brand merek: Toyota

  • Mobil Listrik Murah China Disebut Bisa Gerus Pasar LCGC, Daihatsu Bilang Gini

    Mobil Listrik Murah China Disebut Bisa Gerus Pasar LCGC, Daihatsu Bilang Gini

    Jakarta

    Mobil listrik mulai membanjiri pasar otomotif Indonesia. Dengan harga mulai di bawah Rp 200 juta, mobil listrik murah seperti BYD Atto 1 mencatat penjualan yang cukup signifikan, bahkan bisa mengalahkan penjualan mobil konvensional murah seperti LCGC (low cost green car). Apakah artinya kehadiran mobil listrik murah bakal menggerus pasar mobil LCGC? Ini kata Daihatsu.

    Marketing and Corporate Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah mobil listrik murah China sudah menggerus pasar mobil LCGC. Sebabnya, konsumen mobil LCGC memiliki karakter yang berbeda dengan mobil listrik murah.

    “Kalau menggerus saya tidak tahu ya. Karena tidak dan belum melakukan survei berkaitan dengan ini. Tapi kalau di LCGC, LCGC sendiri, kebutuhannya yang perlu teman-teman tahu, 70% sampai 80% adalah first car buyer,” buka Agung menjawab pertanyaan detikOto di arena GJAW 2025, ICE-BSD City, Tangerang (21/11/2025).

    “First car buyer itu belum beli sudah mikirin jual, belum beli sudah mikirin gimana ngerawatnya. Jadi affordable saat beli, affordable saat rawat, mendapatkan keuntungan saat jual. Jadi itu adalah ownership di first car buyer,” tambah Agung.

    Agung mengatakan, meski Daihatsu belum melihat mobil listrik murah sebagai ancaman buat mobil LCGC, kehadiran mobil seperti BYD Atto 1 memiliki peran yang positif buat industri otomotif Indonesia.

    “Jadi bagaimana antara LCGC dengan kendaraan elektrifikasi, walaupun memiliki range harga yang sama, saya rasa keduanya memiliki sama-sama peran positif di market otomotif Indonesia,” terangnya.

    Diberitakan sebelumnya, kendati baru seumur jagung, BYD Atto 1 sudah membetot perhatian orang Indonesia melalui capaian penjualan yang fantastis.

    Berdasarkan data wholesales Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), BYD Atto 1 terdistribusi sebanyak 9.396 unit per Oktober 2025. Angka ini terbilang besar untuk satu model mobil yang bahkan masih diimpor utuh dari China.

    BYD Atto 1 secara resmi dijual di Indonesia mulai Juli saat GIIAS 2025 berlangsung, dan pengiriman unit kepada konsumen dimulai pada Oktober 2025. Artinya baru sebentar saja, BYD Atto 1 sudah sukses menyalip penjualan mobil termurah di Indonesia, yaitu LCGC.

    Total penjualan LCGC per Oktober 2025 mencapai 8.505 unit. Bila dirinci per model; Toyota Calya 3.057 unit, Honda Brio Satya 2.021 unit, Daihatsu Sigra 1.689 unit, Toyota Agya 887 unit, dan Daihatsu Ayla 851 unit.

    Mobil LCGC Daihatsu Sigra Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Awalnya LCGC diposisikan sebagai mobil pertama dengan harga terjangkau (di bawah Rp 150 juta). Namun saat ini, banyak model LCGC tembus Rp 180 juta-Rp 200 juta. Kenaikan harga akibat regulasi emisi, penambahan fitur, dan biaya produksi membuat daya tarik ‘low cost’ semakin pudar.

    Melihat komposisi harga dan juga fitur, BYD Atto 1 disebut pengamat, bisa menggerogoti pasar LCGC. Terlebih, biaya perawatan mobil listrik yang lebih murah ketimbang mobil bermesin konvensional juga jadi daya tarik lainnya.

    “Terutama bagi konsumen gen millenial dan gen Z kota besar atau tier 1 khususnya Jabodetabek yang mengutamakan biaya operasional rendah, aksesibilitas ke wilayah ganjil-genap, performa yang lebih baik, dan fitur konektivitas modern,” jelas Pengamat Otomotif senior dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung Yannes Pasaribu dalam keterangannya.

    (lua/dry)

  • Setelah Toyota Veloz Hybrid Meluncur di Indonesia, Kini Vios Hybrid yang Siap Menyapa Malaysia

    Setelah Toyota Veloz Hybrid Meluncur di Indonesia, Kini Vios Hybrid yang Siap Menyapa Malaysia

    Jakarta

    Toyota semakin agresif menunjukkan keseriusannya menghadirkan pilihan mobil hybrid kepada global, khususnya Asia Tenggara.

    Buktinya, setelah Indonesia mendapatkan New Veloz Hybrid yang diluncurkan di ajang Gaikindo Jakarta Auto Week 2025, kini giliran Malaysia yang bersiap menyambut model hybrid yang diduga kuat Vios Hybrid.

    Toyota Vios Hybrid sedang dites di Malaysia Foto: dok. Paultan.org

    Kabar ini diberitakan oleh media otomotif asal Malaysia, Paultan. Dilaporkan bahwa terlihat ada dua Toyota Vios Hybrid yang sedang dites di jalanan.

    Identitas mobil yang sedang dites ini, diyakini merupakan varian Premium dan GR Sport. Sebab kedua mobil yang terlihat sedang dites itu tampak mirip dengan kembaran Vios Hybrid atau di Thailand disebut dengan Yaris Ativ Hybrid.

    Perbedaan paling kentara tampak pada desain eksterior. Varian GR Sport memakai bodykit lebih agresif dan pelek 17 inci, sementara varian Premium dibekali pelek 16 inci walaupun unit yang tertangkap kamera tampak menggunakan tambahan aksesori eksterior.

    Jika merujuk pada spesifikasi Thailand, Yaris Ativ Hybrid mengusung mesin 1.5 liter 2NR-VEX. Kombinasi mesin bensin dan motor listrik serta baterainya diklaim punya efisiensi bahan bakar yang sangat baik.

    Fitur keselamatan pada Ativ Hybrid di Thailand pun cukup komplet. Toyota Safety Sense sudah menjadi standar dengan tambahan Lane Keeping Control, adaptive cruise control, blind spot monitor, rear cross traffic alert, enam airbag, sensor parkir, hingga panoramic view monitor.

    Paket ini berpotensi menjadi salah satu nilai kompetitif saat model tersebut resmi dipasarkan di Malaysia, apalagi Honda telah lebih dulu menawarkan City e:HEV.

    Kini tinggal menunggu waktu kapan Vios Hybrid resmi dijual di Malaysia. Perlu diingat, strategi Toyota memilih meluncurkan sedan compact hybrid di Malaysia tentu sangat tepat. Mengingat, mayoritas kendaraan yang terjual di Negeri Jiran berjenis sedan.

    Perbedaan strategi Toyota di dua negara ini mencerminkan penyesuaian terhadap kebutuhan pasar setempat. Indonesia memiliki basis pengguna MPV yang sangat besar sehingga Veloz Hybrid menjadi pilihan paling logis untuk memulai penetrasi hybrid terjangkau.

    Kedua langkah tersebut memperlihatkan bagaimana Toyota memanfaatkan platform hybrid yang sama untuk menjawab karakteristik tiap negara.

    Jika respons pasar positif, bukan tidak mungkin varian hybrid di segmen lain juga akan menyusul di Indonesia. Untuk saat ini, Veloz Hybrid tetap menjadi tumpuan utama Toyota dalam memperluas adopsi elektrifikasi di Tanah Air, sementara Malaysia menanti debut resmi Vios Hybrid yang akan memperkuat persaingan sedan elektrifikasi di sana.

    Perlu diingat pula, peluncuran Toyota New Veloz Hybrid di Indonesia berlangsung cukup strategis. Model ini menjadi world premiere dan hadir sebagai hybrid termurah Toyota di Tanah Air. Produksinya dilakukan secara lokal dengan banderol mulai Rp 299 juta.

    Pendekatan ini menempatkan Veloz Hybrid sebagai opsi ramah lingkungan bagi keluarga tanpa mengorbankan karakter fungsional MPV yang telah populer.

    (mhg/rgr)

  • Ekonom dorong insentif otomotif berbasis elektrifikasi yang setara

    Ekonom dorong insentif otomotif berbasis elektrifikasi yang setara

    Jakarta (ANTARA) – Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) Riyanto menyatakan pemerintah perlu menerapkan insentif untuk kendaraan berbasis listrik, seperti battery electric vehicle (BEV) dan hybrid EV (HEV), dengan prinsip yang setara.

    “Segmen ini perlu diberikan kebijakan yang lebih fair dengan basis reduksi emisi dan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Insentif untuk HEV saat ini belum fair,” kata Riyanto dalam pernyataan di Jakarta, Senin.

    Saat ini insentif yang diberikan untuk BEV yakni berupa pembebasan bea masuk dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) nol persen dengan tujuan untuk tes pasar, namun yang menikmati insentif itu kebanyakan kendaraan listrik impor.

    Sedangkan kendaraan hybrid yang diproduksi di dalam negeri hanya mendapat insentif serupa 3 persen.

    Menurut dia, dorongan terhadap insentif kendaraan hybrid juga menjadi relevan karena semakin banyak produsen yang telah merakit model hybrid secara domestik dengan TKDN yang cukup tinggi.

    Honda misalnya, kini merakit HR-V e:HEV di pabriknya di Karawang, Wuling Indonesia memproduksi Almaz Hybrid di Bekasi, dan terbaru Toyota resmi merakit Veloz Hybrid secara lokal.

    Kehadiran model-model hybrid rakitan lokal ini telah menyerap ribuan tenaga kerja, mulai dari lini produksi, rantai pasok komponen, hingga sektor logistik dan penjualan.

    Menurut dia, aktivitas produksi yang terus meningkat ini berkontribusi langsung pada perputaran ekonomi nasional, terutama karena rantai pasoknya lebih panjang dibanding kendaraan impor utuh.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komunitas Altis Rayakan Hari Jadi yang Ke-14

    Komunitas Altis Rayakan Hari Jadi yang Ke-14

    Jakarta

    Komunitas pencinta Toyota Corolla Altis yang tergabung dalam Altis Indonesia Community (ALTIC) merayakan hari jadinya yang ke-14 tahun. Perayaan 14 tahun ALTIC digelar pada Sabtu, 15 November 2025 di GR Garage Pantai Indah Kapuk (PIK).

    Perayaan anniversary Altis Indonesia Community dihadiri oleh lebih dari 200 member beserta keluarga menggunakan 120 unit Toyota Altis. Member yang ikut perayaan ulang tahun ini tersebar dari berbagai chapter seperti Chapter Banten, Bogor, Tangerang Raya, Bekasi, Bandung, Ciayumajakuning, Jawa Tengah, Barlingmascakeb, serta Region Jakarta, Bekasi, dan Depok, termasuk beberapa komunitas pencinta otomotif dari area Jabodetabek.

    Mengusung tema “ALTIC 14th Drive The Next Level & Gazoo Racing’, rangkaian acara meliputi Car Meet Up serta kompetisi GR Simulator antar perwakilan Chapter dan Region. Selain itu, ALTIC juga melakukan kegiatan penanaman bibit mangrove di kawasan PIK 2 sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan. Tidak ketinggalan, tersedia juga layanan servis berkala, tune-up, dan ganti oli yang difasilitasi oleh GR Garage by Auto2000.

    “Tahun ke tahun, perhelatan HUT ALTIC menjadi ajang pamungkas bagi seluruh member untuk mempererat silaturahmi dan menyatukan visi ke depan. Dengan semangat ‘Pushing the Limits for Better’ dari GAZOO Racing, kami mengadakan lomba balap virtual menggunakan GR Simulator untuk memberikan pengalaman berkendara yang mendekati nyata dari kendaraan GR Toyota. Harapannya, melalui simulator berteknologi tinggi ini, para member bisa merasakan sensasi kecepatan, ketegangan, dan strategi layaknya berada di lintasan balap sungguhan,” ujar Muhammad Febriansyah Ibrahim, Ketua Umum ALTIC.

    Saat ini, ALTIC memiliki sekitar 1.500 member yang tersebar di 13 Chapter dan 4 Region di seluruh Indonesia. Komunitas pencinta Toyota Altis ini mengusung tagline “We are not just a brotherhood, we are family” sehingga semakin mempererat kekeluargaan.

    (rgr/mhg)

  • Harga Veloz Rp 299 Juta Cuma Sampai Desember, Tahun Depan Naik?

    Harga Veloz Rp 299 Juta Cuma Sampai Desember, Tahun Depan Naik?

    Jakarta

    Toyota resmi meluncurkan Veloz Hybrid di pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025. Mobil ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp 299 juta.

    Toyota membuka pemesanan Veloz Hybrid di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025. Khusus sampai dengan Desember 2025, mobil ini ditawarkan dengan harga spesial mulai dari Rp 299 juta.

    Harga spesial Rp 299 juta berlaku untuk Veloz Hybrid tipe V Grade. Harga itu berlaku khusus pemesanan hingga Desember 2025. Untuk tipe tertingginya, Veloz Hybrid paling mahal akan dijual mulai Rp 390 juta.

    “Ini adalah harga yang pre-order di GJAW sampai akhir tahun ini. Ini kita harapkan jadi harga spesial lah buat konsumen,” kata Henry Tanoto, Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM).

    Lantas, apakah harga Veloz Hybrid akan naik di awal tahun 2026? Henry belum bisa membeberkan lebih lanjut terkait harga Veloz Hybrid tahun depan.

    “Untuk tahun depan nanti kita lihat lagi. Tapi yang paling penting adalah untuk harganya (saat) ini yaitu (mulai dari) Rp 299 juta,” ujar Henry.

    Henry mengungkapkan, Toyota Veloz Hybrid mengusung sistem hybrid yang sama dengan Toyota Yaris Cross Hybrid. Itu artinya, mobil ini menggunakan basis mesin berkode 2NR-VEX dengan kapasitas 1.500 cc. Namun, Toyota belum merilis data spesifikasi lengkap dari Veloz Hybrid ini.

    “Hybrid system-nya itu sama seperti Yaris Cross. Tapi tentu saja ini kan beda modelnya, yang satu seven seater, satu five seater, tentu saja ada adjustment untuk membuat lebih optimal dalam berkendara atau efisiensi bahan bakar lebih maksimal,” ucap Henry.

    Menurut Henry, Veloz Hybrid akan ditawarkan dengan empat tipe. Tipe terendah dijual Rp 299 juta, sedangkan yang tertinggi Rp 390 juta.

    “Ada 4 model. Yang paling tinggi sekali itu Rp 390 juta, itu range-nya ya,” katanya.

    (rgr/mhg)

  • Tantang BYD M6, MPV Listrik 7 Seater VinFast Limo Green Dijual Rp 300 Jutaan

    Tantang BYD M6, MPV Listrik 7 Seater VinFast Limo Green Dijual Rp 300 Jutaan

    Jakarta

    VinFast kembali memperluas lini mobil listriknya di Indonesia dengan menghadirkan Limo Green. MPV listrik 7-seater ini resmi meluncur dan bisa dipesan per acara Gaikindo Jakarta Auto Week 2025.

    Sebagai sebuah MPV listrik 7-seater, tentu andalan baru VinFast ini akan bertarung langsung dengan Wuling Darion EV dan BYD M6.

    Namun VinFast rasanya bisa percaya diri, sebab harga jual VinFast Limo Green dibanderol mulai dari Rp 300 jutaan. Informasi ini dikemukakan oleh CEO Vinfast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto kepada detikcom.

    VinFast Limo Green Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    “Limo Green sudah bisa mulai dipesan dengan indicative price Rp 319 juta dengan battery subscription (langganan baterai). Jadi bukan sekedar preview saja, Limo Green sudah mulai bisa dipesan,” ujar Kariyanto.

    Dari sisi dimensi, Limo Green menawarkan ukuran yang sangat familiar bagi konsumen Indonesia. Panjangnya sekitar 4.740 mm, lebar 1.872 mm, dan tinggi 1.723 mm. Jarak sumbu rodanya 2.840 mm.

    Ukuran ini mendekati Toyota Kijang Innova Zenix yang selama ini menjadi salah satu acuan MPV besar di pasar nasional.

    Ketika detikcom meninjau langsung unitnya di Vietnam, tampak bahwa konfigurasi kabin Limo Green dirancang untuk fleksibilitas penggunaan keluarga maupun armada.

    Di Vietnam, Vinfast Limo Green membawa baterai 60,1 kWh dan diklaim bisa menempuh jarak 450 km berdasarkan pengujian NEDC.

    VinFast Limo Green Foto: Andhika Prasetia/detikcom

    Mobil ini juga bisa dicas cepat dengan pengisian cepat DC hingga 80 kW, memungkinkan pengisian daya dari 10% hingga 70% tuntas dalam waktu sekitar 30 menit.

    Motor listriknya diklaim bertenaga 150 kW dengan torsi 280 Nm yang disalurkan ke roda depan.

    VinFast juga menyampaikan bahwa produksi lokal menjadi fokus utama untuk Limo Green. Pabrik mereka di Subang disiapkan untuk memulai perakitan dan langkah ini diharapkan dapat memperkuat efisiensi biaya serta meningkatkan stabilitas layanan purna jual.

    Saat ini calon pembeli Limo Green sudah dapat memesan MPV listrik 7-Seater terbaru dari Vinfast ini dan harga final akan diumumkan pada saat launching di 2026.

    “Harga final akan diumumkan pada saat launching di Maret 2026,” tutup Kariyanto.

    Perlu diketahui di sisi persaingan, BYD M6 yang menjadi rival terdekat Limo Green saat ini ditawarkan mulai dari Rp 383.000.000 untuk varian Standard 7 Seater. Varian Superior 7 Seater berada di kisaran Rp 423.000.000, sementara Superior Captain 6 Seater dijual Rp 433.000.000. Rentang harga ini menempatkan Limo Green sebagai opsi yang lebih terjangkau dalam kategori MPV listrik berukuran besar.

    (mhg/rgr)

  • Seberapa Irit Toyota Veloz Hybrid?

    Seberapa Irit Toyota Veloz Hybrid?

    Jakarta

    Toyota Veloz Hybrid meluncur di Indonesia dengan harga mulai dari Rp 299 juta. Mengusung teknologi hybrid, Veloz Hybrid ini diklaim lebih irit bahan bakar. Seberapa irit konsumsi BBM Veloz Hybrid?

    Menurut Henry Tanoto, Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Toyota Veloz Hybrid menggunakan sistem hybrid yang sama dengan Toyota Yaris Cross. Itu berarti, mobil ini menggunakan basis mesin berkode 2NR-VEX dengan kapasitas 1.500 cc.

    “Hybrid system-nya itu sama seperti Yaris Cross. Tapi tentu saja ini kan beda modelnya, yang satu seven seater, satu five seater, tentu saja ada adjustment untuk membuat lebih optimal dalam berkendara atau efisiensi bahan bakar lebih maksimal,” ucap Henry.

    Ditanya soal konsumsi bahan bakar Veloz Hybrid, Henry belum bisa membeberkan lebih lengkap. Namun, dia menyebut berdasarkan pengalaman Toyota menghadirkan mobil hybrid, kendaraan ramah lingkungan itu jauh lebih irit ketimbang versi mesin konvensionalnya.

    “(Data) konsumsi BBM nanti ya, akan diinfo terpisah. Tapi saya mau kasih catatan doang, kalau kita lihat dari Zenix Hybrid maupun juga Yaris Cross Hybrid, yang sebenarnya angkanya juga datangnya dari teman-teman media ya, itu rata-rata itu lebih hemat sekitar 50-60 persen lah kurang lebih ya (dibanding versi mesin konvensional non-hybrid). Cuma, untuk yang (Veloz Hybrid) ini nanti angkanya kita info terpisah,” kata Henry.

    Toyota membuka pemesanan inden untuk New Veloz Hybrid EV dengan harga spesial Rp 299 juta untuk seri V Grade. Harga itu berlaku khusus pemesanan hingga Desember 2025. Pengiriman Veloz Hybrid ke garasi konsumen akan dilakukan kuartal pertama tahun depan.

    Dengan peluncuran Veloz Hybrid di Indonesia, lini produk mobil Hybrid Toyota produksi dalam negeri semakin lengkap. Sebelumnya, Toyota memiliki mobil hybrid produksi lokal, yaitu Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid.

    Menurut Henry, dari pengalaman sebelumnya mobil hybrid banyak dipilih konsumen di Indonesia. Bahkan, untuk Innova Zenix, 80 persen penjualannya adalah model hybrid. Dan Yaris Cross, 90 persen penjualannya disumbang oleh model hybrid.

    “Jadi melihat dari itu kita cukup confident bahwa dari Toyota ingin agar lebih banyak masyarakat yang bisa menikmati berkendara dengan teknologi hybrid. Karena Veloz banyak sekali kebutuhannya ya. Kalau kita lihat history Avanza Veloz 7-seater, nyaman, kabin lega, kemudian ground clearance tinggi, dan resale value bagus dan durable. Kita harapkan (Veloz Hybrid) ini bisa menjadi salah satu mobilitas masyarakat Indonesia,” beber Henry.

    (rgr/mhg)

  • Gaikindo Bakal Revisi Target Penjualan Mobil 2025 di Indonesia!

    Gaikindo Bakal Revisi Target Penjualan Mobil 2025 di Indonesia!

    Jakarta

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memastikan akan merevisi target penjualan mobil di Tanah Air tahun ini. Bahkan, mereka bakal menggelar rapat dengan seluruh anggota terkait untuk merumuskan angka baru.

    Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto menegaskan, rapat khusus untuk membahas perubahan target akan digelar pekan depan atau setelah pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW 2025) berakhir. Nantinya, dia akan meminta masukan-masukan dari seluruh anggota.

    “Sampai dengan akhir tahun, kami akan revisi target. Tapi saya pikir, kita tunggu dulu deh. Selesai GJAW 2025, kita bakal kumpul dengan para anggota untuk menentukan target penjualan 2025 ini ke arah mana,” ujar Jongkie saat ditemui di ICE BSD, Tangerang, Jumat (21/11).

    Gaikindo bakal revisi target penjualan mobil di Indonesia. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Ketika ditanya soal angka terbaru pascarevisi target, Jongkie memilih bungkam. Dia menegaskan, nominal tersebut baru bisa ditentukan setelah rapat anggota selesai digelar.

    “Belum, rapatnya belum (digelar). Jadi, angkanya belum ditentukan. Semua anggota kan punya suara,” kata dia.

    Disitat dari laman resmi Gaikindo, penjualan mobil selama Januari-Oktober 2025 mengalami penurunan sebesar 10,6 persen dari periode sama tahun lalu.

    Lima besar merek terlaris mengalami penurunan penjualan. Honda menjadi yang terparah dengan penurunan 35,5 persen, kemudian Daihatsu 23,5 persen, Toyota 14 persen, Suzuki 8,6 persen dan Mitsubishi 5,3 persen.

    Hasil terbalik datang dari para merek baru yang sebagian besar berasal dari China. BYD dan merek turunannya, Denza, mengalami peningkatan paling signifikan, naik masing-masing 178,2 persen dan 651,1 persen pada Januari-Oktober 2025 dikomparasi dengan periode sama sebelumnya.

    Merek lain yang melonjak adalah Chery 142,7 persen, GWM 94,6 persen, BAIC 167,8 persen, Scania 32,4 persen dan Volkswagen 193,2 persen.

    (sfn/rgr)

  • Harga Beda Rp 80 Juta Pilih Toyota bZ4X Buatan Lokal atau BYD Sealion 7 Termahal?

    Harga Beda Rp 80 Juta Pilih Toyota bZ4X Buatan Lokal atau BYD Sealion 7 Termahal?

    Jakarta

    Toyota bZ4X rakitan lokal dibanderol Rp 799 juta. Sama BYD Sealion 7 beda harga Rp 80 juta. Kalau disuruh pilih di antara dua model itu, kamu pilih mana nih?

    Mobil listrik pertama Toyota di Indonesia kini diproduksi lokal. Sebelumnya, Toyota mendatangkan crossover langsung dari Jepang secara utuh. Berkat diproduksi dalam negeri, harga Toyota bZ4X pun ikut terpangkas dari Rp 1,2 miliaran menjadi Rp 799 juta. Turunnya sekitar Rp 400 jutaan.

    Adapun di segmen crossover listrik, Toyota bZ4X rakitan itu akan bertarung dengan BYD Sealion 7 versi termahal. Tapi urusan harga, antara BYD Sealion 7 dan Toyota bZ4X itu berselisih Rp 80 juta. BYD Sealion 7 versi tertinggi itu dibanderol Rp 719 juta. Kalau kamu lagi cari crossover listrik dengan opsi BYD Sealion 7 varian termahal dan Toyota bZ4X, kira-kira pilih mana?

    BYD Sealion 7 Foto: Rifkianto NugrohoDimesin BYD Sealion 7 vs Toyota bZ4X

    Dari sisi dimensi, BYD Sealion 7 punya panjang 4.830 mm, lebar 1.925 mm, tinggi 1.620 mm, dan jarak sumbu roda 2.930 mm. Dibandingkan dengan Toyota bZ4X, bodinya lebih besar tapi kalah tinggi. Toyota bZ4X punya panjang 4.690 mm, lebar 1.860 mm, tinggi 1.650 mm, dan jarak sumbu roda 2.850 mm. Ground clearance yang ditawarkan Toyota bZ4X itu lebih tinggi yakni 201 mm sedangkan BYD Sealion 7 hanya 163 mm.

    Baterai BYD Sealion 7 vs Toyota bZ4X

    Urusan tenaga, Toyota bZ4X bisa menyemburkan 165 kW dan torsi 286,6 Nm. Baterainya berkapasitas 73,11 kWh dan menjanjikan jarak tempuh hingga 525 km. Tenaga itu disalurkan melalui penggerak roda depan. Sementara pada BYD Sealion 7 varian tertinggi mengusung baterai berkapasitas 82,56 kWh dengan jarak tempuh 542 km. BYD Sealion 7 varian termahal ini merupakan versi performa. Makanya akselerasi 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu 4,5 detik. Tenaganya tembus 390 kW dan torsi 690 Nm. Tenaga itu disalurkan melalui keseluruhan rodanya alias All-Wheel Drive (AWD).

    Fitur BYD Sealion 7 vs Toyota bZ4X

    Beralih ke fitur, Toyota membekali bZ4x dengan 8 SRS airbag, vehicle stability control, parking view monitor, dynamic radar cruise control, lane departure alert, lane tracing assist, adaptive high-beam system, blind spot monitoring, rear cross traffic alert, safe exit assist, parking support brake, serta advanced parking.

    Fitur yang disajikan BYD Sealion 7 tak kalah lengkap, terlebih pada varian tertinggi. BYD juga menyematkan 8 airbag pada Sealion 7. Selanjutnya tersedia traction control system, electronic brake force distribution, auto hold, adaptive cruise control, emergency lane keeping assist, lane departure assist, traffic sign recognition, intelligent speed alert, intelligent speed limit information, automatic emergency braking, forward collision warning, front cross traffic alert, front cross traffic brake, rear collision warning, rear cross traffic alert, rear cross traffic brake, door open warning, blind spot detection, lane departure warning, driver attention warning, driver fatigue warning, head up display, dan intelligence torque adaption control. Secara fitur keamanan, BYD Sealion 7 terlihat lebih banyak ketimbang bZ4X.

    Toyota bZ4X versi lokal ini hanya ditawarkan dalam satu opsi. Sedangkan BYD Sealion 7 jika varian Performance ini dirasa kemahalan, maka bisa meminang varian termurahnya dengan banderol Rp 629 juta. Gimana nih, kira-kira di antara dua mobil di atas kamu pilih mana?

    (dry/rgr)

  • Harga Veloz Rp 299 Juta Cuma Sampai Desember, Tahun Depan Naik?

    Kisaran Harga Toyota Veloz Hybrid dari yang Termurah sampai Termahal

    Jakarta

    Toyota Veloz Hybrid resmi meluncur sebagai mobil hybrid termurah Toyota. Mobil ini diluncurkan dengan harga spesial Rp 299 juta. Segini kisaran harga terendah dan termahal Veloz Hybrid.

    Secara strategi harga, Toyota Veloz Hybrid diposisikan di bawah Toyota Yaris Cross Hybrid yang harganya tembus Rp 400 juta. Sebelum ada Veloz Hybrid, mobil hybrid paling terjangkau Toyota adalah Yaris Cross Hybrid 1.5 S HV CVT TSS yang harganya tembus Rp 437,2 juta.

    Kini, dengan meluncurnya Veloz Hybrid, Toyota berharap lebih banyak masyarakat yang bisa menjangkau kendaraan ramah lingkungan itu.

    Menurut Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto, mobil ini masih dijual di bawah Rp 400 juta. Veloz Hybrid akan ditawarkan dalam 4 tipe.

    “Ada 4 model. Yang paling tinggi sekali itu Rp 390 juta, itu range-nya ya,” kata Henry usai peluncuran Veloz Hybrid di booth Toyota dalam pameran GJAW 2025 yang digelar di ICE, BSD City, Tangerang, Jumat (21/11/2025).

    Harga spesial Rp 299 juta berlaku untuk Veloz Hybrid tipe V Grade. Harga itu berlaku khusus pemesanan hingga Desember 2025. Sementara pengiriman ke konsumen akan dilakukan mulai 2026.

    “Delivery mulai tahun 2026, yang pasti kuartal pertama 2026,” ujar Henry.

    Henry mengungkapkan, Toyota Veloz Hybrid mengusung sistem hybrid yang sama dengan Toyota Yaris Cross Hybrid. Itu artinya, mobil ini menggunakan basis mesin berkode 2NR-VEX dengan kapasitas 1.500 cc. Namun, Toyota belum merilis data spesifikasi lengkap dari Veloz Hybrid ini.

    “Hybrid system-nya itu sama seperti Yaris Cross. Tapi tentu saja ini kan beda modelnya, yang satu seven seater, satu five seater, tentu saja ada adjustment untuk membuat lebih optimal dalam berkendara atau efisiensi bahan bakar lebih maksimal,” ucap Henry.

    (rgr/dry)