brand merek: Tesla

  • Presiden Trump Beri Sinyal ke Elon Musk dan Larry Ellison Segera Akuisisi Tiktok – Halaman all

    Presiden Trump Beri Sinyal ke Elon Musk dan Larry Ellison Segera Akuisisi Tiktok – Halaman all

     

    Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia

     

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan lampu hijau kepada para miliarder AS termasuk diantaranya CEO Tesla Elon Musk dan CEO Oracle Corp., Larry Ellison untuk mengakuisisi bisnis aplikasi TikTok di AS.

    Sinyal itu diungkap Trump setelah TikTok diblokir sementara selama 14 jam oleh pemerintah AS karena tersandung aturan undang-undang Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Application Act” yang ditandatangani Joe Biden.

    Biden mencurigai aplikasi besutan ByteDance ini  telah memanen data seperti lokasi, perangkat yang digunakan, dan aplikasi apa saja yang ada di dalam HP pengguna.

    Dengan memanfaatkan data tersebut, AS khawatir warga negaranya dapat dikontrol oleh pemerintah China. Lantaran pemerintah negeri tirai bambu ini kerap memanfaatkan algoritma di media sosial, untuk membawa pengaruh ke pengguna.

    Buntut masalah tersebut Presiden Joe Biden menandatangani undang-undang pada April yang mengharuskan ByteDance menjual TikTok kepada pemilik non-China paling lambat 19 Januari kemarin.

    Hingga batas waktu yang telah ditentukan ByteDance tak kunjung menyetujui aturan tersebut, alasan itu yang membuat aplikasi TikTok diblokir, hingga  170 juta pengguna TikTok di AS tak dapat mengakses aplikasi bergulir itu.

    Demi menyelamatkan masa depan TikTok di pasar AS Presiden terpilih AS, Donald Trump menegaskan bahwa pemerintahannya akan menyelamat TikTok agar bisa kembali diakses oleh ratusan juga masyarakat AS.

    “Sejujurnya, kita tidak punya pilihan lain. Kita harus menyelamatkannya,” kata Trump dalam rapat umum pada Minggu menjelang pelantikannya.

    Namun sebagai gantinya Trump menginginkan TikTok menjual saham aplikasi media sosialnya sebanyak 50 persen kepada investor Amerika Serikat melalui joint venture dalam kurun waktu 75 hari.

    Untuk mempercepat proses akuisisi, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia mempertimbangkan kemungkinan CEO Tesla Elon Musk atau pendiri Oracle Larry Ellison untuk membeli bisnis TikTok di AS.

    TikTok sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait akuisisi ini.

    Dalam jumpa pers investasi kecerdasan buatan (AI) yang dihadiri Ellison, CEO Softbank Masayoshi Son, dan CEO OpenAI Sam Altman, Trump dan Larry memberikan respon positif setelah ditanya oleh seorang reporter apakah ia terbuka soal wacana Musk membeli TikTok.

    “Saya akan terbuka jika ia ingin membelinya, ya,” kata Trump, seperti dikutip dari Bussines Standard.

    “Saya juga ingin Larry membelinya,” sambungnya.

    Youtuber AS Tertarik Akuisisi TikTok

    Selain miliarder TikTok, bintang YouTube yang memiliki nama asli Jimmy Donaldson yang tergabung menjadi bagian kelompok investor Amerika mengungkap ketertarikannya untuk mengakuisisi TikTok.

    Langkah serupa juga diikuti MrBeast, pembuat konten dengan jumlah pengikut terbanyak dan penghasilan tertinggi di internet turut  bergabung dalam upaya baru untuk membeli TikTok.

    Terbaru, Tinsley, yang juga pendiri Employer.com, telah mengajukan tawaran tunai bersama Donaldson dan sejumlah “investor institusional serta individu dengan kekayaan tinggi untuk bergabung dalam join venture mengakuisisi TikTok.

    Bahkan miliarder Frank McCourt, mantan pemilik Los Angeles Dodgers, dan investor “Shark Tank” Kevin O’Leary ikut mengajukan tawaran resmi untuk membeli TikTok awal bulan ini. Disusul Amazon.com Inc dan Oracle Corp, yang juga dikabarkan bakal menjadi calon pembeli TikTok.

  • Elon Musk Diduga Salam Nazi Bikin Heboh Jerman

    Elon Musk Diduga Salam Nazi Bikin Heboh Jerman

    Washington

    Saat merayakan pelantikan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat, Elon Musk diduga melakukan salam Nazi dengan mengangkat tangan kanannya. Hal ini menimbulkan kehebohan, termasuk di Jerman, tempat ideologi Nazi pernah berkembang pesat di era Adolf Hitler tapi kini dilarang.

    Kecaman antara lain datang dari Michel Friedman, mantan ketua Central Council of Jews. Menurutnya, nakhoda SpaceX dan Tesla itu dengan jelas menunjukkan salam ‘Heil Hitler’. “Saya pikir, melakukan hal tabu itu sudah mencapai titik yang mengancam dunia bebas,” katanya.

    Kecaman juga datang dari pihak lain di Jerman, terlebih Elon Musk juga mendukung partai Alternative fur Deutshcland (AfD) yang diduga neo Nazi. Elon Musk sendiri menanggapi biasa kritikan yang datang kepadanya.

    “Sejujurnya, mereka perlu trik kotor yang lebih baik. Serangan bahwa semua adalah Hitler sangat melelahkan,” tulisnya di X.

    Dikutip detikINET dari Guardian, Rabu (22/1/2025) Kai Uwe Herbst yang adalah seorang hakim di Berlin, menilai salam ala Nazi yang disengaja bisa menjadi bukti kriminal di bawah hukum Jerman. Namun perlu juga untuk membuktikan bahwa ada niat jahat dan individu itu tahu bahwa yang dilakukannya salam Nazi.

    Di pihak lain, organisasi Anti Defamation League di Amerika Serikat menilai apa yang dilakukan Musk bukan salam Nazi. “Dia bertingkah canggung dalam momen antusiasme,” kata mereka.

    Adapun Miriam Hollstein dari majalah Stern di Jerman menulis bahwa salam Musk itu tidak seharusnya banyak disorot. “Sorry, itu bukan salam Hitler dan tidak ditujukan seperti itu. Hentikan omong kosong ini. Ada cukup banyak hal yang bisa dikritik soal Musk,” cetusnya.

    (fyk/fay)

  • Trump ‘Selamatkan’ TikTok, Warga China Malah Kesal

    Trump ‘Selamatkan’ TikTok, Warga China Malah Kesal

    Jakarta

    Bagi sekitar 170 juta pengguna TikTok di Amerika Serikat, Donald Trump mungkin menjadi juru selamat karena menunda dilarangnya media sosial asal China itu. Namun demikian di China, tak sedikit netizen marah.

    Itu karena Trump menyebut ia mungkin saja akan mensyaratkan induk TikTok, ByteDance, menyerahkan 50% sahamnya ke pihak AS untuk menghindari pemblokiran. “Biarkan AS punya 50% dari TikTok. Kami akan punya banyak tawaran. AS akan melakukan apa yang disebut joint venture,” kata Trump.

    Kementerian Luar Negeri China menyebut akuisisi perusahaan harus diputuskan oleh perusahaan terkait dan sesuai aturan di China. “Kami selalu yakin keputusan semacam itu harus dibuat berdasar prinsip-prinsip pasar dan ditentukan sendiri oleh perusahaan,” kata juru bicara Kemenlu China.

    Perintah eksekutif Trump menunda pemblokiran TikTok sampai 75 hari. Karena dianggap ancaman keamanan nasional, TikTok akan dilarang kecuali dijual pada pembeli dari Amerika atau salah satu negara sekutu.

    Trump pun tampaknya ingin AS membeli separuh dari ByteDance agar TikTok leluasa lagi beroperasi di Negeri Paman Sam. Namun demikian di media sosial China, khususnya Weibo, netizen setempat memprotes usulan Trump itu.

    Mereka menyebut Pemerintah AS ingin mencuri TikTok. “Kalau begitu caranya, Apple dan Tesla seharusnya juga menyerahkan 50% sahamnya ke perusahan China,” tulis sebuah komentar yang meraup ribuan Like.

    “Kita juga harus mendapatkan kontrol 50% terhadap Nvidia,” sebut yang lain seperti dikutip detikINET dari CNN. Baik Apple, Tesla, maupun Nvidia mendapatkan keuntungan besar di pasar China.

    Editorial di media yang disetir pemerintah China, Global Times, mengkritik aksi Pemerintah AS yang dinilai membingungkan soal larangan TikTok dan juga merugikan rakyat mereka sendiri.

    “Manipulasi politik terkait konsep sekuriti yang berlebihan melawan TikTok tidak hanya mengakibatkan fluktuasi emosi bagi publik Amerika, tapi juga meninggalkan luka personal bagi mereka yang mengandalkan TikTok untuk mencari nafkah,” tulis mereka.

    (fyk/fay)

  • CEO TikTok Sudah Hadir di Pelantikan Trump, Nasibnya Masih Kelabu

    CEO TikTok Sudah Hadir di Pelantikan Trump, Nasibnya Masih Kelabu

    Jakarta

    CEO TikTok Shou Zi Chew sudah hadir di pelantikan Presiden AS Donald Trump. Namun posisi tawar TikTok masih belum kuat benar.

    Chew hadir dalam pemberkatan di gereja untuk Trump, menjelang upacara sumpah jabatan. Trump kemudian mengatakan akan mempertahankan TikTok dan menandatangani perintah eksekutif agar memberikan waktu untuk TikTok mendapatkan pembelinya yang disyaratkan aturan baru di Amerika Serikat.

    Apakah itu janji manis belaka dari Trump, waktu akan membuktikan. Namun Trump memuji TikTok membantunya meraih pemilih muda saat Pilpres AS 2024.

    Dilansir dari The Straits Times, Rabu (22/1/2025) Trump mendorong Amerika dan ByteDance sebagai induk TikTok membentuk joint venture. Kepemilikan pihak Amerika harus mencapai 50% dalam joint venture tersebut.

    “Saya mau AS punya posisi kepemilikan 50% dalam joint venture. Dengan demikian kita selamatkan TikTok, dijaga baik dan dibolehkan untuk bisa digunakan,” kata Trump.

    Kehadiran Chew dalam pelantikan Trump dinilai sebagai tanda bahwa TikTok dan ByteDance masih melihat peluang aplikasi ini dibebaskan dari pelarangan. Hubungan Chew dan Trump akan menjadi kunci.

    Setelah sempat hilang sejenak di Amerika, TikTok kembali bisa diakses di Negeri Paman Sam pada 19 Januari 2025 untuk 75 hari ke depan. Chew sampai berterima kasih kepada Trump.

    “Terima kasih untuk kesabaran dan dukungannya. Atas usaha President Trump, TikTok kembali di Amerika,” kata TikTok dalam notifikasinya.

    Diketahui, Chew juga pada Desember 2024 sudah datang ke rumah Trump di Mar-a-Lago, Florida. Publik tampaknya masih harus menunggu proses negosiasi apa yang akan terjadi antara pemerintah AS dan TikTok.

    Terakhir, Trump mengatakan dirinya mempertimbangkan kemungkinan CEO Tesla Elon Musk atau pendiri Oracle Larry Ellison untuk membeli bisnis TikTok di Amerika.

    (fay/fyk)

  • Bareskrim Sita Rp52,5 Miliar di Kasus Investasi Robot Trading Net89

    Bareskrim Sita Rp52,5 Miliar di Kasus Investasi Robot Trading Net89

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) menyita uang senilai Rp52,5 miliar dalam kasus penipuan investasi bodong berkedok robot trading Net89.

    Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus atau Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Helfi Assegaf mengatakan uang puluhan miliar itu telah dipindahkan ke rekening penampungan Bareskrim.

    “Kita sita berupa uang tunai sekitar Rp52,5 miliar yang saat ini sudah kita pindahkan ke rekening [penampungan],” ujarnya di Bareskrim Polri, Rabu (22/1/2025).

    Selain itu, Helfi menambahkan penyidik Dittipideksus Bareskrim juga telah melakukan penyitaan terhadap 11 unit mobil senilai Rp15 miliar. Mobil itu di antaranya, bermerk BMW, Porsche hingga Tesla.

    Adapun, 26 aset properti berupa hotel, vila, kantor, apartemen, ruko, rumah yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Bogor, Bali, Pekanbaru, Banjarmasin hingga Bandung.

    “Total nilainnya sekitar Rp1,5 triliun,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, Bareskrim telah menetapkan 15 tersangka kasus dugaan investasi bodong Net89. Dari, 15 tersangka itu terdapat pendiri PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (SMI) atau pengelola Net89 Andreas Andreyanto (AA), putri Andreas berinisial MA dan istrinya Theresia Lauren (TL).

  • Trump Dukung TikTok Dibeli Elon Musk atau Bos Oracle

    Trump Dukung TikTok Dibeli Elon Musk atau Bos Oracle

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia mempertimbangkan kemungkinan CEO Tesla Elon Musk atau pendiri Oracle Larry Ellison untuk membeli bisnis TikTok di AS.

    Dalam jumpa pers untuk mengumumkan investasi kecerdasan buatan (AI) yang dihadiri Ellison, CEO Softbank Masayoshi Son, dan CEO OpenAI Sam Altman, Trump ditanya oleh seorang reporter apakah ia terbuka soal wacana Musk membeli TikTok.

    “Saya akan terbuka jika ia ingin membelinya, ya,” kata Trump, seperti dikutip dari CNBC, Rabu (22/1/2025). “Saya juga ingin Larry membelinya,” sambungnya.

    Posisi TikTok di AS saat ini masih dalam kondisi tidak menentu setelah Trump menandatangani perintah eksekutif di hari pertama kepemimpinannya yang mengizinkan TikTok tetap beroperasi di AS selama 75 hari ke depan sambil mencari pemilik baru.

    Perintah eksekutif merupakan instruksi Trump kepada pemerintahannya untuk tidak menindak penyedia layanan yang dimaksud dalam undang-undang divestasi paksa TikTok – yang meliputi Oracle, Apple, dan Google – selama 75 hari ke depan.

    Musk, yang juga pemilik media sosial X, merupakan salah satu pendonor terbesar Trump dalam kampanye pemilihan presiden 2024 dan akan memegang posisi penting di pemerintahan Trump. Elison sudah lama menjadi pendukung Trump, dan Oracle merupakan penyedia infrastruktur cloud untuk TikTok di AS.

    “Yang ingin saya katakan adalah, beli (TikTok) dan berikan setengahnya kepada Amerika Serikat. Setengah, dan kami akan memberikan izin. Dan mereka akan memiliki mitra yang hebat, Amerika Serikat,” kata Trump kepada Ellison.

    “Kedengarannya seperti kesepakatan yang bagus bagi saya, Bapak Presiden,” ujar Ellison.

    ByteDance, perusahaan pemilik TikTok, belum memberikan indikasi akan menjual aplikasi tersebut. Namun, beberapa hari yang lalu, pemerintah China kabarnya mempertimbangkan rencana yang akan melibatkan Musk untuk membeli TikTok.

    ByteDance masih memiliki banyak peminat yang menawar untuk membeli TikTok. Sebelumnya miliarder Frank McCourt dari Project Liberty mengajukan penawarannya untuk membeli TikTok, dan terbaru, YouTuber MrBeast bersama sekelompok investor mengajukan tawaran untuk menyelamatkan TikTok.

    (vmp/vmp)

  • Elon Musk Buka Suara soal Kontroversi Gestur Tangan Fasis saat Pelantikan Trump

    Elon Musk Buka Suara soal Kontroversi Gestur Tangan Fasis saat Pelantikan Trump

    Bisnis.com, JAKARTA – CEO SpaceX Elon Musk buka suara mengenai ramai pembicaraan di media sosial soal gerakan tanganya saat pelantikan Donald Trump. Warganet menyamakan gerakan tersebut dengan penghormatan Nazi

    Diketahui, Elon membuat gerakan berulang-ulang saat berpidato di Washington DC, Amerika Serikat. Dia mengatakan berterima kasih kepada pendukung Trump sambil meletakkan tangannya di dada, lalu mengulurkan lengannya dengan tangan terbuka. Sontak hal ini menarik perhatian. 

    Warganet menuding bahwa miliarder teknologi itu tampak telah melakukan penghormatan fasis, penghormatan yang dikenal sebagian besar orang digunakan oleh Nazi untuk Adolf Hitler.

    Menanggapi kontroversi tersebut, Musk mengatakan bahwa para pembenci dirinya harus menyiapkan serangan yang lebih baik. Isu soal Nazi adalah cara usang yang sudah tidak relevan lagi. 

    “Terus terang, mereka butuh trik kotor yang lebih baik. Serangan ‘semua orang adalah Hitler’ sudah sangat basi,” kata Musk pada akun X.com, dikutip Selasa (21/1/2025). 

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuka peluang program peluncuran astronot menuju planet Mars.

    Dalam pidato perdananya sebagai Presiden AS di Gedung Capitol AS, Senin (20/1/2025), Donald Trump mengatakan AS sekali lagi akan menjadi negara yang terus berkembang.

    Hal ini akan dikejar dengan meningkatkan kekayaan, memperluas wilayah, membangun kota, dan membawa bendera AS ke cakrawala yang baru. Hal ini mengacu pada wilayah baru, termasuk di Mars.

    “Kami akan mengejar takdir nyata ke bintang-bintang, meluncurkan astronot Amerika untuk meletakkan bendera Amerika di planet Mars,” ujar Trump dalam pidatonya, Senin (20/1/2025).

    Momen ini ternyata menjadi salah satu momen yang paling menggembirakan bagi milyader pendiri Tesla dan SpaceX Elon Musk. Sesaat setelah Trump mengatakan hal tersebut, kamera langsung menyorot Elon Musk yang terlihat sangat kegirangan dan tersenyum lebar.

    Elon Musk juga berkomentar melalui akun X-nya dengan mengatakan Amerika akan pergi ke Mars, sambil menyematkan cuplikan video dirinya mengacungkan jempol.

    Reuters melaporkan bahwa ambisi Elon Musk untuk membawa manusia ke Mars akan mendapat prioritas lebih tinggi di bawah pemerintahan Trump.

    NASA diperkirakan akan mengarahkan Program Artemis yang berencana menggunakan roket Starship dari SpaceX untuk misi ke bulan sebagai landasan uji menuju misi Mars yang lebih ambisius.

    Menurut sumber Reuters, di bawah pemerintahan Trump, fokus program ini akan bergeser ke misi tak berawak ke Mars dalam dekade ini.

    Sebagai salah satu pendukung Trump yang paling vokal, Elon Musk kini dipercaya untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) bersama dengan penasihat lainnya.

  • Donald Trump Jadi Presiden, Mobil Listrik Tak Jadi Anak Emas Lagi

    Donald Trump Jadi Presiden, Mobil Listrik Tak Jadi Anak Emas Lagi

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump memastikan tidak akan menganakemaskan mobil listrik. Bahkan Trump memastikan akan mengakhiri era Green New Deal, untuk bisa menyelamatkan industri otomotif Amerika.

    Pernyataan keras ini langsung disampaikan dalam pidato kenegaraan Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.

    “Dengan tindakan saya hari ini, kita akan mengakhiri ‘Green New Deal’ dan mencabut mandat kendaraan listrik. Menyelamatkan industri otomotif kita dan menepati janji suci saya kepada para pekerja otomotif Amerika yang hebat,” ujar Trump penuh semangat.

    Sebelumnya Donald Trump juga menyampaikan bahwa Amerika saat ini tengah mengalami darurat energi nasional, untuk itu Amerika akan menghidupkan kilang minyak mereka.

    “Krisis inflasi disebabkan oleh pengeluaran yang sangat besar dan kenaikan harga energi. Itulah sebabnya hari ini saya juga akan mengumumkan keadaan darurat energi nasional. Kita akan mengebor sayang, mengebor (menghidupkan kilang minyak mereka),” Trump menambahkan.

    Dalam pemberitaan detikOto pada 16 November 2024 kemarin dikutip Reuters, tim transisi presiden terpilih Donald Trump berencana untuk menghentikan keringanan pajak konsumen sebesar USD 7.500 untuk pembelian kendaraan listrik sebagai bagian dari undang-undang reformasi pajak yang lebih luas.

    Donald Trump dilantik sebagai presiden AS, teken sejumlah perintah eksekutif Foto: BBC World

    Jika memang benar demikian, hal tersebut dinilai bakal berdampak serius pada transisi kendaraan listrik di AS.

    Tesla sebagai produsen mobil listrik terbesar di Amerika Serikat memberikan tanggapannya kepada komite transisi Trump bahwa mereka mendukung diakhirinya subsidi mobil listrik di Amerika Serikat.

    Dalam pemberitaan Reuters tersebut juga dijelaskan bahwa CEO Tesla Elon Musk, salah satu pendukung terbesar Trump dan orang terkaya di dunia, mengatakan penghentian subsidi mungkin akan sedikit merugikan penjualan Tesla, tetapi juga akan menjadi bencana bagi pesaing EV-nya di AS, seperti General Motors.

    Jika ditarik ke belakang lagi, langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump ini kerap dikaitkan dengan perang dagang antara Amerika Serikat dengan China.

    Bahkan negara adidaya tersebut pernah menolak niat perusahaan asal China, untuk membangun pabrik baterai di negeri Paman Sam tersebut.

    (lth/rgr)

  • Susunan Kabinet dan Kepala Lembaga Pilihan Trump

    Susunan Kabinet dan Kepala Lembaga Pilihan Trump

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump akan segera dilantik, Senin (20/1/2025) waktu setempat. Pria penuh kontroversi itu telah menyiapkan sejumlah nama untuk membantunya di pemerintahan.

    Sejumlah loyalis Trump dipastikan akan membantunya di pemerintahan. Tak hanya itu, beberapa sosok mengejutkan pun turut ditunjuk Trump untuk memperkuat pemerintahannya.

    Berikut daftar nama yang sejauh ini telah diumumkan Trump untuk mengisi kabinet dan sejumlah lembaga tinggi AS:

    Menteri Luar Negeri: Marco Rubio

    Marco Rubio telah menjabat sebagai senator AS dari Florida sejak 2011 dan merupakan wakil ketua Komite Intelijen Senat. Ia mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2016 tetapi kalah dalam nominasi Partai Republik dari Trump.

    Menteri Pertahanan: Pete Hegseth

    Pete Hegseth adalah pembawa acara Fox News dan perwira Garda Nasional Angkatan Darat. Ia bertugas dalam perang di Irak dan Afghanistan, serta di Teluk Guantanamo.

    Jaksa Agung: Pam Bondi (Pilihan Kedua)

    Pam Bondi adalah seorang pelobi yang menjabat sebagai jaksa agung Florida dari tahun 2011 hingga 2019. Adapun pilihan pertama untuk posisi ini adalah Matt Gaetz, namun dia mengundurkan diri.

    Menteri Dalam Negeri: Doug Burgum

    Doug Burgum telah menjabat sebagai gubernur North Dakota sejak 2016. Kekayaannya mencapai ratusan juta dolar, terutama karena ia menjual perusahaan perangkat lunaknya ke Microsoft pada 2002. Ia mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024 dan menjadi pendukung utama Trump ketika ia mengundurkan diri.

    Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan: Robert F. Kennedy Jr.

    Robert F. Kennedy Jr. adalah aktivis antivaksin paling terkenal di Amerika. Ia mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024 sebagai seorang Demokrat, kemudian sebagai seorang independen. Ia keluar dari pencalonan pada Agustus 2024 dan mendukung Trump, tetapi ia masih muncul dalam surat suara di beberapa negara bagian.

    Menteri Keuangan: Scott Bessent

    Scott Bessent, 62, adalah seorang miliarder pengelola dana lindung nilai yang saat ini menjabat sebagai CEO, pendiri, dan kepala investasi di Key Square Capital Management di New York. Sebelumnya, ia menjabat sebagai kepala investasi di Soros Fund Management. Bessent merupakan penggalang dana utama kampanye Trump, dan juga menjadi salah satu penasihat ekonomi utama Trump.

    Menteri Perdagangan: Howard Lutnick

    Howard Lutnick adalah CEO miliarder dari perusahaan jasa keuangan Cantor Fitzgerald, wakil ketua tim transisi Trump, pengumpul dana kampanye utama, dan teman lama, sekutu, serta penasihat setia Trump. Lutnick juga merupakan ketua perusahaan pialang BGC Group Inc. dan perusahaan real estat komersial Newmark Group.

    Menteri Transportasi: Sean Duffy

    Sean Duffy adalah mantan perwakilan AS dari Wisconsin, pembawa acara The Bottom Line di Fox Business, dan kontributor di Fox News. Ia menjadi terkenal di The Real World: Boston dan bertemu istrinya Rachel Campos-Duffy di Road Rules: All Stars. Ia juga merupakan pembawa acara Fox News.

    Menteri Energi: Chris Wright

    Chris Wright adalah kepala eksekutif Liberty Energy, sebuah perusahaan fracking yang berpusat di Denver. The New York Times menggambarkannya sebagai “seorang penginjil yang ramah media untuk bahan bakar fosil yang menyebarkan pesan yang menggembirakan bahwa minyak dan gas dapat mengangkat orang keluar dari kemiskinan, sambil meremehkan ilmu iklim.”

    Menteri Pendidikan: Linda McMahon

    Linda McMahon adalah salah satu pendiri World Wrestling Entertainment, yang membangun gulat menjadi perusahaan bernilai miliaran dolar bersama suaminya kala itu Vince McMahon. Ia memimpin Small Business Administration selama masa jabatan pertama Trump, dan saat ini menjabat sebagai ketua dewan America First Policy Institute, sebuah lembaga pemikir konservatif. Ia telah menjadi pendukung finansial utama kampanye Trump.

    Menteri Tenaga Kerja: Lori Chavez-DeRemer

    Lori Chavez-DeRemer adalah anggota DPR dari Partai Republik moderat yang baru pertama kali menjabat dan mewakili Distrik Kongres Kelima Oregon, tetapi kalah tipis dalam pemilihan ulang pada Hari Pemilihan. Ia juga menjabat sebagai wali kota Happy Valley, Oregon, dari tahun 2011 hingga 2019.

    Chavez-DeRemer adalah anggota Partai Republik pro-serikat pekerja yang langka dan merupakan salah satu dari sedikit anggota DPR dari Partai Republik yang mendukung UU PRO (Protecting the Right to Organize), yang akan memberlakukan perluasan hak-hak buruh yang bersejarah. Ia juga ikut mensponsori undang-undang untuk melindungi tunjangan Jaminan Sosial bagi pekerja sektor publik. Serikat pekerja Teamsters, termasuk presiden Teamsters Sean O’Brien, dilaporkan melobi Trump untuk memilihnya.

    Menteri Pertanian: Brooke Rollins

    Brooke Rollins mengepalai Dewan Kebijakan Dalam Negeri Gedung Putih selama pemerintahan Trump pertama, kemudian mendirikan dan mengepalai lembaga pemikir pro-Trump, America First Policy Institute, yang seperti Project 2025 milik Heritage Foundation, telah berupaya mengembangkan cetak biru untuk pemerintahan Trump kedua.

    Menteri Keamanan Dalam Negeri: Kristi Noem

    Kristi Noem telah menjabat sebagai gubernur South Dakota sejak 2019. Sebelum menjadi gubernur perempuan pertama di South Dakota, ia merupakan satu-satunya wakil negara bagian tersebut di DPR AS selama delapan tahun.

    Menteri Urusan Veteran: Doug Collins

    Doug Collins adalah mantan anggota Kongres AS dari Georgia yang bertugas di DPR dari tahun 2013 hingga 2021. Ia adalah seorang pengacara dan veteran yang bertugas dalam perang Irak dan saat ini menjadi pendeta Angkatan Udara Cadangan.

    Menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan: Scott Turner

    Scott Turner bermain selama sembilan musim di NFL, dan terlibat dalam politik selama jeda musim. Setelah pensiun, ia akhirnya menjabat dua periode di DPR Texas, lalu bergabung dengan pemerintahan Trump pertama sebagai kepala White House Opportunity and Revitalization Council. Ia sekarang menjadi ketua Center for Education Opportunity di lembaga pemikir pro-Trump America First Policy Institute. Ia juga pernah menjadi pembicara motivasi, dan menjadi pendeta asosiasi di gereja besar Baptis di Plano, Texas.

    Direktur CIA: John Ratcliffe

    John Ratcliffe adalah mantan anggota kongres Texas yang menjabat sebagai direktur intelijen nasional selama tahun terakhir masa jabatan pertama Trump.

    Komisioner FDA: Martin Makary

    Martin Makary adalah seorang dokter bedah di Universitas Johns Hopkins yang, menurut Stat News, adalah seorang selebritas terkenal di dunia medis, sekaligus pengkritik sistem perawatan kesehatan AS. Ia juga merupakan kepala staf medis di firma telehealth Sesame, tamu tetap di Fox News, dan penasihat pemerintahan Trump pertama.

    Direktur CDC: Dave Weldon

    Dave Weldon adalah seorang dokter dan mantan anggota kongres Florida selama tujuh periode. Di Kongres, Weldon merupakan sekutu setia gerakan anti-vaksin dan anti-aborsi.

    Surgeon General: Janette Nesheiwat

    Janette Nesheiwat adalah dokter keluarga dan gawat darurat, kontributor Fox News, dan direktur medis di CityMD, yang mengoperasikan pusat perawatan darurat di New York dan New Jersey. Ia juga memiliki lini suplemen makanan sendiri dan merupakan penulis buku yang akan segera terbit Beyond the Stethoscope: Miracles in Medicine. Julia Nesheiwat, menjabat sebagai penasihat Keamanan Dalam Negeri dalam pemerintahan Trump yang pertama, dan Trump telah menunjuk suami saudara perempuannya, anggota kongres Florida Mike Waltz, sebagai penasihat keamanan nasional untuk pemerintahan keduanya.

    Administrator Medicare dan Medicaid: Mehmet Oz

    Mehmet Oz adalah seorang ahli bedah jantung, tokoh televisi kawakan, dan penggemar berat crudités yang menerima dukungan Trump dalam pemilihan Senat Pennsylvania tahun 2022 tetapi kalah dari John Fetterman. Ia juga dikenal karena mempromosikan klaim kesehatan yang meragukan, dan bertugas di Dewan Kepresidenan Trump untuk Olahraga, Kebugaran, dan Nutrisi selama pemerintahan Trump yang pertama.

    Administrator EPA: Lee Zeldin

    Lee Zeldin menjabat sebagai perwakilan AS dari New York dari tahun 2015 hingga 2023. Ia mencalonkan diri sebagai gubernur New York pada tahun 2022 tetapi dikalahkan oleh Demokrat Kathy Hochul.

    Direktur National Intelligence: Tulsi Gabbard

    Tulsi Gabbard mewakili Hawaii di DPR AS dari tahun 2013 hingga 2021. Ia adalah veteran Garda Nasional yang bertugas di Irak. Gabbard mencalonkan diri sebagai presiden sebagai seorang Demokrat pada tahun 2020 dan mendukung Joe Biden ketika ia mengakhiri kampanyenya. Dua tahun kemudian, ia meninggalkan Partai Demokrat dan menjadi anggota tetap di tempat-tempat sayap kanan seperti Fox News dan CPAC. Ia mendukung Trump sebagai presiden pada tahun 2024.

    Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran: Russell Vought

    Russell Vought menjabat posisi yang sama selama pemerintahan Trump pertama, dan sebelumnya bekerja sebagai Wakil Presiden di kelompok lobi Heritage Action milik Heritage Foundation. Vought, yang menyebut dirinya sebagai nasionalis Kristen, adalah pendiri Center for Renewing America, salah satu lembaga pemikir yang mempersiapkan pemerintahan Trump kedua, dan ia adalah salah satu penulis cetak biru Project 2025 milik Heritage Foundation.

    Duta Besar NATO: Matthew Whitaker

    Matt Whitaker pernah menjabat sebagai penjabat jaksa agung selama pemerintahan Trump pertama, dan sebelumnya, menjadi Jaksa AS untuk Distrik Selatan Iowa.

    Duta Besar PBB: Elise Stefanik

    Elise Stefanik adalah perwakilan AS dari New York dan anggota peringkat keempat dalam kepemimpinan Partai Republik DPR.

    Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah: Elon Musk dan Vivek Ramaswamy

    Elon Musk adalah orang terkaya di dunia; kepala eksekutif Tesla dan SpaceX; pemilik X dan yang menyatakan dirinya sebagai “Chief Troll Officer.” Dia adalah perwakilan Trump yang paling terkenal dalam pemilihan 2024 dan menggelontorkan US$118 juta ke dalam super-PAC pro-Trump. Vivek Ramaswamy adalah pengusaha bioteknologi yang gagal mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024 dan mendukung Trump ketika dia mengundurkan diri

    (luc/luc)

  • Blokir Batal, CEO TikTok Hadir di Pelantikan Presiden Donald Trump

    Blokir Batal, CEO TikTok Hadir di Pelantikan Presiden Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO TikTok, Shou Chew, kabarnya akan hadir pada pelantikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang dijadwalkan digelar pada Senin, 20 Januari 2025, waktu sempat.

    Chew diperkirakan duduk bersama para CEO dan pemimpin platform teknologi besar lainnya, termasuk CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk, pendiri Amazon Jeff Bezos, CEO Meta Mark Zuckerberg, dan CEO Google Sundar Pichai.

    Kabarnya, para CEO raksasa teknologi ini akan duduk di podium bersama mantan Presiden, keluarga Trump, dan para calon anggota Kabinet baru Donald Trump, demikian dikutip dari New York Times, Senin (20/1/2024).

    Kehadiran Chew terjadi ketika aplikasi TikTok yang populer sedang bersiap-siap untuk menutup aplikasi tersebut pada Minggu (19/1), setelah larangan TikTok beroperasi di Amerika Serikat mulai berlaku dan dibiarkan terjadi oleh Mahkamah Agung.

    Namun, Tiktok akhirnya kembali bisa diakses di Amerika Serikat (AS) setelah sebelumnya ‘dimatikan’ selama beberapa jam. Kembalinya aplikasi itu karena presiden AS terpilih Donald Trump menjanjikan akan menunda larangan federal pada Tiktok.

    Dalam pernyataan di akun X, Tiktok menjelaskan tengah dalam proses mengembalikan akses ke pengguna AS. Mereka juga berterima kasih pada Trump yang disebut memberikan kejelasan dan jaminan.

    Dukungan Trump untuk TikTok merupakan kebalikan yang mengejutkan dari tindakannya pada 2020 lalu. Selama masa jabatan pertamanya ia berusaha until memblokir aplikasi ini di Amerika Serikat dan memaksa penjualannya ke perusahaan-perusahaan Amerika.

    Trump mulai mendekatkan diri dengan perusahaan tersebut tahun lalu, terutama setelah Trump melonjak popularitasnya di TikTok selama pemilu tahun lalu.

    (dem/dem)