brand merek: Tesla

  • Donald Trump Menang Pemilu AS, Elon Musk Ketiban Durian Runtuh

    Donald Trump Menang Pemilu AS, Elon Musk Ketiban Durian Runtuh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Donald Trump sudah mengumandangkan pidato kemenangan dalam kontestasi Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS).

    Sejauh ini, penghitungan masih terus berlangsung dan Trump unggul atas Kamala Harris. Hingga Rabu (6/11/2024) pukul 02.41 waktu setempat atau 14.41 WIB, perolehan suara Trump mendekati batas electoral vote, yakni 267 dari 270. Sementara Kamala hanya mendapatkan 214 suara.

    Kemenangan Trump turut menjadi kemenangan miliarder Elon Musk yang selama ini blak-blakan menyatakan dukungannya kepada kandidat dari Partai Republik tersebut.

    Musk bahkan membentuk komite politik America Pac dan dilaporkan menggelontorkan uang hampir US$75 juta untuk mendukung kampanye Trump.

    Musk juga sempat terkena kasus dugaan pelanggaran Pemilu AS lantaran membagi-bagikan uang senilai US$1 juta setiap hari kepada masyarakat yang menandatangani petisi online terkait Pemilu AS.

    Pemilik platform X itu juga mengerahkan perusahaannya untuk menyebarkan informasi sesat terkait Pemilu AS yang menguntungkan Trump. Organisasi non-profit Center for Countering Digital Hate melaporkan klaim sesat Musk telah meraup 2 miliar view di media sosial X. Pakar mengatakan efeknya tertular ke platform lain seperti Reddit dan Telegram.

    Agaknya Trump akan membalas budi besar kepada Musk atas kerja kerasnya selama ini. Sebelumnya, Trump sudah mengatakan secara terbuka bahwa ia akan mempertimbangkan jabatan khusus untuk Musk jika terpilih sebagai Presiden AS.

    Trump mempertimbangkan untuk membentuk komisi yang terdiri dari para pemimpin bisnis terkemuka untuk memeriksa anggaran pemerintah dan menemukan program-program yang perlu dipotong.

    Kelompok yang diberi nama “komisi efisiensi pemerintah” itu bertujuan untuk menekan regulasi dan pengeluaran.

    Selain mendapat jabatan khusus, Musk yang merupakan orang terkaya di dunia dengan segelintir raksasa bisnis itu juga sepertinya akan diuntungkan dengan kemenangan Trump.

    NBC melaporkan, Musk akan mendapat keuntungan dari segi pajak, perizinan teknologi baru, hingga kontrak pemerintah dengan SpaceX yang bisa diperpanjang.

    Beberapa regulator yang berbicara ke NBC dengan identitas anonim mengatakan Musk bisa mencoba menekan kebijakan AS untuk keuntungan bisnisnya. Mereka khawatir Musk akan membuat pemerintah melunak ke China dalam memperkuat pembatasan ekspor.

    Sebab, Tesla yang merupakan perusahaan Musk memiliki kepentingan bisnis dengan China. Tesla bergantung dengan China dalam hal produksi maupun pasar yang besar.

    Soal pajak, Trump juga blak-blakan mengatakan keinginannya untuk menjaga pajak tetap rendah bagi korporasi besar dan orang-orang kaya seperti Musk.

    Pada April lalu, Trump mengatakan ia ingin memperpanjang kebijakan kebijakan pemotongan pajak untuk perusahaan yang sudah ditelurkan pada pemerintahannya pada 2017 lalu. Kala itu, Trump memangkas pajak perusahaan dari 35% menjadi 21%.

    Beberapa perusahaan Musk yang kini bermasalah dan ditekan pemerintah juga berpotensi dilonggarkan.

    Misalnya soal isu keamanan sistem otomatis Tesla yang kini diselidiki oleh Departemen Kehakiman AS (DOJ) dan Lembaga Keamanan Lalu Lintas Nasional (NHTSA).

    Perusahaan lainnya, SpaceX, juga dituntut DOJ atas dugaan diskriminasi terhadap para pengungsi dalam proses perekrutan. Pekerja Tesla juga dilaporkan menghadapi diskriminasi ras di fasilitas perusahaan di California.

    Ada banyak masalah perusahaan Musk, seperti lisensi SpaceX, kontrak satelit internet Starlink, hingga kecelakaan kerja di perusahaan. Berbagai isu ini bisa jadi ‘diringankan’ dengan kemenangan Trump.

    “Jika dia [Trump] kalah, saya sengsara,” kata Musk dalam talk show bersama Tucker Carlson beberapa saat lalu.

    (fab/fab)

  • Donald Trump di Atas Angin, Elon Musk Paling Diuntungkan

    Donald Trump di Atas Angin, Elon Musk Paling Diuntungkan

    Jakarta

    Pemilihan Presiden Amerika Serikat sudah berlangsung. Dalam perhitungan sementara, Donald Trump dari Partai Republik tampak berada di atas angin dari pesaingnya, Kamala Harris dari Partai Demokrat.

    Jika Trump akhirnya menang, salah satu yang paling diuntungkan adalah Elon Musk yang mendukungnya penuh. Elon Musk mengeluarkan ratusan juta dolar untuk memenangkan Trump, termasuk dengan mengadakan lotere berhadiah USD 1 juta per hari bagi para pemilih.

    Manfaat yang mungkin didapat Musk dan perusahaannya sangat luas, mungkin menyangkut masalah regulasi seperti undang-undang ketenagakerjaan dan perlindungan lingkungan, tarif pajak lebih rendah, dan peluang untuk mendapatkan lebih banyak kontrak pemerintah bagi SpaceX.

    Musk yang saat ini orang terkaya di dunia, mungkin juga dapat memainkan peran berpengaruh dalam pemerintahan Trump yang kedua, yaitu sebagai penasihat pemotongan anggaran seperti yang sudah sering didengungkan.

    Beberapa anggota parlemen yang berbicara anonim juga khawatir bahwa Musk dapat mencoba mendorong kebijakan AS ke arah yang menguntungkan kepentingan finansialnya. Mereka khawatir Musk dapat melemahkan tujuan Amerika mencegah China memperoleh akses ke teknologi mutakhir karena China adalah pasar penting bagi Musk.

    Trump sendiri pernah mengatakan kepada Fox News, ia ingin Musk menjadi Menteri pemotongan biaya tetapi juga tidak masuk di Kabinet. Jadi, belum jelas bagaimana nanti posisi Musk di pemerintahan jika Trump menang.

    Dikutip detikINET dari NBC, Musk mengatakan pada rapat umum Trump di Madison Square Garden 27 Oktober bahwa ia ingin memangkas USD 2 triliun dari anggaran federal. Dia tidak menyebutkan secara spesifik apa yang akan dipotongnya.

    Brian Hughes, penasihat senior kampanye Trump, menyebut bahwa Trump ingin Musk memimpin sebuah Komisi yang akan memastikan pemerintah AS bekerja lebih efisien dan menggunakan uang pembayar pajak Amerika secara efektif.

    “Seperti yang dikatakan Presiden Trump, Elon Musk adalah seorang jenius, seorang inovator, dan benar-benar telah membuat sejarah dengan membangun sistem yang kreatif, modern, dan efisien,” kata Hughes.

    Musk tanpa tedeng aling-aling juga berbicara secara terbuka tentang keinginannya untuk melihat Trump membantu bisnisnya dengan memangkas regulasi. Ia tampak tidak peduli dengan konflik kepentingan yang potensial terjadi.

    “Apa yang kita lihat dengan SpaceX, Tesla, dan lain-lain adalah bahwa penindasan regulasi dari tahun ke tahun semakin buruk dan buruk,” katanya belum lama ini.

    (fyk/fyk)

  • Bos ChatGPT dan Orang Terkaya Bersatu, Patungan Bikin Robot

    Bos ChatGPT dan Orang Terkaya Bersatu, Patungan Bikin Robot

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO OpenAI, Sam Altman dan pendiri Amazon, Jeff Bezos patungan berinvestasi di startup pembuat robot bernama Physical Intelligence.

    Physical Intelligence adalah perusahaan yang bermarkas di San Francisco. Dalam tahap pendanaan terbaru, mereka mengumpulkan modal US$ 400 juta (Rp 6,3 triliun) yang membuat valuasi perusahaan mencapai US$ 2,4 miliar (Rp 37,8 triliun).

    Bezos adalah pendiri Amazon dan perusahaan penerbangan antariksa Blue Origin. Kini, Bezos adalah orang terkaya kedua dunia dengan harga mencapai US$ 218 miliar (Rp 3.440 triliun). 

    Selain Bezos dan Altman, investor lain yang ikut menanamkan modal di Physical Intelligence adalah Thrive Capital, Lux Capital, dan Bond Capital. Khosla Ventures dan Sequoia Capital juga tercatat sebagai pemegang saham.

    Jeff Bezos dan Lauren Sanchez, menghadiri Konferensi Media dan Teknologi tahunan Allen and Co. Sun Valley di Sun Valley Resort, Idaho, Amerika Serikat, Rabu (10/7/2024). (REUTERS/Brendan McDermid)

    Physical Intelligence fokus berambisi menggunakan teknologi AI “ke dunia fisik” lewat pengembangan model kecerdasan buatan dan algortima untuk robot. Mayoritas pegawai perusahaan adalah mantan pegawai Tesla, Google Deepmind, dan X.

    Model AI yang dibangun adalah “general-purpose AI” yaitu model yang mampu mengerjakan berbagai jenis tugas, bukan AI yang hanya bisa memproses tugas-tugas tertentu. 

    Visi perusahaan adalah dunia tempat robot bisa diminta untuk melakukan pekerjaan apapun yang diinginkan oleh penggunanya, seperti yang kini bisa dilakukan oleh “robot chat” dalam bentuk ChatGPT atau Gemini. Dalam blog resmi perusahaan, Physical Intelligence menggambarkan cara teknologi mereka membuat robot bisa mengerjakan tugas sehari-hari seperti mencuci baju, mengambil piring kotor di restoran, dan merakit kotak kardus.

    Pendanaan di Physical Intelligence merupakan berita terkini dalam industri AI yang terus berkembang. Pekan lalu, OpenAI baru meluncurkan fitur pencarian yang bisa menyaingi Google sebagai sumber informasi utama di internet.

    Pada Oktober, OpenAI juga mengumumkan penutupan ronde pendanaan terakhir yang mendongkrak valuasi perusahaan ke US$ 157 miliar (Rp 2.477 triliun).

    (dem/dem)

  • Calon Menteri Keuangan Donald Trump Tiba-tiba Sebut Elon Musk

    Calon Menteri Keuangan Donald Trump Tiba-tiba Sebut Elon Musk

    Jakarta, CNBC Indonesia – Miliarder John Paulson mengaku siap bekerja sama dengan Elon Musk dalam pemerintahan Trump jika kandidat partai Republik itu terpilih kembali menjadi Presiden Amerika Serikat.

    Sebelumnya, investor legendaris sekaligus hedge fund itu masuk dalam kandidat yang dipertimbangkan oleh tim kampanye Donald Trump untuk menjadi Menteri Keuangan, bersama dengan nama-nama seperti mantan duta besar perdagangan Robert Lighthizer dan CEO Key Square Scott Bessent.

    Ia mengatakan, jika dicalonkan sebagai Menteri Keuangan dirinya akan memprioritaskan perpanjangan Undang-Undang Pemotongan Pajak dan Pekerjaan Trump tahun 2017. Dan akan bekerja sama dengan Musk untuk mengurangi pengeluaran federal. Namun ia mengaku belum berbicara dengan Musk tentang kerja sama ini.

    Ia bertujuan untuk memangkas subsidi Undang-Undang Pengurangan Inflasi untuk energi hijau. Padahal di sisi lain, Musk belum membahas rencana pastinya untuk memangkas anggaran federal tersebut.

    IRA (iInflation Reduction Act) menyediakan US$369 miliar dalam bentuk keringanan pajak dan subsidi untuk energi bersih, dan telah membantu mendorong perusahaan untuk menginvestasikan US$129 miliar dalam proyek-proyek terkait.

    “Semua subsidi pajak ini untuk tenaga surya, angin, sumber energi yang tidak efisien dan tidak ekonomis,” kata Paulson kepada Wall Street Journal.

    “Hilangkan itu. Itu akan menurunkan pengeluaran,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Musk telah setuju untuk memimpin Departemen Efisiensi yang bertujuan untuk melakukan audit keuangan dan kinerja menyeluruh terhadap seluruh pemerintah federal dan merekomendasikan sebuah reformasi.

    Meskipun perusahaannya telah menerima banyak dana pemerintah, dan Tesla mendapat manfaat dari kredit pajak IRA untuk kendaraan listrik, ia mendukung penghentian subsidi pajak untuk produsen mobil.

    Awal minggu ini, Musk mengatakan ia akan memangkas pengeluaran federal setidaknya U$2 miliar.

    Menurut Departemen Keuangan AS, pemerintah telah menghabiskan setidaknya US$6,75 triliun pada tahun fiskal 2024, menurut Departemen Keuangan.

    Lebih dari separuh pengeluaran tersebut digunakan untuk Jaminan Sosial dan Medicare, yang menurut Trump tidak akan dipotong satu sen pun, serta bunga utang federal dan pertahanan.

    Forbes mencatat, Paulson saat ini memiliki kekayaan bersihnya mencapai US$3,8 miliar.

    (fab/fab)

  • Bahlil Sebut Indonesia Akan Pasok Bahan Baku Baterai untuk Tesla, Target Mulai Januari 2025

    Bahlil Sebut Indonesia Akan Pasok Bahan Baku Baterai untuk Tesla, Target Mulai Januari 2025

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menegaskan, Indonesia siap menjadi pemain utama dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik global.

    “Insyaallah Indonesia siap menjadi pemain utama dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik global,” kata Bahlil, dalam akun X, Sabtu (2/11/2024).

    Bahlil membeberkan tiga fakta pabrik bahan baku mobil listrik baru yang akan diresmikan. Indonesia segera meminta pabrik bahan baku baterai mobil listrik (prekursor) berlokasi di Weda Bay, Maluku Utara.

    Pembangunan pabrik ini hampir rampung, dan proses persiapannya telah mendekati tahap akhir. 

    Pabrik tersebut milik Huayou Indonesia dan rencananya akan diresmikan akhir tahun 2024.

    Rencananya pabrik ini akan menyuplai kebutuhan baterai listrik mobil liat Tesla.

    Menurutnya, kehadiran pabrik prekursor di Maluku Utara yang akan segera diresmikan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bahan baku bagi industri kendaraan listrik dunia. “Termasuk perusahaan besar seperti Tesla,” tambahnya.

    Bahkan Bahlil menargetkan mulai 1 Januari 2025, Indonesia akan mengirim material bahan baterai berbentuk prekursor ke Tesla. (selfi/fajar)

  • Spekulasi Alasan Elon Musk Mati-matian Dukung Donald Trump

    Spekulasi Alasan Elon Musk Mati-matian Dukung Donald Trump

    Jakarta

    Donald Trump salah satu orang yang menentang keras soal kebijakan dan penggunaan mobil listrik. Di lain pihak, Elon Musk adalah CEO dari Tesla. Uniknya, Musk merupakan seseorang yang mendukung Donald Trump untuk maju menjadi presiden AS kembali, melawan Kamala Harris.

    Alih-alih jadi penghambat upaya Partai Republik untuk menghapus program yang mempromosikan mobil listrik, ahli berpendapat Musk dapat meraih keuntungan lain dengan mendukung Presiden ke-45 AS itu. Dia dapat menggunakan pengaruhnya untuk meringankan pengawasan regulasi terhadap teknologi mobil tanpa pengemudi Tesla atau untuk mempertahankan kredit udara bersih yang telah menambah miliaran dolar pada laba bersih Tesla.

    Pakar juga menekankan bahwa Musk harus memutuskan apakah akan memprioritaskan Tesla atau bisnisnya yang lain, seperti SpaceX. SpaceX sendiri menjadi andalan pemerintah federal untuk peluncuran roket. Intinya, ada banyak kepentingan bisnis Musk yang terkait dengan pemerintah.

    “Ia tidak akan mendukung Trump jika ia tidak merasa ada manfaat bagi dirinya dan perusahaannya. Jelas ia bertaruh karena suatu alasan,” kata Will Rhind, kepala eksekutif GraniteShares, sebuah perusahaan investasi yang menawarkan dana yang difokuskan pada Tesla.

    Saat dimintai komentar oleh NY Times, Tesla tidak menanggapi. Sementara itu, spekulasi mengapa Musk mendukung Trump sudah cukup banyak dibicarakan. Berikut ini beberapa kemungkinannya.

    1. Kredit polusi

    The Environmental Protection Agency and California mewajibkan produsen mobil untuk memenuhi standar polusi atau membeli kredit dari perusahaan seperti Tesla yang melampaui standar tersebut. Memperjuangkan kredit tersebut mungkin menjadi prioritas utama bagi Musk.

    Pada kuartal ketiga, Tesla memperoleh sampai USD 739 juta, atau sepertiga dari labanya, dari penjualan kredit udara bersih. Namun, banyak pihak yang berkepentingan ingin menghentikan kredit tersebut, tidak hanya dari Partai Republik tetapi juga produsen mobil lain yang tidak menjual cukup banyak mobil listrik untuk mematuhi standar polusi.

    2. Subsidi perakitan

    Tesla telah meraup miliaran dolar dari program federal yang dirancang untuk memberi penghargaan kepada produsen yang membuat baterai dan kendaraan listrik. Subsidi tersebut dapat memangkas biaya produksi kendaraan hingga ratusan dolar. Tesla, yang membuat lebih banyak kendaraan listrik daripada produsen mobil lain, mungkin telah memperoleh lebih banyak keuntungan daripada produsen lain dari subsidi tersebut.

    Namun, regulator terkadang jadi penghalang. National Highway Traffic Safety Administration mengatakan bulan ini bahwa mereka sedang menyelidiki apakah sistem Tesla yang disebut sebagai ‘full self-driving (supervised)’ bertanggung jawab atas kasus empat tabrakan, termasuk kasus yang menewaskan seorang pejalan kaki.

    Musk diperkirakan akan menggunakan pengaruhnya di Gedung Putih untuk mengatasi hal ini.

    3. Mengubah pandangan Trump

    Sebagai pendukung Trump, Musk mungkin dapat ‘melunakkan’ penolakan Partai Republik terhadap kendaraan listrik. Survei menunjukkan bahwa Demokrat jauh lebih mungkin membeli mobil bertenaga baterai daripada Republik.

    Namun Mike Murphy, seorang aktivis politik Republik yang sudah lama menjabat dan merupakan kepala eksekutif EV Politics Project, tidak berpikir hal itu bakal mudah.

    “Elon menjadi sosok yang menonjol di dunia MAGA (Make America Great Again),” ujar Murphy. Namun, mengubah pandangan Partai Republik tentang kendaraan listrik, adalah ‘hal yang sangat sulit untuk dilakukan’.

    Terlepas dari spekulasi itu, Musk baru-baru ini mengaku memberi suara untuk Trump karena orang terkaya di dunia itu menilai usaha SpaceX menguasai Planet Mars sangat tergantung pada Trump.

    “Saya merasa lebih optimis tentang hal itu dengan Trump di Gedung Putih daripada tanpa Trump di Gedung Putih,” katanya yang dikutip detikINET dari Daily Mail.

    (ask/ask)

  • Elon Musk Ternyata Imigran Gelap, Status Warga Negara AS Bisa Dicabut

    Elon Musk Ternyata Imigran Gelap, Status Warga Negara AS Bisa Dicabut

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kewarganegaraan Amerika Serikat Elon Musk terancam dicabut. Ia juga akan dituntut pidana jika berbohong kepada pemerintah karena melanggar proses imigrasi.

    Musk lahir dan dibesarkan di Afrika Selatan, kemudian bermigrasi ke Kanada, sebelum akhirnya menetap di AS dan menjadi warga negara di sana.

    Saat ini ia telah menghabiskan lebih dari US$100 juta untuk mendukung kampanye Donald Trump dalam Pilpres AS. Namun ia secara pribadi telah menjelek-jelekkan para imigran.

    Analisis Bloomberg baru-baru ini menemukan bahwa Musk telah mem-posting sekitar 1.300 kali di X tahun ini tentang imigrasi dan penipuan pemilih.

    Banyak dari postingan tersebut mempromosikan teori konspirasi dan menyebarkan informasi yang salah yang menyatakan bahwa Partai Demokrat berusaha mengganti pemilih kulit putih dengan imigran gelap yang suaranya mereka kendalikan.

    Bos Tesla itu juga menggambarkan imigran sebagai pelanggar hukum yang berbahaya, demikian dikutip dari Wired, Jumat (1/11/2024).

    Namun, awal minggu ini, The Washington Post melaporkan bahwa Musk sendiri adalah seorang imigran yang tampaknya telah melanggar hukum.

    Pada 1990-an, ia bekerja secara ilegal di Amerika Serikat, menurut Washington Post yang mengutip mantan rekan bisnis, catatan pengadilan, dan dokumen perusahaan.

    Pada 1995, Musk kemudian diterima di sekolah pascasarjana di Stanford. Tapi alih-alih mendaftar kuliah ia malah bekerja pada perusahaan rintisan layanan daring yang akhirnya dikenal sebagai Zip2.

    Pada 1996, investor membuat perjanjian pendanaan dengan syarat Musk dan saudaranya Kimbal, yang telah menyatakan bahwa kedua bersaudara itu adalah “imigran ilegal, memperoleh izin untuk bekerja di AS dalam waktu 45 hari.

    “Status imigrasi mereka tidak seperti yang seharusnya agar mereka dapat bekerja secara legal menjalankan perusahaan di AS,” kata anggota dewan Zip2 Derek Proudian kepada Washington Post.

    Musk menyangkal bahwa ia pernah bekerja secara ilegal di AS. Pengacaranya, Alex Spiro, dan juru bicara X tidak membalas permintaan komentar.

    Ia mengklaim bahwa pada 1995 ia berstatus sebagai mahasiswa. Saat itu ia berada di AS dengan visa J-1, yang kemudian “beralih” ke visa H1-B.

    Namun, dalam email 2005 yang dimasukkan sebagai bukti dalam gugatan pencemaran nama baik yang kini telah ditutup di California, ia menulis bahwa ia telah mendaftar ke Stanford karena ia tidak memiliki hak hukum untuk tinggal di negara tersebut.

    Musk kemudian dilaporkan tidak mendaftar di Stanford, melainkan mengerjakan proyek yang kemudian menjadi Zip2.

    Jika sesuai aturan, Musk tidak akan memiliki hak untuk bekerja pada saat itu dan harus meninggalkan negara tersebut.

    Melebihi masa berlaku visa pelajar merupakan praktik yang relatif umum. Namun, bekerja tanpa izin dan berbohong tentang hal itu selama proses imigrasi, menjadi tindakan melanggar hukum AS.

    Stephen Yale-Loehr, seorang profesor di Sekolah Hukum Cornell dan direktur fakultas Program Hukum dan Kebijakan Imigrasi, mengatakan tidak jelas apakah jika Musk bekerja di AS tanpa izin dan menyatakan tidak melakukannya, hal itu akan dianggap cukup penting untuk mencabut kewarganegaraannya.

    Namun, katanya, atas dasar hukum semata, hal ini akan membenarkan pencabutan kewarganegaraan, karena jika dia mengatakan yang sebenarnya, dia tidak akan memenuhi syarat untuk mendapatkan H1-B, green card, atau naturalisasi.

    (fab/fab)

  • Bahlil Beri Bocoran Perusahaan RI yang Bakal Pasok Prekursor ke Tesla

    Bahlil Beri Bocoran Perusahaan RI yang Bakal Pasok Prekursor ke Tesla

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menyebut pemerintah berencana melakukan ekspor prekursor baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) ke pabrikan Tesla milik Elon Musk.

    Bahlil menuturkan, prekursor yang nantinya diekspor ke Tesla nantinya bakal berasal dari pabrik smelter nikel milik Huayou Indonesia yang berada di di Kawasan Industri Weda Bay, Halmahera, Maluku Utara. 

    “Huayou (asal prekursor),” kata Bahlil saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (1/11/2024).

    Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Golkar ini menuturkan bahwa persiapan pabrik Huayou sudah berada dalam tahap akhir.

    Untuk peresmian pabrik tersebut, Bahlil menyampaikan bahwa pabrik Huayou dijadwalkan selesai pada November atau paling lambat Desember tahun ini.

    “Sudah, sudah mampir selesai. Mungkin bulan depan ini peresmian pabriknya,” ujarnya.

    Kala Bahlil menjadi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dia sempat mengungkap kabar tersebut pada kuartal I/2024 lalu. Menurut Bahlil, ekspor ke Tesla akan dilakukan pada 1 Januari 2025. 

    Prekursor yang dibuat di Indonesia tersebut merupakan bahan setengah jadi yang nilai tambahnya telah meningkat 60%-70%.

    “Huayou sedang bangun prekursor di Maluku Utara untuk menyuplai permintaan Tesla. Jadi ke depan 1 Januari 2025, Indonesia akan mengirim material bahan baterai prekusor dari pabriknya [Huayou] di Wedabay,” jelas Bahlil saat paparan Realisasi Investasi Triwulan II/2024 di Jakarta. 

  • Elon Musk Ungkap Alasan Gila-gilaan Dukung Donald Trump

    Elon Musk Ungkap Alasan Gila-gilaan Dukung Donald Trump

    Jakarta

    Elon Musk berkampanye total untuk kemenangan Donald Trump di Pemilihan Presiden Amerika Serikat yang akan berlangsung tak lama lagi. Apa alasan pria kelahiran Afrika Selatan itu, apalagi mengingat dulu dia sering mengkritik Trump?

    Saat tampil di sebuah event di Arab Saudi, orang terkaya di dunia itu menilai usaha perusahaannya SpaceX menguasai Planet Mars sangat tergantung pada Trump sehingga ia ingin Trump kembali jadi Presiden AS.

    “Saya merasa lebih optimis tentang hal itu dengan Trump di Gedung Putih daripada tanpa Trump di Gedung Putih,” katanya yang dikutip detikINET dari Daily Mail.

    Jika visi Musk jadi nyata, kru berawak pertama dari Bumi akan diterbangkan ke Mars pada tahun 2027. Ia mengakui terlampau ambisius, tapi jika presiden yang terpilih adalah Kamala Harris, dia yakin niatnya akan terhambat.

    Ia mengklaim di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, sulit untuk meluncurkan misi antariksa, meskipun SpaceX sejatinya menerbangkan roket lebih dari 300 kali sejak 2020. “Butuh lebih lama untuk mendapat izin daripada membuat sebuah roket raksasa,” cetusnya.

    Trump memang giat mendorong misi antariksa di masa jabatan pertamanya. “Saya akan membebaskan NASA dari pembatasan untuk melayani terutama sebagai badan logistik untuk aktivitas orbit rendah Bumi,” katanya di tahun 2016.

    “Sebaliknya, kami akan memfokuskan kembali misi ke eksplorasi luar angkasa. Di bawah Pemerintahan Trump, Florida dan Amerika akan memimpin jalan menuju bintang-bintang,” tambahnya saat itu.

    Arahan Kebijakan Luar Angkasa 1 mantan presiden itu, ditandatangani di 2017, bertujuan mengembalikan astronaut AS ke Bulan dan membangun kehadiran permanen di sana, meletakkan dasar misi manusia ke Mars. “Kami berhenti di bulan. Bulan sebenarnya adalah landasan peluncuran (ke Mars),” katanya di 2019.

    “Saya berkata, ‘Hei, kami sudah menjelajahi Bulan. Itu tidak begitu menarik.’ Jadi kami akan menjelajahi Bulan. Namun, kami benar-benar akan menjelajahi Mars,” katanya lagi.

    Arahannya menyerukan kemitraan komersial dan internasional dalam eksplorasi ruang angkasa, dengan mengakui peran penting perusahaan swasta seperti SpaceX. Arahan itu juga menyederhanakan regulasi ruang angkasa komersial guna mendorong pertumbuhan dan inovasi yang cepat.

    Tampaknya Musk yakin Trump akan mempertahankan rekam jejak ini jika terpilih kembali. “Dengan Trump menjabat, Musk mungkin mengharapkan lingkungan regulasi lebih menguntungkan bagi usahanya, termasuk Tesla dan SpaceX,” kata Michael Breen, profesor di School of Law and Government di Dublin City University.

    “Seperti banyak miliarder Silicon Valley lainnya, Musk menolak segala pembatasan atas apa yang ia anggap sebagai kebebasan pribadinya,” tambahnya.

    (fyk/fay)

  • Bukan Gosip, Nikel Bahan Baku Baterai Tesla Memang dari RI

    Bukan Gosip, Nikel Bahan Baku Baterai Tesla Memang dari RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – CNGR Indonesia, produsen komponen baterai asal China yang turut memproduksi logam nikel di Indonesia, membeberkan bahwa pabrik kendaraan listrik kelas internasional seperti Tesla dan BYD secara tidak langsung memang menggunakan bahan material dari Indonesia.

    Direktur Hubungan Masyarakat CNGR Indonesia Magdalena Veronika mengatakan, pihaknya memproduksi prekursor untuk baterai kendaraan listrik. Prekursor itu sendiri mengandung nikel sulfat yang berasal dari nickel matte yang diproduksi di Indonesia.

    Dengan begitu, Veronika menyebutkan bahwa baterai kendaraan listrik kelas kakap tersebut memang menggunakan salah satu komponen baterai dari Indonesia.

    “Jadi kami membuat prekursor, kemudian prekursor bahan utamanya adalah nikel sulfat kelas baterai. Nikel sulfat kelas baterai itu berasal dari nickel matte, nickel matte berasal dari Indonesia. Jadi bisa dikatakan bahwa memang nikel yang mereka pakai semua ya ada dari Indonesia,” bebernya dalam sebuah diskusi di Kantor Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (30/10/2024).

    Namun, Veronika menekankan bahwa sejatinya pembuatan prekursor baterai kendaraan listrik tersebut juga melibatkan rantai pasok dari berbagai negara di dunia.

    “Tapi dalam proses-prosesnya itu, kami supply chain-nya ada di mana-mana. Ada di Indonesia, ada di Tiongkok, ada di Moroko, ada di Korea Selatan,” tambahnya.

    Sebelumnya, Bahlil Lahadalia saat masih menjabat sebagai Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pernah mengungkapkan bahwa prekursor baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/ EV) yang diproduksi dari Indonesia akan dijual kepada pabrikan kendaraan listrik asal Amerika Serikat, Tesla.

    Bahlil menyebut, prekursor baterai yang dipasok untuk Tesla akan berasal dari pabrik pengolahan nikel di Kawasan Industri Weda Bay, Pulau Halmahera, Maluku Utara, milik Huayou Indonesia.

    “Kemarin dari Huayou sedang bangun prekusor di Maluku Utara untuk suplai permintaan Tesla, jadi ke depan 1 Januari 2025 Indonesia akan mengirim material bahan baterai prekusor dari Indonesia yaitu pabriknya di Weda Bay,” ungkapnya saat konferensi pers Realisasi Investasi Kuartal II 2024 di Jakarta, Senin (29/04/2024).

    “Jadi sebenarnya bahan baku setengah jadi kita sudah 60-70% bahannya sudah kita kirim ke sana,” ujarnya.

    (wia)