brand merek: Vivo

  • Bahlil Ungkap SPBU Swasta Mulai Lirik Bangun Kilang di Tanah Air

    Bahlil Ungkap SPBU Swasta Mulai Lirik Bangun Kilang di Tanah Air

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pengusaha SPBU swasta tengah mempertimbangkan untuk membangun kilang minyak di Indonesia.

    Hal itu disampaikan ahlil usai mengadakan rapat dengan para pelaku usaha SPBU seperti Shell, BP, Vivo, dan Pertamina di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

    Adapun rapat itu membahas terkait kelangkaan BBM di SPBU swasta yang terjadi sejak akhir Agustus 2025. Kendati, bahlil menyebut, para pelaku usaha swasta itu mulia memikirkan memabngun kilang sendiri di Tanah Air.

    “Itu step kedua. Dan saya yakin teman-teman pengusaha sudah mulai memikirkan untuk membangun kilang, selain daripada Pertamina,” kata Bahlil.

    Asal tahu saja, SPBU swasta umum tidak memiliki kilang di Indonesia. Mereka mengimpor BBM dari kilang jaringan global mereka, misalnya dari Singapura atau Malaysia.

    Selain itu, SPBU swasta memiliki opsi membeli dari Pertamina melalui skema business-to-business jika ada kekosongan stok.

    Lebih lanjut, Bahlil mengungkapkan untuk mengatasi kelangkaan stok SPBU swasta sepakat membeli bahan baku BBM atau base fuel dari Pertamina.

    Bahlil mengatakan, pemerintah telah memberikan tambahan kuota 2025 kepada SPBU swasta sebesar 10% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya. Dengan begitu, kuota BBM SPBU swasta pada tahun ini mencapai 110%.

    Namun dalam perjalanannya, jatah SPBU swasta itu habis sebelum akhir tahun. Sebagai gantinya, Bahlil meminta SPBU swasta berkolaborasi dengan Pertamina lantaran perusahaan pelat merah itu masih memiliki stok dan jatah impor.

    “Mereka [SPBU swasta] setuju dan memang harus setuju untuk kolaborasi dengan Pertamina. Syaratnya adalah harus berbasis base fuel ya. Artinya belum dicampur-campur,” ucap Bahlil.

    Base fuel merupakan bahan bakar murni atau dasar yang belum dicampur dengan aditif, sehingga menjadi bahan dasar yang kemudian dapat diproses lebih lanjut oleh SPBU swasta atau Pertamina. Adapun pengolahan dilakukan untuk menghasilkan bahan bakar yang memiliki standar dan karakteristik tertentu.

    Bahlil lantas mengatakan, SPBU swasta kelak bakal mengolah kembali base fuel dari Pertamina sesuai dengan standar masing-masing perusahaan.

    “Jadi produknya saja nanti dicampur di masing-masing tangki di SPBU masing-masing. Dan ini juga sudah disetujui,” ucap Bahlil.

  • Masih Ada Stok BBM, SPBU Shell di Meruya Diserbu Pelanggan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 September 2025

    Masih Ada Stok BBM, SPBU Shell di Meruya Diserbu Pelanggan Megapolitan 19 September 2025

    Masih Ada Stok BBM, SPBU Shell di Meruya Diserbu Pelanggan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Antrean panjang kendaraan terjadi di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di Jalan Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, pada Jumat (19/9/2025) sore.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, SPBU tersebut dipadati pengendara motor maupun mobil. Antrean terjadi karena SPBU itu menjadi salah satu dari sedikit gerai yang masih menjual bahan bakar minyak (BBM) di luar diesel.
    Salah satu petugas SPBU, Rizki (28), mengatakan, pihaknya masih mendapat pasokan pengisian ulang bensin.
    “Kita masih jual bensin karena stoknya memang belum habis. Masih dapat satu kali pengiriman sehari,” kata Rizki kepada
    Kompas.com
    , Jumat.
    Namun, stok pengisian hanya berlaku untuk BBM jenis Shell Super dengan kandungan RON 92. Sementara itu, BBM jenis lain, yakni V-Power dan V-Power+ sudah tidak tersedia.
    Rizki memperkirakan stok Shell Super hanya akan bertahan beberapa hari ke depan.
    “Kemungkinan untuk dua, tiga hari ke depan masih tersedia Super. Tapi, kalau V-Power memang sudah kosong,” ucapnya.
    Adit (32), salah satu pengemudi ojek
    online
    yang baru saja mengisi BBM di SPBU tersebut mengaku tak mempermasalahkan panjangnya antrean pengisian.
    Dia tak mau menyia-nyiakan kesempatannya mendapatkan stok BBM tersebut.
    “Tadi kebetulan lagi lewat sini ternyata ada Super, makanya isi sekalian
    full
    ,” tutur Adit.
    Sebagai orang yang mengandalkan motor untuk mencari nafkah, Adit mengaku memilih Shell karena mendapat diskon khusus
    driver
    ojol.
    “Karena emang ada promo
    voucher
    , jadinya enak beli di Shell,” kata dia.
    Sementara itu, pelusuran
    Kompas.com
    di sejumlah titik di Jakarta Barat, mayoritas SPBU swasta, yakni Shell, BP, hingga Vivo masih mengalami kekosongan stok BBM.
    Stok BBM yang tersedia di ketiga SPBU swasta itu hanyalah jenis BBM untuk kendaraan diesel.
    Sedangkan, untuk BBM kandungan RON 92, RON 95, maupun RON 98 masih kosong.
    Sejumlah SPBU swasta bahkan terlihat hanya diisi oleh pengunjung yang menggunakan layanan lain, yakni bengkel, minimarket, dan kedai kopi.
    Sebelumnya, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menjelaskan soal kekosongan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik swasta.
    Bahlil mengatakan bahwa pemerintah sudah memberikan kuota impor 110 persen kepada SPBU swasta pada 2025.
    SPBU yaitu tempat di mana kendaraan bermotor bisa mengisi bahan bakar seperti bensin, solar, atau gas.
    “Saya kan udah ngomong beberapa kali menyangkut SPBU swasta. Yang pertama, SPBU swasta itu sudah diberikan kuota impor 110 persen dibandingkan dengan 2024. Ini biar clear ya, kita sudah memberikan kuota impor 110 persen,” ujar Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/9/2025).
    Oleh karena kata Bahlil, tidak tepat apabila kekosongan stok BBM di SPBU swasta tersebut karena pemerintah tidak memberikan kuota impor.
    “Jadi sangatlah tidak tepat kalau dikatakan kuota impornya tidak kita berikan. Contoh, 2024 si perusahaan A mendapat 1 juta kiloliter. Contohnya, di 2025 kita memberikan kuota impor 1 juta kiloliter plus 10 persen. Berarti 1 juta 100 kiloliter,” katanya.
    Apabila masih ada kekurangan kata Bahlil, SPBU swasta bisa berkolaborasi dengan pertamina. Alasannya kata Bahlil, masalah BBM berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bahlil Pastikan Shell-BP Setuju Beli BBM dari Pertamina

    Bahlil Pastikan Shell-BP Setuju Beli BBM dari Pertamina

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan SPBU swasta setuju menambah pasokan base fuel (bensin murni) dari Pertamina.

    Hal ini dilakukan guna mengisi kekosongan BBM di SPBU swasta belakangan ini. Bahlil mengatakan, bahan bakar tersebut akan didapatkan dari impor yang dilakukan Pertamina.

    Hal ini diungkapkannya usai rapat dengan sejumlah SPBU swasta, di antara VIVO, Shell, BP AKR dan Exxon di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

    “Yang pertama adalah mereka setuju dan memang harus setuju untuk beli di kolaborasi dengan Pertamina,” katanya.

    “Syaratnya adalah harus berbasis base fuel. Artinya belum dicampur-campur. Jadi barangnya itu ibarat bikin teh. Tadi dirjen saya menjelaskan, kalau yang awalnya itu Pertamina mau jual sudah jadi teh. Tapi sekarang mereka bilang jangan teh katanya, air panas saja. Jadi produknya saja nanti dicampur di masing-masing tangki di SPBU masing-masing. Dan ini juga sudah disetujui, ini solusi,” sambung .

    Bahlil mengatakan bahwa langkah ini dimulia per hari ini, dan ditargetkan bahan bakar tersebut sudah ada 7 ke depan.

    “Dan pertanyaannya mulai kapan ini berjalan? Mulai hari ini, sudah dibicarakan. Nanti harus dilanjutkan dengan rapat teknis, stoknya, dan kemudian insyaallah paling lambat 7 hari dari sekarang barang sudah bisa masuk di Indonesia,” katanya.

    (hns/hns)

  • Stok BBM di SPBU Swasta Kosong, Pengendara Ojol Ikut Resah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 September 2025

    Stok BBM di SPBU Swasta Kosong, Pengendara Ojol Ikut Resah Megapolitan 18 September 2025

    Stok BBM di SPBU Swasta Kosong, Pengendara Ojol Ikut Resah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Kekosongan stok BBM di sejumlah SPBU swasta di Jakarta mulai dikeluhkan para pengemudi ojek
    online
    (ojol).
    Mereka mengaku kesulitan mendapatkan bensin, terutama untuk jenis RON 92 ke atas.
    Sugandi (48), driver ojol asal Jakarta Selatan, mengatakan dirinya sudah setahun terakhir rutin mengisi bahan bakar di SPBU swasta.
    Saat ditemui
    Kompas.com
    , Sugandi baru saja selesai mengisi BBM di salah satu SPBU swasta di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, yang masih memiliki stok RON 92.
    Meski harga BBM di SPBU swasta lebih mahal dibanding Pertamina, ia mengaku tidak keberatan.
    “Saya emang biasa ngisi di sini (SPBU swasta). Soalnya ya lumayan, lebih berasa enteng sih, tarikannya,” kata Sugandi kepada
    Kompas.com,
    Kamis (18/9/2025).
    Sugandi menambahkan, kebiasaannya beralih ke SPBU swasta muncul sejak mencuatnya kontroversi dugaan Pertamax oplosan.
    “Semenjak rame soal oplosan itu, lho, jadi males. Paling kalau lagi kepepet aja pas abis banget enggak sempet nyari, ngisi Pertamina,” ujarnya.
    Keluhan serupa disampaikan Rendra (26), sesama pengemudi ojol. Ia mengaku cukup kesulitan ketika stok BBM di SPBU swasta kosong.
    Menurut dia, selain kualitas, SPBU swasta menawarkan kemudahan pembayaran dan antrean yang lebih singkat.
    “Kadang kalau di Pertamina, beberapa tempat bisanya cuma
    cash
    . Belum lagi antreannya panjang. Kadang saya malas jadi pilih di swasta aja,” tutur Rendra usai mengisi bahan bakar motornya.
    Berdasarkan penelusuran
    Kompas.com
    di sejumlah titik di Jakarta, mayoritas SPBU swasta seperti Shell, BP, dan Vivo masih mengalami kekosongan stok BBM jenis bensin.
    Saat ini, yang tersedia hanya BBM untuk kendaraan diesel. Adapun bensin dengan kadar RON 92, RON 95, maupun RON 98 masih kosong.
    Sejumlah SPBU swasta bahkan terlihat hanya dipadati pengunjung yang memanfaatkan layanan lain, seperti bengkel, minimarket, dan kedai kopi, bukan untuk mengisi BBM.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pegawai SPBU Swasta Mulai Dirumahkan Karena BBM Langka, Akibat Aturan Impor Satu Pintu?

    Pegawai SPBU Swasta Mulai Dirumahkan Karena BBM Langka, Akibat Aturan Impor Satu Pintu?

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta mulai merumahkan karyawannya. Akibat dari kelangkaan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM).

    Salah satu perusahaan yang mulai merumahkan karyawannya adalah Shell. Perusahaan asal Inggris itu mengonfirmasi pihaknya melakukan penyesuaian operasional.

    Itu diungkapkan President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian. Ia mengatakan itu dilakukan selama BBM jenis bensin tidak tersedia.

    “Kami melakukan penyesuaian kegiatan operasional di jaringan SPBU Shell selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap,” kata Inggris.

    Penyesuaian yang ia maksud, bukan hanya merumahkan karyawan. Tapi juga penyesuaian jam kerja dan hari kerja.

    Saat ini, ia mengatakan Shell masih melayani dengan produk Shell V-Power Diesel. Serta Shell Recharge, bengkel, Shell Select, dan pelumas Shell.

    Sementara untuk produk lainnya. Seperti Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ tidak tersedia di beberapa jaringan SPBU.

    “Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait untuk memastikan produk BBM jenis bensin dapat tersedia kembali,” ujar Ingrid.

    Kelangkaan tersebut, kata dia berlangsung sejak Agustus 2025. Sejak pemerintah menyatakan SPBU swasta tak dapat kuota impor BBM tambahan.

    Diketahui, pemerintah telah memberlakukan impor BBM satu pintu.
    Semuanya mesti melalui Pertamina.

    Sebelumnya, SPBU Swasta seperti Shell, BP, dan Vivo bisa mengimpor langsung BBM dari Kementerian ESDM dan Bea Cukai.

  • Warga RI Ogah Beli HP Baru, Merek Ini Anjlok Parah Tak Laku

    Warga RI Ogah Beli HP Baru, Merek Ini Anjlok Parah Tak Laku

    Jakarta, CNBC Indonesia – Daya beli masyarakat Indonesia terhadap perangkat HP merosot pada kuartal-II (Q2) 2025. Laporan firma riset IDC menunjukkan penurunan pertumbuhan pengapalan HP di Tanah Air dalam 3 bulan yang berakhir di Juni 2025. 

    Adapun penurunannya sebesar 3,5% secara tahun-ke-tahun (YoY) dan menandai kinerja paling anjlok di kawasan Asia Tenggara. Pasar HP Vietnam juga turun 1,7% pada Q2 2025, tetapi tak separah pasar Tanah Air. 

    Sementara itu, negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara justru menunjukkan pertumbuhan positif. Filipina memimpin pertumbuhan sebesar 17,2%, disusul Malaysia (7,8%), Thailand (4%), dan Singapura (2%).

    “Pasar Malaysia mencatat pertumbuhan 7.8% YoY di Q2 2025, didorong segmen HP dengan harga di bawah US$100 (Rp1,6 jutaan), seiring peralihan kebiasaan belanja konsumen ke opsi yang lebih terjangkau di tengah ketidakpastian ekonomi,” kata Research Analyst IDC Malaysia, Hoon Yik Phang, dikutip dari laporan IDC yang dibagikan ke LinkedIn, beberapa saat lalu. 

    Vivo dan Oppo Anjlok Parah

    Duo merek HP China, Vivo dan Oppo, mencatat penurunan paling parah di pasar Indonesia. Vivo menempati urutan ke-5 dengan penurunan paling drastis sebesar 32,1%.

    Selanjutnya, Oppo yang menduduki posisi ke-4 juga membukukan kinerja minus yang cukup dalam sebesar 29,2%.

    Sementara itu, Xiaomi yang berada di urutan ke-3 masih bertumbuh tipis 0,2% YoY, dengan pangsa pasar 16,6%.

    Transsion (Infinix, Tecno, Itel) masih bertahan di posisi pertama dengan pangsa pasar 21,5%. Pabrikan asal China tersebut berhasil mencatat pertumbuhan terbesar di antara vendor lainnya, yakni 9,5% YoY.

    Selanjutnya, Samsung menempati posisi ke-2 dengan pangsa pasar 18,5%. Raksasa Korea Selatan ini menunjukkan pertumbuhan pengapalan yang cukup signifikan sebesar 7% YoY.

    Raja HP Asia Tenggara 2025

    Meskipun Transsion merajai pasar HP Tanah Air, tetapi Samsung masih memimpin di kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan. Laporan IDC menunjukkan Samsung bertumbuh 15,9% YoY dan menjadi raja HP Asia Tenggara nomor 1.

    Transsion bertengger di posisi ke-2 dengan pertumbuhan 13,6% YoY. Lalu Xiaomi juga mencatat pertumbuhan positif 6,7% YoY.

    Oppo membukukan pengapalan yang anjlok paling parah di Asia Tenggara, yakni minus 20,9%. Oppo menempati posisi ke-4. Terakhir, Vivo juga menunjukkan penurunan 17,5% YoY untuk kawasan Asia Tenggara.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Senjata Rahasia Vivo X300 untuk Kalahkan iPhone 17 Pro

    Senjata Rahasia Vivo X300 untuk Kalahkan iPhone 17 Pro

    Jakarta

    Vivo tengah menyiapkan amunisi baru di ranah flagship lewat seri Vivo X300. Selain dibekali prosesor anyar MediaTek Dimensity 9500, ponsel ini akan mengandalkan senjata rahasia berupa chip pemrosesan gambar (image signal processor/ISP) V3+ buatan sendiri.

    Kehadiran chip ini bukan sekadar pelengkap, melainkan kartu truf Vivo untuk menyalip kemampuan kamera iPhone 17 Pro. Han Boxiao, product manger di Vivo mengungkap bahwa V3+ memungkinkan X300 merekam video portrait sinematik 4K pada 60fps. Angka ini lebih tinggi dibanding iPhone 17 series yang hanya sanggup di 30fps, termasuk generasi Vivo X200 sebelumnya, demikian dikutip detikINET dari GSM Arena, Rabu (17/9/2025).

    Dengan V3+, Vivo ingin menghadirkan pengalaman sinematik langsung dari genggaman, tanpa perlu perangkat tambahan. Kombinasi Dimensity 9500 dan V3+ juga memungkinkan tracking fokus super cepat serta respon shutter dalam hitungan milidetik, sehingga pengguna bisa menangkap momen bergerak cepat tanpa kehilangan detail.

    Langkah ini menandai strategi baru Vivo di tengah persaingan ketat dengan Apple maupun Samsung. Jika selama ini Vivo dikenal lewat kamera beresolusi tinggi, kini fokus bergeser ke pengalaman video sinematik yang lebih mulus, sesuatu yang dulunya selalu menjadi andalan iPhone.

    Tak hanya itu, varian Vivo X300 Ultra disebut bakal hadir dengan dua kamera 200MP, menjadikannya ponsel pertama di dunia dengan konfigurasi tersebut. Bila benar terwujud, kombinasi hardware agresif dan ISP V3+ bisa menjadikan Vivo X300 Ultra ancaman serius bagi dominasi iPhone 17 Pro di ranah mobile photography dan videography.

    Chipset Dimensity 9500 yang jadi otak Vivo X300 sendiri akan diumumkan MediaTek pada 22 September 2025, sehari sebelum Snapdragon 8 Elite Gen 5. Chip ini dikembangkan bersama ARM dan membawa peningkatan besar di sektor NPU (Neural Processing Unit). Hasilnya, Vivo X300 sanggup melakukan komputasi AI lebih cepat, termasuk untuk fitur kamera berbasis kecerdasan buatan.

    Bahkan, skor benchmark AnTuTu menunjukkan Vivo X300 mampu menembus 4 juta poin, menjadi ponsel pertama yang berhasil melewati ambang tersebut. Dengan performa tinggi dari Dimensity 9500 dan keunggulan visual dari V3+, Vivo mencoba memadukan kekuatan prosesor dan inovasi imaging sebagai jurus andalan untuk merebut perhatian konsumen premium.

    (asj/asj)

  • Merek HP Pembunuh Flagship Mau Masuk RI, Nilainya Tembus Rp 21 Triliun

    Merek HP Pembunuh Flagship Mau Masuk RI, Nilainya Tembus Rp 21 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Merek HP asal Inggris, Nothing, disinyalir akan masuk ke pasar Indonesia. Merek yang digadang-gadang sebagai ‘pembunuh’ HP flagship tersebut sudah membuka lowongan kerja di LinkedIn untuk posisi di Indonesia sejak beberapa bulan lalu.

    Adapun kedua lowongan yang ada adalah Marketing Lead dan PR & Influencer Manager. Keduanya masih membuka perekrutan hingga berita ini dirilis. Bisa diartikan belum ada yang mengisi posisi tersebut.

    Di tengah kabar yang belum terkonfirmasi tersebut, Nothing dikabarkan mendapat pendanaan baru sebesar US$200 juta (Rp3,2 triliun) dari grup investor yang dipimpin Tiger Global.

    Pendanaan baru ini membuat valuasi Nothing melonjak menjadi US$1,3 miliar (Rp21 triliun), dikutip dari Reuters, Selasa (16/9/2025).

    Seperti pabrikan HP lain, Nothing dilaporkan berupaya untuk mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) ke lini ponselnya.

    Saat ini industri ponsel memang masih didominasi pabrikan AS (Apple), Korea Selatan (Samsung), dan China (Xiaomi, Oppo, Vivo, Transsion). Masih kurang merek-merek Eropa yang terdengar gaungnya di pasar global.

    Beberapa pabrikan Eropa yang berupaya menyaingi para pemain utama adalah Fairphone, HMD Global, serta Nothing.

    Nothing sendiri didirikan oleh Carl Pei, pengusaha asal Swedia, pada 2020 silam. Sebelumnya, Carl Pei mendirikan OnePlus, yakni perusahaan smartphone asal China.

    Nothing pertama kali merilis smartphone pada 2022. Sejak saat itu, perusahaan juga memperluas portofolio produk dengan merilis earbuds.

    Reuters mencatat Nothing telah mengapalkan jutaan perangkat dengan total penjualan mencapai US$1 miliar (Rp16 triliun).

    “Agar AI bisa mencapai potensi maksimalnya, perangkat konsumen harus didefinisikan kembali bersamaan dengan teknologi tersebut,” kata Pei dalam sebuah pernyataan.

    “Kami memulai dengan smartphone, produk audio, smart watch. Di masa depan, sistem operasi kami akan ditelurkan dalam ke perangkat seperti smart glasses, robot humanoid, EV, dan lainnya,” ia menambahkan.

    Pemegang saham Nothing saat ini, GV, Highland Europe, EQT, Latitude, I2BF, dan Tapestry, turut berpartisipasi dalam seri pendanaan terbaru.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pasokan BBM Seret, Shell Indonesia Ubah Jam Kerja hingga Rumahkan Sebagian Karyawan – Page 3

    Pasokan BBM Seret, Shell Indonesia Ubah Jam Kerja hingga Rumahkan Sebagian Karyawan – Page 3

    Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tidak ada tambahan impor bahan bakar minyak (BBM) untuk pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta, seperti Shell, BP, dan Vivo.

    “Tidak ada. Sinkronisasi (impor) dengan Pertamina,” ucap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman, dikutip dari Antara, Selasa (9/9/2025).

    Arahan tersebut ia sampaikan dalam rapat bersama Shell, BP AKR, dan Vivo selaku pengelola SPBU swasta. Laode meminta kepada Shell, BP AKR, dan Vivo untuk menyerap impor BBM dari Pertamina, sebagaimana arahan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

    Laode pun memastikan terdapat sinkronisasi standar kualitas BBM, sebagaimana yang telah termaktub dalam regulasi yang dikeluarkan oleh Ditjen Migas terkait spesifikasi BBM.

    “Jadi, ini (kualitas) sudah diatur, harusnya tidak ada isu dengan spesifikasinya,” kata Laode.

    Ia juga menjelaskan bahwasanya pemerintah sudah memberi tambahan impor BBM bagi pengelola SPBU swasta sebesar 10 persen dari impor tahun lalu.

    “Dan diharapkan badan usaha swasta bisa memanfaatkan kelebihan volume ini untuk mendistribusikan BBM gasoline-nya, bensinnya,” tuturnya.

    Akan tetapi, pada 2025 justru terjadi perubahan dinamika pasar, dari masyarakat yang biasa membeli BBM bersubsidi seperti Pertalite, kini beralih ke BBM nonsubsidi.

     

  • Harga BBM Turun di Seluruh SPBU RI, Berlaku 15 September 2025

    Harga BBM Turun di Seluruh SPBU RI, Berlaku 15 September 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seluruh badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR hingga PT Vivo Energy Indonesia kompak menurunkan harga produk BBM non subsidi. Penyesuaian harga tersebut berlaku mulai 1 September 2025 ini.

    Misalnya saja Pertamina, untuk wilayah DKI Jakarta harga BBM Pertamax Turbo atau RON 98 mengalami penurunan dari yang sebelumnya Rp 13.200 per liter menjadi Rp 13.100 per liter.

    Sementara harga sama seperti bulan Agustus 2025 lalu diterapkan pada produk BBM Pertamax atau RON 95 sebesar Rp 12.200 per liter. Adapun, Pertamax Green atau RON 95 tetap Rp 13.000 per liter.

    Untuk harga BBM jenis solar seperti Dexlite (CN 51) juga mengalami penurunan menjadi Rp 13.600 per liter dari sebelumnya Rp 13.850 per liter. Begitu juga dengan Pertamina Dex (CN 53) yang turun menjadi Rp 13.850 per liter dari sebelumnya Rp 14.150 per liter.

    Sedangkan, para badan usaha swasta sebelumnya juga terpantau menurunkan harga BBM jenis diesel. Contohnya Shell di wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat menurunkan harga produk Shell V-Power Diesel menjadi Rp 14.130 per liter dari harga pada bulan Agustus 2025 sebesar Rp 14.380 per liter.

    Sayangnya, untuk jenis BBM jenis lainnya di SPBU Shell sedang mengalami kekosongan. Begitu juga dengan SPBU BP-AKR. 

    Vivo Energy Indonesia juga terpantau menurunkan harga BBM jenis dieselnya. BBM Diesel Primus Plus mengalami penurunan harga jadi Rp 14.140 per liter dibandingkan bulan Agustus 2025 sebesar Rp 14.380 per liter.

    Sementara, harga BBM jenis bensin Vivo mengalami kenaikan harga, Revvo 90 dibanderol Rp 12.530 per liter dari sebelumnya Rp 12.490 per liter. Adapun, Revvo 92 dibanderol Rp 12.610 dari sebelumnya Rp 12.580 per liter. Revvo 95 dibanderol Rp 13.140 per liter dibandingkan bulan sebelumnya Rp 13.050 per liter.

    Daftar Terbaru Harga BBM di Seluruh SPBU per 15 September 2025:

    BBM Pertamina DKI Jakarta

    Pertamax: Rp 12.200 per liter

    Pertamax Turbo: Rp 13.100 per liter

    Pertamax Green: Rp 13.000 per liter

    Pertamina Dex: Rp 13.850 per liter

    Dexlite: 13.600 per liter

    BBM Shell

    Shell Super: Rp 12.580 per liter

    Shell V-Power: Rp 13.140 per liter

    Shell V-Power Diesel: Rp 14.130 per liter

    Shell V-Power Nitro+: Rp 13.300 per liter

    BBM BP-AKR

    BP Ultimate: Rp 13.120 per liter

    BP 92: Rp 12.610 per liter

    BP Ultimate Diesel: Rp 14.140 per liter

    BBM Vivo Energy

    Revvo 90: Rp 12.530 per liter

    Revvo 92: Rp 12.610 per liter

    Revvo 95: Rp 13.140 per liter

    Diesel Primus Plus: Rp 14.140 per liter

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]