brand merek: Toyota

  • 5 Alasan Truk Bermoncong Sudah ‘Pensiun’ di Indonesia

    5 Alasan Truk Bermoncong Sudah ‘Pensiun’ di Indonesia

    Jakarta

    Meski masih dijumpai di jalanan, truk bermoncong sudah jarang digunakan. Kini truk jenis moncong tersebut sudah tak lagi dijual dan digantikan dengan truk tanpa moncong.

    Kenapa truk bonet atau bermoncong sudah ‘pensiun’ di Indonesia? Simak beberapa alasan yang dirangkum detikOto berikut ini.

    Penyebab Truk Bermoncong Tak Lagi Dijual

    Berikut ini 5 alasan atau penyebab truk bermoncong tak lagi dijual di Indonesia:

    1. Permintaan Pasar

    Dalam catatan detikOto, Santiko Wardoyo yang sempat menjabat sebagai Chief Operating Officer atau COO PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) menjelaskan kebanyakan negara sudah meninggalkan truk bonet atau bermoncong.

    “Rasanya hampir seluruh dunia truknya tanpa bonet, kecuali di Amerika Serikat. Karena mereka ada aturannya dan Hino juga jual truk dengan bonet di sana. Tapi kalau di Asia, Eropa, Australia rata-rata sudah nggak pakai bonet,” kata Santiko kepada detikOto di Jakarta Pusat.

    Di kesempatan berbeda, Seno Wirdiyawantoro selaku General Manager of Product Planning Division Hino Indonesia menilai pergantian model ini dikarenakan permintaan pasar yang semakin banyak menginginkan truk yang lebih fungsional.

    “Sebenarnya gini, sekarang truk itu fungsinya untuk apa? Untuk kegiatan niaga. Sekarang kembali lagi bagaimana permintaan pasar. Jadi di Indonesia, kalau pendapat Hino, truk dengan moncong kemungkinan besar tidak laku,” kata Seno.

    2. Makan Banyak Ruang

    Seno menjelaskan lebih lanjut, truk bonet memiliki moncong yang cukup memakan ruang. Padahal panjang bodi bisa dimanfaatkan pada bagian belakang untuk memuat barang.

    “Itu (moncong depan) makan panjang bodi. Jadi, panjang bodi yang harusnya bisa jadi (kargo) harus kepotong karena ada moncong. Jadi konsumen lebih memilih moncongnya dihabisin, mesinnya dipindah ke bawah kursi, tapi muatan di belakang ditambah,” ujar Seno.

    3. Risiko Fatalitas

    Dilihat dari faktor keamanan dan keselamatan, truk moncong tidak memiliki masalah bagi pengemudinya. Ahmad Wildan selaku Investigator Senior KNKT pun menyebut hampir tidak ada fatalitas yang menyebabkan pengemudi menjadi korban.

    “Jadi sampai sekarang kita belum ada temuan soal fatalitas kecelakaan truk akibat nggak ada moncong,” kata Seno.

    Namun demikian, truk ini lebih berisiko menyebabkan fatalitas kepada pengguna jalan lain jika terjadi kecelakaan.

    “Justru ketika truk pakai moncong akan meningkatkan fatalitas pengguna jalan lain. Truk ketika nabrak kan kecepatannya nggak tinggi, kecuali saat rem blong. Tapi truk normal saat jalan nggak akan sampai 60 km/jam,” tuturnya.

    4. Blind Spot

    Dikutip dari situs Toyota, kendaraan besar seperti truk memiliki blind spot yang besar, terutama karena fungsi spion tengah yang hilang karena tertutup barang. Selain itu, bagian depan moncong truk juga menjadi blind spot yang besar, karena sopir sulit melihat daerah tersebut, yang tentunya sangat membahayakan orang lain.

    5. Sulit Bermanuver

    Terakhir, truk termasuk kendaraan yang sulit bermanuver. Hal ini semakin sulit ketika truk memiliki moncong. Apalagi karena di Indonesia memiliki jalan yang cenderung lebih sempit dibandingkan Amerika yang kini masih menggunakan truk bonet.

    (bai/row)

  • Hyundai Venue vs Raize, Rocky dan Magnite

    Hyundai Venue vs Raize, Rocky dan Magnite

    GELORA.CO –  PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) meramaikan segmen Low Sport Utility Vehicle (LSUV) dengan meluncurkan Venue. Mobil ini menjadi penantang langsung Toyota Raize, Daihatsu Rocky, dan Nissan Magnite.

    Pasalnya, dapur pacu Venue dibekali dengan mesin 998 cc, 3-silinder, turbo. Begitu pula dengan ketiga kompetitornya tersebut.

    Mesin milik Venue diklaim dapat menghasilkan tenaga sebesar 118 Tk dan torsi 172 Nm. Tenaganya disalurkan ke roda depan melalui Dual Clutch Transmission (DCT) 7-percepatan.

    Sementara pada Raize dan Rocky, yang memiliki mesin yang sama, dapat menghasilkan tenaga 97 Tk dan torsi 140 Nm. Sistem transmisinya sendiri mengandalkan Continuous Variable Transmission (CVT) untuk Raize dan Dual-CVT (D-CVT) untuk Rocky.

    Magnite sendiri mesinnya mampu menghasilkan tenaga sebesar 99 Tk dan torsi 160 Nm. Tenaga tersebut disalurkan ke roda depan menggunakan CVT.

    Tidak salah jika Hyundai mengklaim bahwa Venue merupakan LSUV yang paling bertenaga di kelasnya.

    Dibandingkan dengan Raize, Rocky, dan Magnite, secara data spesifikasi memang Venue memiliki tenaga yang lebih besar.

    Dilihat secara dimensi, sebenarnya tidak terlalu signifikan perbedaannya. Berikut ini perbedaan dimensi dari Venue, Raize, Rocky, dan Magnite:

    Model
    P x L x T (mm)
    Jarak Sumbu Roda

    Venue
    3.995 x 1.770 x 1.617
    2.500

    Raize
    4.030 x 1.710 x 1.635
    2.525

    Rocky
    4.030 x 1.710 x 1.635
    2.525

    Magnite
    3.994 x 1.758 x 1.572
    2.501

    Sedangkan dari teknologi dan fitur bantuan pengemudi, hanya Magnite yang belum dilengkapi dengan Advanced Driver Assistance Systems (ADAS). Raize memiliki Toyota Safety Sense (TSS), Rocky dengan Advanced Safety Assist (ASA), dan Venue dengan Hyundai SmartSense.

    Untuk sistem hiburan, Raize dan Rocky memiliki layar head unit yang sama-sama berukuran 9 inci. Sementara pada Magnite dan Venue, ukurannya 8 inci. Namun, semuanya sudah mendukung konektivitas Android Auto dan Apple CarPlay.

    Venue punya satu keunggulan yang tidak dimiliki kompetitor sekelasnya. LSUV turbo ini sudah dilengkapi dengan sunroof yang sukses memberikan kesan mewah.

    Namun, salah satu faktor yang cukup menentukan konsumen dalam melakukan pembelian adalah harganya. Dilihat, memang Venue yang paling tinggi harganya. Mobil ini juga statusnya adalah Completely Built Up (CBU) dari India, begitu pula dengan Magnite.

    Berikut ini Harga Raize, Rocky, Venue, Magnite:

    Model
    Harga (OTR Jakarta)

    Raize 1.0T GR Sport CVT
    Rp 287,2 juta

    Rocky 1.0 R Turbo ASA+
    Rp 289,85 juta

    Venue Turbo
    Rp 340 juta

    Magnite 1.0L Premium CVT two-tone
    Rp 310 juta

  • Harga Yaris Cross Hybrid Turun, Sekarang Paling Murah Jadi Segini

    Harga Yaris Cross Hybrid Turun, Sekarang Paling Murah Jadi Segini

    Jakarta

    Harga Yaris Cross Hybrid turun imbas dari penerapan diskon PPnBM 3 persen dari pemerintah. Berikut daftarnya.

    Harga mobil hybrid mengalami penyesuaian imbas kebijakan diskon PPnBM dari pemerintah. Seperti diketahui, pemerintah pada pertengahan Desember 2024 mengumumkan insentif untuk mobil hybrid sebesar tiga persen. Para produsen mobil hybrid pun sudah diminta untuk mendaftarkan kendaraannya agar bisa menikmati insentif tersebut.

    Selanjutnya aturan insentif mobil hybrid itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu serta Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah Listrik Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2025.

    Dalam aturan itu dijelaskan, tiga jenis mobil hybrid yang terdiri dari mobil full hybrid, mild hybrid dan plug-in hybrid bisa mendapatkan insentif dari pemerintah. PPnBM yang ditanggung pemerintah untuk mobil hybrid adalah sebesar 3 persen. Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang ditanggung Pemerintah diberikan untuk Masa Pajak Januari 2025 sampai dengan Masa Pajak Desember 2025.

    Berkat adanya insentif ini, harga mobil hybrid pun ikut turun. Toyota misalnya telah melakukan penyesuaian terhadap harga mobil hybridnya, salah satunya Yaris Cross Hybrid. Dilihat dalam laman resmi Toyota, harga Yaris Cross Hybrid turun tapi tak terlalu signifikan.

    Harga Yaris Cross Hybrid Terbaru

    Misalnya untuk tipe 1.5 S CVT TSS yang semula dibanderol Rp 443.127.000, kini menjadi Rp 436.300.000. Penurunan harganya sekitar Rp 6 jutaan. Tipe lainnya juga harganya turun dengan kisaran Rp 4-6 jutaan. Untuk mengetahui lebih lengkapnya, berikut ini daftar harga Yaris Cross Hybrid yang berlaku per 13 Februari 2025 mengikuti estimasi insentif PPnBM yang berlaku:

    Yaris Cross 1.5 S HV CVT TSS: Rp 436.300.000 (turun Rp 6,827 juta)Yaris Cross 1.5 S HV CVT TSS (Premium Color): Rp 438.800.000 (turun Rp 4,3 juta)Yaris Cross 1.5 S HV CVT TSS 2 TONE: Rp 440.200.000 (turun Rp 4,4 juta)Yaris Cross 1.5 S HV CVT TSS 2 TONE (Premium Color): Rp 441.200.000 (turun Rp 6,297 juta)Yaris Cross 1.5 S GR HV CVT TSS: Rp 449.950.000 (turun Rp 4,25 juta)Yaris Cross 1.5 S GR HV CVT TSS (Premium Color): Rp 448.200.000 (turun Rp 4,25 juta)Yaris Cross 1.5 S GR HV CVT TSS 2 TONE: Rp 449.600.000 (turun Rp 4,35 juta)Yaris Cross 1.5 S GR HV CVT 2 TSS TONE (Premium Color): Rp 450.700.000 (turun Rp 4,25 juta)

    Bila dibandingkan dengan Kijang Innova Zenix Hybrid, penurunan harga pada Yaris Cross Hybrid ini lebih kecil. Sebagai perbandingan, dalam catatan detikOto, harga Kijang Innova Zenix Hybrid ini turun Rp 10-13 jutaan.

    (dry/rgr)

  • Harga Kijang Innova Zenix Hybrid Turun Setelah Dapat Diskon PPnBM, Ini Daftarnya!

    Harga Kijang Innova Zenix Hybrid Turun Setelah Dapat Diskon PPnBM, Ini Daftarnya!

    Jakarta

    Harga Kijang Innova Zenix Hybrid turun setelah mendapat diskon PPnBM. Berikut ini daftar harga Kijang Innova Zenix Hybrid terbaru.

    Harga Kijang Innova Zenix Hybrid terpantau turun. Dilihat detikOto dalam laman resmi Toyota Astra Motor, Kijang Innova Zenix Hybrid semula dibanderol Rp 483,9 juta kini dibanderol Rp 473,2 juta. Harga Innova Zenix Hybrid tipe terendah itu turun Rp 10,7 juta.

    Begitupun dengan tipe lainnya yang juga terpantau harganya turun. Tipe termahal misalnya, pada model Q HV CVT TSS Modelista Premium Color yang dibanderol Rp 641,9 juta turun Rp 13,7 juta menjadi Rp 628,2 juta.

    Harga Kijang Innova Zenix Hybrid

    Untuk mengetahui lebih lengkapnya, berikut ini daftar harga Kijang Innova Zenix Hybrid per 13 Februari 2025. Tertulis harga OTR itu mengikuti insentif PPnBM yang berlaku.

    Kijang Innova Zenix 2.0 G HEV CVT: Rp 473.900.000 (turun Rp 10,7 juta)Kijang Innova Zenix 2.0 G HEV CVT (Premium Color): Rp 476.100.000 (turun 10,8 juta)Kijang Innova Zenix 2.0 V HEV CVT: Rp 537.000.000 (turun Rp 11,9 juta)Kijang Innova Zenix 2.0 V HEV CVT (Premium Color): Rp 540.000.000 (turun Rp 12 juta)Kijang Innova Zenix 2.0 V HEV CVT Modellista: Rp 547.000.000 (turun 11,9 juta)Kijang Innova Zenix 2.0 V HEV CVT Modellista (Premium Color): Rp 549.900.000 (turun Rp 12 juta)Kijang Innova Zenix 2.0 Q HEV CVT TSS: Rp 615.400.000 (turun 13,6 juta)Kijang Innova Zenix 2.0 Q HEV CVT TSS (Premium Color): Rp 618.300.0000 (turun Rp 13,7 juta)Kijang Innova Zenix 2.0 Q HEV CVT TSS Modellista: Rp 625.300.000 (Rp 13,6 juta)Kijang Innova Zenix 2.0 Q HEV CVT TSS Modellista (Premium Color): Rp 628.200.000 (turun Rp 13,7 juta)

    Sebelumnya Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy mengungkap akan ada pengurangan sebesar Rp 10-13 juta untuk harga mobil hybrid Toyota produksi dalam negeri. Pengurangan harga itu berkaitan dengan insentif mobil hybrid dari pemerintah.

    Mobil Hybrid Dapat Diskon PPnBM

    Insentif hybrid diatur di Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu serta Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah Listrik Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2025.

    Dalam aturan itu dijelaskan, tiga jenis mobil hybrid yang terdiri dari mobil full hybrid, mild hybrid dan plug-in hybrid bisa mendapatkan insentif dari pemerintah. PPnBM yang ditanggung pemerintah untuk mobil hybrid adalah sebesar 3 persen. Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang ditanggung Pemerintah diberikan untuk Masa Pajak Januari 2025 sampai dengan Masa Pajak Desember 2025.

    “Tapi berdasarkan perhitungan kami, Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV bisa mendapatkan pengurangan sekitar Rp 10-13 juta ya berkat insentif PPnBM DTP,” kata Anton.

    (dry/rgr)

  • Net Zero Emission Butuh Transisi, Tak Bisa Hanya Andalkan Mobil Listrik!

    Net Zero Emission Butuh Transisi, Tak Bisa Hanya Andalkan Mobil Listrik!

    Jakarta

    World Research Institute atau WRI Indonesia mengingatkan, untuk mencapai net zero emission atau nol emisi butuh transisi bertahap. Sehingga, dalam praktiknya, negara tak bisa hanya mengandalkan mobil listrik sebagai ‘senjata tunggal’.

    I Made Vikannanda selaku Urban Mobility Manager WRI Indonesia mengatakan, perjalanan menuju net zero emission membutuhkan waktu lama seandainya hanya mengandalkan mobil listrik. Sebab, populasinya saat ini juga masih sangat terbatas.

    “Kalau lihat salah satu teknologi yang paling sering dibicarakan kendaraan listrik. Kendaraan listrik memang salah satu aksi mitigasi yang bisa dilakukan untuk mengurangi emisi karbon,” ujar Vikan dalam program Toyota Carbon Neutrality (CN) Mobility Event di Kemayoran, Jakarta Pusat.

    “Tapi kendaraan listrik saja tidak cukup. Masih banyak alternatif teknologi yang didorong teman-teman industri, seperti hidrogen,” tambahnya.

    Bahasan soal net zero emission dalam program Toyota Carbon Neutrality (CN). Foto: Doc. EV Life.

    Menurut Vikan, dunia masih punya cukup waktu untuk menuju net zero emission pada 2060. Itulah mengapa, dalam proses transisi tersebut, energi terbarukan lainnya juga harus diperhatikan, seperti hidrogen atau hybrid.

    “Begitu juga dengan teknologi-teknologi lain seperti alternative fuel, kalau kita mengkategorikannya, ini teknologi transisi, karena menuju 100 persen EV pasti effort-nya besar,” tuturnya.

    “Jadi memang banyak intervensi dan aksi-aksi mitigasi dari EV yang harus diperhatikan, begitu juga shifting ke angkutan umum yang menjadi PR teman-teman kementerian,” lanjutnya.

    Sejauh ini, dia melihat, sudah banyak produsen otomotif termasuk Toyota yang bergerak ke arah sana. Selain itu, produk-produk ramah lingkungan juga terus berdatangan di Indonesia. Dia berharap, ke depannya, pemerintah dan industri bisa kerja sama memanfaatkan energi terbarukan lain selain hanya EV.

    “Jadi memang menurut saya kalau sektor otomotif ini punya target dan visi yang jelas untuk menuju net zero emission, pastinya sektor otomotifnya akan sampai. Kuncinya di teman-teman industri,” kata dia.

    (sfn/rgr)

  • Penjualan Kijang Innova Zenix dan Reborn Cuma Beda Segini!

    Penjualan Kijang Innova Zenix dan Reborn Cuma Beda Segini!

    Jakarta

    Penjualan Kijang Innova Reborn dan Innova Zenix berbeda tipis. Selisih penjualan keduanya hanya 187 unit.

    Kijang Innova Reborn dan Innova Zenix masih sama-sama laris. Sekalipun salah satunya mengusung wajah lama yaitu Innova Reborn, nyatanya masih banyak diburu masyarakat dalam negeri. Selisih penjualan Innova Reborn dan Innova Zenix pun tak terpaut jauh.

    Dalam data penjualan wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Januari 2025, Kijang Innova Reborn terdistribusi sebanyak 2.492 unit, sementara Innova Zenix 2.679 unit. Jika dihitung, selisih penjualannya hanya terpaut 187 unit.

    Meski sama-sama laris, Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy mengungkap karakter pembeli Innova Zenix dan Reborn berbeda cukup signifikan dari sisi wilayah. Anton menuturkan, pembeli Innova Zenix kebanyakan di Pulau Jawa sedangkan Innova Reborn justru sebaliknya.

    “Berdasarkan data kami, pembeli Kijang Innova Reborn kebanyakan berada di beberapa wilayah Jawa dan luar Jawa di mana fokus penggunanya lebih ke fungsional dan cocok melibas berbagai kondisi jalan,” tutur Anton kepada detikOto belum lama ini.

    Di sisi lain, Innova Reborn masih banyak digunakan oleh konsumen dari kalangan perusahaan ataupun rental, baik perusahaan ataupun perorangan.

    “Sedangkan mostly pengguna Kijang Innova Zenix fokus di Pulau Jawa dari private customer yang memang lebih mengutamakan mesin bensin yang dihadirkan serta opsi mesin hybrid,” lanjut Anton.

    Spesifikasi Mesin Kijang Innova Zenix vs Innova Reborn

    Kalau berkaca dari sisi fitur, Innova Zenix lebih lengkap, bahkan lebih ramah lingkungan dengan opsi mesin hybrid. Sebagai informasi tambahan, Kijang Innova Zenix versi bensin mengusung mesin 2.000 cc berkode M20A-FKS Dynamic Force Engine. Mesin berkapasitas 1.987 cc empat silinder dual VVT-i ini menghasilkan tenaga hingga 174 PS pada 6.600 rpm dengan torsi maksimal 204,9 Nm. Sementara varian hybrid menggabungkan mesin TNGA 2.000 cc M20A-FXS (152 PS pada 6.000 rpm dan torsi maksimal 187,3 Nm pada 4.400-5.200 rpm) dengan motor listrik berdaya 113 PS dan torsi 205,9 Nm. Hasilnya, tenaga gabungan mencapai 186 PS.

    Sementara itu, Toyota Kijang Innova Reborn diesel dilengkapi dengan mesin berkode 2GD FTV empat silinder segaris 16 katup DOHC dengan VNT Intercooler. Mesin diesel Innova berkapasitas 2.393 cc. Tenaga maksimalnya mencapai 149 PS pada 3.400 rpm dengan torsi maksimal 342,2 Nm yang tersedia pada rentang 1.200-2.800 rpm.

    Sedangkan Innova bensin hadir dengan mesin berkode 1TR-FE empat silinder segaris 16 katup DOHC Dual VVT-i berkapasitas 1.998 cc. Tenaga maksimal mesin bensin itu mencapai 139 PS pada 5.600 rpm dengan torsi maksimal 183,3 Nm pada 4.000 rpm. Innova bensin ditawarkan dengan pilihan transmisi manual 5 percepatan.

    (dry/rgr)

  • Bus Pariwisata Tabrak Innova di Tol Ngawi-Kertosono, Berikut Kronologinya

    Bus Pariwisata Tabrak Innova di Tol Ngawi-Kertosono, Berikut Kronologinya

    Madiun (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Tol Ngawi-Kertosono KM 617+900, tepatnya di Desa Sidorejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, pada Minggu (16/2/2025) pukul 16.08 WIB. Insiden ini melibatkan dua kendaraan, yakni Toyota Kijang Innova dengan nomor polisi S 1050 PY dan Bus Pariwisata Karyajasa bernomor polisi AB 7869 AS.

    Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polres Madiun, Ipda Roni Susanto, kecelakaan terjadi akibat tabrakan depan-belakang. Toyota Kijang Innova yang dikemudikan oleh Andy Setyoko tengah melaju dari arah timur ke barat di jalur cepat.

    “Saat tiba di lokasi kejadian, kendaraan tersebut mengurangi kecepatan karena adanya kecelakaan lain di depannya. Namun, dari arah belakang, bus pariwisata yang dikemudikan Sarjiyo tidak sempat menghindar dan menabrak kendaraan tersebut,” kata Roni.

    Cuaca pada saat kejadian terpantau cerah namun turun hujan, sementara kondisi lalu lintas dalam keadaan ramai dan lancar. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Baik pengemudi Toyota Innova maupun sopir bus dinyatakan selamat tanpa mengalami cedera serius.

    Setelah kejadian, petugas kepolisian segera mendatangi lokasi untuk melakukan sejumlah tindakan, termasuk menolong korban, mengatur arus lalu lintas, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), serta mengumpulkan keterangan saksi. Analisis penyebab kecelakaan masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.

    “Diharapkan pengendara tetap berhati-hati, terutama saat berkendara di jalur tol yang padat dan saat kondisi cuaca tidak menentu. Kewaspadaan dan jaga jarak aman menjadi faktor penting untuk menghindari kecelakaan lalu lintas serupa,” pungkasnya. [fiq/but]

  • Pelaku Tawuran di Menteng Atas Jakpus Rusak Mobil Warga – Halaman all

    Pelaku Tawuran di Menteng Atas Jakpus Rusak Mobil Warga – Halaman all

    Toyota Avanza milik seorang warga mengalami pecah kaca depan dan penyok di bagian kap akibat aksi vandalisme tersebut

    Tayang: Minggu, 16 Februari 2025 21:05 WIB |
    Diperbarui: Minggu, 16 Februari 2025 21:09 WIB

    Istimewa

    RUSAK MOBIL WARGA – Ilustrasi Tawuran Dua kelompok pemuda saling serang dalam aksi tawuran yang terjadi di wilayah Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (18/8/2024) dinihari. Aksi tawuran di Jalan Makmur Raya, Setiabudi, Jakarta Selatan, meresahkan warga. Pelaku rusak mobil warga pada Sabtu (15/2/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  – Aksi tawuran kembali terjadi di Jalan Makmur Raya, Kelurahan Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Sabtu (15/2/2025) pagi sekitar pukul 05.30 WIB.

    Tawuran ini meresahkan warga setempat karena pelaku merusak sejumlah mobil yang terparkir di depan rumah warga.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian masih menyelidiki para pelaku yang terlibat dalam tawuran tersebut.

    Menurut saksi mata, seorang asisten rumah tangga berinisial Y, tawuran terjadi tepat di depan rumah majikannya.

    Y berteriak memperingatkan adanya tawuran dan melihat beberapa pelaku merusak mobil majikannya menggunakan senjata tajam jenis klewang.

    Bukannya menghentikan aksi mereka, para pelaku justru semakin brutal dan merusak beberapa mobil lainnya yang terparkir di sepanjang lokasi kejadian.

    Salah satu mobil yang mengalami kerusakan adalah Toyota Avanza milik seorang warga.

    Mobil tersebut mengalami pecah kaca depan dan penyok di bagian kap akibat aksi vandalisme tersebut.

    Kasus ini telah dilaporkan ke Polsek Metro Setiabudi untuk ditindaklanjuti.

    Kepolisian berupaya mengidentifikasi dan menangkap para pelaku guna mencegah kejadian serupa terulang kembali. (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Bukan Toyota atau Honda, Ini Dia Raja Jalanan Mobil Dunia

    Bukan Toyota atau Honda, Ini Dia Raja Jalanan Mobil Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selera pasar mobil dunia nyatanya berbeda dengan pasar mobil Indonesia. Perusahaan konsultan otomotif Focus2Move merilis data penjualan mobil pada 2024 lalu. Dalam laporannya, ternyata Tesla Y menjadi mobil terlaris di dunia sepanjang 2024 lalu.

    Sedangkan, masyarakat Indonesia cenderung lebih menyukai mobil di segmen multi purpose vehicle (MPV).

    Mobil terlaris di Indonesia dalam dua tahun terakhir dipegang oleh Toyota Innova, setahun sebelumnya pada tahun 2022 muncul city car Honda Brio yang menjadi mobil terlaris. Sedangkan di 2021 mobil sejuta umat Toyota Avanza yang penjualannya paling tinggi. Selama belasan tahun, Toyota Avanza selalu menjadi mobil terlaris di RI.

    Sementara mobil listrik China BYD M6 menguasai pasar mobil listrik Indonesia dengan penjualan 6.124 unit. Padahal BYD baru melakukan penjualan di RI pada pertengahan tahun atau di Juni 2024. BYD pun menjadi mobil terlaris mengalahkan semua mobil listrik. Dan, langsung meroket sebagai pendatang baru di deret 15 merek mobil terlaris di Indonesia sepanjang tahun 2024.

    Mobil Terlaris di Dunia

    Dalam laporan perusahaan konsultan otomotif Focus2Move, Tesla Y terjual 1,09 juta unit. Dua mobil Toyota mencatatkan penjualan di atas 1 juta unit yakni Toyota Corolla sebanyak 1,08 juta unit serta Toyota RAV4 terjual 1,02 juta unit.

    “Dalam laporan unik ini, kami memberi peringkat mobil dan kendaraan komersial ringan terlaris di dunia, dengan menggabungkan data dari 162 negara yang kami lacak setiap bulan. Data yang dilaporkan diperbarui dengan angka pendaftaran terakhir yang tersedia yang bersumber dari otoritas resmi setempat, negara demi negara,” tulis dilansir dari situsnya.

    Foto: Infografis/Avanza & Xpander Minggir! Ini Mobil Terlaris Semester-1 2022/Aristya Rahadian
    Avanza & Xpander Minggir! Ini Mobil Terlaris Semester-1 2022

    Sedangkan mobil lainnya terjual di bawah 1 juta unit, misalnya Ford F-Series terjual 903.454 unit, Honda CR-V terjual 738.743 unit serta Chevrolet Silverado terjual 639.889 unit.

    Berikut daftar 10 mobil terlaris di dunia:

    Tesla Model Y: 1,09 juta unit
    Toyota Corolla: 1,08 juta unit
    Toyota RAV4: 1,02 juta unit
    Ford F-Series: 903.454 unit
    Honda CR-V: 738.743 unit
    Chevrolet Silverado: 639.889 unit
    Hyundai Tucson: 609.014 unit
    Toyota Camry: 580.297 unit
    BYD Song: 574.351 unit
    Volkswagen Tiguan: 543.351 unit

    (fys/wur)

  • Biodiesel B40 Sudah Tersalurkan 1,2 Juta Kiloliter, Selanjutnya B50

    Biodiesel B40 Sudah Tersalurkan 1,2 Juta Kiloliter, Selanjutnya B50

    Jakarta

    Pemerintah Indonesia akan meningkatkan penggunaan bahan bakar biodiesel berbasis minyak sawit 50 persen dengan minyak solar (B50). Statusnya kini masih dalam tahap pengujian.

    Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, dalam “Carbon Neutrality (CN) Mobility Event” yang berlangsung sejak 12-15 Februari 2025 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta.

    Indonesia sudah menjalani mandatory B40 per Januari 2025. Eniya mengatakan B40 sudah tersalurkan sebanyak 1,2 juta kiloliter (kl).

    “Sektor industri transportasi terima kasih, mudah-mudahan pembelian Dexlite makin banyak, dan kita targetnya tahun ini 15,6 juta kiloliter. Kalau dihitung emisinya itu yang bisa diturunkan itu sekitar 41 juta CO2,” tambahnya lagi.

    Sembari penerapan B40 berjalan, Eniya meminta Toyota dan Pertamina bekerja sama melakukan tahap pengetesan jalan.

    “Nanti kapan mandatory B50? Sekarang sedang diuji, dites nanti mohon bantuan juga dari sektor transportasi untuk bersama-sama kita road test,” kata Eniya.

    “Ini kayak zaman dahulu saat B20, B30 dengan tim Toyota, nanti road test B50, atau B60 sekalipun. Siap solarnya dari Pertamina,” jelasnya lagi.

    Seperti diketahui Pemerintah Indonesia menargetkan penggunaan bahan bakar campuran biodiesel berbasis minyak sawit 50% dengan minyak solar (B50) pada 2026.

    Eniya menyampaikan pemerintah juga mempersiapkan regulasi supaya ada nilai terkait perdagangan karbon yang didapat dari penurunan emisi menggunakan biodiesel.

    Salah satunya membantu percepatan dekarbonisasi dengan memulai produksi bahan bakar minyak (BBM) di kilang sulfur rendah yang memenuhi standar Euro 5.

    “Nanti emisi dari B40 atau biodiesel bisa diklaim menjadi nilai karbon, mudah-mudahan bisa membantu Pertamina mengakselerasi Euro5,” kata dia.

    “Jadi mudah-mudahan ini, Euro5-nya kalau B50, B60 sekalipun kita tunggu penurunan sulfur dari kilang Pertamina, sehingga itu bisa terdorong masif lagi bisa turun emisinya,” tambah dia.

    (riar/rgr)