang hanya 1.711 unit dan retail 1.451 unit, pabrikan asal Negeri Ginseng itu harus rela disalip sang pendatang baru BYD. BYD pada Oktober mendistribusikan 2.488 unit mobil secara wholesales dan 2.597 unit secara retail.

    Dari sisi line up produk, sejatinya Hyundai memiliki pilihan lebih banyak dan beragam. Ada yang mengusung mesin bensin, diesel, hybrid, dan juga bertenaga listrik murni. Total ada sembilan model mobil yang ditawarkan Hyundai di Indonesia saat ini. Modelnya yaitu, Ioniq 6 , Ioniq 5, Staria, Santa Fe, Stargazer, Creta, Palisade, Stargazer X, dan Kona Electric.

    Mobil mesin bensin bisa didapat pada Stargazer, Stargazer X, dan Creta. Kemudian mesin diesel ada pada Palisade dan juga Staria. Pilihan mobil hybrid disajikan Hyundai lewat Santa Fe. Selanjutnya ada mobil listrik Kona Electric, Ioniq 5, dan Ioniq 6.

    Sebaliknya, pilihan mobil yang ditawarkan BYD justru lebih sedikit. Hanya ada empat model yang disajikan yaitu M6, Atto 3, Dolphin, dan Seal. Tak cuma itu, pilihan mesinnya juga terbatas. Keseluruhan mobil BYD yang dijual di Indonesia itu mengusung tenaga listrik. Tak ada opsi powertrain lain.

    Bicara harga, mobil-mobil yang disajikan BYD memang cukup memikat. Sekalipun semuanya mengusung tenaga listrik tapi harga paling mahalnya tak ada yang tembus Rp 1 miliar. Mengutip laman BYD Indonesia, harga mobil BYD termurah adalah Dolphin yang dibanderol Rp 365 juta. Di banderol Rp 300 jutaan itu juga ada LMPV listrik BYD M6. Harga mobil BYD itu berada di rentang Rp 360 jutaan hingga yang termahal Rp 719 juta. Padahal keseluruhan mobil BYD itu masih diimpor secara utuh dari China.

    Insentif Mobil Listrik untungkan BYD

    Terjangkaunya harga mobil listrik BYD ini tak lepas dari insentif PPnBM dari pemerintah untuk mobil listrik berstatus CBU maupun CKD yang memenuhi ketentuan. Tertulis dalam Pasal 2 ayat (1) PMK No. 9 Tahun 2024, PPnBM yang terutang atas impor mobil listrik berbasis baterai CBU (completely built up/impor dalam bentuk mobil utuh) oleh pelaku usaha ditanggung pemerintah untuk anggaran 2024.

    Mobil listrik CBU dan CKD yang memenuhi syarat maka PPnBM-nya akan ditanggung pemerintah sebesar 100 persen. PPnBM yang ditanggung Pemerintah ini diberikan untuk masa pajak Januari 2024 sampai Desember 2024. Kebijakan ini memang menjadi angin segar bagi BYD yang telah memiliki komitmen investasi hingga Rp 16 triliun untuk mendirikan pabrik di kawasan Subang.

    Bagaimana dengan Hyundai? Hyundai diketahui sudah mendirikan pabrik dan memproduksi sejumlah model di Indonesia. Beberapa model mobil Hyundai yang diproduksi di Indonesia antara lain Stargazer, Stargazer X, Creta, dan Ioniq 5. Soal harga, mobil Hyundai paling murah ditawarkan dengan banderol Rp 249 juta pada model Stargazer. Rentang harga jual mobil Hyundai itu berada Rp 200 jutaan hingga yang termahal tembus Rp 1,2 miliaran.

    (dry/din)

  • 15 Mobil Listrik Terlaris Oktober 2024, BYD M6 Tak Terkejar

    15 Mobil Listrik Terlaris Oktober 2024, BYD M6 Tak Terkejar

    Jakarta

    Mobil listrik dari BYD lagi-lagi menjadi yang terlaris. BYD juga masih mendominasi pasar mobil listrik di Indonesia.

    Mobil listrik keluaran BYD cukup banyak diburu orang Indonesia. Sebagaimana terlihat dalam data penjualan wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Oktober 2024, tiga model mobil listrik BYD mencatat penjualan terbanyak dan mendominasi posisi lima besar.

    MPV listrik terbaru dari BYD, BYD M6 menjadi raja mobil listrik di Indonesia pada Oktober 2024. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan BYD M6 jauh di atas rival-rival mobil listrik lain di Tanah Air.

    BYD M6 mencatatkan angka penjualan sebanyak 1.866 unit pada Oktober 2024. Itu sekaligus menjadi catatan penjualan mobil listrik terbanyak bulan lalu.

    Di urutan kedua ada Wuling Air ev. Mobil listrik mungil Wuling itu mencatatkan angka penjualan sebanyak 831 unit.

    Selanjutnya, di posisi ketiga lagi-lagi diisi oleh mobil listrik BYD. Sedan listrik performa tinggi BYD Seal menempati urutan ketiga mobil listrik terlaris di Indonesia bulan lalu. BYD Seal mencatatkan angka penjualan sebanyak 333 unit.

    Kemudian ada Chery Omoda E5 di posisi keempat mobil listrik terlaris Oktober 2024. Chery melepas Omoda E5 sebanyak 235 unit bulan lalu.

    Menutup lima besar ada BYD Dolphin dengan angka penjualan sebanyak 228 unit. Kemudian posisi enam diisi Wuling BinguoEV sebanyak 182 unit, ketujuh Hyundai Kona Electric sebanyak 181 unit, kedelapan BYD Atto 3 sebanyak 151 unit, sembilan MG 4 EV sebanyak 146 unit dan di urutan ke-19 ada WUling Cloud EV sebanyak 66 unit.

    Mobil Listrik Terlaris Oktober 2024:BYD M6: 1.866 unitWuling Air ev: 831 unitBYD Seal: 333 unitChery Omoda E5: 235 unitBYD Dolphin: 228 unitWuling BinguoEV: 182 unitHyundai Kona Electric: 181 unitBYD Atto 3: 151 unitMG 4 EV: 146 unitWuling Cloud EV: 66MG ZS EV: 50 unitCitroen EC3: 41 unitHyundai Ioniq 5: 35 unitToyota bZ4x: 22 unitBMW iX1: 22 unit.

    (rgr/dry)

  • Gegara Klakson, Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Tol, Baju sampai Compang-camping

    Gegara Klakson, Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Tol, Baju sampai Compang-camping

    TRIBUNJATIM.COM – Sopir taksi online dianiaya pengendara mobil Wuling warna putih bernomor polisi B 1715 BKX.

    Edwin Anunjaya menjadi korban penganiayaan saat melintasi tol Jakarta arah Tangerang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

    Tepatnya pada Minggu pagi, 17 November 2024.

    Saat itu, Edwin Anunjaya sedang membawa penumpang.

    Sementara pengendara mobil merek Wulling warna putih bernomor polisi B 1715 BKX berada di depannya mengambil ke arah kiri secara mendadak.

    Edwin pun berinisiatif untuk memberi klakson karena takut sopir kendaraan tersebut mengantuk atau sedang mabuk.

    “Maksudnya ingin tahu, nih, si pengemudi ini ngantuk apa mabuk. Tapi ternyata begitu saya kelakson dia marah,” ucapnya.

    “Tiba-tiba ngerem-ngerem gitu, kayak seakan pengin mundur gitu kan. Otomatis kan saya ikut ngerem,” lanjut dia.

    “Nah, ketika kita nyari aman ngambil ke kanan, dia ikut ke kanan,” ungkap Edwin Anunjaya, Senin, 18 November 2024.

    Kemudian, Edwin mengambil ke kiri, namun mobil Wuling tersebut masih terus mengikuti pergerakannya. 

    Edwin juga sudah berusaha meminta maaf jika memang klaksonnya membuat kaget.

    Ia sendiri merasa beruntung karena saat kejadian tersebut, kondisi lalu lintas masih sepi dari laju kendaraan.

    Jika saja arus kendaraan ramai, maka tidak menutup kemungkinan bakal terjadi kecelakaan.

    Edwin menduga, pengemudi mobil sedang mabuk karena ketika turun dari mobil sudah oleng dan sempat ditarik oleh wanita.

    Edwin Anunjaya, driver taksi online yang menjadi korban pengeroyokan oleh pengendara lain di Tol Jakarta arah Tangerang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu pagi, 17 November 2024 (Wartakotalive.com/Miftahul Munir)

    “Pengemudi lain pun sempet videoin juga mas, kita nyari aman kan.”

    “Karena saya, satu, juga di tengah tol, kedua, ya udah kata penumpangnya, ‘Sudah bang, sudah bang’,” ungkapnya.

    Meski dalam keadaan oleng, kata Edwin Ananjaya, pengemudi mobil tersebut menganiaya dirinya dan sempat dibantu oleh rekannya.

    Ia pun mengaku kaosnya sampai sobek dan kepalanya pusing usai dianiaya oleh pengendara Wuling.

    “Dua, dua, yang baju putih sama baju yang kuning. Dikeroyok, tanpa ampun.”

    “Kita sementara udah minta maaf segala macem, tapi dia arogan banget pukul saya.”

    “Seakan-akan tuh dia enggak mikir itu di tengah tol gitu lho, mas.”

    “Saya saja sendiri, istilah kita takut andai kata mobil belakang pada kenceng-kenceng, apa enggak selesai tuh, saya,” tegas Edwin Ananjaya.

    Namun hingga kini Edwin Ananjaya belum melapor ke polisi.

    Edwin Ananjaya mengaku baru melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke manajemen aplikasi guna mengetahui langkah apa yang bakal diambil.

    Sebab, Edwin Ananjaya ingin mengikuti prosedur aplikator agar bisa didampingi oleh tim hukum dalam kasus penganiayaan ini.

    “Kalau saya tetap pakai prosedur, mas, karena kami kan ada wawancaranya ya, untuk sejauh ini baru cuma lapor sama pihak Gojek,” tuturnya.

    “Nah, kita tinggal tunggu konfirmasi pihak Gojek itu seperti apa, kita belum dikasih tahu,” tegas Edwin Anunjaya, Senin, 18 November 2024.

    Ilustrasi penganiayaan (Pixabay via Pexels)

    Menurut Edwin Anunjaya, dirinya tidak mengalami luka yang serius usai dianiaya oleh dua pengendara mobil merek Wuling warna putih.

    Namun ia mengalami pusing di kepala, dan pipinya terasa sakit meski tidak memar.

    Bukan itu saja, kaca spion mobilnya juga rusak akibat perbuatan para pelaku penganiayaan tersebut.

    “Mobil kaca spion saya saksinya pun penumpang saya tahu, kaca spion sampai ngeplek (copot menggantung) begitu.”

    “Akhirnya saya coba bawa ke bengkel, tadi pagi sempat kita service, kita benerin, supaya balik normal,” tegasnya.

    Meski dalam kondisi spion rusak dan mengalami penganiayaan, Edwin Ananjaya mengaku tetap mengantar penumpangnya sampai tujuan.

    Edwin Ananjaya merasa hal itu sudah jadi tanggung jawab dirinya sebagai driver taksi online.

    Ia juga tak ingin mengecewakan penumpangnya.

    “Karena kan memang dia (penumpangnya) juga kebetulan buru-buru, buru-buru memang mau tugas juga.”

    “Ya kita punya tanggung jawab sebagai taksi online, kita layanin dengan baik mas, kita antar sampai tempat,” ungkapnya.

    Sementara di Jawa Timur, seorang juru parkir di Kabupaten Banyuwangi mengaku ditodong dengan senjata api oleh pengemudi.

    Sang juru parkir bernama Fanani tersebut telah melapor ke polisi.

    Kejadian tersebut terjadi di Jalan Banterang Baru, Kelurahan Temenggungan, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Rabu (29/10/2024).

    Tepatnya di dekat Toko Abba Mart, tempat juru parkir tersebut bekerja.

    Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andrew Vega, membenarkan adanya laporan soal dugaan penodongan senjata api tersebut.

    Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), meminta keterangan beberapa saksi, dan menghimpun informasi-informasi lainnya.

    “Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan. Pengakuan korban, memang mengaku ditodong (senjata api),” kata Andrew, Kamis (31/10/2024).

    Suasana di lokasi tempat diduga penodongan senjata api oleh pengendara mobil kepada juru parkir (TribunJatim.com/Aflahul Abidin)

    Namun beberapa saksi di lokasi yang telah diperiksa polisi mengaku tak melihat langsung detik-detik penodongan tersebut.

    Maka dari itu, polisi masih mendalami kasus itu hingga saat ini.

    Menurut pengakuan sang juru parkir, pengemudi mobil yang diduga menodong dirinya mengendarai sedan BMW berwarna pink bernopol cantik.

    Menurut Andrew, CCTV di sekitar lokasi menunjukkan adanya kendaraan tersebut ketika kejadian.

    Tapi detik-detik penodongan tak terlihat dalam rekaman.

    “Kalau kendaraan itu memang ada di CCTV, sesuai dengan yang disebutkan pelapor. Tapi soal ada tidaknya penodongan itu yang masih kami dalami,” lanjutnya.

    Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu siang.

    Para saksi di lokasi mengaku mengetahui peristiwa adu mulut antara tukang parkir dan pengendara sedan pink.

    “Kejadian waktu itu ada mobil boks yang mau masuk ke area parkir, sedan pink itu mengantre untuk lewat,” kata salah satu saksi yang bernama Yanto.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Perusahaan China Bidik Peluang Bisnis Kendaraan Listrik di RI

    Perusahaan China Bidik Peluang Bisnis Kendaraan Listrik di RI

    Jakarta

    Sejumlah perusahaan dari Guangxi, China tengah menjajaki peluang kerjasama bisnis dan investasi di bidang energi baru hingga baterai kendaraan listrik (EV). Hal ini disampaikan oleh Secretary of the Party Group and Director of the Department of Industry and Information Technology of Guangxi Zhuang Autonomous Region, Wang Yongchao.

    Wang Yongchao mengatakan dalam peluang kerja sama ke depan, pihaknya akan berfokus pada tiga aspek. Pertama, mendorong kerja sama industri di bidang energi, mesin, peralatan baru, serta mewujudkan integrasi mendalam antara rantai industri, rantai pasokan, rantai nilai, rantai data, dan rantai talenta.

    “Yang kedua adalah bekerja sama untuk menumbuhkan pendorong pembangunan baru. Mengeksplorasi secara mendalam potensi kerja sama kendaraan energi baru, baterai litium, fotovoltaik, dan industri lainnya, serta memperkuat kerja sama di bidang produktivitas baru seperti ekonomi digital dan pembangunan ramah lingkungan,” kata Wang Yongchao dalam keterangannya, dikutip Minggu (17/11/2024).

    Kemudian yang ketiga, memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan di bidang mineral dan bersama-sama menjaga keamanan dan stabilitas rantai pasok mineral dan rantai industri.

    Dia menjelaskan dalam beberapa tahun terakhir, kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Guangxi dan Indonesia telah berkembang pesat dan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan bersama komunitas.

    Menurutnya, Guangxi juga telah berpartisipasi dalam pembangunan zona kerjasama ekonomi dan perdagangan luar negeri, Kawasan Industri Terpadu Indonesia-China, dan menjadi zona kerjasama ekonomi pertama yang didirikan oleh China.

    “Dan bekerja sama dalam pembangunan pabrik SAIC-GM-Wuling Indonesia. Selain itu, produk perwakilan provinsi kami, SAIC-GM-Wuling Motors, menduduki peringkat pertama dalam pangsa pasar kendaraan energi baru di Indonesia selama tiga tahun berturut-turut,” jelasnya.

    (kil/kil)

  • Amerika Serikat Pernah Tolak Produsen Baterai Terbesar China Bangun Pabrik!

    Amerika Serikat Pernah Tolak Produsen Baterai Terbesar China Bangun Pabrik!

    Jakarta

    Perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China masih terjadi, bahkan negara adidaya tersebut dijelaskan pernah menolak niat perusahaan asal China, untuk membangun pabrik baterai di negeri Paman Sam tersebut.

    Meski demikian, salah satu perusahaan baterai terbesar asal China CATL kembali menyampaikan ketertarikan mereka kembali untuk berinvestasi di Amerika Serikat pada masa pemerintahan Donald Trump.

    Dikutip Reuters, Company’s founder and chairman, Robin Zeng, mengatakan akan mempertimbangkan bangun pabrik di AS jika Presiden terpilih Donald Trump membuka pintu bagi investasi China dalam rantai pasokan kendaraan listrik.

    “Pada awalnya kami ingin berinvestasi di Amerika Serikat, namun pemerintahan Amerika Serikat menolaknya,” ucap Zeng.

    Penyataan Zeng tersebut bukan tanpa alasan, karena hingga saat ini produsen mobil listrik dan baterai asal Tiongkok telah dihalangi masuk pasar AS melalui berbagai kebijakan perdagangan proteksionis yang didukung oleh Demokrat dan Republik, termasuk Trump, yang melancarkan perang dagang yang lebih luas dengan China selama masa jabatan presiden pertamanya pada tahun 2017 lalu.

    Langkah yang diambil pemerintah Amerika Serikat sebagai langkah pasti untuk melindungi industri, menghidupkan persaingan dan keamanan nasional AS. Soalnya hingga saat ini perusahaan kendaraan listrik dan baterai asal China, mendapat subsidi besar dari pemerintahnya.

    Ilustrasi baterai Wuling hasil produksi baterai di Indonesia. Foto: dok. Wuling Indonesia

    Bahkan pada pemerintahan Biden, baterai buatan China dinilai tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi. Bahkan Biden menaikkan tarif pajak hingga 100 persen, memblokir kendaraan apapun yang membawa teknologi China. Biden pun berani mengambil risiko dengan membatasi insentif pembelian kendaraan listrik Ford, karena mengusung baterai asal China.

    Namun pada era Trump, dirinya ingin mencegah impor mobil dari Cina, akan tetapi tetap membuka peluang terhadap produsen mobil Cina yang ingin memproduksi kendaraan di Amerika Serikat.

    “Kami akan memberikan insentif, dan jika Cina dan negara-negara lain ingin datang ke sini dan menjual mobil, mereka akan membangun pabrik di sini, dan mereka akan mempekerjakan pekerja kami,” ucap Trump pada Reuters.

    (lth/din)

  • Raja Jalanan Terbaru RI, Mobil China Laku Keras

    Raja Jalanan Terbaru RI, Mobil China Laku Keras

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kinerja penjualan mobil nasional secara wholesale atau dari pabrikan ke diler. Tercatat, penjualan di bulan Oktober 2024 berhasil cetak level tertinggi sejak awal tahun, mencapai 77.191 unit.

    Meski begitu, pencapaian di tahun 2024 ini masih di bawah kinerja tahun 2023. Dengan sisa waktu 2 bulan tahun 2024, akan jadi berat bagi penjualan mobil RI bisa menyentuh angka sama di tahun 2023 yang mencapai 1.005.802 unit.

    Secara akumulasi, penjualan mobil nasional periode Januari-Oktober 2024 sudah mencapai 710.406 unit.

    Angka ini lebih rendah 125.722 unit atau 15,05% dibandingkan akumulasi penjualan mobil Januari-Oktober 2023 yang mencapai 836.128 unit.

    Jika melihat rinci data yang yang baru dirilis Astra International Senin (11/11/2024), penjualan mobil nasional secara bulanan sejak Januari 2024 sampai September 2024 selalu di bawah 77.000 unit.

    Berturut-turut penjualan bulanan sejak Januari sampai September 2024 adalah 69.758 unit, 70.722 unit, 74.720 unit, 48.762 unit, 71.391 unit, 74.625 unit, 74.229 unit, 76.302 unit, dan 72.666 unit.

    Menariknya, dari sisi brand yang menjual mobilnya mengalami situasi yang kompetitif. Sebanyak 5 pabrikan yakni Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Honda dan Suzuki memang sudah membentuk Big 5 sebagai raja mobil RI yang sulit digeser oleh brand lain.

    Meski demikian, para pabrikan Jepang tersebut wajib waspada karena produsen asal China BYD mulai mengancam karena mulai ada persis di bawah Big 5.

    Pada bulan lalu, BYD menjual 2.488 unit, berada di posisi ke-6 brand mobil terlaris dan menggeser Fuso, Hino, serta Isuzu. Padahal, para brand yang focus pada kendaraan komersial tersebut sudah puluhan tahun ada di industri otomotif nasional, sedangkan BYD baru efektif berjualan selama 3-4 bulan terakhir di RI.

    Wholesales
    1. Toyota: 27.030 unit
    2. Daihatsu: 14.096 unit
    3. Honda: 8.633 unit
    4. Mitsubishi Motors: 5.486 unit
    5. Suzuki: 5.491 unit
    6. BYD: 2.488 unit
    7. Mitsubishi Fuso: 2.414 unit
    8. Hino: 2.320 unit
    9. Wuling: 2.203 unit
    10. Isuzu: 2.106 unit

    Retail sales
    1. Toyota: 24.820 unit
    2. Daihatsu: 13.101 unit
    3. Honda: 8.048 unit
    4. Mitsubishi Motors: 5.733 unit
    5. Suzuki: 5.330 unit
    6. BYD: 2.597 unit
    7. Isuzu: 2.448 unit
    8. Mitsubishi Fuso: 2.392 unit
    9. Hino: 2.128 unit
    10. Wuling: 2.072 unit

    (fab/fab)