brand merek: Vivo

  • Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, BP, Hari Ini, Mana Paling Murah?

    Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, BP, Hari Ini, Mana Paling Murah?

    Bisnis.com, JAKARTA — Seluruh harga bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina, Shell, BP, hingga Vivo mengalami penurunan yang berlaku per 1 April 2025. 

    Merujuk situs resmi MyPertamina Sabtu (26/4/2025), harga Pertamax (RON 92) dipatok Rp12.500 per liter atau dibandingkan harga pada bulan sebelumnya sebesar Rp12.900 per liter.

    Harga Pertamax Green (RON 95) ikut mengalami penurunan dari Rp13.700 menjadi Rp13.250 per liter. Tak hanya itu, harga Pertamax Turbo (RON 98) juga turun dari Rp14.000 menjadi Rp13.500 per liter.

    Sementara itu, untuk harga BBM subsidi jenis Pertalite (RON 90) tetap Rp10.000 per liter dan solar subsidi Rp6.800 per liter.

    Di sisi lain, SPBU Vivo juga menurunkan harga dua kali bulan ini. Adapun, Revvo 90 dipatok Rp12.800 per liter pada 1 April 2025. Lalu, harga itu kembali turun menjadi Rp12.700 per liter pada 4 April 2025.

    Untuk jenis BBM Vivo lainnya, masih menyesuaikan harga per 1 April 2025. Untuk harga Revvo 92 dipatok Rp12.920 per liter atau turun dibanding harga pada Maret senilai Rp13.950 per liter.

    Sementara itu, Revvo 95 dipatok Rp13.370 per liter. Harga ini turun dibanding Maret yang sebesar Rp14.060 per liter. Lalu, harga Diesel Primus Plus dipatok Rp14.060 per liter atau turun dari bulan sebelumnya yang senilai Rp14.760 per liter.

    Lebih lanjut, SPBU Shell juga menurunkan harga. Adapun, harga BBM Shell Super turun Rp450 dari Rp13.370 menjadi Rp12.920 per liter. Kemudian, Shell V-Power turun dari Rp14.060 menjadi Rp13.370 per liter.

    Kemudian, Shell V-Power Diesel turun dari Rp14.760 menjadi Rp14.060 per liter dan Shell V-Power Nitro+ turun dari Rp14.420 menjadi Rp13.550 per liter.

    Di samping itu, BBM di SPBU BP per 1 April 2025 untuk BP Ultimate turun dari Rp14.060 menjadi Rp13.370 per liter, sementara harga BP 92 turun dari Rp13.300 menjadi Rp12.800 per liter. Harga BP Ultimate Diesel juga turun dari Rp14.760 menjadi Rp14.060 per liter.

    Berikut daftar harga BBM Pertamina, Shell, BP, Vivo per 14 April 2025:

    1. SPBU Pertamina

    Pertalite (RON 90): Rp10.000 per liter 
    Solar Subsidi: Rp6.800 per liter 
    Pertamax (RON 92): Rp12.500 per liter 
    Pertamax Green (RON 95): Rp13.250 per liter 
    Pertamax Turbo (RON 98): Rp13.500 per liter 
    Dexlite (CN 51): Rp13.600 per liter 
    Pertamina Dex (CN 53): Rp13.900 per liter

    2. SPBU Shell

    Baca Juga

    Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, BP, dan Vivo 24 April 2025Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, dan BP Terbaru 21 AprilDaftar Harga BBM Pertamina, Shell, BP, Vivo per 14 April, Mana Paling Murah?

    Shell Super: Rp12.920 per liter 
    Shell V-Power: Rp13.370 per liter 
    Shell V-Power Diesel: Rp14.060 per liter 
    Shell V-Power Nitro+: Rp13.550 per liter

    3. SPBU BP

    BP Ultimate: Rp13.370 per liter 
    BP 92: Rp12.800 per liter 
    BP Ultimate Diesel: Rp14.060 per liter 

    4. SPBU Vivo

    Revvo 90: Rp12.700 per liter 
    Revvo 92: Rp12.920 per liter 
    Revvo 95: Rp13.370 per liter 
    Diesel Primus Plus: Rp14.060 per liter 

  • Top 3 Tekno: Vivo V50 Lite Resmi Hadir di Pasar Indonesia hingga Solusi Digital PLN Icon Plus – Page 3

    Top 3 Tekno: Vivo V50 Lite Resmi Hadir di Pasar Indonesia hingga Solusi Digital PLN Icon Plus – Page 3

    Kebutuhan akan konektivitas yang cepat, stabil, dan aman tidak dimungkiri telah menjadi fondasi utama dalam mendorong pelayanan publik yang efektif dan efisien.

    Menjawab tantangan tersebut, PLN Icon Plus pun menghadirkan solusi teknologi informasi dan komunikasi terintegrasi lewat layanan Internet Broadband, IPVPN, dan bundling inovatif Paket AMAN (Akses Maksimal Aman dan Nyaman).

    Dikutip dari siaran pers yang diterima, Jumat (25/4/2025), PLN Icon Plus, sebagai anak perusahaan PLN hadir untuk menjadi mitra strategis dalam mendukung perjalanan digitalisasi instansi pemerintah di seluruh Indonesia.

    Baca Selengkapnya di Sini

  • Kartu As China Lawan Perang Dagang AS

    Kartu As China Lawan Perang Dagang AS

    Jakarta

    Perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS) sudah dimulai. China pun telah menyiapkan kartu as untuk melawan AS.

    Seperti dilansir BBC, perang dagang sudah berlangsung saat Ekspor China ke AS dikenakan tarif sampai 245%, dan Beijing sudah membalas dengan tarif masuk 125% untuk produk impor dari Amerika.

    Konsumen, bisnis, dan pasar bersiap-siap menghadapi ketidakpastian lebih panjang di tengah ancaman resesi global yang semakin nyata.

    Presiden China Xi Jinping berkali-kali bilang bahwa pemerintahannya terbuka buat berdialog. Tapi dia juga memberi peringatan bahwa, jika diperlukan, mereka bakal “berjuang sampai titik darah penghabisan.”

    Ibarat permainan kartu, berikut lima ‘kartu sakti’ atau ‘kartu as’ yang dimiliki Beijing untuk melawan tarif yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump.

    Apa saja kartu yang disiapkan China? Baca berita selengkapnya di sini.

    China Siap Hadapi Resiko

    Lima kartu sakti China hadapi perang dagang dengan AS. (BBC World)

    China adalah ekonomi terbesar kedua di dunia. Artinya, China lebih mampu menahan ‘rasa sakit’ yang ditimbulkan tarif ketimbang negara-negara kecil.

    Dengan jumlah penduduk lebih dari satu miliar jiwa, China memiliki pasar domestik yang besar sehingga sebagian barang-barang ekspor yang terdampak tarif bisa dijual ke pasar domestik.

    Kenyataannya memang tidak semudah itu karena China mengalami penurunan konsumsi. Namun dengan berbagai insentif, mulai dari subsidi untuk peralatan rumah tangga hingga subsidi tiket kereta untuk kaum pensiunan, pemerintah China berharap dapat mendorong tingkat konsumsi.

    Tarif Trump telah memberi Partai Komunis China dorongan yang lebih kuat untuk membuka potensi konsumen negara tersebut.

    Elite partai mungkin “lebih dari siap untuk menanggung rasa sakit daripada menyerah pada yang mereka yakini sebagai agresi AS,” menurut Mary Lovely, pakar perdagangan AS-China di Peterson Institute di Washington D.C., kepada BBC Newshour awal bulan ini.

    Sebagai negara otoriter, China juga memiliki toleransi sakit yang lebih tinggi. Negara juga tidak terlalu pusing dengan opini publik yang cuma sesaat.

    Lagi pula, dalam waktu dekat tidak ada juga pemilu untuk menentukan para pemimpinnya. Tapi tetap saja, keresahan massal bisa jadi kekhawatiran, karena di China merebak ketidakpuasan atas krisis perumahan yang masih berlangsung dan pekerjaan yang semakin sulit.

    Ketidakpastian ekonomi yang disebabkan tarif merupakan pukulan bagi kaum muda yang hanya pernah mengalami kemajuan Tiongkok.

    Partai Komunis China berupaya memainkan kartu nasionalisme untuk membenarkan sikap Beijing yang tidak mau tunduk pada AS dan menerapkan tarif balasan terhadap Washington DC. Media pemerintah menyerukan kepada rakyat agar “menghadapi badai ini bersama-sama”.

    Presiden Xi Jinping mungkin khawatir tetapi, sejauh ini, Beijing telah menyampaikan nada menantang dan percaya diri. Seorang pejabat menegaskan bahwa: “Langit tidak akan runtuh.”

    China Sudah Investasi Buat Masa Depan

    Perang dagang AS-China meningkat, pertumbuhan ekonomi global memburuk. (ABC Australia)

    Di bawah pemerintahan Xi Jinping, China telah berlomba dengan AS untuk mendominasi teknologi.

    Karena itu, China berinvestasi besar pada teknologi dalam negeri, mulai dari energi terbarukan hingga chip dan kecerdasan buatan (AI).

    Contohnya termasuk chatbot DeepSeek, yang dipuji sebagai pesaing tangguh ChatGPT.

    Kemudian BYD, yang mengalahkan Tesla tahun lalu sebagai pembuat kendaraan listrik (EV) terbesar di dunia. Apple juga telah kehilangan pangsa pasarnya di China lantaran pesaing lokal seperti Huawei dan Vivo terus berinovasi.

    Baru-baru ini Beijing mengumumkan rencana untuk menghabiskan lebih dari US$1 triliun selama dekade berikutnya untuk mendukung inovasi di bidang AI.

    Perusahaan-perusahaan AS telah mencoba untuk memindahkan rantai pasokan mereka dari China, tetapi mereka kesulitan menemukan infrastruktur dan tenaga kerja terampil yang sama di tempat lain.

    Produsen China di setiap tahap rantai pasokan telah memberi China kemajuan signifikan yang akan membutuhkan waktu berpuluh tahun untuk ditiru negara lain.

    Keahlian rantai pasokan yang tak tertandingi dan dukungan pemerintah telah menjadikan China sebagai pemain tangguh dalam perang dagang ini. Dalam beberapa hal, Beijing telah mempersiapkan hal ini sejak Trump pertama kali menjabat presiden.

    Pelajaran dari Masa Lalu

    Donald Trump (BBC World)

    Sejak panel surya buatan China dikenai tarif Trump pada 2018 lalu, Beijing mempercepat rencananya untuk masa depan.

    China menggelontorkan miliaran dolar ke dalam program perdagangan dan infrastruktur yang kontroversial, yang lebih dikenal sebagai inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) untuk menopang hubungan dengan negara-negara berkembang di belahan selatan.

    Perluasan perdagangan dengan Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika terjadi ketika China mencoba untuk melepaskan diri dari kendali AS.

    Sebelumnya, petani Amerika memasok 40% dari impor kedelai Chinaangka itu sekarang berkisar di 20%.

    Setelah mengalami perang dagang saat Trump pertama kali menjabat sebagai presiden, Beijing meningkatkan budidaya kedelai di dalam negeri dan membeli panen dalam jumlah besar dari Brasilyang sekarang menjadi pemasok kedelai terbesar ke China.

    “Taktiknya sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui.”

    “Langkah ini tidak cuma menghilangkan pasar tetap para petani Amerika, tapi juga memperkuat ketahanan pangan China,” kata Marina Yue Zhang, profesor di Australia-China Relations Institute, University of Technology Sydney.

    AS Bukan Lagi Pasar Ekspor Terbesar China

    China siap lawan AS. (BBC World)

    Faktanya, China adalah mitra dagang terbesar untuk 60 negara pada tahun 2023hampir dua kali lebih banyak daripada AS.

    China menjadi eksportir terbesar di dunia dan mencatat rekor surplus perdagangan sebesar US$1 triliun pada akhir 2024.

    Itu tidak berarti AS bukan mitra dagang penting bagi China. Namun, kondisi saat ini membuat AS tidak mudah untuk memojokkan China.

    Setelah muncul laporan bahwa Gedung Putih akan menggunakan negosiasi perdagangan bilateral untuk mengisolasi China, Beijing telah memperingatkan negara-negara lain agar tidak “mencapai kesepakatan dengan mengorbankan kepentingan China”.

    Itu akan menjadi pilihan yang mustahil bagi banyak negara.

    “Kita tidak dapat memilih, dan kita tidak akan pernah memilih [antara China dan AS],” kata Menteri Perdagangan Malaysia, Tengku Zafrul Aziz, kepada BBC pekan lalu.

    China Tahu Kelemahan Trump

    Trump kukuh bertahan dengan keputusannya saat harga-harga saham rontok menyusul pengumuman tarifnya pada awal April dan mengibaratkan kenaikan tarif gila-gilaan ini sebagai “pil pahit.”

    Tetapi dia segera banting stir, memberi jeda kenaikan tarif selama 90 hari setelah aksi jual besar-besaran obligasi pemerintah AS.

    Dikenal juga dengan istilah “treasuries”, obligasi ini sejak lama dianggap sebagai investasi yang aman. Tetapi perang dagang telah mengguncang kepercayaan pada aset tersebut.

    Sejak itu, Trump memberi isyarat untuk menurunkan tensi ketegangan perdagangan dengan China, dengan mengatakan bahwa tarif barang-barang China akan “turun secara signifikan, tetapi tidak akan menjadi nol.”

    Dengan begitu, para pengamat menyebut Beijing sekarang tahu bahwa pasar obligasi dapat menggoyahkan Trump.

    China juga memegang obligasi pemerintah AS sebesar US$ 700 miliar.

    Jepang, sekutu setia Amerika, adalah satu-satunya pemegang non-AS yang memiliki jumlah lebih dari itu.

    Beberapa pengamat berpendapat bahwa ini memberi Beijing keuntungan: media China secara teratur mewacanakan gagasan untuk menjual atau menahan pembelian obligasi AS sebagai “senjata”.

    Tetapi para ahli memperingatkan bahwa China bukannya tidak menghadapi konsekuensi dari situasi ini.

    Langkah itu, sebaliknya, akan menyebabkan kerugian besar bagi investasi Beijing di pasar obligasi dan mengacaukan mata uang Yuan China.

    China hanya akan dapat memberikan tekanan dengan obligasi pemerintah AS “hanya sampai titik tertentu”, kata Dr Zhang.

    “China memegang alat tawar-menawar, bukan senjata keuangan.”

    Kendali Atas Unsur Tanah Jarang

    Yang dapat dijadikan senjata oleh China adalah monopoli dalam mengekstraksi dan memurnikan unsur tanah jarang (rare earth elements), yaitu serangkaian elemen yang penting untuk manufaktur teknologi canggih.

    China memiliki cadangan unsur tanah jarang yang besar, seperti disprosium, yang digunakan dalam magnet kendaraan listrik dan turbin angin. Kemudian Yttrium, yang menyediakan lapisan tahan panas untuk mesin jet.

    Beijing telah menanggapi tarif terbaru Trump dengan membatasi ekspor tujuh unsur tanah jarang, termasuk beberapa unsur penting untuk membuat chip AI.

    China menyumbang sekitar 61% produksi unsur tanah jarang dan 92% pemurniannya, menurut perkiraan Badan Energi Internasional (IEA).

    Australia, Jepang, dan Vietnam memang sudah mulai menambang unsur tanah jarang, tapi perlu waktu bertahun-tahun sebelum Tiongkok dapat diputus dari rantai pasokan.

    Pada 2024, Tiongkok melarang ekspor mineral penting lainnya, antimon, yang penting untuk berbagai proses manufaktur. Harganya naik lebih dari dua kali lipat di tengah gelombang kepanikan sejumlah negara dalam mencari pemasok alternatif.

    Kekhawatirannya adalah hal yang sama dapat terjadi pada pasar unsur tanah jarang, yang akan sangat mengganggu berbagai industri mulai dari kendaraan listrik hingga pertahanan.

    “Segala sesuatu yang dapat Anda nyalakan atau matikan kemungkinan besar menggunakan logam tanah jarang,” kata Thomas Kruemmer, direktur Ginger International Trade and Investment, kepada BBC.

    “Dampaknya pada industri pertahanan AS akan sangat besar.”

    Halaman 2 dari 5

    (rdp/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Vivo V50 Lite Dibanderol Rp 3,5 Jutaan, Mulai Tersedia di Pasaran – Page 3

    Vivo V50 Lite Dibanderol Rp 3,5 Jutaan, Mulai Tersedia di Pasaran – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Vivo resmi melakukan penjualan Vivo V50 Lite di seluruh Indonesia. Perangkat yang dibanderol Rp 3,5 jutaan ini mulai tersedia online dan offline di berbagai toko di Indonesia.

    Ada dua versi Vivo V50 Lite yang ditawarkan yakni Vivo V50 Lite 4G yang dijual Rp 3,5 juta (RAM 8GB dan ROM 128GB) serta Rp 3,9 juta (RAM 8GB dan ROM 256GB).

    Sementara versi Vivo V50 Lite 5G dijual mulai Rp 4,5 juta untuk RAM 8GB dan memori 256GB serta Rp 5,5 juta untuk RAM 12GB dan memori 512GB.

    Product Manager Vivo Indonesia Fendy Tanjaya mengatakan, Vivo V50 Lite bukan hanya smartphone tetapi life companion dalam hari-hari pengguna.

    “Smartphone ini sudah hadir resmi di platform online, offline, dan mitra resmi Vivo,” katanya, dikutip dari keterangan resmi.

    Punya Baterai Bongsor dan Bodi Tipis

    Vivo V50 Lite sendiri adalah smartphone dengan bodi tipis namun punya baterai besar. Perangkat ini hadir dengan desain tipis 7,79mm dan baterai 6.500mAH.

    Perangkat ini diklaim jadi ponsel dengan baterai paling bongsor tetapi bodinya paling tipis di kelasnya.

    HP Vivo V50 Lite didukung pengisian daya cepat 90W yang bisa mengisi 50 persen dalam 24 menit. Saat smartphone benar-benar mati kehabisan daya, ada fitur Zero-Power Superfast Startup yang bisa menyalakan kembali ponsel dalam 3 detik.

  • Miliki Kesamaan Harga, Mending Beli POCO F7 Pro atau Vivo V50 5G, Simak Masing-masing Keunggulannya!

    Miliki Kesamaan Harga, Mending Beli POCO F7 Pro atau Vivo V50 5G, Simak Masing-masing Keunggulannya!

    TRIBUNJAKARTA.COM – Antara POCO F7 Pro dan Vivo V50 5G memiliki kesamaan harga jual.

    Dilihat dari masing-masing website resminya, POCO F7 Pro menjadi Rp 6.999.000 dari semula yang mencapai Rp 7.499.000 ribu.

    Menjadi salah satu handphone termahal dari jajaran ponsel keluaran POCO, seri ini memiliki tiga varian warna yakni blue, silver dan black.

    Ditenagai chipset Snapdragon® 8 Gen 3 dengan Skor AnTuTu mencapai 2,93 juta, POCO F7 Pro memiliki baterai berkapasitas 6.000 mAh dengan HyperCharge 90 Watt.

    Tersedia dua pilihan penyimpanan pada seri ini yakni 12 GB+256 GB dan 12 GB+512 GB

    POCO F7 Pro juga mengklaim visual yang mengagumkan lataran memiliki layar AMOLED Flow 2k 120 Hz.

    Selain itu, demi pengalaman menonton yang leluasa,POCO F7 Pro menggunakan teknologi jaringan layar mutakhir sehingga bezel bawahnya menjadi setipis 1,9 mm.

    Untuk kamera belakangnya memiliki Kamera utama 50 MP dan kamera depan 20 MP, serta sudah didukung oleh NFC.

    V50 5G

    Dari website resminya, V50 50G dibanderol dengan harga Rp 6.999.00 untuk penyimpanan 12+256 dan Rp 7.999.000 untuk penyimpanan 12+512, serta Rp 6.499.000 untuk (8+256)

    Vivo V50 5G hadir dalam tiga varia warna yaki harmony red, blissful purple, dan solid black.

    lihat foto
    KLIK SELENGKAPNYA: Ribuan Pelamar Petugas PPSU atau Pasukan Oranye Memenuhi Balai Kota Jakarta. Kapan Pengumuman Ppenerimaan PPSU Jakarta? Ini Bocorannya.

    V50 5G mempunyai baterai 6000mAh dengan daya pengecasan 90 W.

    Untuk kamera depan 50 MP ZEISS Group Selfie Camera, lens: AF; f/2.0; FOV 92°; 5P lens.

    Kamera belakangnya 50 MP ZEISS Main Camera OIS; f/1.88; FOV 84°; 6P lens dan 50 MP ZEISS Ultra Wide-Angle Camera, lens: AF; f/2.0; FOV 119.4°; 5P lens.

    Seri ini juga sudah didukung NFC.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Lima Kartu Sakti China Hadapi Perang Dagang dengan AS

    Lima Kartu Sakti China Hadapi Perang Dagang dengan AS

    Jakarta

    Perang dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia sedang berlangsung. Ekspor China ke AS dikenakan tarif sampai 245%, dan Beijing sudah membalas dengan tarif masuk 125% untuk produk impor dari Amerika.

    Konsumen, bisnis, dan pasar bersiap-siap menghadapi ketidakpastian lebih panjang di tengah ancaman resesi global yang semakin nyata.

    Presiden China Xi Jinping berkali-kali bilang bahwa pemerintahannya terbuka buat berdialog. Tapi dia juga memberi peringatan bahwa, jika diperlukan, mereka bakal “berjuang sampai titik darah penghabisan.”

    Ibarat permainan kartu, berikut lima ‘kartu sakti’ atau ‘senjata’ yang dimiliki Beijing untuk melawan tarif yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump.

    China mampu hadapi risiko, sampai titik tertentu

    China adalah ekonomi terbesar kedua di dunia. Artinya, China lebih mampu menahan ‘rasa sakit’ yang ditimbulkan tarif ketimbang negara-negara kecil.

    Dengan jumlah penduduk lebih dari satu miliar jiwa, China memiliki pasar domestik yang besar sehingga sebagian barang-barang ekspor yang terdampak tarif bisa dijual ke pasar domestik.

    Kenyataannya memang tidak semudah itu karena China mengalami penurunan konsumsi. Namun dengan berbagai insentif, mulai dari subsidi untuk peralatan rumah tangga hingga subsidi tiket kereta untuk kaum pensiunan, pemerintah China berharap dapat mendorong tingkat konsumsi.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Elite partai mungkin “lebih dari siap untuk menanggung rasa sakit daripada menyerah pada yang mereka yakini sebagai agresi AS,” menurut Mary Lovely, pakar perdagangan AS-China di Peterson Institute di Washington D.C., kepada BBC Newshour awal bulan ini.

    Sebagai negara otoriter, China juga memiliki toleransi sakit yang lebih tinggi. Negara juga tidak terlalu pusing dengan opini publik yang cuma sesaat.

    Lagi pula, dalam waktu dekat tidak ada juga pemilu untuk menentukan para pemimpinnya. Tapi tetap saja, keresahan massal bisa jadi kekhawatiran, karena di China merebak ketidakpuasan atas krisis perumahan yang masih berlangsung dan pekerjaan yang semakin sulit.

    Getty ImagesWashington diprediksi akan sulit membuat China terpojok dalam perang dagang yang sedang bergulir.

    Ketidakpastian ekonomi yang disebabkan tarif merupakan pukulan bagi kaum muda yang hanya pernah mengalami kemajuan Tiongkok.

    Partai Komunis China berupaya memainkan kartu nasionalisme untuk membenarkan sikap Beijing yang tidak mau tunduk pada AS dan menerapkan tarif balasan terhadap Washington DC. Media pemerintah menyerukan kepada rakyat agar “menghadapi badai ini bersama-sama”.

    Presiden Xi Jinping mungkin khawatir tetapi, sejauh ini, Beijing telah menyampaikan nada menantang dan percaya diri. Seorang pejabat menegaskan bahwa: “Langit tidak akan runtuh.”

    China telah berinvestasi untuk masa depan

    Di bawah pemerintahan Xi Jinping, China telah berlomba dengan AS untuk mendominasi teknologi.

    Karena itu, China berinvestasi besar pada teknologi dalam negeri, mulai dari energi terbarukan hingga chip dan kecerdasan buatan (AI).

    Contohnya termasuk chatbot DeepSeek, yang dipuji sebagai pesaing tangguh ChatGPT.

    Kemudian BYD, yang mengalahkan Tesla tahun lalu sebagai pembuat kendaraan listrik (EV) terbesar di dunia. Apple juga telah kehilangan pangsa pasarnya di China lantaran pesaing lokal seperti Huawei dan Vivo terus berinovasi.

    Baru-baru ini Beijing mengumumkan rencana untuk menghabiskan lebih dari US$1 triliun selama dekade berikutnya untuk mendukung inovasi di bidang AI.

    Getty ImagesChina condong pada industri yang sedang berkembang dari kendaraan listrik hingga kecerdasan buatan.

    Perusahaan-perusahaan AS telah mencoba untuk memindahkan rantai pasokan mereka dari China, tetapi mereka kesulitan menemukan infrastruktur dan tenaga kerja terampil yang sama di tempat lain.

    Produsen China di setiap tahap rantai pasokan telah memberi China kemajuan signifikan yang akan membutuhkan waktu berpuluh tahun untuk ditiru negara lain.

    Keahlian rantai pasokan yang tak tertandingi dan dukungan pemerintah telah menjadikan China sebagai pemain tangguh dalam perang dagang ini. Dalam beberapa hal, Beijing telah mempersiapkan hal ini sejak Trump pertama kali menjabat presiden.

    Pelajaran dari masa jabatan pertama Trump

    Sejak panel surya buatan China dikenai tarif Trump pada 2018 lalu, Beijing mempercepat rencananya untuk masa depan.

    China menggelontorkan miliaran dolar ke dalam program perdagangan dan infrastruktur yang kontroversial, yang lebih dikenal sebagai inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) untuk menopang hubungan dengan negara-negara berkembang di belahan selatan.

    Perluasan perdagangan dengan Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika terjadi ketika China mencoba untuk melepaskan diri dari kendali AS.

    Getty ImagesXi baru-baru ini melakukan rangkaian kunjungan diplomatik di Asia Tenggara untuk menopang hubungan dengan mitra dagang utama.

    Sebelumnya, petani Amerika memasok 40% dari impor kedelai Chinaangka itu sekarang berkisar di 20%.

    Setelah mengalami perang dagang saat Trump pertama kali menjabat sebagai presiden, Beijing meningkatkan budidaya kedelai di dalam negeri dan membeli panen dalam jumlah besar dari Brasilyang sekarang menjadi pemasok kedelai terbesar ke China.

    “Taktiknya sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui.”

    “Langkah ini tidak cuma menghilangkan pasar tetap para petani Amerika, tapi juga memperkuat ketahanan pangan China,” kata Marina Yue Zhang, profesor di Australia-China Relations Institute, University of Technology Sydney.

    AS bukan lagi pasar ekspor terbesar China: posisi itu sekarang milik Asia Tenggara.

    Faktanya, China adalah mitra dagang terbesar untuk 60 negara pada tahun 2023hampir dua kali lebih banyak daripada AS.

    Baca juga:

    China menjadi eksportir terbesar di dunia dan mencatat rekor surplus perdagangan sebesar US$1 triliun pada akhir 2024.

    Itu tidak berarti AS bukan mitra dagang penting bagi China. Namun, kondisi saat ini membuat AS tidak mudah untuk memojokkan China.

    Setelah muncul laporan bahwa Gedung Putih akan menggunakan negosiasi perdagangan bilateral untuk mengisolasi China, Beijing telah memperingatkan negara-negara lain agar tidak “mencapai kesepakatan dengan mengorbankan kepentingan China”.

    Itu akan menjadi pilihan yang mustahil bagi banyak negara.

    “Kita tidak dapat memilih, dan kita tidak akan pernah memilih [antara China dan AS],” kata Menteri Perdagangan Malaysia, Tengku Zafrul Aziz, kepada BBC pekan lalu.

    China tahu kelemahan Trump

    Trump kukuh bertahan dengan keputusannya saat harga-harga saham rontok menyusul pengumuman tarifnya pada awal April dan mengibaratkan kenaikan tarif gila-gilaan ini sebagai “pil pahit.”

    Tetapi dia segera banting stir, memberi jeda kenaikan tarif selama 90 hari setelah aksi jual besar-besaran obligasi pemerintah AS.

    Dikenal juga dengan istilah “treasuries”, obligasi ini sejak lama dianggap sebagai investasi yang aman. Tetapi perang dagang telah mengguncang kepercayaan pada aset tersebut.

    Sejak itu, Trump memberi isyarat untuk menurunkan tensi ketegangan perdagangan dengan China, dengan mengatakan bahwa tarif barang-barang China akan “turun secara signifikan, tetapi tidak akan menjadi nol.”

    Getty ImagesPasar obligasi pemerintah AS mengalami aksi jual besar-besaran ketika Trump mengumumkan tarif tinggi di sebagian besar negara-negara.

    Dengan begitu, para pengamat menyebut Beijing sekarang tahu bahwa pasar obligasi dapat menggoyahkan Trump.

    China juga memegang obligasi pemerintah AS sebesar US$ 700 miliar.

    Jepang, sekutu setia Amerika, adalah satu-satunya pemegang non-AS yang memiliki jumlah lebih dari itu.

    Beberapa pengamat berpendapat bahwa ini memberi Beijing keuntungan: media China secara teratur mewacanakan gagasan untuk menjual atau menahan pembelian obligasi AS sebagai “senjata”.

    Baca juga:

    Tetapi para ahli memperingatkan bahwa China bukannya tidak menghadapi konsekuensi dari situasi ini.

    Langkah itu, sebaliknya, akan menyebabkan kerugian besar bagi investasi Beijing di pasar obligasi dan mengacaukan mata uang Yuan China.

    China hanya akan dapat memberikan tekanan dengan obligasi pemerintah AS “hanya sampai titik tertentu”, kata Dr Zhang.

    “China memegang alat tawar-menawar, bukan senjata keuangan.”

    Kendali atas unsur tanah jarang

    Yang dapat dijadikan senjata oleh China adalah monopoli dalam mengekstraksi dan memurnikan unsur tanah jarang (rare earth elements), yaitu serangkaian elemen yang penting untuk manufaktur teknologi canggih.

    China memiliki cadangan unsur tanah jarang yang besar, seperti disprosium, yang digunakan dalam magnet kendaraan listrik dan turbin angin. Kemudian Yttrium, yang menyediakan lapisan tahan panas untuk mesin jet.

    Beijing telah menanggapi tarif terbaru Trump dengan membatasi ekspor tujuh unsur tanah jarang, termasuk beberapa unsur penting untuk membuat chip AI.

    Getty ImagesMineral langka seperti tanah jarang sangat penting untuk pembuatan semikonduktor.

    China menyumbang sekitar 61% produksi unsur tanah jarang dan 92% pemurniannya, menurut perkiraan Badan Energi Internasional (IEA).

    Australia, Jepang, dan Vietnam memang sudah mulai menambang unsur tanah jarang, tapi perlu waktu bertahun-tahun sebelum Tiongkok dapat diputus dari rantai pasokan.

    Pada 2024, Tiongkok melarang ekspor mineral penting lainnya, antimon, yang penting untuk berbagai proses manufaktur. Harganya naik lebih dari dua kali lipat di tengah gelombang kepanikan sejumlah negara dalam mencari pemasok alternatif.

    Kekhawatirannya adalah hal yang sama dapat terjadi pada pasar unsur tanah jarang, yang akan sangat mengganggu berbagai industri mulai dari kendaraan listrik hingga pertahanan.

    “Segala sesuatu yang dapat Anda nyalakan atau matikan kemungkinan besar menggunakan logam tanah jarang,” kata Thomas Kruemmer, direktur Ginger International Trade and Investment, kepada BBC.

    “Dampaknya pada industri pertahanan AS akan sangat besar.”

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Lima Kartu Truf yang Dimiliki China dalam Menghadapi Perang Dagang dengan Amerika Serikat – Halaman all

    Lima Kartu Truf yang Dimiliki China dalam Menghadapi Perang Dagang dengan Amerika Serikat – Halaman all

    Lima Kartu Truf yang Dimiliki Tiongkok dalam Perang Dagang dengan Amerika Serikat

    TRIBUNNEWS.COM- Perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia kini sedang berlangsung gencar.

    Ekspor Tiongkok ke AS menghadapi tarif hingga 245 persen, dan Beijing membalas dengan mengenakan tarif 125% atas impor Amerika. Konsumen, bisnis, dan pasar bersiap menghadapi ketidakpastian lebih lanjut karena kekhawatiran akan resesi global telah meningkat.

    Pemerintah Presiden Tiongkok Xi Jinping telah berulang kali mengatakan bahwa mereka terbuka untuk berdialog, tetapi memperingatkan bahwa, jika perlu, mereka akan “berjuang sampai akhir”.

    Berikut ini sekilas tentang apa yang dimiliki Beijing dalam persenjataannya untuk melawan tarif Presiden AS Donald Trump.

    1. Tiongkok dapat menahan rasa sakit (sampai pada titik tertentu)

    China merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, yang berarti negara ini dapat menyerap dampak tarif lebih baik daripada negara-negara kecil lainnya.

    Dengan jumlah penduduk lebih dari satu miliar, negara ini juga memiliki pasar domestik yang besar yang dapat meringankan tekanan bagi eksportir yang tengah terpukul akibat tarif.

    Beijing masih kesulitan karena orang-orang China tidak cukup berbelanja . Namun, dengan berbagai insentif, mulai dari subsidi untuk peralatan rumah tangga hingga “kereta perak” untuk pensiunan yang bepergian, hal itu dapat berubah.

    Dan tarif Trump telah memberi Partai Komunis Tiongkok dorongan yang lebih kuat untuk membuka potensi konsumen negara tersebut.

    Para pemimpin mungkin “sangat bersedia menanggung penderitaan untuk menghindari menyerah pada apa yang mereka yakini sebagai agresi AS”, Mary Lovely, pakar perdagangan AS-Tiongkok di Peterson Institute di Washington DC, mengatakan kepada BBC Newshour awal bulan ini.

    China juga memiliki ambang batas yang lebih tinggi terhadap rasa sakit sebagai rezim otoriter, karena tidak terlalu khawatir dengan opini publik jangka pendek. Tidak ada pemilihan umum yang akan menghakimi para pemimpinnya.

    Meski demikian, keresahan tetap menjadi kekhawatiran, terutama karena sudah ada ketidakpuasan atas krisis properti dan hilangnya pekerjaan yang sedang berlangsung.

    Ketidakpastian ekonomi atas tarif adalah pukulan lain bagi generasi muda yang hanya pernah mengenal Tiongkok yang sedang bangkit.

    Partai tersebut telah memanfaatkan sentimen nasionalis untuk membenarkan tarif pembalasannya, sementara media pemerintah menyerukan kepada masyarakat untuk “bersama-sama menghadapi badai”.

    Presiden Xi Jinping mungkin khawatir, tetapi sejauh ini, Beijing telah menunjukkan sikap menantang dan percaya diri. Seorang pejabat meyakinkan negara itu: “Langit tidak akan runtuh.”

     

    2. Tiongkok telah berinvestasi pada masa depan

    China selalu dikenal sebagai pabrik dunia – tetapi telah menggelontorkan miliaran dolar untuk menjadi pabrik yang jauh lebih maju.

    Di bawah Xi, Tiongkok telah bersaing dengan AS untuk mendominasi teknologi.

    Perusahaan ini telah banyak berinvestasi dalam teknologi dalam negeri, mulai dari energi terbarukan, chip hingga AI.

    Contohnya termasuk chatbot DeepSeek, yang dipuji sebagai pesaing tangguh ChatGPT , dan BYD, yang mengalahkan Tesla tahun lalu dan menjadi produsen kendaraan listrik (EV) terbesar di dunia. Apple telah kehilangan pangsa pasarnya yang berharga bagi pesaing lokal seperti Huawei dan Vivo.

    Baru-baru ini Beijing mengumumkan rencana untuk menghabiskan lebih dari $1 triliun selama dekade berikutnya untuk mendukung inovasi dalam AI.

    Perusahaan-perusahaan AS telah mencoba memindahkan rantai pasokan mereka dari China, tetapi mereka kesulitan menemukan skala infrastruktur dan tenaga kerja terampil yang sama di tempat lain.

    Produsen China di setiap tahap rantai pasokan telah memberi negara itu keuntungan selama puluhan tahun yang membutuhkan waktu untuk ditiru.

    Keahlian rantai pasokan yang tak tertandingi dan dukungan pemerintah telah menjadikan China musuh yang tangguh dalam perang dagang ini – dalam beberapa hal, Beijing telah mempersiapkan hal ini sejak masa jabatan Trump sebelumnya.

    3. Pelajaran dari Trump 1.0

    Sejak tarif Trump menghantam panel surya China pada tahun 2018, Beijing mempercepat rencananya untuk masa depan di luar tatanan dunia yang dipimpin AS.

    Negara ini telah menggelontorkan miliaran dolar ke dalam program perdagangan dan infrastruktur yang kontroversial , yang lebih dikenal sebagai inisiatif Sabuk dan Jalan, untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara yang disebut sebagai Negara-negara Selatan.

    Perluasan perdagangan dengan Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika terjadi saat Tiongkok mencoba melepaskan diri dari AS.

    Petani Amerika pernah memasok 40% kedelai impor China – angka itu kini mencapai 20%. Setelah perang dagang terakhir, Beijing meningkatkan budidaya kedelai di dalam negeri dan membeli hasil panen dalam jumlah besar dari Brasil, yang kini menjadi pemasok kedelai terbesarnya.

    “Taktik ini membunuh dua burung dengan satu batu. Taktik ini merampas pasar pertanian Amerika yang dulunya merupakan pasar tertutup dan memoles reputasi ketahanan pangan China,” kata Marina Yue Zhang, profesor madya di Institut Hubungan Australia-China, University of Technology Sydney.

    AS bukan lagi pasar ekspor terbesar China: posisi itu kini menjadi milik Asia Tenggara. Faktanya, China adalah mitra dagang terbesar bagi 60 negara pada tahun 2023 – hampir dua kali lipat dari AS. Sebagai eksportir terbesar di dunia, China membukukan rekor surplus sebesar $1 triliun pada akhir tahun 2024.

    Itu tidak berarti AS, ekonomi terbesar di dunia, bukan mitra dagang penting bagi China. Namun, itu berarti tidak akan mudah bagi Washington untuk memojokkan China.

    Menyusul laporan bahwa Gedung Putih akan menggunakan negosiasi perdagangan bilateral untuk mengisolasi Tiongkok, Beijing telah memperingatkan negara-negara agar tidak “mencapai kesepakatan dengan mengorbankan kepentingan Tiongkok”.

    Itu akan menjadi pilihan yang mustahil bagi sebagian besar dunia.

    “Kami tidak bisa memilih, dan kami tidak akan pernah memilih [antara China dan AS],” kata Menteri Perdagangan Malaysia Tengku Zafrul Aziz kepada BBC minggu lalu.

     

    4. Tiongkok kini tahu kapan Trump akan mengalah

    Trump tetap teguh pada pendiriannya saat saham anjlok menyusul pengumuman tarif besar-besarannya di awal April, dan menyamakan pungutannya yang mengejutkan itu dengan “obat”.

    Namun, ia mengambil langkah balik, menghentikan sebagian besar tarif tersebut selama 90 hari setelah penjualan besar-besaran obligasi pemerintah AS. Obligasi pemerintah AS yang juga dikenal sebagai Treasury telah lama dianggap sebagai investasi yang aman. Namun, perang dagang telah mengguncang kepercayaan terhadap aset tersebut.

    Trump sejak itu mengisyaratkan adanya de-eskalasi dalam ketegangan perdagangan dengan Tiongkok, dengan mengatakan bahwa tarif pada barang-barang Tiongkok akan “turun secara substansial, tetapi tidak akan menjadi nol”.

    Jadi, para ahli menunjukkan, Beijing sekarang tahu bahwa pasar obligasi dapat mengguncang Trump.

    Tiongkok juga memegang obligasi pemerintah AS senilai $700 miliar. Jepang, sekutu setia Amerika, adalah satu-satunya pemegang obligasi non-AS yang memiliki lebih dari jumlah tersebut.

    Beberapa pihak berpendapat bahwa hal ini memberi pengaruh bagi Beijing: media Tiongkok secara teratur melontarkan gagasan menjual atau menahan pembelian obligasi AS sebagai “senjata”.

    Namun para ahli memperingatkan bahwa China tidak akan keluar tanpa cedera dari situasi seperti itu.

    Sebaliknya, hal itu akan menyebabkan kerugian besar bagi investasi Beijing di pasar obligasi dan mengganggu stabilitas yuan Tiongkok.

    Dr Zhang mengatakan Tiongkok hanya akan mampu memberikan tekanan dengan obligasi pemerintah AS “hanya sampai pada titik tertentu.” “Tiongkok memegang alat tawar-menawar, bukan senjata finansial.”

     

    5. Cengkeraman pada tanah jarang

    Namun, apa yang dapat dijadikan senjata oleh Tiongkok adalah monopoli dalam mengekstraksi dan memurnikan tanah jarang, berbagai elemen penting untuk manufaktur teknologi canggih.

    China memiliki cadangan besar logam-logam ini, seperti disprosium, yang digunakan dalam magnet di kendaraan listrik dan turbin angin, dan Yttrium, yang menyediakan lapisan tahan panas untuk mesin jet.

    Beijing telah menanggapi tarif terbaru Trump dengan membatasi ekspor tujuh tanah jarang, termasuk beberapa yang penting untuk membuat chip AI.

    China menyumbang sekitar 61% produksi tanah jarang dan 92% pemurniannya, menurut perkiraan Badan Energi Internasional (IEA).

    Sementara Australia, Jepang, dan Vietnam telah mulai menambang tanah jarang, perlu waktu bertahun-tahun sebelum China dapat dikeluarkan dari rantai pasokan.

    Pada tahun 2024, Tiongkok melarang ekspor mineral penting lainnya, antimon, yang sangat penting untuk berbagai proses produksi. Harganya naik lebih dari dua kali lipat di tengah gelombang pembelian panik dan pencarian pemasok alternatif.

    Kekhawatirannya adalah hal serupa dapat terjadi pada pasar tanah jarang, yang akan sangat mengganggu berbagai industri mulai dari kendaraan listrik hingga pertahanan.

    “Segala sesuatu yang dapat Anda nyalakan atau matikan kemungkinan besar menggunakan logam tanah jarang,” kata Thomas Kruemmer, direktur Perdagangan dan Investasi Internasional Ginger, kepada BBC sebelumnya.

    “Dampaknya terhadap industri pertahanan AS akan sangat besar.”

     

     

    SUMBER: BBC

  • Harga Vivo X200 Pro April 2025, Pesaing Berat iPhone 16

    Harga Vivo X200 Pro April 2025, Pesaing Berat iPhone 16

    Jakarta

    Vivo X200 Pro menuai banyak pujian gegara kemampuan kameranya. Bahkan HP ini disebut-sebut jadi pesaing berat iPhone 16.

    Vivo X200 Pro unggul dalam beberapa aspek kunci dibandingkan iPhone 16. Pertama, sistem kameranya yang lebih fleksibel dengan lensa telefoto 200 MP menawarkan zoom optik 3,7x dan kemampuan makro yang sulit ditandingi iPhone 16. Kedua, baterai berkapasitas lebih besar dan pengisian cepat 90W jauh melampaui pengisian 25W iPhone 16.

    Selain itu, Vivo X200 Pro menjalankan Android 15 dengan antarmuka Funtouch 15 yang kaya fitur AI, seperti portrait cinematic dan editing foto berbasis kecerdasan buatan. Meski iPhone 16 memiliki dukungan ekosistem Apple yang stabil dan keamanan lebih terjamin.

    Spesifikasi Vivo X200 ProLayar: Layar 6,78 inch, menggunakan panel AMOLED 8T LTP0 resolusi 2800×1260 pixel, refresh rate hingga 120 Hz, 1,07 miliar warna, kecerahan 4.500 nits serta mendukung HDR10+ dan Dolby VisionChipset: Dimensity 9400 dengan fabrikasi 3 nm dan GPU Immortalis-G925Image Chip: Vivo V3+RAM: LPDDR5x 16 GBMemori internal: 512 GB UFS 4.0Kamera belakang: Lensa optik Zeiss dengan komposisi kamera utamanya berukuran 50 MP dengan sensor 1/1.28-inch Sony LYT-818, telephoto periskop 200 MP Zeiss APO dan ultra-wide Samsung ISOCELL JN1 50 MPKamera depan: 32 MPBaterai: kapasitas 6.000 mAh dengan pengisian cepat 90W (kabel) dan 30W (wireless)Fitur: IP68, iP69, NFC, Infrared, fingerprint in display, koneksi satelit, speaker stereo mendukung Hi-Res AudioDimensi: 162,36 × 75,95 × 8,0 mm; Berat: 230 gram@detikinet Vivo X200 Pro #detikinet #VivoX200Pro #vivox200series

    Namun, daya tarik utama Vivo X200 Pro terletak pada sistem kameranya yang dikembangkan bersama ZEISS, menawarkan pengalaman fotografi yang mendekati kualitas DSLR. Sistem kamera belakang terdiri dari tiga lensa.

    Kamera utama 50 MP menggunakan sensor Sony LYT-818 berukuran 1/1.28 inci dengan aperture f/1.57, dilengkapi teknologi OIS dan lapisan ZEISS T* Coating untuk mengurangi pantulan cahaya. Hasilnya adalah foto yang tajam dengan warna akurat, bahkan dalam kondisi minim cahaya.

    Kamera telefoto periskop 200 MP dengan lensa ZEISS APO dan aperture f/2.67 mendukung zoom optik 3.7x serta Hyperzoom hingga 100x, cocok untuk mengabadikan subjek jarak jauh seperti pemandangan alam atau penampilan di panggung konser.

    Vivo X200 Pro Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Teknologi apochromatic pada lensa ini memastikan akurasi warna dan detail yang luar biasa. Sementara itu, kamera ultra-wide 50 MP dengan aperture f/2.0 dan sudut pandang 119 derajat sangat ideal untuk fotografi lanskap atau foto grup.

    Untuk selfie, kamera depan 32 MP dengan aperture f/2.0 mampu menghasilkan foto berkualitas tinggi dan mendukung perekaman video hingga 4K, cocok untuk vlogging atau panggilan video.

    Fitur fotografi Vivo X200 Pro didukung oleh teknologi canggih yang membuatnya unggul di berbagai skenario. Mode Telephoto Super Stage memungkinkan pengguna mengabadikan momen panggung dengan detail sempurna, meskipun pencahayaan dinamis. Telephoto Nightscape menghasilkan foto malam yang jernih, sementara Telephoto Macro memungkinkan pengambilan gambar close-up dengan zoom hingga 20x untuk menangkap tekstur kecil seperti kelopak bunga.

    Mode Telephoto Sunshot dirancang khusus untuk mengabadikan matahari terbenam dengan warna yang akurat. ZEISS Multifocal Portrait menawarkan pilihan panjang fokus 23mm, 35mm, 50mm, 85mm, dan 135mm, menciptakan potret sinematik dengan efek bokeh alami.

    Vivo X200 Pro Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Untuk video, ponsel ini mendukung perekaman hingga 8K pada 30fps atau 4K pada 120fps, dengan fitur Dolby Vision Shooting dan Pro Filming Mode Log 2.0 untuk hasil yang dinamis dan fleksibel saat pengeditan. Mode 4K HDR Cinematic Portrait Video menghasilkan video potret dengan efek bokeh profesional, sementara 10-Bit LOG Video Recording memberikan keleluasaan untuk pengeditan tingkat lanjut.

    Harga Vivo X200 Pro

    HP ini hadir dalam dua pilihan warna Titanium Gray dan Carbon Grey. Dirilis di Indonesia pada Januari, harga Vivo X200 Pro pada April 2025 masih Rp 17.999.000. Tertarik?

    (afr/rns)

  • 6 Rutinitas Sore Hari yang Bisa Membantu Tidur Lebih Nyenyak

    6 Rutinitas Sore Hari yang Bisa Membantu Tidur Lebih Nyenyak

    JABAR EKSPRES – Inilah enam rutinitas sore hari yang bisa membantu tidur lebih nyenyak setelah beraktivitas seharian.

    Tidur yang berkualitas merupakan kunci penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

    Namun, banyak orang yang mengalami kesulitan tidur nyenyak di malam hari karena stres, gaya hidup tidak teratur, atau kebiasaan yang kurang tepat.

    Salah satu solusi alami yang bisa kamu terapkan adalah membangun rutinitas sore hari yang menenangkan dan membantu tubuh bersiap untuk tidur.

    BACA JUGA: Harga Emas Antam Turun Hari Ini Rabu, 23 April 2025 Jadi Rp1.991.000 per Gram

    BACA JUGA: Update Harga Emas Antam, UBS, Galeri24 Naik Hari ini Rabu, 23 April 2025 di Pegadaian

    Berikut adalah beberapa rutinitas sore hari yang terbukti efektif untuk membantu kamu tidur lebih nyenyak di malam hari:

    Rutinitas Sore Hari yang Bisa Membantu Tidur Lebih Nyenyak

    Selesaikan Pekerjaan Tepat Waktu

    Terlalu larut menyelesaikan pekerjaan bisa membuat pikiran tetap aktif hingga malam.

    Usahakan untuk mengakhiri aktivitas kerja menjelang sore, agar kamu punya waktu cukup untuk winding down dan menurunkan stres.

    Konsumsi Makanan Seimbang dan Tidak Terlalu Malam

    Hindari makan malam terlalu dekat dengan waktu tidur. Idealnya, makan malam dilakukan 2-3 jam sebelum tidur, dengan pilihan makanan yang ringan dan bergizi seperti sup, sayuran kukus, atau ikan panggang.

    Hindari makanan tinggi gula dan kafein di sore hari karena dapat mengganggu kualitas tidur.

    Luangkan Waktu untuk Relaksasi

    Gunakan waktu sore atau menjelang malam untuk relaksasi ringan, seperti membaca buku, meditasi, atau mendengarkan musik tenang.

    Aktivitas ini dapat membantu tubuh dan pikiran lebih tenang, sehingga memudahkan proses tidur.

    BACA JUGA: Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, dan BP Terbaru Bulan April 2025

    Batasi Penggunaan Gawai Menjelang Malam

    Paparan cahaya biru dari layar ponsel atau laptop bisa mengganggu produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang mengatur siklus tidur.

    Mulai satu atau dua jam sebelum tidur, kurangi penggunaan gadget dan coba lakukan aktivitas tanpa layar.

    Rutin Berolahraga Ringan di Sore Hari

  • Pangsa Pasar Smartphone Kuartal I/2025: Apple – Vivo Gerus Oppo

    Pangsa Pasar Smartphone Kuartal I/2025: Apple – Vivo Gerus Oppo

    Bisnis.com, JAKARTA — Produsen smartphone Apple dan Vivo mencatatkan peningkatan pangsa pasar di global pada kuartal I/2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu Oppo dan Samsung tergerus.

    Berdasarkan data International Data Corporation (IDC), dikutip Rabu (23/4/2025) total pengiriman smartphone di dunia atau secara global pada kuartal I/2025 tercatat sebanyak 304,9 juta unit pengiriman. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 1,5% secara tahunan dibandingkan dengan kuartal I/2024 yang mencapai 300,3 juta unit.

    Jika dilihat berdasarkan pangsa pasar, Samsung masih memimpin dengan menguasai 19,9% pada kuartal I/2025. Namun, pasar Samsung menurun 200 basis points (bps) dari periode yang sama tahun lalu, yang sebesar 20,1%.

    Sementara itu Apple mengikuti di posisi kedua dengan pangsa pasar sebesar 19%, naik 1500 bps dibandingkan dengan kuartal I/2024 yang sebesar 17,5%. Peningkatan Apple adalah yang tertinggi pada periode ini dibandingkan dengan produsen smartphone lainnya.

    Peningkatan pasar juga terjadi di Xiaomi dan Vivo. Pangsa pasar Xiaomi naik 100 bps dari 13,6% menjadi 13,7% pada kuartal I/2025. Sementara itu Vivo tumbuh dari 7,1% menjadi 7,4% secara tahunan.

    Vivo dan Xiaomi menggerus pasar Oppo yang mengalami koreksi sebesar 700 bps dari 8,4% menjadi 7,7%.

    Pasar smartphone

    Sementara itu, jika dilihat berdasarkan merek, menurut laporan DataIndonesia, Samsung menjadi merek smartphone dengan jumlah pengiriman unit terbanyak di dunia pada kuartal I/2024 dan kuartal I/2025. 

    Pengiriman smartphone Samsung pada kuartal I/2025 mencapai 60,6 juta unit. Jumlah tersebut meningkat sebesar 0,6% dari kuartal I/2024 yang sebanyak 60,2 juta unit. 

    Hal ini didorong oleh keberhasilan Samsung dalam smartphone Galaxy S25 dan seri Galaxy A untuk kelas menengah, khususnya Galaxy A36 dan A56 yang menawarkan teknologi AI dengan harga lebih terjangkau. Namun, pangsa pasar Samsung sedikit menurun dari 20,1% menjadi 19,9%.

    Di posisi kedua, terdapat Apple dengan jumlah pengiriman smartphone sebanyak 57,9 juta unit pada kuartal I/2025. Jumlah tersebut meningkat sebesar 10% dibandingkan kuartal I/2024 yang sebanyak 52,6 juta unit. 

    Ini menjadikan Apple sebagai merek dengan pertumbuhan tahunan tertinggi dibandingkan merek lainnya.

    Adapun Apple mencatat kuartal I terbaik dalam jumlah pengiriman unit smartphone, didorong oleh penimbunan stok untuk menghindari tarif AS dan potensi gangguan rantai pasok. Namun, kinerjanya di China menurun karena model pro tidak mendapat subsidi dari pemerintah setempat.

    Sementara itu, Xiaomi menempati posisi ketiga dengan jumlah pengiriman smartphone sebesar 41,8 juta unit pada kuartal I/2025, meningkat 2,5% secara tahunan dari 40,8 juta unit pada kuartal I/2024.

    Kemudian, Oppo menempati posisi keempat dengan jumlah pengiriman smartphone sebesar 23,5 juta unit. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 6,8% dari kuartal I/2024 yang mencapai 25,2 juta unit. 

    Lalu, Vivo berada di posisi kelima dengan jumlah pengiriman 22,7 juta unit, naik sebesar 6,3% dibandingkan kuartal I/2024 yang sebanyak 21,3 juta unit.