brand merek: Tesla

  • BYD Salip Tesla dan VW, Produksi Mobil Listrik-PHEV Tembus 15 Juta Unit

    BYD Salip Tesla dan VW, Produksi Mobil Listrik-PHEV Tembus 15 Juta Unit

    Jakarta

    BYD mengumumkan sudah menyentuh angka produksi 15 juta unit mobil energi terbarukan untuk teknologi battery electric vehicles (BEV) dan plug in hybrid electric vehicles (PHEV).

    BYD kini menjelma menjadi raksasa otomotif yang pertumbuhan produksinya agresif, bahkan sudah melampaui nama-nama besar seperti Tesla dan Volkswagen dalam hal jumlah kendaraan ramah lingkungan.

    BYD didirikan tahun 1995 dan mulai membuat mobil tahun 2003. BYD mencapai angka produksi 10 juta unit kendaraan energi baru pada akhir 2024. Hanya butuh waktu 8 bulan kemudian, mereka sudah menyentuh angka 13 juta unit.

    Menjelang akhir tahun 2025, BYD mengumumkan tembus 15 juta unit. Total produksi BYD jauh di atas Tesla yang mencatatkan angka sekitar 8,1 juta unit. BYD juga jauh melampaui grup Volkswagen yang total produksi kendaraan listriknya BEV dan PHEV masih di bawah 3 juta unit.

    Angka jutaan unit tersebut ditopang oleh beberapa mobil andalan yang laku keras di pasar, yaitu segmen hatchback, yaitu BYD Dolphin dan BYD Seagull, di beberapa negara disebut Dolphin Mini atau Atto 1. Masing-masing model ini sudah terjual lebih dari 1 juta unit.

    Kemudian segmen SUV ditopang oleh Song Plus dan Sealion 06 menjadi tulang punggung produksi dalam volume besar. Selanjutnya seri Dynasty, mobil-mobil dengan nama dinasti Tiongkok seperti Qin, Song, dan Tang memberikan kontribusi besar, baik untuk pasar lokal China maupun ekspor ke luar negeri.

    Poin krusial BYD terjadi pada tahun 2022, BYD membuat keputusan besar untuk berhenti total memproduksi mobil bermesin bensin murni. Sejak saat itu, mereka 100% hanya fokus memproduksi kendaraan elektrifikasi.

    Menariknya, data pertumbuhan BYD secara global ini sejalan dengan lonjakan mobil listrik di Indonesia tahun 2025.

    BYD berhasil menjadi merek terlaris di Indonesia sepanjang Januari-November 2025 sebesar 40.151 unit. Sementara sub brand mewahnya, Denza berhasil mengumpulkan 7.176 unit.

    (riar/dry)

  • Elon Musk Cetak Sejarah Jadi Orang Terkaya Tembus Rp 9,18 Kuadriliun

    Elon Musk Cetak Sejarah Jadi Orang Terkaya Tembus Rp 9,18 Kuadriliun

    Jakarta, Beritasatu.com – Kekayaan Elon Musk kembali mencetak rekor global. Pendiri SpaceX itu menjadi orang pertama di dunia yang memiliki harta lebih dari US$ 600 miliar (sekira Rp 9,18 kuadriliun), seiring melonjaknya valuasi perusahaan roket miliknya.

    Lonjakan kekayaan tersebut dipicu langkah SpaceX yang meluncurkan tender offer dengan valuasi sekitar US$ 800 miliar (sekira Rp 12,24 kuadriliun) pada awal Desember 2025. Angka ini melonjak dua kali lipat dibandingkan valuasi US$ 400 miliar (sekira Rp 6,12 kuadriliun) pada Agustus 2025.

    Berdasarkan perhitungan Forbes, kepemilikan Musk sekitar 42% di SpaceX membuat nilai hartanya bertambah sekitar US$ 168 miliar (sekira Rp 2,57 kuadriliun) menjadi sekitar US$ 677 miliar (sekira Rp 10,36 kuadriliun) per Senin (15/12/2025) pukul 12.00 waktu setempat.

    Dengan capaian tersebut, Musk resmi menjadi individu pertama dalam sejarah yang memiliki kekayaan di atas US$ 600 miliar (sekira Rp 9,18 kuadriliun). Sebelumnya, belum ada satu pun orang yang mampu menembus ambang US$ 500 miliar (sekira Rp 7,65 kuadriliun).

    SpaceX juga dikabarkan menargetkan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada 2026 dengan valuasi yang diperkirakan dapat mencapai US$ 1,5 triliun (sekira Rp 22,95 kuadriliun). Jika rencana ini terealisasi, Musk berpotensi menjadi triliuner pertama di dunia. Hingga kini, manajemen SpaceX dan Musk belum memberikan pernyataan resmi terkait rencana tersebut.

    Tanpa memperhitungkan IPO sekalipun, nilai kepemilikan Musk di SpaceX diperkirakan mencapai US$ 336 miliar (sekira Rp 5,14 kuadriliun) dan menjadi aset terbesarnya.

    Sementara itu, kepemilikan 12% saham Tesla bernilai sekitar US$ 197 miliar (sekira Rp 3,01 kuadriliun), di luar opsi saham dari paket kompensasi CEO 2018 yang sempat dibatalkan pengadilan Delaware pada Januari 2024. Nilai opsi tersebut masih didiskon sekitar 50% atau setara US$ 69 miliar (sekira Rp 1,06 kuadriliun) sambil menunggu proses appeal di Mahkamah Agung Delaware.

    Apabila gugatan tersebut berujung tidak menguntungkan, Tesla tetap bisa menjadi jalur alternatif bagi Musk menuju status triliuner. Pada November 2025, pemegang saham Tesla menyetujui paket kompensasi bernilai fantastis yang berpotensi memberi Musk saham tambahan hingga US$ 1 triliun (sekira Rp 15,3 kuadriliun) sebelum pajak.

    Paket tersebut dapat terealisasi jika perusahaan mampu mencapai target kinerja ambisius, termasuk peningkatan kapitalisasi pasar (market cap) lebih dari delapan kali lipat dalam 10 tahun.

    Selain SpaceX dan Tesla, Musk juga memiliki xAI Holdings. Perusahaan ini disebut tengah menjajaki pendanaan baru dengan valuasi sekitar US$ 230 miliar (sekira Rp 3,52 kuadriliun), melonjak tajam dari klaim valuasi US$ 113 miliar (sekira Rp 1,73 kuadriliun) saat xAI dibentuk pada Maret 2025 melalui penggabungan dengan platform media sosial X.

    Forbes memperkirakan kepemilikan Musk di xAI Holdings sekitar 53% dengan nilai sekitar US$ 60 miliar (sekira Rp 920 triliun).

  • Litium Jadi Pemicu Kebakaran Terra Drone, Awas Kejadian Juga di Mobil Listrik

    Litium Jadi Pemicu Kebakaran Terra Drone, Awas Kejadian Juga di Mobil Listrik

    Jakarta

    Gedung Terra Drone di Jakarta Pusat mengalami kebakaran yang menewaskan 22 orang. Pemicu kebakaran diduga dari baterai litium pada drone.

    Dari hasil pemeriksaan saksi, dugaan sementara penyebab kebakaran bersumber dari baterai drone. “Kalau dari keterangan tadi, memang sementara baru karena baterai ya, baterai dari drone yang terbakar. Namun sebabnya terbakar, saat ini tim Labfor masih bekerja. Mohon waktunya agar tim Labfor bisa segera menangani dan mengetahui titik sumber api pertama dari kebakaran ini,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro dikutip detikNews.

    Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Bayu Megantara, mengatakan api sudah dicoba dipadamkan oleh karyawan dengan menggunakan lima alat pemadam api ringan (APAR). Namun upaya tersebut tidak berhasil dan asap semakin tebal.

    “Informasi yang kami terima, sudah berupaya dipadamkan dengan APAR. Itu sekitar lima unit APAR berupaya untuk memadamkan,” jelas Bayu.

    Baterai Litium Dipakai Juga di Mobil Listrik

    Baterai litium juga banyak digunakan di kendaraan listrik saat ini. Baterai litium-ion dinilai cocok untuk kendaraan listrik karena memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi sehingga memungkinkan desain yang ringkas dan ringan pada kendaraan listrik. Ini merupakan keuntungan yang signifikan ketika keterbatasan ruang dan berat menjadi perhatian.

    Sebenarnya dari pabriknya baterai kendaraan listrik sudah dipastikan aman. Baterai tersebut telah melalui serangkaian pengetesan, bahkan dalam kondisi ekstrem.

    Salah satu pengujian baterai kendaraan listrik adalah nail penetration test. Dalam pengetesan ini, sel baterai ditusuk menggunakan semacam paku dalam kondisi baterai terisi 100 persen State of Charge (SOC). Dalam pengujian itu, baterai tidak boleh terbakar atau meledak.

    Lebih lanjut, ada juga pengujian cycler test pada kondisi suhu ekstrem dan kondisi fast CDC (charging-discharging). Dalam pengetesan itu, baterai dicas secara berulang-ulang dari 0-100 persen kemudian discharging dari 100 ke 0 persen dengan kondisi ekstrem. Pengetesan itu membuktikan bahwa baterai tidak mengalami panas berlebih saat dipakai dalam kondisi ekstrem.

    Kasus Kebakaran Mobil Listrik yang Sulit Dipadamkan

    Meski begitu, ternyata masih ada risiko mobil listrik terbakar. Di luar negeri, sudah ada beberapa kejadian mobil listrik terbakar.

    Baterai mobil listrik yang berbahan litium bisa mengalami kerusakan karena beberapa faktor, di antaranya penyalahgunaan mekanis, kimia, atau termal. Masalah ini kemudian bisa menyebabkan fenomena yang disebut sebagai thermal runaway. Ketika thermal runaway berlangsung, prosesnya hampir mustahil dihentikan. Inilah yang kemudian kerap memicu kebakaran atau bahkan ledakan.

    Tahun lalu, ada kasus kebakaran mobil listrik di Malaysia. Mobil itu disebut tengah dicas dengan menggunakan arus DC. Direktur Jenderal Pemadam Kebakaran Malaysia, Nor Hisham Mohammad berkata, insiden itu terjadi karena adanya kerusakan pada komponen baterai yang kemudian menyebabkan hubungan listrik arus pendek alias korsleting.

    “Hasil investigasi dengan produsen mobil dan tim ahli kami menemukan bahwa kebakaran tersebut tidak disebabkan oleh catu daya atau stasiun pengisian daya. Melainkan karena kerusakan yang sudah ada sebelumnya di dalam kapsul baterai, yang menyebabkan korsleting antarsel,” kata Nor Hisham.

    Ada juga kebakaran kapal kargo di tengah laut yang membawa lebih dari 3.000 mobil dari China, beberapa di antaranya mobil listrik. Kapal tersebut terbakar selama berminggu-minggu dan akhirnya tenggelam. Laporan awal menyebutkan asap besar terlihat dari dek yang memuat kendaraan listrik. Seluruhnya disebut sebagai unit baru.

    Di Amerika Serikat, tepatnya di Pine Level, Carolina Utara, juga pernah ada kejadian kebakaran mobil listrik Tesla Model Y yang sulit dipadamkan. Departemen Pemadam Kebakaran Pine Level memerlukan waktu sejam dan 36 ribu galon berisi air untuk menuntaskan misi pemadaman tersebut. Padahal, untuk mematikan api di mobil konvensional, pemadam hanya perlu 300 sampai 1.000 galon air. Departemen Pemadam Kebakaran Pine Level juga menegaskan, kendaraan elektrik yang terbakar di suhu 2.500 derajat celcius, apinya berpotensi muncul lagi beberapa jam setelah dipadamkan.

    Meskipun kasus ini jarang terjadi, hal ini patut menjadi perhatian bagi semua produsen mobil untuk bersiap menghadapi insiden semacam itu dan mempertimbangkan buat memperkenalkan perlindungan tambahan untuk memperingatkan pengguna.

    Penanganan Kebakaran Mobil Listrik

    Untuk menangani kebakaran mobil listrik dengan baterai litium, dibutuhkan fire blanket khusus kendaraan listrik yang mampu menahan suhu tinggi. Ada juga teknik pemadaman menggunakan cairan AF31 Lithium Fire Killer (LFK) yang efektif menghentikan reaksi berantai pada baterai, sesuai standar keselamatan internasional.

    Fire blanket khusus untuk mengatasi kebakaran mobil listrik Foto: Pool

    Diberitakan detikOto sebelumnya, APAR konvensional saja tidak mempan untuk memadamkan api yang dikeluarkan dari baterai litium. Soalnya APAR konvensional biasanya dibuat berbahan dasar bubuk.

    Disarankan para pemilik kendaraan listrik menyediakan APAR yang mengandung water based chemical dan mengandung senyawa Potassium yang mampu memadamkan api dari baterai litium yang memiliki temperatur lebih dari 1.200 derajat celcius.

    “Karena APAR jenis powder based didesain untuk memadamkan api dengan temperatur 600 derajat celcius ke bawah. Sedangkan api pada baterai lithium memiliki temperatur dari 1.200 derajat celcius,” kata Willy Hadiwijaya selaku CEO PT FAST waktu itu.

    (rgr/dry)

  • Hanya Sedikit Produsen Mobil Mampu Pertahankan Investasi AI hingga 2029

    Hanya Sedikit Produsen Mobil Mampu Pertahankan Investasi AI hingga 2029

    JAKARTA – Gartner memperingatkan hanya sedikit produsen mobil yang mampu menjaga investasi AI dalam beberapa tahun ke depan. Laporan itu dirilis pada Senin 8 Desember dan mematahkan euforia industri terkait percepatan teknologi.

    Gartner, perusahaan riset dan konsultansi teknologi yang berbasis di Amerika Serikat, memperkirakan hanya 5 persen produsen mobil yang mempertahankan pertumbuhan investasi AI pada 2029. Angka itu turun dari lebih 95 persen perusahaan yang berinvestasi kuat pada saat ini.

    Gartner menyebut hanya perusahaan dengan fondasi software kuat yang mampu bertahan dalam persaingan AI. Perusahaan itu dinilai punya kepemimpinan yang melek teknologi dan visi jangka panjang.

    Kesenjangan kemampuan AI akan membuat perusahaan unggul makin jauh meninggalkan pesaing. Perusahaan otomotif lama seperti Volkswagen tengah berjuang mengejar Tesla dan BYD.

    Perusahaan lama menghadapi banyak hambatan internal yang menghambat adopsi software baru. Hambatan itu mencakup budaya kerja lama dan pola pikir yang tidak selaras.

    Analis Gartner, Pedro Pacheco, menilai perubahan harus dimulai dari struktur kepemimpinan. Ia menegaskan perusahaan harus menjadi organisasi digital yang memberi ruang software di level tertinggi.

    Pacheco menyebut pemimpin software harus memiliki jalur laporan langsung kepada CEO. Ia menilai struktur seperti itu mempercepat pengambilan keputusan penting terkait teknologi.

    Pacheco menambahkan perusahaan yang lemah dalam software akan menghadapi kesulitan besar. Ia menilai kemampuan software adalah kunci utama sukses transformasi digital.

    Gartner menilai investasi AI membutuhkan arah jelas dan komitmen panjang. Perusahaan yang tidak siap akan tertinggal dalam perlombaan teknologi masa depan

  • 10 Orang Terkaya di Dunia dan Sumber Kekayaannya, Siapa Saja?

    10 Orang Terkaya di Dunia dan Sumber Kekayaannya, Siapa Saja?

    Jakarta, Beritasatu.com – Daftar orang terkaya di dunia versi Forbes Real Time Billionaires List kembali menjadi sorotan publik. Peringkat ini diperbarui setiap saat, mengikuti pergerakan kekayaan para miliarder dunia berdasarkan nilai saham, aset, dan transaksi terbaru.

    Pada Desember 2025 ini, Elon Musk masih kokoh di puncak daftar sebagai orang paling kaya di dunia, berkat lonjakan valuasi perusahaan-perusahaannya yang terus menarik perhatian pasar global. Tepat di bawahnya, posisi kedua ditempati raksasa teknologi Larry Ellison, pendiri Oracle, yang kekayaannya melonjak signifikan seiring pertumbuhan industri komputasi awan dan ekspansi bisnis perusahaan tersebut.

    Dominasi dua tokoh besar ini mencerminkan bagaimana sektor teknologi tetap menjadi pendorong utama terciptanya para jawara finansial dunia.

    Dikutip dari Forbes, Senin (8/12/2025), berikut daftar lengkap 10 orang terkaya di dunia:

    1. Elon Musk. Nilai kekayaan US$ 496,6 miliar

    Elon Musk adalah pendiri bersama dari tujuh perusahaan besar, termasuk produsen mobil listrik Tesla, perusahaan roket SpaceX, dan startup kecerdasan buatan xAI. Ia memiliki sekitar 12% saham Tesla, perusahaan yang mulai ia dukung pada 2004 dan ia pimpin sebagai CEO sejak 2008.

    SpaceX, yang didirikan Musk pada 2002, kini bernilai sekitar US$ 400 miliar berdasarkan penawaran tender privat pada Agustus 2025. Musk diperkirakan memiliki sekitar 42% saham perusahaan tersebut.

    Pada 2022, Musk membeli Twitter (sekarang X) dalam transaksi senilai US$ 44 miliar. Pada Maret 2025, ia menggabungkan Twitter dengan xAI dalam kesepakatan yang menempatkan valuasi gabungan perusahaan mencapai US$ 113 miliar.

    Selain itu, Musk juga mendirikan perusahaan pengeboran terowongan The Boring Company serta perusahaan implan otak Neuralink. Kedua startup tersebut telah mengumpulkan total sekitar US$ 2 miliar dari investor privat.

    2. Larry Ellison. Nilai kekayan US$ 269,9 miliar

    Larry Ellison adalah chief technology officer sekaligus salah satu pendiri raksasa perangkat lunak Oracle, tempat ia masih memegang sekitar 40% saham. Ellison mundur dari posisi CEO pada 2014 setelah memimpin perusahaan selama 37 tahun.

    Pada September 2025, Ellison menjadi orang kedua dalam sejarah yang memiliki kekayaan lebih dari US$ 400 miliar, didorong oleh lonjakan harga saham Oracle yang meningkat pesat berkat perkembangan teknologi AI. Selain bisnis teknologi, Ellison juga memiliki hampir 50% saham Paramount Skydance.

    Ellison pindah secara permanen ke Pulau Lanai di Hawaii pada 2020, pulau yang hampir seluruhnya ia beli pada 2012 dengan harga US$ 300 juta.

  • Bos Ford Blak-blakan Sebut Tertinggal 25 Tahun dari Produsen Mobil China

    Bos Ford Blak-blakan Sebut Tertinggal 25 Tahun dari Produsen Mobil China

    Jakarta

    Chief Executive Officer (CEO) Ford, Jim Farley, belakangan banyak menjajal dan membedah mobil-mobil buatan China. Sebab, sebagai pemain lama, pihaknya khawatir tertinggal jauh dari mereka.

    Namun, faktanya, produsen mobil asal China sudah jauh meninggalkan merek Amerika Serikat seperti Ford. Bahkan, ketika merekrut Doug Field yang pernah kerja di Tesla dan Apple, Farley diberi tahu, teknologi Ford tertinggal 25 tahun atau seperempat abad dari mereka.

    “Doug bilang ke saya, ‘Jim, sistem rilis suku cadang, arsitektur TI, dan alat desain CAD Anda ketinggalan 25 tahun (dari brand China). Anda tidak bisa bersaing dengan BYD. Anda butuh keahlian yang sesungguhnya’,” ujar Farley yang menirukan kalimat Doug, dikutip dari La Nacion Kamis (4/12).

    Mobil Listrik Xiaomi SU7. Foto: Doc. Xiaomi

    Kondisi tersebut membuat Farley makin yakin kompetisi terbesar Ford bukan lagi Tesla atau pemain tradisional, melainkan pabrikan EV China, termasuk Xiaomi yang baru debut tapi langsung tancap gas.

    “Ford telah melewatkan Jepang, Ford telah melewatkan Korea Selatan, jadi kita tidak boleh melewatkan China,” tutur Farley. “Pesan untuk tim saya jelas: jika CEO saja menghormati persaingan dengan China, maka semua orang di perusahaan juga harus melakukan hal serupa.”

    CEO Ford Coba Mobil China

    Sebelumnya, Farley sempat meminta manajemennya mengirim lima EV terbaik China ke AS, diterbangkan ke Chicago dan dikendarai ke markas Ford di Dearborn. Semua dilakukan agar tim Ford merasakan langsung kualitas dan kecepatan inovasi para rival dari Asia.

    Dari lima mobil yang dipinjam, salah satunya merupakan Xiaomi SU7. Dia menganggap, mobil tersebut secanggih Apple dan senyaman Porsche Taycan.

    “Saya sangat terkesan dengan Xiaomi. Tak heran mereka sukses-mereka adalah Apple-nya China,” ungkapnya.

    Masuk mobil, ponsel otomatis dikenali tanpa proses pairing. Sistemnya mendukung pengenalan wajah, punya asisten AI, dan UI/UX yang diklaim “setara Apple” dalam hal konsistensi dan kemudahan penggunaan. Tak hanya digital, performanya pun membuat Farley terkesan.

    “Mobil ini memiliki pengenalan wajah, asisten AI di dalam kendaraan, dan dapat berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam tiga detik dengan satu sentuhan tombol. Rasanya seperti (naik) Porsche Taycan,” kata dia.

    (sfn/dry)

  • Bos Ford Blak-blakan Sebut Tertinggal 25 Tahun dari Produsen Mobil China

    CEO Ford Terpukau Naik Mobil Xiaomi: Apple versi China

    Jakarta

    CEO Ford, Jim Farley, blak-blakan memuji Xiaomi SU7, mobil listrik China yang sukses bikin pasar global heboh. Menurutnya, Xiaomi bukan sekadar pendatang baru, mereka membawa standar tinggi soal pengalaman digital dalam sebuah kendaraan.

    “Saya sangat terkesan dengan Xiaomi. Tak heran mereka sukses-mereka adalah Apple-nya China,” ujar Farley dalam wawancara dengan La Nación, dikutip Rabu (3/12).

    Komentarnya bukan basa-basi. Farley sendiri menggunakan Xiaomi SU7 untuk aktivitas hariannya, termasuk saat pergi ke kantor. Dia menilai kendaraan tersebut menawarkan pengalaman digital terbaik dibanding banyak mobil Eropa dan Amerika.

    Mobil Listrik Xiaomi SU7. Foto: Doc. Xiaomi

    Masuk mobil, ponsel otomatis dikenali tanpa proses pairing. Sistemnya mendukung pengenalan wajah, punya asisten AI, dan UI/UX yang diklaim “setara Apple” dalam hal konsistensi dan kemudahan penggunaan. Tak hanya digital, performanya pun membuat Farley terkesan.

    “Mobil ini memiliki pengenalan wajah, asisten AI di dalam kendaraan, dan dapat berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam tiga detik dengan satu sentuhan tombol. Rasanya seperti (naik) Porsche Taycan,” kata dia.

    Pengalaman itu membuat Farley semakin yakin bahwa kompetisi terbesar Ford bukan lagi Tesla atau pemain tradisional, melainkan pabrikan EV China-termasuk Xiaomi yang baru debut tapi langsung tancap gas.

    “Ford telah melewatkan Jepang, Ford telah melewatkan Korea Selatan, jadi kita tidak boleh melewatkan China,” tutur Farley. “Pesan untuk tim saya jelas: jika CEO saja menghormati persaingan dengan China, maka semua orang di perusahaan juga harus melakukan hal serupa.”

    Farley bahkan meminta manajemennya mengirim lima EV terbaik China ke AS, diterbangkan ke Chicago dan dikendarai ke markas Ford di Dearborn. Semua dilakukan agar tim Ford merasakan langsung kualitas dan kecepatan inovasi para rival dari Asia.

    Pengakuannya tentang Xiaomi SU7 pun sejalan dengan komentar sebelumnya soal ketertinggalan Ford di area teknologi. Ia pernah menyampaikan bahwa setelah merekrut Doug Field (eks Tesla & Apple), Ford sadar mereka tertinggal 25 tahun dalam sistem rilis komponen, arsitektur IT, hingga tools desain.

    (sfn/dry)

  • BYD Sealion 6 di Jepang Lebih Murah dari Mobil PHEV Tuan Rumah

    BYD Sealion 6 di Jepang Lebih Murah dari Mobil PHEV Tuan Rumah

    Jakarta

    BYD menyerbu pasar Jepang dengan meluncurkan mobil plug-in hybrid (PHEV) Sealion 6. Mobil ramah lingkungan asal China ini dijual dengan harga 3.982.000 yen atau Rp 425 jutaan. Sebelumnya BYD pertama kali masuk ke pasar Jepang pada 2023 dengan membawa empat mobil listrik full baterai.

    Mengutip Carnewschina, Sealion 6 telah menjadi SUV PHEV terlaris di dunia, dengan BYD menyumbang sekitar 30% dari penjualan PHEV global antara Januari dan Oktober. Model ini juga dijual di Eropa dengan nama ‘Seal U’.

    Di Jepang, Sealion 6 bersaing ketat dengan SUV hybrid maupun PHEV. Meski harganya sedikit lebih mahal daripada Toyota Prius PHEV (3.847.300 yen) Sealion 6 lebih murah dibanding Toyota Harrier (5.047.300 yen) dan Mitsubishi Outlander PHEV (5.294.300 yen). Hadirnya Sealion 6 bisa jadi opsi buat warga Jepang yang lebih suka mobil hybrid.

    SUV ini menggabungkan powertrain mesin pembakaran dalam dengan motor listrik, menghasilkan jarak tempuh sekitar 100 km dengan tenaga listrik saja untuk penggunaan perkotaan. Mesin bensin tersedia untuk menempuh perjalanan lebih jauh. Efisiensi bahan bakarnya diklaim bisa mencapai 22,4 km/liter, lebih hemat dibanding SUV hybrid sejenis. Mobil ini juga dilengkapi radar dan kamera beresolusi tinggi untuk mendukung fungsi bantuan pengemudi alias ADAS.

    BYD menyatakan bahwa Sealion 6 telah disesuaikan untuk pasar Jepang dengan peningkatan kenyamanan di kursi belakang dan pengurangan getaran, berdasarkan masukan konsumen di negeri matahari terbit. Selain itu, bagian velg juga dicat menggunakan warna hitam agar tidak mudah kelihatan kotor.

    Menurut Asosiasi Importir Mobil Jepang, BYD menjual 3.298 kendaraan dari Januari hingga Oktober, meningkat 64% dibanding tahun sebelumnya. Namun penjualan tersebut masih di bawah merek-merek impor terkemuka seperti Mercedes-Benz (41.684 unit) dan Tesla (sekitar 9.100 unit).

    Performa penjualan Sealion 6 di Jepang diyakini akan menjadi tolok ukur potensi pertumbuhan BYD di segmen plug-in hybrid Jepang.

    (lua/rgr)

  • Luhut Tegaskan Tak Punya Kepentingan di Proyek Nikel dengan China

    Luhut Tegaskan Tak Punya Kepentingan di Proyek Nikel dengan China

    Jakarta

    Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan bercerita panjang lebar soal pengembangan investasi nasional selama satu dekade ke belakang. Khususnya pengembangan investasi proyek hilirisasi nikel di Kawasan Morowali, Sulawesi Tengah.

    Bagi Luhut, sebagai mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, dirinya bertanggung jawab atas perencanaan dan pengembangan investasi nasional selama kurang lebih sebelas tahun.

    Meski sudah satu dekade lebih menyusun kebijakan investasi, Luhut menegaskan dirinya selalu menjaga diri untuk tidak ada konflik kepentingan. Dia menegaskan dirinya tidak punya bisnis apa-apa yang terlibat di semua proyek hilirisasi pemerintah.

    “Selama menjabat, saya menjaga agar tidak ada konflik kepentingan. Saya tidak pernah terlibat dalam bisnis apa pun demi menjaga integritas dan memastikan kepentingan bangsa menjadi prioritas,” ujar Luhut dalam keterangan tertulis, Senin (1/12/2025).

    Sejak awal, dia melihat perlunya perubahan besar agar Indonesia mendapatkan nilai tambah yang lebih baik dari sumber daya yang ada di Indonesia. Ide itu sudah dimiliki olehnya sejak 2001.

    “Gagasan hilirisasi sesungguhnya sudah saya pikirkan sejak saya menjabat di Kementerian Perindustrian dan Perdagangan pada tahun 2001,” kata Luhut.

    Salah satu tonggak awalnya adalah pembangunan Kawasan Industri Morowali yang dimulai pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan diresmikan pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dari situlah lahir pemikiran bahwa Indonesia tidak boleh terus mengekspor bahan mentah.

    Namun, mendatangkan investor asing bukanlah hal yang mudah. Luhut mengatakan dia mempelajari kesiapan negara-negara dari segi investasi, pasar, dan teknologi.

    Dari pengkajiannya itu, dia melihat hanya China yang saat itu siap dan mampu memenuhi kebutuhan Indonesia untuk melompat menjadi negara industri lewat hilirisasi nikel. Atas izin Jokowi, Luhut pun mulai melobi China untuk berinvestasi.

    “Atas izin Presiden Joko Widodo, saya bertemu Perdana Menteri Li Qiang untuk menyampaikan permintaan Indonesia agar Tiongkok dapat berinvestasi dalam pengembangan industri hilirisasi,” kata Luhut.

    Amerika Serikat kala itu tidak memiliki teknologi untuk hilirisasi nikel dan hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh CEO Tesla Elon Musk ketika bertemu dengan Luhut beberapa waktu lalu. Elon Musk menyebut AS tertinggal cukup signifikan dari China.

    Luhut menjelaskan hilirisasi nikel dimulai dari penghentian ekspor ore nikel, yang sebelumnya hanya menghasilkan sekitar US$ 1,2 miliar per tahun, itu pun sebagian besar berupa tanah dan air, karena hanya sekitar 2% kandungannya yang dapat diambil.

    Jokowi Sempat Khawatir

    Luhut bercerita mulanya Jokowi sempat khawatir karena Indonesia berpotensi kehilangan nilai ekspor ore nikel. Banyak menteri juga tidak setuju karena takut kehilangan pemasukan jangka pendek. Namun setelah melalui pembahasan mendalam, pihaknya mengusulkan secara formal hilirisasi kepada Jokowi.

    “Saya sampaikan bahwa dua hingga tiga tahun pertama akan berat, tetapi setelah itu manfaatnya akan terlihat jelas,” ujar Luhut.

    Dalam waktu satu bulan, Jokowi pun menyetujui langkah tersebut, dan China pun siap bekerja sama. Dari situ, hilirisasi di Morowali mulai berjalan, dari nickel ore menuju produk bernilai tambah seperti stainless steel, precursor, dan cathode yang hari ini digunakan di berbagai industri global.

    Tahun lalu ekspor sektor ini mencapai US$ 34 miliar dan akan meningkat menjadi US$ 36-38 miliar pada tahun ini, dan menjadi salah satu faktor stabilnya ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global.

    “Tentu dalam perjalanannya terdapat banyak tantangan. Tetapi setiap keputusan kami buat melalui proses yang terpadu, transparan, dengan perhitungan untung-rugi yang jelas, dan yang menjadi titik pijak utama saya adalah kepentingan nasional. Dalam sebuah kerja sama, mustahil semua pihak menang; selalu ada proses give and take,” papar Luhut.

    (hal/hns)

  • Mobil Pikap Listrik VinFast Curi Perhatian di GJAW 2025, Disebut Mirip Tesla Cybertruck

    Mobil Pikap Listrik VinFast Curi Perhatian di GJAW 2025, Disebut Mirip Tesla Cybertruck

    Jakarta

    Mobil pikap listrik konsep VinFast VF Wild mencuri perhatian di arena Gaikondo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025. VinFast mengklaim VF Wild menjadi salah satu magnet yang menarik atensi pengunjung.

    “VF Wild memiliki pasar yang jelas di Indonesia, karena orang sini suka double cabin. Saya belum pernah lihat EV dengan bodi seperti ini sebelumnya. Model ini benar-benar mobil impian saya. Saya pribadi kurang suka mobil sport dan lebih memilih mobil yang besar, maskulin, dan muat untuk keluarga,” bilang pengunjung, Mavericks Jonathan.

    Proporsi VF Wild yang tegas dengan permukaan bodi bersih, finishing matte, stance lebar, hingga signature lampu futuristis membuatnya menjadi pusat perhatian. Beberapa pengunjung bahkan menyempatkan diri mengintip interior dari sisi jendela, mengagumi kabin bergaya kokpit pesawat.

    Devin dari Jakarta yang sedang mengeksplorasi dunia EV, menyamakan VF Wild dengan Tesla Cybertruck. Menurutnya, design VF Wild terasa keren dan punya gaya futuristis.

    “Kalau orang mau sesuatu yang unik, mobil ini bisa bikin mereka tampil beda. Rasanya seperti sebuah lifestyle statement,” katanya.

    Pendapat serupa disampaikan Kevin, seorang penggemar otomotif asal Jakarta. Setelah beberapa menit memperhatikan interiornya, ia berkata, “Interiornya sangat futuristis untuk ukuran sebuah pickup truck”.

    Ia juga menyoroti bahwa pada kendaraan double cabin di Asia, bangku belakang sering kali lebih penting daripada bak belakang. “Orang pakai mobil ini untuk gaya hidup dan keluarga. Sangat sedikit yang memakai tipe ini benar-benar untuk mengangkut barang. Jadi kursi belakang itu lebih penting dari bak,” ujar Kevin.

    Dalam hal ini, VF Wild menjadi jawaban yang tepat. Dari luar terlihat bahwa kursi belakang dirancang untuk kenyamanan, lengkap dengan akses layar buat kedua penumpang belakang, menghadirkan pengalaman berkendara yang menyenangkan bagi seluruh penumpang.

    (lua/riar)