brand merek: Toyota

  • Mobil Yaris Masuk ke Jurang 20 Meter di Puncak, Ini Sebabnya

    Mobil Yaris Masuk ke Jurang 20 Meter di Puncak, Ini Sebabnya

    Jakarta

    Mobil Yaris putih yang ditumpangi satu keluarga asal Bekasi terjun ke jurang 20 meter. Mobil itu menuju perjalanan ke vila di Puncak, Bogor, Jawa Barat (Jabar). Apa sebabnya?

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor Ipda Ferdhyan Mulya menjelaskan akses yang dilalui korban merupakan jalur alternatif dengan kondisi jalan menikung tajam dan memiliki tanjakan curam. Ketika tiba di Simpang atau Pertigaan Babakan, mobil gagal menanjak hingga akhirnya mundur dan terperosok ke jurang.

    “Kronologi kejadian sebelum terjadi kecelakaan lalu lintas tunggal, minibus Toyota Yaris B-2331-POK, yang dikemudikan oleh AR, berpenumpang 3 (tiga) orang, yaitu RBS, SH, dan ATL bergerak dari arah (Desa) Kuta menuju arah (Kampung) Babakan, Megamendung,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor Ipda Ferdhyan Mulya, Minggu (15/12/2025).

    “Setiba di tempat kejadian perkara (TKP), pengemudi diduga tidak menguasai medan jalan dan tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya dengan baik, saat melintasi jalan menanjak. Geografis jalan menikung ke kiri dan menanjak tajam, kondisi cuaca cerah sore hari,” kata Ferdhyan.

    “Kemudian minibus Toyota Yaris warna putih B-2331-POK bergerak mundur, lalu terjatuh ke jurang. Kurang lebih dengan kedalaman 20 meter, sehingga terjadi kecelakaan lalu lintas tunggal,” sambungnya.

    Kapolsek Megamendung AKP Yulita Heriyanti menyebut empat orang dalam mobil terjun ke jurang merupakan satu keluarga. Empat orang tersebut terdiri dari pasutri dan dua anaknya.

    “Masih (satu keluarga). Iya (empat korban) itu pasangan suami-istri, sama anaknya 2 sudah dewasa,” kata Yulita

    Pelajaran saat nyetir dengan kondisi jalan berbukit dan menanjak

    Praktisi Berkendara, Sonny Susmana mengatakan medan jalan yang menanjak-menurun memiliki potensi bahaya tersendiri yang dapat disebabkan oleh 2 faktor internal dan eksternal.

    Penyebab kecelakaan pada jalanan naik dan menurun faktor internal disebabkan pengemudi (driver) tidak percaya diri atau yakin, kurangnya kemampuan mengemudi, hingga kurang pahamnya kondisi medan jalan.

    Selain itu, faktor eksternal juga mempengaruhi keselamatan berkendara, seperti kendaraan besar yang melaju di sekitar kita, kondisi permukaan jalan yang licin dan jalan rusak, hingga kondisi area pegunungan lebih sering hujan dan berkabut.

    “Dalam menghadapi kedua faktor tersebut, tipsnya yang dapat diterapkan saat jalan menanjak-menurun, di antaranya dengan selalu mempertimbangkan ketinggian, panjang, dan Tabletop/ujung tanjakan-turunan,” kata Sonny.

    “Kenali kemampuan dalam berkendara, dan juga kemampuan kendaraan yang digunakan, selalu jaga jarak (jangan di belakang kendaraan besar saat menanjak dan jangan di depan kendaraan besar saat di turunan),” Sonny menambahkan.

    (riar/lua)

  • Denza Siap Bawa Model Baru ke Indonesia Tahun Depan, Ini Bocorannya

    Denza Siap Bawa Model Baru ke Indonesia Tahun Depan, Ini Bocorannya

    Jakarta

    Denza siap membawa model baru ke Indonesia tahun depan. Menariknya, Denza akan memperkenalkan teknologi baru dan kemungkinan model lain Denza, entah itu sedan, hatchback, maupun SUV.

    “Denza sudah meredefinisikan arti kemewahan dan luxury. Jadi pada tahun 2026 kami akan memperkenalkan segmen lain di bawah Denza. Semoga sedan, hatchback, SUV, bahkan SUV off-road. Kita bisa memperkenalkan segmen-segmen lagi di Denza brand pada tahun 2026,” bilang Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao dalam acara media gathering di Bogor belum lama ini.

    Saat ini line up Denza yang dijual di Indonesia memang baru ada satu model, yaitu D9. Mobil MPV listrik premium pesaing Toyota Alphard tersebut sukses mencuri perhatian masyarakat Indonesia dan penjualannya telah melebihi ekspektasi.

    Untuk model masa depan Denza di Indonesia, Eagle memberikan bocoran lagi. Kata dia, calon model baru Denza di Indonesia ini akan membawa teknologi baru yang pertama kali baru ditanamkan di model Denza.

    “Modelnya mungkin tidak begitu spesial, tapi yang membuatnya spesial adalah teknologi yang ditanamkan di kendaraan ini. Karena itu yang pertama kalinya ditanamkan pada kendaraan Denza. Ke depannya, model Denza akan menggunakan platform teknologi ini,” tambah dia.

    Sebagai sub-brand premium dari BYD, Denza telah memiliki banyak line up model di China. Dari jajaran SUV ada N9 dan N8L. Kemudian dari segmen sedan ada Z9, di segmen station wagon ada Z9 GT, lalu MPV D9, juga crossover N7, termasuk sports car konsep Denza Z.

    (lua/riar)

  • Mobilnya Banyak Dijadikan Armada Taksi, BYD Harap Bisa Bantu Kurangi Polusi

    Mobilnya Banyak Dijadikan Armada Taksi, BYD Harap Bisa Bantu Kurangi Polusi

    Jakarta

    Selain menjual mobil listrik untuk konsumen umum, BYD juga memasarkan produknya buat dijadikan armada fleet alias taksi. Dengan begitu, BYD berharap bisa membantu pengurangan polusi udara di Indonesia.

    Beberapa model BYD yang dijadikan armada taksi adalah T3 dan E6. Kemudian ada dua model lainnya yang digunakan buat armada taksi online, yaitu M6 dan Atto 1. Merek asal China tersebut menilai pasar fleet di Indonesia terus berkembang dengan baik.

    “BYD secara grup memang membangun kerja sama yang baik dengan perusahaan-perusahaan transportasi umum dan e-hailing. Tak hanya Atto 1, tapi kita juga sudah mulai tahun lalu dari M6,” kata Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao dalam acara media gathering di Bogor belum lama ini.

    “Dibandingkan dengan pasar penumpang, pasar fleet ini juga berkembang dengan baik, di mana juga memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pengurangan CO2,” sambung Eagle.

    Eagle menambahkan, mobil penumpang yang dijadikan transportasi umum seperti taksi, memiliki mobilitas yang tinggi, bisa 10 kali lipat dari mobil penumpang yang dijadikan kendaraan pribadi. Jadi bisa dibayangkan betapa banyaknya pengurangan polusi yang terjadi jika mobil listrik dijadikan armada taksi.

    Sementara itu bila melihat data penjualan, saat ini BYD menjadi rajanya mobil listrik di Indonesia. Secara akumulatif, BYD Indonesia telah menjual setidaknya 47.300 unit dari Januari hingga November 2025. BYD Indonesia juga memecahkan rekor penjualan beberapa bulan terakhir sebanyak 10 ribu unit per bulan. BYD juga mengklaim menguasai lebih dari 57% market share mobil listrik full baterai di Indonesia.

    BYD kini juga merangsek ke papan atas sebagai salah satu merek mobil terlaris di Indonesia. Bahkan penjualan BYD bisa mengungguli merek-merek Jepang seperti Mitsubishi, Suzuki, dan Honda.

    Pada November 2025, BYD Indonesia mencatat angka penjualan wholesales 9.481 unit, hanya kalah dari Daihatsu (11.684 unit) dan Toyota (21.642 unit) yang menjadi merek mobil terlaris bulan lalu.

    (lua/riar)

  • Makin Jelas, Ini Penampakan Calon Mobil Hybrid Perodua

    Makin Jelas, Ini Penampakan Calon Mobil Hybrid Perodua

    Jakarta

    Perodua kembali menggoda publik dengan merilis teaser terbaru untuk calon mobil hybrid-nya. Setelah gambar perdana dirilis pekan lalu, teaser lanjutan ini memperlihatkan penampakan makin jelas dari calon crossover segmen B berkode D66B, yang digadang-gadang bakal menggunakan nama Nexis atau Traz saat meluncur resmi.

    Dari gambar terbaru yang diunggah Perodua, detail eksterior mobil ini mulai terbaca, kendati masih dibalut pencahayaan minim. Secara garis besar, siluetnya sangat familiar karena memiliki banyak kemiripan dengan Toyota Yaris Cross, yang lebih dulu meluncur di Indonesia dan Thailand sejak 2023. Hal ini bukan kejutan, mengingat D66B dikembangkan dari basis yang sama.

    Meski begitu, Perodua tampaknya tetap memberikan sentuhan khas pada model barunya. Pada teaser sebelumnya, terlihat jelas bahwa grille depan Nexis/Traz menggunakan motif berbentuk L, berbeda dengan Yaris Cross yang mengusung pola U. Pada teaser terbaru, bagian depan kembali ditampilkan dengan pencahayaan sedikit lebih terang, sehingga detail bumper makin terlihat.

    Di area bumper depan, Perodua menyematkan sisipan sudut dengan desain yang lebih kompleks dibandingkan milik Yaris Cross. Pada model Toyota tersebut, komponen kecil di atas lampu depan diketahui berfungsi sebagai sensor parkir. Perbedaan desain ini mengindikasikan bahwa Perodua ingin menghadirkan identitas visual tersendiri, meski berbagi DNA dengan saudaranya dari Toyota.

    Soal spesifikasi, Perodua masih menutup rapat informasi teknis Nexis/Traz. Namun, sebagai gambaran, Toyota Yaris Cross di Indonesia dibekali mesin bensin 1.5 liter empat silinder 2NR-VE naturally aspirated dengan tenaga 106 PS dan torsi 138 Nm, yang dipadukan dengan transmisi manual lima percepatan atau CVT. Sementara di Thailand, Yaris Cross hanya ditawarkan dalam versi hybrid, mengombinasikan mesin 1.5 liter 2NR-VEX dengan motor listrik untuk menghasilkan tenaga gabungan 111 PS.

    Kesamaan platform ini juga berimbas pada aspek keselamatan. Yaris Cross telah mengantongi peringkat bintang lima ASEAN NCAP pada Agustus lalu, dan besar kemungkinan Nexis/Traz akan menawarkan standar keselamatan serupa. Nama Nexis dan Traz sendiri sebenarnya bukan hal baru, karena telah didaftarkan Perodua ke MyIPO lebih dari tiga tahun lalu.

    Menariknya, Perodua memberi petunjuk bahwa debut D66B tinggal lima hari lagi, atau dijadwalkan berlangsung pekan depan. Model ini akan diposisikan di atas Ativa yang saat ini dijual mulai RM62.500 hingga RM73.400. Lantas, berapa harga yang cocok buat calon mobil hybrid Perodua ini?

    (lua/riar)

  • Pabrikan Jepang Nggak Bisa Terus-terusan Ngotot dengan Mobil Hybrid

    Pabrikan Jepang Nggak Bisa Terus-terusan Ngotot dengan Mobil Hybrid

    Jakarta

    Pabrikan Jepang disebut tak bisa terus-terusan ngotot dengan mobil hybrid di tengah gempuran mobil listrik. Kalau tidak, jangan kaget bila pasarnya bakal tergerus.

    Pasar otomotif Indonesia kian gemuk. Banyak merek baru, khususnya dari China ikut meramaikan pasar otomotif Indonesia. Sejumlah pabrikan China itu juga membawa angin segar karena menghadirkan mobil listrik yang harganya setara dengan mobil bermesin konvensional merek Jepang. Gayung pun bersambut, mobil China mulai banyak diminati orang Indonesia. Satu merek yang cukup mencolok adalah BYD. Meski baru seumur jagung di industri otomotif dalam negeri, BYD sudah menguasai pangsa pasar mobil listrik.

    BYD memang agresif mendatangkan produk mobil listriknya untuk mengisi berbagai segmen. Untuk menjegal mobil di segmen Low Cost Green Car (LCGC) misalnya, BYD punya Atto 1. Dari komposisi harga Atto 1 berada di level yang sama dengan deretan mobil LCGC. Lebih mengejutkan lagi, penjualan Atto 1 juga meroket dalam dua bulan terakhir. Nama BYD Atto 1 bahkan mengisi daftar penjualan mobil terlaris pada periode Oktober-November 2025. Keberhasilan BYD lewat Atto 1 dinilai menjadi sinyal lahirnya struktur persaingan baru di industri otomotif Indonesia.

    Pengamat otomotif sekaligus akademisi ITB Yannes Pasaribu menilai, fenomena harga Atto 1 justru membuat konsumen yang sebelumnya resisten dengan mobil listrik malah jadi runtuh.

    “Lalu, label BYD yg begitu gencar diwartakan pada banyak sekali medsos sebagai produsen BEV global terbesar juga semakin memperkuat brand trust, sehingga kekhawatiran soal kualitas, baterai, dan after-sales berkurang signifikan,” terang Yannes kepada detikOto.

    Hal itu kata Yannes membuat Atto 1 menjadi rival langsung deretan mobil LCGC dan juga city car bermesin konvensional. Ke depan, bukan tidak mungkin justru pasarnya makin membesar. Menurutnya, untuk bisa bersaing, para pabrikan Jepang tidak seharusnya terus-terusan ngotot dengan mobil hybrid.

    “Konsekuensinya, fenomena ini sangat mungkin semakin membesar seiring waktu dan bakal memaksa pabrikan Jepang yang ada di Indonesia untuk merespons dengan mau tidak mau harus segera menciptakan BEV entry-level yang sama agresifnya. Tidak terus-terusan ngotot memaksakan mobil hybrid mengikuti policy prinsipal Jepangnya,” jelasnya lagi.

    Kalau terus bertahan dengan mobil hybrid, bisa jadi pangsa pasar mobil Jepang justru tergerus. Sebab tren konsumen mulai mengarah ke kendaraan listrik. Di sisi lain, sejumlah pabrikan China juga sudah punya mobil hybrid dengan teknologi lebih canggih dan harga terjangkau.

    “Jika Jepang bersikeras hanya mengandalkan hybrid yang juga harus berkompetisi dengan berbagai brand baru hybrid China yang lebih unggul desain dan fiturnya, tanpa mempercepat produksi BEV lokal, maka pangsa pasarnya akan terus menyusut seiring bergantinya generasi pembeli mayoritas ke gen Millenial dan utamanya Gen Z yang lebih aware terhadap value for money,” tutup Yannes.

    Tergerusnya pasar mobil Jepang sebenarnya sudah mulai terlihat. Kalau mengacu pada data distribusi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, hal itu mulai terlihat pada tahun 2024.

    Meskipun Toyota tetap kokoh di puncak dengan 33%, jika ditotal, pangsa lima besar merek Jepang turun menjadi 79,6%, turun 5% dari capaian 2020. Ya sebelumnya mobil Jepang mencatatkan pangsa pasar di atas 80%.

    Sementara itu, pabrikan China mulai membagi kekuatannya. Wuling memperkuat posisinya di 2,8% (25.067 unit), dan yang mengejutkan, BYD yang baru masuk langsung merebut 1,6% pasar (13.964 unit). Mereka menunjukkan keseriusan dengan mengincar segmen mobil listrik yang mulai diminati konsumen. Tren kenaikan itu juga berlanjut tahun 2025. Ini menjadi sinyal bagi pabrikan Jepang untuk makin waspada.

    Total penjualan retail hingga November 2025 tercatat 739.977 unit. Angka kolektif lima merek Jepang teratas kini hanya menyisakan 73,6% pangsa pasar. Terlihat jelas, dominasi Jepang yang dulu mencapai 85% kini berada di angka 73,6%. Angka yang hilang itu-sekitar 11%-hampir seluruhnya diambil oleh merek China.

    (dry/lua)

  • RI Siapkan Ekosistem Hidrogen dari Panas Bumi

    RI Siapkan Ekosistem Hidrogen dari Panas Bumi

    Jakarta

    Indonesia punya rencana besar untuk mengoptimalkan sumber daya panas bumi (geothermal) yang ada, tidak hanya menjadi listrik tetapi juga untuk produksi energi berbasis hidrogen.

    Senior Vice President Technology Innovation & Implementation PT Pertamina (Persero), Hana Timoti mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara dengan cadangan geothermal terbesar di dunia. Hidrogen mulai dilirik sebagai salah satu produk turunan potensial dari pengembangan energi yang cukup menjanjikan.

    “Sekarang kita fokuskan adalah bagaimana potensi geothermal ini jadi listrik, kemudian listriknya kita pakai untuk produksi hidrogen. Mudah-mudahan secara ekonominya bisa masuk, sehingga potensi geothermal ini bisa kita optimalkan,” kata Hana dalam acara Public & Business Leader Forum di Hotel Sari Pacific Jakarta, Autograph Collection, Jakarta Pusat, Sabtu (13/12/2025).

    Menurutnya, pengembangan ini merupakan bagian dari inisiatif membangun ekosistem hidrogen nasional agar Indonesia tidak kembali tertinggal seperti pada era kendaraan listrik (electric vehicle/EV), ketika peran domestik lebih banyak sebagai konsumen.

    “Supaya kita nggak ketinggalan terus, seperti EV. Kan EV kita ketinggalan, sehingga ketika zamannya EV kita hanya jadi konsumen saja. Ini diprediksikan kan zaman EV akan berakhir yang berikutnya adalah zamannya hidrogen. Ini yang kita persiapkan supaya pada saat nanti masanya hidrogen sebagai sebagai energi jadi energi utama kita sudah siap dengan struktur dan juga ekosistemnya,” ujar dia.

    Hana mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk merealisasikan ekosistem energi berbasis hidrogen. Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Geothermal Energy Tbk telah menggandeng PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk pengembangan ekosistem hidrogen hijau di Indonesia.

    “Kita sudah ada kerja sama dengan Toyota juga bagaimana mengembangkan ekosistem hidrogen ini sehingga ketika pada saatnya ketika masanya tiba dengan ekosistemnya,” ujarnya.

    Pertamina juga sudah melaksanakan Pilot Project Green Hydrogen Ulubelu sebagai proyek percontohan produksi hidrogen hijau skala kecil di Lampung. Proyek ini terintegasi dengan pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PGE untuk menghasilkan hidrogen hijau bebas emisi karbon dengan kapasitas 100 kg/hari.

    Selain itu, perusahaan juga telah memulai proyek percontohan untuk sektor kilang dan mobilitas. Untuk penggunaan hidrogen di kilang, ada pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kilang Plaju yang mampu menghasilkan energi listrik hingga 8,6 Megawatt-hour (MWh).

    Pertamina menilai, PLTS yang ada sudah memadai untuk hidrogen hijau. Listrik yang dibutuhkan untuk menghasilkan 240 Nm³ Ha/hari hanya sekitar 75 kWh.

    (shc/ara)

  • Lima Bulan Mediasi Gagal, Tabrakan Truk Tanki dan Toyota Vios Lanjut Proses Hukum
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Desember 2025

    Lima Bulan Mediasi Gagal, Tabrakan Truk Tanki dan Toyota Vios Lanjut Proses Hukum Regional 13 Desember 2025

    Lima Bulan Mediasi Gagal, Tabrakan Truk Tanki dan Toyota Vios Lanjut Proses Hukum
    Tim Redaksi
    BANGKA, KOMPAS.com
    Kecelakaan lalu-lintas yang melibatkan truk tanki dan mobil sedan Toyota Vios di jalan lintas Desa Air Belo, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung yang terjadi lima bulan lalu, tepatnya 20 Agustus 2025, berbuntut panjang.
    Pengemudi truk tanki bernama Agus Priyadi Wiraputra secara resmi melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi setelah upaya mediasi gagal mencapai kesepakatan.
    Kapolres Bangka Barat AKBP Pradana Aditya Nugraha mengatakan, Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) melanjutkan penanganan perkara yang terjadi di Jalan Raya Pangkalpinang–Mentok, Desa Air Belo, karena salah satu pengemudi, Agus Pryadi Wiraputra membuat laporan polisi pada 12 Desember 2025.
    “Para pihak yang terlibat telah menempuh upaya penyelesaian secara kekeluargaan. Bahkan, pihak kepolisian juga telah memfasilitasi mediasi guna mencari solusi damai.” 
    “Namun demikian, hingga batas waktu yang ditentukan, tidak tercapai kesepakatan perdamaian antara kedua belah pihak,” kata Pradana pada awak media, Sabtu (13/12/2025).
    Atas laporan tersebut, Sat Lantas Polres Bangka Barat menerbitkan laporan polisi dan melanjutkan penanganan perkara sesuai Pasal 310 Ayat 2 Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
    “Bahwa setiap perkara kecelakaan lalu lintas yang tidak mencapai kesepakatan damai akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” kata Pradana.
    Insiden yang terjadi sekitar pukul 12.15 WIB itu bermula saat kedua kendaraan melaju dari arah berlawanan. Kecelakaan tak terelakkan setelah bagian depan kanan kedua mobil bertabrakan.
    Kepala Seksi Humas Polres Bangka Barat Iptu Yos Sudarso menambahkan, truk tangki dengan nomor polisi BN 8057 TU yang dikemudikan Agus Pryadi Wiraputra (39), warga Mentok, mengalami ringsek parah.
    Sementara Toyota Vios dengan nomor polisi B 1662 SEG yang dikendarai Permana Putra (28), warga Pangkalpinang mengalami kerusakan berat di bagian depan.
    Akibat benturan tersebut, mobil tangki sempat terbalik dua kali di tikungan jalan dekat SPBU Pal 6 Mentok. Tumpahan BBM jenis solar di sekitar lokasi sempat memicu kekhawatiran warga akan bahaya kebakaran.
    Dalam kejadian itu dilaporkan bahwa pengemudi truk tangki Agus Pryadi Wiraputra (39), warga Mentok, tidak mengalami luka.
    Sementara dari kendaraan Toyota Vios, pengemudi Permana Putra (28) warga Pangkalpinang mengalami luka ringan dan penumpangnya, Malinda Anggraini (29) dalam kondisi stabil.
    Yos mengungkapkan bahwa peristiwa kecelakaan bermula ketika Toyota Vios hendak mendahului kendaraan yang berada di depannya, namun dalam waktu bersamaan ada truk tanki dari arah berlawanan.
    Saat itu, pengemudi truk telah membanting setir. Namun kecelakaan tidak terhindarkan karena jarak sudah terlalu dekat dan mobil sedan yang melaju dengan kecepatan tinggi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Laka di Tol Malang–Pandaan, Dua Orang Meninggal Dunia

    Laka di Tol Malang–Pandaan, Dua Orang Meninggal Dunia

    Malang (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas terjadi di ruas Tol Malang–Pandaan KM 84.700 A, wilayah Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Sabtu (13/12/2025) dini hari.

    Insiden tersebut melibatkan sebuah kendaraan Toyota Hiace nopol B 7769 TDB dengan dump truck tronton nopol L 9322 UK. Akibat kecelakaan itu, dua orang penumpang meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara sembilan lainnya mengalami luka-luka.

    Kecelakaan terjadi sekitar pukul 03.50 WIB saat Toyota Hiace yang dikemudikan AI (32), asal Jagakarsa, Jakarta Selatan, melaju dari arah Surabaya menuju Malang di lajur kanan. Rombongan tersebut ditengarai merupakan warga Jakarta Timur yang hendak berlibur di wilayah Malang Raya.

    Ketika sampai di lokasi kejadian, kendaraan tiiba-tiba menabrak sudut kanan belakang dump truck yang disopiri TH (47), warga Porong, Sidoarjo, berjalan searah di lajur kiri.

    Kasatlantas Polres Malang AKP Muhammad Alif Chelvin Arliska mengatakan, hasil pemeriksaan awal menunjukkan pengemudi Hiace diduga mengalami kelelahan saat mengemudi.

    “Berdasarkan olah TKP dan keterangan saksi, pengemudi Toyota Hiace diduga mengalami microsleep sehingga kendaraan bergerak ke kiri dan menabrak dump truck di depannya,” kata AKP Chelvin saat dikonfirmasi, Sabtu (13/12/2025).

    Akibat benturan keras tersebut, dua penumpang Hiace dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian perkara. Sementara pengemudi dan sembilan penumpang lainnya mengalami luka-luka dengan tingkat cedera berbeda dan langsung dievakuasi ke sejumlah rumah sakit di Malang.

    “Korban luka telah mendapatkan penanganan medis di RS Prima Husada dan RS Lawang Medika, sedangkan dua korban meninggal dunia dievakuasi ke RSSA Malang,” imbuhnya.

    Chelvin menambahkan, petugas gabungan dari Unit Gakkum Satlantas Polres Malang bersama PJR dan Jasa Marga langsung melakukan penanganan di lokasi. Olah tempat kejadian perkara, pengamanan barang bukti, hingga pengumpulan rekaman CCTV telah dilakukan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

    “Kami telah melakukan olah TKP, memeriksa saksi-saksi, serta mengamankan kendaraan yang terlibat kecelakaan. Perkara ini masih dalam penanganan Unit Gakkum Satlantas Polres Malang,” tegasnya.

    Kasatlantas Polres Malang mengimbau seluruh pengguna jalan tol agar selalu memastikan kondisi fisik tetap prima sebelum berkendara, terutama pada jam-jam rawan dini hari.

    “Jika merasa lelah atau mengantuk, segera menepi dan beristirahat di rest area. Keselamatan adalah yang utama,” pungkas Chelvin. (yog/ian)

  • Pengemudi Asyik Merokok Saat Antre BBM, Mobil Terbakar di Pom Bensin

    Pengemudi Asyik Merokok Saat Antre BBM, Mobil Terbakar di Pom Bensin

    Mamuju, Beritasatu.com – Satu mobil Toyota Avanza hangus terbakar saat antre untuk pengisian bahan bakar minyak (BBM) di sebuah pertashop kawasan Tommo, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (12/12/2025). Kebakaran itu membuat panik pengendara dan warga sekitar.

    Mereka berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya serta menarik kendaraan tersebut keluar dari kawasan pertashop agar api tidak merembet ke tangki penyimpanan BBM dan kendaraan lainnya.

    Belum diketahui apa penyebab pasti kendaraan tersebut terbakar, tetapi kuat dugaan insiden terjadi akibat kelalaian pengemudinya.

    “Sopir bersama temannya merokok dan main hand phone di dalam mobil, saat itu mereka juga pasang variasi mobil, kemungkinan ada korsleting listrik. Kaca mobilnya juga tertutup rapat, mungkin itu penyebabnya,” kata seorang warga setempat, Bara.

  • Motif 6 Polisi Keroyok Mata Elang hingga Tewas di Kalibata

    Motif 6 Polisi Keroyok Mata Elang hingga Tewas di Kalibata

    Tak lama setelah pengeroyokan, kerusuhan pecah. Beberapa fasilitas warga rusak akibat amarah rekan-rekan korban.

    Data polisi menyebut empat mobil rusak, termasuk taksi B2317SDX, Toyota Kijang Krista B8339GF, Toyota Avanza B1196RZU, dan Suzuki Ertiga B1714RZO. Tujuh sepeda motor juga mengalami kerusakan. Selain itu, 14 lapak pedagang rusak, dua kios terbakar, dan dua rumah warga mengalami kerusakan pada kaca.

    “Ada peristiwa dimana beberapa fasilitas warga mengalami kerusakan,” ucap dia.

    Hasil pendalaman, enam orang ditetapkan segagai tersangka. Mereka adalah Brigadir IAM, Brigadir JLA, Brigadir RGW, Brigadir IAB, Brigadir BN, dan Brigadir AM.

    “Berdasarkan hasil penyelidikan di lapangan penyidik melakukan analisis terhadap keterangan para saksi dan barang bukti maka penyidik telah menetapkan 6 orang tersangka yang diduga terlibat dalam rangkaian tindak pidana tersebut,” ucap dia.

    Dalam kasus ini, tersangka dijerat Pasal 170 ayat 3 KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan kematian.

    “Penerapan pasal-pasal tersebut dilakukan berdasarkan bukti permulaan yang cukup,” ucap dia.