brand merek: Vivo

  • Ketersediaan Jaringan dan Spektrum jadi Hambatan

    Ketersediaan Jaringan dan Spektrum jadi Hambatan

    Bisnis.com, JAKARTA — Lambatnya adopsi teknologi 5G di Tanah Air disinyalir akibat jaringan yang digelar oleh operator seluler masih terbatas dan kurangnya dukungan spektrum frekuensi. 

    Laporan Counterpoint Research mencatat adopsi smartphone 5G di Indonesia masih berjalan lambat. 

    Pada kuartal III/2025, pengiriman perangkat 5G hanya mencapai 35% dari total pasar, stagnan dibandingkan kuartal sebelumnya. Meski begitu, angka tersebut hanya naik tipis 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

    Pengamat Telekomunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi menilai lambatnya pertumbuhan tersebut mencerminkan persoalan di sisi jaringan, bukan sekadar harga perangkat. 

    Menurut dia, vendor sebenarnya telah membuka akses melalui smartphone 5G di segmen entry-level dan menengah, namun adopsi tak beranjak karena infrastruktur belum bisa menunjang.

    “Hambatan utama jelas terletak pada kesiapan jaringan yang masih minim di mana cakupan 5G baru 10% populasi per Oktober 2025, jauh di belakang Malaysia (80%),” kata Heru kepada Bisnis pada Rabu (26/11/2025). 

    Heru menjelaskan, keterbatasan spektrum frekuensi terutama pita 700 MHz yang belum dilelang sepenuhnya menjadi penyebab lambatnya pembangunan jaringan 5G. 

    Kondisi tersebut diperparah oleh infrastruktur yang belum merata serta tingginya biaya investasi, sehingga membuat konsumen ragu membeli perangkat 5G yang berisiko tidak terpakai, khususnya di wilayah pedesaan.

    Heru juga menuturkan persoalan tak hanya soal jaringan, tetapi juga kesadaran masyarakat yang belum memahami manfaat nyata 5G. Menurutnya perangkat G masih memadai untuk kebutuhan sehari-hari seperti streaming dan sosial media. 

    “Kebijakan pemerintah yang kurang progresif, termasuk sosialisasi minim, memperlemah dorongan adopsi. Tanpa kolaborasi operator, pemerintah dan juga pengguna, penetrasi 5G akan terus tertatih, menghambat transformasi digital Indonesia menuju target 32% pada 2030,” lanjutnya.

    Sejalan dengan itu, Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) Tesar Sandikapura menilai konsumen di Indonesia masih merasa cukup dengan smartphone 4G. Menurut dia, masyarakat membutuhkan alasan lebih kuat untuk beralih, bukan sekadar kecepatan internet semata.

    “Perlu ada value added lain, misal bisa lebih hemat atau sinyal lebih stabil. Intinya, pemakai mesti dibuat yakin dahulu, apa manfaat mereka upgrade ke 5G,” kata Tesar.

    Counterpoint sebelumnya menggambarkan dinamika pangsa pasar 5G yang bergerak fluktuatif dalam empat kuartal terakhir. 

    Pada kuartal IV/2024, pangsa perangkat 5G sempat turun ke 25% dari 31% pada kuartal III/2024. Pemulihan belum terjadi signifikan pada kuartal I/2025, yang hanya naik 1 poin persentase ke 26%.

    Tren positif baru terlihat pada kuartal II/2025 ketika pangsa 5G kembali terdongkrak menjadi 35%, lalu bertahan pada level yang sama pada kuartal III/2025. Stabilnya pangsa tersebut terutama ditopang semakin banyaknya model perangkat 5G berharga terjangkau serta meningkatnya ketersediaan perangkat 5G di kelas menengah.

    Secara keseluruhan, pasar smartphone Indonesia menunjukkan performa yang lebih kuat dibandingkan tahun sebelumnya. Counterpoint mencatat pengapalan smartphone tumbuh 12% secara tahunan pada kuartal III/2025. 

    Pemulihan tersebut didorong oleh stabilitas ekonomi nasional yang terbangun dari kebijakan moneter dan fiskal, pertumbuhan ekspor, serta meningkatnya permintaan domestik yang turut memperbaiki indeks kepercayaan konsumen.

    Segmen entry-level menjadi penggerak utama pertumbuhan pasar ini. Pengiriman smartphone dengan harga di bawah US$150 (sekitar Rp2,49 juta) melonjak 42% dibandingkan tahun sebelumnya dan kini menguasai 55% pangsa pasar. 

    Sebaliknya, segmen menengah hingga premium masih tertekan. Pengapalan perangkat pada rentang US$150–349 (sekitar Rp2,49 juta–Rp5,81 juta) turun 10%, kelas US$350–699 (sekitar Rp5,83 juta–Rp11,64 juta) turun 11%, dan segmen premium di atas US$700 (lebih dari Rp11,66 juta) merosot 14% pada periode yang sama.

    Dari sisi merek, Samsung kembali mendominasi pasar smartphone Indonesia pada kuartal III/2025 dengan pangsa 20%. Diikuti Xiaomi sebesar 17%, OPPO 16%, vivo 14%, serta Infinix 12% yang disebut paling agresif mencatat pertumbuhan hingga 45% secara tahunan.

  • Jaringan Terbatas Bikin Adopsi HP 5G di Indonesia Jadi ‘Lemas’

    Jaringan Terbatas Bikin Adopsi HP 5G di Indonesia Jadi ‘Lemas’

    Bisnis.com, JAKARTA — Analis mengungkap jaringan yang belum siap menjadi penyebab masih adopsi smartphone 5G di Indonesia yang masih stagnan.

    Berdasarkan laporan Counterpoint Research, adopsi smartphone 5G di Indonesia pada kuartal III/2025 tercatat stagnan di level 35% dari total pengiriman, sama dengan capaian kuartal sebelumnya. Meski begitu, angka tersebut meningkat tipis, yakni 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Senior Consultant dan Analis Pasar Smartphone SEQARA Communications Aryo Meidianto Aji mengatakan permasalahan utama stagnansi adopsi 5G adalah jaringan yang belum siap. 

    “Cakupan jaringan 5G masih sangat terbatas dan kurang konsisten, bahkan di kota besar,” kata Aryo kepada Bisnis pada Rabu (26/11/2025).

    Dia mengatakan bagi konsumen di luar kota besar, keberadaan fitur 5G pada perangkat belum memberikan manfaat nyata karena jaringan belum tersedia merata. Aryo juga menegaskan infrastruktur 5G hingga saat ini masih belum siap.

    Tidak hanya soal jaringan, dari sisi kegunaan, 5G dinilai belum memberikan solusi baru yang benar-benar dibutuhkan pengguna. Menurutnya kecepatan tinggi hanya jadi angka-angka dalam pemasaran. 

    “Pada kenyataannya, aplikasi sehari-hari yang digunakan pengguna [medsos, streaming] sudah cukup lancar dengan 4G. Tidak ada ‘pain point’ yang dipecahkan 5G bagi rata-rata pengguna,” kata Aryo.

    Selain itu, preferensi konsumen pada kelas harga terjangkau turut menahan penetrasi perangkat 5G. Dia menjelaskan konsumen cenderung lebih mempertimbangkan selisih harga sekitar Rp200–300 ribu dan kekhawatiran terkait konsumsi baterai, ketimbang memilih perangkat dengan fitur 5G yang manfaatnya belum benar-benar terasa.

    “Value for money dan daya tahan masih jadi raja,” ujarnya.

    Aryo juga merujuk hasil survei terbaru dari Growth from Knowledge (GfK), lembaga riset pasar global. Survei tersebut menunjukkan konsumen di Indonesia saat ini lebih mengutamakan durabilitas, kualitas, dan manfaat perangkat yang dapat mereka rasakan secara langsung.

    Sebelumnya, Counterpoint menggambarkan pergerakan pangsa pasar 5G yang fluktuatif dalam empat kuartal terakhir. Pada kuartal IV/2024, pangsa perangkat 5G turun ke 25% dari 31% pada kuartal sebelumnya. Pemulihan minim terjadi di kuartal I/2025 dengan kenaikan hanya satu poin persentase ke 26%. 

    Tren positif baru muncul di kuartal II/2025 yang melonjak ke 35% dan bertahan pada kuartal III/2025. Stabilnya angka ini ditopang oleh meningkatnya ketersediaan perangkat 5G berharga terjangkau dan memperluasnya pilihan di segmen menengah.

    Secara keseluruhan, pasar smartphone domestik menunjukkan pemulihan yang lebih kuat. Counterpoint mencatat bahwa pengapalan smartphone tumbuh 12% secara tahunan pada kuartal III/2025, didorong oleh stabilitas ekonomi nasional, pertumbuhan ekspor, serta penguatan permintaan domestik.

    Segmen entry-level menjadi motor utama pasar. Pengiriman smartphone dengan harga di bawah US$150 (sekitar Rp2,49 juta) melonjak 42% dibandingkan tahun sebelumnya dan kini menguasai 55% pangsa pasar. Kondisi ini menggambarkan strategi agresif produsen dalam menawarkan portofolio perangkat terjangkau guna menyesuaikan daya beli masyarakat.

    Sebaliknya, pasar kelas menengah hingga premium tertekan. Pengapalan pada rentang US$150–349 turun 10%, kelas US$350–699 turun 11%, dan segmen premium di atas US$700 merosot 14%.

    Dari sisi merek, Samsung kembali memimpin pasar smartphone Indonesia dengan pangsa 20%, disusul Xiaomi 17%, OPPO 16%, vivo 14%, dan Infinix 12% yang mencatat pertumbuhan paling agresif dengan lonjakan 45% secara tahunan.

  • Laju Adopsi 5G di RI Masih Terbatas Kala Samsung Dominasi Pasar Smartphone

    Laju Adopsi 5G di RI Masih Terbatas Kala Samsung Dominasi Pasar Smartphone

    Bisnis.com, JAKARTA — Adopsi smartphone 5G di Indonesia sedikit meningkat meski lajunya masih terbatas. Laporan Counterpoint Research mencatat pangsa pasar perangkat 5G mencapai 35% dari total pengiriman smartphone pada kuartal III/2025. Capaian tersebut naik tipis, hanya 4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Counterpoint juga menggambarkan dinamika pangsa pasar 5G yang bergerak fluktuatif dalam empat kuartal terakhir. Pada kuartal IV/2024, pangsa perangkat 5G sempat turun ke 25% dari 31% pada kuartal III/2024. Pemulihan belum terjadi signifikan pada kuartal I/2025, yang hanya naik 1 poin persentase ke 26%.

    Tren positif baru terlihat pada kuartal II/2025 ketika pangsa 5G kembali terdongkrak menjadi 35%, lalu bertahan pada level yang sama pada kuartal III/2025. Stabilnya pangsa tersebut terutama ditopang semakin banyaknya model perangkat 5G berharga terjangkau serta meningkatnya ketersediaan perangkat 5G di kelas menengah.

    Secara keseluruhan, pasar smartphone Indonesia menunjukkan performa yang lebih kuat dibandingkan tahun sebelumnya. Counterpoint mencatat pengapalan smartphone tumbuh 12% secara tahunan pada kuartal III/2025. Pemulihan tersebut didorong oleh stabilitas ekonomi nasional yang terbangun dari kebijakan moneter dan fiskal, pertumbuhan ekspor, serta meningkatnya permintaan domestik yang turut memperbaiki indeks kepercayaan konsumen.

    Segmen entry-level menjadi penggerak utama pertumbuhan pasar ini. Pengiriman smartphone dengan harga di bawah US$150 (sekitar Rp2,49 juta) melonjak 42% dibandingkan tahun sebelumnya dan kini menguasai 55% pangsa pasar. Kondisi tersebut mencerminkan semakin agresifnya produsen menawarkan portofolio perangkat terjangkau untuk menyesuaikan daya beli masyarakat.

    Sebaliknya, segmen menengah hingga premium masih tertekan. Pengapalan perangkat pada rentang US$150–349 (sekitar Rp2,49 juta–Rp5,81 juta) turun 10%, kelas US$350–699 (sekitar Rp5,83 juta–Rp11,64 juta) turun 11%, dan segmen premium di atas US$700 (lebih dari Rp11,66 juta) merosot 14% pada periode yang sama.

    Dari sisi merek, Samsung kembali mendominasi pasar smartphone Indonesia pada kuartal III/2025 dengan pangsa 20%. Diikuti Xiaomi sebesar 17%, OPPO 16%, vivo 14%, serta Infinix 12% yang disebut paling agresif mencatat pertumbuhan hingga 45% secara tahunan.

  • Qualcomm Pamer Snapdragon 8 Gen 5, Diklaim Kencang tapi Murah

    Qualcomm Pamer Snapdragon 8 Gen 5, Diklaim Kencang tapi Murah

    Jakarta

    Qualcomm kembali meramaikan pasar chipset flagship dengan memperkenalkan Snapdragon 8 Gen 5. Meski masih berada di keluarga 8-series, posisi chip ini sedikit berbeda.

    Alih-alih menggantikan 8 Gen Elite 5 sebagai chip terkencangnya, 8 Gen 5 justru hadir sebagai versi yang lebih terjangkau namun tetap membawa sebagian besar kemampuan kelas atas dari model Elite.

    Secara teknis, Snapdragon 8 Gen 5 dibangun dengan proses fabrikasi 3nm yang sama seperti saudaranya. Qualcomm juga menyematkan CPU Oryon generasi ketiga yang menjadi andalan lini flagship mereka.

    Konfigurasinya terdiri dari dua prime core dengan kecepatan hingga 3,8 GHz serta enam performance core 3,32 GHz. Namun, arah pembandingnya cukup menarik. Qualcomm tak membandingkan chip ini dengan Elite, melainkan dengan Snapdragon 8 Gen 3 yang sudah berusia dua tahun.

    Hasilnya, klaim peningkatannya mencapai 36% untuk performa CPU, 11% di sisi GPU, dan lonjakan besar 46% dalam pemrosesan AI, dengan efisiensi daya yang diklaim lebih baik 13%, demikian dikutip detikINET dari GSM Arena, Rabu (26/11/2025).

    Di sektor grafis, Snapdragon 8 Gen 5 tetap memakai GPU Adreno 840 dengan dukungan Frame Motion Engine 3.0, mirip dengan Elite. Perbedaannya terletak pada absennya fitur Adreno High-Performance Memory yang hanya tersedia di model tertinggi.

    Meski begitu, kemampuan grafisnya tetap diposisikan cukup untuk pengalaman gaming kelas premium, terutama untuk ponsel flagship dengan harga lebih ramah.

    Kemampuan AI juga menjadi salah satu sorotan Qualcomm. Snapdragon 8 Gen 5 dibekali Hexagon NPU terbaru dengan peningkatan 46% dibanding 8 Gen 3. Chip ini mendukung AI on-device dan input multimodal, sejalan dengan tren ponsel pintar yang kini semakin mengandalkan pemrosesan AI lokal untuk respons lebih cepat dan privasi lebih terjaga.

    Kamera juga mendapat dukungan dari Spectra ISP yang sama dengan lini atas, sementara konektivitasnya ditopang modem X80 5G Modem-RF System yang sebelumnya digunakan pada Snapdragon 8 Elite.

    OnePlus dipastikan menjadi OEM pertama yang merilis perangkat berbasis Snapdragon 8 Gen 5 melalui OnePlus Ace 6T atau 15R. Setelah itu, sejumlah brand besar lain seperti iQoo, Motorola, dan Vivo disebut sudah bersiap memperkenalkan perangkat mereka dalam waktu dekat.

    Dengan positioning sebagai versi flagship yang lebih realistis, Snapdragon 8 Gen 5 berpotensi menjadi chipset favorit produsen yang ingin menghadirkan performa mendekati kelas atas tapi dengan harga jual perangkat yang tetap kompetitif.

    (asj/asj)

  • Lokasi SPBU Vivo-BP yang Sudah Ada Bensin RON 92

    Lokasi SPBU Vivo-BP yang Sudah Ada Bensin RON 92

    Jakarta

    Sejumlah SPBU swasta sudah mulai menyediakan bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin, khususnya bensin RON 92. Per hari ini, baru Vivo dan BP yang sudah menyediakan bahan bakar jenis bensin RON 92. Berikut lokasi SPBU swasta yang punya stok bensin RON 92.

    Sejak awal November 2025, bensin RON 92 di SPBU swasta sudah mulai tersedia. Dimulai dari BP yang membeli 100 ribu barel base fuel dari Pertamina. Meski begitu, BP memastikan bahwa kualitas BBM yang dijual sesuai standar yang dimiliki perusahaan.

    “Prioritas kami jelas, BP 92 kembali tersedia dan kualitas produk yang dihadirkan konsisten terjaga. Fokus mutu ini bagian dari komitmen jangka panjang kami membangun layanan energi yang terpercaya di Indonesia,” ujar Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura.

    Sementara Vivo dalam pengumuman di akun Instagramnya, mulai menyediakan bensin RON 92. Kini, semua SPBU Vivo sudah mulai memiliki stok bensin RON 92, meski beberapa SPBU stoknya hampir habis.

    “Kini, BBM Revvo 92 Sudah Tersedia Kembali di SPBU VIVO secara bertahap mulai hari ini. Petugas kami siap mengisi penuh tangki dengan bahan bakar berkualitas untuk performa mesin yang lebih optimal,” demikian dikutip dari akun Instagram resmi SPBU Vivo.

    Berikut lokasi SPBU Vivo dan BP yang ada stok bensin RON 92 hari ini, Rabu (26/11/2025).

    SPBU BP yang Jual Bensin RON 92

    Jakarta

    Citra PalemDaan MogotJalan PanjangJoglo RayaJakarta Garden CityKalideresKelapa GadingKarang TengahLingkar Luar BaratMargasatwa BaratMeruya IlirPangeran AntasariPluit IndahSunter SelatanTB SimatupangTeuku Nyak AriefTomang Raya

    Bekasi

    Grand WisataKHI BoulevardMustika Vida

    Tangerang

    Asterra West BSDBintaro EmeraldBSD DelatinosGS ParamountMetland Cybercity

    Bogor

    Ahmad YaniCibubur TransyogiGunung Putri

    Bandung

    SPBU Vivo yang Jual Bensin RON 92

    Jakarta

    AntasariBintaro S1CidengCilandakCilangkapDaan MogotHankamJamboreKedoyaKemangMT HaryonoMeruyaPasar MingguPejatenRadar AuriTendeanWarung Buncit

    Bekasi

    BekasiCimuningJatikramatJatibeningKalimalangKrangganMargajayaPekayonTambun

    Depok

    Tangerang

    BSDBintaro S7Bintaro S9CiaterCipondohImam BonjolLegokModern LandPamulang

    Bogor

    BatutulisBogor SempurPajajaranParungSentul

    Bandung

    (rgr/dry)

  • Bensin RON 92 Shell Bakal Tersedia Lagi, Segini Harganya

    Bensin RON 92 Shell Bakal Tersedia Lagi, Segini Harganya

    Jakarta

    Shell bakal kembali menjual bensin RON 92. Simak daftar harga BBM di SPBU swasta yang sudah mulai banyak tersedia.

    Shell dipastikan sudah deal untuk membeli base fuel dari Pertamina. Dalam kesepakatan tersebut, Shell akan menerima pasokan 100 ribu barel base fuel dari Pertamina. Penyerahan tersebut mulai dilakukan pada 25 November di titik yang telah disepakati.

    “Jadi lebih kurang 100 ribu barel,” ujar Yuliot dikutip detikFinance.

    Shell menanggapi kabar tersebut. President Director & Managing Director Mobility, Ingrid Siburian mengatakan, negosiasi antara Shell dan Pertamina sudah memasuki tahap akhir. Namun Ingrid tak menyebutkan detail waktu pendistribusian ke seluruh SPBU Shell.

    “Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa saat ini pembahasan business-to-business (B2B) terkait pasokan impor base fuel dari Pertamina Patra Niaga memasuki tahap akhir,” jelas Ingrid.

    Sejatinya sebelum Shell, stok BBM di SPBU BP dan Vivo sudah tersedia lebih dulu. BP membeli 100 ribu barel base fuel dari Pertamina. Meski begitu, BP memastikan bahwa kualitas BBM yang dijual sesuai standar yang dimiliki perusahaan.

    “Prioritas kami jelas, BP 92 kembali tersedia dan kualitas produk yang dihadirkan konsisten terjaga. Fokus mutu ini bagian dari komitmen jangka panjang kami membangun layanan energi yang terpercaya di Indonesia,” ujar Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura.

    Sementara Vivo dalam pengumuman di akun Instagramnya, bensin RON 92 mulai tersedia per Minggu (23/11/2025). Ketersediaannya pun masih bertahap. Belum semua SPBU Vivo tersedia stok BBM RON 92.

    “Kini, BBM Revvo 92 Sudah Tersedia Kembali di SPBU VIVO secara bertahap mulai hari ini. Petugas kami siap mengisi penuh tangki dengan bahan bakar berkualitas untuk performa mesin yang lebih optimal,” demikian dikutip dari akun Instagram resmi SPBU Vivo.

    Harga BBM RON 92 di SPBU Swasta

    Bagaimana dengan harganya? Seluruh harga BBM RON 92 di SPBU swasta itu sama. Baik BBM RON 92 di SPBU BP, Shell, dan Vivo per liternya dibanderol Rp 12.680.

    (dry/rgr)

  • Shell, BP, Vivo Siap Jualan Bensin Lagi, Stok Mulai Tersedia

    Shell, BP, Vivo Siap Jualan Bensin Lagi, Stok Mulai Tersedia

    Jakarta

    SPBU swasta seperti BP, Vivo dan Shell jualan bensin lagi. Stok bensin di SPBU swasta tersebut sudah mulai tersedia. Tinggal Shell yang akan memasok bensin di SPBU-nya.

    Untuk saat ini, SPBU Vivo dan BP sudah kembali menjual bensin RON 92. Sedangkan Shell akan kembali menyediakan stok bensin dalam waktu dekat mengingat sudah memasuki tahap akhir pembahasan dengan Pertamina.

    Sejak awal November 2025, bensin RON 92 di SPBU swasta sudah mulai tersedia. Dimulai dari BP yang membeli 100 ribu barel base fuel dari Pertamina. Meski begitu, BP memastikan bahwa kualitas BBM yang dijual sesuai standar yang dimiliki perusahaan.

    “Prioritas kami jelas, BP 92 kembali tersedia dan kualitas produk yang dihadirkan konsisten terjaga. Fokus mutu ini bagian dari komitmen jangka panjang kami membangun layanan energi yang terpercaya di Indonesia,” ujar Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura.

    Sementara Vivo dalam pengumuman di akun Instagramnya, mulai menyediakan bensin RON 92 per Minggu (23/11/2025). Ketersediaannya pun masih bertahap. Belum semua SPBU Vivo tersedia stok BBM RON 92.

    “Kini, BBM Revvo 92 Sudah Tersedia Kembali di SPBU VIVO secara bertahap mulai hari ini. Petugas kami siap mengisi penuh tangki dengan bahan bakar berkualitas untuk performa mesin yang lebih optimal,” demikian dikutip dari akun Instagram resmi SPBU Vivo.

    Sementara itu, Shell per pagi ini belum menyediakan stok bensin di SPBU-nya. Tapi kabarnya, Shell akan kembali memasok bensinnya dalam waktu dekat. Dikutip detikFinance, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan Pertamina dan Shell sudah sepakat dalam pembelian base fuel atau bahan bakar murni. Shell akan memperoleh pasokan BBM sebanyak 100 ribu barel dari Pertamina.

    Namun, President Director & Managing Director Mobility, Ingrid Siburian mengatakan, negosiasi antara Shell dan Pertamina memasuki tahap akhir.

    “Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa saat ini pembahasan business-to-business (B2B) terkait pasokan impor base fuel dari Pertamina Patra Niaga memasuki tahap akhir,” katanya dalam keterangan tertulis dikutip detikFinance, Selasa (25/11/2025).

    (rgr/dry)

  • Harga BBM BP dan Vivo Hari Ini Usai Beli Pasokan dari Pertamina

    Harga BBM BP dan Vivo Hari Ini Usai Beli Pasokan dari Pertamina

    Bisnis.com, JAKARTA – Stok bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Vivo dan BP-AKR telah terisi kembali usai badan usaha swasta tersebut membeli pasokan base fuel dari PT Pertamina Patra Niaga.

    Terbaru, PT Aneka Petroindo Raya (BP-AKR) kembali menyerap 100.000 barel pasokan base fuel atau BBM murni dari Pertamina. Secara total, BP-AKR telah membeli 200.000 barel base fuel dari perusahaan pelat merah itu sejak akhir Oktober 2025.

    Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura menuturkan, dengan tambahan itu, pasokan bensin besutan BP-AKR yakni BP 92 mulai didistribusikan secara bertahap ke jaringan SPBU BP.

    “Secara bertahap, jaringan SPBU BP kini telah dapat kembali memberikan layanan pembelian bahan bakar berkualitas BP 92. Kami berterima kasih atas kepercayaan pelanggan dan akan terus memastikan dalam menjaga standar kualitas dan keandalan layanan di seluruh jaringan SPBU BP,” ujar Vanda melalui keterangan resmi, Selasa (25/11/2025).

    Dia menegaskan, base fuel RON 92 yang digunakan telah memenuhi spesifikasi dan standar kualitas yang ditetapkan pemerintah Indonesia dan BP internasional. Adapun, proses uji mutu dijalankan sesuai prosedur sehingga konsumen mendapatkan kualitas dan performa BP 92 yang konsisten.

    Sementara itu, PT Vivo Energi Indonesia membeli 100.000 barel base fuel dari Pertamina.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun menyampaikan BBM yang dipasok kepada Vivo ini telah memenuhi seluruh requirements dari Vivo sebagai bentuk komitmen tindak lanjut atas arahan pemerintah.

    “Penyaluran pasokan BBM untuk BU Swasta Vivo ini sebanyak 100.000 barel yang akan digunakan untuk SPBU-SPBU Vivo, setelah sebelumnya pada tahap pertama juga telah disalurkan pasokan BBM kepada PT APR [BP-AKR] sebanyak 100.000 barel”, jelas Roberth melalui keterangan resmi, Senin (24/11/2025).

    Stok BBM jenis bensin di SPBU Vivo, yakni Revvo 92 (RON 92), berangsur terisi sejak Minggu (23/11/2025). Namun, untuk Revvo 95 (RON 95) masih kosong.

    “Kini, BBM Revvo 92 sudah tersedia kembali di SPBU Vivo secara bertahap mulai hari ini. Petugas kami siap mengisi penuh tangki dengan bahan bakar berkualitas untuk performa mesin yang lebih optimal,” tulis Vivo melalui akun Instagram resmi, @spbuvivo.

    Harga BBM

    Harga BBM di SPBU BP mengalami penyesuaian per 1 November 2025. Harga BP 92 kini dipatok Rp12.680 per liter, turun dari bulan sebelumnya yang seharga Rp12.890 per liter. Jenis BP Ultimate juga turun menjadi Rp13.260 per liter, dari bulan lalu sebesar Rp13.420 per liter.

    Sementara itu, harga BP Ultimate Diesel mengalami kenaikan dari Rp14.270 menjadi Rp14.410 per liter.

    Harga BBM di SPBU Vivo juga mengalami perubahan. Mengutip laman resmi Instagram Vivo, per 23 November 2025, Revvo 92 dipatok seharga Rp12.680 per liter. Harga ini turun apabila dibandingkan dengan Oktober 2025 yang dipatok Rp12.890 per liter.

    Untuk Diesel Primus Plus dibanderol seharga Rp14.410 per liter pada November 2025. BBM jenis ini mengalami kenaikan harga dibandingkan Oktober 2025 yang dipatok Rp14.270 per liter.

    Berikut daftar harga BBM SPBU BP, Vivo, dan Pertamina per 26 November 2025:

    Harga BBM SPBU Vivo

    Revvo 90: –
    Revvo 92: Rp12.680 per liter
    Revvo 95: –
    Diesel Primus Plus: Rp14.410 per liter

    Harga BBM SPBU BP

    BP Ultimate Rp13.260 per liter
    BP 92 Rp12.680 per liter
    BP Ultimate Diesel Rp14.410 per liter

    Harga BBM SPBU Pertamina

    Pertalite Rp10.000 per liter
    Solar subsidi Rp6.800 per liter
    Pertamax Rp12.200 per liter
    Pertamax Turbo Rp13.100 per liter
    Pertamax Green Rp13.000 per liter
    Dexlite Rp13.900 per liter
    Pertamina Dex Rp14.200 per liter

  • Shell Buka Suara Usai Dikabarkan Sepakat Beli BBM Pertamina

    Shell Buka Suara Usai Dikabarkan Sepakat Beli BBM Pertamina

    Bisnis.com, JAKARTA — Shell Indonesia buka suara usai dikabarkan sepakat membeli 100.000 barel base fuel atau BBM murni dari PT Pertamina Patra Niaga.

    President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian tak membantah maupun membenarkan kabar tersebut. Dia hanya mengatakan, Shell saat ini memasuki tahap final dalam negosiasi secara business to business (B2B) dengan Pertamina Patra Niaga.

    “Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa saat ini pembahasan B2B terkait pasokan impor base fuel dari Pertamina Patra Niaga memasuki tahap akhir,” ucap Ingrid kepada Bisnis, Selasa (25/11/2025).

    Adapun, kabar Shell sepakat membeli base fuel dari Pertamina Patra Niaga disampaikan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung. Dia menyebut, kesepakatan pembelian base fuel oleh Shell memang telah memasuki tahap final.

    Menurutnya, kesepakatan antara kedua perusahaan telah resmi pada Selasa (25/11/2025) ini.

    “Shell sudah terdapat kesepakatan dengan Pertamina. Ini direncanakan tanggal 24 atau 25 ini sudah sampai di tempat titik serah yang disepakati antara Pertamina dengan Shell,” ucap Yuliot.

    Sebelumnya, Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman memastikan stok BBM di SPBU swasta seperti Shell, BP-AKR, hingga Vivo kembali terisi pada akhir November 2025.

    Dia menuturkan, negosiasi pembeli base fuel oleh Shell kepada Pertamina Patra Niaga saat ini sudah mencapai tahap final.

    Dia pun memberi sinyal bahwa perusahaan asal Eropa itu bakal membeli base fuel dari Pertamina Patra Niaga. Setelah itu, maka stok bensin di SPBU Shell bisa kembali tersedia.

    “Kalau dari informasi yang ada. Akhir bulan ini [stok BBM di SPBU Shell kembali hadir],” ucap Laode di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/11/2025).

    Laode pun menuturkan, saat ini BU swasta yang telah sepakat membeli base fuel dari Pertamina Patra Niaga adalah BP-AKR sebanyak 200.000 barel dan Vivo 100.000 barel base fuel.

    Terbaru, stok BBM SPBU Vivo pun mulai membanjiri pasar usai perusahaan membeli 100.000 barel base fuel dari Pertamina, Minggu (23/11/2025). Stok bensin yang mulai tersedia itu yakni Revvo 92 (RON 92).

  • Shell sepakati beli 100 ribu barel BBM dari Pertamina

    Shell sepakati beli 100 ribu barel BBM dari Pertamina

    Jakarta (ANTARA) – PT Shell Indonesia (Shell) resmi mencapai kesepakatan dengan PT Pertamina Patra Niaga untuk pembelian 100 ribu barel bahan bakar minyak (BBM) guna menutup kekurangan stok di jaringan SPBU swasta.

    Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan, Shell membeli satu kargo base fuel dari Pertamina Patra Niaga.

    “Untuk Shell ini sudah terdapat kesepakatan dengan Pertamina. Jadi tanggal 24 atau 25 (November) ini sudah sampai di tempat titik serah yang disepakati antara Pertamina dengan Shell,” ujar Yuliot di Jakarta, Selasa.

    Ia menjelaskan, setibanya kargo di Indonesia, Shell akan segera melakukan penjemputan dan mendistribusikannya ke SPBU. Kuota tambahan itu diproyeksikan bisa memenuhi kebutuhan stok hingga akhir 2025, sambil menunggu alokasi kuota impor berikutnya.

    Kesepakatan pembelian ini menyusul arahan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia agar Pertamina membantu badan usaha swasta yang kehabisan kuota impor BBM.

    Adapun diberitakan sebelumnya, Kementerian ESDM menyatakan bahwa negosiasi Shell dan Pertamina telah memasuki tahap akhir.

    Direktur Jenderal Migas Laode Sulaeman mengatakan Shell sudah mengajukan volume yang ingin dibeli, meski belum dapat mengungkap detailnya.

    “Vivo kan kemarin sudah, sekarang kabar terakhir Shell memasuki tahap akhir,” ucap Laode ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (24/11).

    Kelangkaan stok BBM di SPBU Shell, BP, dan Vivo terjadi sejak pertengahan Agustus hingga Oktober 2025 akibat habisnya kuota impor sejumlah badan usaha.

    Saat ini, sudah ada sejumlah perusahaan pengelola SPBU swasta yang menjalin kesepakatan dengan Pertamina, yakni AKR, BP, dan VIVO. Pertamina sudah menyalurkan pasokan BBM kepada BP-AKR pada tahap pertama sebesar 100 ribu barel minyak.

    Lebih lanjut, Pertamina juga sudah menyalurkan pasokan BBM kepada Vivo dengan volume yang serupa, yakni 100 ribu barel minyak.

    Sementara, ExxonMobil belum mengajukan karena masih memiliki stok.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.