brand merek: Suzuki

  • Penjualan Mobil 2024 Merosot hingga 140.079 Unit

    Penjualan Mobil 2024 Merosot hingga 140.079 Unit

    Jakarta

    Penjualan kendaraan atau mobil di Indonesia pada 2024 dipastikan menurun, jika dibandingkan dengan penjualan mobil pada 2023. Bahkan penurunan penjualan mobil di Indonesia tersebut dipastikan tidak sedikit, mencapai 140.079 unit.

    Berdasarkan data penjualan mobil Desember 2024 Astra International dan data GAIKINDO, penjualan mobil pada Desember 2024 mencapai 79.806 unit, sehingga memiliki total penjualan mobil pada 2024 mencapai 865.753 unit mobil. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan total penjualan mobil pada 2023 yakni 1.005.802 unit mobil.

    Jika melihat dari data penjualan tersebut, dikatakan otomotif Astra Group masih menguasai market seperti pada 2023 mencapai 56 persen, dan 44 persen dikuasai berbagai merek di luar Astra Group.

    Berikut penjualan kendaraan di Indonesia 2024:

    Group Astra

    – TOYOTA + LEXUS: 291,566 Unit

    – DAIHATSU: 163,032 Unit

    – ISUZU: 26,379 Unit

    – UD TRUCKS: 1,960 Unit

    – PEUGEOT: 27 Unit

    Ilustrasi suasana GIIAS 2019 Foto: Dok. Seven Events

    Non Group Astra

    – MITSUBISHI: 99,938 Unit

    – HONDA: 94,742 Unit

    – SUZUKI: 66,809 Unit

    – HYUNDAI: 22,361 Unit

    – WULING: 21,923 Unit

    – CHERY: 9,191 Unit

    – BYD: 15,429 Unit

    – Brand Lainnya/Gabungan: 52,366 Unit

    (lth/din)

  • Teka-teki Pengguna Lexus Berpelat RI 36 yang Patwalnya Tunjuk-tunjuk Alphard

    Teka-teki Pengguna Lexus Berpelat RI 36 yang Patwalnya Tunjuk-tunjuk Alphard

    Jakarta

    Lexus LX 600 berpelat RI 36 tengah jadi sorotan usai patwalnya kedapatan beraksi arogan saat meminta jalan. Sejumlah menteri pun membantah menggunakan pelat nomor tersebut.

    Jagat media sosial tengah diramaikan dengan aksi arogan yang ditunjukkan oleh Patwal yang mengawal Lexus berpelat RI 36. Dalam video yang beredar, terlihat mulanya patwal tengah membuka jalan agar Lexus LX 600 dengan pelat RI 36 itu bisa melintas. Sejurus kemudian, ada taksi Toyota Alphard yang hendak berpindah ke lajur kanan dari lajur tengah karena di depannya ada truk yang berhenti di depan jalan yang ditambal.

    Namun saat berpindah lajur, Alphard itu terhalang Suzuki Ertiga yang juga tengah melaju ke depan sehingga melintang beberapa saat. Kemudian muncul dari belakang patwal RI 36 yang menunjuk-nunjuk ke arah Alphard tersebut. Aksi itu kemudian jadi perbincangan hangat warganet.

    Pengguna Pelat RI 36 Jadi Teka-teki

    Pengguna pelat RI 36 pun jadi teka-teki. Ada yang menyebut pelat tersebut digunakan oleh Menkominfo atau sekarang disebut Komdigi.

    Namun dalam unggahan di media sosial di akun Instagram duniameutya, Menkomdigi Meutya Hafid terlihat menggunakan Alphard putih berpelat RI 22. Ini sekaligus menjadi bantahan Menkomdigi menggunakan pelat nomor tersebut.

    Bantahan juga datang dari Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid. Sebelumnya Nusron disebut-sebut menggunakan pelat RI 36 saat bertugas. Melalui unggahan di akun Instagramnya, Nusron menyebut dirinya menggunakan pelat nomor 26 yang diberikan oleh Kementerian Sekretariat Negara.

    “Mohon maaf atas prasangka buruk tanpa tabayyun atas komentar netizen yang viral di media atau sosmed sehingga menimbulkan salah paham. Plat nomor yang kami terima dari Sekretariat Negara RI 26. Itu pun jarang saya pakai. Saya lebih sering mengendarai mobil dengan plat nomor B. 8588 ZZH. Tapi saya bersyukur atas viral pemberitaan di media dan sosmed ini, pertanda Allah lagi menambah kesabaran saya–lebih lebih di bulan Rajab. Semoga Allah mengampuni dan mengurangi dosa2 kita semua. Amin Yaa Rabbal Alamin,” tulis Nusron.

    Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi juga membantah menggunakan pelat nomor RI 36. Budi melalui unggahan video di akun Instagramnya itu menyebut dirinya menggunakan pelat nomor RI 27.9.

    [Gambas:Instagram]

    “Mobil pelat nomor RI 36 itu bukan milik saya, karena saya sebagai Menteri Kooperasi Republik Indonesia menggunakan plat nomor RI 27.9 dan mobil saya berwarna putih,” kata Budi Arie.

    Budi Arie berharap siapapun pemilik mobil berpelat nomor RI 36 itu bisa menggunakan fasilitas negara untuk mengabdi bagi kepentingan rakyat.

    “Jangan sekali-sekali menyakiti hati rakyat, karena pemerintahan ini berasal dari rakyat, pemerintahan ini lahir dari kehendak rakyat,” ujarnya.

    Mantan Menko Polhukam Mahfud MD pun turut buka suara soal pengguna pelat RI 36. Mahfud di akun X-nya mengklarifikasi bahwa saat dirinya menjabat tak pernah menggunakan pelat nomor RI 36. Pun saat dirinya merangkap sebagai Plt Kominfo, Mahfud menggunakan mobil dinas Menko Polhukan dengan pelat RI 14.

    [Gambas:Twitter]

    “Saat menjabat Ketua MK (2008-2013) saya pakai mobil dinas RI 9. Waktu jadi Menhan dulu (2000-2001), kalau tak salah, saya pakai pelat RI 10. Jadi saya tak pernah memakai RI 36, apalagi sekarang. Aneh juga sih, kalau untuk mengetahui pelat mobil berpelat RI 36 tersebut. masyarakat harus bingung dan terus bertanya,” kata Mahfud.

    Belum diketahui dengan pasti siapa pengguna pelat RI 36 tersebut. Tim detikOto sudah menghubungi pihak Korlantas untuk mengetahui rincian pelat dinas, namun belum ada respons. Adapun terkait aksi arogan patwal itu, Wadirlantas AKBP Argo mengungkap sudah mengantongi identitas patwal tersebut. Argo menjabarkan, Menurut kronologis kejadian versi petugas patwal tersebut, saat itu pada Rabu sekitar pukul 16.30 WIB. Di jalan Sudirman Thamrin ada truk penambal jalan yang sedang berhenti di lajur tengah, sehingga menyebabkan kemacetan.

    Patwal Kena Sanksi Teguran

    Saat itu kendaraan taxi berjenis Toyota Alphard hendak menghindar ke kanan namun di saat bersamaan ada kendaraan dr sebelah kanan (Suzuki Ertiga putih) yang juga sama-sama hendak maju, sehingga hampir menyebabkan terjadi senggolan. Akibatnya taksi Alphard itu berhenti dengan jeda agak lama.

    “Dan saat itu terlihat terjadi perdebatan antara kedua kendaraan tersebut sehingga menyebabkan kemacetan,” ujar Argo dikutip CNN Indonesia.

    Selanjutnya, ujar Argo, Ditlantas Polda Metro Jaya akan juga akan mencari pengemudi taksi Alphard untuk meminta klarifikasi apakah ada tindakan atau ucapan dr personil Ditlantas yang dianggap tidak sopan/arogan. Patwal tersebut juga sudah diberikan sanksi teguran untuk lebih humanis saat pengawalan.

    “Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak layak/arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya,” ucapnya menambahkan.

    (dry/lth)

  • Polda Metro Beri Sanksi Teguran ke Patwal Mobil RI 36 yang Arogan, Minta Lebih Humanis – Page 3

    Polda Metro Beri Sanksi Teguran ke Patwal Mobil RI 36 yang Arogan, Minta Lebih Humanis – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono buka suara terkait perilaku anggotanya yang dituding arogan pada saat melaksanakan tugas. Kejadian itu viral di media sosial, sosok anggota itu berinisial Brigadir DK yang merupakan personel Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

    Argo mengatakan, Brigadir DK telah dimintai klarifikasi terkait kejadian itu. Menurut keterangannya, Insiden itu terjadi di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Januari sekira pukul 16.30 WIB.

    “Bahwa anggota tersebut merupakan personil Ditlantas Polda Metro Jaya atas nama Brigadir DK yang sedang melakukan pengawalan,” kata Argo dalam keterangan tertulis, Jumat (10/1/2025).

    Argo menjelaskan, awalnya truk penambal jalan sedang berhenti di lajur tengah, sehingga menyebabkan kemacetan.

    Dia mengatakan, Taxi Silverbird saat itu hendak menghindar ke kanan. Namun di saat bersamaan ada kendaraan Suzuki Ertiga putih dari sebelah kanan yang sama-sama hendak maju, sehingga hampir menyebabkan terjadi senggolan.

    “Akibatnya Taksi Alphard berhenti dengan jeda agak lama dan saat itu terlihat terjadi perdebatan antara kedua kendaraan tersebut sehingga menyebabkan kemacetan dan berpotensi menimbulkan kemacetan,” ujar dia.

     

  • 7
                    
                        Polda Metro Ungkap Anggota yang Arogan Saat Kawal Mobil RI 36
                        Megapolitan

    7 Polda Metro Ungkap Anggota yang Arogan Saat Kawal Mobil RI 36 Megapolitan

    Polda Metro Ungkap Anggota yang Arogan Saat Kawal Mobil RI 36
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengungkapkan sosok personel patroli dan pengawalan (patwal)
    mobil RI 36
    yang dianggap arogan saat bertugas.
    “Bahwa anggota tersebut merupakan personel Ditlantas Polda Metro Jaya atas nama Brigadir Dam yang sedang melakukan pengawalan,” ungkap Argo saat dikonfirmasi, Jumat (10/1/2025).
    Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah memanggil Brigadir DK untuk meminta klarifikasi atas tindakannya yang menunjuk pengendara taksi Silver Bird Alphard berwarna hitam.
    Berdasarkan hasil klarifikasi, Brigadir DK saat itu tengah mengawal mobil RI 36 yang melintas di Jalan Jenderal Sudirman pada Rabu (8/1/2025) sekitar pukul 16.30 WIB.
    Pada ruas jalan itu, terdapat truk penambal yang tengah berhenti di lajur tengah Jalan Jenderal Sudirman sehingga menyebabkan kemacetan.
    Sementara taksi Silver Bird Alphard yang berada tepat di belakang truk penambal berupa menghindar ke arah kanan atau berpindah lajur.
    “Namun, di saat bersamaan, ada kendaraan dari sebelah kanan, Suzuki Ertiga putih, yang juga sama-sama hendak maju, sehingga hampir menyebabkan terjadi senggolan,” ujar Argo.
    “Akibatnya, taksi Silver Bird Alphard hitam berhenti dengan jeda agak lama, dan saat itu terlihat terjadi perdebatan antara kedua kendaraan tersebut sehingga menyebabkan kecamatan,” tambah dia.
    Brigadir DK yang tengah mengawal disebut berinisiatif melerai dan meminta kendaraan taksi Alphard hitam agar segera maju sehingga tidak menimbulkan kemacetan.
    “(Brigadir DK melerai yang) saat itu terlihat gestur anggota sambil menunjuk seolah arogan,” kata dia.
    Usainya, Brigadir DK beserta mobil RI 36 kembali melanjutkan perjalanan.
    Argo menggarisbawahi, saat ini Brigadir DK hanya diberikan sanksi teguran untuk lebih humanis pada saat melaksanakan kegiatan pengawalan.
    “Selanjutnya Ditlantas Polda Metro Jaya juga akan mencari pengemudi taksi Alphard untuk meminta klarifikasi, apakah ada tindakan atau ucapan dari personel Ditlantas yang dianggap tidak sopan atau arogan,” tutur Argo.
    Meski begitu, Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan Brigadir DK dianggap tidak layak atau arogan.
    “Akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya,” pungkas Argo.
    Sebagai informasi, dalam video yang beredar di Instagram @pmi_official, terlihat seorang polisi patwal menyalakan lampu strobo sembari membuka jalan untuk iring-iringan mobil pejabat berpelat RI 36 di tengah kemacetan.
    Berdasarkan video yang viral di media sosial, di depan iring-iringan tersebut, sebuah taksi Alphard tampak berusaha menyelinap di sela-sela kemacetan sehingga menghalangi laju rombongan pejabat.
    Polisi patwal yang mengawal rombongan itu saat berada di samping taksi lalu menunjuk-nunjuk sopir taksi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Menteri Prabowo Bantah Gunakan Mobil RI 36, Polisi Masih Cari Tahu Penggunanya, Ini Kah Sosoknya? – Halaman all

    3 Menteri Prabowo Bantah Gunakan Mobil RI 36, Polisi Masih Cari Tahu Penggunanya, Ini Kah Sosoknya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengguna mobil berpelat nomor RI 36 sampai saat ini belum diketahui, bahkan pihak polisi mengaku masih mencari sosok di dalam mobil tersebut.

    Mobil RI 36 viral di media sosial karena anggota Patwal yang melakukan pengawalan mobil tersebut bersikap arogan dengan menunjuk sopir taksi Silver Bird jenis Alphard di jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta pada Rabu (8/1/2025) sekira pukul 16.30 WIB.

    “Sedang kami pastikan dan klarifikasi terkait penggunanya,” kata Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono kepada wartawan, dikutip Sabtu (11/1/2025).

    3 Menteri Bantah Gunakan Mobil RI 36 

    Viralnya mobil RI 36 membuat tiga menteri Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memberikan bantahan.

    Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menyampaikan klarifikasinya terkait tudingan warganet yang menyebut dirinya menggunakan pelat RI 36. 

    “Mohon maaf atas prasangka buruk tanpa tabayyun atas komentar netizen yang viral di media atau sosmed sehingga menimbulkan salah paham. Pelat nomor yang kami terima dari Sekretariat Negara RI 26,” tulis Nusron dalam akun Instagram resminya @nusronwahid. 

    Nusron mengaku, jarang menggunakan mobil dengan nomor polisi RI26, tetapi lebih sering menggunakan mobil dengan pelat B 8588 ZZH ketimbang pelat RI 26. 

    Kode ZZH diketahui diperuntukkan bagi kendaraan dinas kementerian. 

    “Tapi saya bersyukur atas viral pemberitaan di media sosial dan sosmed ini, pertanda Allah lagi menambah kesabaran saya, lebih-lebih di bulan Rajab. Semoga Allah mengampuni dan mengurangi dosa-dosa kita semua. Amin Yaa Rabbal Alamin,” kata Nusron.

    Menteri Koperasi Budi Arie juga menegaskan mobil RI 36 yang videonya viral di media sosial bukanlah miliknya. 

    “Bukan, bukan punya saya,” kata Budi. 

    Ia mengaku, dirinya memang pernah menggunakan pelat dinas RI 36 ketika menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika. 

    Tetapi kendaraan itu bukan lagi miliknya setelah ia berpindah kementerian. 

    “Saya sudah tidak menggunakan RI 36 lagi sejak pindah kementerian,” ujar Budi. 

    Mobil Toyota Lexus berpelat RI 36 menjadi perbincangan publik. (Tribunnews.com)

    Budi pun tidak mengetahui siapa yang saat ini menggunakan mobil dinas berpelat RI 36 tersebut.

    Sementara itu pengganti Budi Arie di Kementerian Komunikasi dan Digital yakni Meutya Hafid.

    Namun, Meutya juga membantah mobil dinas yang dipakainya berpelat RI-36.

    Meutya menjelaskan, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menggunakan mobil berpelat RI-22.

    “Kemkomdigi menggunakan mobil dinas dengan pelat nomor 22,” kata Meutya dikutip dari Kompas.com.

    Sementara itu, ada sebagian warganet dalam platform X, menduga pengguna mobil RI 36 yakni Raffi Ahmad yang saat ini menjabat sebagai Utusan Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni.

    Saat Tribunnews mengkonfirmasi Raffi Ahmad melalui pesan WhatsApp pada Jumat (10/1/2025) malam, Raffi tidak meresponnya hingga berita ini ditayangkan.

    Sedangkan pihak Istana atau Sekreatriat Negara juga belum mengeluarkan pernyataan terkait sosok pengguna mobil RI 36.

    Penyebab Mobil RI 36 Viral

    Pada Rabu (8/1/2025) sekira pukul 16.30 WIB, di jalan Sudirman-Thamrin Jakarta ada truk penambal jalan yang sedang berhenti di lajur tengah sehingga menyebabkan kemacetan.

    Saat itu kendaraan Toyota Alphard (taksi) hendak menghindar ke kanan, namun di saat bersamaan ada kendaraan dari sebelah kanan (Suzuki Ertiga putih) yang juga sama-sama hendak maju, sehingga hampir menyebabkan terjadi senggolan. 

    Akibatnya taksi Alphard berhenti dengan jeda agak lama dan terlihat terjadi perdebatan antara kedua kendaraan tersebut. Sehingga menyebabkan kemacetan dan berpotensi menimbulkan kemacetan.

    Saat itu, Anggota Patwal yang sedang mengawal mobil RI 36 datang dari belakang kedua mobil tersebut. Terlihat sebelumnya, motor Patwal sudah berjalan zigzag.

    Kemudian melewati taksi Alphard dari sebelah kiri dan saat itu terlihat gestur anggota sambil menunjuk seolah arogan.

    Diberikan Sanksi Teguran

    Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah memberikan sanksi teguran terhadap anggota patroli dan pengawal (patwal) yakni Brigadir DK pengawal mobil RI 36.

    Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menyampaikan anggota tersebut sudah dilakukan pemanggilan dan klarifikasi terkait kejadian.

    “Diberikan sanksi teguran untuk lebih humanis pada saat melaksanakan giat pengawalan,” katanya kepada wartawan, Jumat (10/1/2025).

    Selanjutnya Ditlantas Polda Metro Jaya juga akan mencari pengemudi Taxi Alphard untuk meminta klarifikasi apakah ada tindakan atau ucapan dr personil Ditlantas yang dianggap tidak sopan dan arogan.

    “Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yg dilakukan oleh anggota dianggap tidak laik atau arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan ke depan,” tambah Argo 

     

  • Polda Metro Jaya Beri Sanksi Teguran ke Anggota Patwal Arogan Mobil RI 36, Diminta Lebih Humanis – Halaman all

    Polda Metro Jaya Beri Sanksi Teguran ke Anggota Patwal Arogan Mobil RI 36, Diminta Lebih Humanis – Halaman all

    Brigadir DK adalah personel Ditlantas Polda Metro Jaya yang bertugas melakukan pengawalan mobil berpelat nomor RI 36.

    Tayang: Jumat, 10 Januari 2025 23:34 WIB

    tangkap layar media sosial X

    Polisi pengawal mobil RI 36 yang menunjuk taksi Silver Bird lantaran diduga menghalangi mobil yang dikawalnya di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah memberikan sanksi teguran terhadap anggota patroli dan pengawal (patwal) yakni Brigadir DK pengawal mobil RI 36.

    Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menyampaikan anggota tersebut sudah dilakukan pemanggilan dan klarifikasi terkait kejadian.

    “Diberikan sanksi teguran untuk lebih humanis pada saat melaksanakan giat pengawalan,” katanya kepada wartawan, Jumat (10/1/2025).

    Selanjutnya Ditlantas Polda Metro Jaya juga akan mencari pengemudi Taxi Alphard untuk meminta klarifikasi apakah ada tindakan atau ucapan dr personil Ditlantas yang dianggap tidak sopan dan arogan.

    “Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak baik atau arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan ke depan,” tambah Argo 

    Diketahui, Brigadir DK adalah personel Ditlantas Polda Metro Jaya yang bertugas melakukan pengawalan.

    Adapun kronologis kejadian sesuai hasil klarifikasi anggota adalah pada saat itu Rabu (8/1/2025) sekira pukul 16.30 WIB di jalan Sudirman-Thamrin ada truk penambal jalan yang sedang berhenti di lajur tengah sehingga menyebabkan kemacetan.

    Saat itu kendaraan Toyota Alphard (Taksi) hendak menghindar ke kanan namun di saat bersamaan ada kendaraan dari sebelah kanan (Suzuki Ertiga putih) yang juga sama-sama hendak maju, sehingga hampir menyebabkan terjadi senggolan. 

    Akibatnya Taxi Alphard berhenti dengan jeda agak lama dan saat itu terlihat terjadi perdebatan antara kedua kendaraan tersebut sehingga menyebabkan kemacetan dan berpotensi menimbulkan kemacetan.

    Saat itu personel pengawal segera berinisiatif untuk melerai dan meminta kendaraan Taxi Alphard agar segera maju sehingga tidak menimbulkan kemacetan (saat itu terlihat gestur anggota sambil menunjuk seolah arogan).

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Pilihan Mobil Pick Up Bekas Harga Rp 50 Jutaan, Ada Apa Saja?

    Pilihan Mobil Pick Up Bekas Harga Rp 50 Jutaan, Ada Apa Saja?

    Jakarta

    Mobil pick up sudah banyak digunakan oleh para pengusaha untuk mengangkut dan mengirim barang. Bagi detikers yang baru memulai bisnis, tidak harus membeli mobil pick up keluaran terbaru sebagai kendaraan niaga.

    Sebab, ada banyak orang yang menjual mobil pick up bekas dengan harga murah, bahkan ada di rentang harga Rp 50 jutaan saja. Meski begitu, tak semua mobil pick up di harga tersebut memiliki kualitas dan performa mesin yang oke.

    Namun, jika detikers melakukan pengecekan dan test drive secara teliti, maka bisa saja kamu mendapatkan mobil pick up bekas berkualitas dengan harga terjangkau.

    Penasaran, apa saja pilihan mobil pick up bekas dengan harga Rp 50 jutaan? Simak selengkapnya dalam artikel ini.

    Pilihan Mobil Pick Up Bekas Rp 50 Jutaan

    Penjualan mobil niaga mungkin tidak sebanyak mobil pribadi. Namun, mobil pick up bekas tetap banyak peminatnya karena punya banderol yang relatif lebih murah daripada harga barunya.

    Dari pantauan detikOto di berbagai situs jual beli kendaraan online, sebenarnya tidak begitu banyak pilihan mobil pick up bekas dengan harga Rp 50 jutaan.

    Salah satunya ditemukan sebuah mobil pick up bekas Mitsubishi Colt T120ss 1.5 MT lansiran 2015. Disebutkan bahwa surat-surat lengkap, odometer di angkat 76.000 km, dan kondisi mobil masih baik. Untuk harganya sendiri dijual Rp 58 juta dan masih bisa ditawar.

    Lalu, ada juga yang menjual Mitsubishi Colt T120ss dengan harga lebih murah lagi, yakni Rp 35 juta saja. Namun, mobil pick up tersebut merupakan produksi tahun 2005, odometer 200.000 km, dan pajaknya sudah mati sejak 2021. Meski begitu, penjual mengklaim surat-surat masih lengkap dan mobil dalam kondisi baik.

    Pilihan lainnya ada Suzuki APV Mega Carry produksi 2011. Dalam kolom deskripsi disebutkan jika mesin mobil masih orisinil, seluruh ban sudah diganti, surat-surat masih lengkap, dan pajak masih hidup. Untuk harganya sebesar Rp 59 juta saja.

    Jika dirasa belum cocok, terdapat juga Suzuki Carry Pick Up lansiran 2011 dengan harga Rp 40 juta. Meski harganya murah, ternyata penjual menyebutkan jika STNK tidak ada, pajak telat, dan hanya menyisakan BPKB serta faktur.

    Pilihan Mobil Pick Up Bekas di Bawah Rp 100 Jutaan

    Apabila detikers punya budget lebih, sebaiknya pilih mobil pick up dengan harga di bawah Rp 100 jutaan. Pilihannya lebih banyak serta kualitas mobilnya jauh lebih baik daripada di rentang harga Rp 50 jutaan.

    Berikut pilihan mobil pick up bekas di bawah Rp 100 juta yang telah dirangkum detikOto dari berbagai situs jual beli kendaraan online:

    Suzuki Carry Pick Up (2019) = Rp 85 jutaSuzuki Carry Pick Up 1.5 MT (2018) = Rp 87,5 jutaSuzuki Carry Pick Up 1.5-MT (2021) = Rp 89 jutaDaihatsu Gran Max 1.3-MT (2021) = Rp 91 jutaSuzuki Carry Pick Up 1.5-MT (2020) = Rp 91 jutaDaihatsu Gran Max 1.5-MT Power Steering (2018) = Rp 95 jutaDaihatsu Gran Max PU 1.5-MT (2019) = Rp 100 juta.

    Sebagai catatan, harga mobil pick up bekas dapat berbeda-beda tergantung dari kondisi dan harga yang ditetapkan oleh masing-masing penjual.

    Demikian pilihan mobil pick up bekas dengan harga Rp 50 jutaan yang cocok untuk memulai usaha. Jadi, tertarik membeli yang mana?

    (ilf/fds)

  • Harga Mitsubshi Xpander Januari 2025, Naik Jadi Segini

    Harga Mitsubshi Xpander Januari 2025, Naik Jadi Segini

    Jakarta

    Mitsubishi Xpander naik harga per Januari 2025. Berikut rincian harga terbaru Mitsubishi Xpander.

    Mitsubishi juga melakukan penyesuaian terhadap harga mobilnya yang dijual di Indonesia. Terlihat dalam situs resmi Mitsubishi, harga Xpander yang sebelumnya dibanderol Rp 263,2 juta kini dijual mulai Rp 265,35 juta. Xpander termurah itu naik sebesar Rp 2,15 juta.

    Harga Mitsubishi Xpander Januari 2025

    Berbeda dengan varian GLS M/T, varian GLS CVT dibanderol Rp 272,4 juta. Selanjutnya untuk varian Exceed M/T juga naik harga Rp 2,25 juta menjadi Rp 278,75 juta. Lebih lengkapnya, berikut daftar harga terbaru Mitsubishi Xpander yang berlaku Januari 2025.

    – Mitsubishi Xpander GLS M/T: Rp 265,35 juta (naik Rp 2,15 juta)
    – Mitsubishi Xpander GLS CVT: Rp 272,4 juta (tetap)
    – Mitsubishi Xpander Exceed M/T: Rp 278,75 juta (naik Rp 2,25 juta)
    – Mitsubishi Xpander Exceed CVT: Rp 288 juta (naik Rp 2,3 juta)
    – Mitsubishi Xpander Ultimate M/T: Rp 311,85 juta (naik Rp 2,55 juta)
    – Mitsubishi Xpander Ultimate CVT: Rp 327,15 juta (naik Rp 2,65 juta)

    Spesifikasi Mitsubishi Xpander

    Sebagai informasi tambahan, Mitsubishi Xpander merupakan salah satu Low PMV yang banyak diburu orang Indonesia. Di segmen tersebut, Xpander bertarung ketat dengan Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, hingga Hyundai Stargazer. Bertarung di segmen tersebut, Xpander mengandalkan mesin 1.5L MIVEC DOHC 16 Valve dengan spesifikasi Euro4, yang menghasilkan output tenaga puncak 105 PS pada 6.000 RPM dan torsi maksimal 141 Nm pada 4.000 RPM.

    Xpander juga hadir dengan transmisi CVT yang diklaim memberikan keseimbangan terbaik, antara akselerasi yang maksimal dan tajam layaknya transmisi AT 8 percepatan, pun juga lebih efisiensi bahan bakar, serta menghadirkan perpindahan level kecepatan yang mulus.

    Mobil ini menggunakan struktur RISE (Reinforced Impact Safety Evolution) body yang diklaim teknologi rangka bodi yang kokoh, dirancang khusus sesuai standar semua kendaraan Mitsubishi untuk memberikan keamanan terbaik dalam berkendara.

    Bicara fitur keselamatannya, terdapat dual SRS Airbags, Seatbelt dengan ELR 3 titik dan ISO-FIX child seating fixing bar, New Speed Sensitive Automatic Door Lock, New Electric Parking Brake with Brake Auto Hold, ASC, ABS-EBD dengan BA, ESS, Hill Start Assist (ASC, BA dan HSA, dilengkapi mulai varian GLS hingga Ultimate CVT).

    (dry/lth)

  • Pengguna Tumbuh 2 Kali Lipat, Terra Charge Perluas DC Charger di Pusat Perbelanjaan Jakarta – Halaman all

    Pengguna Tumbuh 2 Kali Lipat, Terra Charge Perluas DC Charger di Pusat Perbelanjaan Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jaringan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) asal Jepang, Terra Charge, mencatatkan pertumbuhan pengguna dua kali lipat sejak mereka mulai membangun jaringan SPKLU kendaraan listrik pada Agustus 2024.

    Lonjakan pengguna ini menunjukkan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia, khususnya di Jakarta Selatan.

    Managing Director Terra Charge Indonesia Go Suzuki mengatakan untuk mendukung permintaan yang terus meningkat, pihakny memperluas jaringan DC charger di pust perbelanjaan di Jakarta.

    Saat ini yang baru saja dibuka berada di WTC Jakarta.

    Go Suzuki mengatakan, DC charger adalah solusi revolusioner bagi pengguna kendaraan listrik, dilengkapi teknologi canggih untuk mengisi daya dengan cepat dan efisien hingga 50 kW, jauh lebih cepat daripada pengisi daya AC biasa.

    “DC Charger ini secara signifikan mengurangi waktu pengisian, memberikan jarak tempuh hingga 5-6 kali lebih banyak daripada pengisi daya AC hanya dalam waktu 30 menit. Inovasi ini amat membantu pekerja di Jakarta mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan produktivitas,” ujarnya dikutip Kamis, 9 Januari 2025.

    Selain DC Charger yang canggih, Terra Charge juga menyediakan opsi AC charger maksimal 22kW sebanyak 8 unit mesin di WTC Jakarta.

    Pengisian daya menggunakan AC charger cocok bagi pengguna kendaraan listrik yang berencana parkir dalam waktu lama seperti saat jam kerja atau meeting.

    Pengisi daya AC juga dilengkapi fitur keamanan yang kuat sehingga aman digunakan semalaman atau saat pengguna tak membutuhkan pengisian cepat.

    Go Suzuki menyampaikan dengan menyediakan solusi pengisian DC dan AC, Terra Charge memastikan infrastruktur kendaraan listrik yang lengkap, memenuhi berbagai kebutuhan pengguna, dan meningkatkan kenyamanan serta aksesibilitas bagi semua.

    “Kemitraan dengan Jakarta Land di WTC Jakarta menunjukkan komitmen kami memberikan pengalaman pengisian daya yang nyaman bagi pengguna yang terus bertumbuh pesat,” ungkapnya.

    “Dengan menghadirkan opsi pengisian daya yang cepat dan fleksibel, kami tidak hanya memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga membangun dasar untuk mobilitas perkotaan yang berkelanjutan. Hal ini memastikan Indonesia tetap menjadi pemimpin dalam peralihan global menuju energi yang lebih bersih,” terang Go Suzuki.

    Dia menjelaskan, pihaknya berupaya memberikan solusi kepada pengguna kendaraan listrik di Indonesia dengan menawarkan kemampuan pengisian daya yang fleksibel sesuai kebutuhan para pekerja.

    WTC Jakarta dianggap lokasi yang strategis karena menjadi salah satu pusat bisnis utama Jakarta.

    “Instalasi ini memastikan jangkauan lebih luas dan kenyamanan tak tertandingi bagi pengguna kendaraan listrik di pusat kota,” kata dia.

    General Manager Jakarta Land William Chai mengatakan kerjasama dengan Terra Charge memungkinkan WTC memberikan nilai tambah lebih kepada penyewa dan pengunjung dan selaras dengan tujuan keberlanjutan perusahaan.

    Dia menambahkan, hadirnya charger AC dan DC dari Terra Charge memungkinkan pengguna mengisi daya kendaraan listrik sesuai kebutuhan, baik dalam waktu singkat maupun di sela aktivitas seperti meeting.

  • Pikap Warga Surabaya Hilang Ditipu Teman Sendiri, Modus Urusan Keluarga

    Pikap Warga Surabaya Hilang Ditipu Teman Sendiri, Modus Urusan Keluarga

    Surabaya (beritajatim.com) – Agus Wahyudi (48) warga Dinoyo, Surabaya ditipu teman sendiri berinisial DS (34), warga Penjaringan Sari. Agus ditipu dengan modus meminjam mobil Pikap Suzuki Carry L 8281 NB dengan alasan untuk keluarga pindahan rumah.

    Agus menceritakan, kejadian penipuan itu terjadi pada Sabtu (30/11/2024) kemarin. Saat itu, DS mendatangi rumah Agus di Jalan Dinoyo untuk meminjam mobil Pikap. Saat itu, alasan DS meminjam pikap adalah untuk membantu keluarganya pindahan rumah.

    “Awalnya nggak saya kasih, tapi memaksa. Ya sudah saya pinjamkan,” kata Agus, Kamis (09/01/2025).

    Saat itu, DS berjanji akan segera mengembalikan mobil milik Agus itu. Namun hingga waktu yang ditentukan, mobil senilai Rp77 juta itu tidak kunjung kembali. Agus sempat menghubungi nomor pribadi DS namun tidak merespon hingga akhirnya nomor Agus diblokir.

    “Ditunggu sampai sekarang tidak kembali. Terlapor kabur dan menghilang,” imbuhnya.

    Atas peristiwa ini, Agus lantas melapor ke Polsek Tegalsari dengan nomor LPM/296/XII/2024/SPKT tertanggal Jumat, 6 Desember 2024. Selain melaporkan DS ke pihak berwajib, Agus juga berusaha menelusuri keberadaan terlapor. Yakni, dengan mengunjungi rumah hingga ke tempat kerja. Akan tetapi hasilnya nihil.

    “Saya sudah datangi rumah terlapor sesuai KTP. Saya bertemu mertua, istri, dan anak terlapor. Tapi terlapor sendiri tidak ada. Pikap saya pun juga tidak ada di rumahnya,” jelas Agus.

    Pihaknya berharap, terlapor dapat segera diamankan. Terlebih, mobil pikap yang dilarikan tersebut digunakan oleh pelapor untuk bekerja.

    “Saya harap pelaku bisa segera ditangkap,” tandasnya.

    Sementara itu, Kapolsek Tegalsari Kompol Rizki Santoso membenarkan adanya laporan tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan perkara.

    “Benar, ada laporan terkait peristiwa tersebut. Untuk terlapor masih ditelusuri keberadaannya,” ujar Rizki. [ang/beq]