brand merek: Tesla

  • Tiga Model EV Masa Depan BMW akan Dirakit di AS, Apa Saja?

    Tiga Model EV Masa Depan BMW akan Dirakit di AS, Apa Saja?

    JAKARTA – Produsen otomotif ternama dari Jerman, BMW tidak main-main dalam perencanaannya menghadirkan lebih banyak kendaraan listrik di masa depan yang dibuktikan dengan peluncuran konsep Vision Neue Klasse pada 2023 silam.

    Konsep tersebut memiliki sejumlah teknologi canggih dan bakal menjadi basis dari beberapa mobil listrik masa depannya, sebagai contoh X5, X6, dan X7 versi EV.

    Melihat pasar EV yang semakin berkembang di pasar seperti AS, BMW tidak hanya akan memperkenalkannya saja melainkan juga segera melokalisasi produksi model-model ini di negara tersebut.

    Melansir dari Wards Auto yang ditulis InsideEVs, Selasa, 10 Juni, model yang disebut sebagai iX5 dan iX7 akan dirakit di pabrik milik BMW tepatnya di Spartanburg, Carolina Selatan, AS dengan iX6 yang diharapkan dapat menyusul.

    Pabrik tersebut saat ini telah memproduksi tidak kurang dari delapan SUV bermesin pembakaran. Pada 2030, BMW ingin menambahkan setidaknya enam SUV listrik ke jalur perakitan.

    Model iX5 akan menjadi EV BMW pertama yang dirakit di pabrik AS pada tahun depan dan kemudian diikuti oleh produksi iX7 di 2027 mendatang.

    BMW iX5 akan memiliki ukuran sedang dan berpotensi menjadi pengganti dari iX yang ada saat ini. Di negeri paman Sam, model tersebut menjadi pesaing ideal bagi Tesla Model X.

    Untuk mengakomodir perakitannya, perusahaan berinvestasi sebanyak 700 juta dolar AS (Rp11,4 triliun) untuk membangun lini fasilitas baru untuk pembuatan baterai serta tambahan 1 juta miliar (Rp16,3 triliun) untuk jalur produksi kendaraan.

    Baik iX5 dan iX7 akan dibangun di atas arsitektur CLAR yang telah dimodifikasi, sehingga secara fleksibel dapat mendukung mobil bermesin bensin maupun EV murni.

    Keduanya akan mengusung teknologi serupa seperti konsep Vision Neue Klasse seperti motor listrik hingga baterai yang lebih efisien namun menghasilkan harga kompetitif.

    Sementara itu, model produksi pertama yang mengusung konsep ini yaitu iX3 belum dipastikan apakah akan dirakit di AS. Sumber lain menyebut bahwa SUV satu ini akan dirakit di Meksiko, di luar lini produksi utamanya di Debrecen, Hongaria.

  • GAC AION Produksi Mobil Listrik di Purwakarta

    GAC AION Produksi Mobil Listrik di Purwakarta

    Jakarta

    Produsen asal China, GAC AION, resmi memproduksi mobil di Indonesia. Berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat, pabrik ini merupakan kolaborasi antara Indomobil Group dan GAC AION.

    Presiden Director of Indomobil Group Jusak Kertowidjojo mengatakan, peresmian pabrik ini menunjukkan komitmen dan keseriusan Indomobil bersama GAC AION untuk memproduksi dan mengembangkan kendaraan listrik secara lokal di Indonesia.

    “Kenapa kendaraan listrik? Jadi, nomor satu penetrasi kendaraan listrik dari tahun ke tahun itu meningkat terus. Dulu sekali dimulai dari Amerika dengan Tesla. Di Eropa ada Volkswagen, Stellantis, dan Renault. Di Jepang ada Nissan, Korea ada Hyundai dan Kia. Kemudian juga masuk ke India dan yang paling luar biasa adalah di China,” buka Jusak di sela-sela peresmian pabrik GAC-Indomobil di Purwakarta, Selasa (10/6/2025).

    Jusak menambahkan, inisiatif Indomobil Group untuk menggandeng produsen mobil listrik dari China telah dilakukan sejak 2018. Namun kemudian pada prosesnya terjadi pandemi Covid-19, sehingga proses memasukkan merek mobil listrik China ke Indonesia sedikit terganggu.

    “Dan begitu China dibuka (setelah pandemi Covid-19, kita langsung ke China. Dan kini kita lihat, perkembangan dari elektrik di China itu luar biasa. Jauh lebih maju dari negara lain yang kita tahu,” sambung Jusak.

    Jusak juga tak segan-segan menyebut China sebagai negara produsen otomotif terbesar di dunia dengan market nomor satu di dunia.

    “China terus growing, sekarang sudah lebih dari 20 juta passenger car itu terjual di China. AS hanya sekitar 15 juta. The whole Europe cuma sekitar 14 juta,” terang Jusak lagi.

    Sebagai tahap awal, pabrik GAC-Indomobil ini akan memproduksi mobil listrik AION V. Pabrik ini bisa memproduksi hingga 20 ribu mobil per tahunnya dan direncanakan bisa memproduksi hingga kapasitas maksimal 50 ribu unit mobil per tahunnya. Pabrik yang memakan nilai investasi sebesar Rp 1 triliun ini menempati lahan seluas kurang lebih 11 hektare.

    President of GAC International Wei Haigang merasa senang dengan berdirinya pabrik ini sesuai waktu yang ditargetkan. Diketahui, saat ini GAC AION menjadi satu-satunya produsen mobil listrik asal China yang menjalin kemitraan dengan perusahaan lokal melalui skema joint venture.

    “Sejauh ini GAC adalah pabrikan China pertama yang joint venture di Indonesia bersama Indomobil Group. Kolaborasi ini tidak hanya ditujukan bagi konsumen

    Indonesia, melainkan juga keberlangsungan implementasi New Energy Vehicle di dalam negeri,” terang Wei Haigang.

    (lua/dry)

  • Milan Kovac, Kepala Program Robot Humanoid Optimus Mengundurkan Diri, Simak Alasannya!

    Milan Kovac, Kepala Program Robot Humanoid Optimus Mengundurkan Diri, Simak Alasannya!

    JAKARTA — Milan Kovac, kepala program robot humanoid Tesla, Optimus, resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari perusahaan. Pernyataan tersebut disampaikan Kovac melalui unggahan di platform media sosial X pada Jumat waktu setempat, 6 Juni.

    Kovac menjabat sebagai direktur Optimus dan Autopilot Engineering sejak tahun 2022, dan pada September tahun 2024 ia dipromosikan menjadi wakil presiden. Dalam unggahannya, Kovac menjelaskan bahwa keputusannya untuk mundur murni disebabkan oleh alasan pribadi, yakni keinginannya untuk lebih dekat dengan keluarga yang tinggal di luar negeri.

    Over the past 9+ years, I’ve had the immense privilege to work with some of the most brilliant minds in AI & engineering. I’ve built friendships that will last a lifetime.

    This week, I’ve had to make the most difficult decision of my life and will be moving out of my position.… pic.twitter.com/ENwYRDQkMO

    — Milan Kovac (@_milankovac_) June 6, 2025

    “Saya sudah terlalu lama jauh dari rumah, dan perlu meluangkan lebih banyak waktu bersama keluarga di luar negeri. Saya ingin menegaskan bahwa ini satu-satunya alasan saya mundur,” tulis Kovac.

    Menurut laporan dari Bloomberg News, Kovac akan segera meninggalkan posisinya. Tugasnya akan diambil alih oleh Ashok Elluswamy, pemimpin tim autopilot Tesla saat ini. Hingga berita ini diturunkan, pihak Tesla maupun Elluswamy belum memberikan komentar resmi atas kabar tersebut.

    Kabar ini datang di tengah fokus besar Tesla terhadap pengembangan robot humanoid Optimus dan layanan robotaksi, dua proyek ambisius yang menurut CEO Tesla, Elon Musk, sangat menentukan masa depan perusahaan. Musk bahkan menyatakan bahwa “satu-satunya hal yang penting dalam jangka panjang adalah otonomi dan Optimus.”

    Tesla sebelumnya menyatakan bahwa mereka menargetkan memproduksi ribuan unit Optimus tahun ini. Namun, proyek tersebut sempat terkendala oleh pembatasan ekspor magnet tanah jarang dari China, yang berdampak langsung pada produksi robot tersebut.

    Mundurnya Kovac menandai pergeseran penting dalam struktur kepemimpinan tim teknologi canggih Tesla, dan menarik perhatian banyak pihak terkait arah pengembangan robot humanoid perusahaan ke depan.

  • Milan Kovac, Kepala Program Robot Humanoid Optimus Mengundurkan Diri, Simak Alasannya!

    Milan Kovac, Kepala Program Robot Humanoid Optimus Mengundurkan Diri, Simak Alasannya!

    JAKARTA — Milan Kovac, kepala program robot humanoid Tesla, Optimus, resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari perusahaan. Pernyataan tersebut disampaikan Kovac melalui unggahan di platform media sosial X pada Jumat waktu setempat, 6 Juni.

    Kovac menjabat sebagai direktur Optimus dan Autopilot Engineering sejak tahun 2022, dan pada September tahun 2024 ia dipromosikan menjadi wakil presiden. Dalam unggahannya, Kovac menjelaskan bahwa keputusannya untuk mundur murni disebabkan oleh alasan pribadi, yakni keinginannya untuk lebih dekat dengan keluarga yang tinggal di luar negeri.

    Over the past 9+ years, I’ve had the immense privilege to work with some of the most brilliant minds in AI & engineering. I’ve built friendships that will last a lifetime.

    This week, I’ve had to make the most difficult decision of my life and will be moving out of my position.… pic.twitter.com/ENwYRDQkMO

    — Milan Kovac (@_milankovac_) June 6, 2025

    “Saya sudah terlalu lama jauh dari rumah, dan perlu meluangkan lebih banyak waktu bersama keluarga di luar negeri. Saya ingin menegaskan bahwa ini satu-satunya alasan saya mundur,” tulis Kovac.

    Menurut laporan dari Bloomberg News, Kovac akan segera meninggalkan posisinya. Tugasnya akan diambil alih oleh Ashok Elluswamy, pemimpin tim autopilot Tesla saat ini. Hingga berita ini diturunkan, pihak Tesla maupun Elluswamy belum memberikan komentar resmi atas kabar tersebut.

    Kabar ini datang di tengah fokus besar Tesla terhadap pengembangan robot humanoid Optimus dan layanan robotaksi, dua proyek ambisius yang menurut CEO Tesla, Elon Musk, sangat menentukan masa depan perusahaan. Musk bahkan menyatakan bahwa “satu-satunya hal yang penting dalam jangka panjang adalah otonomi dan Optimus.”

    Tesla sebelumnya menyatakan bahwa mereka menargetkan memproduksi ribuan unit Optimus tahun ini. Namun, proyek tersebut sempat terkendala oleh pembatasan ekspor magnet tanah jarang dari China, yang berdampak langsung pada produksi robot tersebut.

    Mundurnya Kovac menandai pergeseran penting dalam struktur kepemimpinan tim teknologi canggih Tesla, dan menarik perhatian banyak pihak terkait arah pengembangan robot humanoid perusahaan ke depan.

  • Hubungan Dulu Mesra Sekarang Rungkad, Trump Mulai Ancam Elon Musk Ini

    Hubungan Dulu Mesra Sekarang Rungkad, Trump Mulai Ancam Elon Musk Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hubungan antara mantan Presiden AS Donald Trump dan miliarder Elon Musk sepertinya sudah resmi renggang. Trump bahkan melontarkan peringatan keras kepada Musk terkait dukungannya ke Partai Demokrat.

    Dalam wawancara dengan NBC News yang dilansir Reuters, Minggu (8/6/2025), Trump menegaskan hubungan pribadinya dengan Musk telah berakhir. Ia juga memperingatkan bakal ada konsekuensi serius jika Musk benar-benar mendanai kandidat Demokrat yang menentang RUU pajak dan belanja besar-besaran yang diusulkan Trump.

    Namun Trump tak merinci ancaman apa yang dimaksud. Ia juga mengatakan belum ada pembicaraan soal kemungkinan penyelidikan terhadap Musk.

    Saat ditanya apakah hubungan dengan bos Tesla dan SpaceX itu sudah selesai, Trump menjawab, “Sepertinya iya.”

    Trump menegaskan tidak berniat untuk memperbaiki hubungan. “Saya nggak ada niat ngomong sama dia,” ucap Trump. Meski begitu, Trump mengaku belum memikirkan soal potensi pemutusan kontrak pemerintah AS dengan Starlink milik Musk, atau peluncuran roket SpaceX.

    Perseteruan Trump dan Musk memanas pekan ini. Musk secara terbuka mengecam RUU yang didorong Trump, menyebutnya sebagai “a disgusting abomination” atau “aib yang menjijikkan.” Penolakan Musk turut mempersulit proses pengesahan RUU tersebut di Kongres, di mana mayoritas Partai Republik sangat tipis.

    RUU tersebut sempat lolos tipis di DPR bulan lalu dan kini tengah dibahas di Senat. Sejumlah analis memperkirakan RUU itu akan menambah US$ 2,4 triliun ke utang nasional AS dalam 10 tahun ke depan, yang saat ini sudah menyentuh US$ 36,2 triliun. Ini menjadi sebuah kekhawatiran bagi banyak legislator, termasuk di kubu Republik.

    Foto: REUTERS/Nathan Howard
    FOTO FILE: Presiden AS Donald Trump dan Elon Musk menghadiri konferensi pers di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, D.C., AS, 30 Mei 2025.REUTERS/Nathan Howard/File Photo

    Di sisi lain, Musk juga menyuarakan ide pembentukan partai politik baru untuk mewakili suara mayoritas masyarakat AS yang dinilai terjebak di tengah polarisasi politik. Kendati demikian, Trump tetap optimistis RUU ini bakal lolos sebelum Hari Kemerdekaan AS, 4 Juli. “Orang-orang yang tadinya ragu, sekarang justru antusias untuk mendukung RUU ini,” kata Trump.

    Elon Musk Hapus Postingan Sindiran

    Sementara itu, Musk dilaporkan mulai menurunkan tensi konflik. Ia menghapus sejumlah postingan di media sosial yang sempat mengkritik Trump, termasuk postingan yang mendukung ide pemakzulan Presiden AS tersebut.

    Salah satu postingan yang dihapus adalah balasan terhadap unggahan pengguna lain yang bertanya, “Presiden vs Elon. Siapa yang menang? Gw dukung Elon. Trump harus dimakzulkan.” Saat itu Musk sempat membalas singkat: “Yes.”

    Di podcast Theo Von bertajuk This Past Weekend, rekannya sesama Republikan JD Vance menyebut kritik Musk ke Trump sebagai kesalahan besar. “Aku selalu loyal sama Presiden. Dan semoga suatu saat Elon bisa balik lagi ke lingkaran. Tapi sekarang kayaknya udah kelewat jauh,” ujar Vance.

    Sebelumnya Musk adalah salah satu donatur besar Trump. Ia menggelontorkan hampir US$ 300 juta untuk kampanye Trump pada pemilu 2024 lalu, serta mengeklaim berperan dalam kemenangan Partai Republik di DPR dan Senat.

    Trump bahkan sempat menunjuk Musk memimpin tim efisiensi pemerintahan AS dengan target pemangkasan anggaran. Namun realisasinya jauh di bawah target, hanya memangkas sekitar 0,5% dari total anggaran. Kini, hubungan keduanya tampaknya benar-benar retak. Trump dijadwalkan menghadiri pertandingan UFC di New Jersey pada Sabtu malam, namun Musk dipastikan absen.

    (wur)

  • Saham Tesla Berhasil Naik 4 Persen Ditopang Isu Elon dan Trump

    Saham Tesla Berhasil Naik 4 Persen Ditopang Isu Elon dan Trump

    Jakarta, Beritasatu.com – Saham Tesla nampaknya berhasil pulih dari penurunan tajam yang terjadi pada beberapa hari silam. Kenaikan saham dipicu adanya rumor Politico yang menyebut Donlad Trump dan Elon Musk akan melakukan pembicaraan.

    Saham (TSLA.O), pun naik hampir 4 persen setelah penurunan tajam yang membuat valuasi pasarnya turun US$ 152 miliar. Penurunan dipicu pertengkaran Donald Trump dan Elon Musk mengenai rancangan undang-undang pajak dan belanja.

    Elon lewat akun media sosialnya di X, dulunya Twitter, memberi isyarat bahwa ia terbuka untuk meredakan ketegangan dengan presiden, menyetujui seruan untuk meredakan ketegangan dari pengguna di platform media sosial. Namun, Trump memilih untuk tidak memikirkan Elon.

    “Mungkin agak terlalu berharap untuk berpikir hubungan mereka akan kembali seperti dulu, tetapi jika mereka melunak dan ketegangan mereda, itu pasti akan menjadi peningkatan besar bagi Tesla,” kata pemegang saham Tesla Matthew Britzman, yang merupakan seorang analis di Hargreaves Lansdown, seperti dilansir dari Reuters, Minggu (8/6/2025).

    Ketegangan antarkeduanya meningkat setelah Musk mengkritik rancangan undang-undang pajak Trump, yang mengusulkan untuk mengakhiri sebagian besar insentif pajak EV senilai US$ 7.500 pada akhir tahun 2025. Bahkan Elon mengusulkan pemakzulan Trump di akun media sosialnya.

    Sebagai tanggapan, Trump mengancam akan memangkas kontrak yang telah dibuat pemerintahannya dengan perusahaan-perusahaan Musk, termasuk pembuat roket SpaceX.

    Saham Tesla pun sudah turun 26,9 persen tahun ini setelah anjlok 14% beberapa hari lalu. Namun, saham tersebut diperdagangkan pada 120 kali lipat, angka yang tinggi dibandingkan dengan produsen mobil lain dan bahkan raksasa teknologi seperti Nvidia (NVDA.O).

  • Konflik dengan Trump, Elon Musk Terancam Rugi Miliaran Dolar AS

    Konflik dengan Trump, Elon Musk Terancam Rugi Miliaran Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Elon Musk terancam mengalami kerugian finansial besar akibat konflik terbuka dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    Ketegangan ini tak hanya berpotensi mengganggu hubungan pribadi, tetapi juga bisa mengguncang fondasi sejumlah bisnis Musk, mulai dari Tesla hingga SpaceX dan Starlink.

    Konflik tersebut mencuat di tengah rencana penting peluncuran robotaxi Tesla di Austin, Texas, yang digadang-gadang menjadi titik balik perusahaan setelah penjualan kendaraan listriknya melemah di berbagai pasar global.

    Sayangnya, perselisihan dengan Trump bisa mempersulit peluncuran itu, terutama jika regulator federal terlibat atas dorongan politik.

    “Karena Trump tidak punya sejarah membalas dendam terhadap musuh yang dianggapnya, dia mungkin akan membiarkan ini berlalu begitu saja,” kata analis otomotif Telemetry Insight, Sam Abuelsamid, dikutip dari AP News, Minggu (8/6/2025).

    Namun Abuelsamid mengingatkan bahwa seluruh bisnis Musk sangat bergantung pada kebijakan pemerintah, menjadikannya rentan terhadap tekanan politik.

    Tesla dan Ancaman terhadap Robotaxi

    Elon Musk tengah bersiap melakukan uji coba mobil tanpa pengemudi Tesla atau robotaxi di Austin dalam waktu dekat. Namun, sebelum konflik dengan Trump memanas, Badan Keselamatan Transportasi Jalan Raya Nasional AS (NHTSA) sudah lebih dulu meminta data teknis tentang sistem robotaxi tersebut, terutama cara kerja dalam kondisi visibilitas rendah.

    Penyelidikan NHTSA itu menyusul investigasi terhadap 2,4 juta Tesla dengan perangkat lunak self-driving, menyusul insiden kecelakaan, termasuk satu yang menewaskan pejalan kaki.

    Saham Tesla yang sebelumnya melonjak hampir 50% pascapengumuman robotaxi, justru anjlok 14% pada Kamis (5/6/2025) karena kekhawatiran pasar atas dampak konflik dengan Trump. Keesokan harinya, saham tersebut hanya pulih sebagian dengan kenaikan 4%.

    “Kenaikan nilai saham Tesla baru-baru ini hampir sepenuhnya didorong oleh antusiasme terhadap robotaxi,” jelas analis Morningstar, Seth Goldstein.

    “Perseteruan Musk dengan Trump bisa menjadi hambatan besar,” tambahnya.

    Kredit Karbon Tesla Terancam Dihapus

    Salah satu sumber pendapatan penting Tesla yang kerap terabaikan adalah penjualan kredit karbon kepada produsen otomotif lain yang gagal memenuhi standar emisi.

    Namun, di tengah konflik, kubu Republik dilaporkan menyisipkan ketentuan baru dalam rancangan anggaran Donald Trump yang menghapus penalti bagi kendaraan berbahan bakar bensin.

    Perubahan ini secara langsung akan memangkas keuntungan Tesla dari bisnis kredit tersebut. Padahal, dalam tiga bulan pertama 2025, penjualan kredit karbon melonjak sepertiga menjadi US$ 595 juta di tengah penurunan pendapatan utama.

    Ancaman terhadap SpaceX dan Starlink

    Konflik dengan Trump juga berpotensi mengancam SpaceX, perusahaan luar angkasa milik Musk yang telah menerima miliaran dolar dalam bentuk kontrak dari pemerintah AS, termasuk dari NASA.

    Trump secara terbuka menyatakan dapat memotong kontrak federal SpaceX, sebuah ancaman besar mengingat SpaceX merupakan satu-satunya perusahaan AS yang mampu mengangkut manusia ke dan dari stasiun luar angkasa internasional menggunakan kapsul Dragon. Ketergantungan pada Rusia dengan kapsul Soyuz dinilai bukan pilihan ideal secara politik.

    Di tengah ketegangan, Musk sempat mengancam akan menonaktifkan kapsul Dragon, tetapi kemudian meralat pernyataannya.

    Starlink, anak usaha SpaceX yang menyediakan layanan internet berbasis satelit juga tak lepas dari risiko.

    Baru-baru ini, Musk mengumumkan bahwa Arab Saudi dan India telah memberikan izin operasional untuk Starlink, perkembangan yang terjadi saat dia mendampingi Trump dalam kunjungan ke Timur Tengah.

    Namun dengan memburuknya hubungan antara keduanya, akses Starlink ke pasar global bisa saja dibatasi secara politis, bukan bisnis murni.

    X dan Risiko Pengiklan Kabur

    Platform media sosial milik Musk, X (dulu Twitter), juga berpotensi terdampak. Setelah sempat ditinggalkan banyak pengiklan karena sikap Musk yang membiarkan konten konspiratif, beberapa merek besar mulai kembali diduga karena tekanan dari kelompok konservatif.

    Namun kini, para pengiklan harus mempertimbangkan ulang kehadiran mereka di platform tersebut, terutama jika Trump memutuskan untuk menjadikan X sebagai sasaran politik.

    “Jika Trump tidak menyukai X, ada risiko platform ini kembali menjadi radioaktif secara politis,” kata Sarah Kreps, pakar politik dari Universitas Cornell.

    Apa yang Dipertaruhkan?

    Bagi Musk, konflik ini datang di saat yang sangat kritis. Selain proyek moonshot NASA yang dijalankan oleh SpaceX, Tesla tengah berjuang untuk menghidupkan kembali minat konsumen setelah penurunan penjualan, terutama di kalangan pemilih liberal yang memboikot merek tersebut karena afiliasi politik Musk.

    Ada spekulasi bahwa pasar “daerah merah” atau basis pemilih Trump dapat menyelamatkan penjualan Tesla. Namun setelah perpecahan ini, peluang tersebut dinilai makin tipis.

    “Ada lebih banyak pertanyaan daripada jawaban saat ini,” tulis analis TD Cowen, Itay Michaeli.

    Kondisi tersebut telah menurunkan target saham Tesla dari US$ 388 menjadi US$ 330. Harga saham Tesla berada di US$ 300 pada Jumat (6/6/2025).

    Dengan bisnis yang begitu besar dan kompleks, Elon Musk tampaknya memiliki lebih banyak hal untuk kehilangan dibandingkan Donald Trump, jika konflik ini terus berlanjut.

    Dampaknya bisa menjalar ke berbagai lini bisnis otomotif, luar angkasa, internet satelit, dan media sosial, serta mengguncang kepercayaan investor global terhadap visi masa depan Elon Musk.

  • Trump Tegaskan Hubungannya dengan Elon Musk Berakhir, Tak Mau Damai!

    Trump Tegaskan Hubungannya dengan Elon Musk Berakhir, Tak Mau Damai!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden AS Donald Trump akhirnya menegaskan hubungan dirinya dengan miliardernya Elon Musk telah berakhir. Trump pun memperingatkan akan ada “konsekuensi serius” jika Musk mendanai Demokrat AS yang mencalonkan diri melawan Republikan yang memberikan suara untuk RUU pajak dan pengeluaran presiden yang luas.

    Dalam wawancara telepon dengan NBC News, Sabtu (7/6/2025), Trump menolak untuk mengatakan apa konsekuensinya dan menambahkan bahwa ia belum berdiskusi tentang apakah akan menyelidiki Elon Musk lebih lanjut.

    Ketika ditanya apakah menurutnya hubungannya dengan CEO Tesla dan SpaceX telah berakhir, Trump berkata, “Saya kira begitu, ya.”

    Dia pun menegaskan tidak memiliki niatan untuk memperbaiki hubungannya dengan Elon Musk.

    “Tidak,” kata Trump kepada NBC News.

    “Saya tidak berniat berbicara dengannya,” kata Trump.

    Namun, Trump mengatakan ia tidak berpikir untuk mengakhiri kontrak pemerintah AS dengan perusahaan internet satelit StarLink milik Musk atau perusahaan peluncuran roket SpaceX.

    Elon Musk dan Trump mulai saling menghina minggu ini, ketika Musk mengecam RUU Trump sebagai “kekejian yang menjijikkan”. Penentangan Elon Musk terhadap langkah tersebut mempersulit upaya untuk meloloskan undang-undang tersebut di Kongres, di mana Partai Republik hanya memiliki mayoritas tipis di DPR dan Senat.

    RUU tersebut lolos tipis di DPR bulan lalu dan sekarang diajukan ke Senat, di mana rekan-rekan Trump dari Partai Republik mempertimbangkan untuk membuat perubahan.

    Analis nonpartisan memperkirakan langkah tersebut akan menambah US$2,4 triliun ke utang AS sebesar US$36,2 triliun selama 10 tahun dan membuat banyak anggota parlemen khawatir, termasuk beberapa anggota Partai Republik yang sangat berhati-hati dalam hal fiskal.

    Elon Musk juga menyatakan sudah waktunya bagi partai politik baru di Amerika Serikat “untuk mewakili 80% di tengah (masyarakat)!”

    Trump mengatakan bahwa ia yakin RUU tersebut akan disahkan menjelang hari libur Hari Kemerdekaan AS pada tanggal 4 Juli.

    “Faktanya, ya, orang-orang yang tadinya akan memberikan suaranya kini dengan antusias akan memberikan suaranya, dan kami berharap RUU tersebut akan disahkan,” kata Trump kepada NBC

    (haa/haa)

  • Deretan Artis Indonesia Pemilik Mobil Listrik, dari BYD hingga Tesla

    Deretan Artis Indonesia Pemilik Mobil Listrik, dari BYD hingga Tesla

    Jakarta, Beritasatu.com – Tren penggunaan mobil listrik semakin digemari masyarakat Indonesia, termasuk kalangan selebritas. Sejumlah artis Indonesia diketahui telah beralih ke kendaraan listrik sebagai sarana transportasi harian untuk menunjang aktivitas sehari-hari mereka.

    Merek mobil listrik yang dipilih pun beragam, mulai dari Tesla, BYD, hingga Chery Omoda, yang masing-masing memiliki spesifikasi dan keunggulan tersendiri. Berikut ini beberapa artis Indonesia yang telah menggunakan mobil listrik:

    1. Deddy Corbuzier: Deddy menjadi pembeli pertama mobil listrik keluaran Tesla seri model 3 di Indonesia. Selain ramah lingkungan, Deddy tertarik dengan mobil listrik ini karena alasan teknologinya yang canggih seperti autopilot hingga kendali dengan tablet. Per Mei 2024, mobil Tesla model 3 seperti yang  dimiliki Deddy dijual seharga mulai dari Rp 1, 5 miliar.

    2. Raffi Ahmad: Raffi Ahmad dikenal sebagai salah satu artis Indonesia yang sangat menggemari mobil. Tidak ketinggalan tren, Raffi juga memiliki mobil listrik, yakni Chery Omoda E5 yang disebut dikembangkan dalam kerangka konsep Art in Motion. Mobil ini dijual seharga mulai dari Rp 425 juta per satu unit.

    3. Betrand Onsu: Anak sulung Ruben Onsu dan Sarwendah ini merupakan penggemar berat mobil listrik merek BYD.  Ia mengaku sudah menyukai mobil sedan listrik tersebut sebelum resmi dipasarkan di Indonesia.

    Impiannya terwujud setelah Ruben Onsu menghadiahkannya mobil BYD Seal sebagai kado ulang tahun. Sedan listrik BYD Seal seperti yang dimiliki Betrand hadir dengan dua tipe model berbeda, tipe premium dan performance. Tipe premium dibanderol mulai dari Rp 639 juta, sedangkan tipe performance dijual dengan harga mulai Rp 750 juta per unit.

    4. Dian Sastrowardoyo: Aktris top satu ini sudah cukup lama mempunyai mobil listrik. Sejak 2020, aktris pemeran Cinta dalam film Ada Apa Dengan Cinta tersebut sudah memiliki Ioniq EV warna putih, salah satu mobil listrik keluaran Hyundai yang pada 2020. Saat pertama kali dirilis pada 2020, mobil ini dijual dengan harga mulai dari Rp 624 juta.

  • Donald Trump Belum Tertarik Hubungi Elon Musk untuk Berdamai – Page 3

    Donald Trump Belum Tertarik Hubungi Elon Musk untuk Berdamai – Page 3

    Sebelumnya, saham Tesla menjadi sorotan di tengah perseteruan antara Elon Musk dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. 

    Harga saham Tesla naik lebih dari 3% pada perdagangan Jumat, 6 Juni 2025. Kenaikan harga saham Tesla terjadi setelah ancaman  dan hinaan antara CEO Tesla Elon Musk dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Hal itu juga telah memicu penurunan kapitalisasi pasar Tesla USD 152 miliar pada perdagangan Kamis.

    Harga saham Tesla naik 3,67% ke posisi USD 295,14. Setelah perdagangan harga saham Tesla bertambah 0,86%. Kapitalisasi pasar saham Tesla menjadi USD 924,81 miliar.

    Selama sepekan, harga saham Tesla turun lebih dari 14% dan turun 27% sepanjang 2025. Demikian mengutip CNBC, Sabtu (7/6/2025).

    “Saya pikir cerita sebenarnya di sini adalah basis investor Tesla benar-benar tidak peduli tentang apapun,” ujar CEO Ritholtz Wealth Management Josh Brown.

    Analis mengutip laporan Politico, Donald Trump telah menjadwalkan panggilan telepon pada Jumat dengan Elon Musk. Namun, seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan kepada NBC News pada Jumat pekan ini kalau Trump “tidak tertarik” dalam panggilan dengan Elon Musk.

    “Elon Musk membutuhkan Trump dan Trump membutuhkan Elon Musk karena banyak alasan dan keduanya menjadi teman lagi akan menjadi kelegaan besar untuk saham Tesla,” tulis Analis Wedbush Securities Dan Ives dalam sebuah catatan pada Jumat pagi.

    “Kami akan memantau situasi dengan seksama hari ini, tetapi kami yakin Saham Tesla terlalu banyak dijual karena berita ini,” ia menambahkan.