brand merek: Tesla

  • Elon Musk Mengaku Mobil Tesla Cupu di Depan Investor

    Elon Musk Mengaku Mobil Tesla Cupu di Depan Investor

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mobil Tesla tidak secanggih yang diumbar selama ini. Baru-baru ini Elon Musk mengakui hal tersebut.

    Laman Electrek menuliskan laporan terkait Tesla yang tidak bisa memenuhi janji untuk menyediakan kendaraan dengan sistem tanpa awal (Full Self-Driving/FSD) sepenuhnya dengan HW3.

    Baru kali ini, Musk mengakui soal masalah teknologi tersebut, saat merilis hasil keuangan Tesla untuk Q3-2024.

    Saat itu, Musk mengatakan komputer HW3 Tesla tidak sepenuhnya self-driving. Electrek juga menuliskan Musk tidak tahu apa yang diperlukan untuk mewujudkannya.

    Dia juga membandingkan dengan hardware tingkat lanjut HW4. Menurutnya HW4 lebih bisa digunakan untuk melakukan banyak hal dibandingkan HW3.

    “Kami tidak 100% yakin. HW4 punya kemampuan beberapa kali lipat dari HW3. Lebih mudah menjalankan banyak hal di HW4 dan banyak upaya memasukkannya pada HW3. Ada kemungkinan HW3 tidak mencapai tingkat keamanan untuk FSD tanpa pengawasan,” jelas Musk dikutip dari Electrek, Selasa (29/10/2024).

    Jutaan kendaraan Tesla diketahui dilengkapi komputer HW3. Electrek mencatat perusahaan menggunakan kedua node NN pada hardware, dengan salah satunya sebagai redundansi untuk otonom level 4-5.

    Musk menambahkan perusahaan akan melakukan peningkatan nantinya secara gratis. Dengan catatan setelah mengetahui dengan pasti tidak bisa melakukannya pada HW3.

    “Kami telah merancang sistem untuk bisa ditingkatkan,” kata Musk.

    Namun HW3 tidak bisa ditingkatkan ke HW4. Sebab memiliki daya dan kabel kamera yang berbeda dan akan sulit dipasang seperti sebelumnya.

    (fab/fab)

  • Sinyal Direct To Cell Starlink Dapat Diterima Smartphone di Dalam Saku Celana

    Sinyal Direct To Cell Starlink Dapat Diterima Smartphone di Dalam Saku Celana

    Bisnis.com, JAKARTA – Layanan direct to cell Starlink dapat langsung terhubung ke smartphone pengguna meski ponsel pintar tersebut berada di dalam celana atau tertutup sesuatu. 

    Membantah asumsi yang menyebut smartphone direct to cell Starlink harus berada di area bebas tanpa hambatan sedikit pun termasuk benang. 

    Direktur senior SpaceX Ben Longmire mengatakan layanan ini memungkinkan sinyal Starlink dapat terdeteksi oleh telepon seluler meski berada di saku penggunanya.

    Longmire menjelaskan bahwa selama pengujian, dirinya menemukan layanan ini efektif di berbagai lokasi, termasuk di dalam kendaraan.

    “SpaceX DTC [direct to cell] juga bekerja di kantong yang membelakangi [satelit] dan di dalam Tesla. Saya benar-benar berpikir tubuh manusia akan meredam lebih banyak sinyal,” kata Longmier dalam X.com, Selasa (29/10/2024).

    Longmier menuturkan layanan Starlink ini direncanakan akan mendukung pengiriman pesan teks terlebih dahulu, sebelum berkembang ke panggilan suara dan unduhan internet. 

    Tujuannya adalah untuk meningkatkan jangkauan di area terpencil yang sering kali tidak terjangkau oleh jaringan seluler tradisional.

    Saat ini, SpaceX masih menunggu izin dari FCC untuk memulai layanan secara komersial. Namun, mereka telah diberikan izin darurat untuk menggunakan satelit Starlink dalam pengiriman pesan teks bagi korban bencana, yang hasilnya telah terkirim “ratusan ribu” pesan melalui sistem ini.

    Lebih lanjut, Longmier mengatakan SpaceX juga sedang dalam kajian agar mampu mengaktifkan SMS darurat untuk wilayah yang terkena dampak Badai Milton dalam waktu kurang dari 24 jam.

    “Di masa mendatang, saya rasa kita dapat mempersingkat waktu reaksi hingga puluhan menit untuk area mana pun di Bumi, mulai dari 58 derajat Lintang Utara hingga 58 derajat Lintang Selatan,” 

    Dalam pengujian lainnya, Starlink seluler menunjukkan kecepatan unduhan mencapai 17 Mbps, meskipun perusahaan perlu meluncurkan lebih banyak satelit untuk meningkatkan jangkauan.

    Untuk mewujudkan potensi layanan ini, SpaceX sedang meminta keringanan dari FCC agar dapat melampaui batas emisi radio yang ditetapkan. Jika permohonan ini ditolak, kemampuan untuk melakukan panggilan suara dan video secara real-time bisa terancam.

    Namun, beberapa perusahaan telekomunikasi, termasuk AT&T dan Verizon, telah melobi FCC untuk menolak permintaan tersebut, mengkhawatirkan potensi gangguan pada jaringan mereka.

  • Panas! Joe Biden Sindir Elon Musk Pekerja Ilegal di Amerika

    Panas! Joe Biden Sindir Elon Musk Pekerja Ilegal di Amerika

    Washington

    Elon Musk berseberangan dengan Presiden Amerika Serikat saat ini, Joe Biden, karena orang terkaya di dunia itu mendukung Donald Trump di Pilpres AS mendatang. Nah, laporan bahwa Musk sempat bekerja ilegal di AS pun digoreng oleh Biden.

    Biden mengatakan Musk memulai kariernya di AS sebagai pekerja ilegal sebelum menjadi orang terkaya di dunia. Itu dilontarkannya pada acara kampanye Partai Demokrat yang berlangsung di Pittsburgh, Pennsylvania.

    “Orang terkaya di dunia itu ternyata adalah pekerja ilegal saat dia berada di sini. Dia seharusnya berada di sekolah saat datang dengan visa pelajar. Dia tak berada di sekolah. Dia melanggar hukum. (Padahal) dia bicara tentang semua pekerja ilegal yang mendatangi kita,” cetusnya.

    Dia kemudian mengkritik Trump dan Partai Republik karena gagal menandatangani undang-undang yang memperbaiki masalah perbatasan. Jadi menurutnya, maraknya kedatangan imigran ke AS bukanlah kesalahan pemerintahannya.

    Elon Musk kampanye total untuk Trump di X dan juga pernah hadir dalam kampanye di dunia nyata. Dia bahkan juga membagikan hadiah lotere USD 1 juta kepada para pemilih terdaftar yang menandatangani petisi yang didistribusikan oleh kelompok pro Trump, America PAC.

    Komentar Biden tentang Musk itu menyusul laporan Washington Post yang melaporkan ia bekerja di AS tanpa visa di sekitar tahun 1995. Musk saat itu seharusnya sekolah pascasarjana di Stanford, namun ia tidak kuliah dan malah mendirikan startup bernama Zip2 bersama saudaranya.

    Seperti dilihat Senin (28/10/2024) Washington Post menulis investor di perusahaan pertama Musk itu khawatir tentang kemungkinan Musk kena deportasi dan memberinya tenggat waktu untuk memperoleh visa kerja. Zip2 dijual sekitar USD 300 juta tahun 1999, memungkinkan Elon Musk kemudian menjadi investor awal dan Chairman Tesla dan juga untuk memulai SpaceX.

    Bisnis-bisnis tersebut mendorong Musk menjadi orang terkaya di dunia. Menurut Forbes, kekayaan bersih CEO Tesla saat ini sekitar USD 274 miliar. Pada akhir tahun 2022, Musk mengakuisisi jejaring sosial Twitter dengan harga pembelian USD 44 miliar.

    Di platform yang namanya berubah jadi X tersebut, Musk berulang kali mengklaim longgarnya perbatasan AS dan maraknya imigran gelap merugikan Amerika Serikat. Ia juga membagikan klaim palsu bahwa warga negara non-AS memberikan suara dalam pemilihan umum AS untuk Partai Demokrat, teori konspirasi yang dilontarkan oleh kelompok konservatif.

    (fyk/fay)

  • Elon Musk Bagi-bagi Rp 15 M Tiap Hari, Ini Syaratnya

    Elon Musk Bagi-bagi Rp 15 M Tiap Hari, Ini Syaratnya

    Jakarta

    Elon Musk mendukung penuh Donald Trump kembali jadi Presiden Amerika Serikat, bahkan tak segan keluar banyak uang. Baru-baru ini, nakhoda Tesla dan SpaceX itu berjanji memberi USD 1 juta atau Rp 15,4 miliar tiap hari hingga Pilpres bulan November ke satu pemenang yang menandatangani petisinya yang mendukung Konstitusi AS.

    Dia membuktikannya langsung dengan memberikan cek USD 1 juta ke seorang peserta acara kampanye di Pennsylvania yang bertujuan untuk menggalang pendukung Donald Trump. Pemenangnya adalah seorang pria bernama John Dreher.

    “Ngomong-ngomong, John tak tahu (undian ini). Jadi, sama-sama,” kata pendiri Tesla itu sambil menyerahkan cek ke Dreher, dikutip detikINET dari CNBC. “Kami akan menghadiahkan USD 1 juta secara random ke orang yang menandatangani petisi, setiap hari, dari sekarang sampai Pemilu,” tambahnya.

    Itu adalah contoh terbaru Musk menggunakan kekayaannya yang luar biasa untuk memengaruhi pemilihan presiden yang ketat antara Trump dan saingannya dari Partai Demokrat Kamala Harris. Menurut Forbes, harta Musk saat ini diestimasi USD 247,7 miliar.

    Musk mendirikan America PAC, organisasi aksi politik untuk mendukung kampanye presiden Trump. Kelompok itu membantu memobilisasi dan mendaftarkan pemilih di negara bagian penting. Ia mengatakan dengan hiperboila bahwa jika Harris menang, itu akan menjadi pemilu terakhir di AS.

    Ia juga menyebut dua upaya pembunuhan Trump membuktikan ia mengusik dan menjungkirbalikkan status quo dengan cara yang tidak akan dilakukan Harris. Menurutnya, itu sebabnya tidak ada yang mencoba membunuh Harris. “Membunuh boneka tidak ada gunanya,” kata Musk.

    Tanda tangan petisi memungkinkan America PAC mengumpulkan detail kontak lebih banyak calon pemilih untuk datang ke tempat pemungutan suara bagi Trump. Musk, yang oleh Forbes dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia, sejauh ini telah menyumbang sedikitnya USD 75 juta ke America PAC.

    Akan tetapi bagi-bagi duit itu meresahkan pentolan Partai Demokrat. Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro mengatakan pemberian Musk sangat memprihatinkan dan bisa jadi melanggar hukum. Shapiro, seorang Demokrat, sebelumnya adalah jaksa agung.

    Rick Hasen, pakar pemilu di UCLA School of Law dan pengkritik Trump, menilai bahwa tindakan Musk jelas merupakan pembelian suara yang ilegal. Ia menyebut aturan Departemen Kehakiman menyebut bahwa tidak dibenarkan menawarkan hadiah lotre yang bertujuan untuk menambah pendaftaran suara.

    (fyk/fay)

  • Elon Musk Kucurkan Rp 1,1 T untuk Kampanye Trump di Pilpres AS

    Elon Musk Kucurkan Rp 1,1 T untuk Kampanye Trump di Pilpres AS

    Washington DC

    Pengusaha ternama Amerika Serikat (AS), Elon Musk, mengucurkan donasi sebesar US$ 75 juta (setara Rp 1,16 triliun) untuk kelompok pendukung mantan Presiden Donald Trump, calon presiden (capres) Partai Republik. Donasi sebanyak itu diberikan Musk dalam kurun waktu tiga bulan.

    Seperti dilansir Reuters, Rabu (16/10/2024), data yang diungkapkan oleh Komisi Pemilu Federal AS (FEC) pada Selasa (15/10) waktu setempat itu menggarisbawahi betapa miliarder AS dan CEO Tesla itu berperan penting dalam upaya Trump memenangkan pilpres yang dijadwalkan 5 November mendatang.

    America PAC, kelompok pendukung Trump yang mendapatkan donasi Musk, berfokus dalam mendorong jumlah pemilih di negara-negara bagian AS yang akan menjadi lokasi pertarungan suara ketat dan bisa menentukan hasil pilpres nantinya.

    Trump akan berhadapan dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris sebagai capres Partai Demokrat dalam pilpres nanti.

    Besarnya donasi Musk itu tercatat lebih banyak dibandingkan PAC (komite aksi politik) super pro-Trump lainnya yang fokus pada perolehan suara. Kampanye Trump sangat bergantung pada kelompok-kelompok luar untuk mengumpulkan para pemilih, yang berarti kelompok yang didanai oleh Musk memainkan peran besar dalam pilpres yang diprediksi memiliki hasil yang tipis.

    Musk menjadi satu-satunya donatur bagi kelompok pro-Trump itu selama periode tersebut.

    Musk yang sebelumnya mengatakan dirinya memilih capres Partai Demokrat di masa lalu, telah melakukan pergeseran tajam ke kubu Partai Republik dalam pilpres tahun ini. Dia mengumumkan dukungan untuk Trump pada Juli lalu dan tampil bersama mantan Presiden AS itu dalam kampanye di Pennsylvania awal bulan ini.

    Donasi Musk untuk America PAC itu mendorong sang CEO Tesla masuk ke dalam kelompok eksklusif donatur besar Partai Republik — daftar yang juga mencakup ahli waris perbankan Timothy Mellon dan miliarder pemilik kasino Miriam Adelson.

    Namun, laporan Reuters pada awal bulan ini menyebut Musk secara diam-diam telah mendanai kelompok politik konservatif selama bertahun-tahun, bahkan sebelum dia secara terbuka menyatakan mendukung Trump.

    Pihak America PAC menolak untuk mengomentari donasi Musk. Sementara Musk sendiri belum memberikan komentarnya.

    Simak: Video Trump: Jika Saya Menang Dunia Akan Damai

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Tambah Kaya! Mark Zuckerberg Kini Jadi Manusia Rp 3.178 Triliun

    Tambah Kaya! Mark Zuckerberg Kini Jadi Manusia Rp 3.178 Triliun

    Jakarta

    CEO Meta, Mark Zuckerberg, kini tambah kaya. Hartanya naik ribuan triliun dalam waktu singkat. Hal tersebut membuat Mark Zuckerberg jadi orang terkaya nomor dua di dunia, menyalip Jeff Bezos.

    Melansir Business Insider, Jumat (4/10/2024), harta kekayaan Zuckerberg mengalami kenaikan hingga US$ 78 miliar atau setara dengan Rp 1.203 triliun (kurs 15.430) tahun ini. Kini total harta kekayaannya senilai Rp 3.178 triliun.

    Diketahui, Mark Zuckerberg berhasil menduduki posisi orang terkaya kedua di dunia setelah saham Meta mencapai rekor tertinggi pada Kamis kemarin. Hasil ini membuat dirinya naik menggeser Jeff Bezos dengan selisih Rp 16,9 triliun.

    Mark Zuckerberg kini hanya berada di bawah CEO Tesla Elon Musk dalam daftar orang terkaya di dunia versi Bloomberg. Sang maestro media sosial ini memulai tahun ini di peringkat keenam, namun telah menyalip Bernard Arnault dari LVMH dan Larry Ellison dari Oracle, serta Bezos.

    Memang benar bahwa Meta, Tesla, dan Amazon diperdagangkan dengan cara yang sama karena ketiganya adalah saham-saham teknologi berkapitalisasi besar, yang berarti kekayaan Zuckerberg, Musk, dan Bezos cenderung naik dan turun secara bersamaan.

    Saham meta yang melonjak sekitar 68% sepanjang tahun ini membuat harta kekayaan bersih Zuckerberg telah meningkat lebih dari empat kali lipat.

    Zuckerberg juga bisa naik ke puncak jika Musk memberikan sumbangan filantropi dalam jumlah besar. Lagipula, satu-satunya alasan mengapa Warren Buffett tidak menjadi orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih lebih dari Rp4.269 triliun karena dia menyumbangkan lebih dari setengah saham Berkshire Hathaway-nya.

    (fdl/fdl)

  • Sekolah Elon Musk Buka Pendaftaran, Cuma Terima 48 Siswa Baru

    Sekolah Elon Musk Buka Pendaftaran, Cuma Terima 48 Siswa Baru

    Jakarta

    Elon Musk diam-diam mendirikan sekolah dasar untuk anak-anak berusia 3-9 tahun. Sekolah bernama Ad Astra (bahasa Latin yang berarti ‘menuju bintang’) ini mulai membuka pendaftaran untuk siswa baru.

    Menurut cuitan Ad Astra School di Twitter/X sekolah ini mulai membuka pendaftaran untuk tahun ajaran 2024-2025. Sekolah ini akan mulai beroperasi pada musim gugur tahun ini.

    “Misi Ad Astra adalah untuk menumbuhkan rasa ingin tahu, kreativitas, dan pemikiran kritis pada generasi pemecah masalah dan pembangun berikutnya,” kata Ad Astra dalam website-nya seperti dikutip dari Gizmodo, Senin (5/8/2024).

    Ad Astra sebenarnya pertama kali didirikan pada tahun 2014 sebagai sekolah nirlaba untuk menjadi tempat belajar anak-anak Musk dan sejumlah karyawan SpaceX. Sekolah ini awalnya berlokasi di Hawthorne, California masih di kompleks yang sama dengan markas SpaceX.

    Sekolah itu sempat tutup pada tahun 2020 karena pandemi COVID-19 dan berubah menjadi sekolah online, namun kini kembali beroperasi untuk tahun ajaran 2024-2025. Lokasinya pun pindah ke Bastrop, Texas mengikuti perusahaan Musk lainnya seperti The Boring Company, Tesla, dan SpaceX yang kini bermarkas di Texas.

    Ad Astra mengatakan akan menerima 18 siswa berusia 3-6 tahun (yang disebut tingkat dasar) dan 30 siswa berusia 6-9 tahun (dijuluki tingkat dasar bawah) untuk tahun ajaran mendatang. Ke depannya, Ad Astra berencana menjadi sekolah ‘K-12’ dengan jenjang pendidikan taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas.

    Mengingat latar belakang Musk, tidak heran jika Ad Astra mengedepankan pembelajaran STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika) di dalam kurikulumnya. Siswa yang bersekolah di Ad Astra juga akan mengikuti pembelajaran berbasis proyek.

    “Pendekatan Ad Astra terhadap pendidikan berpusat pada pembelajaran berbasis proyek yang hands-on, di mana anak-anak didorong untuk mengeksplorasi, bereksperimen, dan menemukan solusi untuk masalah di dunia nyata,” jelas Ad Astra.

    (vmp/afr)

  • Elon Musk Terima Tantangan Bertarung Presiden Venezuela

    Elon Musk Terima Tantangan Bertarung Presiden Venezuela

    Jakarta

    Elon Musk sepertinya hobi berkelahi dan mencari musuh. Setelah menantang Mark Zuckerberg adu jotos tapi tidak kunjung terwujud, kali ini Musk ditantang bertarung oleh Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

    Venezuela saat ini sedang mengalami krisis setelah mengumumkan pemenang pemilihan presiden. Setelah sempat tertunda, otoritas pemilihan Venezuela mengumumkan Maduro sebagai pemenang setelah mengumpulkan 51% dari total suara, dan rivalnya Edmundo González mengumpulkan 44% suara.

    Pendukung González mengklaim kandidatnya mengalahkan Maduro dengan selisih setidaknya 3,9 juta suara. Pengumuman hasil pilpres Venezuela disambut dengan protes besar-besaran yang menyebabkan belasan orang meninggal dunia dan lebih dari 1.000 orang ditangkap.

    Musk ikut mengomentari situasi politik di Venezuela. Dalam postingannya di Twitter/X, ia mengatakan pemilihan presiden Venezuela penuh kecurangan dan Maduro, yang diklaim sebagai pemenang, sebenarnya kalah telak. Bos Tesla itu juga menyebut Maduro sebagai diktator.

    Komentar Musk ini membuat Maduro berang. Puncaknya, Maduro menantang Musk untuk bertarung saat memberikan pidato yang disiarkan oleh stasiun televisi Venezuela.

    “Media sosial menciptakan realitas virtual, dan siapa yang mengontrol realitas virtual? Musuh bebuyutan kita yang baru, Elon Musk yang terkenal,” kata Maduro, seperti dikutip dari Gizmodo, Kamis (1/8/2024).

    “Apa Anda ingin bertarung? Ayo kita bertarung. Elon Musk, saya siap. Saya tidak takut pada Anda, Elon Musk. Ayo bertarung, di mana pun Anda inginkan,” sambungnya.

    [Gambas:Twitter]

    Musk menerima tantangan Maduro lewat cuitannya di X. Tidak hanya itu, ia juga membuat taruhan agar pertarungan keduanya jadi lebih menarik.

    “Jika saya menang, dia mundur sebagai diktator Venezuela. Jika dia menang, saya akan memberikan tumpangan gratis ke Mars,” ujar Musk.

    Dalam cuitan terpisah, Musk mengatakan Maduro kemungkinan akan menghindar dari duel ini. Ia juga mengatakan pertarungan dengan Maduro akan lebih seru dibandingkan duel dengan Zuckerberg.

    “Maduro sendiri memiliki badan besar dan mungkin tahu cara bertarung, jadi ini akan menjadi pertarungan yang sesungguhnya. Zuck memiliki tubuh kecil, jadi itu akan menjadi pertarungan yang singkat, haha,” ujar Musk.

    (vmp/vmp)

  • Elon Musk Terima Tantangan Bertarung Presiden Venezuela

    Misteri di Balik Elon Musk Membelot Dukung Donald Trump

    Washington

    Donald Trump kini cukup banyak didukung pentolan dari dunia teknologi, tidak seperti sebelumnya. Mereka termasuk Elon Musk yang menjadi nama terbesar yang mendukung mantan presiden tersebut, bahkan terlibat dalam upaya penggalangan dana.

    Menurut Wall Street Journal, Musk menjanjikan USD 45 juta per bulan untuk kampanye Trump, yang akan menjadikannya salah satu donatur terbesar. Musk sendiri mengakui terlibat upaya penggalangan dana Trump, tapi membantah jumlah tersebut, dengan mengatakan sumbangannya jauh lebih rendah.

    “Saya percaya pada Amerika yang memaksimalkan kebebasan dan prestasi individu. Dulu itu adalah Partai Demokrat, tetapi sekarang pendulum telah berayun ke Partai Republik,” tulis Musk di X.

    Keputusan Musk mendukung Trump tampak seperti perubahan yang mengejutkan sekaligus misterius bagi seorang pria yang secara historis menghindari sumbangan politik dan dulu lebih mendukung Partai Demokrat. Ia dilaporkan pernah mengantre enam jam untuk menjabat Barack Obama dan di 2018 menggambarkan diri sebagai moderat secara politik.

    Pada tahun 2017 seperti dikutip detikINET dari BBC, ia termasuk di antara anggota pertama yang keluar dari dewan bisnis Gedung Putih, berpisah dengan Trump terkait kebijakan perubahan iklim.

    Perusahaannya Tesla, berulang kali dikritik Trump sebagai mahal dan tidak praktis. Namun memang, Musk telah lama merasa kesal dengan pengawasan oleh regulator keuangan di masa pemerintahan Joe Biden.

    Kritiknya terhadap Joe Biden meningkat dua tahun lalu, setelah tidak mendapat undangan ke pertemuan bisnis Gedung Putih, sebuah penolakan yang membuatnya merasa diabaikan secara tidak adil.

    Di media sosial, ia semakin terlibat dalam perdebatan tentang pandemi Covid, perang di Ukraina, kebijakan China, dan isu transgender. Ia cenderung lebih setuju dengan pandangan Partai Republik dan sekarang terang-terangan mendukung Donald Trump.

    (fyk/fay)

  • Elon Musk Terima Tantangan Bertarung Presiden Venezuela

    Elon Musk Tuding Google Blokir Donald Trump

    Jakarta

    CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk menuding Google mengganggu jalannya pemilihan presiden Amerika, yang menyebabkan mereka akan terkena masalah besar.

    Gangguan yang dimaksud Musk ini adalah terkait mesin pencari Google, yang menurut Musk, menghilangkan saran pencarian dengan kata kunci “President Donal Trump”, demikian dikutip detikINET dari Ndtv, Selasa (30/7/2024).

    Musk memposting tangkapan layar mesin pencari Google yang malah menampilkan saran pencarian “president Donald Duck” dan “president Donald Regan” saat kata kunci “president Donald” diketik ke dalam mesin pencari.

    “Wow, Google mengenakan pemblokiran terhadap President Donalt Trump! Mengganggu pemilihan?” tanya Musk lewat postingannya di X/Twitter.

    Lebih lanjut, Musk menyebut Google akan terkena masalah besar jika mereka mengganggu jalannya pemilihan presiden tersebut.

    “Mereka akan terkena banyak masalah jika mereka mengganggu jalannya pemilihan,” ketus Musk, yang sebelumnya sudah terang-terangan mendukung Trump.

    Kicauan Musk itu disahuti oleh pengguna X lain. Menurutnya Google dimiliki oleh Partai Demokrat. Sebagai informasi, Trump adalah capres yang diusung oleh Partai Republik.

    [Gambas:Twitter]

    Namun ada juga pengguna menyamakan Musk dengan Google, karena Musk sering memblokir banyak akun yang tidak ia suka.

    “Anda juga memblokir pencarian terhadap akun-akun yang tidak anda suka. Apa bedanya?” tulis si pengguna itu.

    Sebelumnya Google juga dituding melakukan hal serupa. Yaitu saat fitur autocomplete di mesin pencari Google tidak menyertakan percobaan pembunuhan terhadap Trump yang terjadi pada 13 Juli lalu.

    Google malah menampilkan insiden lain yang pernah terjadi, seperti percobaan pembunuhan terhadap Ronald Reagan, Archduke Ferdinand, Bob Marley, dan Gerald Ford.

    Saat itu, Donald Trump Jr. menuding Google mengganggu pemilihan presiden AS dengan menguntungkan Kamala Harris, Capres dari Partai Demokrat. Trump Jr menyebut Google dengan sengaja mengganggu pemilihan presiden AS.

    [Gambas:Twitter]

    (asj/rns)