Misteri Kematian Pensiunan Brigjen TNI di Marunda, Apa yang Terjadi?
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sosok Hendrawan Ostevan, seorang purnawirawan Brigjen TNI, ditemukan tewas mengapung di perairan Marunda, Jakarta Utara, pada Jumat (10/1/2025).
Penemuan ini menyisakan misteri besar, terutama setelah rekaman CCTV menunjukkan mobilnya tercebur ke laut pada dini hari.
Hingga kini, polisi masih menyelidiki penyebab di balik kematian yang mengejutkan ini.
Saat ditemukan, Hendrawan mengenakan kaus berkerah belang-belang dan celana jins hitam.
Sebuah dompet hitam berisi kartu purnawirawan TNI dan kartu anggota Badan Intelijen Negara (BIN) juga ditemukan bersamanya.
Identitas ini mengungkap masa lalu Hendrawan sebagai tokoh militer dan intelijen.
Pengamat intelijen dan mantan juru bicara BIN, Wawan Hari Purwanto, mengonfirmasi bahwa Hendrawan pernah menjabat sebagai Kepala Subharian di LP2KB BIN.
“Dulu (di BIN) sebagai Kepala Subharian (Kashar) Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara (LP2KB),” kata Wawan, Selasa (14/1/2025).
Rekaman CCTV menjadi petunjuk penting dalam penyelidikan. Mobil Toyota Vios B 1606 LB yang dikendarai Hendrawan terlihat memasuki Dermaga KCN Marunda pada pukul 00.35 WIB.
Mobil tersebut kemudian melaju hingga ujung dermaga sebelum tercebur ke laut di area Kade 07-08.
“Kami belum bisa simpulkan (memang berniat menceburkan diri atau tidak), masih dalam penyelidikan,” ujar Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Hingga kini, polisi tengah mencari kendaraan korban yang diduga masih berada di dasar laut.
Upaya ini dilakukan untuk mengungkap lebih banyak fakta dari insiden yang menyelimuti misteri ini.
Di sisi lain, jasad Hendrawan telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk pemeriksaan forensik.
Penyidik juga menggali informasi dari saksi dan bukti di lokasi untuk menjawab berbagai teka-teki dalam kasus ini.
Kini, kepergian Hendrawan yang pernah menjabat di dunia militer dan intelijen menimbulkan banyak spekulasi.
Apakah ini kecelakaan, tindakan kriminal, atau alasan lain yang belum terungkap? Polisi terus bekerja untuk menjawab pertanyaan besar ini.
(Reporter: Baharuddin Al Farisi, Shinta Dwi Ayu | Editor: Larrisa Huda)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
brand merek: Toyota
-
/data/photo/2024/12/28/676fa1b86f8b3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Misteri Kematian Brigjen TNI di Marunda, Apa yang Terjadi? Megapolitan 15 Januari 2025
-
/data/photo/2019/12/23/5e00685fa0396.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Misteri di Perairan Marunda: Akhir Tragis Pensiunan Brigjen TNI Hendrawan Ostevan Megapolitan 15 Januari 2025
Misteri di Perairan Marunda: Akhir Tragis Pensiunan Brigjen TNI Hendrawan Ostevan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Di bawah langit Jakarta Utara pada Jumat (10/1/2025) sore, seorang nelayan muda, RA (27), sedang berlayar mencari ikan di perairan Pelabuhan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Namun, bukannya ikan yang didapat, RA malah menemukan sesosok jasad seorang pria mengapung di antara riak gelombang.
Tak menunggu lama, RA melaporkan temuan jasad tersebut kepada Bripka AM, seorang petugas patroli yang tengah bertugas di Markas Unit Patroli terdekat.
Jasad pria tersebut kemudian diidentifikasi dan diketahui bahwa dia adalah
Hendrawan Ostevan
(75), purnawirawan atau pensiunan TNI berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen).
Saat jasadnya ditemukan, Hendrawan mengenakan kaus berkerah belang-belang dan celana jins hitam. Sebuah dompet hitam yang ditemukan di tubuhnya memuat dua identitas penting, yakni kartu purnawirawan TNI dan kartu anggota Badan Intelijen Negara (BIN).
Kepergian Hendrawan mengejutkan banyak pihak. Pengamat intelijen dan mantan juru bicara BIN, Wawan Hari Purwanto, mengungkapkan bahwa Hendrawan pernah menjabat sebagai Kepala Subharian (Kashar) di Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara (LP2KB) BIN.
“Dulu (di BIN) sebagai Kepala Subharian (Kashar) Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara (LP2KB),” ungkap Wawan kepada
Kompas.com,
Selasa (14/1/2025).
Penyebab pensiunan tinggi militer yang pernah bertugas di dunia intelijen ini berakhir di laut masih menyisakan tanda tanya besar.
Penyelidikan polisi terkait penyebab kematian Hendrawan mengarah pada temuan rekaman CCTV yang memberikan sedikit petunjuk.
Dalam rekaman tersebut, mobil Toyota Vios bernomor polisi B 1606 LB yang dikendarai Hendrawan terlihat memasuki Dermaga KCN Marunda pada pukul 00.35 WIB.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan bahwa mobil tersebut melaju hingga ke ujung dermaga di area Kade 07-08 sebelum akhirnya tercebur ke laut.
“Kami belum bisa simpulkan (memang berniat menceburkan diri atau tidak), masih dalam penyelidikan,” kata Ade Ary saat dikonfirmasi, Selasa.
Polisi kini fokus mencari kendaraan korban yang diduga masih berada di dasar laut. Upaya ini dilakukan untuk mengungkap lebih banyak fakta dari insiden yang menyelimuti misteri ini.
Apa yang membawa Hendrawan ke Dermaga Marunda pada tengah malam? Apakah ini sebuah kecelakaan nahas atau ada motif lain di balik kejadian ini? Hingga kini, keluarga Hendrawan masih menunggu jawaban pasti.
Sementara itu, jasad Hendrawan telah dibawa ke Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk pemeriksaan forensik.
Di sisi lain, polisi terus menggali informasi dari saksi dan alat bukti yang ada, berharap dapat menyibak tabir misteri kematian sang purnawirawan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Truk Toyota Dyna Terjang Dinding Sekolah Sampai Jebol Usai Tabrakan dengan Pikap di Semarang – Halaman all
Sebuah truk Toyota Dyna menerjang dinding SDN Pudakpayung 01 di Jalan Perintis Kemerdekaan, Pudakpayung, Banyumanik, Kota Semarang.
Tayang: Rabu, 15 Januari 2025 00:06 WIB
Tribun Jateng/Reza Gustav
Truk Toyota Dyna bermuatan kedelai terperosok dan menerjang dinding sekolah SD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Pudakpayung, Banyumanik, Kota Semarang, pasca tabrakan dengan mobil pikap, Selasa (14/1/2025) sekitar pukul 09.40 WIB.
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Sebuah truk Toyota Dyna menerjang dinding SDN Pudakpayung 01 di Jalan Perintis Kemerdekaan, Pudakpayung, Banyumanik, Kota Semarang, usai bertabrakan denga sebuh pikap, Selasa (14/1/2025) sekitar pukul 09.40 WIB.
Kecelakaan di jalur menuju arah Ungaran tersebut melibatkan dua kendaraan, yakni truk bermuatan kedelai dan mobil pikap pengangkut air mineral.
Tampak truk berpelat AD1543AH terperosok di parit serta bagian depannya menabrak sebagian dinding SDN Pudakpayung 01 hingga hancur.
Mobil pikap berpelat H8143BG mengalami kerusakan di bagian pintu kiri depan dan ban kiri depan.
Belum diketahui kronologi secara pasti terkait peristiwa tersebut.
Polisi masih berada di lokasi kejadian menangani kecelakaan tersebut, termasuk mengatur lalu lintas.
Ketersendatan hingga kepadatan menuju arah Ungaran mengular sepanjang sekitar satu kilometer. Ekor kepadatan terpantau berada di sekitar Rumah Sakit Banyumanik 2. (*)
Laporan Reporter: Reza Gustav Pradana | Sumber: Tribun Jateng
“);
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}
else{
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
$(“#test3”).val(“Done”);
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else if (getLast > 150) {
if ($(“#ltldmr”).length == 0){
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
}
}
}
});
});function loadmore(){
if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast ;
if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
newlast=0;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;
$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else{
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast+1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
}Berita Terkini
-

Kejagung Sita Uang Rp21 Miliar dari Rudi Suparmono dalam Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur
Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan penyitaan uang senilai Rp21 miliar di dua rumah milik mantan Ketua Pengadilan Negeri Surabaya Rudi Suparmono.
Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI, Abdil Qohar, mengatakan dua rumah yang digeledah itu berlokasi di Palembang dan di Jakarta.
“Tadi pagi jam 05.00 WIB, tim penyidik Jampidsus telah melakukan penggeledahan di dua lokasi [Cempaka Putih, Jakarta Pusat, dan Palembang],” ujarnya di Kejagung, Selasa (14/1/2025).
Dia merincikan, dalam penggeledahan tim penyidik telah menemukan sejumlah uang yang terdiri dari Rp1,7 miliar, US$388.600, dan SGD1,09 juta.
Adapun uang tersebut ditemukan di dalam mobil Toyota Fortuner atas nama Nelsi Susanti yang berada di salah satu rumah milik Rudi Suparmono.
“Sehingga kalau uang tersebut dikonversi menjadi rupiah hari ini kira-kira sebesar Rp21,1 miliar,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Rudi Suparmono telah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap vonis bebas Ronald Tannur pada Selasa (14/1/2025).
Dalam kasus ini, Rudi diduga berperan memilih hakim yang akan menyidangkan perkara pembunuhan Ronald Tannur di PN Surabaya.
Hakim yang terpilih itu adalah Erintuah Damanik, Heru Hanindyo, dan Mangapul. Ketiganya kini telah menjadi terdakwa untuk menjalani persidangan kasus dugaan suap dan gratifikasi tersebut.
-

Purnawirawan TNI Tewas Mengambang di Laut Marunda, Mobil Korban yang Tercebur Masih Dicari – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Jasad purnawirawan TNI berpangkat Brigjen berinisial HO (76) ditemukan mengapung di laut wilayah Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Jasad korban ditemukan pada Jumat (10/1/2025) lalu. Saat ini polisi masih menyelidiki penyebab kematian HO.
“Penyidik masih bekerja,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (14/2/2024), dilansir Tribun Jakarta.
Ia menyebut, penyidik juga masih mencari mobil korban yang tercebur ke laut.
“Kita lagi mencari mobil yang dikemudikan korban,” ujar Ade Ary.
Ia juga menjelaskan, berdasarkan rekaman CCTV, korban tampak mengendarai mobil Toyota Vios berpelat nomor B 1606 LB.
Saat itu, mobil korban masuk ke Dermaga KCN Marunda sekitar pukul 00.35 WIB.
“Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang kendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut,” ungkap Ade Ary.
Diberitakan sebelumnya, dalam proses evakuasi jenazah, petugas menemukan identitas jenderal purnawirawan bintang satu berinisial HO yang melekat di tubuh korban.
Penemuan jenazah ini dibenarkan oleh salah satu warga bernama Jumeri.
Pada saat kejadian, Jumeri sedang beraktivitas di sekitar Dermaga KCN Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Ia melihat jenazah pria tersebut dibawa oleh petugas ke atas dermaga.
“Kita lihat jenazahnya diangkut di sini, itu jenazahnya laki-laki,” kata Jumeri di lokasi, Senin (13/1/2025).
Namun, dirinya mengaku tak tahu pasti bagaimana korban bisa tenggelam di laut Marunda.
Meski begitu, saat evakuasi jenazah, ia melihat bahwa korban berjenis kelamin laki-laki dan sempat terdengar ada mobil yang ikut tercebur.
“Kita nggak tahu bisa kecebur gimana, tahu-tahu di sini ada (petugas) yang ngambil jenazah.”
“Ada polisi juga. Kalau masalah nyemplungnya di mana kita nggak tahu.”
“Iya katanya ada mobilnya yang kecebur juga katanya,” sambungnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: Brigjen TNI Tewas Mengapung di Laut Marunda, Mobil Korban yang Tercebur Belum Ditemukan.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)
-

Pensiunan Jenderal TNI Sempat Bawa Mobil Sebelum Tewas di Perairan Marunda
Bisnis.com, JAKARTA – Polisi menyampaikan Hendrawan Ostevan atau HO (75) sempat melaju menggunakan mobil sebelum ditemukan tewas di perairan Marunda Jakarta Utara.
Hendrawan merupakan Purn TNI dengan pangkat terakhir sebagai Brigadir Jenderal. Selain itu, dia juga merupakan mantan anggota BIN.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan informasi itu terungkap dari rekaman CCTV yang diperoleh pihaknya.
Rekaman itu memuat HO diduga mengendarai mobil sedan Toyota Vios menuju Dermaga Marunda pada 00.35 WIB.
”Telah ditemukan rekaman CCTV yang berisi diduga korban melaju menggunakan 1 (satu) unit mobil Toyota Vios nopol B-1606-LB masuk ke Dermaga KCN Marunda,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (14/1/2025).
Dia menambahkan, setelah masuk ke Dermaga Marunda, Hendrawan menyusuri pangkalan bongkar muatan atau Kade 07-08 hingga jatuh ke perairan Marunda.
”Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang kendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut,” pungkasnya.
Sebagai informasi, jenazah Hendrawan ditemukan mengambang di perairan Marunda oleh saksi yang berprofesi nelayan berinisial RA pada Jumat (10/1/2025).
Mayat itu nampak mengenakan kaos berkerah dengan warna belang dan celana panjang jeans. Jasad itu dievakuasi ke RSCM Jakarta untuk dilakukan visum dan penyelidikan lebih lanjut.
-

Kemenperin Ungkap Kriteria Mobil Hybrid Dapat Diskon Pajak 3%
Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap persyaratan kriteria bagi mobil hybrid yang dapat memperoleh diskon pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) 3% mengacu pada kebijakan rendah emisi dan tingkat produksi lokal.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronik Kemenperin, Setia Diarta mengatakan kriteria mobil hybrid yang mendapatkan insentif selaras dengan Permenperin 36/2021 tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah.
“Ada syarat di sana bagaimana pengoptimalan lokalisasi untuk penggunaan produksi lewat local purchasing, harus ada komitmen untuk memanfaatkan produksi lokal pada kendaraan, itu rincian detailnya ada,” kata Tata dalam agenda Prospek Otomotif 2025, Kamis (14/1/2025).
Adapun, dalam beleid tersebut disebutkan pemberian insentif PPnBM DTP dikhususkan bagi kendaraan yang diproduksi di Indonesia pada kategori Full Hybrid dan Mild Hybrid berdasarkan program Low Carbon Emission Vehicle atau LCEV.
Namun, terdapat perhitungan dari segi realisasi investasi pada saat mengajukan permohonan minimal Rp1 triliun untuk mild hybrid, strong hybrid sebesar Rp2 triliun, Plug-In Hybrid sebesar Rp3 triliun.
Lebih lanjut, dia menerangkan bahwa insentif tersebut merupakan bagian dari langkah pemerintah untuk pengembangan mobil ramah lingkungan yang dalam masa transisi dari Internal Combustion Engine (ICE) ke Electric Vehicle (EV).
“Artinya kendaraan yang diproduksi bisa ramah lingkungan, ide awalnya seperti itu, baik itu plug in, battery, full hybrid, mild hybrid, ini tetap diakomodir, kalo pemerintah men-support proporsinya tidak sama, tetap dalam hal ini memberikan emisi yang paling sedikit yang kita prioritaskan,” ujarnya.
Di samping itu, Setia juga mengungkap insentif untuk hybrid tersebut memancing investasi baru yang telah direncanakan oleh sejumlah pabrikan mobil hybrid lokal.
Diberitakan sebelumnya, Analis Kebijakan Ahli Madya Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Rustam Effendi mengatakan pemenuhan persyaratan dibuktikan dengan surat penetapan perusahaan kendaraan bermotor roda empat emisi karbon rendah; dan surat penetapan kendaraan bermotor roda empat emisi karbon rendah, oleh Menteri Perindustrian.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang memuat aturan teknis dan syarat insentif untuk mobil hybrid sedang dalam proses.
“PMK masih dalam proses. Diharapkan sebelum akhir Januari 2025 sudah terbit,” ujar Rustam.
Perlu diketahui, beberapa mobil hybrid rakitan lokal yang berpeluang mendapatkan insentif yaitu Toyota Yaris Cross Hybrid, Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid, Suzuki Ertiga Hybrid, Suzuki XL-7 Hybrid, Wuling Almaz RS Hybrid, hingga Hyundai Santa Fe Hybrid.
-

Sosok dan Profil Hendrawan Ostevan, Jenderal Purn TNI Tewas Mengapung: Kakak Letting SBY dan Prabowo
TRIBUNJATIM.COM – Inilah sosok Hendrawan Ostevan, purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan juga mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) tewas mengapung di Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara.
Jasad Hendrawan Ostevan pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan pada Jumat (10/1/2025).
Sosok Hendrawan Ostevan ternyata bukan orang sembarangan.
Ia adalah seorang Jenderal bintang satu.
Hendrawan Ostevan merupakan kakak letting dari dua Presiden RI, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo Subianto.
Untuk diketahui, Hendrawan Ostevan merupakan Jenderal bintang satu yang berusia 75 tahun ini merupakan alumni Akmil 1972.
Dia satu letting dengan Letjen TNI (Purn) Sumarsono mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad).
Ini berarti, Hendrawan Ostevan merupakan kakak letting dari Presiden Keenam RI Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden RI Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto. SBY dan Prabowo merupakan lulusan Akmil angkatan 1973 dan 1974.
Dihimpun dari berbagai sumber, Hendrawan Ostevan juga pernah berdinas sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN).
Ini terlihat dari KTA bertahun 2015 yang ditemukan di tubuhnya.
Dia memiliki pangkat terakhir sebagai Pembina Utama dengan jabatan Tim Ahli Deputi.
Selain itu, pada 1976 saat masih berpangkat Lettu Czi, mendiang menjadi Komandan Peleton Yonzipur 2/SG (Samara Grawira) Bersama Yonif 145/BS melaksanakan tugas operasi Seroja di Timor Timur.
Kini, Hendrawan Ostevan telah meninggal dunia meninggal dunia.
Brigjen Hendrawan Ostevan ditemukan tewas di perairan Pelabuhan Marunda, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (10/1/2025).
Seorang warga bernama Jumeri, yang pada saat kejadian sedang beraktivitas di sekitar Dermaga KCN Marunda, Cilincing, Jakarta Utara melihat jenazah pria tersebut diangkut oleh petugas ke atas dermaga.
“Kita lihat jenazahnya diangkut di sini, itu jenazahnya laki-laki,” kata Jumeri di lokasi, Senin (13/1/2025).
Jumeri mengaku tak tahu pasti bagaimana korban bisa tenggelam di laut Marunda.
Yang jelas pada saat evakuasi jenazah, ia melihat bahwa korban berjenis kelamin laki-laki dan sempat terdengar bahwa ada mobil juga yang ikut tercebur di lautan itu.
“Kita nggak tahu bisa kecebur gimana, tahu-tahu di sini ada (petugas) yang ngambil jenazah. Ada polisi juga. Kalau masalah nyemplungnya di mana kita nggak tahu,” ucap Jumeri.
“Iya katanya ada mobilnya yang kecebur juga katanya,” sambung dia.
Pencarian mobil tersebut dilakukan pada Senin (13/1/2025) namun belum ditemukan.
Meski demikian, polisi telah menemukan titik perkiraan lokasi di mana mobil HO berada.
“Perkiraan titik sudah dapat, tapi karena arus kencang kami lanjutkan hari ini,” tambah Kompol Resa.
Hingga saat ini, Tim Resmob masih berusaha merunut kejadian untuk menentukan penyebab kematian HO.
“Sekarang sedang kami runut, yang kita pastikan ada tindak pidana atau tidak,” ucapnya.
Proses evakuasi Hendrawan Ostevan, sosok purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan juga mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) ditemukan tewas mengapung di perairan Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara. (KOLASE Istimewa – Official iNews)
Di sisi lain, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, terungkapnya kejadian ini berawal dari anggota piket Subdit Gakkum Ditpolair Polda Metro Jaya menerima laporan dari nelayan, Jumat lalu sekitar pukul 16.00 WIB.
“Korban atas nama Hendrawan Ostevan, benar pensiunan pangkatnya Brigjen (purn). Nelayan berinisial RA itu melaporkan bahwa telah ditemukan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki yang mengapung di perairan Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara,” ujarnya, Selasa (14/1/2025).
Polisi, lanjut Ade Ary, juga sudah mengantongi rekaman CCTV kasus penemuan mayat pria purnawirawan TNI berpangkat Brigjen berinisial HO (76).
Menurutnya, penelusuran CCTV yang diduga merupakan tempat kejadian awal kejadian perkara sudah dilakukan.
Penelusuran itu dilakukan tim gabungan gakkum Ditpolair Polda Metro Jaya, Polres Pelabuhan Tanjung Priok, dan Polsek Kawasan Kali Baru.
“Telah ditemukan rekaman CCTV yang berisi diduga korban melaju menggunakan satu unit mobil Toyota Vios nopol B-1606-LB masuk ke Dermaga KCN Marunda pada 00.35 WIB,” katanya kepada wartawan, Selasa (14/1/2025).
Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang kendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut.
“Penyidik masih bekerja kita lagi mencari mobil yang dikemudikan korban,” ucap Ade.
Tim gakkum Ditpolair Polda Metro Jaya juga sudah menemui keluarga korban terkait penanganan lanjutan.
Berita Viral lainnya

