brand merek: Toyota

  • Penjelasan Polisi Soal Mobil Toyota Avanza di Jakut Melaju Tanpa Sopir hingga Tabrak Pesepeda – Halaman all

    Penjelasan Polisi Soal Mobil Toyota Avanza di Jakut Melaju Tanpa Sopir hingga Tabrak Pesepeda – Halaman all

    Mobil Toyota Avanza hitam di Halte Pintu Air Sunter 2, Kelapa Gading, Jakarta Utara melaju tanpa sopir viral di media sosial.

    Tayang: Senin, 20 Januari 2025 19:01 WIB

    tangkap layar

    Viral Mobil Toyota Avanza melaju tanpa sopir di Jakarta Utara. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mobil Toyota Avanza hitam di Halte Pintu Air Sunter 2, Kelapa Gading, Jakarta Utara melaju tanpa sopir viral di media sosial.

    Dalam video berdurasi singkat tampak seorang pria yang mencoba membantu untuk memberhentikan mobil. 

    Namun tiba-tiba gas menggerung sangat kencang sampai akhirnya mobil melaju dan menabrak seorang pesepeda inisial NR.

    Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani membenarkan mobil Toyota Avanza tersebut mengalami kendala dalam fungsi pengereman.

    Sebuah mobil Toyota Avanza hitam melaju tak terkendali di Tol Wiyoto Wiyono, Jakarta Utara pada Minggu (19/1/2025). (Kolase TribunJakarta)

    “Kendaraan Toyota Avanza tersebut mengalami kendala. Remnya tidak berfungsi, pengemudi panik dan turun dari mobil tanpa rem tangan terlebih dulu,” kata Ojo dalam keteranganya Senin (20/1/2025).

    Sampai akhirnya mobil itu terus melaju keluar Tol ( Exit Tol Sunter) tanpa dikemudikan. 

    Berujung oleng ke kiri tepatnya di dekat Halte Pintu Air Sunter 2 menabrak pesepeda inisial NZ dan tiang penerangan jalan umum (PJU).

    “Akibat dari laka lantas tersebut pengendara sepeda terluka dan kendaraan serta tiang PJU,” imbuhnya.

    Ojo menuturkan kasus ini telah ditangani oleh pihak lantas.

    Korban NZ pesepeda yang ditabrak dilaporkan mengalami luka-luka.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Harta Kekayaan Satryo Soemantri, Mendikti Saintek Didemo Gegara Pecat dan Tampar Pegawai, Tembus 46M

    Harta Kekayaan Satryo Soemantri, Mendikti Saintek Didemo Gegara Pecat dan Tampar Pegawai, Tembus 46M

    TRIBUNJATIM.COM – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro viral di media sosial.

    Namanya mencuat setelah para aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Diktisaintek berdemo pada Senin (20/1/2025).

    Aksi ini buntut tindakan sewenang-wenang Satryo Soemantri.

    Menurut para pegawai, Satryo kerap memecat pegawai tanpa prosedur jelas serta menampar karywannya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Dikutip dari Tribunnews.com, puluhan pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) berdemo di depan kantor Kementerian di Jalan Pintu Senayan, Jakarta pada Senin (20/1/2025).

    Mereka memprotes Menteri Dikti Saintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro.

    Para pegawai kompak mengenakan pakaian serba hitam.

    Bahkan mereka tampak membawa berbagai spanduk bernuansa senada dalam aksi protes yang berlangsung sejak pagi tadi .

    Salah satu spanduk tersebut bertiliskan “Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo & istri”.

    Kemudian di depan gedung kementerian ada spanduk yang dipasang bernada permintaan tolong ke Presiden Prabowo.

    Dalam spanduk tersebut disebutkan mereka minta tolong untuk dibebaskan dari menteri pemarah dan suka bermain tangan.

    Mereka menyebut sang menteri kerap bersikap arogan dan menampar bahkan memecat pegawainya.

    Meski tidak ditulis siapa menteri yang dimaksud, namun diduga spanduk itu menyindir Menteri Dikti Saintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro.

    Spanduk lainnya juga menyuarakan kritik serupa mengecam perilaku Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro dan keluarganya.

    Sejak pagi tadi lobby gedung Kemendikti Saintek dipenuhi karangan bunga berucapkan duka cita.

    Dalam jajaran karang bunga itu, mereka mengatasnamakan Paguyuban Pegawai Dikti.

    Meski demikian belum diketahui secara pasti penyebab aksi protes yang dilakukan puluhan pegawai.

    Sementara itu, Ketua Paguyuban Pegawai Ditjen Dikti, Suwitno, mengatakan selama ini prosedur mutasi jabatan di Kemendiktisaintek dilakukan secara tidak sesuai prosedur.

    “Perubahan kementerian kalau soal pergantian jabatan pimpinan itu hal yang biasa. Tapi dengan cara-cara yang tidak elegan, cara-cara tidak fair, cara-cara juga tidak sesuai prosedur,” ujar Suwitno.

    Salah satu puncak dari kekecewaan pegawai Kemendiktisaintek, adalah pemecatan salah satu pegawai di bagian rumah tangga Kemendiktisaintek .

    Suwitno mengatakan seharusnya proses pendisiplinan pegawai dilakukan secara prosedural.

    “Kalau pegawai melakukan kesalahan, itu kan bisa ditindaklanjuti dengan penjatuhan hukuman disiplin. Tapi harus jelas prosedurnya, ini tidak dilakukan sama sekali,” kata Suwitno.

    Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, massa mulai bubar sekira pukul 11.00 WIB di kantor Kemendiktisaintek.

    Hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi terkait demo tersebut kepada Menteri Dikti Saintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro maupun pejabat terkait di lingkungan Kementerian Dikti Saintek masih terus dilakukan oleh Tribun Network.

    Sosok Satryo Soemantri Brodjonegoro

    Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro ditunjuk menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi di Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029 .

    Sebelum ditunjuk menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi di Kabinet Merah Putih, Satryo Soemantri Brodjonegoro dikenal sebagai ilmuwan sekaligus Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.

    Berikut ini profil Satryo Soemantri Brodjonegoro, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Kabinet Prabowo dan Gibran:

    Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro. Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6 Download aplikasi: https://kmp.im/app6 (KOMPAS.com/Adryan Yoga Paramadwya, YouTube Tribunnews.com)

    Berikut ini profil Satryo Soemantri Brodjonegoro, yang ditunjuk menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi di Kabinet Prabowo-Gibran:

    Data diri:

    Nama Lengkap: Satryo Soemantri Brodjonegoro
    Tempat/Tanggal Lahir: Delft, Belanda pada 5 Januari 1956.

    Riwayat pendidikan:

    Sarjana 2 Universitas Indonesia
    Ph.D bidang teknik mesin di University of California, Berkeley, AS

    Riwayat pekerjaan:

    Ketua Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) 
    Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (1999-2007)
    Anggota tim Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk pembagunan Fakultas Teknik
    Universitas Hasanudin
    Dosen tamu bidang teknik mesin Toyohashi University of Technology, Jepang
    Dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB)
    Ketua sekaligus anggota Komisi Bidang Ilmu Rekayasa di Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia
    Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.
    Itulah profil Satryo Soemantri Brodjonegoro, yang dipercaya menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi di Kabinet Prabowo dan Gibran.

    Harta kekayaan Satryo Soemantri Brodjonegoro

    Dikutip dari halaman Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) didaftarkan pada 7 Desember 2024.

    Total kekayaan Satryo Soemantri mencapai lebih dari Rp 46 Miliar atau tepatnya Rp 46.050.000.000.

    Daftar hartanya meliputi tanah dan bangunan, transportasi dan mesin, kas, dan harta lainnya. Berikut ini perinciannya:

    TANAH DAN BANGUNAN Rp. 33.650.000.000

    Tanah dan Bangunan Seluas 170 m2/170 m2 di KAB / KOTA KOTA

    JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 12.000.000.000

    Tanah dan Bangunan Seluas 130 m2/130 m2 di KAB / KOTA KOTA

    JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 6.250.000.000

    Tanah dan Bangunan Seluas 413 m2/250 m2 di KAB / KOTA KOTA

    TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 4.000.000.000

    Tanah dan Bangunan Seluas 90 m2/130 m2 di KAB / KOTA KOTA

    TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 1.500.000.000

    Tanah dan Bangunan Seluas 445 m2/250 m2 di KAB / KOTA

    BULELENG, HASIL SENDIRI Rp. 3.500.000.000

    Tanah dan Bangunan Seluas 77 m2/92 m2 di KAB / KOTA

    TANGERANG, HASIL SENDIRI Rp. 1.400.000.000

    Tanah dan Bangunan Seluas 16000 m2/1000 m2 di KAB / KOTA

    BULELENG, HASIL SENDIRI Rp. 5.000.000.000

    ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 1.400.000.000

    MOBIL, BMW X3 Tahun 2016, HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000
    MOBIL, BYD SEAL Tahun 2024, HASIL SENDIRI Rp. 700.000.000
    MOBIL, TOYOTA INNOVA REBORN 2.0 G AT Tahun 2020, HASIL

    SENDIRI Rp. 200.000.000

    MOBIL, FORD ESCAPE 2.3L LIMITED AT Tahun 2011, HASIL

    SENDIRI Rp. 100.000.000

    HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. —

    SURAT BERHARGA Rp. —-

    KAS DAN SETARA KAS Rp. 11.000.000.000
    HARTA LAINNYA Rp. —-

    Sub Total Rp. 46.050.000.000

    III. HUTANG Rp. —-

    TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 46.050.000.000

    Total harta kekayaan Mendikti Saintek Satryo Soemantri nampak melonjak signifikan jika dibandingkan dengan total kekayaannya 19 tahun lalu.

    Saat melapor pada Desember 2005, total kekayaannya mencapai Rp.7.869.464.776.

    —– 

    Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

  • Mobil Pensiunan TNI yang Tewas di Laut Marunda Itu Hancur dan Penuh Lumpur…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Januari 2025

    Mobil Pensiunan TNI yang Tewas di Laut Marunda Itu Hancur dan Penuh Lumpur… Megapolitan 20 Januari 2025

    Mobil Pensiunan TNI yang Tewas di Laut Marunda Itu Hancur dan Penuh Lumpur…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Mobil Toyota Vios milik Brigadir Jenderal Purnawirawan TNI
    Hendrawan Ostevan
    (75) akhirnya ditemukan oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) di Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara, Sabtu (18/1/2025).
    Mobil dengan nomor polisi B 1606 LB itu ditemukan tak jauh dari lokasi jasad Hendrawan ditemukan. Seusai ditemukan, mobil tersebut dibawa ke Gudang Barang Bukti Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polda Metro Jaya.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di Gudang Barang Bukti Direktorat Tahti Polda Metro Jaya, Senin (20/1/2025), mobil tersebut awalnya tertutup sebuah tudung berwarna silver.
    Setelah dibuka oleh tim Puslabfor Mabes Polri untuk kepentingan pemeriksaan, kendaraan yang berwarna gelap itu terlihat diselimuti lumpur yang telah mengering.
    Sejumlah kerusakan tampak jelas pada mobil milik mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut. Kaca depan mobil hilang, bumper depan rusak, dan pelat nomor kendaraan bagian depan tidak terpasang.
    Kaca pintu depan sebelah kanan juga hilang, sedangkan kaca pintu belakang kanan masih terpasang meskipun mengalami sedikit kerusakan. Untuk spion kanan terlihat sudah tidak terpasang dengan sempurna, hanya tergantung.
    Berbeda dengan kondisi bagian depan, kaca mobil di bagian belakang masih utuh. Lampu belakang kanan tampak ditambal dengan lakban putih dan pelat nomor belakang tetap terpasang sebagaimana mestinya.
    Bagian kanan mobil terlihat lebih baik. Kaca mobil dan spion kanan masih terpasang meskipun beberapa komponen menunjukkan tanda-tanda kerusakan ringan.
    Sebelumnya diberitakan, mobil Toyota Vios hitam milik Brigjen Purn. Hendrawan Ostevan ditemukan pada Sabtu (18/1/2025) pukul 08.55 WIB, sekitar 5 meter dari bibir dermaga Pelabuhan Marunda dengan kedalaman 6 meter di bawah permukaan air.
    Tim penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) menemukan kendaraan dalam posisi terbalik di dalam lumpur.
    Adapun Brigjen Purn. Hendrawan Ostevan ditemukan tewas mengambang di perairan Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara, pada Jumat (10/1/2025).
    Saat proses evakuasi, petugas menemukan sebuah dompet kulit yang berisi kartu anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Badan Intelijen Negara (BIN).
    Berdasarkan rekaman CCTV, Hendrawan diketahui memasuki area KCN Marunda pada Kamis (9/1/2025) pukul 00.35 WIB.
    Mobil tersebut terlihat melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sebelum akhirnya jatuh ke laut.
    Saat kejadian, Hendrawan diketahui berkendara seorang diri. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan bekas luka pada tubuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mobil Jalan Sendiri dari Tol Sebelum Tabrak Pesepeda di Kelapa Gading
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Januari 2025

    Mobil Jalan Sendiri dari Tol Sebelum Tabrak Pesepeda di Kelapa Gading Megapolitan 20 Januari 2025

    Mobil Jalan Sendiri dari Tol Sebelum Tabrak Pesepeda di Kelapa Gading
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mobil Toyota Avanza sempat melaju sendiri tanpa pengemudi dari dalam Tol Wiyoto Wiyono sebelum menabrak pesepeda berinisial N di dekat Halte Pintu Air Sunter 2, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
    Insiden yang terjadi pada Minggu (19/1/2025) sekitar pukul 14.20 WIB itu terekam kamera dan viral di media sosial.
    Berdasarkan isi video yang dilihat
    Kompas.com
    , seorang pria berbaju merah terlihat sedang mengejar sebuah mobil Avanza hitam yang melaju di lajur kiri.
    Saat mobil terlihat berhenti, seorang wanita berpakaian serba ungu keluar dari bangku pengemudi.
    Pria berbaju merah itu langsung mengambil alih dan tampak mengotak-ngatik kendaraan dengan kondisi pintu mobil terbuka.
    Selang beberapa detik kemudian, mobil hitam itu tiba-tiba melaju dan membuat pria itu jatuh kehilangan kendali.
    Mobil berwarna hitam ini juga sempat menabrak beton pembatas jalan. Namun, mobil Avanza itu terus malaju hingga akhirnya menabrak pesepeda di dekat pintu keluar tol.
    Kasatlantas Polres Jakarta Kompol Donni Bagus Wibisono mengkonfirmasi insiden tersebut.
    “Kendaraan Toyota Avanza tersebut mengalami kendala remnya tidak berpungsi sehingga pengemudi panik dan turun dari mobil,” kata Donni saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (20/1/2025).
    Kendaaran itu terus melaju sendiri tanpa pengemudi hingga exit tol Sunter sebelum menabrak pesepeda.
    “Mobil tersebut melaju terus keluar tol tanpa dikemudikan, sehingga mobil melaju tidak terkendali dan oleng ke kiri, tepatnya di dekat Halte Pintu Air Sunter 2 menabrak sepeda dayung dikendarai N,” ujar Donni.
    Atas kejadian itu, N langsung dibawa ke Rumah Sakit Islam Cempaka Putih untuk menerima perawatan.
    Sementara sang pemilik mobil sudah sempat dimintai keterangan oleh polisi.
    “(Pemilik mobil) belum (diamankan). Sudah dimintai keterangan,” terang Donni.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perampok Toko Kosmetik di Cempaka Putih Sempat Culik dan Siksa Pegawai
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Januari 2025

    Perampok Toko Kosmetik di Cempaka Putih Sempat Culik dan Siksa Pegawai Megapolitan 20 Januari 2025

    Perampok Toko Kosmetik di Cempaka Putih Sempat Culik dan Siksa Pegawai
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kawanan perampok toko kosmetik di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, sempat membawa karyawan toko berinisial DS (30) usai mereka melancarkan aksinya.
    “Pelapor (DS) dimasukkan ke dalam mobil Avanza milik terlapor,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Senin (20/1/2025).
    Kepada korban, salah satu pelaku mengatakan bahwa mereka akan membawanya ke Polsek Cempaka Putih.
    “Tetapi (korban malah) dibawa ke sekitar Bogor, Jawa Barat. Ketika di dalam mobil, pelapor dipukuli, disiksa,” ujar Ade Ary.
    Pada saat di dalam mobil, DS menghubungi pemilik toko kosmetik berinisial ZH (43) karena para pelaku meminta uang tebusan senilai Rp 30 juta.
    “Karena tidak dituruti, akhirnya pelapor diturunkan di tengah jalan di wilayah Bogor, Jawa Barat. Selanjutnya, kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Metro Cempaka Putih,” ungkap dia.
    Diberitakan sebelumnya, sebuah toko kosmetik di Jalan Pangkalan Asem, RT 01/RW 01, Cempaka Putih Barat, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, dirampok pada Jumat (17/1/2025) pukul 18.00 WIB.
    Peristiwa
    perampokan
    bermula ketika sebanyak tiga pelaku tiba-tiba turun dari mobil Toyota Avanza berwarna silver lalu memasuki toko. Salah satu pelaku menemui korban sekaligus karyawan berinisial DS (30).
    “Lalu (pelaku) memukuli pelapor, menunjukkan senpi (senjata api),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Senin (20/1/2025).
    Sementara itu, pelaku lain mengacak-acak toko dan mengambil barang yang mereka perlukan.
    Tanpa banyak bicara, pelaku langsung merampas uang tunai sebesar Rp 1.200.000 milik toko serta mengambil dompet milik DS yang berisi kartu tanda penduduk dan uang tunai senilai Rp 200.000.
    “(Mereka juga) mengambil ponsel merek Infinix Smart 8 Pro warna hitam dan mengambil yang yang ada di aplikasi (ponsel tersebut) sebesar Rp 1,1 juta,” ungkap Ade Ary.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puslabfor Polri Diterjunkan Periksa Mobil Pensiunan TNI yang Ditemukan di Laut Dermaga Marunda – Page 3

    Puslabfor Polri Diterjunkan Periksa Mobil Pensiunan TNI yang Ditemukan di Laut Dermaga Marunda – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Mobil yang ditumpangi Brigjen (Purn) TNI Hendrawan Oestevan telah ditemukan dari dalam laut di Dermaga Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara pada Sabtu, 18 Januari 2025. Saat ini, kepolisian akan memeriksa mobil tersebut untuk mendalami kasus kematian Hendrawan.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pemeriksaan mobil pensiunan jenderal TNI itu melibatkan tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.  

    “Akan dilakukan pemeriksaan terhadap mobil oleh tim Puslabfor Mabes Polri didampingi oleh penyidik dari Subdit Resmob,” kata Ade Ary kepada wartawan, Senin (20/1/2025).

    Dia menjelaskan, pemeriksaan akan berfokus pada kondisi mobil pensiunan jenderal BIN tersebut. Sementara untuk hasilanya baru akan disampaikan setelahnya.

    “Ini masih berproses,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya.

    Mobil tersebut ditemukan tidak jauh dari sekitar lokasi penemuan jenazah Hendrawan Oestevan di kawasan Pelabuhan Marunda di KCN di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Mobil tersebut bermerek Toyota Vios warna hitam dengan nomor polisi B 1606 LB.

    “Upaya pencarian oleh tim gabungan membuahkan hasil, kami menghaturkan rasa syukur ya. Selanjutnya mobil ini akan dilakukan pemeriksaan secara laboratoris, dilakukan penelitian, dilakukan pendalaman oleh Puslabfor Polri ya,” ujar Ade Ary.

    Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan ini mengatakan, mobil tersebut ditemukan petugas gabungan yang terdiri dari Basarnas, Ditpolairud Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Utara, dan Polsek Tanjung Priok.

    “Dan proses pendalaman peristiwa ini dilakukan oleh tim gabungan Polres dan Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya,” pungkasnya.

     

  • Polisi periksa mobil purnawirawan TNI yang ditemukan di  Marunda

    Polisi periksa mobil purnawirawan TNI yang ditemukan di Marunda

    pemeriksaan tersebut untuk mengetahui kondisi dari kendaraan tersebut sebelum peristiwa

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya memeriksa mobil yang diduga milik jenazah Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan, pensiunan perwira tinggi dan mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) yang ditemukan di perairan Marunda, Jakarta Utara.

    “Akan dilakukan pemeriksaan terhadap mobil oleh tim Puslabfor Mabes Polri didampingi oleh penyidik dari Subdit Resmob Polda Metro Jaya, ” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi, Senin.

    Ade Ary menjelaskan pemeriksaan tersebut untuk mengetahui kondisi dari kendaraan tersebut sebelum peristiwa yang menewaskan Hendrawan.

    “Akan dilakukan pendalaman, pemeriksaan terkait kondisi mobil. Ini masih berproses, ” ucapnya.

    Kepolisian berhasil menemukan kendaraan bermotor roda empat yang diduga milik Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan, seorang pensiunan perwira tinggi dan mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) di perairan Marunda, Jakarta Utara.

    “Pada hari ini, sekira jam 10.00 WIB, kami menemukan mobil yang diduga dikendarai Brigjen TNI purnawirawan yang ditemukan meninggal dunia beberapa waktu lalu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (18/1).

    Ade Ary menjelaskan mobil yang ditemukan tersebut adalah sebuah sedan hitam Toyota Vios dengan nomor polisi B 1606 LB.

    Mobil tersebut berhasil ditemukan oleh tim gabungan dari Badan SAR Nasional (Basarnas) yang didukung oleh rekan-rekan dari Direktorat Polairud Polda Metro Jaya serta Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

    Sementara itu Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) DKI Jakarta menjelaskan mobil yang diduga milik Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan, pensiunan perwira tinggi dan mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) di perairan Marunda, Jakarta Utara ditemukan dengan kondisi terbalik di dalam lumpur.

    “Tim penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) menemukan mobil tersebut dalam kondisi terbalik di dalam lumpur,” kata Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (18/1).

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Belasan Debt Collector di Gorontalo Diringkus Usai Rusak Gudang ACC Finance

    Belasan Debt Collector di Gorontalo Diringkus Usai Rusak Gudang ACC Finance

    Liputan6.com, Gorontalo – Sekitar 11 orang debt collector diamankan Tim Rajawali Polresta Gorontalo Kota setelah diduga melakukan perusakan di gudang milik ACC Finance di Jalan Taman Surya, Kelurahan Dembe Jaya, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo, Sabtu (18/1/2025).

    Kapolresta Gorontalo Kota Kombes Pol Dr. Ade Permana, melalui Kasat Reskrim Kompol Leonardo Widharta, mengungkapkan bahwa penangkapan dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari masyarakat melalui layanan “Halo Kapolresta”.

    “Laporan tersebut terkait adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas),” kata Kompol Leonardo.

    Setelah menerima laporan, pihaknya langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Di lokasi, polisi mendapati sekitar 40 orang debt collector berada di sekitar gudang.

    “Dari sana, kami mengamankan dua orang yang telah melakukan pengrusakan terhadap pintu gudang, CCTV, dan memasuki area penyimpanan mobil tarikan,” ujar Kompol Leonardo.

    Kedua pelaku yang pertama diamankan adalah YM (28), warga Kecamatan Suwawa Tengah, Kabupaten Bone Bolango, dan RHA warga Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo.

    Tidak berhenti di situ, tim kepolisian melanjutkan operasi untuk mengamankan pelaku lainnya. Sebanyak sembilan orang tambahan juga berhasil diringkus.

    Diantaranya, yaitu MTU alias Sandi, AT alias Adit, AL alias Aldi, PAL alias Amar, MYL alias Katu, IU alias Dako, IY alias Baygon, DH alias Dedi, dan NL alias Noval.

    Dari hasil interogasi awal, diketahui bahwa aksi perusakan dan upaya masuk ke gudang tersebut dilakukan untuk mengambil kembali satu unit mobil Toyota Calya yang sebelumnya telah ditarik oleh debt collector RH dan tim.

    “Mobil tersebut disebut-sebut merupakan kendaraan milik keluarga dari seseorang berinisial EN,” jelas Kompol Leonardo.

    Saat ini, 11 pelaku telah diamankan di Mapolresta Gorontalo Kota untuk proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. Pihak kepolisian juga tengah mengejar beberapa orang lain yang diduga terlibat dalam insiden ini.

    “Kami akan terus mendalami kasus ini untuk memastikan semua pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya,” ia menandaskan.

  • Harta Kekayaan Menteri Dikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Capai Rp 46 Miliar – Halaman all

    Harta Kekayaan Menteri Dikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Capai Rp 46 Miliar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut harta kekayaan Menteri Pendidikan Tinggi dan Sains dan Teknologi (Dikti Saintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro.

    Satryo Soemantri Brodjonegoro mendapat protes dari puluhan pegawai terkait dugaan pemecatan pegawai kementerian di depan Kantor Kemendikti Saintek, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025).

    Para pegawai Kemendikti Saintek menggunakan pakaian berwarna hitam dan membentangkan spanduk protes terhadap Satryo Soemantri Brodjonegoro.

    “Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri,” tulis spanduk aksi tersebut.

    Ketua Paguyuban Pegawai Ditjen Dikti, Suwitno, mengatakan selama ini prosedur mutasi jabatan di Kemendiktisaintek dilakukan secara tidak sesuai prosedur.

    “Perubahan kementerian kalau soal pergantian jabatan pimpinan itu hal yang biasa. Tapi dengan cara-cara yang tidak elegan, cara-cara tidak fair, cara-cara juga tidak sesuai prosedur,” ujar Suwitno.

    Puluhan pegawai Kemendiktisaintek menggelar aksi demonstrasi mengecam dugaan pemecatan pegawai kementerian di depan Kantor Kemendiktisaintek, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025). (Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi)

    Harta Kekayaan Satryo Soemantri Brodjonegoro

    Berdasar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2024, Satryo Soemantri Brodjonegoro memiliki harta senilai Rp 46 miliar.

    Mayoritas sumber kekayaan Satryo Soemantri Brodjonegoro berasal dari aset tanah dan bangunan yang dimilikinya.

    Satryo memiliki tujuh tanah dan bangunan yang berada di Jakarta Selatan, Tangerang, Tangerang Selatan, hingga Buleleng.

    Total nilai aset properti yang dimiliki Satryo mencapai Rp 33,65 miliar.

    Selain properti, Satryo Soemantri Brodjonegoro juga punya empat mobil.

    Yaitu BMW X3, BYD Seal, Toyota Innova Reborn, dan Ford Escape. Total nilai mobilnya mencapai Rp 1,4 miliar.

    Kemudian, besaran kas dan setara kas yang dimiliki Satryo berjumlah Rp 11 miliar.

    Satryo Soemantri Brodjonegoro tercatat tidak punya utang.

    Sehingga, total harta kekayaannya mencapai Rp 46.050.000.000.

    Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro

    Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro. (AIPI)

    Mengutip laman Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Satryo Soemantri Brodjonegoro lahir di Delft, Belanda pada 5 Januari 1956.

    Satryo Soemantri Brodjonegoro adalah putra dari Profesor Soemantri Brodjonegoro, mantan Rektor Universitas Indonesia dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1973. 

    Salah seorang adiknya, Profesor Bambang Brodjonegoro pernah menjabat menteri di beberapa kementerian pada masa Presiden Joko Widodo. 

    Ia merupakan lulusan Ph.D di bidang teknik mesin University of California, Berkeley, Amerika Serikat (AS) pada 1985.

    Setelah itu, Satryo Soemantri Brodjonegoro menjadi dosen Teknik Mesin di Institut Teknologi Bandung (ITB).

    Pada tahun 1992, Satryo dipilih sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin ITB saat mengawali implementasi dari proses self evaluation pada jurusan tersebut.

    Belakangan, proses ini diadopsi oleh ITB dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

    Di bawah kepemimpinannya, pembaharuan pendidikan tinggi Indonesia mulai pada Desember 2000 saat institusi pendidikan tinggi yang besar diubah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN).

    Di dunia pendidikan Indonesia, nama Satryo Soemantri Brodjonegoro adalah nama yang tidak asing lagi.

    Selama pengabdiannya di dunia pendidikan Indonesia, Satryo telah menghadapi berbagai masalah dan rintangan dalam usahanya memajukan pendidikan di Indonesia.

    Sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Satryo Soemantri Brodjonegoro telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi pendidikan Indonesia.

    Di masa kepemimpinannya, Satryo Soemantri Brodjonegoro mengalami banyak rintangan di dunia pendidikan.

    Beberapa dilema di dunia pendidikan Indonesia terus menguji kegigihan Satryo dalam memperjuangkan pendidikan di Indonesia.

    Salah satu ujian terberat yang dihadapi Satryo adalah tingkat kualitas lulusan perguruan tinggi di dalam dunia kerja. Lulusan perguruan tinggi Indonesia dinilai kurang kompeten.

    Hal ini diperburuk oleh kenyataan bahwa banyak putra-putri Indonesia yang bersekolah di luar negeri dan bahkan mengabdikan dirinya di luar negeri pula.

    Keadaan ini membuat kualitas sumber daya manusia di mata internasional juga tidak begitu baik.

    Banyak negara yang menilai Indonesia mempunyai kualitas tenaga kerja di bawah rata-rata.

    Bahkan generasi muda Indonesia sendiri pun memandang negaranya sebelah mata.

    Mereka lebih memilih bekerja untuk negara lain karena mereka menilai negara lain lebih menghargai kemampuan mereka dengan harga yang lebih tinggi.

    Hal inilah yang coba diperbaiki oleh Satryo selaku Dirjen Dikti Indonesia.

    Di sisi lain dari dilema-dilema yang muncul dalam masa jabatannya sebagai Dirjen Dikti, Satryo tidak berhenti berkarya.

    Ia bergabung dengan tim Japan International Cooperation Agency atau yang lebih dikenal dengan nama JICA, dalam perencanaan gedung fakultas teknik Universitas Hasanudin di Gowa.

    Saat ini, beliau adalah Ketua AIPI Periode 2018-2023 dan juga Anggota Komisi Bidang Ilmu Rekayasa pada Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto, Fahdi Fahlevi, Anita K Wardani)

  • Momen Ngeri Detik-detik Avanza Nyelonong Tanpa Sopir di Tol

    Momen Ngeri Detik-detik Avanza Nyelonong Tanpa Sopir di Tol

    Jakarta

    Kecelakaan akibat mobil berjalan sendiri tanpa sopir di Tol Wiyoto Wiyono, Jakarta, menjadi sorotan warganet. Pengemudi mobil Avanza itu turun dari mobilnya di jalan tol. Nahas, mobil melaju sendiri tanpa ada yang mengendalikannya hingga berujung kecelakaan.

    Video detik-detik mobil yang melaju sendiri di jalan tol itu viral di media sosial. Video tersebut beredar di media sosial Instagram dan X.

    Dalam narasi video tersebut disebutkan, pengemudi Avanza yang merupakan seorang wanita terlihat panik. Pengemudi tersebut turun dari mobilnya untuk meminta bantuan, diduga karena ada masalah pada mobilnya. Dalam video itu juga tampak mobil meraung dengan RPM tinggi.

    Seorang pria yang disebut salah satu sopir truk yang melintas di jalan tol tersebut berniat membantu. Namun, pria itu tampak melakukan bantuan dari luar mobil. Sejurus kemudian, mobil melaju tanpa ada yang mengendalikan di dalamnya. Pria yang menolong itu mencoba mengejar dengan berlari, tapi tidak terjangkau, malah sampai terjatuh.

    Mobil Avanza itu dilaporkan sempat menabrak mobil di depannya. Mobil itu juga melaju sampai keluar tol dan menabrak pesepeda.

    [Gambas:Instagram]

    Dikutip detikNews, Kasat Lantas Jakarta Utara Kompol Donni Bagus Wibisono mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (19/1/2025) sekitar pukul 14.20 WIB. Donni mengatakan mobil yang dikemudikan oleh perempuan berinisial YH ini mengalami masalah rem saat melintas di Jalan Tol Wiyoto Wiyono.

    “Awalnya kendaraan Toyota Avanza B-1088-BFT yang dikemudikan Saudarai YH melaju di Jalan Tol Wiyoto Wiyono arah selatan. Saat di perjalanan di atas tol kendaraan Toyota Avanza tersebut mengalami kendala remnya tidak berfungsi,” jelas Donni.

    Menurutnya, pengemudi Avanza itu panik hingga turun dari mobil. Namun, mobil itu malah berjalan sendiri hingga akhirnya menabrak pesepeda di dekat Halte Pintu Air 2, Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading.

    “Pengemudi panik dan turun dari mobil, kemudian mobil tersebut melaju terus keluar tol (Exit Tol Sunter) tanpa dikemudikan, sehingga mobil melaju tidak terkendali oleng ke kiri,” ungkapnya.

    “Tepatnya di dekat Halte Pintu Air Sunter 2 menabrak sepeda dayung dikendarai Saudara N dan tiang PJU. Akibat dari laka lantas tersebut pengendara sepeda dayung terluka dan kendaraan serta tiang PJU rusak,” tuturnya.

    Erreza Hardian, Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang juga sebagai Wakil Bidang Pendidikan & Pelatihan Perkumpulan Keamanan dan Keselamatan Indonesia (KAMSELINDO), mengatakan sebelum berkendara seharusnya pengemudi atau pemilik kendaraan memastikan mobilnya aman digunakan. Termasuk soal komponen paling vital, yaitu sistem pengereman.

    “Secara aturan, baik dari pemegang merek, ada kewajiban perawatan bagi setiap kendaraan bahkan ketika bukan lagi garansi. Kedua, sebagai pengemudi dan pemilik SIM memastikan laik jalan. Gampang kok soal rem ini, saat start jalan sedikit rem dan mundur dikit rem. Dan saat meninggalkan parkiran lihat ada tetesan oli kah. Oh iya saat maju-mundur tadi sekalian buka kaca, mungkinkah (ada) bunyi yang artinya perlu juga dirawat. Apalagi model tromol dan di musim hujan,” ujar Reza kepada detikOto, Senin (20/1/2025).

    (rgr/din)