brand merek: Tesla

  • Tesla Disebut Bakal Pecat Dirinya, Elon Musk Ngamuk di X

    Tesla Disebut Bakal Pecat Dirinya, Elon Musk Ngamuk di X

    Jakarta

    Wall Street Journal melaporkan Elon Musk akan digantikan posisinya di Tesla akibat terlalu sibuk mengurus Department of Government Efficiency (DOGE). Konon, sudah beberapa minggu lalu dewan direksi Tesla mengambil langkah-langkah penjajakan untuk menemukan pengganti yang cocok.

    Melansir Rolling Stone, perusahaan bahkan sudah menghubungi firma perekrutan eksekutif. Mereka juga disebut sampai memperingatkan Musk bahwa ia perlu kembali fokus pada perusahaan.

    Bulan lalu, Tesla melaporkan penurunan laba sebesar 71% pada kuartal pertama tahun 2024. Pendapatan tahun ke tahun turun 9%, dan total laba turun dari USD 1,4 miliar pada kuartal pertama tahun lalu menjadi USD 409 juta pada kuartal pertama tahun ini. Tak tinggal diam, Bos SpaceX itu langsung marah di platform media sosial miliknya, X.

    “Ini adalah PELANGGARAN ETIKA YANG SANGAT BURUK bahwa (Journal) menerbitkan ARTIKEL YANG SENGAJA PALSU dan gagal menyertakan penyangkalan tegas sebelumnya oleh dewan direksi Tesla,” tulis Musk pada Kamis dini hari. Dalam unggahan lain, Musk menulis bahwa ‘WSJ mendiskreditkan jurnalisme’.

    Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan tak lama setelah artikel tersebut dipublikasikan, Ketua Dewan Tesla Robyn Denholm langsung membela Musk.

    “Sebelumnya hari ini, ada laporan media yang secara keliru mengklaim bahwa Dewan Tesla telah menghubungi firma perekrutan untuk memulai pencarian CEO di perusahaan tersebut. Ini sepenuhnya salah (dan ini dikomunikasikan ke media sebelum laporan tersebut dipublikasikan). CEO Tesla adalah Elon Musk dan Dewan sangat yakin akan kemampuannya untuk terus melaksanakan rencana pertumbuhan yang menarik di masa mendatang,” ujarnya.

    Sementara itu, WJS mengaku dalam artikelnya bahwa Tesla belum memberikan pernyataan mengenai masalah tersebut sebelum laporan tersebut dipublikasikan.

    Lebih lanjut, Elon Musk sudah tidak lagi bekerja secara reguler di Gedung Putih. Orang terkaya dunia itu memimpin Department of Government Efficiency (DOGE) di mana dia dan timnya bekerja di bangunan yang tidak jauh dari Oval Office, kantor Presiden Donald Trump. Namun saat ini, dia tidak lagi bekerja langsung atau secara fisik di sana.

    “Daripada bertemu dengan dia secara fisik, saya bicara di telepon, tapi dampaknya sama saja,” cetus White House Chief of Staff, Susie Wiles.

    (ask/ask)

  • Harta Kekayaan Zuckerberg Mendadak Bertambah Rp 130 Triliun Semalam

    Harta Kekayaan Zuckerberg Mendadak Bertambah Rp 130 Triliun Semalam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Saham Meta (Facebook, Instagram, WhatsApp) menanjak hingga 5% setelah perusahaan melaporkan pendapatan yang lebih baik dari estimasi di kuartal-I (Q1) 2025. Meta juga mematok kinerja Q2 2025 yang sesuai dengan ekspektasi Wall Street.

    Meta berhasil membukukan pendapatan sebesar US$42,31 miliar di Q1 2025 atau lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar US$41,40 miliar.

    Penjualan Q1 2025 Meta naik 16% secara tahun-ke-tahun (YoY), sementara penghasilan bersihnya terbang 35% menjadi US$16,64 miliar.

    Penjualan pada Q2 2025 diprediksi akan berada pada rentang US$42,5-45,5 miliar, menurut CFO Meta Susan Li. Angka itu sejalan dengan ekspektasi analis yang mematok US$44,03 miliar.

    Kendati demikian, Li juga mengantisipasi penurunan pengeluaran iklan dari eksportir e-commerce Asia. Agaknya, hal ini dipicu ketidakpastian ekonomi yang disebabkan perang dagang AS dan China.

    “Bisnis kami menunjukkan performa yang sangat baik dan saya rasa posisi kami cukup kuat untuk menavigasi ketidakpastian makroekonomi, kata CEO Meta Mark Zuckerberg dalam paparan kinerja perusahaan pada Rabu (30/4) waktu setempat.

    Harta kekayaan Mark Zuckerberg turut melonjak gara-gara kepemilikan sahamnya di Meta. Pantauan CNBC Indonesia dari Bloomberg Billionaires Index per hari ini, Jumat (2/5/2025), harta kekayaan Zuckerberg bertambah US$7,96 miliar atau setara Rp130,9 triliun.

    Di atas kertas, harta kekayaan Zuckerberg mencapai US$203 miliar atau setara Rp3.339 triliun. Ia menempati posisi ke-3 sebagai orang terkaya di dunia.

    Zuckerberg berada di bawah Elon Musk yang masih bertengger sebagai orang terkaya nomor 1 di dunia dengan kekayaan US$332 miliar (Rp5.465 triliun). Tekanan yang dialami Tesla sejatinya membuat harta kekayaan Musk berkurang US$1,17 miliar, tetapi total hartanya tetap lebih banyak ketimbang Zuckerberg.

    Sementara itu, di posisi ke-2 ada pendiri Amazon dan Blue Origin Jeff Bezos. Harta kekayaannya sedikit lebih banyak ketimbang Zuckerberg, yakni US$212 miliar atau sekitar Rp3.487 triliun.

    (fab/fab)

  • Heboh Kabar Elon Musk akan Ditendang Tesla

    Heboh Kabar Elon Musk akan Ditendang Tesla

    Jakarta

    Laporan media ternama Wall Street Journal bikin heboh lantaran menyebut Tesla akan menendang Elon Musk sebagai CEO dan mencari pengganti orang terkaya di dunia itu. Menanggapinya, Chairman Tesla Robyn Denholm membantah bahwa dewan perusahaan memulai proses pencarian CEO baru untuk menggantikan Musk.

    Sebelumnya, WSJ melaporkan bahwa menurut sumber, dewan direksi Tesla menghubungi perusahaan penempatan eksekutif pada bulan Maret silam untuk mencari pengganti Musk.

    Seperti dikutip detikINET dari CNN, Denholm mengatakan dalam postingan di akun resmi Tesla, bahwa klaim tersebut sama sekali salah. Dewan sangat yakin dengan kemampuan Musk untuk terus menggeber rencana pertumbuhan yang menarik di masa mendatang.

    Beberapa bulan terakhir, Tesla memang goyah karena Musk menghabiskan sebagian besar waktu untuk Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) Gedung Putih. Harga saham Tesla anjlok 45% tahun ini sebelum pulih sedikit. Pada bulan April, perusahaan melaporkan penurunan tajam dalam penjualan dan laba pada kuartal pertama, dengan laba anjlok 71%.

    “Ini adalah pelanggaran etika sangat buruk bahwa @WSJ menerbitkan artikel yang sengaja palsu dan gagal menyertakan penyangkalan tegas sebelumnya oleh dewan direksi Tesla!” tulis Musk mengenai berita itu.

    Wall Street Journal sendiri mengeluarkan klarifikasi. “Tesla diberi kesempatan untuk memberikan pernyataan sebelum publikasi, yang tidak mereka lakukan,” kata juru bicara Journal.

    Musk sendiri memastikan takkan begitu aktif lagi di DOGE dan kembali fokus di Tesla. Hal itu disambut baik oleh pengamat. “Situasi Musk di DOGE mencapai titik kritis, tapi kami percaya bahwa kepala yang lebih dingin kini telah menang dan bahwa Dewan Direksi sekarang tidak secara aktif mencari pengganti Musk sebagai CEO,” tulis Dan Ives, pengamat dari Wedbush.

    Pada rapat Kabinet, Presiden Donald Trump berterima kasih kepada Musk atas pengabdiannya dalam peran di pemerintahannya, yang secara resmi akan segera berakhir.

    “Anda telah diperlakukan tidak adil, tetapi sebagian besar orang di negara ini benar-benar menghormati dan menghargai Anda dan seluruh ruangan ini dapat mengatakan itu dengan sangat tegas. Anda benar-benar telah menjadi bantuan yang luar biasa,” kata Trump kepada Musk.

    (fyk/rns)

  • Tesla Dikabarkan Cari Pengganti Elon Musk, Ini Kata Direksinya

    Tesla Dikabarkan Cari Pengganti Elon Musk, Ini Kata Direksinya

    Jakarta, CNBC Indonesia — Saham Tesla bergerak stagnan dalam perdagangan pra-pasar pada hari Kamis, setelah produsen kendaraan listrik itu membantah laporan Wall Street Journal bahwa dewan direksinya tengah mencari pengganti kepala eksekutif Elon Musk.

    Laporan tersebut, yang mengutip komentar seorang informan, mengatakan bahwa anggota dewan Tesla menghubungi beberapa firma pencarian eksekutif untuk menyusun proses formal guna menemukan CEO perusahaan berikutnya. Menyusul berita tersebut, saham Tesla anjlok hingga 3%, sebelum memangkas kerugian.

    Pimpinan Tesla Robyn Denholm menulis di platform media sosial X bahwa laporan itu “sama sekali tidak benar.”

    “Sebelumnya hari ini, ada laporan media yang secara keliru mengklaim bahwa Dewan Tesla telah menghubungi firma perekrutan untuk memulai pencarian CEO di perusahaan tersebut,” tulisnya, dikutip Kamis (1/5/2025).

    Denholm melanjutkan dengan menegaskan bahwa CEO Tesla adalah Elon Musk dan mengatakan dewan perusahaan sangat yakin akan kemampuannya untuk terus melaksanakan rencana pertumbuhan “yang menarik di masa mendatang.”

    Kabar tersebut muncul setelah penurunan tajam dalam penjualan dan laba perusahaan kendaraan listrik raksasa itu, dengan laba bersih dan laba kotornya tidak mencapai estimasi pada kuartal pertama. Musk telah mengakui bahwa keterlibatannya dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump dapat merugikan harga saham perusahaan pembuat mobil itu.

    Musk yang merupakan mega miliarder itu mengatakan dalam paparan kinerja Tesla minggu lalu bahwa ia berencana untuk menghabiskan hanya satu “atau dua hari per minggu” untuk menjalankan Departemen Efisiensi Pemerintah AS mulai bulan Mei.

    (mkh/mkh)

  • Sstt.. Ada Kabar Elon Musk Bakal Dilengserkan, Saham Tesla Terjun!

    Sstt.. Ada Kabar Elon Musk Bakal Dilengserkan, Saham Tesla Terjun!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Saham Tesla turun 3% dalam semalam pada platform perdagangan Robinhood. Ini terjadi setelah beredar kabar bahwa Tesla tengah mencari CEO baru yang akan menggantikan Elon Musk.

    Dilansir dari CNBC global, Kamis (01/05/2025), Anggota Dewan Tesla sudah menghubungi sejumlah firma pencarian eksekutif untuk menyusun proses formal guna menemukan CEO Tesla berikutnya, demikian dilaporkan Wall Street Journal, mengutip komentar dari sumber yang mengetahui diskusi tersebut.

    Langkah tersebut menyusul penurunan tajam dalam penjualan dan laba perusahaan kendaraan listrik raksasa itu, dengan laba bersih dan laba kotornya tidak mencapai estimasi pada kuartal pertama. Reputasi Tesla telah terdampak negatif oleh Musk, yang menghabiskan banyak waktu di Gedung Putih bersama Presiden AS Donald Trump untuk merampingkan pemerintah federal.

    Elon Musk saat paparan kinerja pekan lalu menyebut, dirinya berencana untuk menghabiskan hanya “satu atau dua hari per minggu” untuk menjalankan apa yang disebut Departemen Efisiensi Pemerintah mulai bulan Mei.

    Seperti diketahui, total pendapatan Tesla turun 9% secara tahunan hingga mencapai US$ 19,34 miliar pada Januari-Maret 2025 dibandingkan periode yang sama pada 2024 lalu. Angka ini lebih rendah dari perkiraan analis sebesar US$ 21,11 miliar, menurut data LSEG.

    Pendapatan dari segmen otomotifnya turun 20% secara tahunan menjadi US$ 14 miliar, karena perusahaan perlu memperbarui lini produksi di empat pabrik kendaraannya untuk mulai membuat versi baru dari SUV Model Y yang populer.

    Tesla juga mengaitkan penurunan tersebut dengan harga jual rata-rata yang lebih rendah dan insentif penjualan sebagai penghambat pendapatan dan laba.

    Laba bersihnya bahkan anjlok 71% menjadi US$ 409 juta, atau 12 sen per saham, dari US$ 1,39 miliar atau 41 sen setahun lalu. Sejak awal tahun, saham Tesla telah anjlok 30,13%.

    (wia)

  • Kenalin Ini Pikap Listrik Buatan Lokal Cocok Buat Usaha, Harga Rp 200 Jutaan

    Kenalin Ini Pikap Listrik Buatan Lokal Cocok Buat Usaha, Harga Rp 200 Jutaan

    Jakarta

    Produsen kendaraan listrik lokal, PT Mobil Anak Bangsa (MAB), meluncurkan kendaraan niaga baru yang dinamakan SF T01. Mobil pikap ini bisa menjadi opsi menarik untuk para pengusaha di Indonesia, karena dibanderol mulai Rp 249 jutaan. Jauh lebih murah dibandingkan Tesla Cybertruck yang harganya tembus Rp 5 miliaran.

    Secara harga, mobil niaga yang diperkenalkan di ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025 tersebut dipasarkan dalam dua model, pertama ada model pikap dengan bak terbuka yang dipasarkan Rp 249 juta, kedua ada model boks yang dijual Rp 269 juta. Harga tersebut berstatus on the road Jakarta.

    MAB SF T01 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Soal dimensi, mobil niaga ini memiliki panjang 4.600 mm, lebar 1.690 mm, tinggi 1.875 mm, dengan jarak sumbu roda 2.850 mm. Sementara untuk volume kargo atau bak, punya dimensi panjang 2.580 mm, lebar 1.610 mm, dan tinggi 360 mm.

    Bicara performa, MAB SF T01 dibekali motor elektrik jenis Magnet Synchronous Motor yang bisa menghasilkan daya puncak 30 kW dan torsi 110 Nm. Sementara baterainya, pakai jenis Lithium Iron Phosphate 23,96 kWh dengan jarak tempuh 200 km. Sementara untuk pengisian baterainya, dibutuhkan waktu kurang lebih sekitar 4,5 jam.

    Dari segi desain, memang tidak ada yang spesial dari mobil niaga ini. Bagian fascia-nya cenderung konvensional dengan bentuk serba menyudut, serta menggunakan warna hitam di bagian lampunya.

    MAB SF T01 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Meski begitu, interior mobil ini cukup berani dengan menggunakan jok model bucket seat seperti jok mobil balap. Selain itu, sudah menggunakan power window dan sistem transmisi menggunakan kenop yang modern. Tak hanya itu, panel instrumen dan juga layar entertainment mobil ini sudah menggunakan LCD, sehingga memudahkan.

    Bagi yang berminat, MAB SF T01 sudah bisa dipesan oleh konsumen. Namun jika berencana mobil ini, Anda harus bersabar. Sebab ada masa tunggunya (inden) hingga dua bulan.

    MAB SF T01 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    (lua/dry)

  • Sosok di Balik BYD, Bikin Perusahaan Mobil Lokal China Jadi Mendunia

    Sosok di Balik BYD, Bikin Perusahaan Mobil Lokal China Jadi Mendunia

    Jakarta

    BYD kini menjadi salah satu merek mobil listrik China yang mulai banyak dijumpai di jalanan Indonesia. Berdasarkan data Gaikindo, BYD masuk dalam 10 besar mobil terlaris pada Januari-Maret 2025 ini.

    Perusahaan teknologi dan manufaktur bernama Build Your Dream ini didirikan pada 1995 dan berpusat di Shenzhen, Guangdong, China. BYD kini memiliki lebih dari 30 kawasan industri di seluruh dunia.

    Tahukah detikers siapa sosok pendiri BYD? Yuk ketahui sosok di balik BYD, lengkap dengan sejarah awal hingga kini menjadi produsen mobil listrik dunia.

    Sosok Pendiri BYD

    Dia adalah Wang Chuanfu, yang merupakan pendiri, chairman, dan CEO BYD. Dikutip dari laman Interconnect, pria kelahiran Wuwei, Provinsi Anhui, pedalaman Tiongkok bagian tengah ini berasal dari keluarga petani.

    Berdasarkan situs Medium, Wang sudah menjadi anak yatim piatu sejak kecil, kemudian dibesarkan oleh kakak laki-laki dan kakak iparnya. Kondisi ekonominya tidak mampu, sehingga dia menempuh pendidikan di sekolah menengah biasa.

    Meski demikian, sang kakak ingin adiknya fokus belajar agar bisa masuk universitas. Sementara sang kakak terus mendukung finansialnya.

    Wang kemudian bisa berkuliah di jurusan kimia Central South University of Technology. Awalnya dia menempuh jalur akademis, setelah lulus dia masuk ke program magister di Beijing General Research Institute of Nonferrous Metals untuk melanjutkan studi kimia.

    Saat ini, Wang menjadi orang sukses melalui perusahaan BYD. Dia pun ditunjuk sebagai anggota pendiri ‘Komite Penasihat Pembangunan Berkelanjutan’ di PBB. Dia juga dianugerahi penghargaan pencapaian seumur hidup ‘Zayed Future Energy Prize’ 2014 atas respons global BYD terhadap iklim, krisis energi, dan masa depan berkelanjutan.

    Beberapa tahun belakangan, Wang Chuanfu mendapatkan berbagai penghargaan. Dia merupakan salah satu The Green 30 for Bloomberg 2020. Fortune menobatkannya sebagai salah satu dari 25 pemimpin terbesar dan orang paling berpengaruh di masa pandemi pada 2020. Forbes China menobatkannya sebagai CEO Terbaik China dalam daftar 50 CEO Teratas tahunan secara konsekutif dari 2022 sampai 2023.

    Sejarah Awal BYD

    Kebesaran BYD saat ini tidak terjadi secara instan. BYD berawal pada 1995 yang fokus dalam pembuatan baterai, berbekal ilmu kimia yang dikuasainya. Saat itu dia mendanai pendirian perusahaan dengan meminjam dana 250.000 RMB dari sepupunya yang bekerja di bidang keuangan.

    Terkait nama, BYD sebenarnya tidak berarti apa pun. Dia memilih huruf B di awal karena termasuk urutan huruf awal dalam alfabet, sehingga nama perusahaan itu akan terlihat di barisan atas dalam daftar ketika ikut pameran atau konferensi.

    Dia pun harus bersaing dengan perusahaan baterai berskala global seperti Sanyo, Panasonic, dan Phillips. Tapi Sanyo adalah perusahaan yang secara khusus ingin dia kalahkan.

    Karena terkendala dana, Wang tidak mampu membeli peralatan canggih atau jalur perakitan seperti yang dipakai produsen Jepang. Wang merekayasa balik proses pembuatannya dan mempekerjakan tenaga kerja murah.

    Dengan keterampilan kimianya, dia dengan cepat menguasai teknologi baterai, mulai dari nikel-kadmium, nikel-metal hibrida, hingga lithium. BYD lalu memproduksinya dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan pesaingnya dari Jepang.

    Awal 2000, BYD menjadi pemimpin global semua jenis baterai isi ulang yang dipakai untuk berbagai ponsel dan peralatan lainnya dan mengalahkan Sanyo. Beberapa merek yang menggunakan baterai ini adalah Motorola dan Nokia.

    BYD Membuat Kendaraan Listrik

    Langkah awal BYD menjadi perusahaan otomotif bermula pada Januari 2003 ketika mereka membeli perusahaan mobil lokal bernama Qichuan Motors. Seperti keinginannya mengalahkan Sanyo, Wang yang kagum dengan Toyota, kini ingin menyaingi perusahaan tersebut.

    Pada produksi pertamanya, BYD masih meniru Toyota Corolla. BYD pun sempat diejek sebagai peniru ulung karena mobil buatannya itu.

    Pada 2008, Berkshire Hathaway milik Warren Buffet melirik BYD dan melakukan investasi sebesar USD 232 juta. Dari 2009 hingga 2010, Wang memproduksi dan memasarkan mobil sebanyak mungkin di Tiongkok. Namun permintaan melemah dan banyak dealer besar mulai menolak BYD dan memutuskan hubungan.

    Beruntung Tiongkok saat itu menerapkan kebijakan yang mendukung proyek dan energi terbarukan. BYD dengan cepat bertransisi mengikuti arus dan merilis kendaraan hybrid dan listrik, mulai dari mobil, bus, hingga kendaraan listrik komersial.

    BYD harus bersaing dengan Tesla yang baru masuk ke China dan mulai menjual kendaraan listrik pada 2014. Tesla lalu menguasai pasar premium. Wang memilih menggunakan konsep lain, yakni memakai Baterai Blade, faktor bentuk baru yang bisa mengemas kepadatan daya lebih besar dan melepas panas lebih cepat dari paket baterai standar.

    Pada Maret 2020, Baterai Blade mulai digunakan pada kendaraan listrik BYD. Sejak 2020 hingga 2022, penjualan BYD meningkat hingga empat kali lipat. Pada 2022, BYD sudah sanggup melampaui penjualan Tesla dan merebut pasar secara signifikan.

    (bai/row)

  • 100 Hari Trump Pimpin AS, Berikut Daftar 10 Kebijakan Kontroversial yang Dinilai Bawa ‘Malapetaka’ – Halaman all

    100 Hari Trump Pimpin AS, Berikut Daftar 10 Kebijakan Kontroversial yang Dinilai Bawa ‘Malapetaka’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Pada peringatan 100 hari memimpin Amerika Serikat (AS) pada masa jabatan kedua, Donald Trump diketahui telah menerapkan sejumlah kebijakan kontroversi yang memicu kritik tajam.

    Menurut News Nation, setidaknya sudah ada  142 perintah eksekutif yang ditandatangani selama Trump menjabat sejak 20 Januari hingga 30 April. 

    Adapun perintah eksekutif ini mencakup berbagai kebijakan signifikan di bidang imigrasi, energi, pendidikan, ekonomi, dan budaya.

    Serta kebijakan-kebijakan lain terkait dengan program “Make America Great Again” yang digaung-gaungkan sejak kampanye pilpres tahun lalu. 

    Dengan total tersebut, menjadikan Trump sebagai satu-satunya Presiden AS yang merilis kebijakan terbanyak dalam 100 hari pertama masa jabatan.

    Meski kebijakan Trump dinilai dapat melindungi industri Amerika dari persaingan asing, tapi kebijakan yang diterapkan Trump memicu kontroversi dan kritik tajam dari berbagai kalangan.

    Termasuk Senator Chuck Schumer dan Ketua DPR Nancy Pelosi yang menilai, Trump telah mengkhianati janji kampanyenya untuk mendukung kelas pekerja dan keluarga berpendapatan rendah.

    Selain itu, gubernur-gubernur Demokrat seperti Tim Walz dari Minnesota dan J.B. Pritzker dari Illinois menggambarkan masa jabatan kedua Trump sebagai “malapetaka” dan “kegagalan besar”.

    Daftar 10 Kebijakan Kontroversial Trump 

    Berikut 10 kebijakan kontroversial Donald Trump yang paling terkenal selama 100 hari pertama masa kepresidenannya yang kedua pada tahun 2025:

    PHK Massal dan Pemangkasan dana federal 

    Kebijakan yang paling di 100 hari pemerintahan Trump yakni dibentuknya Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang dipimpin bos Tesla, Elon Musk.

    Diivisi ini dibangun untuk membidik lembaga-lembaga yang dinilai buang-buang uang.

    Berdasarkan situs DOGE, mereka telah memotong 160 miliar dolar AS atau sekitar Rp2,6 kuadriliun dana federal yang dikucurkan kepada berbagai lembaga.

    Selain pemotongan dana, lembaga-lembaga di AS juga mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. 

    Menurut data CNN International, setidaknya 121 ribu karyawan telah dipecat dari sejumlah lembaga federal selama 100 hari kepemimpinan Trump

    Tak hanya itu sebanyak 10 ribu karyawan USAID juga ikut dipecat. Bahkan, badan bantuan kemanusiaan itu nyaris bubar.

    Kebijakan Tarif Perdagangan

    Mengutip dari News Nation Now, kebijakan kontroversial selanjutnya yang paling menonjol yakni kebijakan perdagangan “America First”.

    Dimana dalam kebijakan ini Trump memberlakukan tarif besar-besaran pada negara-negara lain.

    Trump berdalih kebijakannya dapat melindungi dan memperkaya industri Amerika. 

    Namun pada akhirnya memicu ketegangan perdagangan dan ketidakstabilan pasar.

    Lantaran kebijakan itu membangkitkan kemarahan banyak negara, membalaskan kenaikan tarif yang luar biasa untuk barang-barang impor asal AS yang kemudian membuat bisnis di dalam negeri terguncang keras.

    Pembubaran Departemen Pendidikan dan Restrukturisasi Pemerintahan

    Melalui “Project 2025,” Trump berencana membubarkan Departemen Pendidikan dan melakukan pemangkasan besar-besaran terhadap lembaga-lembaga federal, menggantinya dengan loyalis politik. 

    Langkah ini memicu kekhawatiran tentang politisasi birokrasi dan pengurangan kualitas layanan publik. 

    Terbaru, Trump membekukan dana federal sebesar 2,3 miliar untuk Universitas Harvard.

    Buntut upaya pemerintah AS untuk menindak tegas para pengunjuk rasa mahasiswa dan menekan universitas untuk membatalkan program-program keragaman, kesetaraan dan inklusi.

    Pengetatan Kebijakan Imigrasi dan Pengungsi

    Trump memberlakukan kebijakan yang lebih ketat terhadap imigran dan pengungsi, termasuk pembatasan visa dan peningkatan waktu penahanan bagi anak-anak imigran. 

    Langkah ini dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan prinsip kemanusiaan. 

    Kebijakan Energi dan Kemunduran Iklim

    Trump mendeklarasikan keadaan darurat energi nasional. Kebijakannya berfokus pada perluasan pengeboran minyak dalam negeri, mencabut peraturan iklim era Biden.

    Termasuk mandat kendaraan listrik, menarik AS dari Perjanjian Iklim Paris dan perjanjian iklim internasional lainnya.

    Pembalikan Kebijakan Sosial

    Trump turut menghapus inisiatif Keragaman, Kesetaraan, dan Inklusi (DEI), tindakan afirmatif, dan teori ras kritis dalam pemerintah federal, dan secara resmi mendefinisikan gender secara ketat sebagai laki-laki atau perempuan dalam pedoman federal.

    Kebijakan Menyangkut Departemen Kehakiman dan Pengampunan

    Dalam 100 hari pertama masa jabatan keduanya di tahun 2025, Donald Trump menunjukkan pendekatan yang agresif terhadap lembaga-lembaga hukum.

    Termasuk Departemen Kehakiman (DOJ) dan penggunaan hak pengampunan presiden (presidential pardon), yang memicu kontroversi luas.

    Trump menggunakan Departemen Kehakiman untuk menyelidiki musuh-musuh politik.

    Serta mengampuni atau meringankan hukuman bagi semua terdakwa yang didakwa sehubungan dengan serangan 6 Januari, termasuk mereka yang dihukum atas tindakan kekerasan dan konspirasi penghasutan.

    Campur tangan dalam bidang peradilan yang terbaru adalah penangkapan seorang hakim atas tuduhan melindungi seorang imigran. Penangkapan ini dianggap sebagai gangguan terhadap sistem peradilan AS oleh eksekutif.

    Kebijakan Luar Negeri dan Postur Militer

    Trump menekankan militer yang berfokus pada memenangkan perang dengan tegas, mengusulkan penggantian nama simbolis dari penanda geografis (misalnya, Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika), dan mengancam tindakan agresif seperti merebut Greenland atau Terusan Panama.

    Kebijakan Terkait Penggunaan Hukum Bersejarah

    Lebih lanjut, Trump turut menggunakan Undang-Undang Musuh Asing yang telah berusia 200 tahun untuk penegakan imigrasi, menangguhkan Program Penerimaan Pengungsi AS, memulihkan hukuman mati federal, dan menunda pelarangan TikTok di AS.

    Kebijakan-kebijakan dan tindakan-tindakan di atas sangat kontroversial, dengan banyak orang Amerika yang tidak setuju dengan tarif dan pemotongan pemerintah, dan para ahli hukum mempertanyakan konstitusionalitas beberapa perintah eksekutif.

    Dengan diberlakukan kebijakan ini, 100 hari pertama masa jabatan kedua Trump digambarkan sebagai salah satu yang paling tidak stabil dalam sejarah Amerika karena sifat agendanya yang cepat dan luas.

    Pemberian Pengampunan Politik

    Terakhir dalam 100 hari pertama masa jabatan keduanya pada tahun 2025, Presiden Donald Trump meluncurkan serangkaian kebijakan besar yang secara signifikan.

    Termasuk mengubah struktur dan fungsi tenaga kerja federal serta layanan sipil di Amerika Serikat.

    Kebijakan-kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan pemerintahan yang lebih ramping dan efisien.

    Namun menuai kritik karena dianggap mengancam independensi birokrasi dan merusak prinsip meritokrasi.​

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Tesla Babak Belur, Elon Musk Ternyata Untung Segini Gara-gara Trump

    Tesla Babak Belur, Elon Musk Ternyata Untung Segini Gara-gara Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk kena pukulan bertubi-tubi sejak masuk ke pemerintahan Donald Trump sebagai kepala Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE). Sikap politik dan tindakannya di DOGE mendulang protes hingga memicu aksi boikot Tesla yang meluas.

    Saham Tesla sepanjang 2025 sempat anjlok 33% lalu pelan-pelan bergerak naik, tetapi belum bisa menyamai nilai saham tertingginya pada akhir 2024 silam. Hingga berita ini dirilis, saham Tesla tercatat masih merah 24,63% di 2025.

    Selain aksi boikot yang meluas, Tesla juga ditampar perang dagang yang dilancarkan Trump melalui penetapan tarif resiprokal ke barang impor China. Pasalnya, banyak komponen Tesla yang berasal dari China.

    Kendati demikian, ternyata Musk tetap meraup keuntungan besar dari perannya di pemerintahan Trump. Laporan Senat menyebut portofolio perusahaan Musk berpotensi terhindar dari beban tanggung jawab hukum senilai lebih dari dari US$2,37 miliar (Rp39,7 triliun), dikutip dari TheVerge, Selasa (29/4/2025).

    Angka tersebut berasal dari laporan yang disusun oleh staf Demokrat untuk subkomite tetap Senat Keamanan Dalam Negeri untuk investigasi (PSI). Laporan itu menyelidiki dampak kedekatan Musk dengan Trump dan pembentukan DOGE pada kepentingan finansial sang miliarder.

    Untuk melakukan pengukuran, divisi tersebut menghitung paparan hukum yang dapat dihadapi The Boring Company, Neuralink, SpaceX, Tesla, dan xAI milik Musk, sebagai akibat dari investigasi federal, litigasi, atau tindakan regulasi yang tertunda sejak pelantikan Trump.

    Divisi itu mengklaim angka yang dipaparkan akurat dan kredibel. Subkomite tersebut menemukan bahwa Musk dan perusahaannya menjadi sasaran 65 tindakan “aktual atau potensial” di 11 lembaga hingga Hari Pelantikan Trump.

    Mereka mengatakan dapat memperkirakan potensi kewajiban finansial untuk 40 tindakan di antaranya. Antara lain sebesar US$1,19 miliar untuk pernyataan Tesla yang diduga menyesatkan tentang fitur self-driving-nya, US$281 juta untuk pernyataan Neuralink yang diduga menyesatkan tentang risikonya, dan denda lebih dari US$630.000 untuk SpaceX yang diduga menghindari persyaratan peluncuran roket, klaim staf Demokrat.

    Banyak lembaga yang mengawasi perusahaan Musk telah menjadi target pemangkasan oleh DOGE.

    Bersamaan dengan laporan tersebut, Anggota PSI Richard Blumenthal mengirim surat kepada 5 perusahaan Musk dan meminta mereka untuk menanggapi paling lambat tanggal 11 Mei 2025 mengenai investigasi dan litigasi federal mereka saat ini.

    Lembaga itu juga akan menagih langkah apa yang telah diambil untuk mencegah peran Musk di DOGE memengaruhi proses hukum yang berjalan. PSI juga meminta perusahaan-perusahaan tersebut untuk merahasiakan komunikasi terkait antara karyawan perusahaan dan pejabat pemerintah federal, yang dapat menjadi relevan dalam penyelidikan di masa mendatang.

    Meskipun subkomite tersebut memiliki kewenangan panggilan pengadilan, minoritas Demokrat akan membutuhkan dukungan dari ketua Republik untuk menggunakannya terhadap perusahaan-perusahaan Musk.

    “Jabatan Musk memungkinkan dia untuk menghindari pengawasan, menggagalkan investigasi, dan menghilangkan litigasi kapan pun dia mau, sesuai keinginannya dan atas perintahnya,” kata laporan itu.

    (fab/fab)

  • Tampang Sangar Pickup 01, Mobil Konsep dari GAC untuk Senggol Tesla!

    Tampang Sangar Pickup 01, Mobil Konsep dari GAC untuk Senggol Tesla!

    Tampang Sangar Pickup 01, Mobil Konsep dari GAC untuk Senggol Tesla!