brand merek: Wuling

  • Alasan Destinator Pakai Mesin 1.500 cc Turbo, Belum Hybrid

    Alasan Destinator Pakai Mesin 1.500 cc Turbo, Belum Hybrid

    Jakarta

    Mitsubishi Destinator datang dengan mesin 1.500 cc turbo. Pesaing terdekatnya dengan mesin tersebut adalah Tiggo 8 dan Wuling Almaz RS. Kenapa Destinator belum pakai mesin hybrid?

    Chief Product Specialist Mitsubishi Motors Corporation (MMC) Masahiro Ito menjelaskan Destinator sudah dilengkapi dengan mesin turbo MIVEC 1,5 liter berkode 4B40. Mesin itu memiliki fitur sebuah water cooled intercooler, hanya untuk pasar tertentu, termasuk Indonesia.

    “Sebenarnya improvement ini 1.5 liter engine yang sudah existing dilakukan karena ini adalah mesin yang mengadopsi water intercooler dengan dua injection, sehingga kita mem-balance antara performa yang baik karena turbo namun dengan efisiensi,” ujar Ito saat peluncuran di Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025).

    “Apabila mesin terlalu besar, maka powernya lebih besar. Tapi tidak menjamin efisiensi. Kalau ditanya benefit-nya apa, kita ingin memberikan performa yang sangat baik dengan kendaraan sebesar ini, dengan efisiensi bahan bakar yang cukup baik,” jelasnya lagi.

    Mitsubishi tampaknya belum akan merilis mobil hybrid di Indonesia tahun ini. Padahal beberapa brand Jepang sudah memasarkan mobil hybrid untuk konsumen Tanah Air.

    President & Chief Executive Officer Mitsubishi Motors Corporation Takao Kato mengatakan Indonesia masuk dalam rencana pengenalan jajaran model elektrifikasi. Namun detail dan waktunya belum bisa terungkap. Mitsubishi masih menimbang-nimbang supaya harganya bisa diterima masyarakat Indonesia.

    “Hybrid diadaptasi di Xpander, Xforce yang saat ini dipasarkan di Thailand,” jelas Takao Kato.

    “Jika kita memasukkan elektrifikasi. Tentu ada pertimbangan antara lain harga, dan subsidi pemerintah,” kata dia.

    “Buat Indonesia sudah ada rencana, tapi waktunya belum bisa diinformasikan,” tambahnya lagi.

    Mitsubishi telah mendaftarkan desain indikator informasi kendaraan diduga mobil hybrid. Desain tersebut terdaftar di Berita Resmi Desain Industri No. 20/DI/2024 yang diterbitkan Direktorat Hak Cipta dan Desain Industri Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM.

    Dalam desain yang didaftarkan itu, terdapat ilustrasi yang menggambarkan cara kerja sebuah mobil hybrid. Di sana tampak ada gambar baterai yang menyalurkan tenaga ke roda depan. Selain itu, ada mesin yang juga menggerakkan roda depan. Kemungkinan desain ini didaftarkan untuk Xpander Hybrid.

    Thailand menjadi negara pertama yang menjual mobil hybrid merek Mitsubishi, mulai dari Xpander, Xpander Cross, dan Xforce, semuanya sudah mendapat logo Hybrid Electric Vehicles.

    (riar/rgr)

  • Biar Laku, Harga Mobil Listrik di Indonesia Harusnya Segini

    Biar Laku, Harga Mobil Listrik di Indonesia Harusnya Segini

    Jakarta

    Mobil listrik memang makin ramai di jalanan Indonesia. Namun, kehadirannya belum ampuh mendongkrak penjualan mobil baru secara keseluruhan. Salah satu alasannya: harga masih tinggi, belum ramah kantong, terutama pembeli pemula.

    “Jadi mobil listrik memang banyak peminat, tapi (masalahnya) terjangkau atau tidak harganya,” ujar Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D Sugiarto, dikutip dari CNN Indonesia, Minggu (20/7).

    Menurut Jongkie, harga rata-rata mobil listrik di Indonesia masih terlalu mahal jika dibandingkan pendapatan per kapita masyarakat yang berkisar US$ 5 ribu per tahun. Artinya, secara daya beli, segmen ini masih belum bisa menjangkau pasar luas.

    “Ya kalau mobil di atas Rp 500-600 juta, makin kecil mengerucut pangsa pasarnya. Nah sementara ini yang laku Rp 300 juta ke bawah, dan saat ini (rata-rata) mobil listrik harganya masih di atas itu. Ada juga yang mendekati Rp 1 miliar,” tuturnya.

    Mobil listrik GWM Ora 03. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Itulah mengapa, Jongkie menilai, harga ideal mobil listrik di Indonesia seharusnya di bawah Rp 300 juta. Nominal itu dipercaya mampu menggoda konsumen membeli kendaraan ramah lingkungan tersebut.

    “Maka daya beli masyarakat adanya di mobil Rp300 juta ke bawah. Jadi 20 tahun terakhir begitu,” kata dia.

    Kini, sudah ada beberapa mobil listrik murah yang dipasarkan di Indonesia, misalnya seperti Seres E1 dan Wuling Air ev yang dibanderol tak sampai Rp 200 juta. Namun, soal ukuran dan fitur, masih banyak konsumen yang menilai belum cukup untuk kebutuhan keluarga.

    Kebanyakan model tersebut masih berjenis city car dan berdimensi kompak, sehingga belum mampu menjangkau segmen yang mengincar hatchback, SUV, atau MPV. Sementara mobil listrik di kelas itu, banderolnya rata-rata masih di atas Rp 300 juta.

    Di sisi lain, data wholesales Gaikindo juga menunjukkan tren yang belum stabil. Distribusi mobil listrik dari pabrik ke dealer pada Mei 2025 hanya 6.334 unit, turun signifikan dari April yang mencatat 7.690 unit.

    Dengan kata lain, penjualan mobil listrik menyusut sekitar 17 persen dalam sebulan. Bahkan, angka April juga lebih rendah dibandingkan Maret, yang sempat menyentuh 8.835 unit. Ini seakan menjadi sinyal: meski hype-nya tinggi, adopsinya belum benar-benar masif.

    (sfn/rgr)

  • Mitsubishi Pede Bisa Jual Destinator Segini Banyak

    Mitsubishi Pede Bisa Jual Destinator Segini Banyak

    Jakarta

    Mitsubishi Destinator debut global di Indonesia, Kamis (17/7/2025). SUV 7 penumpang ini jadi amunisi anyar yang bisa mendongkrak penjualan.

    Mitsubishi percaya diri Destinator bisa membetot perhatian masyarakat. Bukan hanya untuk pasar Indonesia, Destinator yang dibuat di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ini bakal dikirim ke mancanegara, termasuk Vietnam, Filipina, wilayah Asia Selatan, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika.

    “Untuk produk global market sekitar 50 ribu per tahun, minimal,” kata Atsushi Kurita, Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (PT MMKSI) saat konferensi pers di Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025).

    Di pasar Indonesia, Mitsubishi Destinator bisa menjadi senjata untuk melawan produk China seperti Wuling Almaz dan Chery Tiggo 8. Pabrikan asal Jepang ini percaya diri bisa menjual lebih dari seribu unit per bulannya.

    “Pasar Indonesia sendiri kita pasarkan Agustus bulan depan hingga akhir fiscal year yaitu bulan Maret, itu 10 ribu,” tambah Kurita.

    Mitsubishi belum meluncurkan harga Destinator saat peluncuran global. Rencananya harga SUV ini bakal diumumkan dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Namun SUV ini bakal berada di bawah Pajero Sport, tetap di atas Xforce, dan Xpander Cross.

    Mitsubishi All-New Destinator diperkenalkan dalam tiga varian untuk pasar Indonesia: Ultimate, Exceed, dan GLS.

    Secara spesifikasi mesin, Destinator memakai jantung pacu berkode 4B40 1.5L MIVEC Turbo Engine dengan tenaga yang keluar 163 PS (120 kW) dan torsi 250 Nm. Tenaga itu disalurkan melalui transmisi CVT.

    Mesin juga dipadukan dengan lima mode berkendara, serta terdapat fitur pengendali, termasuk Active Yaw Control (AYC) yang mengatur distribusi tenaga antara penggerak roda depan kiri dan kanan untuk meningkatkan kinerja menikung.

    Destinator merupakan sebuah midsize SUV berkapasitas tujuh penumpang dengan tiga baris yang luas. Di atas kertas, Destinator memiliki panjang 4.680 mm, lebar 1.840 mm, 1.780 mm. Sementara itu ground clearance-nya sekitar 244 mm.

    (riar/rgr)

  • 8 Tahun di Indonesia, Ini Deretan Pencapaian Wuling

    8 Tahun di Indonesia, Ini Deretan Pencapaian Wuling

    Jakarta – Wuling sudah berkarya di Indonesia sejak 8 tahun lalu. Sepanjang itu, Wuling sudah menorehkan sejumlah prestasi dan solusi mobilitas untuk masyarakat Indonesia.

    Selama 8 tahun dan seterusnya, Wuling terus hadir di sini, menjadi bagian dari Indonesia dengan komitmen yang berkelanjutan. Wuling terus mendengarkan memahami, dan berkreasi untuk menyediakan produk dan layanan yang memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
    (akn/akn)

  • Suzuki Fronx Laris Manis, Salip Toyota Raize dan Honda WR-V

    Suzuki Fronx Laris Manis, Salip Toyota Raize dan Honda WR-V

    Jakarta

    Suzuki Fronx baru saja meluncur di Indonesia. Mobil baru ini mengungguli rivalnya dalam hal penjualan.

    Berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Suzuki Fronx terdistribusi sebanyak 1.782 unit. Angka ini menempatkan Fronx di urutan ke-8 mobil terlaris di Indonesia pada Juni 2025.

    Posisi kedua diisi Toyota Raize dengan angka penjualan sebanyak 619 unit dalam periode yang sama. Angka ini merosot dari bulan lalu yang mencetak 1.054 unit.

    Selanjutnya brand asal China, Chery juga berhasil mencuri perhatian masyarakat Indonesia. Chery Tiggo Cross menempati posisi tiga penjualan SUV compact terlaris dengan distribusi sebanyak 383 unit pada Juni 2025. Namun angka itu juga mengalami penurunan dari periode sebelumnya yang bisa mencapai 755 unit.

    Kemudian Honda WR-V menempati urutan keempat. Angka penjualannya tembus 285 unit, turun dari bulan Mei yang bisa mengirim 685 unit Honda WR-V dari pabrik ke dealer.

    Citroen C3 menempati posisi lima besar, penjualan versi listrik ataupun bensin bila ditotal mencapai 97 unit.

    Jangan lupakan SUV ringkas dari Wuling. Alvez terdistribusi sebanyak 81 unit pada periode yang sama. Angkanya menurun drastis jika dibandingkan bulan sebelumnya yang bisa tembus 165 unit.

    Sementara Rocky harus puas dengan penjualan sebanyak 52 unit pada Juni 2025. Angka ini turun dari bulan lalu yang bisa tembus 163 unit.

    Sementara itu, Nissan Magnite yang mengisi ceruk SUV compact mengisi pos ketujuh dengan capaian 1 unit.

    Berikut ini penjualan SUV ringkas per Juni 2025:

    1. Suzuki Fronx: 1.782 unit
    2. Toyota Raize: 619 unit
    3. Chery Tiggo Cross: 383 unit
    4. Honda WR-V: 285 unit
    5. Citroen C3: 97 unit
    6. Wuling Alvez: 81 unit
    7. Daihatsu Rocky: 52 unit
    8. Nissan Magnite: 1 unit.

    (riar/rgr)

  • Pemkab Bekasi Sulap Wuling Confero jadi Angkot AC Modern, Tarif Rp5.000

    Pemkab Bekasi Sulap Wuling Confero jadi Angkot AC Modern, Tarif Rp5.000

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menghadirkan sistem transportasi umum modern Swatantra S01 Jababeka. Armadanya menggunakan Wuling Confero yang disulap menjadi angkot AC. 

    Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja mengatakan, peluncuran ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengurangi kemacetan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

    Adapun, transportasi modern Swatantra S01 Jababeka ini merupakan hasil kerja sama Pemkab Bekasi dengan PT Commuter Anak Bangsa dan Jababeka.

    “Kami ingin memastikan masyarakat memiliki akses transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau. Dengan hadirnya Swatantra S01, diharapkan mobilitas warga semakin meningkat, yang pada akhirnya akan mendorong produktivitas dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Asep dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (13/7/2025).

    Saat ini, rute yang dilayani menghubungkan Jababeka dengan Stasiun Cikarang, serta terintegrasi dengan layanan bus Trans Wibawamukti.

    Untuk kemudahan transaksi, penumpang dapat membayar tarif senilai Rp5.000 melalui uang elektronik seperti e-Money, Flazz hingga Gopay. Adapun, saat ini tersedia 16 unit angkot yang siap melayani penumpang di kawasan Jababeka.

    Terkait jam operasional layanan pada hari kerja mulai pukul 05.30 WIB-20.43 WIB dengan kedatangan per 11 menit.

    Sementara itu, pada akhir pekan, angkot AC tersebut beroperasi mulai pukul 06.00 WIB-19.45 WIB dengan kedatangan 15 menit sekali.

    Layanan transportasi Swatantra S01 Jababeka memiliki kapasitas 10 penumpang per unit. Setiap kendaraan dilengkapi dengan pendingin udara (AC) ganda dan tempat duduk yang nyaman untuk meningkatkan pengalaman perjalanan penumpang.

    Menurutnya, ke depan, Pemkab Bekasi akan terus berinovasi dalam pengembangan transportasi berbasis teknologi dan integrasi layanan guna memastikan aksesibilitas yang lebih luas bagi seluruh masyarakat.

    Sebagai tambahan informasi, armada Swatantra S01 Jababeka di Bekasi ini sama seperti layanan angkot AC di Depok, unit yang digunakan adalah Wuling Confero.

    Spesifikasi Wuling Confero

    Wuling Confero merupakan model MPV berkapasitas hingga 8 penumpang. Mobil ini mengusung mesin 1.485 cc berkonfigurasi 4 silinder DOHC yang mampu menghasilkan tenaga hingga 98 HP dan torsi maksimum 135 Nm.

    Secara dimensi, Wuling Confero memiliki panjang 4.493 mm, lebar 1.691 mm dan tinggi 1.715 mm. Jarak sumbu roda (wheelbase) 2.720 mm, memberikan ruang kabin yang lapang untuk seluruh penumpang. 

    Dari sisi kenyamanan, Confero dilengkapi AC double blower, port USB di semua baris, serta kursi ergonomis. Pada varian Confero S, tersedia head unit layar sentuh 8 inci, konektivitas Bluetooth, hingga fitur kamera mundur. 

    Fitur keselamatan juga disematkan seperti dual airbag, sistem pengereman ABS dan EBD, serta sensor parkir. Beberapa tipe juga telah dilengkapi dengan Tire Pressure Monitoring System (TPMS) dan fitur ISOFIX untuk keamanan anak.

    Berbekal spesifikasi tersebut, harga Wuling Confero dibanderol mulai Rp188,3 juta OTR Jakarta, menjadikannya salah satu MPV termurah di kelasnya. Alhasil, Wuling Confero dinilai mampu bersaing langsung dengan pemain lama seperti Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.

  • Kabar Terbaru Investigasi Wuling Air EV yang Terbakar di Bandung

    Kabar Terbaru Investigasi Wuling Air EV yang Terbakar di Bandung

    Jakarta

    Wuling Air EV yang terbakar di Bandung masih dalam tahap investigasi. Namun dipastikan sumber api bukan berasal dari baterai ataupun motor listrik.

    Peristiwa terbakarnya mobil listrik ini terjadi di perempatan Jl.Soekarno Hatta -MochToha, Bandung, Jawa Barat. Hasil investigasi awal, Wuling memastikan bahwa komponen utama mobil listrik seperti baterai dan motor listrik tidak menjadi penyebab kebakaran.

    “Saat ini masih dilakukan proses investigasi,” kata Ricky Christian selaku Marketing Operation Director Wuling Motors di Cikarang, Jawa Barat, belum lama ini.

    “Ada beberapa fakta yang sudah kami share juga ke teman-teman media semua. Yang pertama adalah dipastikan bahwa kejadian ini tidak berasal dari baterai high voltage,” jelasnya lagi.

    “Karena ketika dari hasil investigasi dilihat juga memang baterai masih diketemukan dalam kondisi utuh. Dan juga bahkan drive motor juga masih dalam kondisi utuh. Itu yang pertama,” kata dia.

    Insiden awal mobil terbakar diketahui berawal dari sisi bagian kap depan yang berasap.

    “Yang kedua awal mula api bisa dilihat juga dari videonya itu berawal dari kap, area kap depan mesin. Nah makanya ini sedang berjalan juga investigasi untuk lebih detailnya di area tersebut,” tambahnya lagi.

    Dari pihak kepolisian sebelumnya melakukan penyelidikan dan keterangan saksi, mobil tersebut awalnya sempat menabrak kendaraan lain.

    Polisi menduga kebakaran tersebut akibat korsleting kelistrikan.

    “Kebakaran diakibatkan faktor kendaraan yaitu diduga ada korsleting kelistrikan pada kendaraan,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Bandung AKP Fiekry Perdana.

    Saat disinggung apakah insiden ini salah satu kemungkinan penyebab korsleting di area depan, Wuling masih menunggu hasil investigasi terlebih dahulu.

    “Ada kemungkinan mengarah ke sana (penyebab korsleting setelah adanya tabrakan),” jelas Ricky.

    Wuling saat ini sedang melakukan koordinasi pemeriksaan lebih lanjut bersama pihak-pihak terkait. Termasuk bertemu langsung dengan pemilik Air EV.

    “Salah satu fokus utama kita ya, keselamatan penggunanya. Dan kebetulan mungkin minggu ini kami sudah mendapatkan janji temu juga untuk penggunanya,” jelas dia.

    (riar/lua)

  • Lebih dari sekedar mobil listrik siap jadi tren baru di jalanan Indonesia

    Lebih dari sekedar mobil listrik siap jadi tren baru di jalanan Indonesia

    Sumber foto: Radio Elshinta/ HUB

    AION UT: Lebih dari sekedar mobil listrik siap jadi tren baru di jalanan Indonesia
    Dalam Negeri   
    Editor: Valiant Izdiharudy Adas   
    Sabtu, 12 Juli 2025 – 17:25 WIB

    Elshinta.com – Showroom GAC AION Indomobil hari ini terasa berbeda. Mobil listrik pintar terbaru mereka, AION UT, akhirnya diperkenalkan secara langsung ke hadapan media. Mobil ini membawa kombinasi desain Eropa yang elegan dengan teknologi mutakhir yang siap memanjakan pengendara urban di Indonesia.

     

    Desainnya sendiri bukan hasil karya sembarangan. Stephan Janin, sosok di balik sejumlah desain otomotif ternama dunia, menjadi otak kreatif di balik AION UT. Tidak heran, tampilan mobil ini begitu modern dengan lekukan bodi yang seamless, lampu depan bergaya Matrix Cube Light yang khas, dan velg 17 inci yang memperkuat kesan sporty nan elegan.

    Dari segi tampilan, AION UT jelas membawa nuansa yang berbeda. Tidak berlebihan jika mobil ini disebut sebagai kendaraan untuk para urban trendsetter, mereka yang ingin tampil dinamis, cerdas, dan peduli akan keberlanjutan.

    Lebih dari Sekadar Mobil Listrik.

     

    AION UT bukan hanya soal efisiensi, tapi juga soal pengalaman berkendara yang lebih pintar dan menyenangkan. Dengan platform AEP 3.0, mobil ini hadir dalam dua pilihan varian. Versi Standar menggunakan baterai 44 kWh, sedangkan varian Premium menawarkan baterai 60 kWh dengan jarak tempuh mencapai 500 km.

     

    Tenaganya pun tidak main-main. Varian Premium menghasilkan daya hingga 201 HP dengan torsi 210 Nm. Pengisian dayanya sangat efisien, hanya butuh sekitar 24 menit untuk mengisi daya dari 30% ke 80% menggunakan DC Fast Charging. Tidak hanya itu, fitur-fitur kenyamanan seperti panoramic roof, kursi dengan ventilasi, wireless fast charging, sistem audio AdiGO 6 speaker, hingga voice command berbasis kecerdasan buatan, menjadi nilai lebih yang menjadikan AION UT layaknya “gadget besar” di jalanan.

     

    Melihat fitur dan spesifikasi yang ditawarkan, jelas AION UT bukan sekadar mobil listrik biasa. Mobil ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan mobilitas generasi urban yang aktif, modern, dan mengutamakan teknologi tanpa melupakan kenyamanan.

     

    Soal Harga, AION UT Punya Value yang Sulit Dibandingkan Harga resmi AION UT baru akan diumumkan pada ajang GIIAS 2025, sejumlah sumber memposisikan bersaing langsung dengan model-model lain seperti Ora03, MG4 EV, BYD Dolphin, dan Wuling Cloud EV. Melihat modelnya, diperkirakan akan dibanderol di bawah Rp 400 juta.

     

    Jika melihat fitur, desain, dan teknologi cerdas berbasis AI yang dibenamkan, jelas AION UT menawarkan value for money yang sangat kuat. Bahkan, membandingkannya dengan kompetitor sekelas di pasar EV saat ini rasanya kurang relevan. AION UT hadir bukan sekadar sebagai alternatif, tetapi sebagai standar baru mobil listrik pintar di kelasnya.

    Siap Jadi Bagian dari Transformasi Mobilitas Indonesia. Tidak berhenti di produk, GAC AION juga menunjukkan keseriusannya dengan membangun pabrik khusus kendaraan listrik di Jawa Barat. Dengan kapasitas produksi awal 20.000 unit per tahun, dan target peningkatan hingga 50.000 unit, AION UT menjadi simbol komitmen mereka untuk mendorong ekosistem kendaraan listrik nasional.

     

    Melihat rekam jejak global GAC AION, kehadiran AION UT di Indonesia patut dinantikan. Apalagi di China, GAC AION bahkan meraih predikat sebagai mobil listrik berkualitas terbaik versi JD Power 2024.

     

    Kejutan Harga AION UT Segera Terkuak Di GIIAS 2025. Bagi yang penasaran ingin melihat dan mencoba langsung, AION UT akan tampil perdana di ajang GIIAS 2025 lengkap dengan sesi test drive.

    Mengutip siaran pers, CEO GAC AION Indonesia, Andry menjelaskan bahwa desain dan teknologi yang dibawa AION UT mampu memberikan pengalaman berkendara yang eco-friendly, fun to drive, serta sangat cerdas, dan dipastikan akan segera menjadi atensi industri otomotif di tanah air.

    Ditekankan olehnya, satu hal yang pasti, harga resmi AION UT akan menjadi kejutan tersendiri, dan bisa jadi, inilah saatnya bagi automotive enthusiast khususnya EV, bisa menemukan mobil listrik pintar yang selama ini Anda tunggu. 

    Penulis: Hutomo Budi

    Sumber : Radio Elshinta

  • BYD Belum Ada Lawan, MPV Listrik 7 Penumpang Kapan Rilis di RI? Ini Kata Wuling

    BYD Belum Ada Lawan, MPV Listrik 7 Penumpang Kapan Rilis di RI? Ini Kata Wuling

    Jakarta

    Wuling belum memiliki mobil listrik 7 penumpang di Indonesia. Padahal pabrikan asal China ini jadi pionir kendaraan listrik. Deputi Bidang Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan M. Rachmat Kaimuddin mendorong supaya Wuling segera membawa mobil yang jadi idaman masyarakat Indonesia.

    “Jangan khawatir dengan pasar Indonesia, selama kalian membawa produk yang sesuai dengan pasar ini,” kata Rachmat di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (11/7/2025).

    “Indonesia adalah 7 seater, jadi kamu harus membawa 7 seater dan affordable,” tambah dia.

    Wuling belum merilis MPV7-seater, seperti yang sudah dilakukan oleh BYD. Kini BYD sedang merasakan manisnya penjualan MPV. Terbukti dari data penjualan M6 dan Denza D9 selalu masuk dalam daftar mobil terlaris.

    Secara global, SAIC GM Wuling (SGMW) sudah punya MPV tujuh penumpang anyar yang dibekali tiga jantung pacu berbeda, yakni Internal Combustion Engine (ICE), Plug in Hybrid Electric Vehicles (PHEV), dan Battery Electric Vehicles (BEV). Nama mobil itu Xingguang 730.

    Varian BEV mengadopsi wajah depan tertutup sementara varian ICE dan PHEV mengadopsi kisi-kisi depan berbentuk V poligonal besar. Trim hitam dengan logo merek Wuling di tengah menghubungkan lampu depan di kedua sisi.

    Saat ini, SGMW memiliki beberapa model MPV entry-level termasuk Wuling Hongguang, Baojun 730, dan Wuling Jiachen, dengan penjualan kumulatif melebihi 7,8 juta unit.

    Well, apakah salah satu produk di atas menjadi model yang bakal diperkenalkan di GIIAS 2025?

    “Ya pada dasarnya tadi disampaikan juga memang pasar Indonesia ini sangat besar di segmen MPV ya. Atau kita mengenalnya juga 7-seat dan betul secara global kita sudah punya platform untuk produk MPV ini.Ya harapannya bisa membawa secepatnya aja lah,” kata Ricky Christian selaku Marketing Operation Director Wuling Motors.

    (riar/lth)

  • Spek BinguoEV yang Kini Bisa Ditebus Rp 279 Jutaan

    Spek BinguoEV yang Kini Bisa Ditebus Rp 279 Jutaan

    Jakarta

    Wuling BinguoEV hadir dengan pembaruan. Mobil listrik itu kini dijual lebih murah dari varian sebelumnya. Simak spesifikasinya berikut ini!

    Adapun penyegaran yang diaplikasikan terdiri dari penambahan fitur, tambahan pilihan warna exterior, nuansa warna interior dan varian.

    Desain luar Wuling BinguoEV ini masih sama dengan sebelumnya. Agak membulat, klasik namun modern. Tidak ada perbedaan signifikan dari sisi eksterior. Namun terdapat penambahan spion lipat elektrik.

    Oiya, sekarang BinguoEV memiliki varian Lite dan Pro. Simak perbedaannya, nih!

    Varian Pro hadir dengan balutan warna interior Caramel Latte, sementara varian Lite menggunakan warna Mocha Latte.

    Wuling BinguoEV warna interior Caramel Latte Foto: Wuling

    Mobil listrik Hatchback ini tetap mengusung kabin yang lapang dan fungsional. Untuk ruang penyimpanan terdapat 15 kompartemen multifungsi dan bagasi dengan kapasitas hingga 790 liter. Kursi pengemudi dapat diatur hingga enam arah secara elektrik, ditambah dengan desain dashboard bergaya floating island.

    Wuling New BinguoEV Foto: (Ridwan Arifin/detikOto)

    Identitas visual diperkuat dengan penambahan berbagai pilihan warna eksterior baru yang segar, seperti Lemon Yellow, Avocado Green, Milk Tea, dan Galaxy Blue. Dua warna eksklusif juga tersedia, yaitu Starry Black untuk varian Lite dan Tungsten Steel Grey untuk varian Pro.

    Tak hanya itu, New BinguoEV juga efisien dan praktis. Digerakkan oleh motor listrik bertenaga 50kW dengan torsi 150Nm serta baterai LFP berkapasitas 31,9 kWh, kendaraan ini mampu menempuh jarak hingga 333 km dalam satu kali pengisian daya penuh. Bahkan untuk lobang pengisian daya sekarang menggunakan tipe CCS2.

    Interior Wuling BinguoEV Foto: Ridwan Arifin

    “Saat ini yang kita tawarkan hanya satu range saja. Range 400 ke atas kita fokuskan keCloudEV,” jelas Ricky Christian selaku Marketing Operation Director Wuling Motors di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (11/7/2025) kemarin.

    Seluruh varian kini telah dilengkapi dengan fasilitas fast charging memungkinkan pengisian daya dari 30% hingga 80% hanya dalam waktu 35 menit.

    Ada beberapa perbedaan antara versi Lite dan Pro, antara lain:

    Lampu depan masih halogen untuk Lite, LED untuk trim ProChrome foldable mirror (Pro)Interior Colour Mocha Latte (Lite)Interior Colour Caramel Latte (Pro)Synthetic Leather Seat (Pro)Fabric Seat (Lite)6-Ways Adjustable Driver Seat (Pro)

    (riar/lth)