brand merek: Toyota

  • Kabur Usai Senggol HR-V, Calya Berakhir Tabrak Separator Jalan di Depok

    Kabur Usai Senggol HR-V, Calya Berakhir Tabrak Separator Jalan di Depok

    Jakarta

    Kecelakaan melibatkan mobil Toyota Calya dengan Honda HR-V terjadi di Jalan Margonda Raya, Depok. Usai menyenggol mobil HR-V, pengemudi Calya diduga kabur namun berakhir menabrak separator di Jalan Margonda Raya, Depok.

    Kanit Laka Satlantas Polres Metro Depok Iptu Pujiono mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.15 WIB, pagi tadi. Mulanya, mobil Honda HR-V melaju searah dengan mobil Toyota Calya dari arah selatan menuju utara.

    “Sesampainya di dekat D’Mall Depok, pengemudi mobil Toyota Calya diduga menyenggol mobil Honda HR-V NRKB,” kata Pujiono dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (10/11/2025).

    Namun, bukannya berhenti, mobil Calya itu terus melaju usai serempetan itu. Pengemudi HR-V kemudian mencoba mengejar mobil Calya tersebut.

    “Dikarenakan pengemudi mobil Toyota Calya tetap melaju dengan cara zig-zag dan tidak menepikan kendaraanya, lalu pengemudi Honda HR-V mencoba mengejar mobil Toyota Calya,” imbuh Pujiono.

    “Mobil Calya membentur sparator yang berada di tengah jalan serta berusaha tetap melaju dan menabrak pembatas jalan antara jalur cepat dan lambat dengan posisi akhir tersangkut,” jelasnya.

    Pujiono mengatakan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun, mobil Calya mengalami kerusakan parah di bagian depan usai tabrakan tersebut.

    (whn/mea)

  • Lima Jam Lakukan Penggeledahan, KPK Angkut Syahrial Abdi dan Raja Faisal

    Lima Jam Lakukan Penggeledahan, KPK Angkut Syahrial Abdi dan Raja Faisal

    FAJAR.CO.ID, PEKANBARU — Proses pengumpulan barang bukti terkait dugaan korupsi yang dilakukan Gubernur Riau, Abdul Wahid terus dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Salah satunya melalui upaya penggeledahan yang dilakukan di berbagai tempat di Provinsi Riau.

    Pada Senin (10/11) misalnya, tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi membawa Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Syahrial Abdi serta Kepala Bagian Protokol Setdaprov Riau, Raja Faisal setelah menggeledah kantor Gubernur Riau selama hampir lima jam.

    Selain mengamankan dua orang penting di Pemprov Riau itu, KPK juga membawa sejumlah dokumen penting. Dokumen tersebut dibawa menggunakan dua koper besar, satu koper kecil, serta satu kardus yang turut dibawa keluar oleh tim penyidik.

    Tim KPK yang terdiri dari delapan unit mobil Toyota Innova meninggalkan Kantor Gubernur Riau sekitar pukul 16.35 WIB. Aparat Brimob Polda Riau turut mengawal ketat proses penggeledahan oleh KPK. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau SF Hariyanto menegaskan bahwa pihaknya kooperatif.

    “KPK datang ke sini untuk meminta data-data, dan kami sebagai tuan rumah menyambut kedatangan rekan-rekan dari KPK. Wajarlah, masuk ke sini, cerita-cerita saja. Bagaimanapun kami membantu proses penyidikan,” katanya.

    Hariyanto mengaku tidak mengetahui secara detail dokumen apa saja yang diamankan penyidik.

    “Kalau soal dokumen saya belum tahu. Tentang dokumen-dokumen itu nanti Sekda yang menandatangani, karena yang tinggal sekarang Pak Sekda,” ujarnya.

    Penggeledahan ini diduga terkait pengembangan Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menjerat Gubernur Riau nonaktif Abdul Wahid, Kadis PUPR PKPP M Arief Setiawan, serta Tenaga Ahli Gubernur, Dani M Nursalam.

  • Plt Gubernur Riau Bantah Penyidik KPK Geledah Kantornya

    Plt Gubernur Riau Bantah Penyidik KPK Geledah Kantornya

    Bisnis.com, PEKANBARU – Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan penggeledahan di lingkungan kantor Pemerintah Provinsi Riau.

    Kali ini, mobil dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto dan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau Syahrial Abdi turut menjadi sasaran pemeriksaan. SF Hariyanto membantah adanya penggeledahan di dalam kantor Gubernur Riau. Dia menyebut kedatangan tim KPK hanya sebatas permintaan data dan koordinasi penyidikan.

    “Tidak ada penggeledahan. Tim KPK memang datang karena ada yang mereka minta. Sebagai tuan rumah, kami membantu proses penyidikan,” ujarnya Senin (10/11/2025).

    Dia juga menegaskan sejauh pengamatannya, tidak ada ruangan yang diperiksa secara khusus oleh penyidik KPK

    “Nggak ada ruangan yang diperiksa, cuma ngobrol-ngobrol aja. Kalau ada berkas yang dibawa, nanti Sekda yang tanda tangan,” tambahnya.

    Meski demikian di lapangan tim KPK tampak memeriksa mobil dinas Toyota Fortuner hitam yang digunakan Plt Gubernur Riau. Namun SF Hariyanto mengaku tidak mengetahui hal tersebut.

    “Saya enggak tahu kalau mobil diperiksa, saya tadi di atas. Sekarang KPK masih di ruang rapat gubernur,” ungkapnya.

    Diketahui, penggeledahan ini masih berkaitan dengan operasi tangkap tangan (OTT) yang menyeret Gubernur Riau Abdul Wahid sebelumnya. 

    KPK hingga kini masih terus menelusuri sejumlah dokumen dan barang bukti yang diduga berkaitan dengan kasus tersebut.

    Proses penggeledahan tersebut berlangsung sejak pukul 11.00 WIB hingga sekitar pukul 15.10 WIB. Tim KPK juga terlihat menyisir sejumlah ruangan di Kantor Gubernur Riau, dengan pengamanan ketat dari aparat kepolisian bersenjata lengkap. Meski begitu, aktivitas para pegawai di lingkungan kantor tetap berjalan seperti biasa.

  • Toyota Hilux Terbaru Meluncur, Ada Pilihan Mesin Listrik

    Toyota Hilux Terbaru Meluncur, Ada Pilihan Mesin Listrik

    Jakarta

    Toyota Hilux generasi kesembilan resmi meluncur secara global. Selain mendapatkan ubahan dari sisi desain, mobil bernama lengkap Toyota Hilux Travo ini juga mendapatkan beragam pilihan powertrain, dari mesin konvensional, hingga mesin listrik. Ini sejalan dengan konsep multi pathway yang diusung Toyota.

    Secara desain, tampilan eksterior Hilux anyar mengusung tema ‘Cyber Sumo’, menghadirkan desain yang tegas tanpa meninggalkan karakter maskulinnya. Grille sarang lebah sewarna bodi, lampu DRL LED yang agresif, hingga skid plate kokoh mempertegas tampilan gagahnya.

    Toyota Hilux terbaru kini ada pilihan listrik Foto: Dok. Toyota

    Mobil ini juga pakai tulisan ‘Toyota’ di atas grille-nya, alih-alih logo oval khas Toyota. Sementara versi listriknya memiliki grille yang mirip-mirip dengan versi bensin atau diesel-nya. Hanya ada sedikit perbedaan di bagian bumper-nya.

    Meski dimensi totalnya masih serupa dengan generasi sebelumnya, mobil ini secara tampilan berubah total, sehingga memberi kesan lebih segar dan modern. Dikutip dari situs Carscoops, Hilux anyar ini tersedia dalam varian double cabin untuk pasar Eropa dan Australia, sementara pasar Asia seperti Thailand tetap mendapat opsi Single Cab dan Smart Cab.

    Geser ke kabin, nuansa modern langsung terasa lewat layar sentuh 12,3 inci, panel instrumen digital, serta pengaturan AC dengan tombol fisik yang tetap ergonomis. Setirnya meminjam desain Land Cruiser, lengkap dengan tombol multifungsi. Toyota juga membenamkan sistem ADAS generasi baru, menjadikan Hilux setara dengan SUV modern lain dalam hal keselamatan.

    Toyota Hilux terbaru meluncur di Thailand Foto: Dok. Toyota

    Soal tenaga, Hilux kini punya banyak pilihan. Selain mesin diesel 2,8 liter dan bensin 2,7 liter, Toyota juga memperkenalkan varian full-electric dengan dua motor listrik, yang memiliki total tenaga 193 dk dan baterai 59,2 kWh. Jarak tempuhnya mencapai 240 km (WLTP) dan diklaim bisa menembus 300 km (NEDC). Toyota bahkan menyiapkan versi FCEV hidrogen pada 2028.

    Hilux versi listrik ini dibangun di atas platform ladder-frame terbaru dengan suspensi dan power steering yang direvisi agar lebih halus, namun tetap tangguh di segala medan.

    Di Thailand, Hilux diesel baru dijual mulai 767.000 baht (Rp 395,1 juta), sedangkan versi listrik dibanderol 1.491.000 baht (Rp 768 juta). Toyota berencana meluncurkan Hilux baru ini di Eropa dan Australia pada Desember 2025, disusul pasar Asia dan Jepang pada 2026.

    Tampilan headunit Toyota Hilux terbaru Foto: Dok. Toyota

    (lua/din)

  • KPK Geledah Kantor Gubernur Riau, Bawa Dokumen dari Mobil Dinas Plt dan Sekdaprov

    KPK Geledah Kantor Gubernur Riau, Bawa Dokumen dari Mobil Dinas Plt dan Sekdaprov

    Bisnis.com, PEKANBARU– Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melanjutkan penggeledahan kali ini di Kantor Gubernur Riau, Senin (10/11/2025), untuk memperluas penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi dan pemerasan yang menjerat Abdul Wahid.

    Pantauan Bisnis di lokasi, tujuh mobil yang ditumpangi tim penyidik KPK terlihat terparkir di lobi Kantor Gubernur Riau. Sejumlah petugas berseragam tampak keluar-masuk dari gedung utama sambil membawa map dan kotak berisi dokumen. 

    Penggeledahan dilakukan di ruang kerja Gubernur Riau, serta kendaraan dinas milik Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau SF Hariyanto dan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau Syahrial Abdi.

    Kendaraan dinas jenis Toyota Fortuner yang terparkir di halaman kantor turut menjadi sasaran pemeriksaan. Petugas KPK memeriksa satu per satu dokumen dan barang di dalam mobil kedua pejabat tersebut. 

    Dari mobil dinas Plt Gubernur, penyidik sempat membawa sejumlah dokumen, kotak, dan buku agenda, meski beberapa di antaranya kemudian dikembalikan.

    Sementara itu, dari kendaraan dinas Sekdaprov Riau, tim penyidik membawa beberapa dokumen penting yang tidak dikembalikan lagi. Hingga pukul 14.30 WIB, tim KPK masih berada di dalam gedung Kantor Gubernur Riau untuk melanjutkan pemeriksaan.

    Penggeledahan tersebut dikawal ketat oleh personel Brimob Polda Riau. Petugas bersenjata berjaga di pintu utama gedung, memastikan setiap tamu dan pegawai yang masuk diperiksa.

    Sebelumnya, KPK juga telah melakukan penggeledahan di rumah dinas Gubernur Riau di Jalan Diponegoro, serta di rumah pribadi Tenaga Ahli Gubernur, Dani M. Nursalam.

    Langkah ini merupakan bagian dari pengembangan penyidikan kasus dugaan suap di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau yang menyeret Gubernur nonaktif Abdul Wahid. Kasus tersebut sebelumnya mencuat setelah operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK pada Senin (3/11/2025) di Kantor Dinas PUPR-PKPP Riau.

  • Toyota Tsusho Bakal Investasi Rp 1,6 T buat Hilirisasi Timah dan Tembaga RI

    Toyota Tsusho Bakal Investasi Rp 1,6 T buat Hilirisasi Timah dan Tembaga RI

    Jakarta

    Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu menyampaikan anak usaha Toyota Group, Toyota Tsusho Corporation akan investasi di sektor hilirisasi mineral timah dan tembaga di Indonesia. Perusahaan perdagangan dan investasi global asal Jepang ini akan berinvestasi senilai US$ 100 juta atau setara Rp 1,6 triliun (kurs Rp 16.667).

    Hal ini disampaikan Todotua usai melakukan pertemuan dengan jajaran Toyota Tsusho Corporation (TTC) di Tokyo, Jepang. Todotua menyampaikan perusahaan tersebut akan mengembangkan industri solder paste dan industri copper rod sebagai bahan baku kabel.

    Investasi ini sebagai langkah Toyota Tsusho untuk mengamankan rantai pasok solder paste, akibat lonjakan permintaan dari industri otomotif global. Proyek ini masih pada tahap awal pembahasan dan harapannya dapat dikembangkan bersama PT Timah sebagai mitra lokal.

    “Indonesia berkontribusi sekitar 18% terhadap pasokan timah dunia, menjadikannya salah satu pemain utama dalam rantai pasok global. Dengan posisi strategis ini, Indonesia memiliki potensi besar untuk memperkuat industri komponen produk elektronik dan otomotif. Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM berkomitmen mendukung penuh setiap upaya hilirisasi yang menciptakan nilai tambah di dalam negeri,” ujar Todotua dalam keterangannya, Senin (10/11/2025).

    Selain timah, Toyota Tsusho juga berminat berinvestasi di bidang hilirisasi tembaga. Tujuan investasi ini adalah dalam rangka mengamankan bahan baku kabel berupa copper rods yang juga meningkat permintaannya seiring perkembangan otomotif di global.

    “Kami menyambut baik minat Toyota Tsusho untuk juga memperluas investasi di bidang hilirisasi tembaga, apalagi investasi ini juga akan mendorong proses nilai tambah yang lebih di dalam negeri setelah sebelumnya beberapa perusahaan di dalam negeri telah memproduksi katoda tembaga yang merupakan bahan baku dari copper rods dan copper wire. Pemerintah siap memberikan dukungan menyeluruh mulai dari fasilitasi perizinan, kemudahan berusaha, hingga tahap operasional,” tambahnya.

    Secara global, lebih dari 50% konsumsi timah digunakan untuk pembuatan solder, terutama solder paste yang menjadi komponen penting di industri komponen elektronik, otomotif, hingga energi surya. Permintaan global solder paste diperkirakan tumbuh dari 5.170 ton pada 2024 menjadi 6.300 ton pada 2029.

    Dari sisi investasi, Jepang menempati posisi keempat sebagai sumber investasi asing langsung (FDI) terbesar di Indonesia, dengan total nilai investasi mencapai US$ 18,89 miliar dalam lima tahun terakhir serta pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 12,4%. Angka ini mencerminkan semakin kuatnya hubungan ekonomi dan komitmen kedua negara dalam mendorong kerja sama investasi yang berorientasi pada hilirisasi, teknologi hijau, dan pertumbuhan berkelanjutan.

    (kil/kil)

  • Toyota Bakal Bangun Pabrik Bioetanol di Lampung, Nilai Investasi Rp 2,5 Triliun

    Toyota Bakal Bangun Pabrik Bioetanol di Lampung, Nilai Investasi Rp 2,5 Triliun

    Jakarta

    Toyota Motor Corporation akan berinvestasi dalam pengembangan ekosistem bioetanol di Indonesia. Rencananya, Toyota Motor Corp. melalui PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) akan membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) bersama dengan PT Pertamina.

    Hal ini disampaikan Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu dalam rangkaian kunjungan kerja ke Jepang. Dalam kesempatan tersebut, Todotoa melakukan pertemuan dengan Masahiko Maeda, CEO of Asia Region, Toyota Motor Corporation serta mengunjungi fasilitas riset di Fukushima milik Research Association of Biomass Innovation for Next Generation Automobile Fuels (RABIT).

    Pertemuan ini membahas rencana investasi Toyota dalam pengembangan ekosistem bioetanol di Indonesia. Todotua mengapresiasi atas komitmen Toyota dalam mendukung program Pemerintah di bidang energy security dan transisi energi hijau.

    Pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan kebijakan mandatory campuran bioetanol dalam bensin sebesar 10% (E10) yang akan mulai diterapkan pada tahun 2027 untuk menekan impor BBM yang masih tinggi. Ia melihat potensi besar kerja sama dengan Toyota untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi bioetanol di kawasan.

    Dalam kolaborasi risetnya di Jepang melalui Research Association of Biomass Innovation (RABIT), Todotua menerangkan Toyota tengah mengembangkan bioetanol generasi kedua yang bersumber dari biomassa non-pangan, seperti limbah pertanian dan tanaman sorgum. Teknologi ini dinilai sangat relevan dengan potensi agrikultur Indonesia yang melimpah dan kondisi agroklimat yang cocok untuk budidaya secara berkelanjutan.

    “Kemarin saat kunjungan kami juga telah berdiskusi dengan RABIT, bahwa teknologi pabrik bioetanol generasi kedua ini dapat memanfaatkan berbagai macam limbah pertanian (multi feedstock), sehingga teknologinya cocok dengan Indonesia yang tidak hanya memiliki potensi tanaman sorgum, tetapi bisa juga dari tebu, padi, singkong, kelapa sawit, aren dan lain-lain ” ujar Todotua dalam keterangannya, Senin (10/11/2025).

    Berdasarkan Roadmap Hilirisasi Investasi Strategis yang dimiliki Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, sejumlah wilayah seperti Lampung telah disiapkan untuk menjadi sentra pengembangan industri bioetanol, dengan dukungan bahan baku dari tebu, singkong, dan sorgum. Investasi di sektor ini diproyeksikan tidak hanya memperkuat rantai pasok energi bersih, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan mendorong kesejahteraan petani lokal di daerah.

    “Sebagai pioneer project, tadi sudah didiskusikan akan bekerjasama dengan Pertamina NRE (New Renewable Energy) di Lampung, untuk bahan bakunya juga tidak hanya dari perusahaan tapi juga melibatkan petani dan koperasi tani setempat sehingga juga dapat menggerakan perekonomian di daerah, nantinya untuk suplai energi juga diintegrasikan dengan plant geothermal dan hidrogen milik Pertamina,” jelas Todotua.

    Dalam kesempatan yang sama, Toyota, melalui PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyatakan minat untuk berinvestasi dalam pengembangan industri bioetanol di Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari strategi global Toyota untuk mengamankan pasokan bahan bakar bagi kendaraan flex-fuel berbasis bioethanol, sekaligus mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil impor.

    “Kolaborasi ini dapat menjadi tonggak penting dalam pengembangan biofuel generasi berikutnya. Indonesia memiliki keunggulan sumber daya alam dan lahan pertanian yang luas, sementara Jepang memiliki keunggulan teknologi. Kombinasi keduanya akan menghasilkan dampak nyata bagi ketahanan energi dan ekonomi hijau,” imbuh Todotua.

    Usai pertemuan ini, Todotoa menerangkan Toyota dan Pertamina akan langsung melakukan kajian study bersama ke Lampung dan menargetkan perusahaan patungan telah terbentuk di awal 2026.

    “Dalam rangka mendukung kebijakan E10, saat ini tengah dikaji rencana pengembangan fasilitas dengan kapasitas produksi sebesar 60.000 kiloliter per tahun dan nilai investasi sekitar Rp2,5 triliun. Investasi ini menjadi langkah awal yang diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga membuka peluang ekspor ke negara lain,” imbuh Todotua.

    Saat ini kebutuhan bahan bakar di dalam negeri mencapai lebih dari 40 juta kiloliter per tahun. Dengan mandatory, E10 maka setidaknya Indonesia membutuhkan sekitar 4 juta kiloliter bioetanol di 2027. Untuk itu, harus ada persiapan pembangunan pabrik pendukung harus dimulai dari sekarang.

    “Peluang inilah yang ditangkap oleh Toyota yang juga sudah mengembangkan mobil berbahan bakar bioetanol di banyak negara,” tambah Todotua.

    Lihat juga Video ‘Toyota New Alphard HEV: Nyaman dan Irit Banget! Tapi Masih Worth It Gak?’:

    (rea/kil)

  • Toyota & Pertamina Mau Bangun Pabrik Bioetanol Senilai Rp2,5 Triliun di Lampung

    Toyota & Pertamina Mau Bangun Pabrik Bioetanol Senilai Rp2,5 Triliun di Lampung

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu mengungkapkan, Toyota bakal bekerja sama dengan PT Pertamina New Renewable Energy (NRE) untuk membangun pabrik bioetanol di Lampung. Proyek itu bakal menelan investasi sekitar Rp2,5 triliun.

    Adapun, kesepakatan ini didapat usai Todotua melakukan pertemuan dengan CEO of Asia Region Toyota Motor Corporation Masahiko Maeda pada pekan lalu. Keduanya juga mengunjungi fasilitas riset di Fukushima milik Research Association of Biomass Innovation for Next Generation Automobile Fuels (RABIT).

    Berdasarkan Roadmap Hilirisasi Investasi Strategis yang dimiliki Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, sejumlah wilayah seperti Lampung telah disiapkan untuk menjadi sentra pengembangan industri bioetanol, dengan dukungan bahan baku dari tebu, singkong, dan sorgum. 

    “Sebagai pioneer project, tadi sudah didiskusikan akan bekerjasama dengan Pertamina NRE di Lampung,” ujar Todotua melalui keterangan resmi, Senin (10/11/2025).

    Dia menyebut, untuk bahan bakunya juga tidak hanya dari perusahaan, tetapi juga melibatkan petani dan koperasi tani setempat. Dengan begitu, proyek ini juga dapat menggerakkan perekonomian di daerah.

    Selain itu, untuk suplai energi pada pabrik juga diintegrasikan dengan plant geothermal dan hidrogen milik Pertamina.

    Sepulangnya dari Tokyo, kata Todotua, baik Toyota maupun Pertamina, akan langsung melakukan joint study dan site visit ke lokasi di Lampung. Dia menargetkan perusahaan patungan (JV) sudah terbentuk pada awal 2026. 

    “Dalam rangka mendukung kebijakan E10, saat ini tengah dikaji rencana pengembangan fasilitas dengan kapasitas produksi sebesar 60.000 kiloliter per tahun dan nilai investasi sekitar Rp2,5 triliun. Investasi ini menjadi langkah awal yang diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga membuka peluang ekspor ke negara lain,” jelas Todotua.

    Lebih lanjut, Todotua menyampaikan apresiasi atas komitmen Toyota dalam mendukung program pemerintah di bidang energy security dan transisi energi hijau. 

    Dia menjelaskan bahwa sebagai bagian dari strategi menekan impor BBM yang masih tinggi, pemerintah telah menetapkan kebijakan mandatory blending bioetanol dalam bensin sebesar 10% (E10) yang akan mulai diterapkan pada 2027.

    “Kami melihat potensi besar kerja sama dengan Toyota untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi bioetanol di kawasan,” imbuh Todotua.

    Dia menyebut, saat ini kebutuhan bahan bakar di dalam negeri mencapai lebih dari 40 juta kiloliter per tahun, dengan kewajiban E10 maka setidaknya Indonesia membutuhkan sekitar 4 juta kiloliter bioetanol di 2027.

    Oleh karena itu, agar tidak kehilangan momentum maka persiapan pembangunan pabrik pendukung harus dimulai dari sekarang. 

    “Peluang inilah yang ditangkap oleh Toyota yang juga sudah mengembangkan mobil berbahan bakar bioetanol di banyak negara,” kata Todotua.

    Dia menuturkan, Toyota mengklaim telah berhasil memiliki teknologi mesin kendaraan yang efisien dan ramah lingkungan dengan penggunaan bahan bakar E20. Tak hanya itu, dari riset yang dikembangkan bahan bakar hijau tersebut telah diujicobakan dalam mobil balap Super Formula.

    Dalam kolaborasi risetnya di Jepang melalui RABIT, Toyota tengah mengembangkan bioetanol generasi kedua yang bersumber dari biomassa non-pangan, seperti limbah pertanian dan tanaman sorgum. Teknologi ini dinilai sangat relevan dengan potensi agrikultur Indonesia yang melimpah dan kondisi agroklimat yang cocok untuk budidaya secara berkelanjutan.

    “Kemarin saat kunjungan kami juga telah berdiskusi dengan RABIT, bahwa teknologi pabrik bioethanol generasi kedua ini dapat memanfaatkan berbagai macam limbah pertanian [multi feedstock], sehingga teknologinya cocok dengan Indonesia yang tidak hanya memiliki potensi tanaman sorgum, tetapi bisa juga dari tebu, padi, singkong, kelapa sawit, aren dan lain-lain,” tutur Todotua.

  • Bukan Mainan, Toyota Kenalkan Kendaraan untuk Anak Kecil di Masa Depan!

    Bukan Mainan, Toyota Kenalkan Kendaraan untuk Anak Kecil di Masa Depan!

    Tokyo

    Toyota benar-benar menampilkan visi masa depan kendaraan yang ‘out of the box’ di Japan Mobility Show 2025.

    Bukan sekadar mainan atau stroller, tapi Toyota memperkenalkan kendaraan untuk anak kecil di masa depan, Kids Mobi.

    Toyota Kids mobi Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    Kendaraan berbentuk seperti telur atau pod ini merupakan kendaraan listrik dengan teknologi otonom yang dirancang khusus untuk anak-anak.

    Kabin di dalamnya hanya muat satu anak, dibalut material lembut, dan memiliki kanopi otomatis yang menutup saat anak masuk.

    Sekilas, tampilannya seperti stroller masa depan. Namun Kids Mobi sejatinya adalah AI-powered personal mobility yang menawarkan keamanan dan pengalaman belajar bagi anak-anak.

    Toyota menyebutnya sebagai safe and secure mobility solution yang menggabungkan kecerdasan buatan dan robotika untuk mendukung perkembangan anak.

    Menurut keterangan resmi Toyota Motor Corporation, Kids Mobi dilengkapi dengan asisten digital bernama UX “Friend”, sosok AI yang mampu berinteraksi dan menemani anak selama perjalanan.

    Toyota Kids mobi Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    Fungsi utamanya bukan hanya mengantarkan, tetapi juga menstimulasi rasa ingin tahu, komunikasi, dan kemandirian anak.

    President dan CEO Toyota Motor Corporation, Koji Sato, mengatakan bahwa ide ini berangkat dari empati terhadap dunia anak.

    “Jika kita punya sesuatu seperti ini, bukankah itu akan membuka dunia baru bagi anak-anak? Dari ide itu, rekan-rekan kami mewujudkan solusi mobilitas untuk mereka,” ujar Sato saat press day Japan Mobility Show 2025.

    Ia menjelaskan bahwa proyek ini berakar dari filosofi To You, yaitu menciptakan mobilitas yang benar-benar berangkat dari kebutuhan individu.

    “Kami ingin membuat berbagai mobil yang lebih baik dengan mengejar ideal To You, karena kami percaya hal itu akan menghasilkan kebahagiaan bagi semua,” katanya.

    Meski masih berupa prototipe, Toyota menegaskan bahwa Kids Mobi menjadi bagian dari eksplorasi jangka panjang mereka dalam bidang AI x Robotics.

    Tujuan akhirnya adalah menciptakan sistem mobilitas yang tidak hanya efisien, tetapi juga memberikan nilai emosional bagi penggunanya.

    Toyota Kids mobi Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    “Kadang kita berhasil dengan sebuah penemuan, kadang tidak sesuai harapan. Namun justru kesulitan itulah yang membuat sesuatu layak dilakukan. Itulah arti dari menghadapi tantangan,” tambah Sato.

    Melalui Kids Mobi, Toyota ingin menunjukkan bahwa masa depan mobilitas tidak terbatas usia. Teknologi bukan lagi hanya alat transportasi, tetapi juga teman yang tumbuh bersama penggunanya.

    Seperti kata Sato, “Kami ingin mobil dan senyuman menjadi pusat dari masa depan yang kami ciptakan bersama.”

    Dari pantauan tim detikcom yang hadir langsung di booth Toyota di Japan Mobility Show 2025, mereka juga menyediakan area Kids Mobi Photo Spot.

    Di sini pengunjung, khususnya anak-anak bisa naik ke kendaraan dan berfoto bersama “future buddy” mereka. Setiap peserta juga mendapat gantungan kunci eksklusif sebagai suvenir.

    (mhg/rgr)

  • Makin Canggih dan Asyik, Seperti Ini Wujud Toyota Hiace di Masa Depan

    Makin Canggih dan Asyik, Seperti Ini Wujud Toyota Hiace di Masa Depan

    Tokyo

    Toyota memperkenalkan babak baru dunia kendaraan niaga lewat kemunculan Hiace Concept di Japan Mobility Show 2025.

    Mobil legendaris yang selama ini dikenal sebagai pengangkut penumpang dan barang itu disulap menjadi simbol mobilitas masa depan yang lebih cerdas, efisien, dan menyenangkan.

    Toyota Hiace Concept hadir di Japan Mobility Show 2025 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    Secara tampilan, Hiace Concept membawa pendekatan desain yang benar-benar baru. Bodi dibuat aerodinamis dengan karakter modern dan kabin luas yang bisa disesuaikan untuk berbagai kebutuhan.

    Dari pantauan tim detikcom yang hadir di booth Toyota di Japan Mobility Show 2025 yang digelar di Tokyo Big Sight, Hiace Concept ini menjadi sebuah farmasi berjalan.

    Menggunakan kelir abu-abu hitam yang tampak dewasa, Toyota seakan merancang konsep mobil ini sebagai kendaraan yang ramah dan bisa melayani orang lanjut usia.

    Toyota menyebut proyek Hiace Concept sebagai langkah awal membangun ekosistem berkelanjutan yang dimulai dari van komersial.

    Toyota Hiace Concept hadir di Japan Mobility Show 2025 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    Fokusnya adalah mengubah tempat kerja menjadi lebih menyenangkan serta menghadirkan nilai baru dalam infrastruktur dan efisiensi ruang.

    Artinya, Hiace di masa depan tidak lagi sekadar alat transportasi, tapi juga ruang hidup dan bekerja yang adaptif terhadap kebutuhan penggunanya.

    President dan CEO Toyota Motor Corporation, Koji Sato, menegaskan bahwa visi ini berangkat dari semangat untuk menghargai kendaraan komersial sebagai bagian penting dari mobilitas global.

    “Toyota berkomitmen untuk terus menghargai dan mengembangkan kendaraan komersial, atau yang kami sebut sebagai ‘hauling mobility’. Kami ingin menciptakan berbagai bentuk mobil yang lebih baik dengan mengejar ideal ‘To You’, karena kami percaya hal itu akan membawa kebahagiaan bagi semua,” ujar Sato di panggung Japan Mobility Show 2025.

    Toyota Hiace Concept hadir di Japan Mobility Show 2025 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    Lebih lanjut, Sato menjelaskan bahwa filosofi seperti “Mobility for All”, “Act for Others”, dan “TO YOU” menjadi sumber inspirasi bagi para pembuat mobil di Toyota.

    “Kadang kita berhasil menciptakan sesuatu yang baru, kadang tidak. Namun kesulitan itulah yang membuat setiap tantangan bernilai. Masa depan yang diciptakan oleh semua ‘kamu’ di dunia, kami ingin mobil dan senyum tak terhitung jumlahnya berada di pusat masa depan itu,” ujarnya.

    (mhg/rgr)