brand merek: Vivo

  • Merek China Minggir, Raja HP Indonesia Kembali ke Tahta

    Merek China Minggir, Raja HP Indonesia Kembali ke Tahta

    Jakarta, CNBC Indonesia – Persaingan pasar ponsel di Indonesia kembali memanas. Data terbaru Counterpoint Research untuk kuartal III-2025 menunjukkan Samsung menempati takhta sebagai raja HP di tanah air.

    Vendor asal Korea Selatan itu mencatat lonjakan pengiriman, tumbuh 30% secara tahunan (Year-on-Year/YoY). Laju pertumbuhan tersebut mendongkrak pangsa pasar Samsung dari 17% pada Q3 2024 menjadi 20% pada Q3 2025, sekaligus menempatkannya di posisi nomor satu.

    Selain Samsung, Infinix menjadi bintang pada laporan kali ini. Merek yang digemari segmen entry-level tersebut mencatat pertumbuhan pengiriman 45% YoY, mendorong pangsa pasar dari 9% menjadi 12%.

    Di sisi lain, Xiaomi mencatat pertumbuhan pengiriman 5% YoY, namun pangsa pasarnya justru turun dari 19% menjadi 17%.

    Sementara Oppo hanya membukukan pertumbuhan minimal, yaitu 1% YoY, dengan pangsa pasar turun dari 18% menjadi 16%.
    Vivo bahkan mengalami tekanan lebih besar. Pengiriman mereka anjlok -6% YoY, membuat pangsa pasar menyusut dari 17% ke 14%.

    Counterpoint mencatat, pasar HP Indonesia mengalami pertumbuhan kuat pada kuartal ketiga 2025.

    Berdasarkan laporan terbaru, pengiriman smartphone tumbuh 12% YoY, yang didorong oleh meningkatnya minat pada perangkat entry-level, adopsi AI, dan ketersediaan model 5G yang semakin murah.

    Menurut Ridwan Kusuma, Research Associate Counterpoint Research, pertumbuhan pasar tahun ini merupakan perubahan perilaku pengguna yang semakin mengandalkan perangkat cerdas untuk produktivitas dan hiburan.

    “Market smartphone Indonesia tumbuh sekitar 12% pada Q3 2025. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh adopsi Gen AI, semakin banyaknya smartphone 5G yang makin terjangkau, serta meningkatnya indeks kepercayaan konsumen,” ujar Ridwan, dikutip dari Detikcom, Jumat (14/11/2025).

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gen AI di Smartphone Melejit, 2028 HP Rp 1 Jutaan Sudah Punya Fitur AI

    Gen AI di Smartphone Melejit, 2028 HP Rp 1 Jutaan Sudah Punya Fitur AI

    Jakarta

    Teknologi Generative AI (Gen AI) di smartphone berkembang jauh lebih cepat dari prediksi awal. Riset terbaru Counterpoint mengungkapkan bahwa dalam empat tahun ke depan, fitur Gen AI tidak lagi eksklusif untuk ponsel flagship. Bahkan, mulai 2028 smartphone seharga Rp 1 jutaan (di bawah USD 100) diperkirakan sudah dibekali fitur AI canggih yang saat ini hanya ada di kelas atas.

    Hal tersebut tertuang dalam riset terbaru Counterpoint bertajuk Tren AI & Indonesia
    Smartphone Market Overview. Menurut Ridwan Kusuma, Research Associate Counterpoint, dunia kini memasuki fase baru di mana kemampuan AI pada ponsel meningkat secara masif berkat perpaduan on-device AI dan cloud AI.

    Lebih lanjut Ridwan menjelaskan bahwa AI bukanlah teknologi baru, namun skala dan kemampuannya berbeda jauh dengan era 2024 ke atas.

    “Investasi AI kini mencapai ribuan triliun rupiah secara global. Kita berada di era Gen AI, dengan model yang dilatih miliaran data dan mampu memahami bahasa, gambar, video, serta konteks personal pengguna,” ujarnya di acara Indonesia Gadget Awards 2025 yang digelar Gizmologi dan Gadgetdiva di Jakarta, Kamis malam (13/11/2025).

    Kapabilitas Gen AI mencakup:

    Text understanding dan text summarization,Image/video generation,Live translation,Pembuatan emoji atau avatar kustom,Personalisasi pengalaman sesuai perilaku pengguna,AI assistant seperti Gemini dan Apple Intelligence.

    “Tipe kemampuan seperti ini belum ada di smartphone keluaran 2018 ke bawah,” tambah Ridwan.

    Penggunaan fitur AI di smartphone Foto: Adi Fida Rahman/detikINETFitur Gen AI Masuk Semua Segmen Harga

    Counterpoint mencatat pergeseran signifikan dalam distribusi smartphone AI di dunia:

    2023 – Gen AI hanya ada di smartphone premium (>USD 400).2024-2025 – mulai hadir di kelas mid-range (USD 200-399).2028 (forecast) – smartphone di bawah USD 100 sudah akan memiliki fitur AI generatif.

    Pendorong utama fenomena ini adalah perkembangan cloud AI yang mampu menurunkan biaya komputasi di smartphone. Dengan beban pemrosesan yang dipindahkan ke cloud, produsen dapat menghadirkan fitur AI canggih meski chipset perangkatnya tidak terlalu mahal.

    “Cloud AI menurunkan cost di perangkat, tapi memberikan kapabilitas besar,” jelas Ridwan.

    Dalam grafik riset Counterpoint menunjukkan kompetisi yang semakin ketat di antara pemain besar seperti Apple, Samsung, Xiaomi, Oppo, vivo, Honor, Huawei, realme, OnePlus, dan Google.

    Tren hingga 2029 memprediksi Apple dan Google tetap dominan berkat integrasi software-hardware yang kuat, sementaraSamsung tumbuh signifikan melalui ekosistem Galaxy AI.Xiaomi, Oppo, Vivo, Realme, dan Honor memperluas fitur AI ke segmen menengah.

    “Adopsi Gen AI menjadi standar wajib di hampir seluruh lini smartphone global,” ujar Ridwan.

    Grafik implementasi AI di smartphone Foto: CounterpointNegara Berkembang Jadi Pasar Paling Antusias

    Survei global Counterpoint menunjukkan bahwa pengguna memilih smartphone berbasis Gen AI karena beberapa alasan utama:

    Meningkatkan efisiensi (58%),Menghasilkan konten berkualitas tinggi,Mengoptimalkan pengalaman penggunaan,Membantu mengambil keputusan,Memperbaiki kualitas foto dan video.

    Menariknya, tingkat antusiasme tertinggi justru datang dari negara berkembang.

    “Indonesia dan Thailand termasuk pasar yang paling terbuka dan cepat mengadopsi fitur Gen AI,” ungkap Ridwan. Pengguna di kawasan ini menganggap AI sebagai fitur yang benar-benar meningkatkan produktivitas dan hiburan.

    (afr/afr)

  • Samsung Salip Xiaomi Jadi Penguasa Pasar HP Indonesia di Q3 2025

    Samsung Salip Xiaomi Jadi Penguasa Pasar HP Indonesia di Q3 2025

    Jakarta

    Pasar HP Indonesia mencatatkan pertumbuhan kuat pada kuartal ketiga 2025. Berdasarkan laporan terbaru Counterpoint Research, pengiriman smartphone tumbuh 12% secara tahunan (YoY), didorong oleh meningkatnya minat pada perangkat entry-level, adopsi AI, dan ketersediaan model 5G yang semakin murah.

    Menurut Ridwan Kusuma, Research Associate Counterpoint Research, pertumbuhan pasar tahun ini mencerminkan perubahan perilaku pengguna yang semakin mengandalkan perangkat cerdas untuk produktivitas dan hiburan.

    “Market smartphone Indonesia tumbuh sekitar 12% pada Q3 2025. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh adopsi Gen AI, semakin banyaknya smartphone 5G yang makin terjangkau, serta meningkatnya indeks kepercayaan konsumen,” ujar Ridwan di acara Indonesia Gadget Awards 2025 yang digelar Gizmologi dan Gadgetdiva di Jakarta, Kamis (13/11/2025).

    Entry-Level Meledak, Premium Melemah

    Ridwan juga menegaskan bahwa dari sisi harga, pasar Indonesia masih didominasi oleh perangkat di bawah USD 200 atau Rp 3 jutaan, walau segmen mid-range menunjukkan tanda-tanda stabilisasi. Ia menambahkan bahwa penetrasi teknologi 5G kini telah mencapai angka penting dalam ekosistem digital Indonesia.

    “Penetrasi smartphone 5G mencapai 35% atau 1 dari 3 smartphone di Indonesia sudah 5G. Hal ini sangat penting bagi perkembangan AI, karena banyak layanan cloud AI membutuhkan koneksi cepat dan stabil,” jelasnya.

    Ridwan Kusuma, Research Associate Counterpoint Research (kiri) Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Sesuai temuan Counterpoint, perangkat di bawah USD150 tumbuh 42% YoY, menjadi motor utama pasar. Sebaliknya, perangkat USD150-349 turun 10%, USD350-699 turun 11%, dan ≥US$700 turun 14%. Ketatnya daya beli konsumen membuat vendor lebih agresif merilis ponsel terjangkau dengan fitur kompetitif, termasuk dukungan 5G dan AI.

    Pangsa smartphone 5G Indonesia di Q3 2025 tetap berada di 35%, didorong oleh peningkatan model-model 5G murah serta ekspansi perangkat mid-range yang kini menjadi pendorong utama adopsi jaringan generasi kelima.

    Samsung Kembali Nomor Satu

    Pada persaingan pangsa pasar, Samsung menjadi sorotan utama. Vendor asal Korea Selatan ini mencatat pertumbuhan pengiriman +30% YoY, meningkatkan pangsa pasar dari 17% pada Q3 2024 menjadi 20% pada Q3 2025. Lonjakan ini membuat Samsung kembali merebut posisi dari Xiaomi setelah dua kuartal tertinggal.

    Sementara itu Infinix tampil paling agresif dengan pertumbuhan +45% YoY, mempertahankan momentum di segmen entry-level. Xiaomi naik +5% YoY, tetapi pangsa pasarnya turun dari 19% menjadi 17%.

    Top 5 di pasar HP Indonesia Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Oppo hanya tumbuh ringan +1%, dengan pangsa pasar turun tipis dari 18% menjadi 16%. Vivo mengalami penurunan signifikan -6% YoY, pangsa pasar turun dari 17% ke 14%.

    Berikut Pergerakan Pangsa Pasar HP Indonesia (Q3 2025 vs Q3 2024)

    Samsung: 17% → 20% (+30%)Xiaomi: 19% → 17% (+5%)Oppo: 18% → 16% (+1%)Vivo: 17% → 14% (-6%)Infinix: 9% → 12% (+45%)

    (afr/afr)

  • Menyulap Vivo X300 Pro Jadi Kamera DSLR dengan Photographer Kit

    Menyulap Vivo X300 Pro Jadi Kamera DSLR dengan Photographer Kit

    FotoINET

    Virgina Maulita Putri – detikInet

    Kamis, 13 Nov 2025 19:45 WIB

    Jakarta – Vivo X300 dan X300 Pro tidak lama lagi akan diluncurkan di Indonesia. Khusus Vivo X300 Pro bisa disulap layaknya DSLR menggunakan Pro Photography Kit.

  • Vivo X300 dan X300 Pro Siap Rilis di Indonesia, Pre-order Mulai 20 November 2025

    Vivo X300 dan X300 Pro Siap Rilis di Indonesia, Pre-order Mulai 20 November 2025

    Liputan6.com, Jakarta – Setelah debut di China lebih dulu, Vivo akhirnya siap meluncurkan lini smartphone teranyar mereka, X300 dan X300 Pro, untuk pasar Indonesia.

    “Vivo X300 series akan diluncurkan dan siap dipesan secara pre-order pada 20 November 2025,” kata PR Manager Vivo Indonesia, Alexa Tiara, di sela-sela acara Hands-on Vivo X300 Series di Jakarta, Kamis (13/11/2025).

    Bagi konsumen yang ingin pre-order Vivo X300 dan X300 Pro bisa langsung buka situs resmi Vivo Indonesia, dan mendaftarkan nama, nomor ponsel, dan email.

    Sayangnya, perusahaan asal China ini masih sungkan mengungkap berapa harga Vivo X300 dan X300 Pro di Indonesia. “Tunggu tanggal 20 November nanti ya,” kata Alexa.

    Berdasarkan spesifikasi yang perusahaan umumkan dalam peluncuran Vivo X300 dan X300 Pro di China, berikut adalah spesifikasinya.

    Spesifikasi Vivo X300

    Vivo X300 tampil dengan bodi kompak, dengan dimensi 150.6 x 71.9 x 8.0 mm dan hanya memiliki bobot 190 gram. HP Vivo ini menggunakan frame aluminium dan sudah memiliki sertifikasi IP68 dan IP69.

    Layarnya memakai panel LTPO AMOLED 6.31 inci, beresolusi 1216 x 2640 piksel, dan sudah mendukung refresh rate 120Hz. Raksasa teknologi asal China ini juga sudah menambahkan fitur HDR10+, HDR Vivid, serta kecerahan puncak 4500 nits.

    Dalam hal performa, HP Android ini dilengkapi dengan chipset MediaTek Dimensity 9500, didukung RAM 12GB dan 16GB, dan memori mulai dari 256GB hingga 1TB.

    Vivo X300 hadir dengan peningkatan dari sisi kamera, di mana perusahaan sudah menyematkan lensa utama 200MP dengan OIS, telephoto 50MP menawarkan zoom optik 3x dengan OIS, dan ultra-wide 50MP.

    Vivo juga sudah menyertakan kamera selfie 50MP yang memiliki kemampuan perekaman video mencapai 4K 120 fps dan gyro EIS.

    Untuk mendukung aktivitas sehari-hari, perusahaan sudah memasang baterai 6040mAh dengan dukungan pengisian kabel 90W, dan pengisian nirkabel 40W. HP ini juga sudah mendukung fitur reverse wired.

    Fitur lain yang Vivo masukkan ke dalam ponsel barunya ini, termasuk koneksi 5G, eSIM, WiFi 7, Bluetooth 5.4, NFC, dan infrared. Perusahaan juga tidak lupa memasang sensor sidik jari ultrasonic di bawah layar.

     

  • Vivo X300 Series Segera Rilis di RI, Bawa Pro Photography Kit

    Vivo X300 Series Segera Rilis di RI, Bawa Pro Photography Kit

    Jakarta

    Vivo sudah memberikan sinyal kehadiran X300 series di Indonesia. Kini Vivo mengonfirmasi lini ponsel flagship terbarunya akan hadir dilengkapi aksesoris Pro Photography Kit.

    Lini X-series terbaru dari Vivo akan tersedia dalam dua varian yaitu X300 dan X300. Keduanya hadir membawa inovasi teknologi kamera yang dirancang bersama Zeiss.

    Vivo X300 memiliki kamera utama 200 MP, sedangkan X300 Pro mengusung kamera telephoto 200 MP. Vivo menyematkan sejumlah fitur baru untuk mendukung pengambilan foto dan video di segala situasi, seperti Stage Mode 2.0 untuk mengambil foto dan video 4K saat konser.

    Ada juga fitur Dual-View Stage Video yang bisa mengambil momen dari kamera belakang dan kamera depan secara bersamaan dan AI Collage Reframe yang dapat menghasilkan beberapa komposisi foto menarik yang diambil dari satu foto dengan resolusi 200 MP.

    Khusus Vivo X300 Pro akan dilengkapi aksesoris Pro Photography Kit yang dapat memberikan pengalaman memotret layaknya kamera profesional. Kit ini terdiri dari case dan grip yang melindungi bodi ponsel serta memberikan kontrol yang lebih presisi saat mengambil foto.

    Case ini dapat dipasangkan dengan 2,35x Telephoto Extender yang memungkinkan Vivo X300 Pro mengambil foto dan merekam video dalam rentang zoom yang lebih jauh tanpa mengorbankan kualitas dan detailnya. Hasil fotonya bisa dilihat di bawah ini.

    Hasil foto Vivo X300 Pro dengan Pro Photography Kit Foto: Virgina Maulita Putri/detikINETHasil foto Vivo X300 Pro dengan Pro Photography Kit Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

    Vivo X300 series akan jadi ponsel pertama Vivo di Indonesia yang menjalankan OriginOS 6 berbasis Android 16. Antarmuka custom ini akan menggantikan Funtouch OS yang sebelumnya digunakan di ponsel Vivo.

    OriginOS 6 akan membawa banyak pembaruan di ponsel Vivo, termasuk Origin Design terbaru yang mengusung tampilan lebih dinamis dan adaptif lewat elemen baru seperti Dynamic Glow, Translucent Colors, dan Origin Island.

    Vivo juga meningkatkan kemampuan multitasking dengan fitur Vivo DocMaster yang mendukung berbagai format dokumen populer, dan Office Kit yang dapat menyambungkan ponsel dengan perangkat Windows dan Mac secara nirkabel.

    Vivo belum mengungkap tanggal peluncuran X300 series di Indonesia. Jika dilihat dari beberapa teaser yang sudah dirilis, sepertinya peluncuran duo ponsel flagship ini tidak akan lama lagi.

    (vmp/rns)

  • ESDM Beri Sinyal BP-AKR Bakal Beli 300.000 Base Fuel dari Pertamina

    ESDM Beri Sinyal BP-AKR Bakal Beli 300.000 Base Fuel dari Pertamina

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberi sinyal SPBU BP-AKR milik PT Aneka Petroindo Raya (APR) bakal menambah pembelian base fuel sebanyak 100.000 barel dari Pertamina Patra Niaga.

    Dengan begitu, secara total BP-AKR bakal membeli 300.000 barel base fuel dari perusahaan pelat merah tersebut.

    Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman memerinci, BP-AKR sebelumnya telah membeli 100.000 barel base fuel dari Pertamina Patra Niaga. Kemudian, BP-AKR telah memesan tambahan 100.000 barel lagi yang akan tiba pada bulan ini.

    “BP-AKR kemarin sudah dua kali pesan 100.000 [atau] 2 kargo. Dan kita dengar-dengar akan ada lagi kargo ketiga [100.000 barel],” ucap Laode di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/11/2025).

    Kendati demikian, Laode belum bisa memerinci kapan kargo ketiga untuk BP-AKR tersebut dikirim. Menurutnya, hal ini masih indikasi imbas tingginya pesanan BBM BP-AKR di lapangan. “Ini kan baru indikasi. Indikasi yang bagus kan?” katanya.

    Lebih lanjut, Laode mengaku belum mengetahui nasib Shell dan Vivo terkait negosiasi pembelian base fuel dari Pertamina Patra Niaga. Dia menyebut, negosiasi masih dilakukan secara business to business (B2B).

    Oleh karena itu, pihaknya tidak bisa ikut campur tangan. Laode pun mengaku belum tahu kendala ataupun alasan Shell dan Vivo belum mau membeli base fuel dari Pertamina Patra Niaga.

    “Kalau mau tanya kendala, lebih pas kepada yang B2B-nya. Kita nggak tahu, karena ada yang berhasil dan ada yang masih membahas. Kalau yang berhasil kan mereka berarti membuktikan sudah tidak ada kendala,” jelasnya.

    Sebelumnya, BP-AKR mengumumkan BBM jenis BP 92 kini telah kembali tersedia di seluruh jaringan SPBU BP di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat, serta secara bertahap akan tersedia di Jawa Timur.  

    Ketersediaan kembali produk ini berasal dari pengadaan base fuel RON 92 hasil impor melalui mekanisme B2B dengan PT Pertamina Patra Niaga sesuai arahan pemerintah.  

    Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura mengatakan, kerja sama ini terlaksana setelah seluruh aspek tata kelola yang mencakup kepatuhan (compliance), kesesuaian spesifikasi dan standar kualitas, serta aspek komersial telah terpenuhi.

    Menurutnya, atas dukungan dari Kementerian ESDM, dan dilakukan melalui proses kolaboratif dengan PT Pertamina Patra Niaga, maka pengadaan base fuel impor dapat terlaksana dengan baik dan normalisasi pasokan bagi masyarakat terwujud.  

    “BP-AKR kembali menghadirkan bahan bakar berkualitas BP 92 dengan teknologi ACTIVE untuk memenuhi kebutuhan dan mendukung mobilitas masyarakat. Prioritas kami jelas, BP 92 kembali tersedia dan kualitas produk yang dihadirkan konsisten terjaga. Fokus mutu ini bagian dari komitmen jangka panjang kami membangun layanan energi yang terpercaya di Indonesia,” ucap Vanda melalui keterangan resmi, beberapa waktu lalu.

    BP-AKR menegaskan bahwa pasokan base fuel telah melalui uji kualitas dengan pengawasan surveyor independen yang terpercaya, untuk memastikan pasokan yang diterima telah sesuai dengan spesifikasi dan standar kualitas pemerintah Indonesia serta BP internasional.  

    Vanda mengatakan, semua tahapan ini dilakukan sebagai salah satu wujud komitmen BP-AKR dalam menjamin konsistensi mutu produk dan kenyamanan pelanggan.

    Dia menegaskan bahwa pengadaan base fuel impor melalui mekanisme yang ditetapkan oleh pemerintah, merupakan solusi sementara kesinambungan usaha yang diambil oleh BP-AKR secara hati-hati, terukur, dan bertanggung jawab.  

    Hal ini guna menjaga kelancaran pasokan bahan bakar di lapangan dan memastikan seluruh mitra operasional di jaringan SPBU bp dapat terus melayani masyarakat.

  • BP Sudah Mau Tambah Lagi, Kenapa Shell Belum Beli Base Fuel dari Pertamina?

    BP Sudah Mau Tambah Lagi, Kenapa Shell Belum Beli Base Fuel dari Pertamina?

    Jakarta

    Stok bahan bakar minyak jenis RON 92 dari di Shell masih kosong. Apa alasan badan usaha penyalur BBM swasta itu belum membeli base fuel dari Pertamina Patra Niaga?

    President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian mengatakan negoisasi yang berlangsung belum mencapai kesepakatan business-to-business (B2B) dengan Pertamina Patra Niaga terkait aspek komersial pasokan BBM impor. Akan tetapi, Inggrid mengatakan hingga kini pihaknya masih melakukan negosiasi dengan Pertamina Patra Niaga.

    “Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa saat ini belum mencapai kesepakatan business-to-business (B2B) terkait aspek komersial untuk pasokan base fuel dari Pertamina Patra Niaga,” katanya saat dihubungi detikcom, Selasa (11/11/2025).

    ⁠Saat ini, jaringan SPBU Shell tetap melayani para pelanggan dengan produk BBM Shell V-Power Diesel serta produk dan layanan lainnya, termasuk Shell Select, Shell Recharge, bengkel, dan pelumas Shell.

    Inggrid menyampaikan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan produk BBM di jaringan SPBU Shell Indonesia kembali tersedia sesuai dengan standar keselamatan operasional, prosedur dan pedoman pengadaan BBM, serta standar bahan bakar berkualitas tinggi Shell secara global.

    Dengan masih belum adanya BBM yang dijual di SPBU, Shell Indonesia meminta maaf kepada pelanggan. “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” katanya.

    Badan usaha penyalur BBM swasta yang sudah melakukan pembelian adalah BP-AKR. Sehingga stok BBM yang dijual ke pasaran kembali pulih.

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu dua pekan, BP AKR kembali memesan 100 ribu barel bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina Patra Niaga.

    “BP AKR 2 minggu lagi ada pesan lagi satu kargo 100 ribu (barel), di minggu ketiga November,” ucap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman dikutip Antara.

    Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri merespons kabar rencana PT Aneka Petroindo Raya (APR) selaku operator SPBU BP-AKR yang ingin menambah pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) murni atau base fuel dari PT Pertamina Patra Niaga sebanyak 100 ribu barel.

    Ia mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu perkembangan negosiasi antara Pertamina Patra Niaga dengan PT APR. Karenanya Simon juga belum bisa memberikan kepastian terkait rencana pembelian base fuel ini.

    “Ya mungkin, kita lihat perkembangannya,” kata Simon saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian ESDM, Senin (10/11/2025).

    Laode mengatakan, saat ini VIVO tengah melakukan negosiasi kembali dengan Pertamina Patra Niaga untuk membeli BBM.

    “Sebenarnya VIVO itu kan sudah dulu harusnya. Tapi mundur. Alasannya belum tahu. Sekarang nego lagi, kita tunggu aja,” katanya saat ditemui di Komplek DPR RI, Jakarta, Senin (10/11).

    Laode pun berharap VIVO untuk segera menyelesaikan negosiasi dan melakukan pemesanan BBM.

    “Karena kan BP-AKR aja sudah dua kargo, masa yang lain nggak pesen, nanti apa Itu bisa menyebabkan prognosa dia sampai akhir tahun turun, karena dia nggak mengkonsumsi apa-apa,” katanya.

    (riar/riar)

  • Pertamina Jalin Komunikasi Baik dengan SPBU Swasta, Shell-Vivo Ready?

    Pertamina Jalin Komunikasi Baik dengan SPBU Swasta, Shell-Vivo Ready?

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Pertamina (Persero) memastikan masih menjalin komunikasi intensif dengan sejumlah badan usaha pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta, termasuk Vivo dan Shell, terkait kerja sama pengadaan bahan bakar minyak (BBM) atau base fuel.

    Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan, pihaknya terus membuka ruang dialog secara business-to-business (B2B) dengan pelaku usaha swasta untuk menjaga ketersediaan pasokan BBM di seluruh jaringan SPBU nasional.

    “Kemarin sudah ada (yang sepakat). Yang lain tentunya saya pikir juga komunikasi baik, tetapi masih menunggu laporan perkembangan,” ungkap Simon di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (11/11/2025).

    Ia menyebut, salah satu kerja sama yang sudah berjalan adalah dengan BP-AKR, yang kembali membeli base fuel dari Pertamina untuk mendukung operasional SPBU-nya.

    “Kalau kita berpikir ini (komunikasinya) positif ya. Kita selalu optimis, tentunya yang terbaik bagi semua,” tambah Simon.

    Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengungkapkan bahwa sejumlah SPBU swasta kini tengah melakukan negosiasi lanjutan dengan Pertamina Patra Niaga, anak usaha Pertamina yang bergerak di sektor hilir minyak dan gas.

    “(SPBU swasta) sedang bernegosiasi dengan Patra Niaga. Dan kemarin memang kami mendapatkan info bahwa Vivo sudah mendekati. Kita tunggu saja,” kata Laode saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat (7/11/2025).

    Laode menjelaskan, Vivo sudah berada di tahap penjajakan lanjutan, sementara Shell baru mengajukan pertemuan dengan pihak Kementerian ESDM untuk membahas opsi pasokan bahan bakar dari Pertamina.

    “Shell tadi baru menghubungi saya, mau ketemu dahulu,” ujarnya tanpa merinci waktu pertemuan.

    Langkah negosiasi ini muncul setelah beberapa SPBU swasta seperti Vivo, Shell, dan BP-AKR dilaporkan mengalami kekosongan stok BBM akibat lonjakan permintaan sejak pertengahan tahun.

    Kondisi ini diperparah dengan fakta bahwa kuota impor tahunan BBM bagi badan usaha swasta telah habis, sehingga mereka tidak lagi memiliki izin impor bahan bakar baru untuk 2025.

    Sebagai solusi, Kementerian ESDM mendorong seluruh badan usaha non-BUMN untuk menjalin kerja sama pengadaan BBM dengan Pertamina agar pasokan di pasar tetap terjaga.

    “Negosiasi ini penting karena menyangkut ketersediaan energi untuk masyarakat. Pemerintah mendorong semua pihak menjaga stabilitas pasokan,” ujar Laode.

    Simon memastikan, Pertamina selalu membuka ruang kolaborasi dengan semua badan usaha agar ekosistem SPBU nasional tetap sehat dan kompetitif.

    Ia optimistis kesepakatan dengan pihak swasta dapat segera tercapai, sehingga layanan pengisian bahan bakar di berbagai jaringan SPBU kembali normal.

    “Kita harap komunikasi ini menghasilkan kesepakatan yang baik. Ekosistem SPBU di Indonesia harus berjalan bersama untuk kepentingan masyarakat,” tutup Simon.

  • HP China Pembunuh Flagship Rilis, Harga Rp 4 Juta Baterai 7.000 mAh

    HP China Pembunuh Flagship Rilis, Harga Rp 4 Juta Baterai 7.000 mAh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pabrikan HP China makin kompetitif dalam menelurkan produk dengan spesifikasi mahal, tetapi harga tetap miring. Terbaru, Vivo Y500 Pro resmi dirilis sebagai HP kelas menengah (mid-range) yang bisa dibilang sebagai ‘pembunuh’ flagship.

    HP ini mengusung layar OLED 6,67-inci dengan resolusi 1.5K, refresh rate 120Hz, bezel 1,37mm, dan tingkat kecerahan layar hinga 5.000 nits. Spesifikasi layar di atas kertas bisa dibilang cukup bersaing dengan HP flagship di pasaran saat ini.

    Kinerjanya ditopang chipset MediaTek 7400, dipadankan dengan RAM LPDDR4X hingga 12GB dan penyimpanan hingga 512GB, dikutip dari Gizmochina, Selasa (11/11/2025).

    Salah satu spesifikasi yang bikin ‘wow’ adalah kapasitas baterai jumbo 7.000mAh yang mendukung kemampuan pengisian daya cepat 90W. Meski baterainya besar, tetapi Vivo Y500 Pro mampu mempertahankan desain relatif tipis 7,81mm dengan bobot 198 gram.

    Aspek fotografinya juga premium di atas kertas. Vivo Y500 Pro mengandalkan kamera ganda (dual-camera), masing-masing beresolusi 200MP dengan sensor Samsung HP5 yang mendukung OIS, serta 2MP untuk penjepretan depth.

    Sementara itu, kamera depannya mengandalkan lensa beresolusi 32MP untuk mengambil selfie dan panggilan video.

    Ketangguhan fisiknya diperkuat dengan perlindungan anti-air dan anti-debu IP68 + IP69, layaknya HP papan atas.

    Ada beberapa pilihan warna yang tersedia. Masing-masing Auspicious Cloud, Light Green, Soft Powder, dan Titanium Black. Konfigurasi RAM/ROM beragam, dengan harga mulai 1.999 yuan (Rp4,6 jutaan). Berikut daftar lengkapnya:

    8GB + 256GB – 1.999 yuan (Rp4,6 jutaan)
    12GB + 256GB – 2.299 yuan (Rp5,3 jutaan)
    12GB + 512GB – 2.599 yuan (Rp6 jutaan)

    Belum jelas kapan HP ini akan turut tersedia di Indonesia. Kita tunggu saja!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]