brand merek: Vivo

  • Top 3 Tekno: Bocoran Spesifikasi Vivo X500 Tuai Perhatian

    Top 3 Tekno: Bocoran Spesifikasi Vivo X500 Tuai Perhatian

    Liputan6.com, Jakarta – Keputusan Vivo yang disebut akan langsung lompat dari seri X300 ke X500, menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com. Spesifikasi dari Vivo X500 pun tak luput dari perhatian.

    Berita lain yang juga populer datang dari Chengdu All Gamers yang juarai KPL 2025 dan membawa pulang Rp 46,9 Miliar.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Bocoran Vivo X500 Muncul, Penerus X300 Diprediksi Pakai Chipset Baru

    Vivo disebut akan langsung lompat dari seri X300 ke X500. Kabar ini diungkap oleh leaker Digital Chat Station (DCS) melalui akun Weibo miliknya.

    Keputusan untuk langsung meluncurkan Vivo X500 berkaitan dengan anggapan angka empat sebagai angka sial di sejumlah negara di Asia, termasuk China.

    Sebelumnya, perusahaan juga mengambil langkah serupa di lini S series dengan melewati seri S40 dan langsung meluncurkan S50. DCS menyebutkan, Vivo X500 akan hadir dalam tiga model yaitu X500, X500 Pro, dan X500 Ultra.

    Mengutip Gizmochina, Senin (10/11/2025), Vivo X500 diperkirakan meluncur pada September hingga Oktober 2026.

    Beberapa pihak meyakini, lini HP baru Vivo ini akan menjadi ponsel pertama perusahaan yang menggunakan chipset MediaTek Dimensity 9600.

    Chip baru milik MediaTek ini diproduksi menggunakan proses fabrikasi 2nm TSMC, dengan klaim peningnkatan performa dan efisiensi daya lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya.

    Meski rumor mengenai seri X500 semakin banyak, Vivo masih memiliki beberapa peluncuran besar dalam waktu dekat.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • ESDM Sebut VIVO Sempat Sepakat Beli BBM Pertamina tapi Mundur, Kini Nego Lagi

    ESDM Sebut VIVO Sempat Sepakat Beli BBM Pertamina tapi Mundur, Kini Nego Lagi

    Jakarta

    SPBU Shell dan VIVO hingga saat ini belum membeli base fuel atau BBM murni dari Pertamina Patra Niaga. Alhasil, BBM di SPBU tersebut masih kosong. Berbeda dengan BP-AKR yang sudah melakukan pembelian BBM dari Pertamina.

    Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan sebenarnya VIVO sudah melakukan negosiasi dan menyatakan sepakat untuk membeli BBM dari Pertamina. Namun dalam perjalanannya, Vivo menyatakan mundur.

    Namun, Laode mengatakan, saat ini VIVO tengah melakukan negosiasi kembali dengan Pertamina Patra Niaga untuk membeli BBM.

    “Sebenarnya VIVO itu kan sudah dulu harusnya. Tapi mundur. Alasannya belum tahu. Sekarang nego lagi, kita tunggu aja,” katanya saat ditemui di Komplek DPR RI, Jakarta, Senin (10/11/2025).

    Laode pun berharap VIVO dan Shell untuk segera menyelesaikan negosiasi dan melakukan pemesanan BBM.

    “Karena kan BP-AKR aja sudah dua kargo, masa yang lain gak pesen, nanti apa Itu bisa menyebabkan prognosa dia sampai akhir tahun turun, karena dia gak memkonsumsi apa-apa,” katanya.

    Sebelumnya, Loade mengabarkan BP-AKR bakal kembali membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) murni atau base fuel dari Pertamina Patra Niaga. Jumlah BBM yang akan dibeli sebanyak 100 ribu barel

    “Jadi malah yang BP AKR dua minggu lagi ada pesan lagi satu kargo. BP nambah lagi 100 ribu barel,” kata Laode saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/11).

    Laode mengatakan untuk SPBU lainya seperti Shell dan VIVO saat ini masih melakukan proses negosiasi dengan Pertamina Patra Niaga. Ia mendapatkan bocoran bahwa dalam waktu dekat kemungkinan SPBU VIVO akan menyusul untuk membeli BBM dari Pertamina Patra Niaga.

    “Ya jadi yang belum itu sedang bernegosiasi dengan Badan Usaha Patra Niaga dan kemarin memang kami mendapatkan info bahwa VIVO sudah mendekati, akan ada lagi. Jadi kita tunggu aja ya,” terang Laode.

    (acd/acd)

  • Bocoran Vivo X500 Muncul, Penerus X300 Diprediksi Pakai Chipset Baru

    Bocoran Vivo X500 Muncul, Penerus X300 Diprediksi Pakai Chipset Baru

    Setelah debut di China, sebelumnya Vivo bersiap untuk peluncuran global Vivo X300 series. Rencananya, perusahaan akan mengungkap lini smartphone flagship terbarunya tersebut selain di Negeri Tirai Bambu pada 30 Oktober.

    Jadi salah satu lini HP Android pertama dengan chipset MediaTek Dimensity 9500, banyak konsumen dibuat penasaran dengan berapa harga ponsel baru milik Vivo itu saat meluncur di masing-masing negara, termasuk Indonesia.

    Meski Vivo belum mengungkap secara detail tentang kapan HP Vivo ini tersedia di seluruh dunia. Paras Guglani, leaker telah membocorkan informasi mengenai varian warna dan penyimpanan menjelang peluncuran lewat akun media sosial (medsos) di X miliknya.

    Mengutip cuitan Paras via Gizmochina, Selasa (28/10/2025), Vivo X300 varian standar akan hadir dalam empat pilihan warna, seperti Halo Pink, Iris Purple, Mist Blue, dan Phantom Black. Untuk varian global, perusahaan menawarkan konfigurasi RAM hingga 16GB dan penyimpanan 512GB.

    Sayangnya, perusahaan tidak akan meluncurkan model RAM 1TB selain di pasar China. Untuk varian X300 Pro, Vivo menawarkan empat pilihan warna seperti Mist Blue, Phantom Black, Cloud White, dan Dune Brown. Seperti X300, versi Pro akan dilengkapi RAM hingga 16GB dan penyimpanan 512GB.

    Paras juga mengungkapkan adanya perbedaan ketersediaan warna di beberapa wilayah. Seperti di Australia X300 Pro hanya akan tersedia dalam warna Phantom Black dan Dune Brown. Menariknya, X300 standar akan mendapatkan varian warna Merah eksklusif di kawasan tersebut.

  • Harga BBM Pertamina, Shell, bp, dan Vivo stabil pada Hari Pahlawan

    Harga BBM Pertamina, Shell, bp, dan Vivo stabil pada Hari Pahlawan

    Harga Pertamax Series dan Pertamina Dex Series tak mengalami perubahan sejak awal November 2025.

    Jakarta (ANTARA) – Harga bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina, Shell, British Petroleum (BP), dan Vivo terpantau stabil pada pekan kedua November 2025, tepatnya pada Hari Pahlawan, setelah penyesuaian harga BBM yang berlangsung pada pekan pertama November.

    Dikutip dari laman resmi Pertamina di Jakarta, Senin, tercatat harga Pertamax Series dan Pertamina Dex Series tak mengalami perubahan sejak awal November 2025.

    Berikut adalah rincian harga BBM SPBU Pertamina di Jakarta:

    Harga pertalite Rp10.000 per liter;
    Solar subsidi Rp6.800 per liter;
    Pertamax Rp12.200 per liter;
    Pertamax turbo Rp13.100 per liter;
    Pertamax green Rp13.000 per liter;
    Dexlite Rp13.900 per liter; dan
    Pertamina dex Rp14.200 per liter.

    Lebih lanjut, BBM di SPBU Shell juga tak menunjukkan perubahan harga sejak BBM jenis bensin seperti Shell Super turun pada 1 November.

    Adapun rincian harga BBM di SPBU Shell sebagaimana yang dikutip dari laman resmi SPBU Shell adalah sebagai berikut:

    Shell Super Rp12.680 per liter;
    V-Power Rp13.260 per liter;
    V-Power Diesel Rp14.410; serta
    V-Power Nitro+ Rp13.480 per liter.

    Selanjutnya, harga BBM di SPBU BP juga berlaku hal yang serupa dengan SPBU Shell, yakni tidak adanya perubahan harga sejak awal November.

    Berikut ini adalah rincian harga BBM di SPBU BP:

    BP Ultimate Rp13.260 per liter;
    BP 92 Rp12.680 per liter; dan
    BP Ultimate Diesel Rp14.410 per liter.

    Berbeda dengan SPBU lainnya, Vivo hanya memperbaharui harga BBM jenis solar. Hal tersebut dikarenakan sejak 15 Oktober 2025, SPBU Vivo telah kehabisan stok BBM jenis bensin.

    Harga Diesel Primus Plus stabil di angka Rp14.410 per liter sejak awal November.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • YLKI Soroti Ketimpangan Pasokan BBM, Desak Pemerintah Benahi Distribusi Nasional

    YLKI Soroti Ketimpangan Pasokan BBM, Desak Pemerintah Benahi Distribusi Nasional

    Bisnis.com, JAKARTA — Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengingatkan agar pemerintah dan badan usaha (BU) melakukan distribusi BBM lebih merata, baik untuk SPBU milik Pertamina maupun swasta.

    Hal ini merespons fenomena antrean yang mengular di SPBU BP-AKR milik PT Aneka Petroindo Raya (APR) di Surabaya, Jawa Timur. Antrean yang mengular itu tak lepas dari stok BBM di SPBU swasta yang kini baru terisi di SPBU BP.

    Di satu sisi, warga Surabaya disebut was-was dengan isu kualitas Pertalite besutan Pertamina.

    Sekretaris Jenderal YLKI Rio Priambodo mengatakan, fenomena antrean di SPBU BP setelah pasokan BBM-nya kembali normal menunjukkan adanya ketimpangan pasokan di lapangan yang berdampak langsung pada konsumen.

    “Dari sisi YLKI, kami menilai kondisi ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan badan usaha terkait agar distribusi BBM lebih merata, baik untuk SPBU milik Pertamina maupun swasta,” ucap Rio kepada Bisnis, Minggu (9/11/2025).

    YLKI pun mendorong agar koordinasi antara pemerintah, BPH Migas, dan seluruh badan usaha penyedia BBM diperkuat. Hal ini diperlukan agar mekanisme distribusi dan transparansi stok lebih baik. 

    Untuk diketahui, kekosongan stok BBM di SPBU swasta terjadi sejak akhir Agustus 2025 lalu. Menyikapi hal ini, pemerintah mendorong pengusaha SPBU swasta membeli base fuel dari Pertamina dengan skema business to business (B2B).

    Sebab, Pertamina masih memiliki kuota impor. Di sisi lain, jatah impor BBM untuk SPBU swasta telah habis untuk 2025 ini.

    Belakangan, baru BP yang sepakat membeli base fuel sebanyak 100.000 barel dari Pertamina, sementara Shell dan Vivo masih dalam tahap negosiasi.

    BP-AKR pun mengumumkan BBM jenis BP 92 kini telah kembali tersedia di seluruh jaringan SPBU BP di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat, serta secara bertahap akan tersedia di Jawa Timur. 

    Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura mengatakan, kerja sama Pertamina terlaksana setelah seluruh aspek tata kelola yang mencakup kepatuhan (compliance), kesesuaian spesifikasi dan standar kualitas, serta aspek komersial telah terpenuhi.  

    Menurutnya, atas dukungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan dilakukan melalui proses kolaboratif dengan PT Pertamina Patra Niaga, maka pengadaan base fuel impor dapat terlaksana dengan baik dan normalisasi pasokan bagi masyarakat terwujud. 

    “BP-AKR kembali menghadirkan bahan bakar berkualitas BP 92 dengan teknologi ACTIVE untuk memenuhi kebutuhan dan mendukung mobilitas masyarakat. Prioritas kami jelas, BP 92 kembali tersedia dan kualitas produk yang dihadirkan konsisten terjaga. Fokus mutu ini bagian dari komitmen jangka panjang kami membangun layanan energi yang terpercaya di Indonesia,” ucap Vanda melalui keterangan resmi, Jumat (31/10/2025). 

    BP-AKR menegaskan bahwa pasokan base fuel telah melalui uji kualitas dengan pengawasan surveyor independen yang terpercaya, untuk memastikan pasokan yang diterima telah sesuai dengan spesifikasi dan standar kualitas pemerintah Indonesia serta internasional. 

    Terpisah, Kementerian ESDM menyebut sejumlah badan usaha SPBU swasta, seperti Vivo dan Shell, hingga saat ini masih melakukan negosiasi pembelian base fuel dari Pertamina.

    Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Laode Sulaeman mengatakan, negosiasi yang mengalami progres cukup maju adalah Vivo. Dia menyebut, Vivo hampir mendekati kesepakatan. 

    Namun, dia belum dapat memberikan informasi perincian terkait volume dan target pembelian oleh Vivo.  

    “Kemarin memang kami mendapatkan info bahwa Vivo sudah mendekati, akan ada lagi jadi kita tunggu aja ya,” kata Laode saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (7/11/2025). 

    Laode menegaskan bahwa SPBU swasta lainnya, seperti Shell, masih dalam tahap negosiasi dengan Pertamina. Shell disebut meminta bertemu dengan Laode dalam proses negosiasi ini. 

    Kendati demikian, dia tak memberikan penjelasan terkait apa saja pertimbangan Shell saat ini.  

    “[Shell] masih berproses, Shell tadi baru menghubungi saya, mau ketemu dulu dengan saya, saya bilang oke,” tuturnya. 

  • Ikhtiar ESDM tekan impor BBM dan wujudkan swasembada energi

    Ikhtiar ESDM tekan impor BBM dan wujudkan swasembada energi

    Jakarta (ANTARA) – Babak akhir polemik kuota impor bahan bakar minyak (BBM) mewarnai triwulan keempat 2025, dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berhasil menjembatani negosiasi antara pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta dan Pertamina.

    “Kami mendapatkan info bahwa Vivo sudah mendekati (kesepakatan), BP-AKR 2 minggu lagi ada pesan lagi satu kargo 100 ribu (barel),” ucap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman, di Jakarta, Jumat (7/11).

    Tambahan pemesanan BBM dilakukan oleh BP-AKR setelah membeli 100 ribu barel base fuel (bahan bakar murni) dari Pertamina Patra Niaga pada akhir Oktober 2025. Perlahan, RON 92 kembali tersedia di SPBU bercorak hijau tersebut.

    Laode menyampaikan, terdapat kemungkinan pemerintah kembali menggunakan skema tambahan 10 persen dari kuota impor 2025 untuk badan usaha pengelola SPBU swasta pada 2026.

    Saat ini, pemerintah sudah mendapatkan data kebutuhan impor BBM dari badan usaha swasta, namun belum menentukan besaran kuota yang akan diberikan.

    “Kemungkinan seperti itu polanya. 100 plus 10 persen. Tapi kan referensi tahunnya, beda, kan. Kalau kemarin tahun 2024, sekarang tahun 2025,” ucap Laode.

    Pulihnya ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) secara bertahap di SPBU swasta merupakan buah dari solusi yang ditawarkan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia tanpa menambah kuota impor untuk badan usaha swasta. Solusi yang ditawarkan adalah memberikan sebagian kuota impor milik Pertamina untuk digunakan oleh badan usaha swasta.

    Ketika solusi tersebut dicetuskan, September 2025, Pertamina Patra Niaga masih memiliki sisa kuota impor sebesar 34 persen atau sekitar 7,52 juta kiloliter, yang cukup untuk memenuhi tambahan alokasi bagi SPBU swasta hingga Desember 2025 sebesar 571.748 kiloliter.

    Tugas Kementerian ESDM, tutur Bahlil, adalah memastikan ketersediaan energi untuk negeri, sembari menjaga keseimbangan neraca perdagangan mengingat tingginya angka impor minyak apabila dibandingkan dengan produksi minyak nasional.

    Data Kementerian ESDM menunjukkan Indonesia masih mengimpor 330 juta barel minyak pada 2024, yang terdiri atas 128 juta barel minyak mentah dan 202 juta barel bahan bakar minyak (BBM). Sedangkan, produksi minyak nasional pada 2024 berada di angka 212 juta barel.

    Oleh karena itu, mengendalikan kuota impor BBM untuk badan usaha pengelola SPBU swasta saja tak cukup untuk mengurangi angka impor BBM. Ikhtiar memangkas impor BBM jenis bensin juga bisa diwujudkan dengan mendongkrak produksi minyak bumi atau menghadirkan alternatif, seperti menerapkan energi bersih untuk mengurangi ketergantungan terhadap fosil.

    Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Negosiasi BBM Alot, Shell Mau Temui Kementerian ESDM

    Negosiasi BBM Alot, Shell Mau Temui Kementerian ESDM

    Liputan6.com, Jakarta – Negosiasi pengadaan BBM PT Shell Indonesia dengan PT Pertamina Patra Niaga masih alot. Badan Usaha swasta itu berencana untuk menemui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

    Hal itu dikonfirmasi Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman. Dia mengatakan negosiasi antara Shell dan Pertamina masih proses, meski ada permintaan pihak Shell bertemu dengannya.

    “Masih berproses. Shell tadi baru menghubungi saya, mau ketemu dulu dengan saya, saya bilang oke,” ungkap Laode, ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

    Kendati begitu, Laode pun belum tahu persoalan apa yang akan dibahas bersama Shell nantinya. Disinyalir ada kaitannya dengan negosiasi pengadaan BBM dari Pertamina.

    “Saya nggak tahu mau ketemu saya ini dalam rangka apa, saya belum tahu. Pokoknya dia mau ketemu saya aja,” ungkapnya.

    Shell memang diketahui belum sepakat dengan Pertamina soal pengadaan base fuel. Sementara itu, Vivo disebut sudah mendekat kesepakatan, serta BP-AKR yang bahkan berencana menambah pasokan dari Pertamina.

    “Kan kalau negosiasi kan sudah dibuka semua. Sudah dibuka semua, sebenarnya tinggal langsung ke badan usaha aja ke Pertamina,” kata Laode soal negosiasi SPBU swasta dan Pertamina.

     

  • Kementerian ESDM Sebut Vivo-Pertamina Dekati Kesepakatan, SPBU Bakal Terisi?

    Kementerian ESDM Sebut Vivo-Pertamina Dekati Kesepakatan, SPBU Bakal Terisi?

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut badan usaha swasta Vivo mendekati kesepakatan pengadaan BBM dari PT Pertamina (Persero). Jumlahnya diperkirakan mencapai 100 ribu barel.

    Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman menjelaskan, Shell dan Vivo belum menemui kesepakatan kerja sama pengadaan BBM. Namun, Vivo dikabarkan sudah semakin mendekati kesepakatan dengan Pertamina Patra Niaga.

    “Jadi yang belum itu sedang bernegosiasi dengan Badan Usaha Patra Niaga dan kemarin memang kami mendapatkan info bahwa Vivo sudah mendekati, akan ada lagi. Jadi kita tunggu saja ya,” ungkap Laode, ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

    Meski begitu, dia belum bisa memastikan jumlah yang akan dikirim Pertamina Patra Niaga ke Vivo. Namun, besarannya diperkirakan sekitar 100 ribu barel.

    Jumlah tersebut menghitung asumsi volume satu kali pengapalan sebanyak 100 ribu barel base fuel. Laode bilang, sebelumnya pun Vivo pernah meminta 100 ribu barel, namun belum menemui kesepakatan kala itu. 

    “Kalau proses impor ini kan satu kargo, satu kargo 100 ribu barrel. Awalnya juga VIVO sudah minta 100 ribu barrel, harusnya, ini belum diputus, harusnya ya sama,” jelas dia.

    BP-AKR Mau Beli Lagi

    Diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap badan usaha swasta, BP-AKR akan kembali menambah pesanan base fuel ke PT Pertamina (Persero). Proses pengapalannya diharapkan rampung akhir November 2025.

    Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Kementerian ESDM, Laode Sulaeman menyampaikan rencana BP-AKR menambah pengadaan BBM dari Pertamina.

    “Jadi malah yang BP-AKR dua minggu lagi ada pesan lagi satu kargo,” kata Laode, ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

  • BP-AKR Tambah Kuota BBM Lagi dari Pertamina, Segini Jumlahnya

    BP-AKR Tambah Kuota BBM Lagi dari Pertamina, Segini Jumlahnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa saat ini SPBU BP-AKR melakukan pengajuan untuk menambah pasokan bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina.

    Memang hingga sekarang baru BP-AKR sebagai SPBU swasta yang sudah kembali menjual produk bensin sejak kekosongan stok selama dua bulan di RI.

    Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengungkapkan BP-AKR sudah mengajukan tambahan lagi sebanyak 100 ribu barel BBM ke Pertamina. Terutama, tambahan tersebut diajukan setelah BP-AKR sudah menjual kembali BBM khususnya bensin RON 92.

    “BP nambah lagi 100 ribu (barel). Minggu ketiga November,” ujarnya ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

    Sejauh ini, baru BP-AKR yang sudah menjual kembali BBM jenis bensin setelah kosong stok selama dua bulan. Sedangkan Shell dan Vivo, Laode mengatakan kedua badan usaha tersebut masih melakukan negosiasi dengan Pertamina.

    “Semoga ya, karena mereka (Shell dan Vivo) sedang negosiasi,” katanya.

    Sedangkan Shell, Laode mengatakan pihak Shell telah mengajukan pertemuan dengan dirinya perihal negosiasi tersebut.

    “Shell rencana mau ketemu saya. Belum, masih janjian. Janjian saya kan belum memutuskan waktunya kapan. Saya bilang siap, nanti kami akan terima,” tambahnya.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bukan Xiaomi-Vivo-Oppo, Ini Raja HP Android Murah Terbaru 2025

    Bukan Xiaomi-Vivo-Oppo, Ini Raja HP Android Murah Terbaru 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Snapdragon 8 Elite Gen 5 menjadi chip paling perkasa untuk mendukung kinerja HP premium. Terbukti, dalam laporan terbaru dari situs benchmark AnTuTu, 5 HP Android terkencang di pasaran saat ini mengandalkan chip buatan perusahaan asal San Diego, Amerika Serikat (AS).

    Selain HP Android premium, menarik untuk melihat HP Android kelas menengah (mid-range) terkencang yang tersedia di pasaran. Berdasarkan laporan AnTuTu untuk periode Oktober 2025, ternyata chip yang mendominasi jejeran HP Android kelas menengah terkencang adalah MediaTek 8400-Ultra dan MediaTek 8400.

    Dalam daftar ‘Top 10’ tak ada chip Snapdragon buatan Qualcomm yang masuk. Semuanya mengandalkan chip MediaTek, namun berbeda-beda jenis.

    Padahal, ada beberapa chip Snapdragon yang menyasar kelas menengah seperti Snapdragon 8s Gen 4 atau Snapdragon 7 Gen 4. Namun, memang HP mid-range kebanyakan didominasi oleh chip Dimensity dari MediaTek, sementara Snapdragon buatan Qualcomm lebih ‘megang’ di kelas premium.

    Peringkat pertama HP mid-range terkencang di Oktober 2025 dipegang oleh Realme Neo7 SE yang berjalan dengan chip Dimensity 8400-Ultra. HP ini mampu meraup skor 1.931.641, dikutip dari Gizmochina, Selasa (6/11/2025).

    Selanjutnya, di urutan ke-2 ada iQOO Z10 Turbo dan ke-3 dipegang Vivo Y300 GT yang kompak menggunakan chip standar Dimensity 8400. Masing-masing secara berurutan mengumpulkan skor 1.915.499 dan 1.909.184.

    Peringkat ke-4 diduduki Redmi Turbo 4 yang mengandalkan chip Dimensity 8400-Ultra, sama seperti Realme Neo7 SE. HP ini meraup skor 1.868.587.

    Selanjutnya di posisi ke-5 dan ke-6 diduduki oleh Oppo Reno 14 dan Oppo Reno 14 Pro, dengan mengandalkan chip Dimensity 8350 dan Dimensity 8450. Skornya secara berurutan 1.495.632 dan 1.485.371.

    Semua HP Android kelas menengah yang masuk daftar ‘Top 10’ sebagai perangkat terkencang mengumpulkan skor lebih dari 1,28 juta. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja HP mid-range kian gahar dan naik kelas.

    Gizmochina mencatat bahwa nilai skor 1,28 juta mirip dengan skor yang diraih HP flagship keluaran 2022/2023. Artinya, HP mid-range saat ini sudah berevolusi dengan memperkuat kinerjanya.

    Berikut daftar lengkap ‘Top 10’ HP mid-range terkencang versi AnTuTu pada periode Oktober 2025, dikutip dari Gizmochina:

    Realme Neo7 SE (1.931.641)
    iQOO Z10 Turbo (1.915.499)
    Vivo Y300 GT (1.909.184)
    Redmi Turbo 4 (1.868.587)
    Oppo Reno 14 (1.495.632)
    Oppo Reno 14 Pro (1.485.371)
    Motorola Edge 60 Pro (1.451.715)
    Oppo K13 Turbo (1.450.850)
    Oppo Reno 13 Pro (1.291.601)
    Oppo Reno 13 (1.283.913)

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]