brand merek: Tesla

  • Jarak Tempuh Baterai Mobil Listrik: Kenyataan Tak Seindah Klaim

    Jarak Tempuh Baterai Mobil Listrik: Kenyataan Tak Seindah Klaim

    Jakarta

    Jarak tempuh jadi salah satu senjata utama pabrikan mobil listrik dalam memasarkan produknya. Berdasarkan ujicoba terhadap beberapa brand di Australia, kenyataan tak semanis klaim.

    Di seluruh dunia, setiap mobil listrik yang dijual selalu mencantumkan kapasitas baterai dan klaim jarak tempuh yang bisa dicapai dalam satu kali pengisian daya hingga full 100%. Saat ini, setidaknya, tiga metode atau standarisasi populer yang paling sering digunakan.

    Yang kerap dipakai di Indonesia adalah WLTP (Worldwide Harmonised Light Vehicle Test Procedure). Ada juga NEDC (New European Driving Cycle), yang digunakan sebelum WLTP hadir. Lalu ada CLTC yang dikembangkan dan banyak dipakai di China.

    Belum lama ini, Australian Automobile Association (AAA), sebuah badan didanai Pemerintah Australia, melakukan pengujian klaim jarak tempuh baterai kendaraan listrik. Hasilnya, seluruh produk yang diujicoba ternyata didapat jarak tempuh yang lebih pendek.

    Dikutip dari Guardian, ada beberapa mobil listrik populer di Australia yang diuji. Hasilnya beragam, meski kesimpulannya sama: jarak tempuh dalam kondisi real lebih pendek dibanding yang diklaim pabrikan — dengan selisih 5% sampai 23%.

    Ilustrasi SPKLU yang disediakan PLN di Indonesia Foto: Dok PLN

    Australian Automobile Association dalam pernyataannya menyebut penelitian dilakukan demi membantu publik dan konsumen Australia mendapatkan informasi yang jelas terhadap mobil yang akan atau sudah mereka beli. Selain itu, AAA menyatakan serangakaian tes dilakukan demi menjawab keraguan serta kekhawatiran publik atas jarak tempuh kendaraan listrik dalam kondisi real, alias pemakaian sehari-hari.

    Penelitian yang dilakukan tidak main-main. AAA telah memulainya sejak 2022, dengan dana yang disiapkan pemerintah sebesar 14 juta Dollar Australia, setara Rp 148,7 miliar dan puluhan jenis mobil listrik ditest.

    Hasil Ujicoba Jarak Tempuh BYD, Tesla, Kia, dan Smart

    Salah satu mobil yang dites baru-baru ini adalah BYD Atto 3 keluaran tahun 2023 versi extended range. BYD Atto 3 tersebut punya jarak tempuh 369 km dengan konsumsi energi sebesar 180 Wh/km. Angka ini di bawah klaim BYD, yang disebut punya jarak tempuh 480 km dengan konsumsi energi 149 Wh/Km.

    Berikutnya ada Kia EV6, yang diklaim punya jarak tempuh 528 km dan konsumsi daya 165 Wh/km. Pada kenyataannya, EV6 keluaran tahun 2022 yang dicoba punya jarak tempuh 484 km dengan konsumsi energi 166 wh/km.

    Ilustrasi pengisian daya mobil listrik (Foto: AFP PHOTO / ROSLAN RAHMAN)

    Untuk Tesla Model 3 keluaran tahun 2024 yang dites, menunjukkan hasil serupa. Diklaim mampu melaju sejauh 513 km dalam sekali pengisian, mobil laris di Australia ini hasil tesnya menunjuk angka 441 km pada sekali pengisian daya.

    Selanjutnya ada Smart #3. Diklaim mampu melaju hingga 455 km dengan konsumsi energi 163 Wh/km, mobil ini pada kondisi nyata bisa melaju sejauh 432 km dengan konsumsi energi 170 Wh/km.

    Mobil Bensin Juga Diuji

    AAA merupakan badan pemerintah utama yang mengeluarkan kebijakan hingga advokasi untuk berbagai jenis kendaraan di Australia. Termasuk kendaraan berbahan bakar besin dan solar.

    Beberapa bulan lalu mereka juga merilis hasil ujicoba banyak kendaraan BBM. Hasilnya, sebanyak 77% kendaraan bensin dan solar punya konsumsi BBM lebih besar dibanding yang klaim pabrikan. Atinya, lebih boros BBM dibanding yang dipromosikan.

    “Dengan semakin banyak mobil listrik masuk ke pasar Australia, konsumen kini bisa memahami para pendatang baru tersebut terkait jarak tempuh baterainya,” kata Michael Bradley, managing direktur AAA.

    Pengujian kendaran-kendaraan listrik ini dilakukan di sekitar Geelong, negara bagian Victoria. Pengujian di antaranya dilakukan di dalam sirkuit, di jalan tol, serta jalanan wilayah pemukiman.

    (din/dry)

  • Militer AS Mau Beli Tesla Cybertruck… buat Ditembak Rudal

    Militer AS Mau Beli Tesla Cybertruck… buat Ditembak Rudal

    Jakarta

    Militer Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) dilaporkan bakal membeli Tesla Cybertruck. Bukan untuk kendaraan dinas tapi dipakai sebagai target sasaran rudal.

    Dikutip dari The Drive dan Business Insider, Angkatan Udara AS ingin membeli dua Cybertruck untuk pengujian tembakan rudal langsung.

    Informasi ini diperoleh dari dokumen pengadaan yang dilaporkan pertama kali oleh The War Zone. Spesifikasi Cybertrucks yang bakal dibeli hanya perlu dapat ditarik, tidak berfungsi, dan baterainya harus dilepas. Cybertruck termasuk di antara 33 kendaraan untuk pengujian tembakan rudal langsung di White Sands Missile Range, New Mexico.

    Dalam dokumen terpisah dijelaskan mengapa Tesla Cybertruck secara khusus diperlukan untuk latihan tembak. Alasan terbesarnya, musuh berpeluang menggunakan truk berlapis baja tahan karat di medan perang karena daya tahannya.

    Tesla Cybertruck di depan Gedung Putih Foto: REUTERS/Kevin Lamarque

    “Di ruang operasi, kemungkinan jenis kendaraan yang digunakan oleh musuh dapat beralih ke Tesla Cybertruck,” kata dokumen itu.

    “Pengujian perlu mencerminkan situasi dunia nyata. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mempersiapkan unit untuk operasi dengan mensimulasikan skenario sedekat mungkin dengan situasi dunia nyata,” tambahnya lagi.

    Lebih lanjut, rencana ini disebut mendukung program U.S. Special Operations Command’s (SOCOM) Stand Off Precision Guided Munitions (SOPGM). SOPGM mencakup berbagai jenis munisi pandu presisi yang diluncurkan dari udara khusus untuk operasi khusus, termasuk berbagai varian AGM-114 Hellfire, misil AGM-176 Griffin, GBU-69/B Small Glide Munition (SGM), dan GBU-39B/B Laser Small Diameter Bomb (LSDB).

    Belum ada komentar dari militer AS maupun pihak Tesla.

    Sebagai catatan, Tesla Cybertruck merupakan pikap berkabin ganda yang menggunakan baja tahan karat ultra keras (ultra-hard 30X cold-rolled stainless steel) untuk memberikan perlindungan lebih saat mengalami benturan keras. Selain itu, kendaraan tersebut juga sudah punya kaca armor yang membuatnya tak mudah pecah.

    Tesla Cybertruck masuk Indonesia. Foto: Doc. Glamour Auto Boutique

    Tesla masih mempertahankan desain produksi yang ‘agak’ lain. Truk tersebut, terbuat dari baja tahan karat mengkilap dan dibentuk menjadi bidang datar, sebagian garis desainnya terinspirasi oleh mobil yang berubah menjadi kapal selam dalam film James Bond tahun 1977 “The Spy Who Loved Me.

    Tahun lalu, pemimpin Chechnya alias Chechen di Rusia, Ramzan Kadyrov, memamerkan Tesla Cybertruck yang sudah dibekali senjata seperti senapan mesin di bagian baknya. Dia sesumbar mobil tersebut bakal dipakai untuk perang Ukraina. Namun, Kadyrov kemudian menuduh Tesla sudah menonaktifkan mobilnya jarak jauh, lalu menyebut Elon Musk “tidak jantan.”

    Kaca dan panel samping Cybertruck telah terbukti tahan peluru, mampu menghentikan peluru pistol berkecepatan subsonik, hal yang sangat ditonjolkan saat kendaraan ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2019. Elon Musk pernah menggambarkan kendaraan ini sebagai mobil yang tahan kiamat.

    (riar/lua)

  • Terus Diserang Elon Musk, Bos ChatGPT Tak Peduli

    Terus Diserang Elon Musk, Bos ChatGPT Tak Peduli

    Jakarta

    Sam Altman, CEO OpenAI pembuat ChatGPT, belakangan sering bertikai dengan Elon Musk. Namun Altman mengklaim ia sebenarnya tidak begitu peduli dengan orang terkaya dunia itu.

    Pernyataan Altman menyusul tudingan Musk bahwa OpenAI akan mendominasi Microsoft, setelah kedua perusahaan mengumumkan bahwa model AI terbaru OpenAI akan diintegrasikan ke produk-produk Microsoft.

    CEO Microsoft Satya Nadella mengumumkan layanan GPT-5 OpenAI akan diluncurkan di berbagai platform termasuk Microsoft 365 Copilot, Copilot, GitHub Copilot, dan Azure AI Foundry. Itu memicu tanggapan dari Musk yang bilang, “OpenAI akan menelan Microsoft hidup-hidup.”

    Nadella berusaha mengecilkan masalah tersebut. “Orang-orang telah mencoba hal itu selama 50 tahun dan itulah kesenangannya! Setiap hari Anda mempelajari sesuatu yang baru, dan berinovasi, bermitra, dan bersaing,” katanya di X.

    Nadela juga menyambut chatbot Grok 4 milik Musk yang tersedia di Azure dalam pratinjau terbatas. Ketika ditanya tentang komentar Musk, Altman mengaku tidak ambil pusing. “Anda tahu, saya tidak terlalu memikirkannya,” kata Altman.

    “Saya pikir dia hanya, seperti, berkicau sepanjang hari tentang betapa buruknya OpenAI,dan model kami buruk. Dan Anda tahu, kami tidak akan menjadi perusahaan yang baik dan sebagainya,” tambahnya.

    Altman dan Musk sering menyindir yang bermula dari ketidaksepakatan mereka tentang misi utama OpenAI, yang mereka dirikan bersama pada tahun 2015 sebagai laboratorium penelitian AI nirlaba.

    OpenAI sejak itu berusaha untuk berubah menjadi pencari laba dan memanfaatkan permintaan yang sangat besar untuk produk ChatGPT-nya yang viral, dengan Microsoft menjadi pendukung utama. Musk sebelumnya telah mengajukan kemudian membatalkan gugatan terhadap OpenAI dengan alasan pelanggaran kontrak.

    Awal tahun ini, bos Tesla itu juga memimpin sebuah konsorsium yang menawarkan akuisisi terhadap organisasi nirlaba yang mengendalikan OpenAI senilai USD 97,4 miliar. Altman menolak tawaran tersebut. “Tidak, terima kasih, tetapi kami akan membeli Twitter seharga USD 9,74 miliar jika Anda mau,” cetusnya ketika itu mengecilkan angkanya.

    (fyk/fay)

  • 10 CEO yang Gajinya Paling Tinggi di Dunia, No.1 Bukan Google & Apple

    10 CEO yang Gajinya Paling Tinggi di Dunia, No.1 Bukan Google & Apple

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang CEO (Chief Executive Officer) menjadi pemimpin utama yang mengarahkan visi perusahaan, mengambil keputusan strategis, serta mewakili perusahaan di hadapan investor, mitra, dan publik.

    Pasalnya CEO adalah jabatan eksekutif tertinggi dalam struktur organisasi perusahaan yang bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen dan operasional bisnis.

    Dengan tanggung jawabnya yang besar, tak heran kalau CEO juga punya gaji yang besar.

    Secara keseluruhan, gaji CEO mencetak rekor baru pada 2024 lalu. Setengah dari eksekutif tertinggi dalam analisis tahunan The Wall Street Journal menerima setidaknya US$17,1 juta atau sekitar Rp278 miliar, naik dari US$15,8 juta atau Rp256 miliar pada tahun sebelumnya.

    Laporan The Wall Street Journal merekam data dari MyLogIQ dan mencakup CEO dari lebih dari 400 perusahaan S&P 500 yang melaporkan kompensasi hingga pertengahan Mei 2025, untuk tahun fiskal yang berakhir setelah 30 Juni 2024.

    Rick Smith, pendiri sekaligus CEO Axon Enterprise, menduduki peringkat pertama dalam daftar CEO dengan bayaran tertinggi tahun 2024. Smith menerima paket kompensasi senilai US$165 juta atau setara dengan sekitar Rp2,68 triliun (kurs Rp16.250 per dolar AS).

    Bayaran tersebut jauh melampaui kompensasi yang diterima para pimpinan perusahaan raksasa seperti CEO General Electric Larry Culp, CEO Blackstone Steve Schwarzman, dan CEO Apple Tim Cook. Smith menjadi satu-satunya pimpinan perusahaan di indeks S&P 500 yang menerima bayaran di atas US$100 juta pada tahun lalu.

    CEO JPMorgan Jamie Dimon, berada di posisi ke-23 dengan total bayaran sebesar US$37,7 juta atau sekitar Rp613 miliar. Sementara itu, CEO Meta Mark Zuckerberg menempati urutan ke-63 dengan kompensasi senilai US$27 juta atau sekitar Rp439 miliar, yang sebagian besar digunakan untuk layanan keamanan.

    Elon Musk dari Tesla menjadi satu-satunya CEO yang tidak menerima bayaran, alias US$0, karena paket gajinya masih menjadi sengketa hukum. Selain Musk, beberapa pimpinan perusahaan besar lainnya juga menerima kompensasi yang tergolong rendah.

    Warren Buffett, CEO Berkshire Hathaway, hanya menerima bayaran sebesar US$0,41 juta atau sekitar Rp6,7 miliar. Sementara itu, CEO Amazon Andrew Jassy memperoleh US$1,60 juta atau setara Rp26 miliar sepanjang 2024.

    Seperti kebanyakan CEO, sebagian besar kompensasi Rick Smith berasal dari penghargaan saham, bukan gaji tetap. Paket saham tersebut diberikan pada Mei 2024 dan dikaitkan dengan target pasar dan operasional yang harus dicapai selama beberapa tahun ke depan.

    Ini bukan pertama kalinya Smith menerima bayaran besar sejak memimpin perusahaan sejak 1993. Pada tahun 2019, Axon melaporkan kompensasi senilai US$246 juta atau sekitar Rp4 triliun untuk Smith melalui skema penghargaan saham yang serupa, ketika Axon belum masuk indeks S&P 500.

    Smith menjalankan perusahaan bersama saudaranya, Thomas Smith, selama dua dekade. Bersama-sama mereka mengamankan hak paten teknologi dan mengembangkan Taser menjadi alat standar yang digunakan kepolisian di berbagai negara.

    Lebih jauh, berikut daftar 10 CEO dengan bayaran terbesar versi The Wall Street Journal:

    1. CEO Axon Enterprise Rick Smith – US$164,53 juta

    2. CEO General Electric Lawrence Culp Jr. – US$88,95 juta

    3. CEO Blackstone Stephen Schwarzman – US$84,03 juta

    4. CEO Apple Tim Cook – US$ 74,61 juta

    5. CEO KKR Joseph Bae – US$73,09 juta

    6. CEO Carrier Global David Gitlin – US$65,73 juta

    7. CEO KKR Scott Cuttall – US$64,2 juta

    8. CEO Netflix Theodore Sarandos – US$61,92 juta

    9. CEO Simon Property Group David Simon – US$61,39 juta

    10. CEO Netflix Greg Peters – US$60,27 juta

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tinggalkan Elon Musk, Mantan CEO X Dapat Pekerjaan Baru

    Tinggalkan Elon Musk, Mantan CEO X Dapat Pekerjaan Baru

    Jakarta

    Mantan CEO X, Linda Yaccarino, sudah mendapat pekerjaan baru. Usai berpisah dengan media sosial milik Elon Musk itu pada awal Juli 2025, kini Linda menjadi CEO eMed, perusahaan kesehatan yang berbasis di Miami.

    Ini adalah perubahan karir yang cukup besar bagi Yaccarino, yang sebelumnya berkiprah di industri marketing, periklanan, dan media kini masuk ke industri kesehatan. Sebelum bergabung dengan X, dia bekerja di beberapa perusahaan seperti NBC Universal dan Turner.

    eMed menyatakan Yaccarino hadir di momen penting dalam sejarah perusahaan yang telah berusia lima tahun. “Industri perawatan kesehatan terdisrupsi oleh teknologi, tetapi belum sepenuhnya ditransformasikan olehnya,” kata Yaccarino.

    “Ada peluang untuk menggabungkan teknologi, gaya hidup, dan data dengan cara baru yang ampuh melalui saluran digital yang berdampak langsung pada konsumen dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya.”

    EMed memulai kiprahnya di puncak pandemi pada tahun 2020, menawarkan tes dan layanan COVID-19. Sejak itu, mereka beralih ke obat penurun berat badan.

    Seperti dikutip detikINET dari CNN, Kamis (7/8/2025) Yaccarino bergabung dengan X, saat itu masih bernama Twitter, pada bulan Juni 2023 atau sekitar delapan bulan setelah Musk membeli platform media sosial tersebut.

    Tugas utamanya adalah membantu memperbaiki bisnis periklanan yang sedang lesu, setelah Musk malah mengasingkan merek-merek dengan komentar-komentar kontroversial dan perubahan-perubahannya pada platform tersebut.

    Namun mendadak sekitar sebulan silam, dia mengundurkan diri di saat X belum sepenuhnya berkibar. “Saya memutuskan untuk mundur dari CEO X,” tulis Yaccarino di akun X-nya.

    Mundurnya Yaccarino ini semakin menambah panjang gonjang-ganjing yang terjadi di deretan perusahaan milik Musk, termasuk anjloknya penjualan Tesla dan berbagai kontroversi terkait AI. Juga termasuk ributnya Musk dengan Presiden AS Donald Trump.

    (fyk/fay)

  • Ternyata RI Sudah Pasok Bahan Baku Baterai Mobil Tesla

    Ternyata RI Sudah Pasok Bahan Baku Baterai Mobil Tesla

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil mengungkapkan bahwa Indonesia sudah memasok bahan baku dari baterai kendaraan listrik untuk mobil pabrikan dari Amerika Serikat (AS) yakni Tesla.

    Bahlil mengatakan, pasokan bahan baku tersebut berupa prekursor. Ia mengatakan prekursor tersebut diekspor melalui Huayou Indonesia yang merupakan bagian dari Zhejiang Huayou Cobalt, perusahaan asal China yang beroperasi di Halmahera, Maluku Utara.

    “Bagaimana prekursor dibangun oleh Huayou. Kalau tidak salah Huayou sekarang sudah ekspor ke Amerika ya. Prekursor yang untuk memenuhi Tesla. Itu sudah kirim,” kata Bahlil dikutip, Kamis (7/8/2025).

    Meski begitu, Bahlil tidak menyebutkan berapa besaran volume ekspor prekursor yang dilakukan Huayou untuk Tesla.

    Sebagai informasi, Bahlil sempat mengatakan rencana ekspor prekursor RI ke Tesla pada tahun lalu. Katanya, prekursor itu berasal dari Kawasan Industri Weda Bay.

    “Bahkan prekursor kan bulan depan sudah kita ekspor untuk ke Amerika untuk memenuhi Tesla, yang ada di Weda Bay,” kata Bahlil di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (18/10/2024).

    (rrd/rrd)

  • Raja Ojol Tutup di RI, Sekarang Makin Ganas Bawa Petaka Buat Driver

    Raja Ojol Tutup di RI, Sekarang Makin Ganas Bawa Petaka Buat Driver

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa transportasi online, Uber, makin kencang membawa ‘petaka’ bagi driver online melalui perluasan layanan taksi otomatis tanpa sopir atau robotaxi.

    CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan pihaknya sedang berdiskusi dengan beberapa perusahaan swasta dan bank untuk mengamankan pendanaan yang dibutuhkan dalam membangun bisnis robotaxi.

    Sebagai informasi, Uber saat ini sudah menggandeng beberapa mitra untuk menawarkan robotaxi ke pelanggan. Salah satu yang terbesar adalah Waymo milik Alphabet (Google).

    Beberapa mitra Uber lainnya merupakan pabrikan otomotif kawakan seperti Volkswagen dan Lucid. Sama seperti Tesla, Uber berupaya untuk mendominasi pasar robotaxi yang masih dalam tahap pengembangan awal, meski sudah dilanda kontroversi.

    Pada pekan ini, Khosrowshahi menyampaikan kemitraan dengan para rekanan merupakan bagian dari rencana lebih besar yang melibatkan tiga model bisnis robotaxi.

    Pertama, membayar mitra yang memiliki robotaxi dengan tarif rata. Kedua, bagi hasil dengan operator armada robotaxi. Terakhir, membangun robotaxi dengan melisensikan software untuk teknologi kendaraan otomatis.

    “Kami sedang berdiskusi dengan pemain swasta dan bank,” kata Khosrowshahi, dikutip dari Reuters, Kamis (7/8/2025).

    “Setelah kami membuktikan model pendapatannya, berapa banyak mobil ini dapat menghasilkan pendapatan setiap harinya, akan ada cukup pembiayaan yang tersedia,” ia menambahkan.

    Untuk saat ini, Uber membangun bisnis robotaxi dengan memanfaatkan sebagian kas perusahaan sekitar US$7 miliar. Uber juga kemungkinan akan menjual saham-saham minoritas di beberapa perusahaan demi menggenjot ekspansi robotaxi lebih luas.

    Para analis mengatakan pengerahan robotaxi massal dapat menurunkan biaya operasional Uber yang selama ini bergantung pada mitra sopir. Dengan penghematan biaya driver, perusahaan bisa meningkatkan profitabilitas.

    Uber telah menawarkan robotaxi Waymo pada aplikasi pemesanan kendaraannya di Austin, Texas, dan Atlanta, Georgia. Pada April 2025, Uber menandatangani kesepakatan dengan Volkswagen untuk ribuan van listrik otonom di AS selama dekade berikutnya.

    Uber juga mencapai kemitraan senilai US$300 juta pada Juli lalu untuk menyebarkan lebih dari 20.000 robotaxi yang dibuat oleh startup kendaraan listrik Lucid dan didukung oleh teknologi self-driving dari Nuro, selama 6 tahun.

    Meskipun masih ada tantangan regulasi yang ketat untuk robotaxi, keraguan tentang adopsi yang lebih luas, dan biaya tinggi yang memaksa banyak perusahaan untuk tutup, pertumbuhan robotaxi tampak kian pesat. Menurut Elon Musk, bisnis baru ini dapat bernilai triliunan dolar.

    Seperti diketahui, Uber dulunya pernah tersedia di Indonesia dan menjadi salah satu ‘raja’ platform ojek online. Namun, Uber akhirnya angkat kaki dari Indonesia dan menjual semua unit bisnisnya di Asia Tenggara ke Grab pada 2018 silam.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Rahasia Perusahaan Bocor, Karyawan Langsung Dipecat

    Rahasia Perusahaan Bocor, Karyawan Langsung Dipecat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah karyawan TSMC dilaporkan dipecat. Kabarnya keputusan itu karena mereka mengungkap informasi rahasia perusahaan terkait produksi 2nm.

    Ini dilakukan saat 2nm masuk produksi massal. Laporan Nikkei Asia mengatakan orang-orang tersebut diduga mengakses data pengembangan dan produksi 2nm saat masih bekerja di TSMC.

    Perusahaan mengonfirmasi laporan tersebut. TSMC mengatakan telah menemukan aktivitas tidak sah dalam pemeriksaan rutin, dikutip dari Trend Force, Selasa (5/8/2025).

    Bukan hanya dipecat, Nikkei Asia melaporkan para TSMC juga mengambil tindakan hukum pada para mantan karyawannya.

    Kejaksaan Tinggi Taiwan mengatakan kasus ini tengah diselidiki oleh tim kekayaan intelektual setempat. Investigasi dilakukan terkait pelanggaran, kemungkinan link eksternal dan niat aktivitas tidak sah itu.

    Sebelumnya, pemerintah Taiwan pernah mengungkapkan dalam daftar Teknologi Inti Kritis Nasional terkait apa saja yang disebut pelanggaran hukum terkait teknologi sirkuit lebih baru dari node 14nm.

    Menurut pemerintah Taiwan di laporan tersebut menyebutkan reproduksi, penggunaan atau pengungkapan rahasia dagang tanpa izin mengenai teknologi inti sebagai pelanggaran hukum.

    Sementara itu, produksi 2nm masih bersifat rahasia. Bahkan bocornya rahasia proyek tersebut bisa berdampak pada keamanan nasional.

    Nikkei produk itu masih yang tercanggih di dunia. Sebab hanya beberapa perusahaan yang bersaing dalam teknologi mutakhir yakni TSMC, Samsung, Intel dan Rapidus.

    Samsung diketahui tengah memproduksi massal 2 nm pada paruh pertama tahun depan, walaupun proyek Tesla terkait chip A16 tidak terwujud sebelum 2028. Sementara Intel dilaporkan mengalihkan dari 18A menuju ke 14A untuk menarik klien baru.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jualan Mobil Jeblok, Ini Tanda Tesla Sudah Mau Tumbang

    Jualan Mobil Jeblok, Ini Tanda Tesla Sudah Mau Tumbang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tesla sedang mengalami krisis penjualan yang melempem. Selain itu, loyalitas pelanggan yang selama ini menjadi kekuatan utama Tesla juga anjlok tajam. Penyebabnya karena kombinasi strategi bisnis yang stagnan dan kontroversi politik sang CEO Elon Musk.

    Hal ini terungkap dalam data firma riset S&P Global Mobility yang dibagikan secara eksklusif kepada Reuters. Data tersebut mengungkapkan penurunan drastis dalam loyalitas pelanggan Tesla.

    Pada Juni 2024, loyalitas Tesla berada di puncak dengan 73% rumah tangga pemilik Tesla kembali membeli mobil Tesla untuk kendaraan berikutnya.

    Tingkat loyalitas tersebut mulai anjlok pada Juli 2024, tepat setelah Musk menyatakan dukungannya kepada Trump pasca percobaan pembunuhan terhadap kandidat Partai Republik itu di Pennsylvania.

    Loyalitas Tesla mencapai titik terendah pada Maret lalu, yaitu 49,9%, sedikit di bawah rata-rata industri. Loyalitas dari pelanggan mulai menurun berbarengan dengan keputusannya mendukung pembentukan Department of Government Efficiency, program pemangkasan anggaran besar-besaran yang membuat ribuan pegawai negeri kehilangan pekerjaan.

    Meski sempat sedikit pulih ke 57,4% pada Mei 2025, angka loyalitas tersebut masih tertinggal dari Chevrolet dan Ford, dan hanya setara dengan Toyota, demikian dikutip dari Reuters, Selasa (5/8/2025).

    Penurunan loyalitas ini diperparah oleh stagnasi lini produk Tesla. Sejak 2020, Tesla belum merilis model baru yang signifikan. Satu-satunya peluncuran adalah Cybertruck dengan desain aneh, namun penjualannya jauh dari ekspektasi. Di saat yang sama, produsen otomotif lain seperti General Motors, Hyundai, hingga BMW gencar meluncurkan kendaraan listrik baru dengan teknologi dan harga yang kompetitif.

    Secara global, penjualan kendaraan Tesla memang menurun. Di AS, penjualan turun 8% dalam lima bulan pertama 2025. Di Eropa, penjualan anjlok 33% pada semester pertama 2025, di tengah meningkatnya penolakan publik terhadap sikap politik Musk.

    Analis dari CFRA Research, Garrett Nelson, menyebut waktu keterlibatan politik Musk sebagai “sangat buruk”, karena bertepatan dengan meningkatnya persaingan dari produsen EV asal China dan merek otomotif besar lainnya. Menurutnya, masalah utama Tesla kini bukan hanya kehilangan pasar, tapi juga krisis citra yang makin dalam.

    Data S&P juga menyoroti aspek lain dari pasar otomotif, merek dan model mana yang berhasil merebut pelanggan dari kompetitor, dan mana yang kehilangan mereka.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Manusia Rp2.300 Triliun: Tak Usah Kuliah Komputer, Pilih Jurusan Ini

    Manusia Rp2.300 Triliun: Tak Usah Kuliah Komputer, Pilih Jurusan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah tren perkembangan Artificial Intelligence, dua bos raksasa teknologi Elon Musk dan Jensen Huang tak memilih berfokus ilmu seperti coding. Namun mereka lebih pilih belajar hal dasar seperti ilmu fisika.

    Huang, yang merupakan CEO Nvidia, mengungkapkan pandangannya dalam sebuah acara di Beijing China belum lama ini. Menurutnya ilmu fisika akan jauh lebih berguna dalam perkembangan AI.

    Sistem AI di masa depan akan membutuhkan fisika yang mendalam. Khususnya operasional pada lingkungan robotika dan dunia nyata.

    “Gelombang berikutnya mengharuskan pemahaman pada friksi, inersia, serta sebab dan akibatnya,” kata Huang dikutip dari Money Control, Selasa (29/7/2025).

    Ucapannya pria berharta Rp 2.300 triliun tersebut merujuk pada AI Fisik. Saat AI berkembang melampaui persepsi dan penalaran pada interaksi dunia nyata, maka fisika, mekanika dan ilmu material akan kian berharga.

    Sementara itu, bos Tesla, Elon Musk telah lama menyebut pentingnya ilmu fisika. Menurutnya ilmu tersebut adalah fondasi pada pemecahan masalah serius.

    Bahkan dia menambahkan ucapan CEO Telegram Pavel Durov yang meminta agar para siswa menguasai matematika. “Fisika [dengan matematika],” ucapnya.

    Pemahaman prinsip dasar dan kebenaran fundamental dari fisika merupakan kunci membangun inobasi terukur.

    Pemikiran Musk ini juga tercermin dalam proyek ambisius yang dikerjakan oleh perusahaan-perusahaan miliknya seperti roket hingga mobil otonom. Ini menuntut penguasaan fisika melebihi logika software.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]