brand merek: Vivo

  • Honor Investasi US Miliar Kebut Pengembangan AI, Ingin Saingi Huawei

    Honor Investasi US$10 Miliar Kebut Pengembangan AI, Ingin Saingi Huawei

    Bisnis.com, JAKARTA — Honor, pembuat ponsel pintar asal China yang sebelumnya merupakan unit Huawei, mengumumkan rencananya untuk menginvestasikan US$10 miliar atau Rp165,2 triliun (kurs Rp16.530) dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI).

    Melansir dari Reuters, Senin (3/3/2025) CEO Honor, James Li menyampaikan investasi ini bakal terjadi selama lima tahun ke depan.

    Honor, yang berpusat di Shenzhen, berencana untuk memperluas bisnisnya dari sekadar produsen ponsel pintar menjadi perusahaan yang mengembangkan sistem PC, tablet, serta perangkat yang dapat dikenakan (wearables) yang didukung oleh teknologi AI. 

    Li mengungkapkan bahwa pengembangan ini akan mendukung inovasi dan meningkatkan kemampuan produk Honor di masa depan.

    Pada bulan Desember 2024, Honor menyelesaikan restrukturisasi pemegang saham, membawa perusahaan semakin dekat dengan rencana untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO). Meskipun begitu, perusahaan belum mengumumkan jadwal pasti untuk melantai di bursa saham.

    Pengumuman ini datang di tengah meningkatnya investasi dalam bidang AI di China. Pemerintah dan berbagai perusahaan rintisan, termasuk DeepSeek, yang dikenal dengan model bahasa besar berbiaya rendah, semakin giat mengembangkan teknologi AI. 

    Banyak pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga produsen peralatan rumah tangga, berlomba untuk mengintegrasikan teknologi AI atau melakukan riset lanjutan untuk memanfaatkannya.

    Meski Honor masih menghadapi persaingan ketat di pasar ponsel pintar, Honor tetap optimis. Meskipun, pada tahun lalu perusahaan ini terjun ke posisi keempat dalam hal pengiriman ponsel di China dengan pangsa pasar 14,9%

    Salah satu pesaing utamanya, Huawei, juga terus memperkuat posisinya, sementara Vivo mengalami pertumbuhan yang signifikan.

    Selain itu, pada bulan Agustus 2024, Reuters melaporkan bahwa Honor menerima dukungan signifikan dari pemerintah Shenzhen.

    Dukungan tersebut meliputi pendanaan untuk penelitian dan pengembangan, keringanan pajak, serta bantuan untuk memperluas jangkauannya ke pasar internasional.

  • Harga BBM Vivo Turun, Ini Daftar Harga BBM 3 Maret 2025

    Harga BBM Vivo Turun, Ini Daftar Harga BBM 3 Maret 2025

    Jakarta

    Harga BBM RON 90 Vivo turun. Ini daftar harga BBM terbaru yang berlaku 3 Maret 2025.

    Vivo mengumumkan Revvo 90 turun harga. Bila pada 1 Maret BBM RON 90 keluaran Vivo ini dijual Rp 13.390 per liter, pada 3 Maret 2025 harganya turun jadi Rp 13.200 per liter. Sementara itu harga BBM jenis lain tak berubah. Kendati demikian, Vivo menawarkan promo isi BBM 25 liter yang membuat harga per liternya jadi lebih murah. Bila mengisi Revvo 90 sebanyak 25 liter, maka harga per liternya menjadi Rp 12.672.

    Sementara harga BBM Revvo 92 yang dijual Rp 13.590 per liter, dengan promo pembelian 25 liter harganya menjadi Rp 13.046 per liter. Promo ini juga berlaku untuk BBM Revvo 95. Kalau normal harga per liternya Rp 14.060, maka dengan promo Rp 13.489 per liter. Terakhir ada Diesel Primus Plus yang kalau kamu beli 25 liter harganya Rp 14.760 per liternya.

    Sebagai informasi, sejumlah harga BBM nonsubsidi mengalami penyesuaian pada 1 Maret 2025. Shell, BP, dan Vivo terpantau kompak menaikkan harga BBM-nya. Namun untuk BBM jenis diesel justru kompak turun. Shell misalnya untuk BBM jenis Super (RON 92) yang semula dijual Rp 13.350 per liter kini Rp 13.590 per liter.

    Shell V-Power juga naik harga dari semulai Rp 13.940 per liter saat ini Rp 14.060 per liter. Shell V-Power Nitro+ juga ikut terkerek dan saat ini dijual Rp 14.240 per liter. Sementara itu V-Power Diesel justru turun harga dari Rp 15.030 per liter jadi Rp 14.760 per liter.

    Harga BBM BP juga naik, BP 92 kini dijual seharga Rp 13.300 per liter dari sebelumnya Rp 13.200 per liter. BP Ultimate juga naik tipis dan kini dibanderol Rp 14.060 per liter. Sedangkan BP Ultimate Diesel turun harga jadi Rp 14.760 per liter. Sementara itu harga BBM Pertamina juga mengalami penyesuaian. Harga Pertamax, Pertamax Turbo, hingga Pertamax Green tidak naik. Sedangkan harga Dexlite hingga Pertamina Dex turun.

    Berikut ini daftar harga BBM terbaru 3 Maret 2025.Harga BBM ShellSuper: Rp 13.590 per literV-Power: Rp 14.060 per literV-Power Nitro+: Rp 14.240 per literV-Power Diesel: Rp 14.760 per literHarga BBM VivoRevvo 90: Rp 13.200 per liter (promo 25 liter Rp 12.672)Revvo 92: Rp 13.590 per liter (promo 25 liter Rp 13.046)Revvo 95: Rp 14.060 per liter (promo 25 liter Rp 13.489)Primus Diesel: Rp 14.760 per liter (promo 25 liter Rp 14.170)Harga BBM BPBP Ultimate: Rp 14.060 per literBP 92: Rp 13.300 per literBP Ultimate Diesel: Rp 14.760 per literHarga BBM PertaminaSolar Subsidi: Rp 6.800/literPertalite: Rp 10.000 per literPertamax: 12.900 per literPertamax Turbo: Rp 14.000 per literPertamina Dex: Rp 14.600 per literDexlite: Rp 14.300 per literPertamax Green 95: Rp 13.700 per liter

    (dry/din)

  • Mengenal Istilah RON dan Blending dalam Proses Produksi BBM – Page 3

    Mengenal Istilah RON dan Blending dalam Proses Produksi BBM – Page 3

    Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi partisipasi dari netizen, dalam mengevaluasi dan mengkritik kisruh terkait BBM via konten digital yang dibuat secara proporsional. 

    Apresiasi itu diberikan lantaran skema blending BBM yang lazim dilakukan di industri perminyakan tengah mendapat sorotan dari masyarakat. Akibat kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah oleh Pertamina dan anak usahanya. 

    “Nah, blending ini musti dilihat dari kategori yang berbeda. Apakah itu koruptif, atau bagian penaikan performance daripada bensin tersebut,” ujar Erick Thohir di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, dikutip Minggu (2/3/2025).  

    Erick juga mengaku kerap melihat tanggapan masyarakat terhadap kisruh BBM di jagat maya. Salah satunya, ia telah menonton salah satu konten video yang membandingkan kualitas produk BBM di empat SPBU. 

    “Kemarin saya melihat salah satu video anak-anak muda mencoba bensin BP, Vivo, Pertamina, Shell, yang diisi 7 liter. Lalu dilihat performance-nya. BP sekian kilometer, Pertamina sekian kilometer,” ungkapnya. 

    “Nah itu saya rasa bagus, karena itu bagian dari introspeksi dari masyarakat. Dari empat percobaan, ada yang nomor 4, ada yang nomor 3, ada yang nomor 2. Ya itu kita bagian dari competitiveness,” kata Erick. 

    Ia mengaku tidak begitu paham produk BBM mana yang memiliki campuran dengan kualitas terbaik. “Saya enggak tahu, saya bukan ahli. Tapi, saya rasa dengan era keterbukaan ini, interaksi yang terjadi sangat positif,” imbuhnya. 

    Ia juga mengajak masyarakat terus mengawal Pertamina dalam menjalankan tugas public service obligation (PSO), dengan mendistribusikan BBM subsidi secara tepat sasaran. 

    “Pom bensin itu juga kita harus jaga. Kenapa? Tidak semua pom bensin milik Pertamina. Banyak, mayoritas pom bensin itu milik UMKM, swasta,” tutur Erick Thohir.

     

  • Daftar Harga Terbaru BBM di Semua SPBU

    Daftar Harga Terbaru BBM di Semua SPBU

    Jakarta

    Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengalami penyesuaian harga. Penyesuaian harga ini berlaku mulai 1 Maret 2025.

    Khusus Harga BBM nonsubsidi Pertamina, yaitu Pertamax, Pertamax Turbo, hingga Pertamax Green tidak naik. Sedangkan Dexlite hingga Pertamina Dex turun.

    Contohnya DKI Jakarta, harga Pertamax tetap di Rp 12.900 per liter. Begitu pula dengan Pertamax Turbo yang masih tetap di Rp 14.000 per liter dan Pertamax Green di Rp 13.700 per liter.

    Sedangkan untuk Dexlite, harganya turun menjadi Rp 14.300/liter dari sebelumnya Rp 14.600/liter. Pertamina Dex turun menjadi Rp 14.600/liter dari sebelumnya Rp 14.800/liter.

    Harga produk BBM subsidi juga tetap. Pertalite tetap Rp 10.000 per liter, dan Solar subsidi (Biosolar) Rp 6.800 per liter.

    Sementara untuk harga BBM di SPBU swasta bervariatif, ada yang naik, ada juga yang turun. Berdasarkan situs resmi, harga BBM di SPBU Shell bervariatif. Shell Super naik, dari sebelumnya Rp 13.350/liter, kini dibanderol Rp 13.590/liter.

    Selanjutnya Shell V-Power kini dibanderol Rp 14.060/liter, naik dari sebelumnya Rp 13.940/liter. Sedangkan Shell V-Power Diesel turun harga, dari sebelumnya Rp 15.030/liter, kini menjadi Rp 14.760/liter.

    Di SPBU BP, harga BBM jenis BP Ultimate naik jadi Rp 14.060/liter dari sebelumnya Rp 13.940/liter. Untuk BP 92, harganya menjadi Rp 13.300/liter dari sebelumnya Rp Rp 13.200/liter dan harga BP Ultimate Diesel jadi Rp 14.760/liter dari Rp 15.030/liter.

    Sementara, berdasarkan pantauan detikcom di SPBU VIVO Cideng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/3/2025) harga tiga jenis BBM yang tersedia kompak naik.

    SPBU VIVO menaikkan harga jual BBM Revvo 90 dari sebelumnya Rp 13.260 per liter menjadi Rp13.390 per liter. Lalu BBM jenis Revvo 92 naik dari sebelumnya Rp 13.350 per liter menjadi Rp 13.590 per liter.

    Sementara BBM varian Revvo 95 naik menjadi 14.060/liter dari sebelumnya Rp Rp 13.940/liter.

    Berikut ini daftar lengkap harga BBM terkini di SPBU Pertamina, Shell, VIVO, dan BP:

    Pertamina

    – Pertamax (RON 92): Rp 12.900 per liter
    – Pertamax Turbo (RON 98): Rp 14.000 per liter
    – Pertamax Green (RON 95): Rp 13.700 per liter.
    – Dexlite: Rp 14.300/liter
    – Pertamina Dex: Rp 14.600/liter

    Shell

    – Shell Super (RON 92): Rp 13.590/liter
    – Shell V-Power (RON 95): Rp 14.060/liter
    – Shell V-Power Diesel: Rp 14.760/liter
    – Shell V-Power Nitro+ (RON 98): Rp 14.240/liter

    VIVO

    – Revvo 90: Rp 13.390 per liter
    – Revvo 92: Rp 13.590 per liter
    – Revvo 95: Rp 14.060 per liter

    BP

    – BP Ultimate (RON 95): Rp 14.060/liter
    – BP 92 (RON 92): Rp 13.300/liter
    – BP Ultimate Diesel: Rp 14.760/liter

    Harga baru BBM nonsubsidi Pertamina dari Aceh sampai Papua di halaman berikutnya. Langsung klik.
    Daftar Harga BBM Nonsubsidi Pertamina

    Aceh
    Pertamax: Rp 12.900/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.000/liter (tetap)
    Pertamax Green 95: Rp 13.700/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.300/liter sebelumnya Rp 14.600/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.600/liter sebelumnya Rp 14.800/liter

    Free Trade Zone (FTZ) Sabang
    Pertamax: Rp 11.800/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 13.100 sebelumnya Rp 13.400/liter

    Sumatera Utara
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.350 (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.150/liter

    Sumatera Barat
    Pertamax: Rp 13.500 (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.650/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.250/liter
    Pertamina Dex: Rp 15.250/liter sebelumnya Rp 15.450/liter

    Riau
    Pertamax: Rp 13.500 dari (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.650/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.250/liter
    Pertamina Dex: Rp 15.250/liter sebelumnya Rp 15.450/liter

    Kepulauan Riau
    Pertamax: Rp 13.500 (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.650/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.250/liter
    Pertamina Dex: Rp 15.250/liter sebelumnya Rp 15.450/liter

    Free Trade Zone (FTZ) Batam
    Pertamax: Rp 12.300/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 13.350/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 13.600/liter sebelumnya Rp 13.900/liter
    Pertamina Dex: Rp 13.900/liter sebelumnya Rp 14.100/liter

    Jambi
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.350 (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.150/liter

    Bengkulu
    Pertamax: Rp 13.500 (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.650/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.250/liter
    Pertamina Dex: Rp 15.250/liter sebelumnya Rp 15.450/liter

    Sumatera Selatan
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.350 (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.150/liter

    Bangka Belitung
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.350 (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.150/liter

    Lampung
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.350 (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.150/liter

    DKI Jakarta
    Pertamax: Rp 12.900/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.000/liter (tetap)
    Pertamax Green 95: Rp 13.700/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.300/liter sebelumnya Rp 14.600/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.600/liter sebelumnya Rp 14.800/liter

    Banten
    Pertamax: Rp 12.900/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.000/liter (tetap)
    Pertamax Green 95: Rp 13.700/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.300/liter sebelumnya Rp 14.600/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.600/liter sebelumnya Rp 14.800/liter

    Jawa Barat
    Pertamax: Rp 12.900/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.000/liter (tetap)
    Pertamax Green 95: Rp 13.700/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.300/liter sebelumnya Rp 14.600/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.600/liter sebelumnya Rp 14.800/liter

    Jawa Tengah
    Pertamax: Rp 12.900/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.000/liter (tetap)
    Pertamax Green 95: Rp 13.700/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.300/liter sebelumnya Rp 14.600/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.600/liter sebelumnya Rp 14.800/liter

    DI Yogyakarta
    Pertamax: Rp 12.900/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.000/liter (tetap)
    Pertamax Green 95: Rp 13.700/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.300/liter sebelumnya Rp 14.600/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.600/liter sebelumnya Rp 14.800/liter

    Jawa Timur
    Pertamax: Rp 12.900/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.000/liter (tetap)
    Pertamax Green 95: Rp 13.700/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.300/liter sebelumnya Rp 14.600/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.600/liter sebelumnya Rp 14.800/liter

    Bali
    Pertamax: Rp 12.900/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.000/liter (tetap)
    Pertamax Green 95: Rp 13.700/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.300/liter sebelumnya Rp 14.600/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.600/liter sebelumnya Rp 14.800/liter

    Nusa Tenggara Timur
    Pertamax: Rp 12.900/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.000/liter (tetap)
    Pertamax Green 95: Rp 13.700/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.300/liter sebelumnya Rp 14.600/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.600/liter sebelumnya Rp 14.800/liter

    Nusa Tenggara Barat
    Pertamax: Rp 12.900/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.000/liter (tetap)
    Pertamax Green 95: Rp 13.700/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.300/liter sebelumnya Rp 14.600/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.600/liter sebelumnya Rp 14.800/liter

    Kalimantan Selatan
    Pertamax: Rp 13.500 (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.650/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.250/liter
    Pertamina Dex: Rp 15.250/liter sebelumnya Rp 15.450/liter

    Kalimantan Barat
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.350 (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.150/liter

    Kalimantan Tengah
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.350 (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.150/liter

    Kalimantan Timur
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.350 (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.150/liter

    Kalimantan Utara
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.350 (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.150/liter

    Sulawesi Utara
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.350 (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.150/liter

    Gorontalo
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.350 (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.150/liter

    Sulawesi Tengah
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.350 (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.150/liter

    Sulawesi Tenggara
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.350 (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.150/liter

    Sulawesi Selatan
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.350 (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.150/liter

    Sulawesi Barat
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.350 (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.150/liter

    Maluku
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter

    Maluku Utara
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter

    Papua
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Pertamax Turbo: Rp 14.350 (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter

    Papua Barat
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.150/liter

    Papua Selatan
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter

    Papua Pegunungan
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter

    Papua Tengah
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter

    Papua Barat Daya
    Pertamax: Rp 13.200/liter (tetap)
    Dexlite: Rp 14.650/liter sebelumnya Rp 14.950/liter
    Pertamina Dex: Rp 14.950/liter sebelumnya Rp 15.150/liter

  • Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina, Shell, bp, dan Vivo per 1 Maret 2025, Mana yang Paling Murah?

    Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina, Shell, bp, dan Vivo per 1 Maret 2025, Mana yang Paling Murah?

    Jakarta: Setiap awal bulan perubahan harga bahan bakar minyak (BBM) selalu menarik perhatian masyarakat. Para pemain besar di sektor hilir migas melakukan penyesuaian harga, yang tentunya memengaruhi kantong konsumen. 
     
    Terlebih, pada bulan Maret 2025 yang merupakan awal bulan puasa, sejumlah perusahaan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) seperti Pertamina, Shell, Vivo, dan BP-AKR telah merilis harga BBM terbaru mereka.
     
    Ingin tahu berapa harga BBM yang harus Anda bayar di SPBU? Berikut daftar lengkap harga BBM yang berlaku mulai 1 Maret 2025 di berbagai SPBU ternama di Indonesia.
    1. Harga BBM Vivo Maret 2025
    Vivo, salah satu pemain baru di industri BBM Indonesia melakukan penyesuaian harga pada bulan Maret. Untuk BBM jenis Revvo, terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan. Berikut adalah rincian harga BBM Vivo per 1 Maret 2025:

    – Revvo 90: Naik Rp240, dari Rp13.150 menjadi Rp13.390 per liter.
    – Revvo 92: Naik Rp240, dari Rp13.350 menjadi Rp13.590 per liter.
    – Revvo 95: Naik Rp120, dari Rp13.940 menjadi Rp14.060 per liter.
    – Diesel Primus Plus: Turun Rp270, dari Rp15.030 menjadi Rp14.760 per liter.
     

    2. Harga BBM Pertamina Maret 2025
    Pertamina, sebagai pemain utama di pasar BBM Indonesia, juga menetapkan harga terbaru per 1 Maret 2025. Berikut adalah daftar harga BBM yang berlaku di wilayah Jakarta:
     
    – Pertamax: Tetap, Rp12.900 per liter.
    – Pertamax Turbo: Tetap, Rp14.000 per liter.
    – Pertamax Green 95: Tetap, Rp13.700 per liter.
    – Dexlite: Turun Rp300, dari Rp14.600 menjadi Rp14.300 per liter.
    – Pertamina Dex: Turun Rp200, dari Rp14.800 menjadi Rp14.600 per liter.
     
    Untuk BBM bersubsidi, harga Pertalite tetap di Rp10.000 per liter, dan Biosolar Subsidi juga tetap di Rp6.800 per liter.
    3. Harga BBM Shell Maret 2025
    Sementara itu, untuk Shell, salah satu merek BBM global yang cukup terkenal di Indonesia, juga mengumumkan kenaikan harga untuk beberapa jenis BBM pada bulan Maret. Berikut adalah harga-harga BBM Shell per 1 Maret 2025 di Jakarta:
     
    – Shell Super: Naik Rp240, dari Rp13.350 menjadi Rp13.590 per liter.
    – Shell V-Power: Naik Rp120, dari Rp13.940 menjadi Rp14.060 per liter.
    – Shell V-Power Diesel: Turun Rp270, dari Rp15.030 menjadi Rp14.760 per liter.
    – Shell V-Power Nitro+: Naik Rp130, dari Rp14.110 menjadi Rp14.240 per liter.
    4. Harga BBM BP-AKR Maret 2025
    Sedangkan BP-AKR juga melakukan penyesuaian harga pada awal Maret 2025. Berikut adalah harga BBM BP-AKR yang berlaku mulai 1 Maret 2025:
     
    – BP 92: Turun Rp50, dari Rp13.350 menjadi Rp13.300 per liter.
    – BP Ultimate: Naik Rp120, dari Rp13.940 menjadi Rp14.060 per liter.
    – BP Ultimate Diesel: Turun Rp270, dari Rp15.030 menjadi Rp14.760 per liter.
    – BP Diesel (hanya di Jawa Timur): Turun Rp300, dari Rp14.680 menjadi Rp14.380 per liter.
     
    Melalui artikel ini, semoga kamu bisa lebih bijak dalam memilih tempat pengisian BBM sesuai dengan harga dan kualitas yang diinginkan!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Pulihkan Kepercayaan Masyarakat, Erick Thohir Bakal Review Total Pertamina

    Pulihkan Kepercayaan Masyarakat, Erick Thohir Bakal Review Total Pertamina

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal mereview total terhadap Pertamina.

    Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan upaya ini termasuk untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan energi terbesar di Indonesia tersebut.

    Kendati demikian, sebagai Menteri BUM, pihaknya tak dapat langsung terlibat dalam keputusan perusahaan. Namun, pihaknya telah koperatif dengan Kejaksaan Agung untuk menyelidiki masalah tersebut termasuk dugaan oplosan atau blending bahan bakar.

    “Saya rapat jam 11 malam, mengenai isu apakah ini blending oplosan, kami tidak mau berargumentasi. Tetapi kalau itu ada oplosan di titik tertentu, ya kami, tadi sudah di laporan ini kan dari Kejaksaan sedang menggali itu. Apakah blending?,” ujarnya usai menghadiri Konferensi Pers Penurunan Harga Tiket Pesawat di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (1/3/2025)

    Menurutnya blending dalam industri perminyakan sebenarnya sudah biasa terjadi. Namun yang menjadi hal penting terkait bleding apakah merupakan tindakan koruptif atau bagian dari upaya untuk meningkatkan performa bensin.

    “Blending ini mesti dilihat dari kategori yang berbeda, apakah itu koruptif atau bagian dari peningkatan performa bensin,” katanya.

    Dalam kesempatan yang sama, dia menyoroti adanya percobaan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat yang membandingkan performa bensin dari berbagai merek termasuk Pertamina, BP, Vivo, dan Shell.

    Menurutnya, eksperimen tersebut menunjukkan adanya kompetisi yang sehat di pasar dan memberikan peluang untuk introspeksi dari masyarakat.

    “Saya rasa dengan era keterbukaan ini, interaksi yang terjadi sangat positif. Karena ini market yang free,” ucapnya.

    Di sisi lain, Erick menerangkan mayoritas pom bensin di Indonesia tidak dimiliki oleh Pertamina, melainkan oleh UMKM dan pihak swasta. Oleh karena itu, pihaknya perlu menjaga ekosistem ini agar tetap berjalan dengan baik.

    “Pom bensin itu tidak semua milik Pertamina. Juga dimiliki oleh UMKM dan swasta. Kita harus menjaga ekosistem ini. Jangan benahi sesuatu dengan emosi dan tuduh-menuduh. Kita harus jelaskan lanskapnya secara terbuka,” tuturnya.

    Dia menegaskan Pemerintah tidak hanya akan fokus pada masalah yang sedang dihadapi oleh Pertamina tetapi juga akan melihat perspektif secara menyeluruh dalam menyikapi kasus-kasus sebelumnya seperti Garuda, Asabri, dan Jiwasraya.

    Dia menekankan pentingnya transparansi dan keterbukaan dalam mengelola perusahaan-perusahaan BUMN untuk menjaga kepercayaan publik.

    Dengan langkah-langkah tersebut, Erick berharap proses review dan pembenahan yang sedang dilakukan dapat memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap Pertamina serta meningkatkan kinerja perusahaan di masa depan.

    “Jadi ya itu kita harus lihat perspektifnya secara menyeluruh, enggak bisa hanya di satu isu,” ujar Erick.

  • Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, dan BP 1 Maret 2025, Ini yang Turun

    Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, dan BP 1 Maret 2025, Ini yang Turun

    Jakarta

    Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, dan BP mengalami penyesuaian 1 Maret 2025. Kebanyakan naik, tapi ada juga jenis BBM yang harganya turun. Ini lengkapnya.

    Sejumlah harga BBM nonsubsidi tercatat mengalami penyesuaian. Beberapa terpantau mengalami kenaikan di hari pertama bulan puasa Ramadan. Dalam pantauan detikOto di SPBU Shell dan Vivo kawasan Jatimekar, Bekasi, harga BBM-nya naik. Shell misalnya untuk BBM jenis Super (RON 92) yang semula dijual Rp 13.350 per liter kini Rp 13.590 per liter.

    Harga BBM Shell 1 Maret 2025. Foto: (Dina Rayanti/detikOto)

    Shell V-Power juga naik harga dari semulai Rp 13.940 per liter saat ini Rp 14.060 per liter. Shell V-Power Nitro+ juga ikut terkerek dan saat ini dijual Rp 14.240 per liter. Sementara itu V-Power Diesel justru turun harga dari Rp 15.030 per liter jadi Rp 14.760 per liter.

    Vivo pun demikian, BBM Revvo 90 sebelumnya dibanderol Rp 13.150 per liter saat ini harganya Rp 13.390 per liter. Harga BBM Revvo 92 juta naik dan saat ini harganya sama dengan Shell Super yaitu Rp 13.590 per liter. Revvo 95 juga ikutan naik, saat ini per liter BBM RON 95 Vivo itu harganya Rp 14.060. Senada dengan Shell, Vivo juga menurunkan harga Primus Diesel Plus dari Rp 15.030 per liter menjadi Rp 14.760 per liter.

    Harga BBM BP juga naik, BP 92 kini dijual seharga Rp 13.300 per liter dari sebelumnya Rp 13.200 per liter. BP Ultimate juga naik tipis dan kini dibanderol Rp 14.060 per liter. Sedangkan BP Ultimate Diesel turun harga jadi Rp 14.760 per liter.

    Sementara itu harga BBM Pertamina juga mengalami penyesuaian. Harga Pertamax, Pertamax Turbo, hingga Pertamax Green tidak naik. Sedangkan harga Dexlite hingga Pertamina Dex turun.

    Harga Pertamax tetap di Rp 12.900 per liter. Begitu pula dengan Pertamax Turbo yang masih tetap di Rp 14.000 per liter dan Pertamax Green di Rp 13.700 per liter. Sementara Dexlite saat ini dibanderol Rp 14.300 per liter dan Pertamina Dex 14.600 per liter. Lengkapnya, berikut daftar harga BBM 1 Maret 2025.

    Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, dan BP 1 Maret 2025Harga BBM ShellSuper: Rp 13.590 per literV-Power: Rp 14.060 per literV-Power Nitro+: Rp 14.240 per literV-Power Diesel: Rp 14.760 per literHarga BBM VivoRevvo 90: Rp 13.390 per literRevvo 92: Rp 13.590 per literRevvo 95: Rp 14.060 per literPrimus Diesel: Rp 14.760 per literHarga BBM BPBP Ultimate: Rp 14.060 per literBP 92: Rp 13.300 per literBP Ultimate Diesel: Rp 14.760 per literHarga BBM PertaminaSolar Subsidi: Rp 6.800/literPertalite: Rp 10.000 per literPertamax: 12.900 per literPertamax Turbo: Rp 14.000 per literPertamina Dex: Rp 14.600 per literDexlite: Rp 14.300 per literPertamax Green 95: Rp 13.700 per liter

    (dry/din)

  • Vivo Gandeng Fujifilm Garap X200 Ultra

    Vivo Gandeng Fujifilm Garap X200 Ultra

    Jakarta

    Vivo selama beberapa tahun terakhir berkolaborasi dengan ZEISS menggarap kamera di smartphone flagshipnya. Mencuat kabar, Fujifilm digandneg untuk ikutan meracik kamera di HP terbarunya, Vivo X200 Ultra.

    Mengutip dari GSM Arena, Vivo bekerja sama dengan raksasa fotografi asal Jepang tersebut untuk meningkatkan kualitas kamera pada perangkat terbarunya. Kolaborasi ini diyakini akan membawa pengalaman fotografi yang lebih profesional dan natural, menjadikan Vivo X200 Ultra sebagai salah satu penantang serius di segmen smartphone dengan kemampuan kamera unggulan.

    Dengan melibatkan Fujifilm, Vivo tampaknya ingin melangkah lebih jauh dengan memanfaatkan keahlian Fujifilm dalam hal reproduksi warna dan pengolahan gambar. Fujifilm dikenal luas di kalangan fotografer karena pengalaman panjangnya dalam menciptakan kamera dan film fotografi dengan kualitas warna yang khas dan natural.

    Teknologi simulasi film Fujifilm, seperti yang terlihat pada kamera mirrorless seri X, sering dipuji karena kemampuannya menghasilkan gambar dengan tonalitas yang kaya dan autentik. Dengan mengintegrasikan keahlian ini ke dalam Vivo X200 Ultra, pengguna dapat menantikan hasil foto yang lebih hidup, akurat, dan mendekati kualitas fotografi profesional.

    Meskipun detail spesifikasi lengkap belum diumumkan secara resmi, bocoran yang beredar memberikan gambaran menarik tentang apa yang bisa diharapkan dari Vivo X200 Ultra. Selain kolaborasi dengan Fujifilm, Vivo disebut-sebut akan menyematkan chip A1 khusus untuk pemrosesan gambar yang lebih cerdas.

    Ada pula fitur lain seperti perekaman videoHDR 4K pada 120fps, stabilisasi 5-axis, dan fitur Live Photo yang baru. Sayangnya, seperti pendahulunya, Vivo X200 Ultra kemungkinan hanya akan tersedia secara resmi di pasar China, meskipun harapan tetap ada untuk ekspansi ke pasar global.

    (afr/afr)

  • Sumpah Serapah Driver Ojek Online Respons Dugaan BBM Oplos: Emang Kagak Takut Sama yang Maha Kuasa? – Halaman all

    Sumpah Serapah Driver Ojek Online Respons Dugaan BBM Oplos: Emang Kagak Takut Sama yang Maha Kuasa? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Driver ojek online (ojol), Rahmadi (50), geram dengan isu bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang dioplos menjadi Pertamax.

    Meskipun menggunakan Pertalite, Rahmadi mengaku marah dengan tindakan dari pejabat yang melakukan oplosan BBM. 

    “Gila itu orang ya, bisa segitunya mainin BBM kayak gitu,” kata Rahmadi saat ditemui di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (28/2/2025).

    Saat ditemui di SPBU Vivo, Rahmadi tengah melakukan pengisian angin untuk ban sepeda motor yang dipakainya.

    Dia mengingatkan hukum tabur tuai apabila melakukan tindakan yang merugikan masyarakat banyak.

    “Kalau boleh saya katakan, itu brengsek tuh orang. Emang kaga (enggak) takut sama yang kuasa? Hukum tabur tuai itu pasti ada. Ya enggak di dia, ntar di anak cucunya ya kan,” ujar Rahmadi.

    Rahmadi pun meminta para pejabat yang mempermainkan BBM untuk kepentingan pribadi segera bertobat.

    “Ini negara kaya raya bisa dimainin kayak gitu. Rakyat susah semua, mereka enak-enakan. Makan gaji, difasilitasi segala macam, masih saja mainin uang rakyat kayak gitu,” tegasnya.

    Dia pun mendesak Pertamina dan pemerintah untuk segera memperbaiki sistem kinerjanya agar kasus serupa tidak terus terulang.

    “Ya perbaiki lagi kinerjanya. Kalau mau jadi bangsa ini jadi bangsa yang baik, biar maju ke depannya tercapainya Indonesia Emas itu ya harus jujur sama rakyat. Kasihan rakyat kecil. Kita sudah susah-susah bayar pajak segala macam tahu-tahunya semuanya dimainin sama orang di atas semua, pejabat-pejabat semua,” ucap Rahmadi dengan nada kesal.

    Isu oplosan Pertamax ini bermula ketika Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan beberapa tersangka dalam kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018-2023.

    Dalam kasus ini, Kejagung telah menetapkan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, dan langsung ditahan.

    Kejagung menemukan dugaan korupsi tata kelola minyak dengan modus mengoplos bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite menjadi Pertamax terjadi pada 2018-2023.

  • Ojol Geram Isu Pertamax Dioplos: ‘Berengsek’ Itu Orang, Segitunya Mainin BBM! – Halaman all

    Ojol Geram Isu Pertamax Dioplos: ‘Berengsek’ Itu Orang, Segitunya Mainin BBM! – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Driver ojek online (ojol), Rahmadi (50), geram dengan isu bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang dioplos menjadi Pertamax.

    Meskipun menggunakan Pertalite, Rahmadi mengaku marah dengan tindakan dari pejabat yang melakukan oplosan BBM. 

    “Gila itu orang ya, bisa segitunya mainin BBM kayak gitu,” kata Rahmadi saat ditemui di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (28/2/2025).

    Saat ditemui di SPBU Vivo, Rahmadi tengah melakukan pengisian angin untuk ban sepeda motor yang dipakainya.

    Dia mengingatkan hukum tabur tuai apabila melakukan tindakan yang merugikan masyarakat banyak.

    “Kalau boleh saya katakan, itu brengsek tuh orang. Emang kaga (enggak) takut sama yang kuasa? Hukum tabur tuai itu pasti ada. Ya enggak di dia, ntar di anak cucunya ya kan,” ujar Rahmadi.

    Rahmadi pun meminta para pejabat yang mempermainkan BBM untuk kepentingan pribadi segera bertobat.

    “Ini negara kaya raya bisa dimainin kayak gitu. Rakyat susah semua, mereka enak-enakan. Makan gaji, difasilitasi segala macam, masih saja mainin uang rakyat kayak gitu,” tegasnya.

    Dia pun mendesak Pertamina dan pemerintah untuk segera memperbaiki sistem kinerjanya agar kasus serupa tidak terus terulang.

    “Ya perbaiki lagi kinerjanya. Kalau mau jadi bangsa ini jadi bangsa yang baik, biar maju ke depannya tercapainya Indonesia Emas itu ya harus jujur sama rakyat. Kasihan rakyat kecil. Kita sudah susah-susah bayar pajak segala macam tahu-tahunya semuanya dimainin sama orang di atas semua, pejabat-pejabat semua,” ucap Rahmadi dengan nada kesal.

    Warga Mengadu ke LBH

    Direktur LBH Jakarta Fadhil Alfathan mengungkap sudah ada 426 orang yang mengajukan pengaduan secara online kepada LBH Jakarta karena merasa menjadi korban Pertamax oplosan.

    Fadhil menyebut, aduan terkait Pertamax oplosan telah masuk secara online ke LBH Jakarta sejak Rabu (26/2/2025) kemarin.

    “Sebanyak 426 pengaduan secara daring yang masuk,” kata Fadhil dilansir Kompas.com, Jumat (28/2/2025).

    Kini LBH Jakarta juga membuka pengaduan terkait Pertamax Oplosan secara offline di kantornya yang ada di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, mulai hari ini.

    Hal ini dilakukan karena melihat banyaknya masyarakat yang resah akan adanya Pertamax oplosan ini.

    Pembukaan pos pengaduan ini juga dianggap penting untuk bisa membantu masyarakat dalam mengklaim kerugian yang mereka alami.

    “Karena kami melihat keresahan dan kemarahan masyarakat sangat meluas.”

    “Kami memandang perlu membuka pos pengaduan untuk memfasilitasi apa klaim kerugian yang dialami masyarakat,” tutur Fadhil.

    Kerugian masyarakat ditaksir miliaran rupiah

    Masyarakat ditaksir mengalami kerugian sebesar Rp47,6 miliar per hari akibat pengoplosan RON 92 (Pertamax).

    Adapun hitung-hitungan ini dilakukan oleh lembaga kajian ekonomi dan hukum, Center of Economic and Law Studies (Celios).

    Hal ini disampaikan oleh Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2025).

    “Kita hitung per hari ada sekitar Rp 47,6 miliar kerugian konsumen yang diakibatkan adanya pengoplosan ataupun blending dari 90 dia menjadi dijual dengan harga Pertamax,” ujar Huda.

    Sehingga, jika hitung-hitungan Celios tersebut direrata dalam sebulan, maka masyarakat mengalami kerugian sebesar Rp 1,4 triliun akibat pengoplosan Pertamax.

    Lalu, ketika dijumlahkan dalam waktu setahun dengan asumsi bahwa setiap bulan 30 hari, maka kerugian masyarakat mencapai Rp17,1 triliun.

    Kemudian, saat dihitung selama lima tahun berdasarkan pernyataan Kejagung bahwa pengoplosan dilakukan selama 2018-2023, maka masyarakat merugi hingga Rp84 triliun.

    Huda pun berharap agar Kejagung tidak hanya berfokus menghitung kerugian negara imbas kasus mega korupsi tersebut.

    Namun, dia meminta agar Kejagung turut melakukan penghitungan kerugian yang dialami masyarakat.

    Isu Pertamax Dioplos

    Isu oplosan Pertamax ini bermula ketika Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan beberapa tersangka dalam kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018-2023.

    Dalam kasus ini, Kejagung telah menetapkan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, dan langsung ditahan.

    Kejagung menemukan dugaan korupsi tata kelola minyak dengan modus mengoplos bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite menjadi Pertamax terjadi pada 2018-2023.