brand merek: Toyota

  • Avanza Sambar Motor usai Tabrak Bus di Bantul DIY: Tak Ada Korban Jiwa, 6 Orang Luka

    Avanza Sambar Motor usai Tabrak Bus di Bantul DIY: Tak Ada Korban Jiwa, 6 Orang Luka

    Yogyakarta (beritajatim.com) – Kecelakaan beruntun melibatkan empat kendaraan terjadi di Jalan Samas, tepatnya di depan SMK Negeri 1 Bambanglipuro, Dusun Kanutan, Sumbermulyo, Kabupaten Bantul pada Rabu (9/4/2024) sekitar pukul 14.45 WIB. Peristiwa ini menyebabkan enam orang mengalami luka-luka dan sejumlah kendaraan rusak parah.

    Empat kendaraan yang terlibat dalam insiden ini adalah Toyota Avanza AB-1854-JM, Bus Hino H-7014-OA, Honda City AB-1596-IB, dan sepeda motor Honda Grand AB-3987-YK. Menurut laporan dari Unit Gakkum Satlantas, kecelakaan bermula saat Avanza yang dikemudikan Muhammad Umar (61), warga Bengkulu, melaju dari arah selatan dan mencoba mendahului kendaraan di depannya dengan mengambil jalur kanan.

    Nahas, dari arah berlawanan datang Bus Hino yang dikemudikan Sunardi (46), warga Kendal. Tabrakan tak terhindarkan. Benturan antara sisi kanan Avanza dan bus membuat Avanza oleng dan menyerempet Honda City yang berusaha menghindar. Akhirnya, Avanza meluncur ke sisi timur jalan dan menabrak sepeda motor Honda Grand yang dikendarai Katijan (65) dan membonceng Sarinah (86), warga Bantul.

    Korban Luka

    Pengemudi Toyota Avanza, Muhammad Umar mengalami luka lecet di kaki dan dada sesak. Dua penumpangnya, Ngatiningsih (58) mengalami patah tulang rusuk, dan Siti Muqsitu (14) mengalami cedera leher dan luka lecet. Ketiganya dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Bantul dan RS Elizabeth untuk perawatan intensif.

    “Sementara itu, pengendara motor, Katijan mengalami luka di kepala dan robek di bagian dahi, sedangkan Sarinah mengalami cedera kepala. Mereka juga dirawat di RS PKU Muhammadiyah Bantul,” ujar Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana

    Pengemudi bus dan mobil Honda City tidak mengalami luka, namun kendaraannya mengalami kerusakan. Bus Hino mengalami pecah ban belakang dan lecet di pintu depan, sedangkan Honda City mengalami ringsek di body depan sebelah kiri.

    Kerusakan Kendaraan

    Toyota Avanza ringsek parah di bagian depan, samping kanan, dan belakang. Kaca depan dan belakang pecah, serta ban depan kanan rusak.

    Bus Hino mengalami pecah ban belakang kanan dan lecet di pintu depan.

    Honda City mengalami kerusakan pada spion kiri dan body depan.

    Motor Honda Grand rusak pada bagian stang dan lampu depan.

    Polisi telah meminta keterangan dari dua saksi mata dan masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan. [aje]

  • Bangkai Dua Kendaraan Korban Longsor di Jalur Mojokerto-Batu Berhasil Dievakuasi

    Bangkai Dua Kendaraan Korban Longsor di Jalur Mojokerto-Batu Berhasil Dievakuasi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dua bangkai mobil milik korban tanah longsor wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto berhasil dievakuasi. Proses evakuasi sendiri dua bangkai kendaraan tersebut berjalan selama dua hari.

    Tim gabungan melakukan evakuasi sejak, Selasa (8/4/2025) kemarin. Di hari pertama, bangkai mobil Toyota Kijang Innova Reborn berhasil dievakuasi oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Mojokerto, Jombang, dan Batu, potensi relawan, TNI/Polri.

    Proses evakuasi menggunakan chain block manual serta alat berat. Tim gabungan bahu-membahu mengevakuasi kendaraan dari medan yang curam. Usai berhasil dievakuasi, bangkai kendaraan milik warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo ini ditepikan di jalur alternatif Mojokerto – Batu.

    Sementara, di hari kedua tim gabungan melakukan evakuasi terhadap bangkai pikap Daihatsu Gran Max nopol S 9137 NI warna putih milik warga Dusun Urung-urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Kondisi dua kendaraan dalam keadaan rusak parah akibat tertimbun material longsor.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, proses pengangkatan dua kendaraan pikap Daihatsu Gran Max warna putih nopol S 9137 NI dan Toyota Kijang Innova Reborn telah rampung dilakukan tim gabungan.

    “Tim gabungan sudah selesai pengangkatan dua kendaraan, baik pikap maupun Toyota Kijang Innova Reborn. Saat ini bangkai mobil sementara kami tempatkan di pinggir jalan dan ditutup terpal. Alhamdulillah, mobil berhasil dievakuasi menggunakan chain block manual dan ekskavator,” ungkapnya, Rabu (9/4/2025).

    Evakuasi Toyota Kijang Innova Reborn sempat mengalami kendala karena posisi kendaraan berada di cekungan sungai dan terjepit batu besar di dasar jurang. Sehingga kendaraan yang membawa tujuh korban tersebut dievakuasi terlebih dahulu di hari pertama oleh tim gabungan.

    “Kedua kendaraan saat ini sudah di pinggir jalan, ditepikan. Besok rencananya kendaraan towing akan didatangkan untuk mengangkut dua bangkai kendaraan tersebut ke bawah. Tapi saat ini masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait,” jelasnya.

    Sekedar diketahui, total ada 10 korban dalam bencana longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 10 korban tersebut berada di dua mobil yang berbeda melintas saat terjadi longsor yakni pikap dan minibus. [tin/ian]

  • Turis Jerman Selamatkan Dua Santri Mojokerto, Tiga Orang Masih Hilang

    Turis Jerman Selamatkan Dua Santri Mojokerto, Tiga Orang Masih Hilang

    Malang (beritajatim.com) – Tiga orang santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, hingga Rabu (9/4/2025) malam ini belum ditemukan. Ketiga korban terseret ombak saat berlibur di Pantai Balekambang di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Rabu (9/4/2025) siang.

    Adapun Identitas korban hilang yakni atas nama antara lain Lutfi Munawar (15), Pelajar Mts Amanatul Ummah alamat Asrama Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto. Yasir Arafat Inninawa (15), Pelajar Mts Amanatul Ummah alamat Asrama Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto (Alamat rumah asal Sidoarjo). Fahmi Sirilah (15), Pelajar Mts Amanatul Ummah alamat Asrama Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto.

    Kapolsek Bantur AKP Totok Suprapto mengatakan, hingga malam ini korban hilang belum ditemukan. Adapun dua korban selamat, sudah kembali pada keluarganya setelah sempat dibawa ke Puskesmas Bantur.

    “Dua korban selamat kondisinya membaik. Termasuk wisatawan asal Jerman dan pemandu lokal juga membaik usai menyelamatkan santri,” ungkap Totok.

    Menurut Totok, dua korban yang selamat atas nama Andi Khoirul Raffi (16), Pelajar Mts Amanatul Ummah alamat Perum Putri Juanda, Sidoarjo. Serta, Kayy Yugo (15), alamat Tarik, Sidoarjo.

    Kronologis kejadian bermula saat rombongan berjumlah tujuh orang, berangkat dari Asrama Ponpes Amanatul Ummah dengan mengendarai kendaraan Toyota Sigra Nopol N 1855 AAM yang disopiri Abdul Hamid tujuan kota Batu.

    Dari Batu, ketujuh orang santri Ponpes Amanatul Ummah berangkat menuju pantai wisata Balekambang dan sampai di Pantai Balekambang, Rabu (9/4/2025) sekira pukul 12.45 WIB.

    Enam rombongan kemudian renang bersama di lokasi aluran atau palung laut pantai Balekambang. Beberapa saat kemudian satu orang atas nama Hafiz, pergi ke tepi lebih dulu untuk menunaikan Shalat. Sementara lima orang temannya tetap berenang.

    Selang beberapa saat kemudian, tiga orang Santri Ponpes Amanatul Ummah terseret ombak di areal palung laut pantai Balekambang. Sedangkan dua orang temannya berhasil menepi.

    Saat kejadian para korban sempat ditolong oleh wisatawan asing asal Jerman yang bernama Helena Linder dan pemandunya atas nama Rio.

    “Kedua wisatawan asal Jerman dan pemandunya berhasil menolong dua santri. Tadi sempat dibawa ke Puskesmas juga usai menolong korbannya,” ucap Totok.

    Hingga malam ini, tim Gabungan masih berada di Pantai Balekambang. Petugas yang terlibat dari Polsek Bantur, Satpolairud Polres Malang, Anggota Koramil 0818/12 Bantur, Anggota Pos AL Sendang biru, PMI Kabupaten Malang, TAGANA, Anggota LMDH Wonoadi desa Srigonco, Perum Perhutani RPH Sumbermanjing kulon, Team SAR Pantai Balekambang, Team Pantai selatan rescue (PSR), Kelompok Nelayan Kondang Merak. Sementara tim Basarnas dan Potensi SAR lainnya akan merapat ke lokasi malam ini serta melakukan pencarian mulai esok pagi. (yog/ian)

  • 7
                    
                        5 Santri Terseret Ombak di Pantai Balekambang Malang, 3 Hilang dan 2 Diselamatkan WNA
                        Surabaya

    7 5 Santri Terseret Ombak di Pantai Balekambang Malang, 3 Hilang dan 2 Diselamatkan WNA Surabaya

    5 Santri Terseret Ombak di Pantai Balekambang Malang, 3 Hilang dan 2 Diselamatkan WNA
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Sebanyak lima santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, terseret ombak di Pantai Balekambang, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten
    Malang
    , Jawa Timur, pada Rabu (9/4/2025).
    Tiga orang dilaporkan masih hilang dan dua lainnya selamat setelah diselamatkan oleh turis asing yang tengah berwisata di pantai itu.
    Ketiga santri yang masih hilang itu yakni Lutfi Munawar (15), Yasir Arafat Inninawa (15), dan Fahmi Sirilah (15). Tim gabungan sedang berupaya mencari ketiga korban hilang ini.
    Sedangkan korban selamat yakni Andi Khoirul Raffi (16) dan Kayy Yugo (15).
    Kapolsek Bantur AKP Totok Suprapto mengatakan, kedua korban itu berhasil diselamatkan oleh dua orang wisatawan, yakni Helena Lindner, turis asal Jerman dan Rio Candra Hidayat, warga asal Kabupaten Probolinggo selaku pemandu wisata.
    “Alhamdulillah, dua korban selamat dan dua orang yang menolong dalam kondisi baik. Saat ini masih dalam perawatan medis di Puskesmas Bantur,” ungkapnya melalui pesan singkat, Rabu (9/5/2025).
    Totok menceritakan, peristiwa itu terjadi ketika enam dari tujuh orang rombongan santri itu berenang di Pantai Balekambang pada Rabu siang. Berselang kemudian, satu di antaranya menepi karena hendak shalat.
    “Tidak lama kemudian, lima orang terseret ombak, tapi akhirnya dua di antaranya berhasil diselamatkan oleh Helena dan Rio ini,” bebernya.
    Ketujuh santri itu datang ke Balekambang rombongan menggunakan mobil Toyota Sigra nomor polisi N 1855 AAM.
    “Sebelum bertolak ke Balekambang, rombongan ini sebelumnya berwisata ke Kota Batu,” pungkasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Muncul ke Publik, Lisa Mariana: Silakan ke Kuasa Hukum Saya

    Muncul ke Publik, Lisa Mariana: Silakan ke Kuasa Hukum Saya

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebgram Lisa Mariana muncul ke publik setelah mengaku memiliki anak dari Ridwan Kamil. Sayangnya, Lisa memilih untuk irit bicara.

    Kemunculan Lisa Mariana itu, tampak dirinya terlihat bersama kedua temannya. Bahkan, terlihat Lisa menggunakan kacamata hitam serta memakai masker kesehatan berwarna hijau.

    Lisa Mariana yang mengenakan seragam serbaungu itu memilih irit bicara. Lisa pun tampak tergesa-gesa menghindari para wartawan dan langsung masuk ke dalam mobil Toyota Kijang Innova B 2994 TZR.

    “Mohon maaf ya, maaf ya,” kata Lisa Mariana dikutip dari channel YouTube, Selasa (8/4/2025).

    “Silakan ke kuasa hukum saya saja,” ujarnya lagi.

    Sementara itu, Martha Dinata selaku temannya menyebut agar para wartawan untuk menemui kuasa hukum Lisa Mariana terkait memiliki anak dari Ridwan Kamil.

    “Sudah ditunjuk kuasa hukumnya, jadi saya tidak bisa memberikan klarifikasi apa apun. Biar nanti kuasa hukumnya Lisa saja yang klarifikasi soal masalah ini,” tuturnya.

    “Kuasa hukum Lisa kan sudah memberikan keterangan semuanya,” lanjutnya.

    Ia menyebut, Lisa Mariana belum siap untuk berbicara di depan publik.

    “Bukan karena faktor yang lain, tetapi memang belum saatnya saja ya,” tutup Martha Dinata yang menemani Lisa Mariana saat muncul di hadapan publik.

  • Belum Ada Penetapan Tersangka di Kasus Penganiayaan Satpam RS Mitra Keluarga Bekasi

    Belum Ada Penetapan Tersangka di Kasus Penganiayaan Satpam RS Mitra Keluarga Bekasi

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

    TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN – Belum ada penetapan tersangka di kasus penganiayaan satpam RS Mitra Keluarga Bekasi, hal ini diungkapkan Yustinus Stein kuasa hukum korban. 

    Berdasarkan infomasi yang dia dapat dari penyidik, kasus penganiayaan satpam bernama Sutiono (39) telah masuk tahap penyidikan di Polres Metro Bekasi Kota. 

    “Jadi kemarin hari Jumat (4/4) sudah naik sidik ya, dan hari Jumat pun sudah dilakukan pemanggilan (pelaku/terlapor), tadi jam 11 saya koordinasi sama kasat, bahwasannya sampai tadi siang belum datang,” kata Stein saat dijumpai di RS Mitra Keluarga Bekasi, Senin (7/4/2025). 

    Pihaknya akan terus memantau perkembangan penanganan perkara, Polisi akan mengirim surat panggilan kedua terhadap terlapor atau pelaku untuk dilakukan pemeriksaan. 

    “Kalaupun tidak datang sampai sore ini, akan dikirimkan panggilan kedua untuk hari Rabu (9/4), kalau Rabu tidak datang, akan ada upaya paksa,” terangnya. 

    Pelaku diketahui berinisial AF, warga Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi kelahiran 2000. Statusnya merupakan seorang mahasiswa kampus swasta di Jawa Timur. 

    Dia dikabarkan sedang berada di luar kota, Stein tidak begitu mengetahui tujuan pelaku berada di sana. 

    Dari informasi yang dia dapat, kakek pelaku yang sempat di rawat di RS Mitra Keluarga Bekasi meninggal dunia tak lama setelah kejadian penganiayaan. 

    “Kami dapat informasinya di story IG-nya itu sebelum dihapus, itu dia ada di Pontianak, kita dapat informasi juga keluarga beliau yang dirawat di sini ternyata meninggal dunia. Kita tidak tahu apakah dia ke sana memang karena menguburkan atau melarikan diri, kita tidak tahu juga,” ucapnya. 

    Satpam bernama Sutiono (39), jadi korban penganiayaan keluarga pasien RS Mitra Keluarga Bekasi pada Sabtu (29/4/2025). 

    Pelaku pada saat itu hendak menjenguk kakeknya, dia datang mengendarai Toyota Vios warna putih dengan knalpot bising. 

    Karena pakir kendaraan tak sesuai, Sutiono berusaha menegur pelaku agar memindahkan mobilnya di area yang tidak mengganggu jalur akses IGD. 

    Merasa tak terima ditegur, pelaku kemudian marah sampai terjadi penganiayaan diduga dengan cara membanting serta memiting korban. 

    Akibat kejadian tersebut, korban kejang-kejang dan muntah darah sampai koma selama empat hari di ICU RS Mitra Keluarga Bekasi. 

    Dibantu tim kuasa hukum, kasus tersebut selanjutnya dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

     

     

     

  • Sosok Pelaku Penganiaya Satpam RS Mitra Keluarga Bekasi Berinisial AF, Anak Kuliahan Kelahiran 2000

    Sosok Pelaku Penganiaya Satpam RS Mitra Keluarga Bekasi Berinisial AF, Anak Kuliahan Kelahiran 2000

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

    TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN – Sosok pelaku penganiaya satpam RS Mitra Keluarga Bekasi merupakan anak muda kelahiran 2000, statusnya masih kuliah di kampus swasta di Jawa Timur. 

    Hal ini diungkapkan kuasa hukum korban, Yustinus Stein saat dijumpai di RS Mitra Keluarga Bekasi Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Senin (7/4/2025). 

    “Yang kami dapat masih mahasiswa ya di kampus swasta di daerah Jawa Timur, masih muda kelahiran 2000, inisialnya AF,” kata Stein. 

    Pelaku diketahui tinggal di perumahan elit di Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, posisinya saat ini pergi ke luar kota. 

    “Yang kami dapat informasinya bahwasannya di story IG-nya itu sebelum dihapus, itu dia ada di Pontianak,” ungkap Stein. 

    Pada saat kejadian yang berlangsung pada Sabtu 29 Maret 2025, pelaku hendak menjenguk kakeknya yang sedang di rawat di RS Mitra Keluarga Bekasi. 

    Dia datang mengendarai sedan Toyota Vios warna putih knalpot bising, masuk ke RS lalu pakir di akses IGD. 

    Korban bernama Sutiono (39) berusaha menegur pelaku agar parkir di area yang sudah disediakan, tapi responsnya justru malah memperkeruh keadaan. 

    Pelaku diduga tak terima ditegur, korban dianiaya dengan cara dibanting sampai kejang-kejang dan muntah darah. 

    Akibat kejadian tersebut, Sutiono mengalami koma selama empat hari di ICU. Kasusnya kemudian dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota. 

    “Iya mungkin kakeknya juga urgent. Karena ada di ICU kakeknya. Cuman kan apapun itu nggak dibenarkan tindakan kayak gini,” kata Stein.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

     

     

  • Terlilit Utang Vendor Wedding, Anak Nekat Bunuh Ayah Kandung, Buat Skenario Korban Tewas Kecelakaan – Halaman all

    Terlilit Utang Vendor Wedding, Anak Nekat Bunuh Ayah Kandung, Buat Skenario Korban Tewas Kecelakaan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – AUO (22), pemuda asal Pabean Cantikan, Surabaya, Jawa Timur nekat membunuh ayah kandungnya, MS (65).

    Hal ini dilakukannya karena ia terlilit utang dengan vendor wedding sebesar Rp25 juta.

    Ia melakukan pembunuhan terhadap ayah kandungnya dan mengatur siasat seolah-olah korban tewas karena kecelakaan.

    Namun, kejahatan AUO berhasil terendus oleh pihak kepolisian.

    Kasus ini berhasil terungkap setelah polisi mendapat laporan, jasad MS ditemukan di pinggir Jalan Raya Darmo Permai II, Sukomanunggal, Sabtu (5/4/2025).

    Jasad MS sengaja ditaruh di tepi jalan agar tampak seperti korban kecelakaan lalu lintas.

    Namun, luka di bagian belakang kepala MS menjadi petunjuk penting dalam pengungkapan kasus ini. Sebab, luka tersebut berasal dari hantaman benda tumpul.

    AUO berhasil diringkus oleh tim Jatanras Polrestabes Surabaya kurang dari 24 jam.

    Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Aris Purwanto, menjelaskan motif pembunuhan yang dilakukan AUO terhadap ayah kandungnya didasari sakit hati atau rasa kesal.

    “Motif karena sakit hati atau kesal,” ujarnya, Senin (7/4/2025), dikutip dari SuryaMalang.com.

    Insiden ini bermula ketika AUO diam-diam menggadaikan mobil Toyota Fortuner milik ayahnya.

    AUO yang merupakan anak sulung dari empat bersaudara itu menjanjikan upaya pengambilan mobil ayahnya yang ia gadaikan pada Sabtu (5/4/2025) dini hari.

    AUO dan ayahnya berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Scoopy.

    Ia mengaku telah membuat janji dengan seseorang yang akan menerima gadai di area parkir sebuah minimarket di Krembangan.

    Namun, pengakuan tersebut ternyata hanya siasat AUO belaka.

    Ia dan sang ayah terlibat cekcok di rumah.

    Meski begitu, AUO kembali berdalih akan bertemu penggadai di Jalan Raya Darmo Permai II.
     
    Mereka pun memutuskan pergi lagi ke Raya Darmo Permai II.

    Namun, emosi sang ayah memuncak ketika penggadai tak kunjung muncul di lokasi tersebut.

    Saat keduanya terlibat pertengkaran lagi, tak terduga, AUO menyikut wajah ayahnya hingga jatuh. 

    Ia memukul kepala ayahnya menggunakan benda tumpul yang ada di sekitar lokasi hingga tewas.

    AUO kemudian pulang dan menceritakan kepada keluarga, sang ayah meninggal dunia karena kecelakaan.

    Keluarganya pun percaya dengan perkataan AUO dan langsung menuju ke lokasi.

    Namun, mereka menemukan jasad MS sudah dievakuasi oleh polisi ke RSUD dr Soetomo.

    Berdasarkan hasil autopsi, terungkap MS dibunuh oleh anak kandungnya.

    Fakta lain yang terungkap, AUO dan ayahnya yang berprofesi sebagai pedagang mobil ternyata sering terlibat konflik.

    AUO dikatakan pernah membawa ayahnya ke Jakarta untuk menebus mobil yang digadaikan.

    Namun, ia malah meninggalkan ayahnya sendirian di sana.

    Hingga kini penyelidikan yang dilakukan oleh gabungan Jatanras dan Polsek Sukomanunggal masih berjalan. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Tega Bunuh Ayah Kandung Gegara Terlilit Utang Vendor Wedding, Siasat Seolah Korban Kecelakaan

    (Tribunnews.com/Falza) (SuryaMalang.com/Tony Hermawan)

  • Kabar Terbaru Satpam RS Mitra Bekasi Koma Usai Dianiaya Keluarga Pasien – Halaman all

    Kabar Terbaru Satpam RS Mitra Bekasi Koma Usai Dianiaya Keluarga Pasien – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Kasus penganiayaan terhadap seorang satpam RS Mitra Keluarga Bekasi bernama Sutiono (39) mengundang perhatian publik.

    Sutiono menjadi korban kekerasan brutal hingga membuatnya koma selama empat hari setelah menegur keluarga pasien yang parkir sembarangan di dekat IGD,  di akses masuk RS Mitra Keluarga Bekasi, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Sabtu (29/3/2025).

    Pelaku merupakan pria muda kelahiran tahun 2000 yang datang menjenguk kakeknya.

    Ia mengendarai mobil sedan Toyota Vios berknalpot bising dan memarkir kendaraannya tidak sesuai aturan rumah sakit.

    Teguran yang dilakukan Sutiono sebagai bentuk profesionalisme justru dibalas dengan kekerasan.

    Berdasarkan keterangan istri korban, Ratrichsani (30), suaminya didorong, dipiting, lalu dibanting hingga mengalami kejang dan akhirnya koma.

    Ironisnya, saat korban dalam kondisi tak berdaya, pelaku tetap melanjutkan aksinya.

    Tak hanya itu, pelaku juga sempat menghina korban dan rekan sesama satpam dengan kata-kata merendahkan seperti orang miskin jangan banyak tingkah.

    Tak hanya menganiaya korban, berdasarkan penuturan Ratrichsani yang mendengar cerita dari saksi kejadian, pelaku juga sempat melontarkan kata-kata merendahkan. 

    “Dia (keluarga pelaku) sempet ngucapin ke seorang sekuriti, salah satu temannya, rekannya (korban), katanya ‘kamu tuh orang miskin, jangan banyak tingkah’, katanya gitu. Jadi di situ saya inisiatif buat viralin itu,” kata Ratrichsani, Senin (7/4/2025). 

    Keluarga pelaku juga bersikap arogan, hal ini terlihat saat mediasi yang berlangsung tak lama setelah kejadian.

    Mereka mengaku bisa menggerakkan massa sebuah ormas se-Kota Bekasi, bahkan sesumbar memiliki kenalan Polisi di Polda.

    “Iya kata bapaknya pelaku dia ini mau bawa massa ormas satu Bekasi, terus dia mau bawa Polda, pas itu (mediasi) saya takut,” ucapnya. 

    Jalan Pemeriksaan Lanjutan

    Sutiono sempat dirawat intensif di ruang ICU dan menjalani serangkaian pemeriksaan medis, termasuk CT Scan dan MRI. 

    Meski kini kondisinya mulai membaik, ia masih harus menjalani perawatan lanjutan karena sempat mengalami penurunan kondisi pascadipulangkan.

    Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota dan kini dalam proses hukum.

    Pihak keluarga berharap pelaku bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum dan memberikan efek jera.  (Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar)

     

     

  • Intip Garasi Bupati Lucky Hakim yang Ditegur Liburan ke Jepang Tanpa Izin

    Intip Garasi Bupati Lucky Hakim yang Ditegur Liburan ke Jepang Tanpa Izin

    Jakarta

    Bupati Indramayu Lucky Hakim menjadi sorotan usai pergi liburan ke Jepang tanpa izin dari Kementerian Dalam Negeri. Menilik sisi lain dari Lucky Hakim, bagaimana selera otomotifnya?

    Kemendagri mengaku tidak menerima pengajuan izin dari Bupati Indramayu Lucky Hakim yang pergi liburan ke Jepang. Lucky Hakim juga akan dipanggil Kemendagri akibat kejadian itu.

    Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Lucky Hakim tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp 10.709.638.600 (Rp 10,7 miliaran).
    Sebagian besar hartanya merupakan aset tanah dan bangunan Rp 13,7 miliar, harta bergerak lainnya Rp 433,5 juta, surat berharga Rp 100 juta, kas dan setera kasa Rp 675 juta, harta lainnya Rp 600 juta, dan hutang Rp 5,38 miliaran.

    Khusus isi garasinya, Lucky Hakim hanya mendaftarkan empat kendaraan bermotor. Berikut ini rinciannya:

    1. Mobil, Toyota Rush Tahun 2012 Rp 150 juta
    2. Motor, Honda Supra tahun 2003 Rp 5 juta
    3. Mobil, Toyota Kijang Innova tahun 2013 senilai Rp 150 juta
    4. Mobil, Peugeot RCZ tahun 2011, Rp 280 juta

    Diberitakan detikcom sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengatakan Lucky Hakim sudah meminta maaf usai berlibur ke Jepang tanpa izin dari Kemendagri. Kemendagri akan memanggil Lucky Hakim secara langsung untuk memberikan penjelasan terkait kepergian ke Jepang.

    “Pak bupati sudah komunikasi dan sampaikan permohonan maaf. Tapi kami minta beliau ke Kemendagri untuk jelaskan secara langsung,” kata Bima Arya, Senin (7/4/2025).

    Bima Arya menekankan kepala daerah (KDH) dan wakil kepala daerah (WKDH) yang hendak pergi ke luar negeri harus mendapatkan izin Mendagri. Dia mengatakan hal itu tertuang dalam UU No 23 tentang Pemerintahan Daerah.

    “Undang-undang mengatur secara jelas dan tegas mengenai aturan perjalanan keluar negeri bagi kepala daerah. Dalam UU23/2014 tentang Pemerintahan Daerah, di dalam Pasal 76 ayat (1) huruf i KDH dan WKDH dilarang melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa izin dari Menteri,” katanya.

    Menurut Bima Arya ada sanksi bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah yang melanggar aturan tersebut. Jenis sanksi yang diberikan bisa berupa pemberhentian sementara dari jabatan sebagai kepala daerah.

    “Sanksi terkait larangan tersebut sesuai dengan Pasal 77 ayat (2) dikenai sanksi pemberhentian sementara selama 3 (tiga) bulan oleh Presiden untuk gubernur dan/atau wakil gubernur serta oleh Menteri untuk bupati dan/atau wakil bupati atau wali kota dan/atau wakil wali kota,” tegasnya.

    (riar/din)