brand merek: Wuling

  • Segini Harga Wuling BinguoEV Bekas Berumur Setahun

    Segini Harga Wuling BinguoEV Bekas Berumur Setahun

    Jakarta

    Harga Wuling BinguoEV sempat jadi sorotan lantaran ada diskon Rp 170 jutaan. Lantas, bagaimana dengan harga Wuling BinguoEV bekas yang baru berumur setahun?

    Wuling BinguoEV diganjar diskon besar saat ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 digelar. Nggak nanggung-nanggung, diskonnya tembus ratusan juta. Salah satu tenaga penjual Wuling yang ditemui detikOto saat momen GIIAS itu mengungkap diskon Wuling BingouEV mencapai Rp 178 juta.

    Namun ditegaskan diskon itu diberikan untuk BinguoEV dengan tahun registrasi 2024. BinguoEV versi 333 km ditawarkan seharga Rp 195 juta sedangkan versi 410 km dari harga Rp 413 juta dijual Rp 235 juta. Diskon besar itu membuat BinguoEV cukup diminati. Buktinya BinguoEV yang diobral jadi Rp 195 juta justru sudah habis stoknya.

    Meski begitu Wuling menegaskan tak ada perubahan harga yang dilakukan oleh pabrikan berlogo lima berlian tersebut. Kebijakan diskon besar itu ditetapkan oleh dealer.

    “Adapun yang beredar saat ini merupakan tawaran yang diberikan oleh pihak dealer berupa spesial deal dalam pameran GIIAS 2025 ini. Sehingga tidak ada penyesuaian atau penurunan harga,” ujar Brand Communication Senior Manager Wuling Motors Brian Gomgom beberapa waktu lalu.

    Kalau harga model baru rasa lama itu diskon ratusan juta, mungkin tidak sedikit yang bertanya-tanya bagaimana dengan harga bekasnya ya? Ditelusuri detikOto dalam laman jual mobil bekas online, harga Wuling BinguoEV bekas lansiran tahun 2024 itu masih berada di rentang Rp 200 jutaan untuk versi 410 km tergantung kondisi dan juga jarak tempuhnya. Karena baru berusia satu tahun, rata-rata kilometernya pun masih rendah yakni di rentang 5.000-6.000 km. Ada juga yang menawarkan mulai Rp 180 jutaan dengan penggunaan pribadi dan jarak tempuhnya sudah 8.000-an km.

    Untuk diketahui, Wuling BinguoEV versi terbaru kini hanya tersedia dengan varian 333 km. Versi terbaru Wuling BinguoEV ini sudah tersedia opsi pengecasan CCS2 yang sekaligus menggantikan sistem pengecasan GB/T. Wuling BinguoEV teranyar kini bisa dibawa pulang dengan mahar Rp 279 jutaan hingga yang termahal Rp 332 jutaan.

    (dry/rgr)

  • Penjualan Mobil Mendadak Naik Tipis, Merek Ini Masih Juara 1

    Penjualan Mobil Mendadak Naik Tipis, Merek Ini Masih Juara 1

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penjualan mobil sepanjang Juli 2025 mengalami kenaikan tipis secara bulanan. Namun secara tahunan masih mengalami tekanan.

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan dari pabrikan ke diler (wholesales) pada bulan Juli 2025 sebanyak 60.552 unit atau turun tajam  18,4% dibandingkan Juli 2024 yang tercatat sebanyak 74.230 unit. Namun secara bulanan, penjualan pada Juli 2025 sedikit naik sebesar 4,8% dibandingkan Juni 2025 yang sebanyak 57.799 unit.

    Toyota menjadi mobil paling banyak dipesan sebanyak 18.905 unit, disusul Daihatsu yang terjual 10.451 unit, Suzuki terjual 6.010 unit, Honda terjual 5.235 unit serta Mitsubishi melengkapi big 5 dengan terjual 5.011 unit.

    Bukan hanya wholesales, penjualan ritel (diler ke konsumen) bulan lalu juga jeblok yakni hanya sebanyak 62.770 unit, turun jauh dibandingkan Juli 2024 (YoY) yang terjual sebanyak 75.588 unit, artinya penjualan mobil jeblok 17%.

    Namun secara month to month penjualan ritel memang ada kenaikan sedikit, yakni sebesar 1,8% dibanding Juni yang tercatat sebanyak 61.687 unit.

    Toyota tetap menempati posisi pertama dengan penjualan20.185 unit, disusul Daihatsu yang terjual 11.220 unit, Suzuki terjual 5.504 unit, lalu Honda di posisi keempat dengan penjualan 5.003 unit dan Mitsubishi terjual 4.815 unit.

    Foto: Bisnis penjualan mobil bekas di WTC Mangga Dua. CNBC Indonesia/Chandra Dwi
    Bisnis penjualan mobil bekas di WTC Mangga Dua. CNBC Indonesia/Chandra Dwi

    Wholesales Juli 2025:

    Toyota 18.905 unit
    Daihatsu 10.451 unit
    Suzuki 6.010 unit
    Honda 5.235 unit
    Mitsubishi 5.011 unit
    BYD 2.335 unit
    Isuzu 2.190 unit
    Mitsubishi Fuso 1.871 unit
    Chery 1.593 unit
    Hino 1.464 unit.

    Penjualan Retail Juli 2025:

    Toyota 20.185 unit
    Daihatsu 11.220 unit
    Suzuki 5.504 unit
    Honda 5.003 unit
    Mitsubishi 4.815 unit
    BYD 2.827 unit
    Mitsubishi Fuso 1.996 unit
    Isuzu 1.799 unit
    Chery 1.705 unit
    Wuling 1.687 unit.

    (fys/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Harga Mobil Listrik Makin Murah, Mobil BBM Bisa Menyusut

    Harga Mobil Listrik Makin Murah, Mobil BBM Bisa Menyusut

    Jakarta

    Harga mobil listrik kian murah. Bahkan sudah setara dengan mobil-mobil bermesin konvensional. Ini membuat penjualan mobil bermesin konvensional bisa menyusut.

    Makin banyak mobil listrik menjejali pasar otomotif Tanah Air. Lebih lagi, makin ke sini harganya juga kian kompetitif dan bertarung dengan mobil bermesin konvensional alias Internal Combustion Engine (ICE). Contohnya kalau kamu punya duit di bawah Rp 200 juta, untuk mobil konvensional maka opsinya ada seluruh mobil LCGC. Namun kalau mencari mobil listrik, pilihannya ada Wuling Air ev, Seres E1, atau BYD Atto 1.

    Di segmen MPV harga Rp 300-400 jutaan juga ada persaingan harga antara listrik dan mobil konvensional. Contohnya mobil seperti BYD M6 ataupun AION Y Plus berupaya merebut hati para pencinta Avanza, Veloz, Xpander dkk. Kompetitifnya harga mobil listrik ini tak lepas dari karpet merah yang diberikan pemerintah terhadap mobil tanpa asap itu.

    Komponen pajaknya jauh lebih murah, mobil listrik hanya dikenakan PPN sebesar dua persen untuk model yang sudah dirakit secara lokal. Sedangkan bila statusnya CBU, tetap dikenakan PPN 12 persen bea masuk dan PPnBM-nya nol persen. Sebagai perbandingan, mobil bermesin konvensional sekelas LCGC itu dikenakan PPnBM sebesar tiga persen dan PPN 12 persen. Kian murahnya harga mobil listrik ini berpotensi membuat pergeseran di industri otomotif Indonesia.

    “Pasar akan terpisah secara bertahap. Jika harga BEV sudah setara dengan ICE, segmen generasi muda yang berada di kota besar secara bertahap cenderung akan bergeser ke BEV, sedangkan mereka yang berada di kota-kota kecil dan luar kota akan tetap lebih tertarik ke ICE dan ICE hybrid (HEV),” terang pengamat otomotif sekaligus Akademisi Institut Teknologi Bandung Yannes Martinus Pasaribu saat dihubungi detikOto belum lama ini.

    Fenomena ini kata Yannes bisa terjadi 10 tahun dari sekarang. Ini juga beriringan dengan adanya pergantian pembeli yang cenderung memilih mobil berteknologi hijau.

    “Terjadi pergantian kelompok buyers mobil dari gen baby boomer (karena menua) yang hidup di era fossil fuel ke gen millenial Dan gen Z yang semakin aware terhadap value keluarga inti, semakin aware terhadap green technology. Di era itulah mobil ICE konvensional akan menyusut,” tambah Yannes.

    (dry/din)

  • Dealer Mobkas Belum Berani Jual Mobil Listrik, Ini Sebabnya

    Dealer Mobkas Belum Berani Jual Mobil Listrik, Ini Sebabnya

    Jakarta

    Mobil listrik mulai bisa diterima masyarakat Indonesia dengan penjualan yang terus meningkat setiap tahunnya. Saat ini harga mobil listrik baru juga sudah semakin murah, bahkan ada yang di bawah Rp 200 jutaan. Tapi bak pisau bermata dua, harga mobil listrik anyar yang semakin kompetitif, belum diikuti dengan harga jual kembali (resale value) yang baik. Bahkan tak jarang dealer mobkas (mobil bekas) belum berani menjual unit mobil listrik bekas.

    “Alasan utamanya karena dealer mobil bekas masih belum bisa mengira-ngira margin (keuntungan) yang didapat jika menjual mobil listrik. Karena aktual hari ini, tidak ada ‘median price’ (nilai tengah) yang pasti dari harga mobil listrik bekas,” ungkap Dedi Saeful Anwar dari Azzami Mobilindo kepada detikOto, Senin (11/8/2025).

    Fenomena yang terjadi di lapangan saat ini memang demikian. Harga bekas mobil listrik bisa terjun bebas setelah digunakan lebih dari dua tahun. Sebagai contoh, di laman jual beli mobil bekas, OLX, Hyundai Ioniq 5 2023 tipe Signature Long Range ditawarkan dengan harga pembuka Rp 460 juta. Padahal harga Ioniq 5 dengan tipe yang sama dan dalam kondisi baru, harganya mencapai Rp 844,6 juta. Artinya, dalam 2,5 tahun pemakaian, harga mobil ini terdepresiasi hingga 55% atau lebih dari separuhnya.

    Contoh lainnya ada mobil listrik Wuling Air ev tahun 2023 varian Long Range yang ditawarkan pelapak dengan harga pembuka Rp 155 juta. Padahal saat diperkenalkan sekira dua tahun lalu, versi ini dijual Rp 299,5 juta. Artinya ada depresiasi harga hingga 51,75%.

    Selain harga bekasnya yang anjlok, alasan lain dealer mobkas belum berani menjual mobil listrik adalah karena para APM (agen pemegang merek) acap melakukan kebijakan merevisi harga mobil listriknya menjadi lebih murah.

    Contohnya pada Juni 2025 lalu, Chery memperkenalkan mobil listrik Chery E5 yang sebelumnya bernama Omoda E5. Dengan pergantian nama itu, harga mobil listrik ini turun hingga Rp 100 jutaan. Saat masih menggunakan embel-embel ‘Omoda’, E5 dibanderol Rp 505 jutaan, kini E5 ditawarkan mulai dari Rp 399 jutaan saja.

    “Karena tahun kemarin dengan tahun ini, harga barunya saja bisa lebih murah di tahun ini, itu juga salah satu faktor yang membuat median price tak pasti untuk kami selaku pelaku usaha mobil bekas untuk bisa belanja mobil listrik bekas,” sambung Dedi.

    “Di sisi lain, jika kita bicara teknis mobilnya, kan belum tahu kualitasnya. Mungkin kita harus tunggu 5-10 tahun ke depan supaya bisa tahu persis kualitasnya,” tukas Dedi.

    (lua/rgr)

  • 7 Bulan Jual Satu Produk, Sudah Laku Ribuan

    7 Bulan Jual Satu Produk, Sudah Laku Ribuan

    Jakarta

    Denza, sub brand merek premium dari BYD melantai di Indonesia sejak tujuh bulan yang lalu. Baru satu produk yang dijual Denza di sini. Bagaimana performanya?

    Denza masuk untuk menggoda para konglomerat yang demen naik mobil Multi Purpose Vehicles (MPV) lewat D9. Segmen MPV premium Tanah Air didominasi oleh model-model sekelas Toyota Alphard, Toyota Vellfire, hingga Lexus LM350.

    Kehadiran Denza digadang-gadang untuk menggoda konsumen di segmen premium tersebut dengan MPV listrik.

    Denza D9 coba mendobrak pasar dengan harga kompetitif serta jaminan purna jual. Harga mobil listrik itu diumumkan Rp 950 juta (On The Road Jakarta) pada 22 Januari 2025.

    Sebagai merek baru, Denza menawarkan garansi kendaraan hingga 6 tahun atau 150 ribu km, garansi motor 8 tahun atau 150 ribu km, dan baterai 8 tahun atau 160 ribu km.

    Bagaimana performa penjualannya? Denza D9 menjadi salah satu kontributor besar penjualan BYD di Indonesia. Baru diluncurkan di awal tahun, ribuan unit MPV listrik mewah itu sudah mengaspal di Tanah Air.

    Berdasarkan data wholesales (distribusi pabrik ke dealer) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Denza D9 sudah dikirim sebanyak 6.256 persen. Atas hasil ini Denza menempati urutan ke-13 merek mobil terlaris di Indonesia.

    Sementara angka retail sales-nya, Denza sudah mengirim mobil ke konsumen sebanyak 5.516 unit. Hasil ini cukup untuk mengantarkan Denza ke posisi 11 merek mobil terlaris, persis di belakang Wuling dengan capaian 10.971 unit.

    Perlu diketahui penjualan retail terbesar Denza D9 terjadi pada Maret dengan angka 1.801 unit, dan Juni 1.128 unit.

    Untuk mendukung penjualan mobil mewah Denza, BYD telah membuka lima dealer khusus Denza di kota-kota besar di Indonesia. Ke depan, rencananya akan ada lima dealer khusus Denza lagi yang segera dibuka.

    (riar/din)

  • Kronologi Pemuda Tewas Dikeroyok karena Diduga Mencuri, Salah Satu Pelaku Polisi Polda Sulteng

    Kronologi Pemuda Tewas Dikeroyok karena Diduga Mencuri, Salah Satu Pelaku Polisi Polda Sulteng

    Pengeroyokan dilakukan karena sebelumnya korban diduga melakukan pencurian di sebuah perusahaan.

    “Barang bukti yang telah kami amankan di antaranya satu unit mobil merek Wuling warna hitam, satu buah selang sepanjang sekitar 1,93 meter, serta satu celana boxer warna hitam milik korban. Kami telah memeriksa 18 orang saksi,” ujarnya.

    Akibat perbuatan mereka, keempat tersangka telah ditahan dan dijerat Pasal 170 Ayat (2) ke-3 KUHP atau Pasal 351 Ayat (3) KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP dengan ancaman pidana minimal 7 tahun dan maksimal 12 tahun penjara.

  • Segmen SUV Compact Banyak Pemain, Bagaimana Nasib Suzuki Fronx?

    Segmen SUV Compact Banyak Pemain, Bagaimana Nasib Suzuki Fronx?

    Jakarta

    Meski penjualan kendaraan saat ini tengah menurun, hal tersebut tidak mengendurkan persaingan antar brand otomotif. Bahkan untuk segmen SUV Compact atau mini SUV, bisa dikatakan cukup banyak pemainnya. Sebut saja seperti Suzuki Fronx, Toyota Raize, Daihatsu Rocky, Honda WR-V, Wuling Alvez, dan Chery Tiggo 5X.

    Melihat persaingan yang ketat, rupanya tidak membuat Suzuki gentar untuk bersaing di dalamnya, dengan mengandalkan Suzuki Fronx. Seperti yang disampaikan 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Harold Donnel beberapa waktu lalu.

    Lelaki yang kerap disapa Harold ini mengatakan Suzuki sudah mengetahui segmen SUV Compact atau mini SUV ini dipadati berbagai merek, bahkan menurut Suzuki ke depannya segmen ini akan semakin sesak. Kendati demikian Harold memastikan hal itu bukanlah malah untuk brand asal Jepang dengan logo ‘S’ ini.

    “Iya (Suzuki sudah memprediksi SUV Compact akan banyak sekali pemainnya),” kata Harold.

    “Kalau kami sendiri sebenarnya soal prediksi atau tidak, kami lebih kepada Preparing for The Worst Case, ya artinya sebelum Fronx ini benar-benar diluncurkan kita sudah mengetahui bahwa pasarnya akan sepadat apa. Dan kalau dari tren riset-riset pun sebenarnya dalam beberapa tahun ke depan segmen ini akan semakin lebih padat lagi. Jadi kita memang sudah mempersiapkan segala sesuatunya, sehingga Fronx itu kita hadirkan dengan harga yang sudah diberikan kemarin,” Harold menambahkan.

    Harold menambahkan bahwa Suzuki sangat percaya Fronx menjadi kendaraan yang bakal dipilih konsumen di Indonesia.

    Suzuki Fronx tampil dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Rabu (30/7/2025). Foto: Rifkianto Nugroho

    “Suzuki Fronx masih memiliki kepercayaan diri dalam hal leading penjualan. Salah satu yang membuat kami semakin percaya diri ialah bahwa Fronx ini adalah New born atau memang produk yang benar-benar baru. Jadi bukan perubahan minor atau major change, tapi totally new model,” ujar Harold.

    Keyakinan Suzuki akan Fronx memang bukan isapan jempol. Terbukti pada penyelenggaraan GIIAS 2025 kemarin, Suzuki Fronx menjadi model yang paling banyak dipilih pengunjung di Booth Suzuki untuk di-test drive mencapai 66 persen dibandingkan model Suzuki lainnya.

    Suzuki Fronx tersedia dalam tiga varian berbeda, yakni GL, GX, dan yang termahal, SGX. Sementara pilihan transmisinya manual dan matik.

    Mesin Suzuki Fronx tersedia dalam dua opsi. Khusus untuk tipe terendah GL, Suzuki Fronx menggunakan mesin berkode K15B 1.500 cc dengan transmisi manual 5 percepatan dan transmisi otomatis 4 percepatan. Sedangkan untuk tipe GX dan SGX hadir dengan mesin K15C 1.500 cc mild hybrid bertransmisi otomatis 6 percepatan.

    Mesin K15B pada Fronx tipe GL memiliki tenaga maksimal hingga 104,7 PS / 6.000 rpm dan torsi maksimal 138 Nm / 4.400 rpm. Sedangkan mesin K15C mild hybrid pada tipe GX dan SGX memiliki tenaga maksimal 100,6 PS / 6.000 rpm dan torsi maksimal 135 Nm / 4.400 rpm.

    Pilihan warnanya sangat banyak. Varian GL punya opsi warna cool black, pearl snow white dan mettalic magma grey. Kemudian untuk varian GX ada tambahan savanna ivory. Sedangkan varian SGX punya pilihan warna dual tune seperti pearl snow white-black, savanna ivory-black dan ice grayish blue-black.

    Suzuki untuk pertama kali menanamkan fitur ADAS di Suzuki Fronx. Teknologi tersebut mengusung nama Suzuki Safety Support dan hanya tersedia di varian tertinggi kendaraan.

    Berikut fitur-fitur ADAS pada Suzuki Fronx:

    – Adaptive Cruise Control

    – Lane Keep Assist

    – Autonomous Emergency Braking (DSBS II)

    – Head Up Display

    – Lane Departure Prevention

    – Lane Departure Warning

    – Rear Cross Traffic Alert

    – 360 View Camera

    – Vehicle Swaying Warning

    – Blind Spot Monitor

    – High Beam Assist

    – Parking Sensor

    (lth/lua)

  • Merek Mobil Terlaris di Indonesia Juli 2025: BYD Buntuti Mitsubishi

    Merek Mobil Terlaris di Indonesia Juli 2025: BYD Buntuti Mitsubishi

    Jakarta

    Penjualan mobil periode Juli 2025 mengalami tren kenaikan dibandingkan bulan lalu. Meski ada beberapa yang anjlok, mayoritas merek penjualannya bertumbuh.

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Juli 2025, wholesales (distribusi pabrik ke dealer) mencapai 60.552 unit, sementara retail sales (distribusi dealer ke konsumen) mencapai 62.770 unit.

    Toyota masih menjadi raksasa otomotif di Indonesia. Total penjualan wholesales mencapai 18.905 unit, naik dari bulan sebelumnya yang hanya terdistribusi sebanyak 17.819 unit. Sementara angka retail sales-nya, Toyota menguasai pangsa pasar 32,4 persen dengan capaian 20.185 unit.

    Daihatsu mengekor di tempat kedua. Penjualan Daihatsu secara wholesales terpantau naik, dari sebelumnya 9.356 unit menjadi 10.451 unit. Sedangkan penjualan retail Daihatsu naik tipis dari 10.001 unit menjadi 11.220 unit.

    Honda kembali naik ke posisi ketiga dengan distribusi wholesales sebanyak 5.235 unit dan retail 5.003 unit.

    Brand Jepang masih digemari masyarakat Indonesia per Juli 2025. Buktinya Suzuki menempati urutan empat. Suzuki mendistribusikan 5.504 unit untuk retail sales, dan wholesales-nya sebanyak 6.010 unit.

    Mitsubishi berada di urutan kelima. Brand asal Jepang ini mencatatkan penjualan sebanyak 5.011 unit untuk wholesales, sementara retail sales-nya mencapai 4.815 unit.

    BYD menjadi salah satu brand China yang masuk 10 merek daftar mobil terlaris per Juli 2025. Angka wholesales-nya naik dari 2.079 unit bulan lalu, menjadi 2.446 unit. Atas hasil ini BYD menempati urutan keenam.

    Chery merupakan merek kedua dari China yang masuk daftar 10 besar merek mobil terlaris di Indonesia per Juli 2025. Chery mengirim dari pabrik ke dealer sebanyak 1.593 unit, sementara dari dealer ke konsumen mencapai 1.705 unit, turun jika dibandingkan bulan sebelumnya yang tembus 2.150 unit.

    Jika dibandingkan tahun lalu, pasar otomotif di Indonesia masih belum beranjak lebih jauh. Data wholesales Juli 2024 menunjukkan sebanyak 74.230 unit mobil terdistribusi. Anjlok 18,4 persen jika dibandingkan Juli 2025.

    Sedangkan retail-nya itu mencapai 75.588 unit pada Juli 2024. Sebagai pembanding, retail sales Juli 2025 turun 17 persen atau hanya menjual 62.770 unit.

    Denza terdepak dari 10 besar. Penjualannya anjlok dari 1.768 unit menjadi 523 unit untuk wholesales. Sementara retail sales-nya, dari 1.128 unit menjadi 423 unit.

    Secara akumulatif, penjualan wholesales di sepanjang Januari-Juli 2025 sudah tembus 435.390 unit. Capaian ini anjlok 10,1 persen jika dibandingkan tahun lalu, yang bisa terdistribusi sebanyak 484.250 unit.

    Kemudian retail sales-nya sudah terdistribusi sebanyak 453.278 unit, trennya juga negatif alias jeblok 10,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Gaikindo menargetkan penjualan mobil 900 ribu unit pada tahun 2025 ini. Target tersebut belum direvisi di tengah kondisi market yang mengalami penurunan penjualan pada semester pertama 2025.

    Berikut ini merek mobil terlaris Juli 2025

    Wholesales

    1. Toyota: 18.905 unit
    2. Daihatsu: 10.451 unit
    3. Suzuki: 6.010 unit
    4. Honda: 5.235 unit
    5. Mitsubishi Motors: 5.011 unit
    6. BYD: 2.335 unit
    7. Isuzu: 2.190 unit
    8. Mitsubishi Fuso: 1.871 unit
    9. Chery: 1.593 unit
    10. Hyundai: 1.239 unit

    Retail sales

    1. Toyota: 20.185 unit
    2. Daihatsu: 11.220 unit
    3. Suzuki: 5.504 unit
    4. Honda: 5.003 unit
    5. Mitsubishi Motors: 4.815 unit
    6. BYD: 2.827 unit
    7. Mitsubishi Fuso: 1.996 unit
    8. Isuzu: 1.799 unit
    9. Chery: 1.705 unit
    10. Wuling: 1.687 unit

    (riar/dry)

  • Perbandingan Dimensi BYD Atto 1 dan Wuling Air ev

    Perbandingan Dimensi BYD Atto 1 dan Wuling Air ev

    Jakarta

    BYD Atto 1 resmi dijual di Indonesia dan langsung menantang sang petahana, Wuling Air ev, yang menjadi pelopor mobil listrik mungil di Tanah Air. Bagaimana perbedaan dua mobil ramah lingkungan ini dari sisi dimensi ya?

    Mengutip situs resmi Wuling Indonesia, Air ev mempunyai panjang 2.974 mm, lebar 1.505 mm, dan tinggi 1.631 mm. Mobil yang memiliki konfigurasi empat tempat duduk ini memiliki jarak sumbu roda 2.010 mm. Wuling Air ev kali pertama diperkenalkan di Indonesia pada 2022 lalu dan langsung menjadi salah satu mobil listrik terlaris.

    Beralih ke BYD Atto 1, mengutip situs resmi BYD Indonesia, Atto 1 memiliki panjang 3.925 mm, lebar 1.720 mm, dan tinggi 1.590 mm. Sumbu roda mobil ini mencapai 2.500 mm. Dengan dimensi yang lebih panjang dan lebih lebar dari Air ev, Atto 1 pun bisa mengakomodasi hingga lima tempat duduk.

    Sebagai informasi, BYD Atto 1 ditawarkan dalam dua varian, ada Dynamic (standard range) dengan baterai 30,08 kWh serta Premium (long range) dengan baterai 38,88 kWh. Atto 1 Dynamic (300 km) dijual Rp 195.000.000 dan Atto 1 Premium (380 km) dipasarkan Rp 235.000.000.

    Sementara Wuling Air ev ditawarkan dalam tiga varian, Lite Standard Range punya kapasitas baterai 17,3 kWh dengan jarak tempuh 200 km, model Lite Long Range 26,7 kWh dengan kemampuan tempuh 300 km, dan versi Pro Long Range juga punya kapasitas baterai dan jarak tempuh yang sama dengan versi Lite Long Range.

    Soal harga, Wuling Air ev Lite Standard Range dipasarkan Rp 184 jutaan, kemudian varian tengah Lite Long Range dijual seharga Rp 195 jutaan, dan varian tertinggi Pro Long Range dipasarkan seharga Rp 252 jutaan.

    (lua/rgr)

  • Harga Masih Abu-abu, Wuling Cortez Darion Catat 122 SPK di GIIAS 2025

    Harga Masih Abu-abu, Wuling Cortez Darion Catat 122 SPK di GIIAS 2025

    Jakarta

    Wuling Cortez Darion diperkenalkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 belum lama ini. Saat diperkenalkan, harga mobil MPV dengan pilihan mesin PHEV dan EV tersebut belum dirilis. Meski begitu, hal tersebut tak mengurangi minat konsumen. Cortez Darion diklaim mencatat angka Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) hingga 122 unit.

    “Kami mengapresiasi antusiasme pengunjung terhadap Wuling selama GIIAS 2025. Selaras dengan tema perayaan hari jadi Wuling yang ke-8 tahun ‘Dibangun di Indonesia untuk Anda’, kami turut menghadirkan kendaraan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari sambutan hangat untuk Cortez Darion, angka penjualan yang baik dan penghargaan yang kami raih menjadi semangat bagi kami untuk terus menghadirkan produk dan layanan terbaik ke depannya,” kata Kharismawan Awangga selaku Sales Operation Director Wuling Motors, dalam keterangan resminya.

    Sepanjang pameran GIIAS 2025 berlangsung, Wuling berhasil meraih 2.395 SPK. Adapun kontribusi terbesar pencapaian angka pemesanan ini disumbangkan oleh Wuling EV ABC Stories. Mulai dari BinguoEV series memimpin dengan 63%, lalu Air ev series sebesar 13% dan Cloud EV series sebanyak 8%.

    Adapun salah satu daya tarik dari keikutsertaan Wuling dalam GIIAS tahun ini yaitu 1st Global Appearance dari Cortez Darion. Mobil Wuling 7-seater ini akan hadir dalam dua konfigurasi yaitu EV dan PHEV. Medium MPV dengan autocomfort sliding door ini pun langsung menarik perhatian publik dan membukukan total 122 SPK, dengan rincian Cortez Darion EV sebanyak 86% dan Cortez Darion PHEV sebesar 14%.

    Antusiasme pengunjung turut tercermin dari area test drive. Ada sebanyak 1.077 pengunjung yang mencoba langsung produk Wuling, dengan BinguoEV menjadi model yang paling banyak dicoba sebanyak 63%, diikuti oleh Cloud EV sebanyak 17%, Air ev sebesar 15%, kemudian Alvez 3%, dan Almaz 2%.

    Di samping pencapaian SPK dan test drive, Wuling berhasil meraih dua gelar predikat dalam pameran GIIAS 2025. Booth Wuling di Hall 8 dinobatkan sebagai ‘Favourite Booth Passenger Car 1.100-1.600 sqm’, dan Ni Nyoman Amanda yang menjadi representatif dari Wuling terpilih sebagai Miss Auto Show GIIAS 2025.

    Dalam GIIAS tahun ini, Wuling menempati Hall 8 booth 8C di ICE BSD City dengan area seluas 1.521 meter persegi. Pada booth ini, Wuling mengusung tema ‘Dibangun di Indonesia Untuk Anda’ dan menampilkan total 17 unit mobil mulai dari Wuling EV seperti New Air ev, New BinguoEV, New Cloud EV, hingga lini terbaru Cortez Darion yang hadir dalam varian EV dan PHEV.

    Kemudian di segmen ICE dan hybrid, Wuling memamerkan Cortez, New Almaz RS Hybrid, dan Alvez. Selain lini produk tersebut turut hadir pula 2 unit mobil listrik yang telah mendapatkan personalisasi dari konsumen yakni Wuling Air ev ‘Kiiro EV’ bergaya Mooneyes Retro Racer dan Wuling BinguoEV bernuansa Daily Driven Style. Tidak ketinggalan, ada juga di area booth yakni 1 unit Wuling Mitra EV ‘VIP Concept’ hasil kolaborasi dengan NMAA dan 1 unit Wuling Mitra EV ‘Bakmi Tjap 1000 Tahun’.

    (lua/rgr)