brand merek: Tesla

  • Elon Musk Makin Dekat Jadi Manusia USD 1 Triliun Pertama di Dunia

    Elon Musk Makin Dekat Jadi Manusia USD 1 Triliun Pertama di Dunia

    Jakarta

    Bos Tesla dan SpaceX Elon Musk semakin dekat dengan gelar manusia pertama yang mencapai USD 1 triliun atau sekitar Rp 16.453 triliun. Angka fantastis ini dapat ia peroleh dalam beberapa tahun dengan paket bayaran baru dari Tesla senilai 423,7 juta saham tambahan yang valuasinya setara USD 143,5 miliar (Rp 2.362 triliun).

    Akan tetapi ada syaratnya. Musk harus mampu meningkatkan valuasi Tesla hingga USD 8,5 triliun. Angka tersebut jauh di atas kapitalisasi pasar saat ini sebesar USD 1,1 triliun.

    Jika berhasil, Tesla akan menjadi perusahaan paling bernilai (valuable) yang pernah ada. Angka itu juga akan membuat Tesla seharga dua kali nilai perusahaan Nvidia saat ini.

    Melansir CNN Business, Tesla sudah menjadi produsen mobil paling berharga dengan selisih yang besar, meskipun produsen mobil lama, seperti produsen mobil paling berharga kedua Toyota, menjual jauh lebih banyak kendaraan. Toyota kini memperoleh lebih banyak laba pula.

    Musk saat ini memiliki 410 juta lembar saham Tesla, senilai USD 139 miliar pada harga penutupan hari Kamis. Saham tersebut, bersama dengan sahamnya di xAI, perusahaan roket SpaceX, dan beberapa perusahaan lain yang telah ia dirikan dan kelola, telah menjadikannya orang terkaya di dunia. Musk punya kekayaan senilai USD 378 miliar (Rp 6.222 trilium) menurut Bloomberg.

    Saat ini ia memiliki opsi untuk membeli tambahan 304 juta lembar saham Tesla, tetapi seorang hakim di Delaware telah dua kali membatalkan paket gaji tahun 2018 itu karena dianggap ilegal. Putusan tersebut dikeluarkan meskipun ada persetujuan yang sangat besar dari para pemegang saham Tesla, dua kali. Perusahaan kembali mencoba memberikan opsi tersebut kepada Musk tahun ini, dan dengan menambahkan opsi tersebut, ia sekarang memiliki 18% saham perusahaan.

    (ask/ask)

  • Indeks Inflasi Produsen AS Rendah, Wall Street Ditutup Menghijau

    Indeks Inflasi Produsen AS Rendah, Wall Street Ditutup Menghijau

    Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Rabu (10/9/2025) waktu setempat setelah rilis data inflasi produsen AS yang lebih rendah dari perkiraan mempengaruhi ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

    Berdasarkan data Reuters pada Kamis (11/9/2025), indeks S&P 500 naik 19,72 poin atau 0,30% menjadi 6.532,33. Nasdaq Composite menguat tipis 5,27 poin atau 0,02% ke level 21.884,75. Sebaliknya, Dow Jones Industrial Average melemah 219,15 poin atau 0,48% ke posisi 45.492,19. Sepanjang 2025, S&P 500 telah naik sekitar 11%, sedangkan Nasdaq melonjak sekitar 13%.

    Rilis data inflasi produsen atau producer price index (PPI) yang lebih rendah dari perkiraan memberikan dorongan tambahan bagi pasar, memperkuat taruhan investor bahwa The Fed akan memangkas suku bunga tahun ini. Data terbaru pasar tenaga kerja juga mengonfirmasi perlambatan pertumbuhan lapangan kerja di AS.

    Alat CME FedWatch menunjukkan pelaku pasar memperkirakan The Fed hampir pasti memangkas suku bunga 25 basis poin pada pertemuan pekan depan, dengan peluang 10% untuk pemangkasan lebih dalam sebesar 50 basis poin.

    “Fundamental pasar saham domestik tetap sangat kuat. Namun, valuasi saat ini sudah cukup tinggi dan dapat menjadi faktor penahan bagi reli lebih lanjut,” ujar Bill Northey, Direktur Investasi Senior di U.S. Bank Wealth Management, Montana.

    Investor kini menantikan data inflasi konsumen yang akan dirilis Kamis (11/9/2025) waktu setempat, yang dinilai penting dalam menentukan arah kebijakan moneter The Fed.

    “Data PPI yang lebih lunak, fokus The Fed yang semakin besar pada pasar tenaga kerja, serta tren revisi turun data ketenagakerjaan bulanan, semuanya memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga,” jelas Jordan Rizzuto, CIO GammaRoad Capital Partners.

    Di sisi lain, Gedung Putih menghadapi kemunduran setelah hakim federal pada Selasa (9/9) memblokir sementara upaya Presiden AS Donald Trump untuk memberhentikan Gubernur The Fed Lisa Cook.

    Sejumlah bank besar, termasuk Barclays dan Deutsche Bank, menaikkan target akhir tahun untuk S&P 500, dengan alasan kinerja laba korporasi yang kuat, ketahanan ekonomi AS, serta optimisme terhadap perkembangan kecerdasan buatan (AI).

    Sementara itu, saham Oracle melonjak dalam kenaikan harian terbesar sejak 1992, setelah perusahaan teknologi tersebut mengungkap lonjakan permintaan dari perusahaan AI untuk layanan cloud-nya. 

    Kapitalisasi pasar Oracle sempat menembus US$970 miliar, melampaui nilai pasar Eli Lilly, JPMorgan Chase, dan Walmart, serta mendekati kapitalisasi Tesla yang mencapai US$1,1 triliun.

  • India Tak Izinkan Mobil Tanpa Sopir Beroperasi: Bisa Tambah Pengangguran

    India Tak Izinkan Mobil Tanpa Sopir Beroperasi: Bisa Tambah Pengangguran

    Jakarta

    Menteri Transportasi Jalan & Jalan Raya India, Nitin Gadkari, menegaskan bahwa mobil tanpa pengemudi (otonom) tidak akan diizinkan beroperasi di India. Alasannya, masih banyak pekerja di India yang bergantung pada sektor transportasi. Keberadaan mobil swakemudi perlahan-lahan bakal ‘membunuh’ pekerjaan sopir di sana.

    “Sektor transportasi menyediakan lapangan kerja bagi sekira 7-8 juta orang, termasuk pengemudi truk, taksi, becak, termasuk sopir pribadi. Dengan terbatasnya alternatif di sektor ekonomi informal, menggantikan pekerjaan-pekerjaan ini dengan mesin (seperti mobil otonom) dapat memicu pengangguran skala besar,” ungkapnya dikutip Cartoq.

    Wajar rasanya jika India menolak mobil otonom karena alasan tersebut. Sebab tingkat pengangguran di kalangan muda pada kelompok usia 15-29 tahun sudah mencapai 10% pada 2022-2023. Memperkenalkan teknologi yang dapat menghilangkan jutaan pekerjaan tentunya akan memperburuk masalah pengangguran itu.

    Di samping itu, Gadkari juga menggarisbawahi pentingnya meningkatkan pelatihan pengemudi untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas. Dia menyoroti 4.000 kendaraan tua dibesituakan setiap minggu karena kondisi yang buruk seperti rem yang bermasalah. Selain pembesituaan, pemerintah juga memperluas pusat pelatihan pengemudi, pusat kebugaran, dan pusat pembesituaan untuk meningkatkan keselamatan.

    Gadkari yakin pengemudi terlatih tetap penting untuk keselamatan di jalan raya. Menghilangkan mereka sepenuhnya, menurutnya, akan menghilangkan lapisan pengawasan yang penting. Dia mendesak LSM, sekolah, dan organisasi sosial untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan jalan, terutama di kalangan siswa kelas 10 dan 12, karena perubahan perilaku manusia tetap menjadi kunci dalam mengurangi kecelakaan.

    Dengan jumlah penduduk nyaris 1,5 miliar, India memang seksi buat industri otomotif. Tak terkecuali pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, yang terkenal dengan teknologi mobil otonomnya.

    Tesla Foto: Dok. Tesla

    Tesla sudah menunjukkan minatnya buat masuk ke pasar India, tetapi Gadkari secara konsisten menyatakan bahwa mereka harus memproduksi secara lokal dan mobil Tesla tidak boleh memiliki fitur otonom penuh.

    Selain untuk melindungi profesi sopir di India, Gadkari juga menegaskan bahwa kondisi jalanan di India tidak mendukung pengendaraan otonom. Sebab jalan-jalan di India dipenuhi oleh sepeda, gerobak sapi, sepeda motor, mobil, bus, dan truk, yang seringkali tanpa disiplin lajur yang ketat.

    Gadkari juga menunjukkan bahwa negara-negara lain masih hati-hati dalam adopsi kendaraan otonom, dengan regulasi dan kekhawatiran keselamatan yang menghambat kemajuan. Kebijakan India yang memprioritaskan lapangan kerja sambil secara bertahap meningkatkan infrastruktur keselamatan jalan, menurutnya, merupakan langkah seimbang.

    (lua/dry)

  • Tesla Siap Bayar Elon Musk Rp 16.400 Triliun, Asalkan…

    Tesla Siap Bayar Elon Musk Rp 16.400 Triliun, Asalkan…

    Jakarta

    CEO Tesla, Elon Musk, berpotensi menjadi triliuner pertama di dunia dalam dolar Amerika Serikat. Musk, pria berumur 54 tahun yang saat ini oran terkaya dunia, akan menerima USD 1 triliun oleh Tesla atau sekitar Rp 16.400 triliun, jika perusahaan mobil listriknya itu memenuhi serangkaian target selama 10 tahun ke depan.

    Tesla mengatakan Musk akan dibayar sangat besar jika beberapa target mulai dari produksi mobil hingga nilai valuasi total perusahaan, terpenuhi selama periode tersebut. Perusahaan harus mencapai valuasi pasar sebesar USD 2 triliun dan mencapai 20 juta pengiriman kendaraan agar Musk bisa mulai menerima pembayaran tersebut.

    Sebagai catatan, dikutip detikINET dari Global News, Tesla mengirimkan kurang dari dua juta kendaraan pada tahun 2024 sehingga target itu sangat tinggi. Adapun valuasi pasarnya saat ini adalah USD 1,1 triliun.

    Tesla juga diwajibkan memiliki satu juta robotaxi yang beroperasi secara komersial dan satu juta bot kecerdasan buatan. Syarat lainnya, Musk wajib tetap bersama Tesla setidaknya selama tujuh setengah tahun untuk mencairkan saham dan 10 tahun untuk mendapatkan jumlah penuh. Semua kompensasi akan diberikan dalam bentuk saham.

    Tesla menyebut bahwa mereka perlu memberi insentif kepada Musk agar memfokuskan perhatian ke perusahaan. Dewan direksi Tesla percaya Musk memiliki karakteristik kepemimpinan yang diperlukan untuk mentransformasi Tesla dan mewujudkan misi jangka panjang pada tingkat tak tertandingi. Menurut Forbes, kekayaan bersih Musk saat ini lebih dari USD 400 miliar.

    Namun Tesla belakangan mengalami serangkaian tantangan. Saham perusahaan anjlok 25% tahun ini, sebagian besar karena reaksi keras atas afiliasi Musk dengan Presiden AS Donald Trump.

    Tesla juga menghadapi persaingan yang semakin ketat, khususnya dari produsen mobil listrik China. Penjualan Tesla juga anjlok tajam di Eropa setelah Musk berpihak pada partai politik sayap kanan di Jerman.

    (fyk/fyk)

  • Elon Musk Berpotensi Jadi Triliuner Pertama di Dunia

    Elon Musk Berpotensi Jadi Triliuner Pertama di Dunia

    GELORA.CO -Elon Musk berpeluang menjadi triliuner pertama di dunia setelah Tesla mengumumkan rencana paket kompensasi baru yang fantastis.

    Dalam dokumen resmi yang disampaikan ke Securities and Exchange Commission (SEC) pada Jumat, 5 September 2025, Tesla menawarkan orang terkaya di dunia itu 423,7 juta saham tambahan senilai sekitar 143,5 miliar Dolar AS (setara Rp2.200 triliun).

    Namun, untuk mendapatkan paket ini, Musk harus membuat Tesla mencapai nilai perusahaan sebesar 8,5 triliun Dolar AS, jauh melampaui kapitalisasi pasar Tesla saat ini yang masih 1,1 triliun Dolar AS.

    Ketua Tesla, Robyn Denholm, optimistis Musk bisa mencapainya.

    “Pertumbuhan yang sekarang tampak mustahil bisa diwujudkan lewat ide-ide baru, teknologi lebih canggih, dan inovasi besar,” ujarnya, dikutip dari New York Times, Sabtu 6 September 2025.

    Menurut Forbes, saat ini kekayaan Musk diperkirakan lebih dari 400 miliar Dolar AS. Jika target tercapai, gaji baru ini bisa menambah kekayaannya sekitar 900 miliar Dolar AS dan membuatnya menguasai hampir 29 persen saham Tesla, tingkat kendali yang sangat besar bagi seorang CEO.

    Meski begitu, Musk tak langsung menerima uangnya. Ia harus bertahan di Tesla setidaknya 7,5 tahun untuk mencairkan sebagian saham, dan 10 tahun untuk mendapatkannya penuh. Selain itu, ia wajib memenuhi target ambisius, seperti mengoperasikan 1 juta taksi otonom, mengembangkan 1 juta robot, dan meningkatkan laba Tesla lebih dari 24 kali lipat.

    Namun, mencapai target tersebut tidak mudah. Banyak perusahaan lain di dunia juga berlomba mengembangkan mobil dan robot tanpa pengemudi.

    Rencana gaji fantastis ini pun memicu pro dan kontra. Sejumlah investor menilai imbalan itu terlalu besar dan menganggap kinerja Musk beberapa tahun terakhir kurang memuaskan.

    Selain itu, penjualan dan laba Tesla sempat menurun tahun lalu, salah satunya karena Musk semakin aktif dalam politik sayap kanan dan sempat bekerja di pemerintahan Donald Trump, yang membuat sebagian pembeli mobil listrik liberal kecewa.

    Rencana kompensasi baru ini serupa dengan rencana kompensasi tahun 2018 yang memberikan Musk jutaan saham Tesla jika ia mencapai target yang awalnya tampak mustahil. 

    Ia mencapai target tersebut, tetapi seorang hakim di Delaware membatalkan paket kompensasi tersebut setelah para pemegang saham mengklaim bahwa paket tersebut berlebihan dan menyatakan bahwa dewan perusahaan tidak memberi tahu investor dengan benar tentang paket tersebut.

  • Trump Bertemu Bos-bos Perusahaan Teknologi, Elon Musk Tak Tampak

    Trump Bertemu Bos-bos Perusahaan Teknologi, Elon Musk Tak Tampak

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggelar jamuan makan malam di Gedung Putih pada Kamis malam bersama pengusaha, bos-bos perusahaan teknologi hingga politisi. Namun, CEO Tesla Elon Musk tak tampak dalam pertemuan tersebut.

    Menurut keterangan Gedung Putih, lebih dari belasan tokoh besar teknologi masuk daftar undangan, termasuk pendiri Meta Mark Zuckerberg, CEO Apple Tim Cook, pendiri Microsoft Bill Gates, pendiri OpenAI Sam Altman, CEO Google Sundar Pichai, dan CEO Microsoft Satya Nadella.

    Dikutip dari CBS News, Sabtu (6/9/2025), dalam acara itu, Trump duduk bersebelahan dengan Zuckerberg, sementara Gates berada di samping Ibu Negara Melania Trump.

    Trump yang belakangan dekat dengan pimpinan Apple dan Nvidia serta berupaya menarik komitmen investasi mereka melontarkan pujian dengan sebutan ‘pemimpin revolusi dalam bisnis dan kecerdasan’.

    “Ini jelas kelompok dengan IQ tinggi, dan saya sangat bangga pada mereka,” kata Trump.

    Beberapa tokoh diminta Trump untuk berbicara, termasuk Zuckerberg, Nadella, dan Pichai. Gates menggunakan kesempatan tersebut untuk menyoroti kemajuan teknologi vaksin. Gates memuji inisiatif vaksin COVID-19 Operation Warp Speed yang diluncurkan Trump, seraya menekankan kebutuhan riset baru untuk penyakit seperti HIV dan anemia sel sabit.

    U.S. President Donald Trump, first lady Melania Trump and Microsoft cofounder Bill Gates attend a private dinner for technology and business leaders in the State Dining Room at the White House in Washington, D.C., U.S., September 4, 2025. REUTERS/Brian Snyder Foto: REUTERS/Brian Snyder

    Elon Musk Tak Bisa Hadir

    Sementara itu, Elon Musk menulis di X bahwa ia sebenarnya diundang tetapi tidak bisa hadir dan mengutus perwakilannya. Pejabat Gedung Putih mengonfirmasi bahwa orang terkaya di dunia itu memang masuk daftar undangan.

    Hubungan Musk dan Trump sendiri sempat retak awal tahun ini. Elon Musk keluar dari lingkaran pemerintahan sambil mengkritik keras Trump terkait belanja negara dan kasus Epstein, bahkan berjanji membentuk partai politik baru bernama America Party meski hingga kini belum terwujud.

    Meski begitu, awal pekan ini Trump kembali meramalkan bahwa Elon Musk akan balik ke Partai Republik. “Saya rasa dia tidak punya pilihan,” ujar Trump dalam wawancara radio.

    “Masa iya dia mau gabung dengan kaum radikal kiri yang gila? Mereka gila. Dia orang dengan akal sehat, dia orang baik,” tambah Trump.

    Trump menyebut Elon Musk sebagai sosok yang 80% super jenius, tapi 20% bermasalah. Menurutnya, jika bagian yang 20% itu bisa diselesaikan maka Elon Musk akan jadi luar biasa.

    “Dia memang sempat salah langkah, tapi itu wajar, kadang hal-hal begitu terjadi,” ujar Trump.

    Halaman 2 dari 2

    (ily/ara)

  • Harta Orang Kaya Singapura Meledak Rp 3.900 Triliun, Ini 10 Sultannya!

    Harta Orang Kaya Singapura Meledak Rp 3.900 Triliun, Ini 10 Sultannya!

    Jakarta

    Pada peringatan 60 tahun kemerdekaan Singapura, negara tersebut mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 4,3% pada paruh pertama 2025. Hal ini disinyalir berkat lonjakan ekspor di tengah ketidakpastian terkait tarif.

    Efeknya, orang-orang terkaya di negara ini memiliki kekayaan bersih yang naik hampir seperempatnya, melonjak ke rekor US$ 239 miliar atau setara Rp 3.934 triliun. Berikut adalah daftar 10 orang terkaya di Singapura versi Forbes, dikutip Sabtu (7/9/2025):

    1. Eduardo Saverin

    Selama tiga tahun berturut-turut, Eduardo Saverin menjadi peraih kekayaan terbesar dalam dolar dan memimpin kelompok 41 orang yang kekayaannya meningkat. Salah satu pendiri Facebook dan warga negara Singapura yang telah lama tinggal di sana ini menambahkan US$ 14 miliar sehingga kekayaan bersihnya menjadi US$ 43 miliar, atau setara Rp 707 triliun. Hal ini berkat lonjakan iklan berbasis AI yang menyebabkan saham perusahaan Meta Platforms melonjak.

    2. Kwek Leng Beng dan keluarga

    Taipan real estat Kwek Leng Beng naik dua peringkat ke posisi kedua berkat kekayaannya yang ia bagi bersama keluarganya, naik 24% menjadi US$ 14,3 miliar atau setara Rp 235 triliun. Hal ini terutama karena informasi baru tentang kepemilikan keluarganya.

    Sebagai informasi, Kwek menggugat putranya, Sherman Kwek, CEO perusahaan unggulan City Developments, ke pengadilan karena menunjuk direktur baru tanpa mengikuti proses hukum. Dua minggu kemudian ia berdamai serta mencabut gugatan tersebut.

    3. Robert & Philip Ng

    Dua bersaudara pemilik properti ini turun ke posisi 3 dan kekayaan gabungan mereka turun menjadi US$ 14,1 miliar atau setara Rp 232 triliun. Hal ini akibat krisis properti di Hong Kong yang berdampak pada saham mereka di sana.

    4. Keluarga Goh

    Keluarga Goh, yang terdiri dari ahli waris taipan di bidang cat Goh Cheng Liang, masuk urutan ke-4 dengan kekayaan senilai US$ 13,1 miliar atau setara Rp 215 triliun. Goh Cheng Liang meninggal dunia pada bulan Agustus di usia 98 tahun.

    Saham Nippon Paint Holdings, yang dipimpin oleh putra mendiang sang patriark, Goh Hup Jin, naik hampir 30% dibandingkan tahun lalu setelah mengakuisisi produsen bahan kimia khusus dari Amerika Serikat (AS), AOC, pada 2024.

    5. Li Xiting

    Li Xiting adalah salah satu pendiri dan ketua Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics, sebuah perusahaan pemasok alat kesehatan. Mindray didirikan pada 1991 dan berkantor pusat di Shenzhen. Li, yang merupakan warga negara Singapura, membagi waktunya antara Shenzhen dan Singapura.

    Perusahaan tersebut mengakuisisi 21% saham APT Medical, produsen peralatan kardiologi yang berbasis di Shenzhen, dengan nilai lebih dari US$ 900 juta pada tahun 2024. Salah satu pendiri dan direktur Mindray, Xu Hang, juga seorang miliarder. Kekayaannya saat ini senilai US$ 13,2 miliar atau setara Rp 217 triliun.

    10 Sultan Singapura 2025! Siapa yang Paling Tajir?

    Foto: Getty Images/Chris McGrath

    6. Forrest Li

    Lulusan Stanford, Forrest Li, mendirikan dan mengelola perusahaan game daring dan e-commerce Sea, yang juga memiliki saham di bidang pembayaran elektronik dan jasa keuangan. Li masuk dalam jajaran orang terkaya di Singapura setelah mencatatkan Sea di Bursa Efek New York pada 2017.

    Didukung oleh Tencent, yang memiliki saham cukup besar, Sea juga menarik investor lain seperti perusahaan ekuitas swasta General Atlantic dan putra miliarder Malaysia Robert Kuok, Kuok Khoon Hua. Pada 2023, Sea membukukan laba bersih tahunan pertamanya sejak IPO. Sea juga meluncurkan layanan perbankan digital di Asia Tenggara, Taiwan, dan Brasil. Kini, kekayaan Li tercatat sebesar US$ 12,1 miliar atau setara Rp 199 triliun.

    7. Keluarga Khoo

    Keluarga Khoo adalah ahli waris mendiang bankir Khoo Teck Puat, yang berinvestasi di Standard Chartered Bank pada 1986. Sebagian besar kekayaan mereka berasal dari penjualan saham di Standard Chartered Bank senilai US$ 4 miliar pada 2006.

    Keluarga Khoo juga mengendalikan Goodwood Group of Hotels, yang memiliki Goodwood Park Hotel yang bersejarah di Singapura dengan Mavis Khoo-Oei sebagai ketuanya. Khoo Foundation, badan amal keluarga tersebut, juga mendanai Rumah Sakit Khoo Teck Puat di Singapura yang dibuka pada 2010. Kekayaan mereka tercatat sebanyak US$ 10,1 miliar atau setara Rp 166 triliun.

    8. Keluarga Wee

    Keluarga Wee adalah ahli waris mendiang bankir Wee Cho Yaw, yang menjabat sebagai ketua emeritus United Overseas Bank (UOB) ketika beliau meninggal dunia pada 2024 di usia 95 tahun. Putra tertua Wee, Wee Ee Cheong, menjabat sebagai wakil ketua dan CEO UOB, sementara putra bungsunya, Wee Ee Lim, memiliki kursi di dewan direksi.

    Pada 2022, UOB-bank dengan aset terbesar ketiga di Singapura-setuju untuk membeli bisnis perbankan konsumen Citibank yang tersebar di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam dengan harga sekitar US$ 3,6 miliar. Kekayaan keluarga ini berasal dari kepemilikan saham di UOB, pengembang properti UOL Group dan Kheng Leong, serta Haw Par, produsen salep Tiger Balm yang ikonis.

    Pada April 2025, UOB dan Yayasan Wee, yayasan filantropi milik keluarga, menjanjikan sumbangan gabungan sebesar US$ 110 juta kepada NTU Singapura untuk inisiatif pendidikan baru seperti pengembangan kewirausahaan. Kini, kekayaan mereka tercatat sebesar US$ 10 miliar atau setara Rp 164 triliun.

    9. Leo KoGuan

    Leo KoGuan adalah pendiri dan ketua perusahaan penyedia teknologi informasi SHI International senilai US$ 9,5 miliar (penjualan), yang dipimpin oleh mantan istrinya, Thai Lee, yang juga seorang miliarder.

    KoGuan, yang pernah mengklaim sebagai pemegang saham individu terbesar ketiga Tesla, kini menjadi kritikus Elon Musk dan mengatakan ia telah menjual sebagian besar sahamnya. Ia lahir di Indonesia, meraih gelar master dari Universitas Columbia serta gelar sarjana hukum dari Fakultas Hukum New York.

    Ia mengatakan investasi pertamanya adalah di real estat Manhattan, yang kemudian ia jual untuk membeli perusahaan penjual perangkat lunak, pendahulu SHI, dengan harga kurang dari US$ 1 juta pada 1989. Pada awal kekacauan pasar akibat pandemi, ia menjual sebagian besar kepemilikan sahamnya, termasuk saham Baidu dan Nvidia, untuk membeli opsi beli jangka panjang Tesla.

    KoGuan membayar sekitar US$ 50 juta pada 2020 untuk membeli penthouse terbesar di Singapura di Wallich Residence, Guoco Tower, dari miliarder Inggris James Dyson. Harta kekayaannya kini tercatat sebesar US$ 8,4 miliar atau setara Rp 138 triliun.

    10. Zhang Yong dan Shu Ping

    Zhang Yong adalah ketua jaringan restoran hot pot Sichuan, Haidilao, yang melantai di bursa pada 2018. Istrinya, Shu Ping, adalah salah satu pendirinya. Haidilao memiliki hampir 1.400 restoran di China dan ratusan lainnya di seluruh dunia.

    Perusahaan ini memisahkan bisnis luar negerinya, Super Hi, yang melantai di bursa Hong Kong pada 2022 dan mencatatkan saham perdananya di Nasdaq pada 2024. Super Hi memiliki lebih dari 120 restoran di seluruh dunia; Shu adalah ketuanya.

    Zhang, yang tidak pernah tamat SMA, tidak tahu cara memasak hot pot khas Sichuan ketika ia memulai bisnis ini. Tiga temannya, termasuk Shu yang kemudian menjadi istrinya, membantu dengan modal awal, tetapi ia yang mengelola tempat tersebut.

    Pada 2022, ia mengundurkan diri sebagai CEO untuk fokus pada strategi jangka panjang. Kini, kekayaan mereka tercatat sebesar US$ 7,8 miliar atau setara Rp 128 triliun.

    Halaman 2 dari 2

    (fdl/fdl)

  • Trump Kumpulkan Zuckerberg Sampai Bill Gates, Minus Elon Musk

    Trump Kumpulkan Zuckerberg Sampai Bill Gates, Minus Elon Musk

    Washington

    Presiden Donald Trump mengundang sejumlah tokoh penting dari kalangan elit dunia teknologi untuk makan malam di Gedung Putih. Namun Elon Musk, orang terkaya dunia pemilik Tesla dan SpaceX, tidak kelihatan batang hidungnya.

    Di antara mereka yang hadir dalam makan malam pada 4 September itu adalah pendiri Meta Mark Zuckerberg, pendiri Microsoft Bill Gates, CEO Apple Tim Cook, Sergey Brin dan Sundar Pichai dari Google, dan pendiri OpenAI Sam Altman.

    Dikutip detikINET dari USA Today, Elon Musk yang pernah menjadi sekutu terdekat Trump sebelum berselisih tidak datang. Di X, dia mengaku diundang, tetapi sayangnya tidak dapat hadir.

    Setelah hubungan yang dulunya dingin dengan Silicon Valley, Trump diterima oleh banyak pemimpin teknologi di masa jabatan keduanya. Dia mempromosikan mata uang kripto, memperingatkan negara-negara asing agar tidak meregulasi teknologi, dan mendorong dominasi Amerika dalam AI.

    Para tamu makan malam itu pun bergantian memuji Trump selama acara tersebut. Para pemimpin teknologi yang diundang ke Gedung Putih mewakili beberapa perusahaan AI terbesar di dunia. Zuckerberg duduk di sebelah presiden, sementara Gates duduk di sebelah ibu negara Melania Trump.

    Trump duduk bersama Mark Zuckerberg. Foto: REUTERS/Brian Snyder

    “Merupakan suatu kehormatan berada di sini bersama sekelompok orang ini, mereka memimpin revolusi dalam bisnis, kejeniusan, dan dalam setiap kata yang saya pikir dapat Anda bayangkan,” kata Trump saat membuka acara.

    Melania Trump menyelenggarakan acara Gedung Putih yang berfokus pada AI pada hari sebelumnya yang dihadiri Altman dan Pichai. “Robot sudah ada di sini. Masa depan kita bukan lagi fiksi ilmiah,” kata Melania Trump di acara tersebut.

    Perusahaan-perusahaan AS berlomba membangun dominasi AI atas China, dan Trump menjadi pendorong utama. Ia menunjuk kapitalis ventura David Sacks sebagai kepala AI dan kripto Gedung Putih. Sacks menguraikan upaya pemerintahan Trump untuk memastikan AS mendominasi AI dan berterima kasih ke para pemimpin teknologi yang hadir karena mengutamakan Amerika.

    Trump telah menerapkan program tarif agresif dan mendorong perusahaan untuk mengalihkan manufaktur ke Amerika Serikat, membuat banyak perusahaan untuk mengumumkan investasi baru di AS.

    Pemerintahan Trump merilis cetak biru kecerdasan buatan pada bulan Juni, bertujuan untuk melonggarkan aturan lingkungan dan memperluas ekspor AI ke negara-negara sekutu. Itu sebagai upaya mempertahankan keunggulan Amerika atas China dalam teknologi penting tersebut.

    Daftar undangan makan malam tersebut juga termasuk dua lusin tokoh teknologi terkemuka. Mereka antara lain CEO Figma, Dylan Field, Presiden Groq, Sunny Madra, pendiri Social Capital, Chamath Palihapitiya, pendiri Zynga, Mark Pincus, pendiri Ring, Jamie Siminoff, dan CEO Oracle, Safra Catz.

    Juga ada CEO Blue Origin, David Limp, CEO Micron Technology, Sanjay Mehrotra, Presiden OpenAI, Greg Brockman, CEO Microsoft, Satya Nadella, pendiri Tibco, Vivek Ranadive, dan Chief Technology Officer Palantir, Shyam Sankar.

    (fyk/fyk)

  • Petaka Besar Buat Driver Online, Tandanya Meluas di Amerika

    Petaka Besar Buat Driver Online, Tandanya Meluas di Amerika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Alphabet melalui unit usahanya, Waymo, memperluas uji coba layanan taksi tanpa sopir (robotaxi) ke Denver dan Seattle pekan ini. 

    Waymo mengatakan uji coba akan dimulai dengan pengemudi manusia di balik kemudi sebagai safety driver, sebelum layanan benar-benar beroperasi secara otonom penuh.

    “Kami akan memulai dengan mengemudi secara manual sebelum memvalidasi teknologi dan operasi untuk layanan otonom penuh di masa depan,” kata juru bicara Waymo melalui unggahan blog, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (4/9/2025).

    Armada yang digunakan mencakup mobil listrik Jaguar i-Pace dan Geely Zeekr AV, dengan sekitar 12 unit di masing-masing kota.

    Perusahaan teknologi ini sebelumnya telah meluncurkan operasi komersial di Austin, Atlanta, San Francisco, Phoenix, dan Los Angeles. Di beberapa pasar seperti Austin dan Atlanta, robotaxi Waymo hanya bisa dipesan melalui aplikasi Uber, sementara di kota lain harus lewat aplikasi Waymo One.

    Langkah ini menandai semakin luasnya penetrasi layanan ride-hailing tanpa sopir di AS, yang berpotensi menjadi ancaman besar bagi jutaan pengemudi transportasi online.

    Di tingkat global, pesaing utama Waymo adalah Apollo Go milik Baidu dari China, yang telah mengoperasikan layanan robotaxi di berbagai wilayah Asia.

    Sementara itu, Tesla telah mengantongi izin untuk membuka bisnis ride-hailing di Texas dan kini menguji layanan robotaxi dengan pengemudi di Austin dan San Francisco.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Parah, Elon Musk Dukung Warga Jepang Demo Anti Imigran

    Parah, Elon Musk Dukung Warga Jepang Demo Anti Imigran

    Tokyo

    Elon Musk kembalii bikin kontroversi. Dia menyuarakan dukungannya terhadap demonstrasi anti imigrasi di Jepang. Meskipun masih kecil, gerakan anti imigran di Jepang semakin mendapatkan dukungan dan partai yang menyuarakannya juga makin populer.

    Pimpinan Tesla dan SpaceX sekaligus mantan penasihat Presiden AS Donald Trump ini memang sebelumnya telah mendukung partai-partai sayap kanan di negara lain, seperti Alternative for Germany (AfD).

    Mengomentari video demonstrasi kecil-kecilan di Jepang yang diunggah di X oleh akun bernama The British Patriot, Musk yang lahir di Afrika Selatan berkata, “Bagus.”

    Akun tersebut, yang menggambarkan dirinya sebagai “Pria kulit putih Inggris yang bangga dengan akar pribumi,” mengatakan bahwa klip tersebut menunjukkan para pengunjuk rasa Jepang menuntut deportasi semua imigran ilegal.

    “Dari Australia hingga Eropa hingga Jepang, warga negara bersatu untuk remigrasi,”sebut akun itu yang dikutip detikINET dari Japan Times.

    Video tersebut tampaknya direkam di Osaka pada 30 Agustus dan memperlihatkan orang-orang memegang bendera dan spanduk Jepang yang menentang imigrasi massal, termasuk satu spanduk bertuliskan, “Jangan jadikan Jepang Afrika.”

    Sebenarnya tingkat imigrasi di Jepang masih rendah dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya. Survei juga menempatkannya jauh di bawah daftar kekhawatiran pemilih.

    Namun, dengan populasi yang menua, salah satu tingkat kelahiran terendah di dunia, dan kekurangan tenaga kerja di banyak industri, jumlah imigran memang kian meningkat.

    Pada bulan Juli, partai anti imigrasi Sanseito meraih hasil baik dalam pemilihan Majelis Tinggi, menambah perolehan kursi jadi 15 dari dua. Di majelis rendah, partai ini punya tiga anggota parlemen. Agendanya menggemakan gerakan populis lain di seluruh dunia yang menentang globalisme dan menyatakan akan mengembalikan kekuasaan kepada rakyat.

    (fyk/fyk)