brand merek: Wuling

  • 9 Mobil Bekas Paling Worth It di 2025, Harga Mulai Rp 100 Jutaan!

    9 Mobil Bekas Paling Worth It di 2025, Harga Mulai Rp 100 Jutaan!

    Jakarta

    Mobil bekas adalah pilihan yang cerdas bagi pembeli yang ingin kendaraan ekonomis berkualitas dengan harga terjangkau. Dari sekian banyaknya pilihan, ada beberapa mobil yang jadi juaranya seperti Toyota Avanza, Mitsubishi Xpander hingga Suzuki Ertiga.

    Tentu kamu harus memperhatikan kebutuhan lagi untuk menemukan mobil yang tepat. Tapi tak perlu khawatir karena kali ini kami telah merangkum spesifikasi lengkapnya disini.

    Mobil Bekas Layak Beli di 2025

    Kalau kamu punya budget terbatas, mobil bekas memang pilihan sempurna. Mari kita lihat satu persatu mobil bekas yang worth to buy di tahun ini.

    1. Toyota Avanza (2018-2022)

    Toyota Avanza dikenal sebagai “mobil sejuta umat” yang sangat populer di pasar mobil bekas. Dengan kapasitas hingga 7 penumpang, mesin yang tangguh, dan suku cadang mudah ditemukan, Avanza menjadi pilihan utama keluarga serta pengemudi ojek online. Harga bekas Avanza mulai dari Rp 130 juta hingga Rp 170 juta, menjadikannya investasi yang aman dan bernilai jual stabil.

    2. Honda Brio Satya (2019-2022)

    Honda Brio Satya adalah city car kompak yang sangat irit bahan bakar dan cocok untuk pemula atau keluarga kecil. Dengan mesin 1.2L i-VTEC, mobil ini menawarkan performa bertenaga namun hemat BBM. Harganya di kisaran Rp 130 juta hingga Rp 180 juta, dan perawatannya sederhana, membuatnya ideal untuk penggunaan harian di perkotaan.

    3. Mitsubishi Xpander (2018-2021)

    Mitsubishi Xpander menawarkan kabin luas dan kenyamanan berkendara yang bagus, cocok untuk perjalanan jauh dan penggunaan keluarga. Suspensi empuk dan fitur modern seperti hill start assist membuatnya semakin menarik. Harga mobil bekas ini berkisar Rp 180 juta hingga Rp 220 juta dengan permintaan pasar yang tetap tinggi.

    4. Suzuki Ertiga (2019-2022)

    Suzuki Ertiga menjadi pilihan menarik di segmen MPV karena fitur modern seperti head unit touch screen dan AC digital. Konsumsi bahan bakarnya juga irit, cocok untuk keluarga yang mencari kendaraan multifungsi dengan harga bekas antara Rp 160 juta sampai Rp 220 juta.

    5. Toyota Fortuner (2017-2020)

    Untuk pencinta SUV tangguh, Toyota Fortuner menawarkan mesin diesel bertenaga dan tampilan gagah. Mobil ini banyak dicari untuk medan berat dan penggunaan lifestyle. Harga bekasnya relatif tinggi, mulai dari Rp 380 juta hingga Rp 450 juta, namun nilainya tetap stabil.

    6. Toyota Rush (2018-2021)

    Toyota Rush adalah SUV dengan ground clearance tinggi dan desain sporty. Daya tarik utamanya adalah perawatan mudah dan berbagi komponen dengan Daihatsu Terios. Harga bekasnya berada di kisaran Rp 190 juta sampai Rp 220 juta, sangat cocok untuk medan beragam.

    7. Daihatsu Sigra (2020-2023)

    Daihatsu Sigra adalah pilihan LCGC yang mengakomodasi 7 penumpang dengan biaya penggunaan dan perawatan yang rendah. Mobil ini sangat irit bahan bakar dan memiliki harga bekas mulai Rp 90 juta, menjadikannya favorit keluarga muda.

    8. Nissan Livina (2019-2021)

    Nissan Livina berbasis Mitsubishi Xpander menawarkan kenyamanan serupa dengan desain khas Nissan. Suspensinya empuk dan kabin senyap untuk perjalanan jauh, dengan harga bekas mulai dari Rp150 juta. Nilai jualnya relatif terjaga meskipun kurang populer dibanding Xpander.

    9. Wuling Confero (2020-2023)

    Wuling Confero adalah MPV dengan fitur lengkap dan kabin luas yang dipasarkan dengan harga lebih terjangkau dari kompetitor Jepang. Fitur seperti AC double blower dan head unit layar sentuh menjadikannya pilihan fungsional dengan harga bekas mulai Rp 95 juta.

    Beli Mobil Bekas Terbaik Hanya di Caroline.id!

    Caroline.id hadir sebagai solusi terpercaya dengan menyediakan mobil bekas pilihan berkualitas. Caroline.id menawarkan keunggulan tujuh garansi, meliputi:

    1. Garansi Mesin: mencakup onderdil seperti camshaft intake, valve spring, oil pump,crankshaft, intake manifold, oxygen sensor, dan electronic control unit.

    2. Garansi Transmisi: meliputi Input shaft, torque converter, gear oil pump, mechatronic, manual linkage, output shaft, clutch hub, dan komponen transmisi lainnya.

    3. Garansi AC: terdiri dari AC compressor, AC condenser, AC control unit, motor flap, dan komponen AC lain yang rusak.

    4. Garansi Rem: mencangkup komponen yang dilindungi termasuk brake caliper assy, ABS control unit, dan brake master cylinder.

    5. Garansi Kelistrikan: meliputi door mirror assy, power window switch, speaker, combination switch, wiper motor, dan komponen kelistrikan lainnya.

    6. Garansi Penggerak: melindungi coil spring, suspension arm, stabilizer bush, ball joint, dan bagian penggerak lain.

    7. Garansi Kemudi: terdiri atas komponen sistem kemudi seperti P/S pump, tie rod, steering shaft, rack boots, dan lainnya.

    Selain itu, Caroline.id memberikan jaminan buyback jika terdapat indikasi kecelakaan berat, kebanjiran, dokumen palsu, atau manipulasi nomor mesin dan rangka. Semua mobil yang dijual juga telah melewati inspeksi di lebih dari 150 titik dan rutin servis termasuk penggantian oli dan filter oli.

    Hubungi Caroline.id sekarang dan dapatkan pengalaman membeli mobil bekas yang aman, nyaman, dan terjamin kualitasnya!

    (anl/ega)

  • Perbandingan Harga AION UT, Wuling Cloud EV, dan BYD Dolphin

    Perbandingan Harga AION UT, Wuling Cloud EV, dan BYD Dolphin

    Jakarta

    Harga AION UT resmi diumumkan di Indonesia pada pekan lalu. Di segmen mobil hatchback listrik, AION UT bersaing dengan model-model asal China lainnya seperti Wuling Cloud EV dan BYD Dolphin. Seperti apa perbandingan harga ketiga model ini?

    AION UT menjadi salah satu produk strategis GAC di Indonesia sebab sudah diproduksi secara lokal di pabrik Cikampek, Jawa Barat. Model ini melengkapi varian mobil listrik GAC Indonesia yang sudah dipasarkan sebelumnya seperti AION Y Plus, AION V, dan Hyptec HT.

    Hatchback listrik AION UT dijual dengan harga sangat kompetitif dibandingkan para kompetitornya. Sebagai gambaran, berikut perbandingan harga AION UT, Wuling Cloud EV, dan BYD Dolphin.

    AION UT Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Harga AION UT

    1. UT Standard: Rp 325 juta, jarak tempuh 400 km (NEDC)

    2. UT Premium: Rp 363 juta, jarak tempuh 500 km (NEDC)

    Harga Wuling Cloud EV

    1. Cloud EV Lite: Rp 365 jutaan, jarak tempuh 460 km (CLTC)

    2. Cloud EV Pro: Rp 404 jutaan, jarak tempuh 460 km (CLTC)

    Harga BYD Dolphin

    1. Dolphin Dynamic: Rp 369 juta, jarak tempuh 410 km (NEDC)

    2. Dolphin Premium: Rp 429 juta, jarak tempuh 490 km (NEDC)

    Wuling Cloud EV Foto: Dok. Wuling Motors

    Dari perbandingan tersebut, terlihat AION UT jauh lebih murah, baik versi terendahnya maupun versi tertingginya. Tak hanya harga yang lebih terjangkau, dari sisi performa jarak tempuh juga lebih unggul. Varian tertinggi AION UT Premium diklaim bisa menempuh jarak hingga 500 km lebih, bandingkan dengan kompetitornya yang masih di bawah 400 km.

    Sebagai informasi, sejak diperkenalkan di GIIAS 2025 lalu, hingga kini AION UT sudah dipesan sebanyak 2.500 unit. AION UT akan dikirim ke konsumen mulai bulan Oktober 2025.

    Untuk menjamin kepuasan konsumen, GAC Indonesia memberi garansi seumur hidup buat komponen battery, motor, dan electronic control system. Selain itu juga ada garansi kendaraan selama delapan tahun atau 160 ribu km dan gratis biaya perawatan selama tiga tahun atau 40 ribu km.

    BYD Dolphin Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    (lua/din)

  • Bukan Toyota-Daihatsu, Ini Merek Mobil Terlaris di Malaysia di Agustus 2025

    Bukan Toyota-Daihatsu, Ini Merek Mobil Terlaris di Malaysia di Agustus 2025

    Jakarta

    Tren penjualan mobil di Asia Tenggara terus menunjukkan dinamika menarik. Jika di Indonesia nama Toyota dan Daihatsu nyaris tak tergoyahkan, lain cerita dengan Malaysia yang justru masih mengandalkan kekuatan merek lokal.

    Dilansir dari Paultan, pabrikan lokal Malaysia masih mendominasi penjualan mobil di Negeri Jiran. Disebutkan bahwa, Jabatan Pengangkutan Jalan (JPJ) mencatat Perodua dan Proton jadi dua merek terlaris di Malaysia pada periode Agustus 2025.

    Lebih dari 32 ribu unit kendaraan Perodua terdaftar di Malaysia pada bulan lalu. Diklaim angka ini turun dibanding Juli, tetapi tetap menunjukkan betapa dominannya Perodua.

    Di posisi kedua ada Proton dengan 14.625 unit. Sementara nama Toyota yang laris-manis di Indonesia, harus puas menghuni tempat ketiga di Malaysia dengan 11.707 unit.

    Honda mencatat 7.291 unit dan yang menarik ada pemain baru asal China seperti Omoda-Jaecoo dan Chery berhasil masuk daftar sepuluh besar dengan catatan lebih dari 3 ribu unit.

    10 merek mobil terlaris di Malaysia Agustus 2025:

    1. Perodua – 32.026 unit
    2. Proton – 14.625 unit
    3. Toyota – 11.707 unit
    4. Honda – 7.291 unit
    5. Omoda-Jaecoo – 3.198 unit
    6. Chery – 3.100 unit
    7. Mitsubishi – 2.915 unit
    8. Mazda – 2.456 unit
    9. Nissan – 1.907 unit
    10. BMW – 1.682 unit

    Sementara itu, pasar Indonesia mencatatkan total penjualan ritel 66.478 unit pada Agustus 2025.

    Toyota masih tak tergoyahkan di posisi puncak dengan 20.733 unit. Di bawahnya ada Daihatsu dengan 10.488 unit, lalu Mitsubishi 6.849 unit, dan Suzuki 5.071 unit.

    Honda berada di urutan kelima dengan 2.909 unit, namun posisinya mulai terancam. BYD yang gencar mendorong penjualan mobil listrik mencatat 2.746 unit, selisih tipis dari Honda.

    Kehadiran BYD menjadi perhatian karena dalam waktu singkat mampu masuk ke daftar sepuluh besar, bahkan mendekati merek Jepang yang sudah lama menguasai pasar.

    10 merek mobil terlaris di Indonesia Agustus 2025:

    1. Toyota – 20.733 unit
    2. Daihatsu – 10.488 unit
    3. Mitsubishi – 6.849 unit
    4. Suzuki – 5.071 unit
    5. Honda – 2.909 unit
    6. BYD – 2.746 unit
    7. Hyundai – 2.315 unit
    8. Wuling – 2.030 unit
    9. Isuzu – 1.528 unit
    10. Chery – 1.030 unit

    (mhg/rgr)

  • 3 Merek China di Daftar Mobil Terlaris Indonesia: BYD, Wuling, Chery

    3 Merek China di Daftar Mobil Terlaris Indonesia: BYD, Wuling, Chery

    Jakarta

    Mobil China kian diminati orang Indonesia. Buktinya, kini tiga merek mobil China sudah masuk daftar mobil terlaris di Indonesia.

    Merek mobil China kian menjejali masyarakat Indonesia dengan deretan produknya. Kebanyakan yang dijual berjenis mobil listrik. Menariknya, harga mobil listrik pabrikan China itu bersaing dengan deretan mobil bermesin konvensional yang sudah lebih dulu eksis di dalam negeri.

    Nggak heran, kalau orang Indonesia mulai banyak melirik mobil China. Hal itu terlihat dari data penjualan mobil di Indonesia, di mana mobil China mulai merangsek ke posisi 10 besar terlaris. Khusus periode Agustus 2025, mengutip data penjualan retail (dari dealer ke konsumen) yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, ada tiga merek China yang mengisi daftar tersebut. Ketiga merek itu adalah BYD, Wuling, dan Chery. BYD berada di posisi keenam dengan penjualan 2.746 unit, Wuling kesembilan dengan torehan 1.546 unit, dan Chery ke-10 dengan 1.485 unit.

    Dari ketiga merek itu, BYD paling unggul yakni menorehkan penjualan sebanyak 2.746 unit. Kemudian ada Wuling dengan 1.546 unit dan Chery 1.485 unit. Fenomena ini cukup menarik, sebab dari tiga pabrikan China itu, hanya BYD yang sepenuhnya menjual mobil listrik murni. Variasi produk yang ditawarkan Wuling dan Chery lebih beragam lantaran masih ada mobil bermesin konvensional dan mobil hybrid.

    Kendati demikian, bila dihitung secara akumulatif sejak Januari 2025, hanya BYD yang menghuni posisi tersebut. Data penjualan retail Agustus 2025 menempatkan Chery di posisi ke-11 dan Wuling ke-12. Sementara BYD menghuni posisi keenam tepat di bawah Suzuki.

    Saat ini, pangsa pasar BYD di Indonesia mencapai 3,7 persen secara retail. Sedangkan Chery 2,5 persen dan Wuling 2,4 persen. Itu belum cukup menggusur pabrikan Jepang yang menghuni posisi lima teratas yakni Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi, dan Suzuki.

    Secara retail 32,1 persen mobil yang dijual di Indonesia sepanjang Januari hingga Agustus 2025 adalah Toyota. Selanjutnya ada Daihatsu yang mencatatkan pangsa pasar sebesar 17 persen. Di tempat ketiga ada Honda yang pangsa pasarnya mencapai 9,5 persen.

    (dry/rgr)

  • Bakal Produksi di Indonesia, Mobil Listrik BYD-AION dkk Kena Pajak Apa Aja?

    Bakal Produksi di Indonesia, Mobil Listrik BYD-AION dkk Kena Pajak Apa Aja?

    Jakarta

    BYD dan beberapa pabrikan mobil listrik lainnya wajib memproduksi mobil di Indonesia tahun depan. Setelah produksi di Indonesia, berikut ini deretan pajak yang bakal dikenai ke BYD dkk itu.

    BYD, Xpeng, VinFast, Geely, Citroen, hingga AION merupakan deretan produsen yang mendapatkan insentif untuk mengimpor mobil listrik ke Indonesia. Insentif yang dimaksud berupa pembebasan bea masuk dan juga Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah. Deretan mobil listrik impor yang dijual keenam pabrikan itu hanya dikenai PPN sebesar 12 persen. Ini membuat harga mobil impor yang umumnya dikenai bea masuk tinggi jadi lebih rendah. Makanya harga mobil listrik itu jadi bisa bersaing dengan deretan mobil bermesin konvensional.

    Kendati demikian, untuk bisa menikmati insentif tersebut, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi BYD dkk. Pertama, perusahaan industri yang akan membangun fasilitas manufaktur KBL berbasis baterai roda empat di Indonesia.

    Kedua, perusahaan industri yang sudah melakukan investasi fasilitas manufaktur kendaraan bermotor berbasis motor bakar (internal combustion engine) roda empat di Indonesia yang yang akan melakukan alih produksi menjadi mobil listrik berbasis baterai, baik sebagian atau keseluruhan. Ketiga, perusahaan industri yang sudah melakukan investasi fasilitas manufaktur mobil listrik berbasis baterai di Indonesia dalam rangka pengenalan produk baru dengan cara peningkatan rencana dan/atau kapasitas produksi.

    Tak cuma itu, ada juga ketentuan bank garansi bagi setiap unit impor. Bank garansi tersebut akan dicairkan atau hangus untuk mengembalikan insentif yang telah diberikan oleh pemerintah. Dalam periode 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027, produsen wajib mewujudkan komitmen produksi 1:1 sesuai road map tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Pemerintah lalu dapat mengeksekusi klaim atas bank garansi dari peserta program yang gagal memenuhi kewajiban produksinya pada tahun 2028.

    Setelah Produksi di Indonesia BYD dkk Kena Pajak Apa Saja?

    Lalu saat nanti sudah diproduksi di Indonesia, pajak apa saja yang bakal dibebankan terhadap mobil listrik BYD hingga Xpeng itu?

    Untuk diketahui, saat ini mobil listrik yang sudah diproduksi di Indonesia seperti Hyundai, Wuling, Chery, hingga Neta hanya dikenai PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 2 persen berkat insentif PPN sebesar 10 persen.

    Ini lantaran pemerintah memberikan insentif PPN DTP atas mobil listrik melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025 tentang Pajak Pertambahan Nilai Atas Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu Serta Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atas Penyerahan Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah Listrik Tertentu Yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2025. Bila aturan tersebut berlanjut, maka mobil listrik Geely, BYD, AION, dan tiga lainnya hanya akan dikenai PPN 2 persen. Akan tetapi bila aturan tak berlanjut, artinya PPN yang dibebankan ke mobil listrik itu 12 persen.

    Selanjutnya ada PPnBM. PPnBM mobil listrik juga nol persen sebagaimana diatur dalam pasal 36 Peraturan Pemerintah nomor 73 tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

    Di situ disebutkan bahwa mobil listrik atau disebut sebagai battery electric vehicle dikenai PPnBM dengan tarif 15 persen dengan Dasar Pengenaan Pajak sebesar 0 persen. Artinya PPnBM mobil listrik nol persen (15 x 0).

    (dry/rgr)

  • Merek Mobil Terlaris di Indonesia Agustus 2025: BYD Pepet Honda

    Merek Mobil Terlaris di Indonesia Agustus 2025: BYD Pepet Honda

    Jakarta

    BYD menempel posisi Honda di daftar merek mobil terlaris Indonesia periode Agustus 2025. Begini catatan penjualan keduanya.

    Penjualan mobil di Indonesia periode Agustus 2025 naik tipis dibandingkan Juli 2025. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, distribusi wholesales dari pabrik ke dealer sebanyak 61.780 unit. Penjualan secara retail dari dealer ke konsumen juga meningkat 5,7 persen menjadi 66.478 unit dari sebelumnya 62.922.

    Secara akumulatif, hingga bulan kedelapan tahun 2025, penjualan mobil di Indonesia baru menyentuh 500 ribuan unit. Untuk tahun 2025, Gaikindo menargetkan ada 900 ribu unit mobil yang terjual.

    Dari total penjualan itu, Toyota masih mendominasi dengan pangsa pasar sebesar 32 persen. Toyota kokoh di puncak daftar mobil terlaris periode Agustus dengan penjualan wholesales sebanyak 18.328 unit dan retail 20.733 unit. Di posisi kedua ada Daihatsu yang membukukan 9.846 unit secara wholesales dan 11.008 unit secara retail. Di tempat ketiga ada Mitsubishi Motors dengan catatan penjualan wholesales 6.781 unit dan retail 6.161 unit.

    Bertengger di posisi keempat ada Suzuki. 5.911 unit mobil Suzuki terdistribusi secara wholesales dan 5.700 unit dikirim dari dealer ke garasi konsumen. Honda membuntuti Suzuki di posisi kelima. Honda membukukan penjualan sebanyak 4.375 unit secara wholesales dan 5.317 unit secara retail.

    Honda ditempel BYD yang kini menghuni posisi keenam. Distribusi BYD ke dealer-dealer mencapai 2.562 unit dan ke konsumen 2.827 unit. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini 10 merek mobil terlaris di Indonesia selama Agustus 2025.

    10 Merek Mobil Terlaris di Indonesia Agustus 2025

    Wholesales

    1. Toyota: 18.328 unit
    2. Daihatsu: 9.846 unit
    3. Mitsubishi Motors: 6.781 unit
    4. Suzuki: 5.911 unit
    5. Honda: 4.375 unit
    6. BYD: 2.562 unit
    7. Hyundai: 2.201 unit
    7. Mitsubishi Fuso: 2.193 unit
    8. Hino: 1.424 unit
    9. Wuling: 1.411 unit
    10. Isuzu: 1.401 unit

    Retail Sales

    1. Toyota: 20.733 unit
    2. Daihatsu: 11.008 unit
    3. Mitsubishi Motors: 6.161 unit
    4. Suzuki: 5.700 unit
    5. Honda: 5.317 unit
    6. BYD: 2.746 unit
    7. Isuzu: 2.185 unit
    7. Mitsubishi Fuso: 2.066 unit
    8. Hino: 1.616 unit
    9. Wuling: 1.546 unit
    10. Chery: 1.485 unit

    (dry/din)

  • PGN Bakal Evaluasi Harga Gas ke Industri Setiap Kuartal

    PGN Bakal Evaluasi Harga Gas ke Industri Setiap Kuartal

    Jakarta

    PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN akan melakukan evaluasi berkala di setiap kuartal untuk menentukan harga gas bumi untuk industri imbas fluktuasi harga Liquefied Natural Gas (LNG). Harga LNG sendiri kuat dipengaruhi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) dan kondisi pasar global.

    Direktur Komersial PGN, Aldiansyah Idham, faktor tersebut berlaku meski pasokan LNG PGN didapat dari produksi domestik. Di sisi lain, struktur harga gas yang dijual PGN memuat biaya produksi dan pengiriman seperti pendinginan, transportasi, penyimpanan, dan regasifikasi.

    “Harga LNG yang diperoleh PGN dipengaruhi oleh harga minyak mentah Indonesia atau ICP, serta kondisi pasar global, sehingga membuat harga LNG fluktuatif mengikuti indeksasi harga minyak dunia atau referensi Indonesia, meskipun pasokan LNG yang didapatkan berasal dari domestik,” ungkap Aldi dalam acara Public Expose Live, Selasa (10/9/2025).

    Karenanya, terang Aldi, PGN akan melakukan evaluasi harga jual gas seiring pergerakan harga LNG setiap kuartal. Evaluasi harga jual ini didasarkan pada kebijakan pemerintah dan ICP.

    “Harga LNG akan kami evaluasi setiap kuartal berdasarkan kebijakan pemerintah dan ICP historis,” jelasnya.

    Aldi menambahkan, penetapan harga yang kompetitif bagi pelanggan menjadi salah satu upaya prioritas PGN untuk menjaga penyaluran gas. Evaluasi harga menjadi langkah jangka panjang di tengah tantangan fluktuasi minyak dunia.

    Seandainya PGN menerima harga murah untuk LNG, maka perseroan akan segera melakukan penyesuaian. Begitu juga sebalik, harga jual gas dapat meningkat jika pasokan LNG yang diperoleh dipatok lebih tinggi.

    “Jika PGN dapat memperoleh pasokan LNG dengan harga yang lebih rendah, maka PGN akan dengan memberikan penyesuaian harga juga ke pelanggan dan program-program komersial yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Namun sebaliknya, jika PGN memperoleh pasokan dengan harga yang relatif lebih tinggi, maka PGN memperhitungkannya ke dalam harga jual kepada pelanggan dengan tetap memperhitungkan harga yang paling kompetitif,” imbuhnya.

    Tonton juga Video: Anugerah Ekonomi Hijau: PGN hingga Wuling Sabet Kategori Program Ramah Lingkungan

    (rrd/rrd)

  • Daftar 10 Merek Mobil Paling Laris di Indonesia 2025

    Daftar 10 Merek Mobil Paling Laris di Indonesia 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil pada Juli 2025 mulai bangkit. Sebanyak 60.552 unit kendaraan dikirim dari pabrikan ke dealer (wholesales) dan sebanyak 62.770 unit dikirim dari dealer ke konsumen (retailsales).

    Penjualan wholesales kendaraan pada Juli 2025 meningkat 4,8% dari bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 57.799 unit. Begitu juga dengan retailsales yang naik 1,8% dari bulan sebelumnya yang sebanyak 61.687 unit.

    Soal merek mobil terlaris, Toyota belum terkalahkan. Raksasa otomotif asal Jepang itu mencatatkan penjualan wholesales sebanyak 18.905 unit pada Juli 2025, sedangkan retailsales atau penjualan dari dealer ke konsumen mencapai 20.185 unit.

    Daihatsu masih setia menjadi merek terlaris kedua setelah Toyota. Selama sebulan di Juli, Daihatsu melepas 10.451 unit mobilnya ke dealer dan mengirim 11.220 unit ke konsumen.

    Kali ini Suzuki berhasil menggeser Honda dan Mitsubishi di daftar merek mobil terlaris Juli 2025. Suzuki mencatatkan penjualan lebih banyak ketimbang Honda dan Mitsubishi.

    Kehadiran Suzuki Fronx berhasil mendongkrak posisi Suzuki ke urutan ketiga di bawah Toyota dan Daihatsu. Pada Juli 2025 lalu, Suzuki tercatat mengirimkan mobil baru sebanyak 6.010 unit ke dealer (wholesales), sedangkan pengiriman ke konsumen atau retailsales sebanyak 5.504 unit.

    Pencapaian penjualan Suzuki lebih banyak daripada Honda yang mencatatkan wholesales sebanyak 5.235 unit dan retailsales 5.003 unit. Begitu juga dengan Mitsubishi yang mencatatkan wholesales sebanyak 5.011 unit dan retailsales sebanyak 4.815 unit.

    Berikut 10 merek otomotif terlaris Juli 2025

     

    Wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer)

    Toyota: 18.905 unit
    Daihatsu 10.451 unit
    Suzuki: 6.010 unit
    Honda: 5.235 unit
    Mitsubishi Motors: 5.011 unit
    BYD: 2.335 unit
    Isuzu: 2.190 unit
    Mitsubishi Fuso: 1.871 unit
    Chery: 1.593 unit
    Hino: 1.464 unit

    Retail sales (penjualan dari dealer ke konsumen)

    Toyota: 20.185 unit
    Daihatsu 11.220 unit
    Suzuki: 5.504 unit
    Honda: 5.003 unit
    Mitsubishi Motors: 4.815 unit
    BYD: 2.827 unit
    Mitsubishi Fuso: 1.996 unit
    Isuzu: 1.799 unit
    Chery: 1.705 unit
    Wuling: 1.687 unit

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Chery Luncurkan QQ3 EV, MINI Cooper Listrik Harus Waspada!

    Chery Luncurkan QQ3 EV, MINI Cooper Listrik Harus Waspada!

    Jakarta

    Chery QQ mungkin terdengar akrab bagi sebagian orang Indonesia. Mobil mungil yang sempat wara-wiri di jalanan Tanah Air ini resmi bangkit kembali dalam wujud listrik penuh.

    Debutnya berlangsung di Chengdu Auto Show 2025 beberapa hari lalu dan kini namanya menjadi Chery QQ3 EV.

    Tampang Chery QQ listrik ini tentu mengingatkan kita dengan MINI Cooper listrik yang hadir sebagai ikon mobil listrik mungil premium. Lantas QQ3 EV mencoba menghidupkan nostalgia dengan cara yang lebih segar dan terjangkau.

    Chery QQ3 EV Foto: dok. Chery

    Redaksi detikOto sebelumnya sudah melihat versi konsep New QQ di Shanghai Auto Show 2025. Saat itu desainnya benar-benar mencuri perhatian dengan bodi membulat, grille tertutup, spion digital, dan velg unik.

    Aura playful sekaligus futuristis terasa kuat di sana. Kini saat versi produksinya muncul, Chery QQ3 EV tampil dengan lampu depan dan belakang berbentuk oval, dilengkapi strip DRL ganda yang menambah kesan modern.

    Tampilan ini berhasil menggabungkan sisi nostalgia dengan sentuhan kekinian. Laporan Car News China yang mengungkap detail mobil listrik terbaru dari Chery ini juga menunjukkan desain yang impresif.

    Terlihat di dalam kabinnya, QQ3 EV mengusung layar sentuh 15,6 inci beresolusi 2.5K yang terlihat mengambang di dashboard.

    Chery QQ3 EV Foto: dok. Chery

    Diklaim Chip Qualcomm Snapdragon 8155 menjadi otaknya, mendukung fitur canggih seperti voice assistant berbasis AI, pembaruan perangkat lunak lewat udara, hingga ambient light warna warni.

    Fitur praktis seperti wireless charging 50 watt, serta konektivitas CarPlay, HiCar, dan CarLink juga tersedia.

    Untuk urusan spesifikasi, Chery QQ3 EV ini menggunakan motor listrik bertenaga 90 kW atau setara 121 hp.

    Sayangnya, informasi mengenai kapasitas baterai dan jarak tempuh memang belum resmi diumumkan, namun banyak yang memprediksi bakal bersaing ketat dengan rival di segmen mini EV seperti Geely Geome Xingyuan.

    Bagi MINI Cooper listrik yang selama ini nyaman bermain di kelas city car premium, kehadiran QQ3 EV bisa menjadi sinyal bahwa persaingan di segmen mobil listrik mungil bakal semakin ramai.

    Selain itu, di Indonesia sendiri, Chery QQ3 EV praktis akan mengganggu Wuling Binguo EV, AION UT, GWM ORA 03, dan yang lainnya.

    (mhg/rgr)

  • Tambah Ramai, Tiga Merek Mobil Baru Bakal Gabung Gaikindo

    Tambah Ramai, Tiga Merek Mobil Baru Bakal Gabung Gaikindo

    Jakarta

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan saat ini ada tiga merek yang hendak mendaftar menjadi anggota.

    “Ini ada tiga yang lagi diproses. Sekarang 59, kalau ini masuk jadi 62,” kata Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara di Kemenperin, Senin (25/8/2025).

    Kukuh belum bisa menyebut siapa saja merek baru yang menjadi anggota Gaikindo. Termasuk apakah merek baru itu juga memasarkan model mobil listrik. Saat ini pendaftaran anggota masih dalam tahap verifikasi.

    “Saya belum baca, karena baru dikasih tahu mau ada yang daftar lagi tiga. Kemarin (minggu lalu),” kata Kukuh.

    “Datanya belum lengkap,” jelas dia lagi.

    Gaikindo saat ini menaungi berbagai merek kendaraan roda empat atau lebih. Ada sekitar 43 merek yang masih aktif melaporkan penjualannya di Indonesia. Merek-merek tersebut meliputi Toyota, Daihatsu, Honda, Suzuki, Mitsubishi Motors, Mitsubishi Fuso, Scania, GWM, Aion, VinFast, UD Trucks, Lexus, BMW, Mini, Peugeot, Polytron, Subaru, DFSK, Wuling, Mazda, Neta, Nissan, Ford, Chery, BYD, Jaecoo, Volkswagen, Audi, Maxus, Isuzu, Hyundai, Denza, Seres, Neta, Citroen, Hino, Geely, FAW, Mercedes-Benz, Volvo, Kia, Baic, VinFast, Jeep, Jetour dan Morris Garage.

    Ada beberapa merek China yang belum masuk Gaikindo namun bakal menjual mobil listrik di Indonesia. Pertama Changan Automobil melalui Indomobil. Merek lain yang belum gabung Gaikindo ialah Aletra. PT Aletra Mobil Nusantara resmi memperkenalkan dan mulai menjual mobil listrik Aletra L8 EV pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024. Jika melihat langkah Aletra di Indonesia, Aletra merupakan produk hasil kerjasama strategis antara Aletra dan Livan Auto, bagian dari Geely Auto Group.

    Selain itu, ada pula produsen roda empat asal China, JAC Motors, yang baru masuk Indonesia. Mereka menggandeng Indomobil Group untuk menjalankan bisnis dan produksi kendaraan di Tanah Air.

    Kemudian Lepas, ini merupakan sub-merek premium baru dari Chery yang meluncur pertama kali di Indonesia dalam ajang GIIAS 2025. Merek ini juga terpantau belum ada dalam data penjualan Gaikindo.

    (riar/rgr)