brand merek: Tesla

  • Elon Musk Sebut Tesla-Samsung Teken Kontrak USD 16,5 Miliar

    Elon Musk Sebut Tesla-Samsung Teken Kontrak USD 16,5 Miliar

    Jakarta

    Samsung Electronics telah menandatangani kontrak senilai USD 16,5 miliar atau setara Rp 270,6 triliun untuk memasok semikonduktor ke Tesla, berdasarkan postingan CEO Tesla Elon Musk di X. Angka ini bisa jadi lebih besar lagi dari yang diumumkan, berdasarkan isyarat dari Musk.

    Produsen chip memori tersebut, yang tidak menyebutkan nama rekanan, menyebutkan dalam pengajuannya bahwa tanggal mulai efektif kontrak adalah 26 Juli 2025 (penerimaan pesanan) dan tanggal berakhirnya adalah 31 Desember 2033.

    Namun, Musk kemudian mengonfirmasi dalam balasannya di platform media sosial X bahwa Tesla adalah rekanan tersebut.

    “Pabrik raksasa baru Samsung di Texas akan didedikasikan untuk membuat chip AI6 generasi berikutnya dari Tesla. Pentingnya strategis ini sulit dilebih-lebihkan. Samsung saat ini memproduksi AI4. TSMC akan memproduksi AI5, yang baru saja menyelesaikan desain, awalnya di Taiwan dan kemudian di Arizona,” tulis bos SpaceX itu.

    “Samsung setuju untuk mengizinkan Tesla membantu memaksimalkan efisiensi manufaktur. Ini adalah titik kritis, karena saya akan melangkah maju secara pribadi untuk mempercepat laju kemajuan,” lanjutnya.

    Samsung sebelumnya menyatakan bahwa detail kesepakatan, termasuk nama rekanan, tidak akan diungkapkan hingga akhir tahun 2033, dengan alasan permintaan dari pihak kedua. Tujuannya untuk melindungi rahasia dagang, menurut terjemahan Google dari dokumen yang diajukan dalam bahasa Korea pada hari Senin.

    “Karena isi utama kontrak belum diungkapkan karena kebutuhan untuk menjaga kerahasiaan bisnis, investor disarankan untuk berinvestasi dengan hati-hati dengan mempertimbangkan kemungkinan perubahan atau pemutusan kontrak,” kata perusahaan tersebut, dikutip detikINET dari CNBC.

    Saham perusahaan naik lebih dari 6% dalam perdagangan pada hari Senin, mencapai level tertinggi sejak September 2024.

    Disebutkan pula sebelumnya bahwa Tesla kemungkinan merupakan pelanggan, ujar Ray Wang, direktur riset semikonduktor, rantai pasokan, dan teknologi baru di The Futurum Group, kepada CNBC sebelum postingan Musk. Bloomberg News sebelumnya melaporkan bahwa kesepakatan Samsung adalah dengan Tesla, mengutip sebuah sumber.

    Layanan Samsung memproduksi chip diketahui berdasarkan desain yang disediakan oleh perusahaan lain. Samsung merupakan penyedia layanan terbesar kedua di dunia, setelah Taiwan Semiconductor Manufacturing Company.

    (ask/ask)

  • Beli Mobil Listrik Bekas Bisa Untung Besar, Asal Tahu Caranya

    Beli Mobil Listrik Bekas Bisa Untung Besar, Asal Tahu Caranya

    JAKARTA – Harga mobil listrik bekas memang mengalami penurunan yang lebih signifikan dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran internal (ICE) di pasar global. Hal ini karena tingginya produksi dan persaingan di pasar mobil listrik, berimbas harga mobil listrik baru terus menurun, yang berdampak pada nilai jual kembali mobil bekas. Misalnya, data dari Auto Trader di Inggris menunjukkan bahwa harga mobil listrik bekas turun 20,7 persen tahun-ke-tahun pada Juni 2023, sementara mobil ICE juga mengalami penurunan, tetapi tidak sebesar itu.

    Dengan tingginya produksi, pasokan mobil listrik bekas juga meningkat pesat, terutama di pasar seperti Eropa, di mana delapan dari sepuluh orang membeli mobil bekas. Ini menyebabkan oversupply, yang menekan harga lebih jauh. Padahal, menurut IEA (International Energy Agency), pasar mobil bekas sangat penting untuk adopsi massal mobil listrik, terutama karena mobil baru tetap mahal.

    Namun, penting untuk dicatat bahwa tren ini bisa berubah seiring waktu, terutama dengan peningkatan umur baterai, insentif pemerintah, dan peningkatan infrastruktur pengisian daya, yang dapat membantu menstabilkan atau bahkan meningkatkan nilai mobil listrik bekas di masa depan.

    Nah, ada kisah menarik soal membeli mobil listrik bekas seperti generasi pertama dari Tesla Model S. Dilaporkan InsideEVs, Senin, 28 Juli, harga bekas Tesla Model S generasi awal di Amerika Serikat mulai dari 6.000 dolar AS atau setara Rp98,3 juta. Sayangnya, banyak yang belum mengetahui yaitu perbaikan baterai bertegangan tingginya bisa menyebabkan biaya perbaikan lebih dari 20.000 dolar AS (setara Rp327 juta). Namun bagi yang paham ternyata Tesla Model S ini bisa diubah jadi lebih bertenaga dan hemat di kantong.

    Adalah Alex dari Out of Spec Renew, bengkel khusus EV yang membocorkannya. Ia memberi solusi cerdas dengan ganti baterai lama dengan baterai bekas berkapasitas lebih besar dari model Tesla yang lebih baru.

    Contohnya, Tesla Model S 2015 milik Alex. Awalnya memakai baterai 70 kWh, mobil ini sudah menempuh lebih dari 470.000 mil (756.391km). Kini, baterainya ditukar dengan versi 100 kWh dari Tesla lain, hanya dengan biaya sekitar 12.000 dolar AS (setara Rp196 juta).

    Hasilnya? Jauh lebih efisien dan bertenaga. Pengisian Supercharger selama 15 menit yang dulu hanya menambah 15 kWh energi dan 66 kilometer jarak tempuh (41 mil), kini bisa menyerap 29 kWh—cukup untuk 122 kilometer (76 mil). Artinya, peningkatan jangkauan hingga 85 persen!

    Meski ada sedikit penurunan efisiensi sekitar 5 persen karena bobot baterai yang lebih berat, manfaatnya tetap jauh lebih besar. Biaya lebih murah dari beli mobil listrik baru, jangkauan lebih jauh, dan performa meningkat—membuktikan bahwa beli mobil listrik bekas bukan hanya hemat, tapi juga bisa sangat menguntungkan jika tahu trik dan solusinya.

  • Perusahaan Misterius yang Pesan Chip Samsung Rp 270 T Terungkap

    Perusahaan Misterius yang Pesan Chip Samsung Rp 270 T Terungkap

    Jakarta

    Samsung mendapat kontrak sangat besar untuk memproduksi chip, nilainya mencapai USD 16,5 miliar atau sekitar Rp 270 triliun. Namun kontrak tersebut tertera kalau nama perusahaan pemesan chip itu baru bisa diungkap pada tahun 2033, saat kontraknya berakhir.

    Namun kemudian CEO Tesla Elon Musk menyebut bahwa Tesla-lah yang memesan chip dari Samsung itu. Saham Samsung pun terus melesat hingga 6% sejak kabar kontrak dari Tesla ini tersebar.

    “Fab baru Samsung di Texas akan dikhususkan untuk memproduksi chip A16 untuk Tesla generasi selanjutnya. Pentingnya langkah strategis ini sulit untuk diungkapkan,” tulis Musk dalam postingannya di X.

    Jika yang dimaksud Musk adalah pabrik chip di Taylor, Texas, yang sempat mandek pengembangannya, maka kontrak dari Tesla ini benar-benar menjadi angin segar bagi Samsung.

    Pasalnya pabrik baru Samsung itu saat ini masih ditunda operasionalnya karena Samsung kesulitan mendapat klien kelas kakap.

    “Samsung setuju untuk membolehkan Tesla membantu dalam memaksimalkan efisiensi produksi. Ini adalah poin penting, karena saya sendiri akan turun tangan untuk mengakselerasi langkah pengembangannya. Dan fab ini memang lokasinya tak jauh dari rumah saya,” tulis Musk.

    Produksi chip A16 ini memang belum diungkap, namun sebelumnya Musk menyebut kalau chip A15 akan diproduksi mulai akhir 2026. Diasumsikan kalau setelah itu barulah chip A16 akan diproduksi.

    Samsung saat ini menjadi produsen untuk chip Tesla A14, yang menjadi otak untuk sistem Full Self-Driving yang dipakai di Tesla, sementara TSMC akan memproduksi chip A15 di Taiwan, dan kemudian diproduksi di Arizona.

    Samsung sendiri sedang berusaha menggenjot tingkat keberhasilan produksi chip 2nm terbarunya. Namun menurut analis BNK Lee Min-hee, kemungkinan kontrak baru ini tak akan melibatkan produksi chip dengan teknologi terbaru.

    Sebelumnya Samsung juga kehilangan salah satu klien chipnya, yaitu Google, yang memilih untuk memproduksi chip Tensor G5 di TSMC. Tensor G5 ini akan dipakai di jajaran pixel 10 yang dirilis pada Agustus 2025 mendatang.

    Berbeda dengan chip Tensor yang dipakai di jajaran Pixel generasi sebelumnya, Tensor G5 ini didesain dari nol oleh Google. Sementara chip Tensor yang sebelumnya berbasis dari chip Exynos besutan Samsung.

    (asj/asj)

  • Tesla Pakai Chip Samsung untuk Humanoid Optimus, Nilai Kontrak Rp269,6 Triliun

    Tesla Pakai Chip Samsung untuk Humanoid Optimus, Nilai Kontrak Rp269,6 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Tesla telah menandatangani kesepakatan senilai US$16,5 miliar atau sekitar Rp269,6 triliun (Kurs: Rp16.000) untuk mendapatkan chip dari Samsung Electronics.

    Langkah tersebut disebut-sebut akan memperkuat kontrak bisnis raksasa teknologi Korea Selatan tersebut, dan di sisi lain juga akan membantu Tesla menjual lebih banyak kendaraan listrik.

    CEO Tesla, Elon Musk mengatakan, pabrik chip baru Samsung di Texas akan memproduksi chip AI6 generasi berikutnya untuk Tesla. Nantinya, chip tersebut akan digunakan pada kendaraan self-driving dan robot humanoid Optimus, lebih tepatnya untuk menjalankan model AI dan membuat keputusan secara real-time.

    Dalam unggahan di akun X-nya, Elon Musk menyambut baik kerjasama Tesla-Samsung, karena selain membantu dalam hal produksi, letak pabrik Samsung yang dekat dari rumahnya akan memungkinkan dia langsung turun tangan dalam proses pengembangan.

    “Angka US$16,5 miliar hanya angka minimum, output sebenarnya kemungkinannya bisa berjumlah beberapa kali lebih tinggi,” Kata Musk dalam unggahan lainnya, dilansir Reuters (29/07/25).

    Namun, meski belum ada jadwal pasti yang ditetapkan untuk produksi chip AI6, pada akhir 2026, chip AI5 generasi berikutnya akan diproduksi, yang mengindikasikan bahwa AI6 akan menyusul setelahnya.

    Analis di SK Securities, Lee Dong-Ju memperkirakan produksi chip AI6 akan dilakukan pada 2027 atau 2028, tetapi tetap ada kemungkinan pengunduran, sebab Tesla memiliki sejarah gagal mencapai targetnya.

    Selain memproduksi chip memori, Samsung juga memproduksi chip logika yang dirancang oleh pelanggan melalui bisnis pengecorannya. Proyek tersebut dilakukan untuk memperluas jangkauan chip memori utamanya ke manufaktur chip kontrak.

    Kesepakatan dengan Tesla akan membantu mengurangi kerugian pada bisnis pengecoran Samsung, yang menurut analis Kiwoom Securities, Pak Yuak, berjumlah melebihi US$3,6 miliar atau Rp58,8 triliun (Kurs: Rp16.000) pada paruh pertama tahun ini.

    Dikutip dari Techcrunch, Tesla sendiri beralih dari platform Drive Nvidia ke chip kustomnya sendiri sejak 2019 yang bernama FSD Computer (FSDC) atau Hardware 3. 

    FSDC rancangan Samsung terdiri dari dua sistem duplikat yang berdampingan pada satu papan, untuk menciptakan redudansi yang dibutuhkan sistem mengemudi otomatis.

    Sejak saat itu, perhatian perusahaan terhadap chip khusus mereka semakin meluas seiring ambisi yang juga meningkat. Chip AI menjadi inti dari upaya Tesla beralih dari hanya produsen mobil menjadi perusahaan AI dan robotika. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Video: Elon Musk Bocorkan Kerjasama Tesla-Samsung

    Video: Elon Musk Bocorkan Kerjasama Tesla-Samsung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Samsung Electronics telah menandatangani kontrak senilai 16,5 Miliar USD, untuk memasok semi konduktor ke Tesla. Ini terungkap dari unggahan CEO Tesla Elon Musk di platform X.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Senin (28/07/2025).

  • Startup Tak Terkenal Bernilai Rp 6.000 Triliun Mendadak Jadi Sorotan

    Startup Tak Terkenal Bernilai Rp 6.000 Triliun Mendadak Jadi Sorotan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Palantir Technologies memang belum dikenal secara umum, seperti halnya OpenAI, atau raksasa yang lebih populer semacam Google dan Meta. Namun, startup yang bergerak di sektor software dan analisis big data tersebut kini menyorot perhatian industri teknologi.

    Palantir sebenarnya bukan pemain baru. Startup berbasis Palo Alto ini didirikan sejak 2003 oleh nama-nama kawakan seperti Peter Thiel dan Stephen Cohen.

    Di era teknologi berbasis data, Palantir kian meroket. Saat ini, Palantir sudah masuk di daftar 20 perusahaan paling bernilai di Amerika Serikat (AS).

    Pada Jumat (25/7) waktu setempat, saham Palantir naik lebih dari 2% dan berhasil mencetak rekor baru. Kenaikan saham itu membuat kapitalisasi pasar Palantir mencapai US$375 miliar atau setara Rp 6.133 triliun.

    Kapitalisasi pasar itu sudah mengalahkan perusahaan-perusahaan legendaris lainnya di AS seperti Bank of America dan Coca-Cola.

    Sepanjang 2025, Palantir telah menaikkan valuasinya sebesar 2 kali lipat. Para investor meningkatkan taruhan mereka pada bisnis AI perusahaan dan hubungan yang lebih erat dengan pemerintah AS.

    Pendapatan Palantir di bisnis pemerintahan AS meningkat 45% menjadi US$373 juta pada kuartal terakhirnya, sementara total penjualan naik 39% menjadi US$884 juta. Perusahaan akan melaporkan hasil kinerjanya pada 4 Agustus 2025 mendatang.

    Awal tahun ini, Palantir melejit melampaui Salesforce, IBM, dan Cisco dan masuk ke dalam 10 perusahaan teknologi AS teratas berdasarkan kapitalisasi pasar.

    Membeli saham pada level ini mengharuskan investor membayar kelipatan yang tinggi. Palantir saat ini diperdagangkan dengan rasio forward earnings 273 kali lipat, menurut FactSet. Satu-satunya perusahaan lain di 20 teratas dengan rasio tiga digit adalah Tesla.

    Dengan total pendapatan US$3,1 miliar selama setahun terakhir, Palantir hanya sepersekian dari perusahaan terkecil berdasarkan penjualan di antara 20 perusahaan teratas berdasarkan kapitalisasi pasar.

    Mastercard, yang bernilai US$518 miliar, berada di posisi terdekat dengan penjualan selama empat kuartal terakhir sekitar US$29 miliar.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Pasok Chip AI, Samsung Teken Kontrak USD 16,5 M Dengan Tesla

    Video: Pasok Chip AI, Samsung Teken Kontrak USD 16,5 M Dengan Tesla

    Jakarta, CNBC Indonesia- Samsung Electronics telah menandatangani kontrak senilai USD 16,5 miliar untuk memasok semi konduktor ke Tesla. Ini terungkap dari unggahan CEO Tesla, Elon Musk, di platform X.

    Selengkapnya dalam program Power Lunch CNBC Indonesia (Senin, 28/07/2025) berikut ini.

  • Pasang Dashcam di Mobil Listrik, Kelistrikan Aman Nggak Ya?

    Pasang Dashcam di Mobil Listrik, Kelistrikan Aman Nggak Ya?

    Jakarta

    Kamera dasbor atau dashcam saat ini menjadi kebutuhan buat pemilik kendaraan. Rekaman dari dashcam dapat menjadi bukti jika terjadi sesuatu di jalan. Namun, ada kekhwatiran soal instalasi dashcam di mobil listrik, apakah kelistrikan dan kesehatan baterai tetap aman?

    Dashcam berfungsi sebagai “saksi mata digital” yang tidak memihak. Dalam kasus kecelakaan, rekaman dashcam bisa menjadi alat bukti yang kuat dan mencegah konflik hukum. Selain itu, dashcam juga membantu mencegah penipuan lalu lintas, mendeteksi aksi kriminal seperti pencurian, pemalakan dan vandalisme, memberikan pemantauan saat parkir, dan mendokumentasikan perjalanan.

    Namun, ada kekhawatiran umum yang sering muncul dari pengguna kendaraan listrik (EV), apakah dashcam bisa mengganggu sistem kelistrikan EV atau memperpendek usia baterai?

    Salah satu produsen dashcam, BlackVue, mengklaim, kamera dasbornya tetap aman digunakan oleh kendaraan listrik. “Banyak pengguna EV kami di Asia, AS, dan Eropa memilih BlackVue karena sistem kami aman, efisien, dan tidak mengganggu sistem kendaraan modern, termasuk EV dengan fitur ADAS sekalipun,” kata Direktur Pemasaran Blackvue Indonesia, Rudy.

    Salah satunya karena adanya fitur dashcam yang tidak memiliki daya tinggi. Di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, BlackVue meluncurkan dashcam flagship terbarunya, Elite 8 Series. Dashcam itu diklaim memiliki kualitas rekaman tinggi, efisiensi daya, dan konektivitas canggih.

    Dashcam Elite 8 memiliki fitur Power Saving Parking Mode. Fitur itu memastikan kamera tetap aktif hingga berminggu-minggu tanpa menguras aki, berkat konsumsi daya ultra-rendah di bawah 1mA. Kamera akan aktif otomatis saat ada benturan, dengan waktu respon kurang dari 1 detik.

    Dengan konsumsi daya di bawah 1mA dan sistem voltase cut-off otomatis, ELITE 8 cocok untuk kendaraan listrik seperti Tesla, Hyundai IONIQ, Nissan Leaf, Wuling EV, hingga BYD yang mementingkan efisiensi penggunaan baterai.

    Dashcam ini dilengkapi dengan Dual HDR dan sensor Sony STARVIS 2, ELITE 8 memberikan video jernih di segala kondisi, termasuk cahaya rendah di bawah 0.03 Lux atau hampir gelap total. ELITE 8 juga memiliki fitur Full-Color Night Vision, hasil rekaman tetap berwarna dalam kondisi gelap, hal ini berguna untuk melihat detail seperti warna kendaraan, pelat nomor dan rambu lalu lintas.

    Ketika terjadi tabrakan, dashcam Blackvue Elite 8 memiliki Event buffer. Ketika mobil mengalami tabrakan, Blackvue akan memastikan rekaman 10 detik sebelum terjadinya tabrakan tetap terekam dan bisa digunakan untuk memperjelas bukti rekaman sebelum kejadian. Ini berarti klip video peristiwa yang direkam saat mengemudi atau parkir menyertakan rekaman lima detik yang terjadi sebelum peristiwa pemicu terjadi.

    ELITE 8 juga menyertakan Built-in GPS, Wi-Fi.GPS yang menyematkan data kecepatan dan lokasi dalam video yang direkam, memungkinkan pengguna untuk melihat lokasi kamera di peta selama pemutaran di Aplikasi Blackvue atau BlackVue Viewer.Wi-Fi memungkinkan pengguna untuk terhubung ke aplikasi BlackVue mereka dengan smartphone atau tablet untuk transfer file cepat.

    Fitur penting lainnya dari ELITE 8 termasuk speaker internal, sensor benturan, dan deteksi gerakan.Kamera dasbor memberi tahu pengguna saat menyala, mati, atau mendeteksi kesalahan, melalui speaker yang disematkan di kamera depan. Akselerometer internal kamera depan mendeteksi benturan untuk memicu perekaman event, dan mengaktifkan Mode Parkir saat tidak bergerak selama lima menit. BlackVue menandai semua video (Normal, Event, Mode Parkir, dll.) sehingga pengguna dapat memfilternya dan dengan cepat menemukan yang mereka butuhkan di aplikasi atau BlackVue Viewer.

    Blackvue memiliki fitur tahan panas, sehingga bisa tetap beroperasi pada suhu yang sangat tinggi. Hasil rekaman akan selalu ada pada saat dibutuhkan.

    (rgr/riar)

  • Tesla Hadapi Penjualan Kendaraan dan Bitcoin yang Lesu – Page 3

    Tesla Hadapi Penjualan Kendaraan dan Bitcoin yang Lesu – Page 3

    Trump berselisih dengan Powell terkait kunjungannya ke The Fed. Ketua Federal Reserve (FED) dan Presiden AS beradu argumen atas tuduhan Trump mengenai pembengkakan biaya di kantor The Fed. Namun, Trump mengklaim bahwa ia merasa tidak “perlu” memecat Powell.

    Nasdaq Composite dan S&P 500 ditutup pada level tertinggi sepanjang masa. Laba Alphabet yang lebih baik dari perkiraan mendorong kedua indeks tersebut. Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,24 %, menghapus kenaikan sebelumnya setelah Bank Sentral Eropa mempertahankan suku bunganya di 2 %.

    Saham Tesla anjlok 8%. Penurunan tersebut terjadi setelah pengumuman perusahaan pada hari Rabu bahwa mereka telah mencatat penurunan penjualan otonom kuartalan kedua berturut-turut. Selain itu, Tesla menjual 75 % bitcoin-nya di salah satu momen terburuk.

    Pendapatan Intel melampaui ekspektasi pada kuartal kedua. Meskipun demikian, produsen chip tersebut membukukan kerugian bersih sebesar $2,9 miliar akibat beban penurunan nilai sebesar $800 juta. Pemotongan anggaran besar dalam bisnis pengecoran di Intel diumumkan oleh CEO barunya Lip-Bu Tan.

    [PRO] Perusahaan India bertaruh pada obat penurun berat badan. Berakhirnya paten di Brasil dan India menyiratkan bahwa perusahaan farmasi ini dapat menikmati pengalaman unik sebagai pelopor di puluhan pasar negara berkembang.

    Laporan Kekayaan di India

    Laporan terbaru Knight Frank menunjukkan 85.698 individu di India memiliki aset di atas USD 10 juta. Angka ini mewakili 3,7% dari seluruh populasi dunia dengan kekayaan bersih tersebut, lebih tinggi daripada Inggris dengan selisih 2,4%, tetapi lebih rendah daripada Tiongkok dengan selisih 20,1%.

    Satu dari lima dari 150 individu dengan kekayaan bersih yang sangat tinggi, sebuah survei oleh perusahaan manajemen kekayaan Kotak Private, yang dilakukan bekerja sama dengan konsultan EY, menyatakan keinginannya untuk bermigrasi dari India dan mempertahankan kewarganegaraan India mereka.

  • Tesla Tenggelam, Elon Musk Blak-blakan Nasibnya Makin Suram

    Tesla Tenggelam, Elon Musk Blak-blakan Nasibnya Makin Suram

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bisnis Tesla makin terpuruk. Sahamnya anjlok 8% pada Kamis (24/7) waktu setempat, setelah raksasa mobil listrik milik Elon Musk tersebut melaporkan kinerja yang mengecewakan.

    Penjualan mobil Tesla anjlok di dua kuartal berturut-turut sepanjang 2025. Pada kuartal-II (Q2) 2025, pendapatan Tesla menurun 12% dari tahun-ke-tahun (YoY) menjadi US$22,5 miliar.

    Pendapatan tersebut di bawah estimasi analis yang mematok angka US$22,74 miliar, menurut LSEG.

    Dikutip dari laporan kinerjanya, penurunan pendapatan Tesla antara lain disebabkan pengiriman mobil listrik yang lesu, pendapatan kredit regulasi yang lebih rendah, dan harga jual rata-rata (ASP) yang menurun.

    Elon Musk terang-terangan mengatakan kepada analis bahwa Tesla akan menghadapi beberapa kuartal yang berat di masa mendatang, dikarenakan berakhirnya kredit pajak mobil listrik federal, dikutip dari CNBC International, Jumat (25/7/2025).

    Tesla menghadapi kompetisi yang kian sengit di beberapa pasar inti seperti China dan Eropa. Pemain mobil listrik China yang gencar meluncurkan kendaraan murah memberikan tekanan terhadap bisnis Tesla.

    Pada awal Juli lalu, Tesla melaporkan penurunan penjualan mobil 14% YoY menjadi 384.000 unit pada Q2 2025.

    Di Eropa, registrasi mobil baru Tesla juga ditolak, menurut data yang dirilis Asosiasi Manufaktur Mobil Otomatis Eropa.

    Sepanjang tahun ini, saham Tesla turun gila-gilaan mencapai 24%. Tesla menjadi emiten dengan kineraj terburuk di antara raksasa teknologi dengan kapitalisasi pasar tinggi (megacaps) lainnya.

    Dalam laporan kinerja pada Rabu (23/7), Musk dan CFO Vaibhav Taneja mengatakan kebijakan ‘Big Beautiful Bill’ yang didukung pemerintahan Trump dan baru-baru ini lolos di Kongres akan berdampak besar pada bisnis Tesla.

    Aturan tersebut mengakhiri kredit pajak mobil listrik federal sebesar US$7.500 pada akhir September mendatang.

    Di samping bisnis Tesla yang berdarah-darah, sikap politik Musk juga menjadi sorotan. Orang terkaya di dunia tersebut sempat mengepalai Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE) dan membuat keputusan-keputusan kontroversial.

    Antara lain melakukan PHK besar-besaran terhadap pegawai federal, hingga memangkas anggaran dan program federal. Ia juga mendukung partai sayap kanan anti-imigran AfD di Jerman dan memicu gerakan boikot Tesla di mana-mana.

    Dalam beberapa bulan terakhir, hubungan Musk dan Trump juga kian memburuk. Musk bahkan mendirikan partai sendiri yang bertujuan melawan Republik.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]